1. Akhir kehidupan manusia terdiri dari dua kemungkinan, yakni kehidupan di neraka atau surga.
2. Neraka digambarkan sebagai tempat yang penuh penderitaan, sedangkan surga sebagai tempat penuh kebahagiaan.
3. Nasib akhir seseorang ditentukan berdasarkan keimanan dan perbuatannya selama hidup di dunia.
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
materi KKP surga dan neraka.pptx
1. Akhir kehidupan
manusia
1. Kehidupan di neraka
2. Kehidupan di surga
Akhir kehidupan manusia
• a. Kehidupan di neraka
• b. Kehidupan di surga
Materi KKP Tafsir Surat Al Mulk
2. Ketika manusia meninggalkan kehidupannya di atas dunia, maka dia akan
memasuki kehidupan yang panjang, kekal dan abadi yang disebut akhirat. Di
akhirat, tidak banyak pilihan kehidupan yang akan didapatkan manusia kecuali
hanya salah satu dari dua keadaan. Pertama adalah kehidupan yang penuh
derita dan sengsara, yang payahnya tak akan pernah bisa digambarkan secara
tepat dengan ungkapan apapun. Kedua, kehidupan yang penuh kebahagian dan
kesenangan yang nikmatnya tidak akan pernah pula dilukiskan dengan kata-
kata secara utuh dan sempurna. Begitulah yang disebutkan Allah swt dalam
surat Hud [11]: 105-108
FASE AKHIR KEHIDUPAN MANUSIA
3.
4. Gambaran surga dan neraka seperti yang akan diceritakan
hanyalah sebatas yang bisa digambarkan oleh bahasa dan
dicerna oleh kemampuan akal. Surga dan neraka hakikatnya
lebih dari yang bisa digambarkan, namun yang pasti bahwa
surga dan neraka tidak akan kurang dari yang digambarkan
Allah dan Rasul-Nya. Andai kata nanti ada penjelasan surga
dan neraka yang seakan sulit diterima logika, maka sebagai
orang beriman kita harus tetap meyakininya, karena surga dan
neraka di antara perkara ghaib yang menuntut penerimaan
oleh hati bukan logika. Misalnya dalam salah satu hadisnya,
Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash ra, bahwa Rasulullah
saw bersabda: “Siapa yang membunuh mu’ahid (orang kafir yang
hidup di wilayah muslim mengakui kekuasaan muslim) maka dia
tidak akan mencium aroma surga. Dan sesungguhnya aroma
surga itu tercium dari jarak 40 tahun perjalanan cepat (H.R.
Bukhari)”.
5. Kehidupan Di Neraka
Pembicaraan tentang neraka dimulai dengan perintah
Allah swt kepada semua orang beriman agar menjaga diri dan
keluarga dari neraka. Firman Allah swt dalam surat al-Tahrim
[66]: 6
6. Kenapa Allah Swt menyuruh orang beriman agar menjaga keluarga
mereka dari neraka? Sebab jika ada kelak anggota keluarga yang
masuk neraka, mereka akan memanggil dan berteriak kepada
keluarganya yang ada di surga sembari meminta agar diberi
minuman dan makanan yang ada bersama mereka. Sementara
keluarga mereka yang ada di surga ingin memberi makan dan minum
tersebut, tetapi dilarang oleh Allah swt untuk dibagi kepada keluarga
yang memintanya. Lihat firman Allah swt surat al-A’raf [7]: 50
Artinya: “Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah
kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah
kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah
telah mengharamkan keduanya itu atas orang orang kafir.
