Dokumen tersebut merangkum kisah-kisah tentang keadaan roh setelah terpisah dari badan berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Roh orang beriman akan dijemput malaikat dengan wajah putih dan dibawa ke surga, sementara roh orang kafir akan dijemput malaikat berwajah hitam dan dibawa ke neraka. Kisah-kisah tersebut menjelaskan perjalanan roh hingga akhirat beserta tanda-
1. Keadaan Roh Setelah Terpisah dari Badan
Kisah yang satu ini bersumber dari hadits-hadits yang ada di bawah ini.
Ketahuilah bahwa kita tidak mengetahui kapan saatnya nanti nyawa harus berpisah dengan badan. Oleh
sebab itu, alangkah baiknya segera memperbanyak amal ibadah di dunia sebagai bekal di akhirat nanti.
Mutlak rasanya sebagai orang yang beriman (rukun iman ada 6) untuk mempercayai pada yang gaib,
termasuk ruh manusia nanti setela lepas dari raganya. Mutlak juga percaya akan ketetapan Allah SWT
pasti akan terjadi menurut Kehendak-Nya.
Hadits yang berasal dari Al-Barra bin Azib ra telah meriwayatkan
"Kami keluar bersama Rasulullah SAW untuk mengurusi jenazah seorang laki-laki dari kalangan sahabat
Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan yang belum digali. Lalu Rasulullah SAW duduk dan kami pun
duduk di sekeliling beliau seakan-akan kepala kami dihinggapi burung."
Beliau Rasulullah SAW bersabda,
"Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah SWT dari siksa kubur." (sebanyak dua kali atau tiga kali).
Kemudian beliau bersabda lagi,
"Sesungguhnya seorang hamba yang beriman jika terpisah dari dunia dan menuju ke akhirat, niscaya dia
didatangi malaikat dari langit yang wajahnya putih bagaikan mentari. Mereka membawa kain kafan dan
wewangian dari surga, lalu duduk di dekatnya. Selanjutnya datanglah malaikat maut dan duduk di
samping kepalanya.
Malaikat maut itu berkata,
"Wahai jiwa yang baik. Keluarlah menuju ampunan Allah SWT dan ridha-Nya."
Kemudian nyawanya pun keluar dan mengalir sebagaimana mengalirnya tetesan air dari wadahnya.
Ketika malaikat mengambil nyawanya, maka dia tidak membiarkan nyawa tersebut berada di tangannya
sekejap mata pun, melainkan mereka meletakkannya di dalam kafan dan wewangian tersebut. Dan dari
nyawanya tersebut muncul keharuman bagaikan minyak kasturi terharum yang ada di muka bumi."
Rasulullah SAW melanjutkan Kisahnya
Nabi SAW melanjutkan kisahnya,
"Kemudian mereka membawa nyawa tersebut naik. Mereka tidak melewati sekelompok malaikat
melainkan mereka berkata, ‘Ruh siapakah yang wangi ini?’ Mereka menjawab, "Ruh fulan bin fulan,"
dengan menyebut nama terbaik sebagaimana dia bisa dipanggil di dunia.
Sehingga para malaikat yang membawa nyawa tersebut sampai di langit dunia, lalu mereka meminta
2. agar dibukakan pintu nyawa tersebut. Kemudian dibukakan pintu untuknya. Selanjutnya malaikat
muqarrabun dari masing-masing langit mengantarkannya sampai ke langit berikutnya sehingga sampai
ke langit ketujuh. Lantas Allah SWT berfirman,
"Tulislah buku catatan amal hambaku ini di Illiyyin dan kembalikan dia ke bumi, ke tanah sebagaimana
dahulu Aku menciptakan mereka dari tanah, dan dari sanalah Aku akan mengeluarkan mereka pada
waktu yang lain."
ROH ORANG BERIMAN
Beliau Rasulullah SAW melanjutkan kisahnya,
"Selanjutnya ruhnya dikembalikan pada jasadnya, lalu dia didatangi dua malaikat, lalu keduanya
mendudukkannya dan bertanya kepadanya,
"Siapa Rabbmu?" Dia menjawab, "Rabbku adalah Allah SWT."
Keduanya bertanya lagi, "Apa agamamu?" Dia menjawab, "Agamaku Islam."
Keduanya melanjutkan, "Siapakah lelaki yang diutus untuk kalian ini?" Dia menjawab, "Dia adalah
Rasulullah SAW."
Keduanya bertanya lagi,
"Apa yang menyebabkanmu mengetahuinya?" Dia menjawab, "Saya membaca kitab Allah, lalu saya
beriman kepadanya dan membenarkannya."
Lantas di langit ada yang mengumandangkan, "Hambaku benar. Hamparkanlah untuknya permadani dari
surga, berilah dia pakaian dari surga dan bukakan untuknya pintu ke arah surga, lalu didatangkan
padanya angin dan semerbak keharuman surga."
Kemudian kuburnya dilapangkan sebatas mata memandang. Selanjutnya dia didatangi sesosok yang
tampan wajahnya, bagus pakaiannya, dan harum baunya.
