SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
1
Credit: Modul Tingkat Lanjut - Modul 2: / Advanced- Module 2
Komunikasi: Konsep, Percakapan, Hubungan dan Komunikasi Augmentatif / Communication: Concepts,
Conversation, Relationships and Augmentative Communication
Memahami Perilaku Peserta Didik
Dede Supriyanto
2
2
A. Definisi
B. Dampak
C. Pembentukan Perilaku
D. Perilaku adalah Komunikasi
E. Anteseden Perilaku Bermasalah
F. Fungsi Perilaku
2
Topik
3
3
Mari kita berpikir sejenak….
3
Kita semua memiliki gagasan berbeda tentang
perilaku yang dapat diterima dan apa yang tidak.
Anak-anak dengan perilaku sulit dianggap oleh guru
sebagai anak-anak yang paling sulit untuk diajar.
Survei guru secara konsisten menunjukkan masalah
perilaku anak menjadi penyebab utama stres,
kelelahan dan tingkat putus sekolah yang tinggi.
4
■ “perilaku yang abnormal secara intensitas, frekuensi atau durasi ->
membahayakan keamanan secara fisik, baik bagi individu yang
bersangkutan maupun orang lain dan merupakan sebuah ancaman
yang serius, atau perilaku yang membatasi atau menghambat
akses ke fasilitas / masyarakat umum (Emerson 2001, dalam
Ingram & Lovell, 2011).
■ Perilaku bermasalah merujuk pada pola-pola perilaku yang muncul
pada setting yang bervariasi.
A. Konsep Perilaku Bermasalah peserta
didik
a. Masalah perilaku
5
Andi
mengamuk di
rumah dan di
sekolah ketika
diminta belajar
Andi berteriak
kepada Ibu dan
Guru ketika
meminta
sesuatu
6
Untuk mendefinisikan sebuah perilaku merupakan sebuah
masalah, maka kita perlu untuk mempertimbangkan pertanyaan-
pertanyaan berikut (Zarkowska & Clements, 1994):
7
Masalah perilaku yang perlu ditangani oleh guru
Tidak semua perilaku perlu ditangani. Ketika
ada anak yang suka mengepak-ngepakkan
tangan ketika merasa senang, maka hal
tersebut tidak lah menjadi prioritas untuk
ditangani.
Guru dan lingkungan perlu melihat perilaku
dari perspektif anak.
Bukan Standar baik atau tidak, normal atau
tidak
8
b. Dampak Perilaku bermasalah
Dampak
Masalah
Perilaku
Individu
Saudara
kandung
Orangtua
Guru
Teman
sebaya
Pihak
Lainnya
9
Dampak masalah perilaku bagi guru (Wrexham Local Edycation Authority,
2003):
10
Guru-guru sepakat bahwa masalah perilaku dapat mengakibatkan (Irish
National Teachers Organization (2004):
11
Masalah Perilaku siswa dan tingginya beban
kerja menjadi penyebab utama stress pada
guru.
Perlu perbaikan kompetensi agar guru
memiliki pola kerja yang positif dan
kemampuan memberikan permbelajaran
yang berkualitas bagi seluruh peserta didik.
12
Sistem pendidikan yang mampu mengatasi
perilaku bermasalah pada peserta didik perlu
fokus pada:
• Peningkatan kompetensi guru dalam
memahami dan menangani perilaku
bermasalah
• Penyesuaian kurikulum
• metode pembelajaran untuk mencegah
masalah perilaku dan peningkatan perilaku
positif.
• perubahan lingungan pembelajaran yang lebih
kondusif dan nyaman bagi seluruh siswa,
• peningkatan kerjasama antar guru, guru dan
orang tua serta keterlibatan praktisi bidang
perkembangan perilaku
•
13
Dampak masalah perilaku bagi guru (Wrexham Local Edycation Authority, 2003):
14
Guru-guru sepakat bahwa masalah perilaku dapat
mengakibatkan (Irish National Teachers Organization (2004):
1.Menggangu proses belajar siswa yang bersangkutan dan
teman sebayanya
1.Menghambat rutinitas kelas
1.Mengganggu keamanan dan kenyamanan siswa lain dan
staff
15
C. Proses Pembentukan Perilaku
Bermasalah
Heslop & Macaulay (2009) mengemukakan bahwaa Perilaku-
perilaku yang menantang digunakan pada awalnya untuk
merespons sebuah situasi yang sulit dan emosi yang tidak bisa di
tolelir yang berlangsung terus menerus dan dapat berhubungan
dengan trauma, penyiksaan dan rasa kehilangan.
16
Masalah perilaku mayoritas muncul sebagai konsekuensi dari
pengalaman seseorang terhadap (Community Services and
Health Industries Skills Council (CSHISC, 2019):
1.Hambatan / impairment, kehilangan anggota tubuhdan/atau fungsinya, contoh
hambatan penglihatan, pendengaran, fisik motorik