8. QS. AL –MULK : 6-11
“ Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah
seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar
suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu
terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-
orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah
datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab: “Benar ada”,
sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami
mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain
hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan
atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka
yang menyala-nyala”. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-
penghuni neraka yang menyala-nyala. ” (QS. Al Mulk: 6-11)
9. Jahannam, Seburuk-buruk Tempat
Kembali
“Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahannam. Dan
itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Mulk: 6). Ayat ini adalah ancaman
untuk orang yang kufur terhadap Allah baik dari setan dan selainnya. Mereka
diancam dengan siksaan jahannam. Dan ancaman ini bukan hanya ditujukan
untuk setan sebagaimana konteks dari ayat kelima surat Al Mulk yang
membicarakan tentang setan yang mencuri berita langit lalu mereka dilempar.
Namun ayat ini mencakup setiap orang yag kufur dan menentang Allah1.
Jahannam adalah sejelek-jelek tempat kembali bagi mereka.2
10. Neraka Begitu Dalam
Jahannam berarti sesuatu yang dasarnya amat dalam (ba’idatul qo’ri), sebagaimana
disebutkan dalam Al Qomus.Begitulah keadaan neraka, ia begitu dalam. Abu
Hurairah mengatakan, “Kami dulu pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam lantas bertanya, “Tahukah kalian, apakah itu?” Para sahabat pun menjawab,
“Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
kemudian menjelaskan, “Ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak
70 tahun yang lalu dan batu tersebut baru sampai di dasar neraka saat ini.”
11. Sifat Neraka: Neraka Berteriak dan
Mendidih
Ayat ini menceritakan keadaan orang kafir ketika mereka dilemparkan ke
dalam neraka.
Apa yang dimaksud syahiqo dalam ayat di atas?
Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna syahiq adalah suara yang keluar dari bagian dalam tubuh
dengan sangat kuatnya seperti suara keledai. Atau ringkasnya syahiq bermakna teriakan.6
Maksudnya adalah ketika orang kafir itu dilemparkan ke dalam neraka, neraka pun akan teriak. Lantas
bagaimanakah lagi siksaan neraka bagi orang-orang kafir tersebut?!
Apa yang dimaksud dengan tafuur?
Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna tafuur adalah mendidih.8 Sufyan Ats Tsauri mengatakan,
“Neraka itu mendidih gara-gara orang kafir yang masuk di dalamnya. Gambaran mendidihnya adalah seperti
sebuah biji yang jumlahnya sedikit mendidih dalam air yang jumlahnya banyak.”
Itulah keadaan neraka yang berteriak dengan kencangnya dan mendidih gara-gara orang kafir yang masuk
didalamnya.
“Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang
mengerikan, sedang neraka itu menggelegak.” (QS. Al Mulk: 7).
12. Sifat Neraka: Neraka Marah
“Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah.” (QS. Al Mulk: 8).
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa neraka hampir-hampir saja terpecah lantaran
marah.
Yang memiliki perkaataan serupa dengan Ibnu ‘Abbas adalah Adh Dhohak dan Ibnu
Zaid -rahimahumullah-. Allah marah terhadap orang yang bermaksiat pada-Nya dan
murka pada Allah.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di -rahimahullah- berkata, “Neraka hampir-
hampir saja terpecah lantaran marah pada orang-orang kafir. Lantas bagaimana
tanggapanmu, apa yang akan dilakukan neraka pada orang-orang kafir tersebut
ketika mereka berada dalam neraka?!”
Seperti itulah neraka. Ketika orang kafir masuk ke dalamnya saja, ia begitu marah.
Lantas bagaimana lagi siksaan yang menimpa mereka?! Semoga Allah melindungi
kita dari siksaan yang pedih ini.
13. Sudahkah Datang Kepada Orang Kafir Pemberi
Peringatan?
“Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka:
“Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” (QS. Al Mulk: 8).
Orang-orang kafir lantas menjawab,
“Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami
katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. ” (QS. Al Mulk: 9)
Lihatlah jawaban orang kafir:
1. Mereka mendustakan pemberi peringatan yang diutus pada mereka.
2. Mereka mendustakan secara umum yaitu dengan mengatakan bahwa mereka tidak diturunkan wahyu sedikit pun.
3. Namun tidak berhenti sampai di situ, mereka pun menyesat-nyesatkan para rasul yang memberi peringatan. Padahal para rasul
adalah orang yang memberi petunjuk dan diberi petunjuk oleh Allah.
