SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
NAMA : ANDIKA ACHMAD NOHONG
NIM : 23025014034
PRODI :TEKNIK SIPIL REGULER B
 Konsep Ikatan Kimia
 Macam-Macam Ikatan Kimia
1. Ikatan Ion
2. Ikatan Kovalen:
a. Ikatan Kovalen Ganda/Rangkap
b. Ikatan Kovalen Polar
c. Ikatan Kovalen Nonpolar
d. Ikatan Kovalen Semipolar
e. Ikatan Kovalen Koordinasi
 Ikatan kimia merupakan interaksi antar atom-atom
yang berikatan sehingga terbentuk suatu molekul.
 Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom
bergabung membentuk molekul, senyawa atau ion.
 Ikatan kimia merupakan daya tarik-menarik antara
atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia
dapat bersatu.
 Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada
interaksi elektron antara atom yang satu dengan
yang lain sehingga terbentuk suatu molekul,
senyawa atau gugusan atom.
 Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur
saling mengadakan ikatan yang disebut ikatan
kimia. Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi
berdasarkan serah terima atau pemasangan
elektron, bergantung pada jenis unsur yang
berkaitan.
 Menurut Lewis (Teori oktet)
Atom-atom unsur memiliki kecenderungan ingin
stabil seperti gas mulia terdekat yang memiliki
susunan 8e pada kulit terluar ( oktet ), kecuali helium
dengan 2e- pada kulit terluar ( duplet ).
Lambang
Atom
Jumlah Elektron pada Kulit
Jumlah Elektron
Valensi
K L M N O P
2He 2 2
10Ne 2 8 8
18Ar 2 8 8 8
36Kr 2 8 18 8 8
54Xe 2 8 18 18 8 8
86Rn 2 8 18 32 18 8 8
a. Melepas Elektron
 Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada
unsur logam yang mempunyai energi ionisasi relatif
kecil (bersifat elektropositif).
 Atom unsur logam cenderung melepas elektron
valensinya membentuk ion +x dengan x = nomor
golongan utama.
 Atom-atom melepaskan elektron agar elektron
valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar elektron
valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia
(golongan VIIIA/ gas inert).
 Atom yang melepas elektron dari golongan IA dan IIA
 Atom yang menangkap elektron dari golongan IVA,
VA, VIA, VIIA
 Gol IA  elektron valensi = 1  melepas satu
elektron, membentuk ion +1,
yaitu: Li+, Na+, K+
 Gol IIA  elektron valensi = 2  melepas 2 elektron
membentuk ion +2
yaitu: Mg+2, Ca+2, Sr+2, Ba+2, Ra+2
OKTET
 11Na (2. 8. 1)  ion Na+ (2 . 8) melepas 1e
 19K (2.8.8.1)  melepas 1 elektron
 ion K+: 2.8.8 sesuai struktur 18Ar
 12Mg (2. 8. 2)  ion Mg2+ (2 . 8) melepas 2 e
 20Ca (2.8.8.2)  melepas 2 elektron
 ion Ca+2 : 2.8.8 sesuai struktur 18Ar
b. Menangkap Elektron
 Pencapaian kestabilan dengan menangkap elektron
dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai
afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif
besar (bersifat elektronegatif).
 Atom-atom menyerap / mengikat elektron supaya
memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet)
seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA).
 9F (2.7) + 1e  ion F- (2.8) struktur Ne
 8O (2. 6) + 2 e  ion O-2 (2 . 8) struktur Ne
 16S (2.8.6) + 2 e  ion S-2 (2.8.8) struktur Ar
 7N (2. 5) + 3 e  ion N-3 (2 . 8) struktur Ne
 Elektron valensi berperan pada pembentukan
ikatan antar atom dalam membentuk senyawa.
Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh
elektron valensinya.
 Elektron valensi pada suatu atom digambarkan
dengan lambang titik ( . ) atau silang kecil ( x )
disebut struktur Lewis.
1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen:
a. Ikatan kovalen rangkap (dua dan tiga)
b. Ikatan kovalen polar
c. Ikatan kovalen nonpolar
d. Ikatan kovalen koordinasi
 Adalah ikatan kimia yang terjadi antara unsur logam dan nonlogam
dengan cara serah terima elektron valensi sehingga terjadi ion positif
dan negatif yang berikatan dengan gaya elektrostatis
