SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1. Hak Asasi Manusia di Yunani
Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM)
meletakkan dasar bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak – hak asasi
manusia. Konsepsinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial
kontrol kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai – nilai keadilan
dan kebenaran. Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan pemerintah harus
mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warga negaranya.
2. Hak Asasi Manusia di Inggris
Inggris sering disebut–sebut sebagai negara pertama di dunia yang
memperjuangkan hak asasi manusia. Tonggak pertama bagi kemenangan hak-
hak asasi terjadi di Inggris. Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai
dokumen kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen
tersebut adalah sebagai berikut :
A. MAGNA CHARTA
Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti
oleh Raja John Lackland yang bertindak sewenang–wenang terhadap rakyat dan
para bangsawan. Tindakan sewenang-wenang Raja John tersebut mengakibatkan
rasa tidak puas dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John
untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam Agung.
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat
pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada
kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau
dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun dirampas
hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta
itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip
telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang
munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi karena ia mengajarkan bahwa
hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.
Isi Magna Charta adalah sebagai berikut :
1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan,
hak, dan kebebasan Gereja Inggris.
2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan
hak-hak sebagi berikut :
 Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati
hak-hak penduduk.
 Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti
dan saksi yang sah.
 Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap,
dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan
hukum sebagai dasar tindakannya.
 Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur
ditahan, raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
B. PETITION OF RIGHTS
Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hak-
hak rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada
raja di depan parlemen pada tahun 1628. Isinya secara garis besar menuntut
hak-hak sebagai berikut :
1. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
2. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
3. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
C. HOBEAS CORPUS ACT
Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan
seseorang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut :
1. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah
penahanan.
2. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut
hukum.
D. BILL OF RIGHTS
Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan
diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang :
 Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.
 Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.
 Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin
parlemen.
 Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-
masing .
 Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.
3. Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat
Pemikiran filsuf John Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak
alam,seperti hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property)
mengilhami sekaligus menjadi pegangan bagi rakyat Amerika sewaktu
memberontak melawan penguasa Inggris pada tahun 1776. Pemikiran John
Locke mengenai hak – hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi Kemerdekaan
Amerika Serikat yang dikenal dengan DECLARATION OF INDEPENDENCE OF
THE UNITED STATES.
Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776,
suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara
bagian, merupakan pula piagam hak – hak asasi manusia karena mengandung
pernyataan “Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajat oleh
Maha Pencipta. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup,
kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebhagiaan.
John Locke menggambarkan keadaan status naturalis, ketika manusia telah
memiliki hak-hak dasar secara perorangan. Dalam keadaan bersama-sama,
hidup lebih maju seperti yang disebut dengan status civilis, locke berpendapat
bahwa manusia yang berkedudukan sebagai warga negara hak-hak dasarnya
dilindungi oleh negara.
Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai
negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam
konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu
memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas
Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai “pendekar”
hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan
Jimmy Carter.
Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang “empat kebebasan” yang
diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941 yakni :
 Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of
speech and expression).
 Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan
kepercayaannya (freedom of religion).
 Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
 Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want).
Kebebasan- kebebasan tersebut dimaksudkan sebagai kebalikan dari kekejaman
dan penindasan melawan fasisme di bawah totalitarisme Hitler (Jerman), Jepang,
dan Italia. Kebebasan – kebebasan tersebut juga merupakan hak (kebebasan)
bagi umat manusia untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan yang abadi.
Empat kebebasan Roosevelt ini pada hakikatnya merupakan tiang penyangga
hak-hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar.
4. Hak Asasi Manusia di Prancis
Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada
awal Revolusi Prancis. Perjuangan itu dilakukan untuk melawan kesewenang-
wenangan rezim lama. Naskah tersebut dikenal dengan DECLARATION DES
DROITS DE L’HOMME ET DU CITOYEN yaitu pernyataan mengenai hak-hak
manusia dan warga negara. Pernyataan yang dicetuskan pada tahun 1789 ini
mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau
kesetiakawanan (liberte, egalite, fraternite).
Lafayette merupakan pelopor penegakan hak asasi manusia masyarakat Prancis
yang berada di Amerika ketika Revolusi Amerika meletus dan mengakibatkan
tersusunnya Declaration des Droits de I’homme et du Citoyen. Kemudian di
tahun 1791, semua hak-hak asasi manusia dicantumkan seluruhnya di dalam
konstitusi Prancis yang kemudian ditambah dan diperluas lagi pada tahun 1793
dan 1848. Juga dalam konstitusi tahun 1793 dan 1795. revolusi ini diprakarsai
pemikir – pemikir besar seperti : J.J. Rousseau, Voltaire, serta Montesquieu. Hak
Asasi yang tersimpul dalam deklarasi itu antara lain :
1) Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka.
2) Manusia mempunyai hak yang sama.
3) Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain.
4) Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta
pekerjaan umum.
5) Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang.
6) Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan.
7) Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.
8) Adanya kemerdekaan surat kabar.
9) Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat.
10) Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
11) Adanya kemerdekaan bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan.
12) Adanya kemerdekaan rumah tangga.
13) Adanya kemerdekaan hak milik.
14) Adanya kemedekaan lalu lintas.
15) Adanya hak hidup dan mencari nafkah.
5. Hak Asasi Manusia oleh PBB
Setelah perang dunia kedua, mulai tahun 1946, disusunlah rancangan piagam
hak-hak asasi manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 18 anggota. PBB membentuk
komisi hak asasi manusia (commission of human right). Sidangnya dimulai pada
bulan januari 1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor Rossevelt. Baru 2 tahun
kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB yang diselenggarakan
di Istana Chaillot, Paris menerima baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu
berupa UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS atau Pernyataan Sedunia
tentang Hak – Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang
terwakil dalam sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8
negara abstain, dan 2 negara lainnya absen. Oleh karena itu, setiap tanggal 10
Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia.
Universal Declaration of Human Rights antara lain mencantumkan, Bahwa setiap
orang mempunyai Hak :
 Hidup
 Kemerdekaan dan keamanan badan
 Diakui kepribadiannya
 Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum
untuk mendapat jaminan hokum dalam perkara pidana, seperti diperiksa
di muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah
 Masuk dan keluar wilayah suatu Negara
 Mendapatkan asylum
 Mendapatkan suatu kebangsaan
 Mendapatkan hak milik atas benda
 Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
 Bebas memeluk agama
 Mengeluarkan pendapat
 Berapat dan berkumpul
 Mendapat jaminan sosial
 Mendapatkan pekerjaan
 Berdagang
 Mendapatkan pendidikan
 Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat
 Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan
Majelis umum memproklamirkan Pernyataan Sedunia tentang Hak Asasi
Manusia itu sebagai tolak ukur umum hasil usaha sebagai rakyat dan bangsa dan
menyerukan semua anggota dan semua bangsa agar memajukan dan menjamin
pengakuan dan pematuhan hak-hak dan kebebasan- kebebasan yang termasuk
dalam pernyataan tersebut. Meskipun bukan merupakan perjanjian, namun
semua anggota PBB secara moral berkewajiban menerapkannya.
6. Hak Asasi Manusia di Indonesia
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang
artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni
Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi
manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam
ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi
manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan
harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan
hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya
memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa
memperhatikan hak orang lain.
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita
tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau
kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia
dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak
terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi
peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
kecerdasan serta keadilan.
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik
Indonesia,yakni:
ü Undang – Undang Dasar 1945
ü Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
ü Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
JENIS JENIS HUKUM
Berdasarkan sumbernya. Hukum terbagi menjadi lima macam yaitu hukum
Undang-Undang, kebiasaan/adat, traktat, jurisprudensi, doktrin.
 Hukum undang-undang, ialah hukum yang tercantum didalam peraturan
perundang-undangan.
 Hukum adat, ialah hukum yang berada dalam peraturan-peraturan adat.
 Hukum traktat, ialah hukum yang dibentuk karena adanya suatu
perjanjian negara-negara yang terlibat didalamnya.
 Hukum jurisprudensi, ialah hukum yang terbentuk karena keputusan
hakim.
 Hukum doktrin, yakni hukum yang terbentuk dari pendapat beberapa
para ahli hukum yang tertermasyhur karena pengetahuannya.
Berdasarkan bentuknya. Terbagi menjadi dua yakni hukum tertulis dan tidak
tertulis.
 Hukum tertulis ialah hukum yang dicantumkan atau ditulis dalam
perundang-undangan seperti contoh : hukum pidana yang dituliskan
dalam KUHP pidana dan hukum perdata yang dituliskan dalam KUHP
perdata.
 Hukum tidak tertulis ialah hukum yang tidak tercantum dalam
perundang-undangan atau hukum kebiasaan yang masih dijunjung tinggi
dalam keyakinan masyarakat, namun tidak tercantumkan, akan tetapi
masih berlaku serta masih ditaati seperti halnya peraturan perundangan.
Seperti contoh : hukum kebiasaan / adat suatu daerah atau masyarakat
tidak dicantumkan dalam perundang-undangan namun tetap dipatuhi
oleh daerahnya.
Berdasarkan sifatnya, hukum terbagi menjadi dua, yakni :
 Hukum yang memaksa, merupakan hukum yang memiliki paksaan secara
mutlak dalam keadaan apapun.
 Hukum yang mengatur, merupakan hukum yang dapat disampingkan
atau diabaikan jika pihak-pihak yang bersangkutan sudah
membuat/memiliki peraturan sendiri.
Berdasarkan isinya, hukum terbagi dua yakni :
 Hukum privat, ialah hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu
dengan orang yang lainnya dengan menitikberatkan pada kepentingan
perseorangan. Hukum ini disebut juga hukum sipil. Contohnya adalah hukum
dagang dan perdata.
 Hukum publik, ialah hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan
alat kelengkapan Negara / mengatur hubungan antara Negara dengan
warganegaranya. Disebut juga dengan hukum Negara. Dimana hukum ini
dibedakan menjadi tiga yakni hukum pidana, tata Negara, dan administrasi
Negara,
OBJEK & SUBJEK HUKUM
 Subjek hukum adalah sesuatu yang menurut hukum berhak dan berwenang
untuk melakukan perbuatan hukum atau segala sesuatu yang mempunyai
hak dan kewajiban menurut hukum
• Subjek hukum adalah manusia pribadi (natuurlijke person) dan badan hukum
(rechtpersoon).
• Sebagian manusia pribadi dapat dikecualikan sebagai subjek hukum, cntoh
orang yang karena cacat mentalnya masuk dalam golongan curatele/dibawah
pengampuan.
• Adapun orang yang tidak cakap untuk melakukan perbuatan hukum sendiri:
orang yang masih belum dewaa (dibawah 21 tahun), orang yang tidak sehat akal
pikirannya (gila), pemabuk dan pemboros (berada dibawah pengampuan)
• Objek hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan yang
dapat menjadi pokok dari suatu hubungan hukum karena sesuatu itu dapat
dikuasai oleh subjek hukum.
 Objek hukum adalah sesuatu yang kegunaannya diatur berdasarkan
hukum, seperti: jual beli, sewa menyewa, waris mewaris, perjanjian, dsb. Dalam
Hukum Perdata, objek disebut Benda, yang terdiri dari benda yang berwujud dan
benda tidka berwujud, atau benda bergerak dan benda tidak bergerak

