Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan belajar yang mencakup pengertian, landasan, asas, tujuan, prinsip, fungsi, jenis, peranan, dan organisasi koperasi. Topik-topik tersebut dijelaskan secara rinci untuk membantu peserta memahami konsep dasar tentang koperasi."
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Modul 5 KB 3
1. 78
KEGIATAN BELAJAR
PENDAHULUAN
Koperasi perlu dikembangkan dalam rangka membangun institusi yang
dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu perlu kesadaran dalam mendukung
perkembangan koperasi di Indonesia. Koperasi diharapkan memberi kontribusi
positif dalam meningkatkan perekonomian Nasional.
Setelah mempelajari modul ini Peserta PPG kompeten dalam menguasai
konsep pokok koperasi diantaranya:
1. Pengertian Koperasi
2. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi
3. Prinsip Koperasi
4. Fungsi Koperasi
5. Jenis-jenis Koperasi
6. Peranan Koperasi (dalam Perekonomian Indonesia)
7. Pengorganisasian Koperasi
8. Sumber Permodalan Koperasi
9. Tingkatan Koperasi
10. Sisa Hasil Usaha
11. Koperasi Sekolah
Agar pembelajaran berjalan dengan baik peserta PPG diharapkan dapat
mengikuti petunjuk belajar sebagai berikut.
1. Ikuti petunjuk instruktsi dari instruktur pada mata diklat ini.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta PPG mengalami kesulitan,
hendaknya bertanya atau konsultasi kepada para instruktur ataupun mencari
informasi pelengkap lewat buku-buku penunjang lainnya.
3. Melengkapi referensi dari internet, koran, majalah, jurnal dan atau yang
relevan.
4. Setelah selesai mempelajari materi kegiatan belajar ini, jawablah/kerjakan
soal-soal latihan dan tugas yang ada sesuai petunjuk.
3
2. 79
PERKOPERASIAN
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Menguasai konsep pokok manajemen, badan usaha dan perkoperasian, dan e-
commerce, serta hasil penelitian terkait.
Pokok-Pokok Materi
1. Pengertian Koperasi
2. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi
3. Prinsip Koperasi
4. Fungsi Koperasi
5. Jenis-jenis Koperasi
6. Peranan Koperasi (dalam Perekonomian Indonesia)
7. Perangkat Organisasi Koperasi
8. Permodalan Koperasi
9. Tingkatan Koperasi
10. Sisa Hasil Usaha
11. Koperasi Sekolah (Koperasi Siswa)
3. 80
A. Pengertian Koperasi
URAIAN MATERI
Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co
berarti bersama, operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka
koperasi dapat diartikan menjadi usaha bersama.
Definisi Koperasi menurut Para Ahli
a. Chaniago
Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Perkoperasian Indonesia
memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang – orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan
keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan
usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.
b. ICA (International Cooperation Allience)
ICA dalam bukunya “The Cooperative Principles” karangan P.E. Weraman
memberikan definisi sebagai berikut, “Koperasi adalah kumpulan orang- orang
atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya
dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan saling membantu antara
satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut
harus didasarkan atas prinsip- prinsip koperasi”.
c. Menurut Undang-undang No.25 Tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Dari beberapa pengertian koperasi menurut ahli yang telah dijelaskan
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Koperasi adalah Suatu organisasi atau
badan usaha yang didirikan oleh seorang atau beberapa anggota untuk mencapai
tujuan bersama dengan berdasarkan prinsip koperasi dan berdasarkan asas
kekeluargaan. Suatu bentuk usaha yang juga dapat menolong anggotanya untuk
4. 81
B. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi
memenuhi kebutuhan anggotanya dalam kehidupan sehari-hari. Dari defenisi
tersebut terkandung makna:
1) Sebagai badan usaha koperasi harus dikelola dengan prinsip badan usaha yaitu
efisien dan harus mencari keuntungan.
2) Anggotanya bisa orang perorang minimal dua puluh orang, atau koperasi-
koperasi yang sejenis.
3) Pengelolaannya harus mendasarkan prinsip koperasi.