 Misal:
1. Logam IA dan IIA (kecuali H dan Be) dengan nonlogam VIA dan VIIA
2. Logam IA dan IIA (kecuali Be, Mg) dengan H
 Contoh :
 Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat digambarkan
dengan rumus elektron ( rumus Lewis ) sebagai berikut :
Bagaimana ikatan ion yang terjadi antara unsur K dan
O ?
Jawab:
 19K = 2.8.8.1  K+
 8O = 2.6  O2-
K  e + K+ ) x2
2e + O  O2-
2K + O  2K+ + O2-  K2O
1. Bagaimana ikatan ion yang terjadi pada unsur:
a. Mg dan Cl
b. Al dan O
c. Na dan Br
 Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron
yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara
unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin menangkap
elektron.
 Contoh :
 Pada senyawa FCl
 Perhatikan elektron ikatan ( bonding electron ) yang berada di antara F
dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang
elektron ikatan tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan
elektron valensi kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti gas
mulia.
 Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih
dari satu pasang elektron oleh dua atom yang
berikatan.
 Ikatan kovalen rangkap/ganda dibedakan
menjadi dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua
dan ikatan kovalen rangkap tiga.
A.1. IKATAN KOVALEN RANGKAP DUA
Contoh:
Ikatan antara dua atom oksigen membentuk molekul O2
 Contoh :
 Ikatan antara atom oksigen dengan atom nitrogen dalam molekul N2
 Ikatan ganda tiga yang dimiliki N2(g) sangat kuat sehingga di udara
N2 sulit bereaksi, N2 merupakan unsur terbanyak. N2 keluar masuk
tubuh manusia tanpa mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan
tekanan tinggi N2 baru bisa bereaksi membentuk senyawa.
 Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka
molekulnya memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini
akibat momen dipol.
 Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan
dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan.
Makin besar momen dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang
memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non polar.
 Molekul polar memiliki bentuk molekul ( struktur ruang ) yang tidak
simetris : atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan
atom yang elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan molekul
tersebut bermuatan.
IKATAN KOVALEN POLAR
 Ciri-ciri ikatan kovalen polar:
1. Senyawa poliatomik simetris yang memiliki atom
pusat berpasangan elektron bebas ( lone pair
electron ) selalu polar  punya PEB
2. Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat
dibanding pasangan elektron ikatan sehingga
menimbulkan elektronegatifitas yang besar. Beda
nilai elektronegativitas ≤ 1,7
3. Contoh : H2O, NH3
Ciri-ciri ikatan kovalen nonpolar:
1. Molekul dwiatomik yang sama selalu simetris dan selalu Nonpolar.
Hal ini karena elektron ikatan tertarik ke dua arah dengan kekuatan
tarikan ( elektronegatifitas ) yang sama besar.
Contoh : H2, O2, F2
2. Molekul simetri poliatomik yang memiliki atom pusat tanpa elektron
bebas ( lone pair electron ) selalu nonpolar.
Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5
IKATAN KOVALEN NONPOLAR
 Gambarkan ikatan kovalen nonpolar pada molekul
O2, F2, CO2, SF6, PCl5 dan CCl4
 Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen
yang terjadi jika pasangan elektron yang digunakan
bersama berasal dari salah satu atom yang
berikatan, sedang atom yang lain tidak ikut
menyumbang.
 Contoh : H3O+, N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4
+
IKATAN KOVALEN KOORDINASI
 Gambarkan ikatan kovalen koordinasi pada molekul
N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4
+
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to TUGAS KIMIA DASAR.pptx