More Related Content

What's hot

Masyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power PointMasyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power PointFirda Khaerini
 
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum20133.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013Deir Irhamni
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamWachidatin N C
 
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara LainPendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara Lainadindawn
 
Kumpulan soal-soal Gerak UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Gerak UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal Gerak UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Gerak UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaNurul Shufa
 
Laporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarLaporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarErzhua Habib
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiSyarifatul Marwiyah
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptxPPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptxBactiarHasan
 
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
Iman  dan  pengaruhnya  dalam  kehidupan Iman  dan  pengaruhnya  dalam  kehidupan
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan Ulfa Nurajizah
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedCha-cha Taulanys
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifRisou Kun
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 

What's hot (20)

Masyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power PointMasyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power Point
 
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum20133.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Tanya jawab iman, islam & ihsan
Tanya jawab iman, islam & ihsanTanya jawab iman, islam & ihsan
Tanya jawab iman, islam & ihsan
 
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara LainPendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
 
Kumpulan soal-soal Gerak UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Gerak UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal Gerak UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Gerak UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
 
Laporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarLaporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajar
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptxPPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
 
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
Iman  dan  pengaruhnya  dalam  kehidupan Iman  dan  pengaruhnya  dalam  kehidupan
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networked
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektif
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruan
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 

Similar to HAM-Yunani

Konsep HAM XI 1.pptx
Konsep HAM XI 1.pptxKonsep HAM XI 1.pptx
Konsep HAM XI 1.pptxSugaraAja
 
Sejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia pptSejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia pptFotografie
 
HUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARAHUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARALION_354
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusiaom makplus
 
mengulik sejarah perkembangan hak asasi manusia
mengulik sejarah perkembangan hak asasi manusiamengulik sejarah perkembangan hak asasi manusia
mengulik sejarah perkembangan hak asasi manusialyricsalid21
 
