SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
SISTEM PROTEKSI PETIR
Prinsip dasar
• Prinsip dasar penangkal petir adalah
memberikan lintasan logam ke ground
terhadap sambaran petir, hal ini akan
mencegah sambaran petir yang akan
melalui bagian bangunan non konduktor
• Penangkap petir (Lightning Arrester)
dipasang pada semua konduktor layanan,
baik trgangan tinggi maupun rendah
lanjutan
• Peralatan elektrikal dan elektronik yang
sensitif terhadap sentakan tegangan
/voltage yang menyertai sambaran petir,
harus dilindungi secara individual
menggunakan Surge Arrester.
• Surge Arrester melindungi peralatan dari
sentakan tegangan transien, dan percikan
bunga api yang diakibatkan oleh
fenomena selain petir.
Pendahuluan
• Instalasi penangkal petir merupakan
instalasi suatu sistem dengan komponen
dan peralatan yang secara keseluruhan
berfungsi untuk menangkap petir dan
menyalurkannya ke tanah, sehingga
semua bagian bangunan beserta isinya
atau benda yang dilindungi terhindar dari
bahaya sambaran petir
Lanjutan
• Arus yang terjadi akibat pelepasan muatan
berkisar antara 30 sampai 60 kA, atau
lebih
• Karena arus mengalir dalam waktu yang
singkat, maka penghantar berdiameter 2.5
mm2 , tidak akan sampai melebur
Bahaya Petir
• Petir akan selalu mencari jalan yang
paling mudah ke tanah; lewat lapisan
udara yang lembab dan ter ionisasi
• Bangunan tinggi, menara, cerobong asap,
tower, dan pohon yang tinggi memiliki
kemungkinan yang paling besar terkena
sambaran petir.
Bangunan yang sangat penting
untuk dilindungi
• Bangunan yang sangat tinggi
• Bangunan yang terpencil di area terbuka
• Bangunan dengan atap yang mudah terbakar
• Bangunan tempat menyimpan bahan mudah
terbakar atau meledak
• Bangunan yang dikunjungi banyak orang
• Bangunan – bangunan vital: pusat-pusat listrik
• Bangunan bersejarah, musium, gedung arsip
• dll
Perhatian!!
• Instalasi penangkal petir tidak akan
mengurangi / menambah kemungkinan
kena sambaran, tetapi apabila terkena
sambaran, arusnya akan disalurkan ke
tanah lewat instalasi penyalur, sehingga
bangunan dan isinya akan terlindung.
Tujuan dan Fungsi sistem proteksi
petir
• Melindungi petugas instalasi, petugas operasi
dan pemeliharaan dari tegangan listrik yang
membahayakan.
• Melindungi perangkat elektronik terhadap arus
listrik berlebih
• Memenuhi standar umum persyaratan teknis
• Mengurangi crosstalk dan noise dalam sirkit
telekomunikasi
• Penggunaan tanah sebagai salah satu
konduktor dari sirkit telekomunikasi
Pertimbangan dalam merancang dan
memasang Sistem Penangkal Petir
• Keamanan secara teknis, perhatian utama
harus ditujukan kepada diperolehnya nilai
perlindungan terhadap sambaran petir
yang efektif
• Luas penampang konduktor ground
• Ketahanan mekanis
• Ketahanan terhadap korosi
• Bentuk dan ukuran bangunan
• Faktor ekonomi
SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL
 Sistem proteksi eksternal merupakan sistem
proteksi petir terhadap struktur bangunan dan
instalasi alat-alat listrik yang mendapat
sambaran petir secara langsung.
 Konsep proteksi petir ini adalah menangkap
petir dan menghantarkan arus petir tersebut ke
tanah/bumi.
 Ada tiga komponen utama dalam sistem ini
yaitu air terminal/interseptor/spitzen, down
conductor, dan grounding/pentanahan
Komponen lengkap proteksi
eksternal
Sistem proteksi eksternal umumnya
memiliki bagian sbb:
1. Runcingan penangkap (air terminal)
2. Hantaran penangkap (roof conductor)
3. Klem penyangga hantaran (support)
4. Hantaran turun (down conductor)
5. Klem penyambung
6. Klem ukur dan elektrode tanah
Runcingan penangkap
( air terminal/spitzen )
• Air terminal merupakan perangkat yang digunakan untuk
menangkap sambaran petir secara langsung.
• Terbuat dari bahan tembaga masif atau pipa konstruksi
khusus.
• Umumnya dipasang menonjol minimum 50 cm dari
