Dokumen tersebut menyoroti pentingnya berdakwah dengan cara yang baik dan bijak sesuai ajaran agama, membangun hubungan yang penuh kasih sayang antara pembina dengan yang dibina, serta mencontoh sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin dan pembina umat.
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
BERDAKWAH UNTUK KEBAIKAN
1.
2. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. An-Nahl : 125)
3. | Ia membina, mengasuh dan menjaga umat dengan penuh kasih sayang agar senantiasa berada di jalan Allah Swt |
4.
5. “ Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di
antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan Kamu dan mengajarkan kepadamu
Al-Kitab dan Al-Hikmah (As Sunnah), serta mengajarkan kamu apa yang belum kamu ketahui”.
(QS.Al-Baqarah : 151)
6. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.
(QS. Al-Imran : 110)
7. “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang
saleh dan berkata : “Sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri?”
(QS : Fushilat : 33)
8. “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah kami turunkan berupa keterangan-
keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab,
mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati”.
(QS. Al-Baqarah : 159)
9. Menyelamatkan diri dari termasuk golongan yangmerugi
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran”.
(QS. Al-Ashr : 2-3)
10. “Jika anak Adam mati maka terputuslah dirinya amal perbuatannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfaat atau anak soleh yang mendoakan padanya”
(HR.Muslim)
11. 7. Mengajarkan
Pada Umat, Berbuah Pahala Berlipat Sebanyak Orang Yang Mengerjakannya
“Barangsiap yang menyeru pada kebaikan, maka ia mendapat pahala sebanyak pahala pengikutnya, dan yang
demikian itu tidak mengurangi pahala dari pengikutnya sedikitpun. Dan barang siapa yang menyeru kepada
kesesatan, ia mendapatkan dosa dan dosa para pengikutnya dan hal itu tidak mengurangi dosa mereka sedikitpun”.
(HR.Muslim)
12. 8
Keberhasilan Mengajak Umat
Pada Kebenaran
Menghasilkan pahala yang jauh lebih baik daripada harta dunia
“Serulah kepada mereka Islam dan beritahukan kewajiban mereka, demi Allah seandainya Allah memberi
hidayah lewat perantaraanmu pada seseorang, itu lebih baik dari hewan ternak yang merah-merah”.
(HR.Bukhari)
13. 9
Mengindarkan diri dari murka Allah dan mencabut sebab terhalangnya doa
“Demi jiwaku yang ada ditanganNya, hendaknya kalian bersungguh-sungguh mengerjakan amar ma’ruf dan nahi mungkar,
atau niscaya Allah akan mendatangkan azab dariNya, kemudian kalian berdoa maka tidak dikabulkan untuk kalian.”
(HR.Tirmidzi)
14. Berdakwah juga dapat menghindarkan umat dari terangkatnya
pemimpinyang zalim bagi mereka
“Hendaknya kalian bersungguh-sungguh mengerjakan amar ma’ruf dan nahi munkar, dan tunduk pada kebaikan
(Islam), atau niscaya Allah akan mendatangkan azab dariNya, atau akan berkuasa di antara kalian pemimpin yang jahat,
kemudian kalian berdoa maka tidak dikabulkan untuk kalian”.
(HR.Ahmad)
16. 12
Membina umat
tanda
Kasih sayang
Sesama muslim
“Belum sempurna iman salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai
saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.”
(HR.Bukhari)
19. “Tidak beriman orang yang tidak punya sifat amanah, dan tidak beragama
bagi orang yang tidak memegang janji”
(HR Ahmad)
20. adalah seorang
Seorang Mushrif
Motivator
Rasulullah saw. Diutus oleh Allah swt. Tidak semata membawa ancaman, tapi juga kabar gembira.
Beliau sering melukiskan indahnya surga dan memuji para sahabat yang mengerjakan amal soleh
21. “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka”.
(QS. Al-Fath : 29)
Membangun hubungan penuh kasih sayang dengan mutasharof, bukan
semata guru dengan murid, atasan dengan bawahan, buruh dengan
majikan, apalagi komandan dengan perajuritnya.
3
22. Agar semakin dekat hubungan mushrif dengan muthasharof, maka
penuhilah unsur-unsur perekat kasih sayang, yakni :
Ringan tangan dan pemurah, siap membantu muthasarof menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
Sabar dan pemaaf. Baik saat menjelaskan materi dakwah, dan dalam mendidik kepribadian
mereka.
Gemar berkunjung ke rumah mutasharof.
Santun dalam mengingatkan kesalahan mutasharof, berusaha menjaga perasaannya, dan
tidak mempermalukan dirinya.
Gemar mendoakan mutasharof.
Terbuka terhadap saran dan nasihat dari mutasharof.
Gemar melakukan intropeksi diri.
23. Kuat dan Mandiri
Rasulullah adalah pemimpin yang sangat dimuliakan oleh para sahabat. Beliau tidak segan-segan turun
langsung bekerja untuk kepentingan kaum muslimin dan keluarga beliau. Banyak ulama sirah yang
meriwayatkan bahwa dalam setiap peperangan Rasulullah saw. Berada di garis terdepan memimpin pasukan.
Kadangkala, kedudukan sebagai guru atau pembina membuat kita besar kepala, Ingin dilayani, termasuk
dalam hal sepele yang sebenarnya bisa dikerjakan sendiri. Oleh karena itu sesekali kita mesti membandingkan
antara diri kita dengan Rasulullah saw.
24. Pembina haruslah cerdas, berwawasan luas,
dan menguasai materi yang akan diberikan kepada mutasharof
“Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya,
supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.”
(QS. Ibrahim : 4)
25. adalah berani menyampaikan kebenaran
dan juga berani menerima kebenaran, walaupun pahit rasanya demi
menjadikan diri menjadi baik dan semakin baik.
“