Ia berkata,
"Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang membuatmu gembira. Ini adalah harimu yang telah
dijanjikan untukmu."
Lantas dia bertanya kepadanya, "Kamu ini siapa? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan
kebaikan."
Dia menjawab, "Saya adalah amal kebajikanmu." Lalu dia berkata, "Ya Rabbi... Datangkanlah hari kiamat
sehingga saya dapat kembali pada keluargaku dan hartaku."
ROH ORANG KAFIR
Rasulullah SAW melanjutkan kisahnya,
"Sesungguhnya hamba yang kafir apabila terpisah dari dunia dan menuju akhirat, maka turun kepadanya
malaikat dari langit yang wajahnya hitam. Mereka membawa pakaian yang kasar, lalu mereka duduk di
dekatnya. Selanjutnya malaikat maut datang hingga duduk di samping kepalanya, lalu dia berkata,
3. ‘Wahai jiwa yang buruk! Keluarlah menuju murka dan kemarahan Allah SWT."
Lalu jiwanya terpisah-pisah di dalam jasadnya.
Selanjutnya malaikat mencabutnya sebagaimana mencabut besi yang digunakan membakar daging dari
bulu domba yang basah.
Kemudian malaikat mengambil nyawanya. Ketika dia telah mengambilnya, maka dia tidak membiarkan
nyawa itu berada di tangannya meskipun sekejap mata melainkan mereka menaruhnya pada pakaian
yang kasar itu. Dan dari nyawa tersebut keluar bau bagaikan bau bangkai paling busuk yang ada di muka
bumi. Lalu mereka membawa nyawa tersebut naik.
Mereka tidak melewati sekelompok malaikat melainkan mereka berkata, "Ruh siapakah yang busuk ini?"
Mereka menjawab, "Ruh fulan bin fulan," dengan menyebut nama terjelek sebagaimana dia biasa disebut
di dunia, sehingga dia sampai ke langit dunia.
Lalu dimintakan agar dibukakan pintu untuk nyawa tersebut, tetapi tidak dibukakan pintu untuknya.
Selanjutnya Rasulullah SAW membaca ayat berikut:
ِنَّ ا ِِذيني َََِّّ ُ ِِ بِآَِات ا ي ا ََِِِّْ َّبيرِ يعانِهين ُ آِرَّتِح ِايهَِّْ ِنَّتا ِِ ِآتبنآَِّابْ يِاْاَِ ِبَّذَا ا اذبَبَ بهَّنيََّ ا ل بجَِّنت َِب َِِ ِِ بَآَِّ ب َّ ا يببِت وبك يََِِنَّ ا ِزبنَِّ ْانِْ ِماتَِّذ
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya,
sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit[540] dan tidak (pula) mereka masuk surga,
hingga unta masuk ke lubang jarum[541]. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang
yang berbuat kejahatan."
(QS. Al-A’raf: 40)
Kemudian Allah berfirman, "Tulislah buku catatan amalnya di dalam Sijjin di bumi yang paling rendah.
Maka, ruhnya dilemparkan begitu saja, kemudian Allah berfirman,
يَّهَّاَ ا يَيهََِّ ِنِك بِآَِات ا ِذبَ اِه آَِاتِِْ ِك ب اآابْ ََّ بهََّيَّ َّذَِ ِِ بَبْ ِبَّذ بهََّيَ َِّهَِّط ب ا با ِِِآهِتيْ َوَّ بِْت َِآذ َِ وبك يعَّيبه ا بَبْ لبَِّرِن ََِِّ
Artinya:
"dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa
mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh
burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh."
(QS. Al-Hajja: 31)
Selanjutnya, ruhnya dikembalikan pada jasadnya, lalu dia didatangi dua malaikat.
Lalu keduanya bertanya kepadanya, "Siapa Rabbmu?" Dia menjawab, "Aduh, aduh...! Saya tidak tahu."
Lantas keduanya bertanya lagi, "Apa agamamu?" Dia menjawab, "Aduh, aduh...! Saya tidak tahu."
Keduanya melanjutkan, "Siapakah lelaki yang diutus untuk kalian ini?" Dia menjawab, "Aduh, aduh...!
Saya tidak tahu."
4. Kemduian di langit ada yang mengumandangkan, "Dia dusta. Hamparkanlah untuknya tempat tidur dari
neraka dan bukakan untuknya pintu ke arah neraka, lalu didatangkan padanya panas neraka dan angin
panas neraka. Kemudian kuburnya disempitkan sehingga tulang rusuknya menjadi bersilangan.
Selanjutnya dia didatangi sesosok yang buruk wajahnya, jelek pakaiannya, dan berbau busuk.
Dia berkata, "Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang menyusahkanmu. Ini adalah harimu yang
telah diancamkan untukmu."
Lantas dia bertanya kepadanya, "Kamu ini siapa? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan buruk."
Dia menjawab, "Saya adalah amal burukmu." Lalu dia berkata, "Ya Rabbi...! Jangan datangkan hari
kiamat...!"
(HR. Al-Baihaqi dengan sanad shahih).