1. Dokumen ini membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk melalui transfer elektron antar atom, sementara ikatan kovalen terbentuk melalui pemakaian bersama pasangan elektron antar atom.
2. Contoh pembentukan ikatan ion diberikan pada reaksi antara atom Na dan Cl, di mana Na kehilangan 1 elektron menjadi ion Na+ sementara Cl menerima 1 elektron menjadi ion Cl-. Ikatan antara
2. KELOMPOK 3
DIKY FADLI (13)
EARLY RADOVAN (15)
DWI FEBRIYANA (14)
FEBRIELICA RISALYNT (17)
ISMI YUAN PUTRI (19) JESICA FERNANDA S (20)
3.
4. Untuk kestabilan atom-atom di alam, unsur golongan gas mulia lah yang
merupakan atom yang stabil. Untuk atom lain yang tidak stabil cenderung
bergabung dengan atom lain mendapatkan kestabilan.
Berikut ini adalah konfigurasi eleketron dari golongan gas mulia yang stabil.
Perhatikan dengan baik baik konfigurasi atom berikut :
2He : 2
10Ne : 2 8
18Ar : 2 8 8
36Kr : 2 8 18 8
54Xe : 2 8 18 18 8
Dari konfigurasi elektron tersebut, Lewis dan Kossel membuat kesimpulan bahwa
konfigurasi atom-atom akan stabil apabila jumlah elektron terluarnya
2 (duplet) atau 8 (oktet). Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas
mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau membentuk pasangan
elektron bersama.
5. Pembentukan Ion
Atom-atom yang energi ionisasinya rendah akan melepaskan elektron sedangkan atom-
atom yang afinitas elektronya tinggi akan mengikat elektron.
ION POSITIF ION NEGATIF
1.Tentukan bagaimana unsur 4X mencapai
kestabilan dengan transfer elektron, dan
tenukan ion yang terbentuk
Penyelesaian:
nomor atom = 4
konfigurasi elektron = 2 – 2
cara mencapai kestabilan = melepas 2
elektron
ion yang terbentuk = X2+
2.Tentukan bagaimana unsur 9F mencapai
kestabilan dengan transfer elektron, dan
tenukan ion yang terbentuk
Penyelesaian:
nomor atom = 9
konfigurasi elektron = 2 – 7
cara mencapai kestabilan = menambah 1
elektron
ion yang terbentuk = F -
No. Golongan
Elektron
valensi
Cara mencapai
kestabilan
Ion yang
terbentuk
Keterangan
1. I A 1 melepas 1 elektron X +
2. II A 2 melepas 2 elektron X 2+
3. III A 3 melepas 3 elektron X 3+
4. IV A 4 - - cenderung berikatan
kovalen
5. V A 5 menambah 3
elektron
X 3-
6. VI A 6 menambah 2
elektron
X 2-
7. VII A 7 menambah 1
elektron
X -
8. VIII A 8 - - sudah stabil
6. Pembentukan Pasangan Elektron
Bersama
Atom-atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai energi ionisasi
yang tinggi dan atom yang sukar menarik elektron atau mempunyai
afinitas elektron yang rendah mempunyai kecenderungan untuk
membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama.
Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan dapat
berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat pula berasal dari
salah satu atom yang bergabung.
7. Ikatan ion mempunyai beberapa pengertian yaitu sebagai berikut:
1. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara unsur-unsur logam dengan
unsur-unsur non logam
2. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik
antara ion positif/kation dengan ion negative/anion.
3. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat dari serah terima electron
4. Ikatan ion terjadi antara atom yang memiliki energi ionisasi rendah
dengan atom yang memiliki afinitas elektron yang besar.
8. Atom Na dan Cl Berikatan dengan Cara Serah Terima Elektron
Atom Na = 2 8 1
Atom Cl = 2 8 7
Pada keadaan ini, atom Na dan Cl tidak stabil.
Berdasarkan kaidah oktet, untuk mencapai kestabilannya.
Atom Na harus melepaskan 1 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1 elektron.
Atom Na akan bermuatan positif karena jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektron.
Atom Cl akan bermuatan negatif karena jumlah proton lebih sedikit daripada jumlah elektron.
Dengan demikian, atom Na dan Cl dapat mencapai kestabilannya dengan cara serah terima
elektron.
Karena berbeda muatan, ion Na+ dan ion Cl– akan
saling tarik-menarik. Interaksi yang dinamakan interaksi
elektrostatik ini berlangsung secara terus menerus. Ikatan
kimia yang terbentuk dengan cara serah terima elektron,
seperti pembentukan NaCl, dinamakan ikatan ion. Senyawa
yang terbentuk melalui ikatan ion disebut senyawa ion.
9. 1. Titik didih dan titik lelehnya tinggi
2. Kristalnya keras, tetapi mudah patah
3. Penghantar panas yang baik
4. Lelehan maupun larutannya dapat
menghantarkan listrik (elektrolit)
5. Mudah larut di dalam air
6. Tidak larut dalam pelarut/senyawa
organik (misal : alkohol, eter, benzena)
10. 1. Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh
2 atom yang berikatan.
2. Ikatan kovalen terjadi akibat ke tidak mampuan salah 1 atom yang akan berikatan
untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
3. Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron
tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
4. Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non
logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan
cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang
dipakai secara bersama.
5. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron
tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8
elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron)
13. Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang terbentuk dari
penggunaan bersama sepasang elektron (setiap atom
memberikan saham satu elektron untuk digunakan bersama).
14.
15. Ikatan
Kovalen
Rangkap
Tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga
adalah ikatan kovalen yang
terjadi karena penggunaan
bersama tiga pasang elektron.
Sejalan dengan definisi ikatan
kovalen tunggal dan rangkap,
ikatan ini disebut rangkap tiga
karena setip ada ikatan antar
atom melibatkan 3 pasang (6
buah) elektron valensi. Ikatan
yang terbentuk digambarkan
menggunakan tiga garis lurus.