1.Keterbatasan kemandirian dan pengambilan keputusan dalam aktivitas sehari-
hari yang terjadi pada berbagai tingkat, frekuensi, variasi dan durasi
1.Keterbatasan terlibat dalam situasi sosial, termasuk kesempatan membangun
hubungan dan interaksi dalam berbagai bentuk, frekuensi , durasi dan kualitas
17
Diagram Model Disabilitas
Biologis :
- Syndrome genetik
- Disfunsgi otak
- Epilepsy berat
- Hipersensitif dan
hyposensitif
- Infeksi telinga
- Glaucoma
- GPS
Psikologis :
- Hambatan intelektual
- Rentan gangguan
jiwa / emosi tidak
stabil
- Ekspresi emosi tidak
wajar
- Hambatan
komunikasi
- Penguatan pada
perilaku negatif
- Pengalaman hidup
yang negatif
- Kurangnya dukungan
emosional
Sosiologis :
- Pelecehan
psikologis,
seksual dan fisik
- Kualitas
hubungan negatif
- Menjadi objek
kesalahan
- Stress akut
- Kebutuhan
individu tidak
disadari orang lain
- Pengabaian
- Overprotektif
- Lingkungan yang
terbatas
Resiko
Tinggi
18
Cara/Bentuk/Alasan
Satu perilaku (cara/bentuk) bisa memiliki alasan yang
berbeda.
Perilaku seorang anak sangat
jarang sekali dipengaruhi oleh
hanya satu penyebab saja. Untuk
memahami sebuah perilaku, kita
perlu untuk memahami alasan
atau faktor yang mempengaruhi
munculnya perilaku tersebut.
19
20
d. Perilaku adalah komunikasi
• Semua orang berkomunikasi melalui perilaku.
• Orang dewasa dan anak-anak sedang mengkomunikasikan
sesuatu melalui perilaku mereka setiap saat di setiap hari.
• Disadari atau tidak
• Perilaku bermasalah atau tidak pantas seorang anak adalah
tanda bahwa dia ingin menyampaikan sesuatu tetapi tidak
anak tidak mendapat respon yang tepat.
21
21
22
bayi mungkin menangis ketika
dia lapar atau basah
Seorang anak menangis
karena kesakitan atau
takut
Seorang dewasa
menguap Ketika dia
bosan atau Lelah
23
23Apabila seorang anak yang menurut orang lain
menunjukkan perilaku bermasalah mungkin
dilakukan dengan tujuan:
a. Mendapatkan sesuatu yang positif.
b. menghindari sesuatu yang negatif.
c. Memenuhi kebutuhan fisik atau emosional.
d. Mengungkapkan atau mengomunikasikan suatu kebutuhan.
e. Untuk mendapatkan kendali atas hidup mereka.
f. Mengurangi kecemasan.
23
24
1. Makanan dan minuman
2. Orang
3. Stimulasi sensorik yang
lebih/dikurangi
4. Dan banyak kebutuhan lainnya
Kesulitan mengkomunikasikan
kebutuhan akan:
25
25
Anak menunjukkan masalah perilaku dikarenakan:
a. Tidak ada yang melatih mereka untuk menunjukkan cara lain yang
lebih wajar.
b. Cara / perilaku ini efektif untuk mendapatkan apa yang mereka
inginkan.
c. Mereka telah mencoba cara lain tapi tidka ada yang merespon
untuk memenuhi kebutuhan mereka.
d. Mereka didorong oleh factor biokimia atau neurologis yang berada
diluar kendali mereka, seperti penyakit mental, penggunaan obat,
sakit atau ketidaknyamanan yang tidak dikenali, dan masalah
medis.
25
26
26
26
Mungkin ada banyak alasan/pesan
pada satu bentuk perilaku. Contoh
anak yang menggigit tangannya bisa
jadi tanda anak tersebut sakit gigi,
marah, bosan, atau sedih.
27
27
27
Seorang anak akan sering
menggunakan perilaku bermasalah
sebagai cara mengirimkan pesan
yang lebih keras dari sebelumnya
28
28
28
Perilaku menantang anak-anak dapat
dikurangi dengan dukungan, bukan hukuman.
Begitu orang dewasa memahami apa yang
dikomunikasikan anak-anak melalui perilaku
mereka, mereka dapat merespons dengan
lebih baik. Ketika anak-anak merasa dihargai
dan kebutuhan mereka terpenuhi, tidak ada
lagi alasan untuk menggunakan perilaku yang
menantang untuk berkomunikasi
29
29E. Anteseden Perilaku Bermasalah
29
• Hambatan komunikasi; Anak-anak kesulitan untuk mengekspresikan
kebutuhan atau keinginannya
• Penyakit fisik: untuk menekan rasa sakit yang diakibatkan oleh sakit gigi,
infeksi telinga, sakit mata atau gangguan pencernaan Pada siswa wanita
remaja, periode menstruasi bisa menjadi masa-masa yang menyakitkan
yang kemudian dimanifestasikan ke dalam perilaku agresif, depresi,
kegelisahan dan terlalu sensitif (Thompson & Caruso, 2002).
• Gangguan pola tidur juga berpengaruh pada munculnya perilaku