4) Asas kekeluargaan yang berarti didalam koperasi terdapat prinsip
kebersamaan.
Menurut Feriyanto (2018) menjelaskan koperasi di Indonesia merupakan
sebuah bentuk perjuangan rakyat dibidang ekonomi.pada gerakan koperasi,setap
anggota memilki hak dan kedudukan yang sama. Artinya tidak ada perbedaan
kedudukan anatara penguasa dan bawahan. Pada koperasi ,hubungan sosial
terwujud dalam bentuk kerja sama yang saling mnguntungkan dan mnghormati.
Sementara itu kekuasaan tertinggi koperasi tidak terletak pada perorangan atau
pengurus tetapi pada rapt anggota koperasi. Demikian koperasi merupakan bentuk
perwujudan demokrasi yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
1. Landasan koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992, landasan koperasi Indonesia
adalah sebagai berikut.
a) Landasan Idiil adalah Pancasila
Pengelolaan koperasi Indonesia harus mendasarkan pada sila-sila Pancasila
dalam mencapai cita-citanya, dan menjadi landasan moral bagi seluruh
anggota koperasi di Indonesia.
b) Landasan Struktural adalah UUD 1945
Koperasi berlandaskan UUD 1945 khususnya Pasal 33 ayat (1) yang
mengandung pengertian sebagai berikut.
- Segala kegiatan koperasi adalah usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
5. 82
- Mengutamakan kesejahteraan seluruh anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya dan bukan kemakmuran perseorangan.
c) Landasan mental berupa kesetiakawanan dan kesadaran berpribadi Artinya
di antara sesama anggota koperasi harus ada rasa saling tolong menolong
dan gorong royong, tetapi masing-masing anggota tetap menjaga harga
diri, tidak suka bergantung pada orang lain.
d) Landasan Operasional
Landasan operasionalnya adalah:
1) Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok Pokok
Perkoperasian;
2) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
Koperasi.
2. Tujuan Koperasi
Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan
tersebut, koperasi berfungsi sebagai berikut.
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka.
b) Berperan serta secara aktif mempertinggi taraf kehidupan anggota dan
masyarakat.
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
d) Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar azas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
6. 83
C. Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pasal 5
tentang Perkoperasian, adalah sebagai berikut.
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Artinya setiap orang yang memnuhi syarat bisa masuk menjadi anggota
koperasi tanpa ada unsur pemaksaan.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Artinya pengelolaan koperasi harus dilakukan dari anggota, oleh anggota dan
untuk anggota.
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa partisipasi masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Artinya ada pembatasan jasa modal (simpanan) maksimal seperti suku bunga
bank yang berlaku.
5. Kemandirian.
Maknanya pengelolaan koperasi baik dari sumber daya manusia maupun
permodalannya diupayakan menggunakan kemampuan sendiri, tanpa
bergantung pada pihak lain.
6. Pendidikan berkoperasi
Pendidikan perkoperasian harus dilakukan untuk semua sumber daya manusia
koperasi ( anggota, pengurus dan pengawas) untuk meningkatkan kualitas
kehidupannya.
7. Kerjasama antar koperasi
Kerjasama antar koperasi perlu dilakukan untuk memperkuat “bargaining”
terhadap pihak lain dalam bermita kerja.
Sementara itu menurut Rochdale (dalam Anoraga, 1993) Prinsip-prinsip
koperasi sebagai berikut:
a) Pengawasan oleh anggota secara demokratis
b) Keanggota yang terbuka dan sukarela.
c) pemabatasan atas bunga
7. 84
d) Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan pembelian yang
dilakukan pada koperasi.
e) Penjualan dilakukan sepenuhnya atas dasar tunai.
f) Penjualan hanya atas barang-barang yang sungguh-sungguh bermutu dan tidak
dipalsukan
g) Menyelenggarakan usaha pendidikan bagi anggota sesuai dengan prinsip-
prinsip koperasi.
h) Netral terhadap politik dan agama
D. Fungsi Koperasi
Menurut Undang-undang N0 25 Tahun 1992 fungsi dan peran koperasi
Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umunya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkukuh perekonomian rakyat seabagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai saka gurunya.
4. Mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama betdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Berdasarkan fungsi dan peran tersebut koperasi Indonesia harus bisa
menjadi wadah gerakan ekonomi masyarakat untuk mengembangkan potensi
ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Melalui koperasi ini diharapkan
masyarakat dapat membangun potensi ekonomi untuk meningkatkan
pendapatannya sehingga mendukung tercapainya kesejahteraan masyarakat yang
bersangkutan. Dengan tercapainya peningkatan pendapatan tersebut otomatis
koperasi berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian nasional.
8. 85
E. Jenis-jenis Koperasi
Menurut undang-undang No.25 Tahun 1992 koperasi dikelompokkan
menjadi 5 jenis, sebagai berikut.
f. Koperasi simpan pinjam (koperasi perkreditan) yang kegiatannya
menerima/mengumpulkan simapanan dari anggota maupun bukan anggota dan
menyalurkan kembali dalam bentuk kredit (pinjaman/pembiayaan).
g. Koperasi konsumen (koperasi pertokoan) yaitu koperasi yang usahanya
menyalurkan barang dari produsen ke tangan konsumen kepada anggota
maupun masyarakat sekitar.
h. Koperasi produsen yaitu koperasi yang menyelenggarakan usaha industri
manufaktur (mengolah barang menjadi barang lain).
i. Koperasi pemasaran yaitu koperasi yang anggotanya para produsen yang
kegiatannya melakukan pemasaran bersama.
j. Koperasi jasa yaitu koperasi yang usahanya memberikan layanan jasa kepada
anggota dan masyarakat sekitar. Seperti koperasi jasa angkutan orang atau
barang.
F. Peranan Koperasi (Dalam Perekonomian Indonesia)
Sampai saat ini perekonomian nasional masih lebih banyak didukung oleh
BUMS dan BUMN. Peran BUMS dan BUMN dalam mendukung pendapatan
nasional mencapai sekitar 96%. Sementara itu peran koperasi hanya sekitar 4%,
padahal menurut UUD 1945 pasal 33, koperasi merupakan pilar perekonomian
nasional. Hal ini menunjukkan peran koperasi yang masih sangat kecil dalam
perekonomian nasional. Adapun peran koperasi dalam perekonomian Indonesia
yang diharapkan adalah:
1. Menjadi pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.
2. Menjadi wadah gerakan ekonomi rakyat untuk meningkatkan pendapat
sekaligus kesejahteraan rakyat.
9. 86
3. Penyedia lapangan kerja.
4. Pencipta pasar baru.
5. Sebagai wadah pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK).
Agar koperasi dapat menjalankan peran tersebut, koperasi harus dikelola
secara professional oleh sumber daya manusia yang professional pula. Sayangnya
pengelolaan koperasi terkendala oleh sulitnya mencari SDM koperasi yang
profesional. Untuk itu kiranya pemerintah perlu membangun SDM koperasi
melalui pendidikan perkoperasian. Hal ini bisa dilakukan dengan memasukkan
materi koperasi pada kurikulum pendidikan serta pelatihan-pelatihan
perkoperasian.
G. Perangkat Organisasi Koperasi
Menurut UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada pasal 21
bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri atas : rapat anggota, pengawas, dan
pengurus.
1. Rapat anggota
Di dalam struktur organisasi koperasi rapat anggota memegang
kekuasaan tertinggi. Rapat anggota koperasi berhak meminta keterangan dan
pertanggung jawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi.
Rapat anggota ini diadakan sedikitnya sekali dalam setahun. Menurut UU No.
25 tahun 1992, tugas dan tanggung jawab rapat anggota dirumuskan sebagai
berikut :
a) Mengesahkan / menetapkan penyusunan dan perubahan Anggaran Dasar
Anggaran Rumah Tangga, sesuai dengan keputusan-keputusan rapat.
b) Memilih, mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan
pengawas
c) Memberikan persetujuan atas perubahan dalam masalah struktur
permodalan organisasi dan arah kegiatan-kegiatan usahanya.
d) Mensyaratkan agar pengurus, menejer dan karyawan memahami ketentuan
dalam anggaran dasar.