bagian bangunan yang paling atas.
• Dapat juga dibuat dari pipa yang diisi kawat BC 50 mm2 .
Kawat BC ini pada pangkalnya dihubungkan dengan
hantaran atap, dan ujungnya disambungkan pada bahan
tembaga masif yang dipasang di ujung pipa. Tebal
bahan ini ~ 35 mm dan menonjol 50 – 60 mm dari pipa.
Hantaran Atap
• Dipasang mendatar sepanjang wuwungan
atap, atau mendatar menyusuri bagian
pinggir atap beton ( untuk bangunan ber
atap rata)
• Bahan hantaran umumnya BC
• Ukuran hantaran : 25 mm - 50 mm
• Bahan selain BC (misal aluminium) dapat
juga digunakan, daya hantarnya sama
atau mendekati BC
3. Klem penyanggga hantaran
• Digunakan untuk menjepit penghantar
agar tidak bergeser dari tempatnya.
• Klem ini akan menjaga posisi penghantar
~ 10 cm dari wuwungan atau atap
• Jarak antar klem umumnya 1.5 m atau
kurang
4. Hantaran turun/Down Conductor
• Down Conductor merupakan perangkat (berupa kabel
listrik) yang digunakan untuk mengalirkan arus petir
yang sangat besar dari air terminal ke bumi/tanah
• Diusahakan sependek mungkin untuk mengurangi
resistansinya, dan jika harus dipasang membelok,
sudutnya tidak boleh lebih kecil dari 90 0 dan radius
belokan sedikitnya 20 cm
• Instalasi down conductor di tower menggunakan kabel
BC min 50 mm2 , dengan klem dipasang setiap 1 m.
• Kabel BC dipasang diposisi terluar tower sehingga tidak
menyatu dengan struktur tower.
5. Klem penyambung
• Digunakan untuk menyambung
penghantar (atap/turun)
• Harus cukup kuat secara mekanis
• Panjang klem ~ 10 cm
6. Klem Ukur dan Elektrode tanah
• Penghantar dari klem ukur menuju elektrode tanah harus
dilindungi dengan pipa pelindung
• Klem ukur dapat juga dipasang dalam lubang khusus
yang ditutup rata dengan permukaan tanah
• Grounding merupakan perangkat yang digunakan
sebagai sarana mengubah arus petir menjadi panas dan
dialirkan ke permukaan tanah
• Di dalam shelter dibuat ring grounding yang terbuat
dari plat tembaga 30 x 5 mm yang dipasang di sekeliling
dinding shelter bagian dalam setinggi 10 cm dari lantai.
Lanjutan
• Disekeliling tower juga dipasang ring grounding
di kaki-kaki tower dengan menggunakan BC 50
mm
• Semua peralatan/perangkat yang terpasang
seperti antena, tray, perangkat di dalam shelter,
tiang lampu halaman, tiangKWH meter, pagar,
pintu dll, harus diintegrasikan menjadi satu.
Hasil pengukuran nilai grounding terintegrasi
maksimum 1 ohm
SISTEM PROTEKSI INTERNAL
• Sistem proteksi internal merupakan proteksi terhadap
efek dari arus petir, terutama efek medan magnet dan
medan listrik pada instalasi metal atau sistem listrik.
• Sistem proteksi ini dengan cara memasang arrester
tower.
• Jalur yang sering dilalui oleh arus induksi petir ke
peralatan adalah melalui jaringan listrik (power supply).
• Adanya lonjakan arus dan tegangan yang mengalir
melalui jaringan listrik akan sangat berbahaya terhadap
peralatan – peralatan listrik yang sensitif terhadap arus
atau tegangan berlebih
Tabel Type Arrester
No Type Arrester Lokasi penempatan
a MCD 50-B/3 + MC 125-B/NPE KWH meter dan ATS
b V25-B/4 + NPE-FS-SU MDP
c V25-B/2 Lampu tower
d V20-C/3+NPE SDP dan Input Rectifier
e V20-C/2-75 Output Rectifier/DC Power
f CNS-3D Socket peralatan
Pemeliharaan Sistem Proteksi Petir
• Proses`pemeliharaan sistem proteksi petir
sangat penting dan diharapkan mampu
mempertahankan keandalan peralatan yang
terpasang
• Dalam proses pemeliharaan perlu yang
diperhatikan adalah masalah degradasi mutu
karena faktor korosi akibat pengaruh cuaca dan
kerusakan akibat sambaran petir secara fisik
maupun gangguan kelistrikan lainnya
Proses pemeliharaan Sistem
Proteksi petir
• Pastikan kabel BC dan klem ter integrasi
ke seluruh sistem dan tersambung dengan
rapi serta tidak korosi
• Pastikan klem pada spitzen tersambung
dengan benar/ tidak kendor
• Periksa tahanan grounding dan pastikan
