1. MATERI EKONOMI KOPERASI
INDONESIA
NAMA KELOMPOK:
MUHAMMAD RAMA
AUDY YUNISYA RAHMATILLAH
MUHAMMAD NAUFAL
HERNIA ELIYANTI
MUKZIZATUNNISA
NUR INTAN AZZAHRA
ULFAH
2. Sejarah koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip
koperasi dan kaidah usaha ekonomi. Koperasi terlahir oleh inspirasi tokoh-tokoh seperti
Robert Owen, Francois Charles Fourier, Louis Blanc dan Ferdinand Lassale yang
memprotes kemiskinan yang terjadi akibat revolusi industri dan sistem kapitalis.
Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan Skotlandia, yang bernama
Robert Owen (1771-1858). Didirikan di Rochdale Inggris oleh beliau yang selanjutnya
dikenal sebagai Bapak Koperasi Komsumsi. Setelah koperasi berkembang dan diterapkan di
beberapa negara-negara Eropa, koperasi pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia.
3. Gerakan koperasi ini berhasil dikarenakan oleh prinsip prinsip yang digunakan oleh anggota koperasi
ini sehinnga gerakan koperasi ini berhasil, dikenal dangan pinsip Rochdale
1. Keanggotaan bersifat terbuka untuk umum, netral terhadap agama, politik dan ras.
2. Pembelian barang secara tunai.
3. Mutu barang yang dijual harus baik dan timbangan yang benar.
4. Bunga atas modal dibatasi.
5. Sisa Hasil Usaha dibagi berdasarkan jasa masing-masing anggota.
6. Barang dijual dengan harga pasar.
4. Di Indonesia, koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R. Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896, yang berniat
membantu orang-orang pegawai negeri setelah melihat kondisi mereka. Tindakannya ini direspons oleh seorang asisten
residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode, sewaktu mengunjungi Jerman. De Wolffvan Westerrode
menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi koperasi
Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta. yang pada waktu itu menjabat
sebagai Wakil Presiden. Menurut beliau yang merupakan ahli ekonomi, ekonomi kerakyatanlah yang bisa
mensejahterakan rakyat Indonesia, beliau juga mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari laba
atau keuntungan, namun untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs.
Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Moh. Hatta sebagai bapak koperasi, beliau mengusulkan
didirikannya 3 macam koperasi:
1. Koperasi konsumsi, yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai.
2. Koperasi produksi. yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak Atau nelayan).
3. Koperasi kredit. yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal.
5. A. Konsep-Konsep Koperasi
Konsep koperasi dibagi menjadi tiga yaitu konsep koperasi barat, konsep koperasi sosialis, dan konsep
koperasi negara berkembang:
1. Konsep Koperasi Barat, Koperasi dengan organisasi swasta yang dibentuk secara sukarela oleh
orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan.
2. Konsep Koperasi Sosialis, Koperasi yang direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan
dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
3. Konsep Koperasi Negara Berkembang, Koperasi yang sudah berkembang dengan cirinya
tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.
6. B. Latar Belakang
Sejarah pertumbuhan koperasi di seluruh dunia disebabkan oleh tidak dapat dipecahkannya masalah
kemiskinan atas dasar semangat individualisme. Koperasi lahir sebagai alat untuk memperbaiki
kepincangan-kepincangan dan kelemahan-kelemahan dari perekonomian bentuk kapitalistis.
Dalam sejarah, diberbagai Negara telah mencoba untuk membangun system ekonomi koperasi ini
menyusul Negara Inggris sebagai pendahulu, mulai dari Perancis, Jerman dan diikuti oleh negara-negara
lain. Tidak ketinggalan pula Indonesia mencoba memperbaiki ekonomi dengan mengembangkan system
ekonomi koperasi di bumi Indonesia tercinta. Namun seperti yang dilihat sekarang, system ekonomi yang
diterapkan belum cukup menangani terpuruknya ekonomi Indonesia.
7. C. Alasan Indonesia Berkoperasi
Pemerintah Republik Indonesia telah menggariskan dengan tegas bahwa dalam rangka pembangunan
nasional, dewasa ini koperasi harus menjadi soko guru dan wadah utama bagi perekonomian rakyat.
Kebijakan tersebut benar-benar sesuai dengan isi dan jiwa UUD 1945 pasal 33 ayat 1, yang menyatakan
bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama, bangun usaha yang sesuai dengan itu
adalah Koperasi.