10. 87
e) Menetapkan / mengesahkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan
dan belanja organisasi.
f) Menetapkan sisa hasil usaha
g) Menetapkan penggabungan, pemecahan dan pembubaran organisasi
h) Memberikan penilaian terhadap pertanggung jawaban pengururs:
menerima atau menolak.
Rapat anggota koperasi dibedakan menjadi dua macam yaitu rapat
anggota biasa dan rapat anggota luar biasa.
a) Rapat anggota biasa adalah rapat anggota tahunan dengan tujuan untuk
mengesahkan pertanggung jawaban pengurus. Batas waktu
penyelenggaraan rapat anggota tahunan ini yaitu paling lambat enam bulan
setelah tahun buku lampau, namun demikian dalam pelaksanaannya
diusahakan secepatnya.
b) Rapat anggota luar biasa adalah rapat anggota yang diadakan apabila
dalam keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang
wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa ini dapat
diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan
pengurus yang pelaksanaaannya diatur dalam anggaran dasar.
Permintaan rapat anggota luar biasa oleh anggota dilakukan karena
berbagai alasan, terutama apabila anggota menilai bahwa pengurus telah
melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan koperasi dan
menimbulkan kerugian terhadap koperasi. Jika permintan tersebut telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, maka pengurus harus
memenuhinya. Rapat anggota luar biasa atas keputusan pengurus biasanya
dilaksanakan untuk kepentingan pengembangan koperasi.
2. Pengurus
Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan
bagi keberhasilan koperasi. Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota
koperasi dalam rapat anggota. Persyaratan menjadi pengurus dan masa jabatan
pengurus diatur dalam Anggaran Dasar koperasi yang bersangkutan.
11. 88
Menurut pasal 30 Undang-undang Nomor 25/ 1992 tugas dan wewenang
pengurus adalah sebagai berikut.
Tugas Pengurus:
a. Mengelola koperasi dan usahanya.
b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggran
pendapatan dan belanja koperasi.
c. Menyelenggarakan rapat anggota.
d. Mengajukan laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
tugas
e. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus, sedangkan pengurus
berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan
f. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta memberhentikan
anggota sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
g. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggung jawannya dan keputusan rapat anggota.
Adapun tugas tambahan pengurus disesuaikan dengan kebutuhan koperasi
yang bersangkutan.
Wewenang Pengurus
a. Mewakili koperasi di dalam dan di luar negeri
b. Memutukan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar
c. Melakukan tindakan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota
3. Pengawas
Sesuai dengan UU No 25 / 1992, keberadaan badan pengawas pada struktur
organisasi koperasi bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan. Artinya
pengawasan pada koperasi boleh dilakukan oleh anggota secara langsung atau
menunjuk lembaga pengwas khusus untuk pengawasan koperasi yang
bersangkutan.
12. 89
Pengawasan bertujuan untuk mencegah terjadinya penyelewengan pelaksanaan
Rencana Anggaran dan Belanja Koperasi, serta penyelewengan pelaksanaan
program kerja. Adapun tugas pengawas (pasal 39 UU No 25 / 1992) ayat1:
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
Untuk kepentingan pengawasan, pengawas mempunyai wewenang: (a)
meneliti catatan yang ada pada koperasi; dan (b) mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan.
Gambar 17. :Struktur Organisasi Koperasi
http://3.bp.blogspot.com
13. 90
H. Permodalan Koperasi
Masa Jabatan Pengawas
Sebagaimana halnya dengan masa jabatan pengurus, masa jabatan
pengawas diatur secara rinci dalam anggaran dasar koperasi. Dalam praktek,
beberapa koperasi mengatur metode penggantian anggota pengawas secara
bertahap. Tindakan ini pada umumnya didasarkan pada pertimbangan untuk
menjaga agar diantara anggota pengawas senantiasa ada seorang atau beberapa
orang yang menguasai masalah–masalah penting yang pernah terjadi
sebelumnya.
1. Sumber Modal Koperasi
Sumber-Sumber Modal Koperasi menurut UU No.25/1992
dikelompokkan menjadi dua:
a. Modal Sendiri (Equity Capital)
Sumber modal sendiri meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, SHU
yang disisihkan untuk cadangan dan hibah.