tahanan groundingnya maksimum 1 ohm
• Pastikan semua sambungan tersambung
dengan rapi dan kuat
Trouble Shooting
Masalah: Nilai tahanan grounding sistem
lebih dari 1 ohm.
Analisa:
1. Sistem tidak terintegrasi
2. Struktur tanah tidak mendukung
SOLUSI ?
Solusi Sistem tidak terintegrasi
Tindakan dan penanggulangan
1. Periksa sistem penyambungan
(cadweld/baut)
2. Pastikan instalasi tersambung
terintegarsi ke semua sistem
3. Pastikan ukuran dan jenis kabel yang
terpasang sesuai dengan spesifikasi
4. Pastikan kelengkapan instalasi sudah
sesuai dengan spesifikasi
Solusi Struktur tanah tidak
mendukung
• Tindakan dan penanggulangan
1. Usahakan struktur tanah selalu lembab
(jika kering siram dengan air air
kondensasi disalurkan ke beberapa pipa
paralon penunjuk letak rod)
2. Tambah rod sampai tercapai tahanan di
bawah 1 ohm.
Contoh Pemasangan Instalasi
Penangkal Petir
• Bangunan dengan Tinggi maksimum 25
m , bentuk atap prisma
1. Jarak antar hantaran turun 20 m
2. Setiap hantaran turun datangnya dari
runcingan penangkap
3. Setiap runcingan penangkap harus
dilengkapi dengan dua hantaran turun
Contoh Soal
• Rancang sistem penyalur petir bangunan
setinggi 15 m, lebar 8 m, panjang 60 m,
dengan atap berbentuk prisma (wuwungan)
Solusi
1. Bagi panjang atap dengan 20 m, jadi terdapat
3 + 1 titik pemasangan spitzen
2. Di atas wuwungan dipasang hantaran
penangkap secara mendatar (BC 50 mm2)
3. Dari kaki setiap spitzen dipasang dua hantaran
turun (min BC 25 mm2) menuju elektrode
tanah melalui klem ukur
Bangunan dengan tinggi maks
25 m, atap datar
Contoh soal 2
• Bangunan Tinggi 20 m, lebar 35 m,
panjang 50 m, dengan bentuk atap datar
Solusi
1. Bagi panjang atap dengan 20, sehingga
didapat 3 + 1 titik pemasangan spitzen
2. Di atas atap dipasang hantaran
penangkap secara mendatar (BC 50
mm2) mengelilingi atap
Lanjutan soal 2
1. Pada 2 spitzen yang berseberangan
dipasang pula hantaran penangkap
secara mendatar
2. Dari kaki tiap spitzen dipasang satu
hantaran turun (BC 50 mm2) menuju
elektode tanah melalui klem ukur
Bangunan dengan tinggi lebih
dari 25 m
• Semakin tinggi bangunan, semakin besar
kemungkinan terkena sambaran petir
• Karena itu jarak antar hantaran turun untuk
bangunan dengan tinggi antara 25 s/d 50 m,
tidak lagi sama dengan 20 m, tetapi dihitung
dengan rumus:
Da-b = 30 – 0.4 H meter, dimana
• H = tinggi bangunan
• Jadi jarak antar hantaran turun untuk banguan
setinggi 50 m adalah maksimum 10 m
Bangunan Tinggi
• Pada gedung –gedung besar dan tinggi dengan
rangka baja, fungsi hantaran turun dapat
digantikan oleh rangka baja dengan syarat:
• Bagian yang digunakan sebagai hantaran turun
harus tersambung baik sejak dari atas sampai
ke tanah
• Sambungan dikatakan baik jika di las, dikeling,
atau di baut
• Besi/baja beton memiliki luas penampang yang
minimum setara dengan dengan BC 50 mm2.
Perlindungan Cerobong asap
dan Tangki
• Instalasi penyalur petir untuk cerobong asap
dari tembok, tinggi lebih dari 10 m
1. 50 cm di bawah ujung cerobong diberi sabuk
gelangan dari pelat tembaga yang cukup tebal
(15–20 mm) dan lebar 50 mm
2. Pada gelangan dipasang dua spitzen
3. Pada masing-masing spitzen dipasang
hantaran turun
4. Spitzen dipasang menonjol min 50 cm di atas
cerobong
lanjutan
5. Cerobong dengan tinggi kurang dari 10
m dari atap dan diameternya kurang dari
1 m cukup dilengkapi dengan 1 hantaran
turun.
6. Jika tinggi wuwungan bangunan
maksimum 15 m, maka hantaran turun
boleh berupa BC 25 mm2 asalkan
terlindungi dari kemungkinan rusak
Instalasi Penyalur petir
pengamanan tangki
• Tangki dari bahan logam hanya perlu
ditanahkan pada bagian bawahnya.
• Tangki yang ditanam di tanah tidak
memerlukan pengamanan
• Tangki bahan bahan bakar yang
berdekatan dengan hantaran penyalur
petir ( kurang dari 50 cm) harus
disambungkan