bermasalah. Individu akan menunjukkan perilaku enggan untuk
berinteraksi, intoleran, agresif, dan kurang mampu mengontrol emosi
(Thompson & Caruso, 2002).
• Faktor medis: sakit yang berlebihan, berkepanjangan dan hambatan
pemrosesan sensori dapat memicu perilaku bermasalah pada anak.
Internal
30
30
30
• Kondisi lingkungan sekitar; Anak-anak mungkin bereaksi negatif
terhadap suara yang mengganggu, terhadap suhu, atau invasi
terhadap zona nyaman mereka. Bahkan beberapa anak dengan
autisme, mungkin sangat sensitif terhadap suara-suara tertentu yang
membuat mereka bereaksi dengan perilaku yang negatif.
• Mencari perhatian: Beberapa anak mungkin mencari perhatian
karena tidak mampu menyelesaikan tugas, frustrasi atau bosan.
Mencari perhatian merupakan perilaku yang dipelajari, yang bagi si
anak efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bahkan
perhatian yang negatif seperti guru/orang tua yang marah atau
membentak bisa menjadi motivasi tersendiri bagi beberapa anak,
khususnya jika anak merasa bahwa inilah jalan satu-satunya untuk
memperoleh perhatian.
• Kesulitan ekonomi-sosial: Kemampuan ekonomi-sosial yang rendah
dan berhubungan dengan kualitas pola asuh yang kurang baik
sehingga memunculkan berbagai perilaku bermasalah. Perilaku
bermasalah yang terbentuk bisa jadi merupakan alat bagi anak untuk
bertahan hidup dalam lingkungannya yang keras.
Eksternal
31
31
31
•d) Depresi Orangtua; Dengan orang tua yang depresif, anak usia dini
sering melihat dan mengalami situasi-situasi yang membuat trauma.
Mereka juga akan kehilangan orang-orang yang dapat memberi contoh
positif dalam mengelola emosi mereka, yang kemudian pada saat
mereka memasuki masa sekolah, mereka bisa menunjukkan perilaku
mudah marah, agresif dan tidak peka terhadap perasaan orang lain.
mereka kehilangan figur untuk proses imitasi perilaku positif.
•e) Minimnya kelekatan dini dan kekerasan dalam keluarga: Kelekatan
dini yang baik bermanfaat bagi anak dalam menghadapi stress. Anak
yang menjadi korban ataupun saksi kekerasan fisik dan seksual
terhadap ibu mereka sangat beresiko mengalami berbagai masalah
psikologis termasuk gejala depresi, agresi dan kecemasan yang akut.
Kekerasan dalam keluarga diketahui menjadi faktor ekologikal yang
sering muncul di samping kemiskinan, isolasi sosial, stress keluarga,
dan kurangnya dukungan dan hubungan dengan komunitas sekitar
(Cicchetti & Toth, 1995).
Anteseden Eksternal
32
1. Memiliki cara yang terbatas untuk
berkomunikasi
2. Memiliki cara yang terbatas untuk
mendapatkan perhatian
3. Fungsi/alasan perilaku seringkali tidak
dimengerti
4. Mengkomunikasikan perasaan fisik dan
emosional dengan cara yang tidak tepat
Siswa berkebutuhan khusus pada
umumnya:
33
33
Fungsi Perilaku
33
Perilaku
sosial
guru
Orangtua
teman sebaya
Non sosial
Stimulasi sensori
objek
Kegiatan
Mendapatkan
sesuatu
Menghindari
sesuatu
34
34
34
Ketika ada anak melempar makanan ke lantai dan
diberi tahu "Ok. kalo begitu makan kamu sudah
selesai" maka anak Anda mungkin belajar bahwa
melempar makanan ke lantai berarti ia sudah
selesai makan.
Seorang siswa melempar buku setiap kali Anda
mendampingi siswa yang lain, dan kemudian guru
"berhenti lempar buku, aku sedang membantu temanmu
belajar!" Siswa itu mungkin belajar bahwa elempar buku
ketika Anda sedang bersama siswa lain akan menghasilkan
perhatian dari gurunya.
ketika ada anak yang berguling di lantai karena minta
HP, kemudian sang Ibu merespon dengan"ya sudah ini
kamu boleh main HP". maka anak akan belajar bahwa
dengan berguling di lantai berarti Ia akan
mendapatkan HP.
Ada anak yang sering ditinggal. kemudian dia mulai
menggoyang-goyang tubuhnya lalu berputar-putar dengan
senang. ketika akan ada orang yang mendekati orang akan
marah dan orang akan kembali menjauhi. anak akan belajar
bahwa dengan marah dia akan diberi kesempatan sendiri dan
dia bisa kembali berputar-putar.
35
35
35
36
36
36
37
37
Perilaku adalah komunikasi
37
38
38
Aktivitas
38
1.1
1.2
39
39
Terima kasih
39