Modal sendiri mempunyai sifat bertanggung jawab tak terbatas atas utang-
utang koperasi.
b. Modal Pinjaman (Debt capital)
Sumber modal pinjaman antara lain:
1) Pinjaman dari Anggota maupun non anggota dalam bentuk simpanan
sukarela .
2) Pinjaman atau simpanan dari Koperasi Lain
3) Pinjaman dari Lembaga Keuangan lain
Modal pinjaman merupakan kewajiban koperasi untuk membayar kembali
beserta bunganya.
Sesuai dengan prinsip koperasi (kemandirian), koperasi sebaiknya
lebih memfokuskan pada sumber modal sendiri.
2. Alokasi Modal Koperasi
Penggunaan modal dalam koperasi untuk membiayai aktiva tetap dan
aktiva lancar. Aktiva tetap antara lain: gedung, peralatan kantor, biaya
14. 91
I. Tingkatan Koperasi
tenaga kerja, kendaraan dan pajak badan usaha. Sementara itu aktiva
lancar dapat berupa kas, bahan-bahan kantor habis pakai, barang dagangan
dan piutang. Secara rinci alokasi modal dan sumber modal dapat dilihat
dalam neraca koperasi.
Prinsip penggunaan modal harus efisien dan terkendali. Setiap penerimaan
dan pengeluaran modal harus disertai dengan bukti-bukti transaksi yang
sah.
Untuk membedakan bentuk koperasi, kita dapat melihat dari segi
keanggotaan koperasi yang bersangkutan. Dilihat dari keanggotaannya, koperasi
di Indonesia dapat dibedakan menjadi koperasi primer dan sekunder. Koperasi
primer adalah koperasi yang anggotanya orang perorang. Sedangkan koperasi
sekunder anggotanya badan hukum koperasi. Berdasarkan tingkatannya bentuk
koperasi dikelompokkkan menjadi 4 yaitu:
1) Koperasi Primer
Sebuah koperasi dapat dikatakan sebagai koperasi primer jika koperasi itu
beranggotakan paling sedikit 20 orang. Daerah kerjanya biasanya maksimal
satu daerah tingkat dua ( kabupaten/kota).
2) Pusat Koperasi
Pusat koperasi adalah koperasi itu sekurang-kurangnya beranggotakan lima
koperasi primer sejenis minimal 5 yang berbadan hukum dan wilayah kerjanya
satu kota/kabupaten.
3) Gabungan Koperasi
Adalah koperasi yang anggotanya minimal tiga pusat koperasi sejenis, dan
wiayah kerjanya satu provinsi.
4) Induk Koperasi
Adalah koperasi yang anggotanya minimal tiga gabungan koperasi sejenis, dan
wiayah kerjanya nasional (Indonesia).
15. 92
𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 (𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑦𝑏𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑥 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐻𝑈 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
J. SISA HASIL USAHA (SHU)
1. Pembagian SHU
Sisa hasil usaha merupakan selisih dari pendapatan yang diterima dan biaya
operasional yang dikelurkan koperasi dalam satu periode tertentu (satu tahun).
Didalam neraca SHU digambarkan oleh selisih nilai aktiva dan pasiva yang
biasanya dihitung pada akhir tahun anggaran. Berdasarkan UU No.25 tahun 1992
SHU dibagi sekurang-kurangnya untuk:
1. Dana Cadangan Modal
Dana cadangan digunakan untuk menambah modal sendiri.
2. Bonus pengelola (pengurus, pengawas dan karyawan)
Sebagai imbalan prestasi kinerja pengelola.
3. Dana Pendidikan
Digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan perkoperasian
4. Jasa Anggota.
Besarnya pembagian jasa anggota didasarkan atas besarnya modal (simpanan
pokok dan wajib) dari masing-masing anggota serta besarnya jasa partisipasi
anggota dalam memanfaatkan layanan koperasi.
Besarnya persentase pembagian SHU tersebut diatur di dalam AD dan ART
koperasi yang bersangkutan.