More Related Content

What's hot

Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Haposan Napitupulu
 
7 latihan soal Instalasi Listrik
7 latihan soal Instalasi Listrik7 latihan soal Instalasi Listrik
7 latihan soal Instalasi ListrikSimon Patabang
 
Bahan penghantar listrik
Bahan penghantar listrikBahan penghantar listrik
Bahan penghantar listrikAgus Tri
 
Presentasi PJUTS (Penerangan Jalan Umum Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PJUTS (Penerangan Jalan Umum Listrik Tenaga Surya)Presentasi PJUTS (Penerangan Jalan Umum Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PJUTS (Penerangan Jalan Umum Listrik Tenaga Surya)PT. Hexamitra Daya Prima
 

What's hot (20)

Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Jaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendahJaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendah
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
 
7 latihan soal Instalasi Listrik
7 latihan soal Instalasi Listrik7 latihan soal Instalasi Listrik
7 latihan soal Instalasi Listrik
 
DIstribusi Tenaga Listrik.pptx
DIstribusi Tenaga Listrik.pptxDIstribusi Tenaga Listrik.pptx
DIstribusi Tenaga Listrik.pptx
 
POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION  POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION
 
GIS ( GAS INSULATION SWITHGEAR)
GIS ( GAS INSULATION SWITHGEAR)GIS ( GAS INSULATION SWITHGEAR)
GIS ( GAS INSULATION SWITHGEAR)
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Kabel listrik dan Jenis-jenisnya
Kabel listrik dan Jenis-jenisnyaKabel listrik dan Jenis-jenisnya
Kabel listrik dan Jenis-jenisnya
 
