SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan. Misalnya:
Hari ini tanggal 6 April 1973.
Marilah kita mengheningkan cipta.
Sudilah kiranya Saudara mengabulkan
permohonan ini.
Catatan :
Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat
yang unsur akhirnya sudah bertanda titik.
Misalnya :
• Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.
• Dia memerlukan meja, kursi, dsb.
• Dia mengatakan, “kaki saya sakit.”
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar. Misalnya:
a. III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
B. Direktorat Jenderal Agraria
1. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2. ...
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus
2.1 ...
Catatan :
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka
atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar
jika angka atau huruf itu merupakan yang
terakhir dalam deretan angka atau huruf
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu. Misalnya :
Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit,
20 detik)
Catatan :
Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu
cara berikut.
Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti dalam sistem 12
dapat dilengkapi dengan keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
Misalnya :
pukul 9.00 pagi
pukul 10.00 malam
Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan
keterangan pagi, siang, atau malam.
pukul 00.45
pukul 17.35
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu. Misalnya:
Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
0.0.30 jam (30 detik)
5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat
terbit. Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangn ribuan atau kelipatannya
yang menunjukkan jumlah. Misalnya :
• Desa itu berpenduduk 24.212 orang.
• Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang.
• Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang.
Catatan :
•Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangn ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya :
 Dia lahir pada tahun 1989 di Bandung.
 Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
•Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan.
Misalnya kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan
sebagainya. Misalnya :
 Acara kunjungan Menteri Pendidikan Nasional
 Salah Asuhan
•Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) nama dan alamat
penerima surat, (b) nama dan alamat pengirim surat, dan (c) di
belakang tanggal surat. Misalnya :
Yth. Kepada Kepala Kantor Penempatan Tenaga
Jalan Cikini 71
Jakarta
Yth. Sdr. Moh. Hasan
Jalan Aruif Rahmat 43
Palembang
•Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dan desimal
dilakukan sebagai berikut.
Rp200.250,75 $ 50,000.50
8.750 m 8,750 m
1. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan. Misalnya:
 Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
 Surat biasa, surat kilat, maupun surat khusus memerlukan prangko.
 Satu, dua, … tiga!
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan
atau melainkan. Misalnya:
 Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
 Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Misalnya :
 Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
karena itu, jadi, meskipun begitu, dan tetapi. Misalnya:
 …. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh,
kasihan, dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya:
 O, begitu?
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat. Misalnya :
 Kata Ibu, “Saya gembira sekali.”
7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Misalnya :
 “Dimana Saudara tinggal?” tanya Pak Guru.
 “Masuk kelas sekarang juga!” perintahnya.
8. Tanda koma dipakai diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan Misalnya :
Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba
Raya 6, Jakarta
Surabaya, 10 Mei 1960
9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka. Misalnya :
Gunawan, I. 1984. Kamus Politik onternasional. Jakarta: Restu Agung
10. Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalnya :
Alisjahbana, S.T. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2 (Jakarta:
Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25
11. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakanya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya :
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, S.H.
12. Tanda koma dipakai di muka angak desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka. Misalnya :
12,5 m
27,3 kg
13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi. Misalnya :
 Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
 Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan
sirih
14. Tanda koma dipakai-̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶ untuk menghidari salah baca/salah pengertian-̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶ di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya :
Atas perhatian saudara, kami ucapkan terima kasih.
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya :
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam
kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Misalnya :
Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
1) berkewarganegaraan Indonesia;
2) berijazah S1 sekurang-kurangnya;
3) berbadan sehat;
3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau
lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisahkan oleh tanda baca dan
kata hubung. Misalnya :
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang,
apel, dan jeruk.
1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya :
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: Kursi, meja, dan
lemari.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian. Misalnya :
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Nuri Handayani
Bendahara: Darmawan
3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya :
Ibu : “Bawa kopor ini, Mir!”
Amir : “Baik, Bu.”
4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor halaman, (ii) di
anatara bab dan ayat dalam Kitab Suci, (iii) di anatara judul dan anak
judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan
dalam karangan. Misalnya :
Misalnya: Tempo, I (1971), 34:7
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris. Misalnya :
Di samping cara-cara la-
ma itu ada juga cara yang baru
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di
belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada
pergantian baris. Misalnya :
Senjata ini merupakan sarana pertahan-
an yang canggih.
3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya :
Anak-anak
Berulang-ulang
4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan
bagian-bagian tanggal. Misalnya :
8-4-2010
P-a-n-i-t-i-a
5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan
bagianbagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok
kata.Misalnya :
ber-evolusi
Dua-puluh ribuan
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai. Misalnya :
Ke- dengan angka, Dirgahayu XII
Angka dengan an, pukul 12-an
7. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa asing. Misalnya :
Di-smash
Di-make-up
Di-tackle
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat. Misalnya :
Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai –
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi yang lebih jelas. Misalnya :
Rangkaian temuan – evolusi, teori kenisbian, dan kini juga
pembelahan atom – telah mengubah konsepsi kita tentang alam
semesta.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti
‘sampai’. Misalnya :
1910 – 1945
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya :
Kapan ia berangkat?
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya :
Ia dilahirkan pada tahun 1987 (?).
1. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Misalnya :
 Alangkah seramnya peristiwa itu!
 Bersihkan kamar itu sekarang juga!
 Merdeka!
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang berputus-putus. Misalnya :
Kalau begitu...,mari kita laksanakan.
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan. Misalnya :
Sebab-sebab kemorosotan … akan diteliti lebih lanjut.
1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan
dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya :
“Saya belum siap, ” kata Mira, “Tunggu sebentar!”
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat. Misalnya :
Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu
Tempat.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus. Misalnya :
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan
lain. Misalnya :
Tanya Basri, “Kau dengan bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
3. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
ungkapan asing. Misalnya :
feed-back ‘balikan’
2. Tanda petik tunggal mengapit makna kata atau ungkapan. Misalnya :
Terpandai ‘paling’ pandai’
Tinggi hati ‘sombogn, angkuh’
1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya :
Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian
Kegiatan) kantor itu.
2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
bukan bagian utama kalimat. Misalnya :
Keterangan itu (lihat tabel 19) menunjukkan arus baru pasar
dalam negeri.
4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci
urutan . Misalnya :
 Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi
kokain(e).
 Pejalan kaki itu berasal dari kota Surabaya.C
3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya :
Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya
produksi, dan (c) tenaga kerja.
1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau tambahan pda kalimat atau bagian kalimat yang
ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau
kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Misalnya :
 Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemericik.
 Ia memberikan uang [kepada] anaknya.
2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung. Misalnya :
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam
Bab II [lihat halaman 35-38] perlu dibentangkan disini.)
1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada
alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim. Misalnya :
No. 7/PK/1973
Jalan Kramat III/10
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.
Misalnya :
Dikirimkan lewat darat/laut
Mereka mahasiswa/mahasiswi
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian
angka tahun. Misalnya :
Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan)
Malam ‘lah tiba (‘lah = telah)
1 Januari ‘08 (‘08: 2008)
{ }
Tanda Baca Jurnalistik.pptx