2. Penghitungan SHU Anggota
Bagian SHU anggota terdiri atas jasa modal (simpanan pokok dan wajib) serta
jasa pemanfaatan layanan. Jasa modal dihitung dengan rumus sebagai berikut:
a. Jasa modal atau jasa simpanan, yaitu selisih hasil usaha untuk anggota
yang ditetentukan oleh jumlah simpanan anggota yang bersangkutan
dalam koperasi.
16. 93
𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑦𝑏𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑥 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐻𝑈 𝑗𝑎𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑦𝑏𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑥 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑙𝑎𝑛
𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑦𝑏𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑥 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
b. Jasa pemanfaatan layanan, yaitu selisih hasil usaha untuk anggota yang
ditentukan atas dasar jumlah penjualan koperasi dari anggota yang
bersangkutan. Anggota juga menerima berbagai SHU dari jasa
pemanfaatan layanan jika koperasi membeli barang atau jasa dari
anggotanya.
c. Jasa Penjualan, yaitu hasil usaha untuk anggota yang ditentukan atas dasar
jumlah penjulan koperasi kepada anggota yang bersangkutan. Bagian SHU
yang diterima anggota karena jasanya membeli dari koperasi sehingga
koperasi memperoleh laba.
d. Jasa pinjaman, yaitu selisih hasil usaha untuk anggota yang ditentukan atas
dasar jumlah pinjaman anggota yang bersangkutan kepada koperasi.
Contoh 1 ( Jasa Modal atau Jasa Simpanan)
a. Nadifa adalah seorang anggota koperasi. Modal Nadifa berupa simpanan
pokok Rp 100.000,00 ; simpanan wajib Rp 150.000,00; dan simpanan sukarela
Rp 150.000,00. Apabila jumlah simpanan anggota Rp 4.000.000,00, maka
hitunglah bagian jasa modal yang diterima Nadifa!
Pembahasan :
𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 (𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛) =
𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑦𝑏𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑥 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐻𝑈 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
17. 94
K. KOPERASI SEKOLAH (KOPERASI SISWA)
=
𝑅𝑝 250.000,00
𝑅𝑝 4.000.000,00
𝑥 𝑅𝑝 3.750.000,00
= Rp 234.37 5,00
Contoh 2 ( Jasa Pembelian)
b. Nadifa adalah seorang anggota koperasi berniat menjual barang kepada
koperasi sebesar Rp 500.000,00. Total penjualan anggota kepada koperasi
adalah Rp 5.000.000,00 dan jasa pembelian sebesar Rp. 1.500.000,00.
Hitunglah bagian SHU yang diterima Adera!
Pembahasan:
Jasa Pembelian =
𝑅𝑝 500.000
𝑅𝑝 5.000.000
𝑥 𝑅𝑝 1.500.000,
= Rp 150.000,00
1. Pengertian Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri atas siswa
sekolah tingkat SD, SMP, SMA atau lembaga pendidikan yang setara.
Lingkungan kerjanya hanya dalam satu wilayah sekolah/ lembaga pendidikan
yang bersangkutan. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum, karena
anggotanya orang-orang yang belum dewasa secara hokum. Meskipun tidak
berbadan hokum tapi koperasi sekolah bisa terdaftar secara legal untuk
melakukan kegiatan ekonomi. Legalitas koperasi sekolah dilakukan oleh
kantor dinas koperasi dan kantor dinas pendidikan daerah yang bersangkutan.
Kegiatan koperasi harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak salah
satunya melalui koperasi sekolah. Koperasi sekolah penting bagi siswa sebab
mampu:
a. menumbuhkan jiwa dan kesadaran berkoperasi di kalangan pelajar.
b. membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan dan bekerja keras.
18. 95
c. mendorong program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian
melalui program pendidikan sekolah.
d. meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan berkoperasi agar berguna
kelak di masyarakat.
e. membantu menyediakan kebutuhan para siswa.
f. mengembangkan kesejahteraan siswa.