More Related Content

What's hot

Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263018665
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010mariahana11
 
12898152 perkembangan-fizikal
12898152 perkembangan-fizikal12898152 perkembangan-fizikal
12898152 perkembangan-fizikalMazwan Mohd
 
nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2Aisyah Zainudin
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniHeni Buton
 
Perkembangan bahasa n kognitif
Perkembangan bahasa n kognitifPerkembangan bahasa n kognitif
Perkembangan bahasa n kognitifAinismaira Smile
 
Masalah tingkahlaku-kpli
Masalah tingkahlaku-kpliMasalah tingkahlaku-kpli
Masalah tingkahlaku-kpliIris Vui
 
Materi western sdidtk edit
Materi western sdidtk   editMateri western sdidtk   edit
Materi western sdidtk editidah6
 
Jenis & ciri2 main
Jenis & ciri2 mainJenis & ciri2 main
Jenis & ciri2 mainfardzli71
 
Intervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanakIntervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanakNur Kareena
 

What's hot (18)

Penilaian di tk
Penilaian di tkPenilaian di tk
Penilaian di tk
 
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010
 
12898152 perkembangan-fizikal
12898152 perkembangan-fizikal12898152 perkembangan-fizikal
12898152 perkembangan-fizikal
 
nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2
 
Tugas Psikologi
Tugas PsikologiTugas Psikologi
Tugas Psikologi
 
Makalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzulMakalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzul
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
 
Rina
RinaRina
Rina
 
Perkembangan bahasa n kognitif
Perkembangan bahasa n kognitifPerkembangan bahasa n kognitif
Perkembangan bahasa n kognitif
 
Masalah tingkahlaku-kpli
Masalah tingkahlaku-kpliMasalah tingkahlaku-kpli
Masalah tingkahlaku-kpli
 
Materi western sdidtk edit
Materi western sdidtk   editMateri western sdidtk   edit
Materi western sdidtk edit
 
Jenis & ciri2 main
Jenis & ciri2 mainJenis & ciri2 main
Jenis & ciri2 main
 
Makalah permasalahan anak sartina
Makalah permasalahan anak sartinaMakalah permasalahan anak sartina
Makalah permasalahan anak sartina
 
Makalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatniMakalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatni
 
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiMakalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
 
Intervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanakIntervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanak
 
Pertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulum
Pertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulumPertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulum
Pertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulum
 

Similar to Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus

Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseSeptian Muna Barakati
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Wulan Yulian
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptxZahroMasruroh
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfZahroMasruroh
 
Kanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasKanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasRasLamia Othman
 
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah lakuBuku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah lakudiba96jamal
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriPoetra Chebhungsu
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiSeptian Muna Barakati
 
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-KanakKecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-KanakMiss Miaa
 
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian DiriRpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Dirisayidatiasiyah
 
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4Nastiti Rahajeng
 
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiMakalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiSeptian Muna Barakati
 

Similar to Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus (20)

Observasi
ObservasiObservasi
Observasi
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
 
TT3 ABK.pdf
TT3 ABK.pdfTT3 ABK.pdf
TT3 ABK.pdf
 
TT3 ABK.docx
TT3 ABK.docxTT3 ABK.docx
TT3 ABK.docx
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
 
Askep tuna rungu
Askep tuna runguAskep tuna rungu
Askep tuna rungu
 
TT3 ABK NEW.pdf
TT3 ABK NEW.pdfTT3 ABK NEW.pdf
TT3 ABK NEW.pdf
 
Kanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasKanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khas
 
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah lakuBuku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
 
Makalah permasalahan anak suriati
Makalah permasalahan anak  suriatiMakalah permasalahan anak  suriati
Makalah permasalahan anak suriati
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-KanakKecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
 
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian DiriRpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
 
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
 
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiMakalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 

More from Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB

Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBKStrategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBKSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBKPengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBKSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 

More from Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB (20)

Profil dan matriks rev
Profil dan matriks revProfil dan matriks rev
Profil dan matriks rev
 
PPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmenPPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmen
 
Konsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen revKonsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen rev
 
Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5
 
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
 
Modul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan PenilaianModul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan Penilaian
 
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
 
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABKPembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
 
Pembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra AkademikPembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra Akademik
 
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan KhususKeberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
 
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABKLayanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
 
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBKStrategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
 
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBKStrategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
 
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBKPengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
 
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New NormalAsesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
 
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa PandemiTEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus

  • 1. 1 Credit: Modul Tingkat Lanjut - Modul 2: / Advanced- Module 2 Komunikasi: Konsep, Percakapan, Hubungan dan Komunikasi Augmentatif / Communication: Concepts, Conversation, Relationships and Augmentative Communication Memahami Perilaku Peserta Didik Dede Supriyanto
  • 2. 2 2 A. Definisi B. Dampak C. Pembentukan Perilaku D. Perilaku adalah Komunikasi E. Anteseden Perilaku Bermasalah F. Fungsi Perilaku 2 Topik
  • 3. 3 3 Mari kita berpikir sejenak…. 3 Kita semua memiliki gagasan berbeda tentang perilaku yang dapat diterima dan apa yang tidak. Anak-anak dengan perilaku sulit dianggap oleh guru sebagai anak-anak yang paling sulit untuk diajar. Survei guru secara konsisten menunjukkan masalah perilaku anak menjadi penyebab utama stres, kelelahan dan tingkat putus sekolah yang tinggi.
  • 4. 4 ■ “perilaku yang abnormal secara intensitas, frekuensi atau durasi -> membahayakan keamanan secara fisik, baik bagi individu yang bersangkutan maupun orang lain dan merupakan sebuah ancaman yang serius, atau perilaku yang membatasi atau menghambat akses ke fasilitas / masyarakat umum (Emerson 2001, dalam Ingram & Lovell, 2011). ■ Perilaku bermasalah merujuk pada pola-pola perilaku yang muncul pada setting yang bervariasi. A. Konsep Perilaku Bermasalah peserta didik a. Masalah perilaku
  • 5. 5 Andi mengamuk di rumah dan di sekolah ketika diminta belajar Andi berteriak kepada Ibu dan Guru ketika meminta sesuatu
  • 6. 6 Untuk mendefinisikan sebuah perilaku merupakan sebuah masalah, maka kita perlu untuk mempertimbangkan pertanyaan- pertanyaan berikut (Zarkowska & Clements, 1994):
  • 7. 7 Masalah perilaku yang perlu ditangani oleh guru Tidak semua perilaku perlu ditangani. Ketika ada anak yang suka mengepak-ngepakkan tangan ketika merasa senang, maka hal tersebut tidak lah menjadi prioritas untuk ditangani. Guru dan lingkungan perlu melihat perilaku dari perspektif anak. Bukan Standar baik atau tidak, normal atau tidak
  • 8. 8 b. Dampak Perilaku bermasalah Dampak Masalah Perilaku Individu Saudara kandung Orangtua Guru Teman sebaya Pihak Lainnya
  • 9. 9 Dampak masalah perilaku bagi guru (Wrexham Local Edycation Authority, 2003):
  • 10. 10 Guru-guru sepakat bahwa masalah perilaku dapat mengakibatkan (Irish National Teachers Organization (2004):
  • 11. 11 Masalah Perilaku siswa dan tingginya beban kerja menjadi penyebab utama stress pada guru. Perlu perbaikan kompetensi agar guru memiliki pola kerja yang positif dan kemampuan memberikan permbelajaran yang berkualitas bagi seluruh peserta didik.
  • 12. 12 Sistem pendidikan yang mampu mengatasi perilaku bermasalah pada peserta didik perlu fokus pada: • Peningkatan kompetensi guru dalam memahami dan menangani perilaku bermasalah • Penyesuaian kurikulum • metode pembelajaran untuk mencegah masalah perilaku dan peningkatan perilaku positif. • perubahan lingungan pembelajaran yang lebih kondusif dan nyaman bagi seluruh siswa, • peningkatan kerjasama antar guru, guru dan orang tua serta keterlibatan praktisi bidang perkembangan perilaku •
  • 13. 13 Dampak masalah perilaku bagi guru (Wrexham Local Edycation Authority, 2003):
  • 14. 14 Guru-guru sepakat bahwa masalah perilaku dapat mengakibatkan (Irish National Teachers Organization (2004): 1.Menggangu proses belajar siswa yang bersangkutan dan teman sebayanya 1.Menghambat rutinitas kelas 1.Mengganggu keamanan dan kenyamanan siswa lain dan staff
  • 15. 15 C. Proses Pembentukan Perilaku Bermasalah Heslop & Macaulay (2009) mengemukakan bahwaa Perilaku- perilaku yang menantang digunakan pada awalnya untuk merespons sebuah situasi yang sulit dan emosi yang tidak bisa di tolelir yang berlangsung terus menerus dan dapat berhubungan dengan trauma, penyiksaan dan rasa kehilangan.
  • 16. 16 Masalah perilaku mayoritas muncul sebagai konsekuensi dari pengalaman seseorang terhadap (Community Services and Health Industries Skills Council (CSHISC, 2019): 1.Hambatan / impairment, kehilangan anggota tubuhdan/atau fungsinya, contoh hambatan penglihatan, pendengaran, fisik motorik 1.Keterbatasan kemandirian dan pengambilan keputusan dalam aktivitas sehari- hari yang terjadi pada berbagai tingkat, frekuensi, variasi dan durasi 1.Keterbatasan terlibat dalam situasi sosial, termasuk kesempatan membangun hubungan dan interaksi dalam berbagai bentuk, frekuensi , durasi dan kualitas