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9).ppt
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9).pptNegara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9).ppt
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9).pptAnggaHermawan28
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknIndah Maharani
 
Sejarah lahir asasi manusia ppt
Sejarah lahir asasi manusia pptSejarah lahir asasi manusia ppt
Sejarah lahir asasi manusia pptUnivers
 
Hak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKnHak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKnKhansa Hanun
 
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasilaMahifal Ginting
 
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasilaMahifal Ginting
 
Hak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpentHak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpentAhmadAhadiYusufSetya
 
HHAM Materi II.pdf
HHAM Materi II.pdfHHAM Materi II.pdf
HHAM Materi II.pdfaila52
 
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9) Tugas PKN.ppt
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9) Tugas PKN.pptNegara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9) Tugas PKN.ppt
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9) Tugas PKN.pptrahmataliw12
 

Similar to HAM-Yunani (20)

Sejarah hak asasi
Sejarah hak asasiSejarah hak asasi
Sejarah hak asasi
 
123
123123
123
 
Konsep HAM XI 1.pptx
Konsep HAM XI 1.pptxKonsep HAM XI 1.pptx
Konsep HAM XI 1.pptx
 
Sejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia pptSejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia ppt
 
HUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARAHUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARA
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia
 
mengulik sejarah perkembangan hak asasi manusia
mengulik sejarah perkembangan hak asasi manusiamengulik sejarah perkembangan hak asasi manusia
mengulik sejarah perkembangan hak asasi manusia
 
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9).ppt
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9).pptNegara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9).ppt
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9).ppt
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
 
Hak Asasi Manusia (HAM)
Hak Asasi Manusia (HAM)Hak Asasi Manusia (HAM)
Hak Asasi Manusia (HAM)
 
Sejarah lahir asasi manusia ppt
Sejarah lahir asasi manusia pptSejarah lahir asasi manusia ppt
Sejarah lahir asasi manusia ppt
 
Hak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKnHak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKn
 
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
 
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
 
PPT HUKUM HAM.ppt
PPT HUKUM HAM.pptPPT HUKUM HAM.ppt
PPT HUKUM HAM.ppt
 
Hak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpentHak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpent
 
HHAM Materi II.pdf
HHAM Materi II.pdfHHAM Materi II.pdf
HHAM Materi II.pdf
 
Iv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusiaIv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusia
 
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9) Tugas PKN.ppt
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9) Tugas PKN.pptNegara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9) Tugas PKN.ppt
Negara Hukum Rule of Law dan HAM (Slide 9) Tugas PKN.ppt
 

More from Siti Hardiyanti

Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraSiti Hardiyanti
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanSiti Hardiyanti
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaSiti Hardiyanti
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaSiti Hardiyanti
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaSiti Hardiyanti
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaSiti Hardiyanti
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaSiti Hardiyanti
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifSiti Hardiyanti
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaSiti Hardiyanti
 

More from Siti Hardiyanti (20)

Senam Indonesia Jaya
Senam Indonesia JayaSenam Indonesia Jaya
Senam Indonesia Jaya
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan Pemerintahan
 
Hakikat Demokrasi
Hakikat DemokrasiHakikat Demokrasi
Hakikat Demokrasi
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran Logika
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Unsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen LogikaUnsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen Logika
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