More Related Content

Similar to Tanda Baca Jurnalistik.pptx

Pertemuan 3 Penggunaan Tanda Baca.pptx
Pertemuan 3 Penggunaan Tanda Baca.pptxPertemuan 3 Penggunaan Tanda Baca.pptx
Pertemuan 3 Penggunaan Tanda Baca.pptxteguhpramono15
 
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnyaDede Cubarya
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaogiig
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaSofyan Argi
 
4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda baca4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda bacaSimon Patabang
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesiaatalyataqwa
 
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titikBahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titikHana Hanifah
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEsse Aqilah
 
pert 3 Pemakaian EBI dalam Penulisawdddafasfawfawfan Efektif.pptx
pert 3 Pemakaian EBI dalam Penulisawdddafasfawfawfan Efektif.pptxpert 3 Pemakaian EBI dalam Penulisawdddafasfawfawfan Efektif.pptx
pert 3 Pemakaian EBI dalam Penulisawdddafasfawfawfan Efektif.pptxmichaelsimanjuntak19
 
Penggunaan titik
Penggunaan titik Penggunaan titik
Penggunaan titik RaniListhya
 
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docxMAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docxArdijuliansa
 
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa IndonesiaEjaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa IndonesiaSiti Hardiyanti
 
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptxmateri tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptxbenedictiokorompis5
 