Similar to TUGAS KIMIA DASAR.pptx (20)

4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
ikatan kimia.pptx
ikatan kimia.pptxikatan kimia.pptx
ikatan kimia.pptx
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 
Muslimin ikatan kimia
Muslimin ikatan kimiaMuslimin ikatan kimia
Muslimin ikatan kimia
 
Bahan Micro ikatan kimia.pptx
Bahan Micro ikatan kimia.pptxBahan Micro ikatan kimia.pptx
Bahan Micro ikatan kimia.pptx
 
ikatankimianfikatankimianf__.pdf
ikatankimianfikatankimianf__.pdfikatankimianfikatankimianf__.pdf
ikatankimianfikatankimianf__.pdf
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ppt ikatan kimia
Ppt ikatan kimiaPpt ikatan kimia
Ppt ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Tugas kimia semester 3
Tugas  kimia semester 3Tugas  kimia semester 3
Tugas kimia semester 3
 
Tugas kimia (ikatan kimia)
Tugas kimia (ikatan kimia)Tugas kimia (ikatan kimia)
Tugas kimia (ikatan kimia)
 
Kd meeting 2
Kd meeting 2Kd meeting 2
Kd meeting 2
 
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifaUSN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
 
Pp kumpul
Pp kumpulPp kumpul
Pp kumpul
 
Pp pe
Pp pePp pe
Pp pe
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

TUGAS KIMIA DASAR.pptx

  • 1. NAMA : ANDIKA ACHMAD NOHONG NIM : 23025014034 PRODI :TEKNIK SIPIL REGULER B
  • 2.  Konsep Ikatan Kimia  Macam-Macam Ikatan Kimia 1. Ikatan Ion 2. Ikatan Kovalen: a. Ikatan Kovalen Ganda/Rangkap b. Ikatan Kovalen Polar c. Ikatan Kovalen Nonpolar d. Ikatan Kovalen Semipolar e. Ikatan Kovalen Koordinasi
  • 3.  Ikatan kimia merupakan interaksi antar atom-atom yang berikatan sehingga terbentuk suatu molekul.  Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom bergabung membentuk molekul, senyawa atau ion.  Ikatan kimia merupakan daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu.
  • 4.  Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada interaksi elektron antara atom yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa atau gugusan atom.  Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur saling mengadakan ikatan yang disebut ikatan kimia. Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi berdasarkan serah terima atau pemasangan elektron, bergantung pada jenis unsur yang berkaitan.
  • 5.  Menurut Lewis (Teori oktet) Atom-atom unsur memiliki kecenderungan ingin stabil seperti gas mulia terdekat yang memiliki susunan 8e pada kulit terluar ( oktet ), kecuali helium dengan 2e- pada kulit terluar ( duplet ).
  • 6. Lambang Atom Jumlah Elektron pada Kulit Jumlah Elektron Valensi K L M N O P 2He 2 2 10Ne 2 8 8 18Ar 2 8 8 8 36Kr 2 8 18 8 8 54Xe 2 8 18 18 8 8 86Rn 2 8 18 32 18 8 8
  • 7. a. Melepas Elektron  Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logam yang mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif).  Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya membentuk ion +x dengan x = nomor golongan utama.  Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas inert).
  • 8.  Atom yang melepas elektron dari golongan IA dan IIA  Atom yang menangkap elektron dari golongan IVA, VA, VIA, VIIA  Gol IA  elektron valensi = 1  melepas satu elektron, membentuk ion +1, yaitu: Li+, Na+, K+  Gol IIA  elektron valensi = 2  melepas 2 elektron membentuk ion +2 yaitu: Mg+2, Ca+2, Sr+2, Ba+2, Ra+2
  • 9. OKTET  11Na (2. 8. 1)  ion Na+ (2 . 8) melepas 1e  19K (2.8.8.1)  melepas 1 elektron  ion K+: 2.8.8 sesuai struktur 18Ar  12Mg (2. 8. 2)  ion Mg2+ (2 . 8) melepas 2 e  20Ca (2.8.8.2)  melepas 2 elektron  ion Ca+2 : 2.8.8 sesuai struktur 18Ar
  • 10. b. Menangkap Elektron  Pencapaian kestabilan dengan menangkap elektron dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif besar (bersifat elektronegatif).  Atom-atom menyerap / mengikat elektron supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA).
  • 11.  9F (2.7) + 1e  ion F- (2.8) struktur Ne  8O (2. 6) + 2 e  ion O-2 (2 . 8) struktur Ne  16S (2.8.6) + 2 e  ion S-2 (2.8.8) struktur Ar  7N (2. 5) + 3 e  ion N-3 (2 . 8) struktur Ne