HAM-Yunani

  • 1. 1. Hak Asasi Manusia di Yunani Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM) meletakkan dasar bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak – hak asasi manusia. Konsepsinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial kontrol kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai – nilai keadilan dan kebenaran. Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan pemerintah harus mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warga negaranya. 2. Hak Asasi Manusia di Inggris Inggris sering disebut–sebut sebagai negara pertama di dunia yang memperjuangkan hak asasi manusia. Tonggak pertama bagi kemenangan hak- hak asasi terjadi di Inggris. Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai dokumen kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut : A. MAGNA CHARTA Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti oleh Raja John Lackland yang bertindak sewenang–wenang terhadap rakyat dan para bangsawan. Tindakan sewenang-wenang Raja John tersebut mengakibatkan rasa tidak puas dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam Agung. Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja. Isi Magna Charta adalah sebagai berikut : 1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja Inggris. 2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak sebagi berikut :  Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.  Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah.  Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.  Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
  • 2. B. PETITION OF RIGHTS Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hak- hak rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada raja di depan parlemen pada tahun 1628. Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut : 1. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan. 2. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya. 3. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai. C. HOBEAS CORPUS ACT Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan seseorang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut : 1. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan. 2. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum. D. BILL OF RIGHTS Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang :  Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.  Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.  Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen.  Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing- masing .  Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.
  • 3. 3. Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat Pemikiran filsuf John Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak alam,seperti hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property) mengilhami sekaligus menjadi pegangan bagi rakyat Amerika sewaktu memberontak melawan penguasa Inggris pada tahun 1776. Pemikiran John Locke mengenai hak – hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat yang dikenal dengan DECLARATION OF INDEPENDENCE OF THE UNITED STATES. Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776, suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara bagian, merupakan pula piagam hak – hak asasi manusia karena mengandung pernyataan “Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajat oleh Maha Pencipta. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebhagiaan. John Locke menggambarkan keadaan status naturalis, ketika manusia telah memiliki hak-hak dasar secara perorangan. Dalam keadaan bersama-sama, hidup lebih maju seperti yang disebut dengan status civilis, locke berpendapat bahwa manusia yang berkedudukan sebagai warga negara hak-hak dasarnya dilindungi oleh negara. Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai “pendekar” hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan Jimmy Carter. Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang “empat kebebasan” yang diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941 yakni :  Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and expression).  Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya (freedom of religion).  Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).  Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want). Kebebasan- kebebasan tersebut dimaksudkan sebagai kebalikan dari kekejaman dan penindasan melawan fasisme di bawah totalitarisme Hitler (Jerman), Jepang, dan Italia. Kebebasan – kebebasan tersebut juga merupakan hak (kebebasan) bagi umat manusia untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan yang abadi.
  • 4. Empat kebebasan Roosevelt ini pada hakikatnya merupakan tiang penyangga hak-hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar. 4. Hak Asasi Manusia di Prancis Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada awal Revolusi Prancis. Perjuangan itu dilakukan untuk melawan kesewenang- wenangan rezim lama. Naskah tersebut dikenal dengan DECLARATION DES DROITS DE L’HOMME ET DU CITOYEN yaitu pernyataan mengenai hak-hak manusia dan warga negara. Pernyataan yang dicetuskan pada tahun 1789 ini mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau kesetiakawanan (liberte, egalite, fraternite). Lafayette merupakan pelopor penegakan hak asasi manusia masyarakat Prancis yang berada di Amerika ketika Revolusi Amerika meletus dan mengakibatkan tersusunnya Declaration des Droits de I’homme et du Citoyen. Kemudian di tahun 1791, semua hak-hak asasi manusia dicantumkan seluruhnya di dalam konstitusi Prancis yang kemudian ditambah dan diperluas lagi pada tahun 1793 dan 1848. Juga dalam konstitusi tahun 1793 dan 1795. revolusi ini diprakarsai pemikir – pemikir besar seperti : J.J. Rousseau, Voltaire, serta Montesquieu. Hak Asasi yang tersimpul dalam deklarasi itu antara lain : 1) Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka. 2) Manusia mempunyai hak yang sama. 3) Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain. 4) Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta pekerjaan umum. 5) Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang. 6) Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan. 7) Manusia merdeka mengeluarkan pikiran. 8) Adanya kemerdekaan surat kabar. 9) Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat. 10) Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul. 11) Adanya kemerdekaan bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan. 12) Adanya kemerdekaan rumah tangga. 13) Adanya kemerdekaan hak milik. 14) Adanya kemedekaan lalu lintas.