Similar to Tanda Baca Jurnalistik.pptx (20)

Pertemuan 3 Penggunaan Tanda Baca.pptx
Pertemuan 3 Penggunaan Tanda Baca.pptxPertemuan 3 Penggunaan Tanda Baca.pptx
Pertemuan 3 Penggunaan Tanda Baca.pptx
 
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Tanda baca
Tanda bacaTanda baca
Tanda baca
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda baca
 
4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda baca4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda baca
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
 
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titikBahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
Bahasa Indonesia Kata baku, ibuhan asing, penggunaan koma dan titik
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesiaEjaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Artikel tanda baca
Artikel tanda bacaArtikel tanda baca
Artikel tanda baca
 
EYD
EYDEYD
EYD
 
pert 3 Pemakaian EBI dalam Penulisawdddafasfawfawfan Efektif.pptx
pert 3 Pemakaian EBI dalam Penulisawdddafasfawfawfan Efektif.pptxpert 3 Pemakaian EBI dalam Penulisawdddafasfawfawfan Efektif.pptx
pert 3 Pemakaian EBI dalam Penulisawdddafasfawfawfan Efektif.pptx
 
Tanda baca
Tanda bacaTanda baca
Tanda baca
 
Tanda Baca Koma
Tanda Baca KomaTanda Baca Koma
Tanda Baca Koma
 
PPT_Tanda_Baca.pptx
PPT_Tanda_Baca.pptxPPT_Tanda_Baca.pptx
PPT_Tanda_Baca.pptx
 
Penggunaan titik
Penggunaan titik Penggunaan titik
Penggunaan titik
 
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docxMAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
 
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa IndonesiaEjaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
 
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptxmateri tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
 