Sehubungan dengan itu, koperasi memiliki peranan yang sangat penting karena dalam melaksanakan
ekonomi yang secara bersama-sama dapat menggalang kekuatan yang lebih besar untuk mencapai
kesejahteraan yang lebih baik. Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional, sehingga dalam
kehidupan perekonomian nasional sampai kehidupan ekonomi bangsa Indonesia. Karena itu koperasi
mempunyai peranan yang sangat penting, khususnya bagi para anggotanya.
8. 2. Pengertian Koperasi
Kata Koperasi diambil dari Bahasa Inggris, yakni cooperation, singkatan dari kata ko/co dan
operasi/operation, dan Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, artinya kerja sama. Koperasi adalah
suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama.
9. Berikut merupakan arti dari lambang koperasi:
1. Gerigi roda/ gigi roda. Upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. Hanya orang yang pekerja
keras yang bersama jadi calon Anggota dengan memenuhi beberapa persyaratannya.
2. Rantai (di sebelah kiri) Ikatan kekeluargaan, persatuan dan persahabatan yang kokoh. Bahwa
anggota sebuah Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut, maka semua Anggota menjadi
bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan, dan yang mengikat sesama anggota adalah hukum yang
dirancang sebagai Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. Dengan
bersama-sama bersepakat mentaati AD/ART, maka Padi dan Kapas akan mudah diperoleh.
10. 1. Kapas dan Padi (di sebelah kanan) Kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan rakyat secara
umum yang diusahakan oleh koperasi. Kapas sebagai bahan dasar sandang (pakaian), dan Padi sebagai
bahan dasar pangan(makanan). Mayoritas sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang dan
pangan.
2. Timbangan Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. Biasanya menjadi simbol hukum. Semua
Anggota koperasi harus adil dan seimbang antara “Rantai” dan “PadiKapas”, antara “Kewajiban” dan
“Hak”. Dan yang menyeimbangkan itu adalah Bintang dalam Perisai.
3. Bintang dalam perisai Dalam perisai yang dimaksud adalah Pancasila, merupakan landasan idiil
koperasi. Bahwa Anggota Koperasi yang baik adalah yang mengindahkan nilai-nilai keyakinan dan
kepercayaan,yang mendengarkan suara hatinya. Perisai bisa berarti “tubuh”, dan Bintang bisa diartikan
“Hati”.
11. 1. Pohon Beringin Simbol kehidupan, sebagaimana pohon dalam Gunungan wayang yang dirancang oleh
Sunan Dahan pohon disebut kayu (dari bahasa Arab “Hayyu”/kehidupan). Timbangan dan Bintang dalam
Perisai menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi.
2. Koperasi Indonesia Koperasi yang dimaksud adalah koperasi rakyat Indonesia, bukan Koperasi negara lain.
Tata-kelola dan tata-kuasa perkoperasian di luar negeri juga baik, namun sebagai Bangsa Indonesia harus
punya tata-nilai sendiri.
3. Warna Merah Putih Warna merah dan putih yang menjadi background logo menggambarkan sifat nasional
Indonesia.
12. Dasar-Dasar Hukum Koperasi
1. UU Nomor 25 Tahun 1992: Perkoperasian sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasakanr atas asas kekeluargaan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994: Pembubaran koperasi oleh pemerintah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994: Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan
Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995: Pelaksanaan kegiatan usaha simpan
pinjam oleh koperasi.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998: Modal penyertaan pada koperasi.
6. Kepmen Koperasi dan UKM Nomor 98 Tahun 2004: Notaris pembuat akta koperasi.
7. Permen Koperasi dan UKM Nomor 10 Tahun 2015: Kelembagaan koperasi.
13. 1. Permen Koperasi dan UKM Nomor 15 Tahun 2015: Usaha simpan pinjam oleh koperasi.
2. Permen Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun 2018: Penyelenggaraan dan pembinaan perkoperasian.
3. Kepmen Nomor 22 Tahun 2020: Tata cara penyampaian data debitur koperasi dalam rangka
pemberian subsidi bunga/subsidi margin untuk kredit/pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah
dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional.
14. Keuntungan Menjadi Anggota Koperasi
1. Anggota koperasi berhak mendapatkan pembagian sisa hasil usaha (SHU). Besarnya bagi hasil yang
didapatkan berdasarkan jumlah modal yang ditanam dan besarnya keuntungan yang didapatkan oleh
koperasi.
2. Anggota dapat membeli barang dan jasa dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan beli di luar
koperasi.