Bahan penghantar listrik
Bahan penghantar listrikBahan penghantar listrik
Bahan penghantar listrik
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Elektronika Daya
Elektronika DayaElektronika Daya
Elektronika Daya
 
Switchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrikSwitchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrik
 
SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH
 
Presentasi PJUTS (Penerangan Jalan Umum Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PJUTS (Penerangan Jalan Umum Listrik Tenaga Surya)Presentasi PJUTS (Penerangan Jalan Umum Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PJUTS (Penerangan Jalan Umum Listrik Tenaga Surya)
 
SWITCH GEAR
SWITCH   GEARSWITCH   GEAR
SWITCH GEAR
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 

Similar to 87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt

K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89Al Marson
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rAzis Nurrochma Wardana
 
Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik  Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik finifa
 
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...abdiamir1
 

Similar to 87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt (20)

K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
 
transmisi.ppt
transmisi.ppttransmisi.ppt
transmisi.ppt
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH 380 / 220 VOLT
JARINGAN TEGANGAN RENDAH 380 / 220 VOLTJARINGAN TEGANGAN RENDAH 380 / 220 VOLT
JARINGAN TEGANGAN RENDAH 380 / 220 VOLT
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMERJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
 
ahmad syaifur rahman.pptx
ahmad syaifur rahman.pptxahmad syaifur rahman.pptx
ahmad syaifur rahman.pptx
 
Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik  Komponen transmisi lstrik
Komponen transmisi lstrik
 
SISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIANSISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIAN
 
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAHJARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
iee-ke-16.ppt
iee-ke-16.pptiee-ke-16.ppt
iee-ke-16.ppt
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