Recently uploaded

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

Tanda Baca Jurnalistik.pptx

  • 1.
  • 2.
  • 3. 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya: Hari ini tanggal 6 April 1973. Marilah kita mengheningkan cipta. Sudilah kiranya Saudara mengabulkan permohonan ini. Catatan : Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik. Misalnya : • Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A. • Dia memerlukan meja, kursi, dsb. • Dia mengatakan, “kaki saya sakit.”
  • 4. 2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya: a. III. Departemen Dalam Negeri A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa B. Direktorat Jenderal Agraria 1. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini 2. ... b. 1. Patokan Umum 1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan 1.2.2 Tabel 1.2.3 Grafik 2. Patokan Khusus 2.1 ... Catatan : Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf
  • 5. 3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Misalnya : Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik) Catatan : Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut. Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan keterangan pagi, siang, sore, atau malam. Misalnya : pukul 9.00 pagi pukul 10.00 malam Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi, siang, atau malam. pukul 00.45 pukul 17.35
  • 6. 4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Misalnya: Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) 0.0.30 jam (30 detik) 5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit. Misalnya: Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
  • 7. 6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangn ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Misalnya : • Desa itu berpenduduk 24.212 orang. • Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang. • Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang. Catatan : •Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangn ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya :  Dia lahir pada tahun 1989 di Bandung.  Lihat halaman 2345 dan seterusnya. •Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan. Misalnya kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya :  Acara kunjungan Menteri Pendidikan Nasional  Salah Asuhan
  • 8. •Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) nama dan alamat penerima surat, (b) nama dan alamat pengirim surat, dan (c) di belakang tanggal surat. Misalnya : Yth. Kepada Kepala Kantor Penempatan Tenaga Jalan Cikini 71 Jakarta Yth. Sdr. Moh. Hasan Jalan Aruif Rahmat 43 Palembang •Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dan desimal dilakukan sebagai berikut. Rp200.250,75 $ 50,000.50 8.750 m 8,750 m
  • 9. 1. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya:  Saya membeli kertas, pena, dan tinta.  Surat biasa, surat kilat, maupun surat khusus memerlukan prangko.  Satu, dua, … tiga! 2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan atau melainkan. Misalnya:  Saya ingin datang, tetapi hari hujan.  Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
  • 10. 3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Misalnya :  Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. 4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, meskipun begitu, dan tetapi. Misalnya:  …. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. 5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya:  O, begitu? 6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya :  Kata Ibu, “Saya gembira sekali.”
  • 11. 7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Misalnya :  “Dimana Saudara tinggal?” tanya Pak Guru.  “Masuk kelas sekarang juga!” perintahnya. 8. Tanda koma dipakai diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan Misalnya : Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta Surabaya, 10 Mei 1960
  • 12. 9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya : Gunawan, I. 1984. Kamus Politik onternasional. Jakarta: Restu Agung 10. Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. Misalnya : Alisjahbana, S.T. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25 11. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakanya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya : B. Ratulangi, S.E. Ny. Khadijah, M.A. Bambang Irawan, S.H.
  • 13. 12. Tanda koma dipakai di muka angak desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya : 12,5 m 27,3 kg 13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya :  Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.  Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih 14. Tanda koma dipakai-̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶ untuk menghidari salah baca/salah pengertian-̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶̶ di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya : Atas perhatian saudara, kami ucapkan terima kasih.
  • 14. 1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya : Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. 2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Misalnya : Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini: 1) berkewarganegaraan Indonesia; 2) berijazah S1 sekurang-kurangnya; 3) berbadan sehat;
  • 15. 3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisahkan oleh tanda baca dan kata hubung. Misalnya : Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk.
  • 16. 1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya : Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: Kursi, meja, dan lemari. 2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya : Ketua : Ahmad Wijaya Sekretaris : Nuri Handayani Bendahara: Darmawan
  • 17. 3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya : Ibu : “Bawa kopor ini, Mir!” Amir : “Baik, Bu.” 4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor halaman, (ii) di anatara bab dan ayat dalam Kitab Suci, (iii) di anatara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Misalnya : Misalnya: Tempo, I (1971), 34:7
  • 18. 1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Misalnya : Di samping cara-cara la- ma itu ada juga cara yang baru 2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. Misalnya : Senjata ini merupakan sarana pertahan- an yang canggih.
  • 19. 3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya : Anak-anak Berulang-ulang 4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Misalnya : 8-4-2010 P-a-n-i-t-i-a 5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagianbagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata.Misalnya : ber-evolusi Dua-puluh ribuan
  • 20. 6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai. Misalnya : Ke- dengan angka, Dirgahayu XII Angka dengan an, pukul 12-an 7. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya : Di-smash Di-make-up Di-tackle
  • 21. 1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Misalnya : Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai – diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. 2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi yang lebih jelas. Misalnya : Rangkaian temuan – evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom – telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta. 3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai’. Misalnya : 1910 – 1945
  • 22. 1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya : Kapan ia berangkat? 2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya : Ia dilahirkan pada tahun 1987 (?).
  • 23. 1. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Misalnya :  Alangkah seramnya peristiwa itu!  Bersihkan kamar itu sekarang juga!  Merdeka!
  • 24. 1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang berputus-putus. Misalnya : Kalau begitu...,mari kita laksanakan. 2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Misalnya : Sebab-sebab kemorosotan … akan diteliti lebih lanjut.
  • 25. 1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya : “Saya belum siap, ” kata Mira, “Tunggu sebentar!” Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.” 2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya : Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat. 3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya : Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
  • 26. 1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Misalnya : Tanya Basri, “Kau dengan bunyi ‘kring-kring’ tadi?” 3. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing. Misalnya : feed-back ‘balikan’ 2. Tanda petik tunggal mengapit makna kata atau ungkapan. Misalnya : Terpandai ‘paling’ pandai’ Tinggi hati ‘sombogn, angkuh’
  • 27. 1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya : Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu. 2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Misalnya : Keterangan itu (lihat tabel 19) menunjukkan arus baru pasar dalam negeri.
  • 28. 4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan . Misalnya :  Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(e).  Pejalan kaki itu berasal dari kota Surabaya.C 3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya : Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja.
  • 29. 1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pda kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Misalnya :  Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemericik.  Ia memberikan uang [kepada] anaknya. 2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Misalnya : Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38] perlu dibentangkan disini.)
  • 30. 1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Misalnya : No. 7/PK/1973 Jalan Kramat III/10 2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap. Misalnya : Dikirimkan lewat darat/laut Mereka mahasiswa/mahasiswi
  • 31. Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Misalnya : Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan) Malam ‘lah tiba (‘lah = telah) 1 Januari ‘08 (‘08: 2008) { }