  • 12.  Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam membentuk senyawa. Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh elektron valensinya.  Elektron valensi pada suatu atom digambarkan dengan lambang titik ( . ) atau silang kecil ( x ) disebut struktur Lewis.
  • 13. 1. Ikatan ion 2. Ikatan kovalen: a. Ikatan kovalen rangkap (dua dan tiga) b. Ikatan kovalen polar c. Ikatan kovalen nonpolar d. Ikatan kovalen koordinasi
  • 14.  Adalah ikatan kimia yang terjadi antara unsur logam dan nonlogam dengan cara serah terima elektron valensi sehingga terjadi ion positif dan negatif yang berikatan dengan gaya elektrostatis  Misal: 1. Logam IA dan IIA (kecuali H dan Be) dengan nonlogam VIA dan VIIA 2. Logam IA dan IIA (kecuali Be, Mg) dengan H  Contoh :  Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat digambarkan dengan rumus elektron ( rumus Lewis ) sebagai berikut :
  • 15. Bagaimana ikatan ion yang terjadi antara unsur K dan O ? Jawab:  19K = 2.8.8.1  K+  8O = 2.6  O2- K  e + K+ ) x2 2e + O  O2- 2K + O  2K+ + O2-  K2O
  • 16. 1. Bagaimana ikatan ion yang terjadi pada unsur: a. Mg dan Cl b. Al dan O c. Na dan Br
  • 17.  Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin menangkap elektron.  Contoh :  Pada senyawa FCl  Perhatikan elektron ikatan ( bonding electron ) yang berada di antara F dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang elektron ikatan tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan elektron valensi kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti gas mulia.
  • 18.  Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron oleh dua atom yang berikatan.  Ikatan kovalen rangkap/ganda dibedakan menjadi dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga.
  • 19. A.1. IKATAN KOVALEN RANGKAP DUA Contoh: Ikatan antara dua atom oksigen membentuk molekul O2
  • 20.  Contoh :  Ikatan antara atom oksigen dengan atom nitrogen dalam molekul N2  Ikatan ganda tiga yang dimiliki N2(g) sangat kuat sehingga di udara N2 sulit bereaksi, N2 merupakan unsur terbanyak. N2 keluar masuk tubuh manusia tanpa mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan tekanan tinggi N2 baru bisa bereaksi membentuk senyawa.
  • 21.  Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka molekulnya memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini akibat momen dipol.  Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan. Makin besar momen dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non polar.  Molekul polar memiliki bentuk molekul ( struktur ruang ) yang tidak simetris : atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan atom yang elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan molekul tersebut bermuatan. IKATAN KOVALEN POLAR
  • 22.  Ciri-ciri ikatan kovalen polar: 1. Senyawa poliatomik simetris yang memiliki atom pusat berpasangan elektron bebas ( lone pair electron ) selalu polar  punya PEB 2. Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat dibanding pasangan elektron ikatan sehingga menimbulkan elektronegatifitas yang besar. Beda nilai elektronegativitas ≤ 1,7 3. Contoh : H2O, NH3
  • 23. Ciri-ciri ikatan kovalen nonpolar: 1. Molekul dwiatomik yang sama selalu simetris dan selalu Nonpolar. Hal ini karena elektron ikatan tertarik ke dua arah dengan kekuatan tarikan ( elektronegatifitas ) yang sama besar. Contoh : H2, O2, F2 2. Molekul simetri poliatomik yang memiliki atom pusat tanpa elektron bebas ( lone pair electron ) selalu nonpolar. Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5 IKATAN KOVALEN NONPOLAR
  • 24.  Gambarkan ikatan kovalen nonpolar pada molekul O2, F2, CO2, SF6, PCl5 dan CCl4
  • 25.  Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan, sedang atom yang lain tidak ikut menyumbang.  Contoh : H3O+, N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4 + IKATAN KOVALEN KOORDINASI
  • 26.
  • 27.  Gambarkan ikatan kovalen koordinasi pada molekul N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4 +