4. Tidak cukup hanya menyesatkan para rasul. Mereka pun menyatakan bahwa para rasul telah berada dalam kesesatan yang
besar.
14. Bahan bakar Neraka
Batu dan Manusia
surat al-Nisa’ [4]: 56
Artinya:“Sesungguhnyaorang-orangyangkafirkepadaayat-ayatKami,kelakakan
Kamimasukkanmerekakedalamneraka.Setiapkalikulitmerekahangus,Kami
gantikulitmerekadengankulityanglain,supayamerekamerasakanadzab.
SesungguhnyaAllahMahaPerkasalagiMahaBijaksana.
15. Penjaga Neraka
Malaikat yang menjaga neraka digambarkan dengan sifat ghilazun syidadun (kasar lagi bengis). Kata ghilazun
menunjukan sifat mulutnya yang kasar, di mana jika mereka menghadapi ahli neraka, maka yang keluar dari mulut
mereka hanyalah hinaan, caci maki dan hardikan. Normalnya tentu saja setiap orang yang masih memiliki perasaan
dan akal yang sehat, akan sangat merasa tidak nyaman jika dihina dan dicaci maki. Maka, bagaimana kiranya jika
kondisinya seperti digambarkan, di mana tidak cukup dengan caci maki dan perlakuan kasar secara verbal, namun
cacian itu langsung diringi dengan tamparan dan pukulan secara fisik. Begitulah seperti yang tergambar dari pilihan
kata syidadun(bengis) sebagai sifat kedua dari penjaga neraka itu. Para penjaga neraka akan terus menyakiti
penghuni neraka dengan makian dan cacian yang diiringi pukulan tangan dan dan hantaman kaki para malaikat
penjaganya.
16. Para malaikat yang menjaga neraka ini disebut dengan nama
malaikat Zabaniyah dan dipimpin oleh seorang malaikat bernama
Malik yang digambarkan dalam banyak Riwayat sebagai malaikat
yang paling bengis dan menakutkan. Dalam sebuah riwayat dari
Manshur bin Ammar disebutkan bahwa malaikat Malik ini dan
begitu juga malaikat penjaga neraka lainnya memiliki wajah
yang sangat menyeramkan di mana ketika dia memandang kepada
neraka, maka api neraka akan saling memakan satu dengan
lainnya karena takutnya kepada malaikat penjaga neraka
tersebut. Satu malaikat Zabaniyah memiliki tangan sejumlah
penduduk neraka, di mana satu tanganya saja bisa melemparkan
10.000 orang kafir dalam satu genggaman. Di dalam hatinya
memang tidak Allah berikan rasa kasih dan syang sehingga yang
keluar dari diri mereka hanyalah cacian, makian, hardikan,
pukulan dan tamparan.
17. MERASA TAKUT DENGAN NERAKA
Dalam surat al-Ahzab [33]: 66, Allah swt berfirman.
Artinya: “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka
berkata: "Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula)
kepada Rasul".
18. Penjelasn Fisik Surga Sebagai Tempat
Balasan
Mengenai fisik surga, Al-Ghazali menjelaskan bahwa didnding surga,
sebagaimana ia kutip dari hadits yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzi adalah
terbuat dari perak dan emas, sedangkan tanahnya adalah zafaran dan
lumpurnya adalah kasturi. Pada keterangan lain, dengan berbasis pada
hadits yang diriwatkan oleh Muslim, ia menyebutkan bahwa tanah surga
adalah mutiara putih, yang harumnya beraroma kasturi murni. Sedangkan
sungai sungai di surga adalah sungai yang sumber airnya memancar dari
bawah bukit atau gunung kasturi. Akan halnya pepohonan surga, ia
mengutip Q:S al- Waqi’ah Ayat 30: Yang menyebutkan bahwa,” Pohon di
surga memiliki naungan yang amat luas, yang makna ukurannya sama
dengan apabila seorang berjalan selama seratus tahun.
