Dokumen tersebut membahas tentang cobaan yang datang kepada orang-orang yang hijrah ke jalan Islam dan bagaimana mereka bisa memberikan respon yang berbeda terhadap cobaan tersebut, yakni ada yang putus asa dan keluar dari Islam sedangkan yang lain sabar dan istiqomah. Dokumen ini menjelaskan bahwa cobaan datang karena Allah mencintai hamba-Nya dan merupakan tanda cinta Allah, serta mengingatkan perlunya kesabaran dan bersyuk
7. JIKA MANUSIA
MENCINTAI MANUSIA
• Dia akan memenuhi
apapun yang diinginkan
oleh orang yang
dicintainya.
• Dia akan melakukan apa
saja untuk memenuhi
permintaan orang yang
dicintainya.
• Dia akan memberikan
yang terbaik dalam
memenuhi permintaan
orang yang dicintainya.
10. Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan.
(QS. Al-Baqarah, 2:155)
11. “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu.
Dan [juga] kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-
orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang
mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang
menyakitkan hati.” (QS. Ali ‘Imrân [3]: 186)
12. • Allah mencintai hamba-
Nya
• Allah menginginkan
kebaikan bagi hamba-
Nya. Kenapa?
BERSYUKURLAH…
Karena cobaan itu
menunjukkan bahwa:
13. DISEGERAKAN HUKUMAN DI DUNIA
“Ketika Allah menginginkan hamba-Nya suatu kebaikan, maka
disegerakan hukumannya (penderitaannya) di dunia. Kalau
Allah menginginkan hamba-Nya suatu kejelekan, maka dosanya
ditahan sampai dibalas nanti di hari kiamat.” (HR. Tirmizi)
15. “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu (dosa)
sendiri.” (QS. Asy Syura: 30)
16. PERLU
INTROSPEKSI DIRI
Musibah dan cobaan
boleh jadi disebabkan
dosa-dosa yang pernah
kita perbuat baik itu
kekufuran, kesyirikan,
dosa besar dan maksiat
lainnya.
20. Apakah kamu mengira bahwa kamu
akan masuk surga, padahal belum
datang kepadamu [cobaan]
sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kamu? Mereka
ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan
[dengan bermacam-macam cobaan]
sehingga berkatalah Rasul dan orang-
orang yang beriman bersamanya:
"Bilakah datangnya pertolongan
Allah?" Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat.
(QS. Al-Baqarah, 2:214)
JALAN MENUJU SURGA TIDAK
SEMULUS DAN SERINGAN YANG
KITA BAYANGKAN
21. Ahmad telah mengeluarkan dengan jalan Mus’ab bin
Sa'id dari ayahnya, ia berkata, Aku berkata, “Wahai
Rasulullah saw., siapa manusia yang paling berat
cobaannya?” Rasulullah saw. bersabda: Para Nabi,
kemudian orang-orang yang shalih, kemudian generasi
setelahnya, dan generasi setelahnya lagi. Seseorang
akan diuji sesuai dengan kadar agamanya. Apabila ia
kuat dalam agamanya, maka ujian akan semakin
ditambah. Apabila agamanya tidak kuat, maka ujian
akan diringankan darinya. Tidak henti-henti ujian
menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka
bumi ini dengan tidak memiliki kesalahan sedikit pun.
SEMAKIN KUAT IMAN, AKAN SEMAKIN DIUJI
22. “Sesungguhnya seorang hamba ketika didahului
kedudukan di sisi Allah, dimana amalannya tidak
sampai (kepadaNya), maka Allah akan mengujinya di
badan atau harta atau anaknya.” (HR. Abu Dawud)
23. “Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu
melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya. Atau
dihapuskan kesalahannya dengannya.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
24. Rasulullan SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim
mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan,
mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang
menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan
dosa-dosanya dengan hal tersebut."
(HR. Bukhari & Muslim)
27. SABAR
Menahan hati dan lisan dari berkeluh kesah
serta menahan anggota badan dari perilaku
emosional seperti menampar pipi dan
merobek baju.