2. Tujuan dan ciri khas Koperasi Sekolah
a. Tujuan koperasi sekolah
Tujuan koperasi sekolah secara umum menurut Sugiharsono (2012) adalah
sebagi berikut:
1) Mendidik dan menanamkan jiwa wirausaha (kemandirian) pada siswa
dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonominya.
2) Memenuhi kebutuhan sarana penunjang kependidikan siswa.
Adapun tujuan lain yang dapat ditambahkan sebagai tujuan turunan
adalah:
1) Mendidik dan memelihara hidup bergotong royong dan rasa setia
kawan di antara siswa.
2) Memupuk rasa cinta terhadap sekolah
3) Mengembangkan mutu pengetahuan serta keterampilan berusaha
dalam bentuk koperasi.
4) Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam
hidup bergotong royong di masyarakat.
5) Memelihara hubungan baik dan saling pengertian diantra siswa sebagai
anggota koperasi.
6) Menanamkan dan menumbuhkan dan menumbuhkan rasa harga diri,
jiwa demokrasi, keberanian berpendapat, dan persamaan derajat.
7) Sebagai sarana untuk belajar dan berkarya, serta sarana unutuk
mendapatkan sarana sekolah.
b. Ciri koperasi sekolah
Koperasi sekolah memiliki ciri sebagai berikut
19. 96
1) Berbeda dengan koperasi lain yang harus berbadan hukum, koperasi
diakui dan didirikan oleh pemerintah melalui surat keputusan dari
beberapa menteri.
2) Masa keanggotaan siswa akan berakhir jika siswa sudah lulus atau
keluar dari sekolah
3) Penyelengaraan koperasi sekolah disesuaikan dengan jam pelajaran
sehingga tidak mengganggu proses belajar.
4) Koperasi sekolah merupakan sarana untuk mendidik siswa
mengembangkan dirinya sebagi mahluk intelektual dan mahluk sosial.
5) Jika memungkinkan, anggota dan pengurus koperasi sekolah adalah
siswa itu sendiri.
Pendirian koperasi sekolah membutuhkan perencanaan dan penelaahan
yang serius untuk melewati beberapa tahap hingga mendapat
pengesahan dari pejabat yang berwenang. Koperasi sekolah harus
mendapat pengakuan dari beberapa instansi pemerintah seperti
direktorat koperasi setempat dan kemetrian pendidikan dan
kebudayaan.
3. Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah
Perangkat organisasi sekolah sama dengan koperasi pada umumnya yaitu:
1) Rapat anggota, merupakan pemegang kekuatan tertinggi koperasi sekolah.
Rapat anggota dapat meminta berbagai keterangan dan pertanggung
jawaban pengurus dan pengawas seputar pengelolaan koperasi sekolah.
Rapat anggota koperasi sekolah diadakan minimal sekali dalam setahun
untuk membicarakan hal-hal sebagi berikut.
a) Penetapan anggaran dasar.
b) Menetapkan kebijakan umum dibidang organisasi dan manajemen
organisasi sekolah.
c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus serta pengawas
koperasi.
d) Penetapan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi sekolah, serta pengesahan laporan keuangan.
e) Penetapan pembagian surplus hasilusaha koperasi sekolah.
20. 97
f) Penetapan penggabungan atau pembubaran koperasi sekolah.
2) Pengurus koperasi sekolah, dipilih dan diangkat rapat anggota. Ada beberapa
hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan mengangkat pengurus
koperasi sekolah,yaitu sebagai berikut
Pertama, pengurus koperasi sekolah harus bisa berfikir dewasa.jika
belum ada siswa yang memiliki kriteria itu, maka guru dapat dijadikan
pengurus sesuai dengan kebijakan kepala sekolah.
Kedua, jika pengurus koperasi berasal dari siswa, maka siswa yang
berperan sebagai koperasi sekolah harus mengutamakan perannya sebagai
siswa sehingga kegiatannya di koperasi sekolah tidak mengganggu jam
pelajaran.
Ketiga,siswa kelas XII yang akan menghadapi ujian nasional sebaiknya
tidak lagi dilibatkan dalm kepungurusan koperasi, sehingga tidak mengganggu
proses belajar mereka. Pengurus merupakan pemegang kekuasaan dalam
anggota.