19. Sementara itu, dalam menggambarkan apa-apa yang akan dikenakan oleh para
penghuni surga, al-Ghazali mengutip Q:S al-Haj ayat 23: “Sesungguhnya Allah
memasukan orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh kedalam surga-
surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi
perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka
adalah sutra.”. Pada ayat tersebut dinyatakan bahwa penghuni surga akan
mengenakan pakaian dari sutra, dan gelang-gelang yang terbuat dari emas dan
mutiara. Ia juga mengutip hadits Nabi dari Abu Hurairah, yang diriwatkan oleh
Muslim, yang menyatakan bahwa pakaian penghuni surga tidak akan hancur.
Selanjutnya ia juga mengutip hadits yang diriwayatkan al-Tirmidzi, yang
menyatakan bahwa penghuni surga akan mengenakan mahkota permata yang
sinarnya dapat menerangi antara timur dan barat. Selain itu, para penghuni surga
juga akan menempati tenda yang terbuat dari mutiara yang panjangnya enam
puluh mil, dan memiliki 40.000 dau pintu yang terbuat dari emas. Pernyataan ini ia
ambil dari hadits Muttafaq alaih.
20. Fisik Penghuni Surga
Mengenai kondisi fisik para penghuni surga, ia
menjelaskan bahwa, mereka akan terus awet muda. Hal ini
sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Ia juaga
menyatakan bahwa wajah orang-orang yang masuk surga
pertama kalai bagaikan rupa bulan purnama. Mereka tidak
meludah, beringus ataupun buang hajat di surga. Keringat
mereka adalah kasturi. Hal ini di sandarkan pada hadits yang
diriwayatkan oleh Muttafaq ‘alaihi.
21. Surga disebut al-hayawan َ
َوَيَحْال
ان
) ) hidup yang sempurna dan sebenarnya hidup”
karena di sana tidak ada lagi mati, tidak ada sakit, tidak ada sedih, tidak ada
Kesusahan/payah, tidak ada tua, tidak ada kantuk, tidak ada lapar, tidak ada haus dan
sebagainya dari bentuk-bentuk kekurangan duniawi. Di sana manusia akan hidup
selamanya, sehat selamanya, muda selamanya dan bahagia selamanya. Manusia tidak
lagi memiliki ludah dan ingus di sana. Manusia makan bukan karena lapar, namun
karena ingin makan dan merasakan nikmat. Begitu pula manusia berhenti makan bukan
karena kenyang, namun karena hanya ingin berhenti. Manusia tidur bukan karena
mengantuk, namun karena ingin menikmati tidur. Begitu pula manusia bangun bukan
kerena pulas tidur, tetapi hanya karena ingin bangun dan bersenang-senang. Begitulah
bentuk Ni’ma ‘Uqa al-Dar (sebaik-baik tempat menetap).
22. Di dalam surga, para penghuni memeiliki kegiatan atau kesibukan yang beraneka
ragam. Sewaktu-waktu mereka bercengkrama, di lain waktu mereka melihat-lihat
keadaan neraka, melihat kenalannya di dunia. Hal ini dapa dilihat dari ayat-ayat
berikut: “Salah seorang diantara mereka berkata:’sesungguhnya aku dahulu di
dunia mempunyai teman yang berkata:’apakah engkau sungguh-sungguh termasuk
orang- orang yang membenarkan (hari Kebangkitan dan percaya) bahwa bila kita
telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang apakah sesungguhny
kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi balasan?” Ia selanjutnya
mengajak dengan berkata:’maukah kamu (wahai teman-teman penghuni surga)
pergi meninjaunya( dan melihatnya di neraka?). Maka merekapun pergi “.(Q:S al-
Shfat 37: 51-57).