28. Dari Anas ra., ia berkata:
Suatu ketika Nabi saw. menghampiri seorang wanita yang
menangis di dekat kuburan, kemudian Nabi bersabda,
“Bertakwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah.”
Wanita itu berkata, “Engkau tidak tertimpa musibah
seperti aku.” Wanita itu tidak mengenal Rasulullah saw.
Kemudian dikatakan kepada wanita itu bahwa yang
berkata tadi adalah Rasulullah saw. Wanita itu lalu
mendatangi rumah Nabi saw. tapi ia tidak menemukan
penjaga pintu, sehingga ia masuk ke rumah Nabi dan
berkata, “Aku tidak mengenal engkau.” Rasulullah saw.
bersabda, “Sesungguhnya kesabaran itu pada saat
pertama kali ditimpa musibah.” (Mutafaq ‘alaih)
SABAR YANG SEBENARNYA BUKANLAH KETIKA
TELAH MENGELUH LEBIH DULU DI AWAL MUSIBAH
29.
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu” (QS. Ali ‘Imrân, 3:200)
”Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-
orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah, 2:153)
SABAR: PERINTAH ALLAH DAN HARUS DIUPAYAKAN
30. “Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS.
al-Baqarah, 2:155)
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan
pahala mereka tanpa batas.” (QS. az-Zumar, 39:10)
31. Ali bin Abi Thalib ra pernah berkata:
“Sabar itu ada tiga yaitu sabar dalam musibah,
sabar dalam taat, dan sabar dalam menjauhi
maksiat. Barangsiapa bersabar dalam musibah
sehingga dikembalikannya dalam keadaan baik
atas apa yang menimpa dirinya (ia ridho atas
bala’ yang diberikan-Nya), maka Allah akan
menulis baginya 300 derajat yang tiap-tiap
derajat jaraknya antara langit dengan bumi. Dan
barangsiapa bersabar dalam melaksanakan taat,
maka Allah akan menuliskannya 600 derajat, tiap
dua derajat jaraknya antara langit dunia dengan
Sidratul Muntaha. Dan barangsiapa yang
bersabar dalam menjauhi maksiat, maka Allah
tulis baginya 900 derajat yang jarak dua
derajatnya seperti ‘Arasy dua kali.” (HR. Abu Dunya
dan Abu Syaikh, Al-Firdaus bi Ma’tsuur al-Khittab)
JENIS SABAR DAN PAHALANYA
32. “Sesungguhnya Allah Azza wajalla jika mencintai suatu kaum, maka
Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa yang
sabar, maka dia berhak mendapatkan (pahala) kesabarannya. Dan
barangsiapa marah, maka dia pun berhak mendapatkan (dosa)
kemarahannya.” (HR. Ahmad)
33.
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum Dia akan
menguji mereka, siapa yang ridha maka baginya keridhaan
(Allah) dan siapa yang murka maka baginya kemurkaan
(Allah)."(HR. Tirmidzi)
34. MUSIBAH:
QODHO ALLAH SWT
Ketika menafsirkan QS. at-Taghâbun ayat 11, Imam Ibnu
Katsîr rahimahullâh berkata:
“Seseorang yang ditimpa musibah dan dia meyakini
bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan
takdir Allâh SWT, kemudian dia bersabar dan
mengharapkan (balasan pahala dari Allâh SWT), disertai
(perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allâh
SWT tersebut, maka Allâh SWT akan memberikan
petunjuk ke (dalam) hatinya dan menggantikan
musibah dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan
keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan bisa jadi
Allâh SWT akan menggantikan apa yang hilang darinya
dengan sesuatu yang lebih baik baginya.” (Tafsîr Ibnu
Katsîr (8/137))
35. Ummu Salamah -salah satu istri Nabi saw- berkata bahwa beliau pernah
mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan:
“Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa
akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan
kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang
menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan
memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang
lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a
sebagaimana yang Rasulullah saw perintahkan padaku. Allah pun memberiku
suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah saw.” (HR.
Muslim)