3. Anggota dapat meminjam dana kepada koperasi baik secara sistem konvensional berbunga ataupun bagi
hasil sistem syari’ah.
4. Anggota bisa mendapatkan pelatihan entrepreneur dan memperluas jaringan bisnis. Dengan demikian,
anggota bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
15. 3. Landasan dan Asas Koperasi
A. Landasan Koperasi
Landasan koperasi adalah suatu dasar atau pedoman bagi koperasi yang akan menentukan arah dan tujuan
koperasi dalam aktivitas kesehariannya. Dalam UU Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 2 secara eksplisit tertulis bahwa
landasan koperasi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945. Landasan koperasi ada 3, yaitu:
1) Landasan Idiil Pancasila, yaitu sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas dari
landasan-landasan hukum. Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah Pancasila.
2) Landasan Struktural UUD 1945, yaitu Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan
sebagai SokoGuru perekonomian nasional.
3) Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, yaitu UUD 1945 pasal 33 ayat 1: “Perekonomian Indonesia
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan-”. Dalam penjelasannya dinyatakan
bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan
yang sesuai dengan itu adalah koperasi. UU Koperasi No. 25 1992 tentang Perkoperasian.
16. b. Asas koperasi
Asas koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 atas asas kekeluargaan, dan
juga gotong royong. Dengan kata lain, landasan idiil koperasi adalah UUD 1945 dan Pancasila. Berikut
penjelasan akan kedua asas tersebut:
1) Asas kekeluargaan, setiap anggota koperasi memiliki kesadaran untuk melakukan yang terbaik di
setiap kegiatan koperasi, dan hal-hal yang sekiranya berguna untuk semua anggota dalam koperasi
tersebut.
2) Asas gotong royong, setiap anggota koperasi harus memiliki toleransi, tidak egois atau individualis,
serta mau bekerja sama dengan anggota lainnya.
17. 4. Tujuan Koperasi
Dalam UU Koperasi No 25 tahun 1992 pasal 3, disebutkan koperasi pada umumnya bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bung Hatta berpendapat tujuan koperasi bukan mencari laba
yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi para pelaku
ekonomi skala kecil. Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang diberikan pada masingmasing
anggota.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai
pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota turut berpartisipasi memperbaiki kehidupannya dan
kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa. Berikut merupakan tujuan-tujuan koperasi:
18. 1. Membangun dan mengembangkan potensi anggotanya guna meningkatkan kesejahteraan sosial dan
ekonomi.
2. Memperkuat ketahanan ekonomi kerakyatan.
3. Meningkatkan kualitas SDM dan masyarakat secara aktif.
4. Menyediakan kebutuhan masyarakat.
5. Memberikan bantuan modal dan membuka kesempatan untuk mengembangkan usaha.
6. Menjadi guru dalam perekonomian nasional.
7. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota koperasi dan masyarakat di sekitarnya.
19. 5. Ciri-Ciri Koperasi
1. Merupakan kumpulan orang-orang atau badan hukum koperasi.
2. Berjuang untuk mencapai kepentingan ekonomi para anggota dan masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup.
3. Mengabdi pada kepentingan perikemanusiaan.
4. Merupakan kepentingan bersama seluruh anggota dan para anggota turut menyumbangkan karya serta jasanya
dalam rangka mencapai tujuan bersama.
5. Merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial.
20. 6. Prinsip-Prinsip Koperasi
Setiap organisasi, badan usaha, bahkan hingga komunitas tentunya memiliki idealisme dalam
menjalankan operasionalnya, dan hal ini tidak terkecuali koperasi yang dalam menjalankan usahanya.
Berikut prinsip koperasi menurut Pasal 5 UU No. 25 Tahun 1992, antara lain:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Berkemandirian.
f. Pendidikan perkoperasian.
g. Kerja sama antar koperasi.
21. 7. Fungsi dan Peran Koperasi
Dalam Bab III, Pasal 4, UU nornor 25 tahun 1992 disebutkan fungsi dan peran koperasi, antara lain:
1. Membangun dan Mengembangkan
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
3. Memperkuat Ketahanan Ekonomi Kerakyatan
4. Mewujudkan dan Mengembangkan Perekonomian Nasional
22. 8. Jenis-Jenis Koperasi
Berikut merupakan beberapa macam koperasi berdasarkan jenis-jenisnya:
a. Jenis koperasi yang disebutkan di dalam UU nomor 25 tahun 1992 Pasal 15:
1) Koperasi primer, koperasi yang didirikan oleh orang-seorang serta beranggotakan lebih dari 20
orang.