87 Prinsip Dasar Proteksi Petir.ppt

  • 2. Prinsip dasar • Prinsip dasar penangkal petir adalah memberikan lintasan logam ke ground terhadap sambaran petir, hal ini akan mencegah sambaran petir yang akan melalui bagian bangunan non konduktor • Penangkap petir (Lightning Arrester) dipasang pada semua konduktor layanan, baik trgangan tinggi maupun rendah
  • 3. lanjutan • Peralatan elektrikal dan elektronik yang sensitif terhadap sentakan tegangan /voltage yang menyertai sambaran petir, harus dilindungi secara individual menggunakan Surge Arrester. • Surge Arrester melindungi peralatan dari sentakan tegangan transien, dan percikan bunga api yang diakibatkan oleh fenomena selain petir.
  • 4. Pendahuluan • Instalasi penangkal petir merupakan instalasi suatu sistem dengan komponen dan peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah, sehingga semua bagian bangunan beserta isinya atau benda yang dilindungi terhindar dari bahaya sambaran petir
  • 5. Lanjutan • Arus yang terjadi akibat pelepasan muatan berkisar antara 30 sampai 60 kA, atau lebih • Karena arus mengalir dalam waktu yang singkat, maka penghantar berdiameter 2.5 mm2 , tidak akan sampai melebur
  • 6. Bahaya Petir • Petir akan selalu mencari jalan yang paling mudah ke tanah; lewat lapisan udara yang lembab dan ter ionisasi • Bangunan tinggi, menara, cerobong asap, tower, dan pohon yang tinggi memiliki kemungkinan yang paling besar terkena sambaran petir.
  • 7. Bangunan yang sangat penting untuk dilindungi • Bangunan yang sangat tinggi • Bangunan yang terpencil di area terbuka • Bangunan dengan atap yang mudah terbakar • Bangunan tempat menyimpan bahan mudah terbakar atau meledak • Bangunan yang dikunjungi banyak orang • Bangunan – bangunan vital: pusat-pusat listrik • Bangunan bersejarah, musium, gedung arsip • dll
  • 8. Perhatian!! • Instalasi penangkal petir tidak akan mengurangi / menambah kemungkinan kena sambaran, tetapi apabila terkena sambaran, arusnya akan disalurkan ke tanah lewat instalasi penyalur, sehingga bangunan dan isinya akan terlindung.
  • 9. Tujuan dan Fungsi sistem proteksi petir • Melindungi petugas instalasi, petugas operasi dan pemeliharaan dari tegangan listrik yang membahayakan. • Melindungi perangkat elektronik terhadap arus listrik berlebih • Memenuhi standar umum persyaratan teknis • Mengurangi crosstalk dan noise dalam sirkit telekomunikasi • Penggunaan tanah sebagai salah satu konduktor dari sirkit telekomunikasi
  • 10. Pertimbangan dalam merancang dan memasang Sistem Penangkal Petir • Keamanan secara teknis, perhatian utama harus ditujukan kepada diperolehnya nilai perlindungan terhadap sambaran petir yang efektif • Luas penampang konduktor ground • Ketahanan mekanis • Ketahanan terhadap korosi • Bentuk dan ukuran bangunan • Faktor ekonomi
  • 11. SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL  Sistem proteksi eksternal merupakan sistem proteksi petir terhadap struktur bangunan dan instalasi alat-alat listrik yang mendapat sambaran petir secara langsung.  Konsep proteksi petir ini adalah menangkap petir dan menghantarkan arus petir tersebut ke tanah/bumi.  Ada tiga komponen utama dalam sistem ini yaitu air terminal/interseptor/spitzen, down conductor, dan grounding/pentanahan
  • 12. Komponen lengkap proteksi eksternal Sistem proteksi eksternal umumnya memiliki bagian sbb: 1. Runcingan penangkap (air terminal) 2. Hantaran penangkap (roof conductor) 3. Klem penyangga hantaran (support) 4. Hantaran turun (down conductor) 5. Klem penyambung 6. Klem ukur dan elektrode tanah
  • 13. Runcingan penangkap ( air terminal/spitzen ) • Air terminal merupakan perangkat yang digunakan untuk menangkap sambaran petir secara langsung. • Terbuat dari bahan tembaga masif atau pipa konstruksi khusus. • Umumnya dipasang menonjol minimum 50 cm dari bagian bangunan yang paling atas. • Dapat juga dibuat dari pipa yang diisi kawat BC 50 mm2 . Kawat BC ini pada pangkalnya dihubungkan dengan hantaran atap, dan ujungnya disambungkan pada bahan tembaga masif yang dipasang di ujung pipa. Tebal bahan ini ~ 35 mm dan menonjol 50 – 60 mm dari pipa.