Tugas-tugas pengurus koperasi sekolah meliputi hal-hal berikut ini:
a) Mengelola koperasi sekolah dan usaha yang dijalankan oleh koperasi
sekolah.
b) Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi sekolah
c) Menyelenggarakan rapat anggota koperasi sekolah.
d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas, dengan diawasi guru.
e) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Wewenang pengurus koperasi sekolah meliputi hal-hal sebaai berikut.
a) Mewakili koperasi di dalam maupun diluar koperasi sekolah.
b) Membuat keputusan dalam penerimaan anggota baru atau pemberhentian
anggota lama sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar koperasi.
c) Melakukan tindakan demi kepentingan dan manfaat koperasi sekolah
sesuai dengan tanggungjawab sebagai pengurus koperasi.
21. 98
3) Pengawas koperasi sekolah, dipilih dan diangkat dalam rapat anggota.
Biasanya yang menjadi pengawas koperasi sekolah adalah guru. Disamping
melakukan pengawan, pengawas melakukan arahan-arahan yang bersifat
mendidik, baik pendidikan ekonomi dan koperasi, maupun pembentukan
karakter siswa.
Bertolak dari pernyataan diatas, pengawas bertanggung jawab kepada
rapat anggota dan kepala sekolah yang mengangkatnya sebagai pengawas
koperasi sekolah. Dengan demikian, tugas koperasi sekolah sedikit berbeda
dengan tugas pengawas koperasi pada umunya.
Kriteria-kriteria untuk menjadi pengawas koperasi sekolah adalah
sebagai berikut.
a) Dipilih dari dan oleh anggota koperasi.
b) Beberapa guru dapat bergabung menjadi pengawas sesuai dengan ketentuan
yang ada dalamanggaran dasar.
c) Masa jabatan pengawas minimal 1 tahun, dan sebaiknya digilir untuk
memberi kesempatan kepada anggota lain untuk belajar dan berkarya di
dalam jabatan tersebut.
d) Jumlah pengawas diusahakan lebih dari satu orang untuk memupuk kerja
sama tim yang baik. Di samping itu, hasil pengamatan yang dilakukan oleh
tim biasanya lebihakurat.
e) Sebelum menerima jabatan, pengawas harus mengucapkan sumpah dan
janji pengawas koperasi.
Tugas pengawas koperasi sekolah adalah melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi sekolah, serta
melaporkan hasil pengawasan pada rapat anggota secara tertulis.adapun
wewenang pengawas koperasi sekolah adalah meneliti dan mengecek sebagian
catatan yang ada didalam koperasi sekolah, serta berhak mendapatkan berbagai
keterangan yang diperlukan untuk melengkapi laporan pengawasan kepada
forum rapat anggota.
Perangkat tambahan adalah dewan guru sebagai pembimbing koperasis
sekolah. Dewan guru diangkat oleh kepala sekolah sebagai pembimbing
ekstrakurikuler koperasi sekolah.
22. 99
4. Bidang Usaha koperasi sekolah
Pada umumnya, koperasi sekolah mengusahakan barang dan jasa yang
berhubungan dengan kegiatan siswa disekolah, antara lain sebagai berikut.
a) Penyediaan sarana kependidikan sekolah
Misal penyediaan alat tulis dan perlengkapan penunjuang belajar seperti
penghapus, gunting, jangka, bahan praktek laboratorium, dan buku teks.
b) Penyediaan sarana penunjang kependidikan
Misalnya pakaian seragam, tas sekolah, dan kaos olahraga.
c) Pelayanan Kantin Sekolah
Harga makanan dan minuman yang dijual dikoperasi sekolah bisa lebih
murah dibanding harga di toko yang tidak dikelola oleh koperasi.
d) Pelayanan jasa fotcopy dan warnet.
5. Sumber Permodalan Koperasi Sekolah
Pada umumnya sumber modal koperasi sekolah berasal dari simpanan pokok,
simpanan wajib dan simpanan sukarela serta pinjaman/bantuan dari sekolah.
Ada kemungkinan modal koperasi sekolah juga berasal dari bantuan
kementrian pendidikan dan kebudayaan.