2) Koperasi sekunder, koperasi yang didirikan oleh koperasi yang beranggotakan koperasi juga.
23. b. Jenis Koperasi Berdasarkan Usaha,
yaitu
1) Koperasi Produsen, koperasi yang menyediakan sarana kepada produsen untuk melakukan produksi.
Produk berasal dari anggota dan ditawar dengan harga relatif lebih tinggi untuk kemudian dijual kepada
anggota dan non-anggota.
2) Koperasi Konsumen, koperasi yang menyediakan kegiatan usaha berupa barang untuk kebutuhan
anggota dan non-anggota.
3) Koperasi Jasa, koperasi yang menyediakan jasa (kecuali simpan pinjam) untuk kebutuhan anggota dan
non-anggota.
4) Koperasi Simpan Pinjam, koperasi yang melayani anggota dan nonanggota dengan melakukan jasa
simpan-pinjam sebagai satu-satunya kegiatan usaha lembaga.
24. c. Jenis Koperasi berdasarkan keanggotaannya
1) Koperasi Unit Desa (KUD). Koperasi ini beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain adalah menyediakan pupuk,
obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.
2) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI). Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI,
koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). Tujuan utama KPRI adalah meningkatkan kesejateraan para
pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan dilingkup departemen atau instansi.
3) Koperasi Sekolah. Koperasi ini beranggotakan dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah
memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-
lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan
bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
25. B. PENGOLAHAN KOPERASI
1. Perangkat Organisasi Koperasi
Berdasarkan UU No 25 tahun 1992 pasal 21, sebuah koperasi harus dilengkapi dengan perangkat organisasi yaitu:
a. Rapat Anggota, kekuasaan tertinggi yang menentukan kebijakan koperasi.
b. Pengurus, dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota, dan masa jabatannya paling lama 5 tahun.
c. Pengawas, dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota dan bertanggung jawab kepada rapat
anggota. Persyaratan dapat dipilih sebagai pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
26. 2. Sumber Permodalan Koperasi
a. Modal Sendiri
Terdiri atas: Simpanan pokok, Simpanan Wajib, Dana cadangan, dan Hibah
a. Modal Pinjaman
Terdiri atas: Anggota, Koperasi lain, Bank/Lembaga lain, dan Penerbitan Obligasi atau surat utang
lainnya
27. 3. Prosedur Pendirian Koperasi
Dalam peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 9 Tahun 2018 telah mengatur tentang tahapan dan tata cara dalam
mendirikan koperasi, yaitu:
a. Perencanaan mendirikan koperasi.
b. Penyampaian seluruh rencana dan konsultasi ke daerah pusat serta dinas.
c. Rapat pendirian koperasi oleh seluruh calon anggota rapat.
d. Verifikasi nama koperasi yang akan didirikan.
e. Pengajuan pengesahan akta mendirikan koperasi.
f. Verifikasi dokumen permohonan pendirian koperasi.
g. Mekanisme diSisminbhkop (Sistem Administrasi Layanan Badan Hukum Koperasi).
h. Pengesahan dalam mendirikan koperasi.
28. 5. Prosedur pendirian legalitas koperasi
sekolah
Untuk membuat legalitas koperasi sekolah pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan koperasi pada
umumnya. Berikut langkah-langkah pendirian koperasi seperti yang diatur dalam Pasal 12 Permen Koperasi
dan UKM No.9/2019 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian:
• Membentuk panitia atau pengurus koperasi yang beranggotakan para siswa dan diawasi oleh guru
maupun kepala sekolah.
• Membuat kesepakatan yang dihadiri oleh seluruh pengurus koperasi sekolah yang umumnya dilakukan
melalui pertemuan khusus.
• Pertemuan tersebut pada umumnya akan menghasilkan anggaran dasar koperasi. Adapun isi dari
anggaran dasar dalam akta pendirian koperasi, yaitu:
29. 1. Daftar nama pendiri
2. Nama dan tempat kedudukan
3. Maksud dan tujuan serta bidang usaha
4. Ketentuan mengenai keanggotaan
5. Ketentuan mengenai Rapat Anggota
6. Ketentuan mengenai pengelolaan
7. Ketentuan mengenai permodalan
8. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
9. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
10. etentuan mengenai sanksi.
30. Anggaran dasar tersebut nantinya akan diserahkan ke pihak notaris untuk proses akta pendirian agar
memiliki legalitas.