  • 14. Hantaran Atap • Dipasang mendatar sepanjang wuwungan atap, atau mendatar menyusuri bagian pinggir atap beton ( untuk bangunan ber atap rata) • Bahan hantaran umumnya BC • Ukuran hantaran : 25 mm - 50 mm • Bahan selain BC (misal aluminium) dapat juga digunakan, daya hantarnya sama atau mendekati BC
  • 15. 3. Klem penyanggga hantaran • Digunakan untuk menjepit penghantar agar tidak bergeser dari tempatnya. • Klem ini akan menjaga posisi penghantar ~ 10 cm dari wuwungan atau atap • Jarak antar klem umumnya 1.5 m atau kurang
  • 16. 4. Hantaran turun/Down Conductor • Down Conductor merupakan perangkat (berupa kabel listrik) yang digunakan untuk mengalirkan arus petir yang sangat besar dari air terminal ke bumi/tanah • Diusahakan sependek mungkin untuk mengurangi resistansinya, dan jika harus dipasang membelok, sudutnya tidak boleh lebih kecil dari 90 0 dan radius belokan sedikitnya 20 cm • Instalasi down conductor di tower menggunakan kabel BC min 50 mm2 , dengan klem dipasang setiap 1 m. • Kabel BC dipasang diposisi terluar tower sehingga tidak menyatu dengan struktur tower.
  • 17. 5. Klem penyambung • Digunakan untuk menyambung penghantar (atap/turun) • Harus cukup kuat secara mekanis • Panjang klem ~ 10 cm
  • 18. 6. Klem Ukur dan Elektrode tanah • Penghantar dari klem ukur menuju elektrode tanah harus dilindungi dengan pipa pelindung • Klem ukur dapat juga dipasang dalam lubang khusus yang ditutup rata dengan permukaan tanah • Grounding merupakan perangkat yang digunakan sebagai sarana mengubah arus petir menjadi panas dan dialirkan ke permukaan tanah • Di dalam shelter dibuat ring grounding yang terbuat dari plat tembaga 30 x 5 mm yang dipasang di sekeliling dinding shelter bagian dalam setinggi 10 cm dari lantai.
  • 19. Lanjutan • Disekeliling tower juga dipasang ring grounding di kaki-kaki tower dengan menggunakan BC 50 mm • Semua peralatan/perangkat yang terpasang seperti antena, tray, perangkat di dalam shelter, tiang lampu halaman, tiangKWH meter, pagar, pintu dll, harus diintegrasikan menjadi satu. Hasil pengukuran nilai grounding terintegrasi maksimum 1 ohm
  • 20. SISTEM PROTEKSI INTERNAL • Sistem proteksi internal merupakan proteksi terhadap efek dari arus petir, terutama efek medan magnet dan medan listrik pada instalasi metal atau sistem listrik. • Sistem proteksi ini dengan cara memasang arrester tower. • Jalur yang sering dilalui oleh arus induksi petir ke peralatan adalah melalui jaringan listrik (power supply). • Adanya lonjakan arus dan tegangan yang mengalir melalui jaringan listrik akan sangat berbahaya terhadap peralatan – peralatan listrik yang sensitif terhadap arus atau tegangan berlebih
  • 21. Tabel Type Arrester No Type Arrester Lokasi penempatan a MCD 50-B/3 + MC 125-B/NPE KWH meter dan ATS b V25-B/4 + NPE-FS-SU MDP c V25-B/2 Lampu tower d V20-C/3+NPE SDP dan Input Rectifier e V20-C/2-75 Output Rectifier/DC Power f CNS-3D Socket peralatan
  • 22. Pemeliharaan Sistem Proteksi Petir • Proses`pemeliharaan sistem proteksi petir sangat penting dan diharapkan mampu mempertahankan keandalan peralatan yang terpasang • Dalam proses pemeliharaan perlu yang diperhatikan adalah masalah degradasi mutu karena faktor korosi akibat pengaruh cuaca dan kerusakan akibat sambaran petir secara fisik maupun gangguan kelistrikan lainnya
  • 23. Proses pemeliharaan Sistem Proteksi petir • Pastikan kabel BC dan klem ter integrasi ke seluruh sistem dan tersambung dengan rapi serta tidak korosi • Pastikan klem pada spitzen tersambung dengan benar/ tidak kendor • Periksa tahanan grounding dan pastikan tahanan groundingnya maksimum 1 ohm • Pastikan semua sambungan tersambung dengan rapi dan kuat