  • 5. 15) Adanya hak hidup dan mencari nafkah. 5. Hak Asasi Manusia oleh PBB Setelah perang dunia kedua, mulai tahun 1946, disusunlah rancangan piagam hak-hak asasi manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 18 anggota. PBB membentuk komisi hak asasi manusia (commission of human right). Sidangnya dimulai pada bulan januari 1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor Rossevelt. Baru 2 tahun kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris menerima baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu berupa UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS atau Pernyataan Sedunia tentang Hak – Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang terwakil dalam sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8 negara abstain, dan 2 negara lainnya absen. Oleh karena itu, setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia. Universal Declaration of Human Rights antara lain mencantumkan, Bahwa setiap orang mempunyai Hak :  Hidup  Kemerdekaan dan keamanan badan  Diakui kepribadiannya  Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum untuk mendapat jaminan hokum dalam perkara pidana, seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah  Masuk dan keluar wilayah suatu Negara  Mendapatkan asylum  Mendapatkan suatu kebangsaan  Mendapatkan hak milik atas benda  Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan  Bebas memeluk agama  Mengeluarkan pendapat  Berapat dan berkumpul  Mendapat jaminan sosial  Mendapatkan pekerjaan
  • 6.  Berdagang  Mendapatkan pendidikan  Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat  Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan Majelis umum memproklamirkan Pernyataan Sedunia tentang Hak Asasi Manusia itu sebagai tolak ukur umum hasil usaha sebagai rakyat dan bangsa dan menyerukan semua anggota dan semua bangsa agar memajukan dan menjamin pengakuan dan pematuhan hak-hak dan kebebasan- kebebasan yang termasuk dalam pernyataan tersebut. Meskipun bukan merupakan perjanjian, namun semua anggota PBB secara moral berkewajiban menerapkannya. 6. Hak Asasi Manusia di Indonesia Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain. Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan. Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni: ü Undang – Undang Dasar 1945 ü Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia ü Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
  • 7. JENIS JENIS HUKUM Berdasarkan sumbernya. Hukum terbagi menjadi lima macam yaitu hukum Undang-Undang, kebiasaan/adat, traktat, jurisprudensi, doktrin.  Hukum undang-undang, ialah hukum yang tercantum didalam peraturan perundang-undangan.  Hukum adat, ialah hukum yang berada dalam peraturan-peraturan adat.  Hukum traktat, ialah hukum yang dibentuk karena adanya suatu perjanjian negara-negara yang terlibat didalamnya.  Hukum jurisprudensi, ialah hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.  Hukum doktrin, yakni hukum yang terbentuk dari pendapat beberapa para ahli hukum yang tertermasyhur karena pengetahuannya. Berdasarkan bentuknya. Terbagi menjadi dua yakni hukum tertulis dan tidak tertulis.  Hukum tertulis ialah hukum yang dicantumkan atau ditulis dalam perundang-undangan seperti contoh : hukum pidana yang dituliskan dalam KUHP pidana dan hukum perdata yang dituliskan dalam KUHP perdata.  Hukum tidak tertulis ialah hukum yang tidak tercantum dalam perundang-undangan atau hukum kebiasaan yang masih dijunjung tinggi dalam keyakinan masyarakat, namun tidak tercantumkan, akan tetapi masih berlaku serta masih ditaati seperti halnya peraturan perundangan. Seperti contoh : hukum kebiasaan / adat suatu daerah atau masyarakat tidak dicantumkan dalam perundang-undangan namun tetap dipatuhi oleh daerahnya. Berdasarkan sifatnya, hukum terbagi menjadi dua, yakni :  Hukum yang memaksa, merupakan hukum yang memiliki paksaan secara mutlak dalam keadaan apapun.  Hukum yang mengatur, merupakan hukum yang dapat disampingkan atau diabaikan jika pihak-pihak yang bersangkutan sudah membuat/memiliki peraturan sendiri. Berdasarkan isinya, hukum terbagi dua yakni :  Hukum privat, ialah hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lainnya dengan menitikberatkan pada kepentingan perseorangan. Hukum ini disebut juga hukum sipil. Contohnya adalah hukum dagang dan perdata.  Hukum publik, ialah hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat kelengkapan Negara / mengatur hubungan antara Negara dengan warganegaranya. Disebut juga dengan hukum Negara. Dimana hukum ini dibedakan menjadi tiga yakni hukum pidana, tata Negara, dan administrasi Negara,
  • 8. OBJEK & SUBJEK HUKUM  Subjek hukum adalah sesuatu yang menurut hukum berhak dan berwenang untuk melakukan perbuatan hukum atau segala sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum • Subjek hukum adalah manusia pribadi (natuurlijke person) dan badan hukum (rechtpersoon). • Sebagian manusia pribadi dapat dikecualikan sebagai subjek hukum, cntoh orang yang karena cacat mentalnya masuk dalam golongan curatele/dibawah pengampuan. • Adapun orang yang tidak cakap untuk melakukan perbuatan hukum sendiri: orang yang masih belum dewaa (dibawah 21 tahun), orang yang tidak sehat akal pikirannya (gila), pemabuk dan pemboros (berada dibawah pengampuan) • Objek hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan yang dapat menjadi pokok dari suatu hubungan hukum karena sesuatu itu dapat dikuasai oleh subjek hukum.  Objek hukum adalah sesuatu yang kegunaannya diatur berdasarkan hukum, seperti: jual beli, sewa menyewa, waris mewaris, perjanjian, dsb. Dalam Hukum Perdata, objek disebut Benda, yang terdiri dari benda yang berwujud dan benda tidka berwujud, atau benda bergerak dan benda tidak bergerak