  • 24. Trouble Shooting Masalah: Nilai tahanan grounding sistem lebih dari 1 ohm. Analisa: 1. Sistem tidak terintegrasi 2. Struktur tanah tidak mendukung SOLUSI ?
  • 25. Solusi Sistem tidak terintegrasi Tindakan dan penanggulangan 1. Periksa sistem penyambungan (cadweld/baut) 2. Pastikan instalasi tersambung terintegarsi ke semua sistem 3. Pastikan ukuran dan jenis kabel yang terpasang sesuai dengan spesifikasi 4. Pastikan kelengkapan instalasi sudah sesuai dengan spesifikasi
  • 26. Solusi Struktur tanah tidak mendukung • Tindakan dan penanggulangan 1. Usahakan struktur tanah selalu lembab (jika kering siram dengan air air kondensasi disalurkan ke beberapa pipa paralon penunjuk letak rod) 2. Tambah rod sampai tercapai tahanan di bawah 1 ohm.
  • 27. Contoh Pemasangan Instalasi Penangkal Petir • Bangunan dengan Tinggi maksimum 25 m , bentuk atap prisma 1. Jarak antar hantaran turun 20 m 2. Setiap hantaran turun datangnya dari runcingan penangkap 3. Setiap runcingan penangkap harus dilengkapi dengan dua hantaran turun
  • 28. Contoh Soal • Rancang sistem penyalur petir bangunan setinggi 15 m, lebar 8 m, panjang 60 m, dengan atap berbentuk prisma (wuwungan) Solusi 1. Bagi panjang atap dengan 20 m, jadi terdapat 3 + 1 titik pemasangan spitzen 2. Di atas wuwungan dipasang hantaran penangkap secara mendatar (BC 50 mm2) 3. Dari kaki setiap spitzen dipasang dua hantaran turun (min BC 25 mm2) menuju elektrode tanah melalui klem ukur
  • 29. Bangunan dengan tinggi maks 25 m, atap datar Contoh soal 2 • Bangunan Tinggi 20 m, lebar 35 m, panjang 50 m, dengan bentuk atap datar Solusi 1. Bagi panjang atap dengan 20, sehingga didapat 3 + 1 titik pemasangan spitzen 2. Di atas atap dipasang hantaran penangkap secara mendatar (BC 50 mm2) mengelilingi atap
  • 30. Lanjutan soal 2 1. Pada 2 spitzen yang berseberangan dipasang pula hantaran penangkap secara mendatar 2. Dari kaki tiap spitzen dipasang satu hantaran turun (BC 50 mm2) menuju elektode tanah melalui klem ukur
  • 31. Bangunan dengan tinggi lebih dari 25 m • Semakin tinggi bangunan, semakin besar kemungkinan terkena sambaran petir • Karena itu jarak antar hantaran turun untuk bangunan dengan tinggi antara 25 s/d 50 m, tidak lagi sama dengan 20 m, tetapi dihitung dengan rumus: Da-b = 30 – 0.4 H meter, dimana • H = tinggi bangunan • Jadi jarak antar hantaran turun untuk banguan setinggi 50 m adalah maksimum 10 m
  • 32. Bangunan Tinggi • Pada gedung –gedung besar dan tinggi dengan rangka baja, fungsi hantaran turun dapat digantikan oleh rangka baja dengan syarat: • Bagian yang digunakan sebagai hantaran turun harus tersambung baik sejak dari atas sampai ke tanah • Sambungan dikatakan baik jika di las, dikeling, atau di baut • Besi/baja beton memiliki luas penampang yang minimum setara dengan dengan BC 50 mm2.
  • 33. Perlindungan Cerobong asap dan Tangki • Instalasi penyalur petir untuk cerobong asap dari tembok, tinggi lebih dari 10 m 1. 50 cm di bawah ujung cerobong diberi sabuk gelangan dari pelat tembaga yang cukup tebal (15–20 mm) dan lebar 50 mm 2. Pada gelangan dipasang dua spitzen 3. Pada masing-masing spitzen dipasang hantaran turun 4. Spitzen dipasang menonjol min 50 cm di atas cerobong
  • 34. lanjutan 5. Cerobong dengan tinggi kurang dari 10 m dari atap dan diameternya kurang dari 1 m cukup dilengkapi dengan 1 hantaran turun. 6. Jika tinggi wuwungan bangunan maksimum 15 m, maka hantaran turun boleh berupa BC 25 mm2 asalkan terlindungi dari kemungkinan rusak
  • 35. Instalasi Penyalur petir pengamanan tangki • Tangki dari bahan logam hanya perlu ditanahkan pada bagian bawahnya. • Tangki yang ditanam di tanah tidak memerlukan pengamanan • Tangki bahan bahan bakar yang berdekatan dengan hantaran penyalur petir ( kurang dari 50 cm) harus disambungkan