  • 17. 17 Diagram Model Disabilitas Biologis : - Syndrome genetik - Disfunsgi otak - Epilepsy berat - Hipersensitif dan hyposensitif - Infeksi telinga - Glaucoma - GPS Psikologis : - Hambatan intelektual - Rentan gangguan jiwa / emosi tidak stabil - Ekspresi emosi tidak wajar - Hambatan komunikasi - Penguatan pada perilaku negatif - Pengalaman hidup yang negatif - Kurangnya dukungan emosional Sosiologis : - Pelecehan psikologis, seksual dan fisik - Kualitas hubungan negatif - Menjadi objek kesalahan - Stress akut - Kebutuhan individu tidak disadari orang lain - Pengabaian - Overprotektif - Lingkungan yang terbatas Resiko Tinggi
  • 18. 18 Cara/Bentuk/Alasan Satu perilaku (cara/bentuk) bisa memiliki alasan yang berbeda. Perilaku seorang anak sangat jarang sekali dipengaruhi oleh hanya satu penyebab saja. Untuk memahami sebuah perilaku, kita perlu untuk memahami alasan atau faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku tersebut.
  • 19. 19
  • 20. 20 d. Perilaku adalah komunikasi • Semua orang berkomunikasi melalui perilaku. • Orang dewasa dan anak-anak sedang mengkomunikasikan sesuatu melalui perilaku mereka setiap saat di setiap hari. • Disadari atau tidak • Perilaku bermasalah atau tidak pantas seorang anak adalah tanda bahwa dia ingin menyampaikan sesuatu tetapi tidak anak tidak mendapat respon yang tepat.
  • 21. 21 21
  • 22. 22 bayi mungkin menangis ketika dia lapar atau basah Seorang anak menangis karena kesakitan atau takut Seorang dewasa menguap Ketika dia bosan atau Lelah
  • 23. 23 23Apabila seorang anak yang menurut orang lain menunjukkan perilaku bermasalah mungkin dilakukan dengan tujuan: a. Mendapatkan sesuatu yang positif. b. menghindari sesuatu yang negatif. c. Memenuhi kebutuhan fisik atau emosional. d. Mengungkapkan atau mengomunikasikan suatu kebutuhan. e. Untuk mendapatkan kendali atas hidup mereka. f. Mengurangi kecemasan. 23
  • 24. 24 1. Makanan dan minuman 2. Orang 3. Stimulasi sensorik yang lebih/dikurangi 4. Dan banyak kebutuhan lainnya Kesulitan mengkomunikasikan kebutuhan akan:
  • 25. 25 25 Anak menunjukkan masalah perilaku dikarenakan: a. Tidak ada yang melatih mereka untuk menunjukkan cara lain yang lebih wajar. b. Cara / perilaku ini efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. c. Mereka telah mencoba cara lain tapi tidka ada yang merespon untuk memenuhi kebutuhan mereka. d. Mereka didorong oleh factor biokimia atau neurologis yang berada diluar kendali mereka, seperti penyakit mental, penggunaan obat, sakit atau ketidaknyamanan yang tidak dikenali, dan masalah medis. 25
  • 26. 26 26 26 Mungkin ada banyak alasan/pesan pada satu bentuk perilaku. Contoh anak yang menggigit tangannya bisa jadi tanda anak tersebut sakit gigi, marah, bosan, atau sedih.
  • 27. 27 27 27 Seorang anak akan sering menggunakan perilaku bermasalah sebagai cara mengirimkan pesan yang lebih keras dari sebelumnya
  • 28. 28 28 28 Perilaku menantang anak-anak dapat dikurangi dengan dukungan, bukan hukuman. Begitu orang dewasa memahami apa yang dikomunikasikan anak-anak melalui perilaku mereka, mereka dapat merespons dengan lebih baik. Ketika anak-anak merasa dihargai dan kebutuhan mereka terpenuhi, tidak ada lagi alasan untuk menggunakan perilaku yang menantang untuk berkomunikasi
  • 29. 29 29E. Anteseden Perilaku Bermasalah 29 • Hambatan komunikasi; Anak-anak kesulitan untuk mengekspresikan kebutuhan atau keinginannya • Penyakit fisik: untuk menekan rasa sakit yang diakibatkan oleh sakit gigi, infeksi telinga, sakit mata atau gangguan pencernaan Pada siswa wanita remaja, periode menstruasi bisa menjadi masa-masa yang menyakitkan yang kemudian dimanifestasikan ke dalam perilaku agresif, depresi, kegelisahan dan terlalu sensitif (Thompson & Caruso, 2002). • Gangguan pola tidur juga berpengaruh pada munculnya perilaku bermasalah. Individu akan menunjukkan perilaku enggan untuk berinteraksi, intoleran, agresif, dan kurang mampu mengontrol emosi (Thompson & Caruso, 2002). • Faktor medis: sakit yang berlebihan, berkepanjangan dan hambatan pemrosesan sensori dapat memicu perilaku bermasalah pada anak. Internal
  • 30. 30 30 30 • Kondisi lingkungan sekitar; Anak-anak mungkin bereaksi negatif terhadap suara yang mengganggu, terhadap suhu, atau invasi terhadap zona nyaman mereka. Bahkan beberapa anak dengan autisme, mungkin sangat sensitif terhadap suara-suara tertentu yang membuat mereka bereaksi dengan perilaku yang negatif. • Mencari perhatian: Beberapa anak mungkin mencari perhatian karena tidak mampu menyelesaikan tugas, frustrasi atau bosan. Mencari perhatian merupakan perilaku yang dipelajari, yang bagi si anak efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bahkan perhatian yang negatif seperti guru/orang tua yang marah atau membentak bisa menjadi motivasi tersendiri bagi beberapa anak, khususnya jika anak merasa bahwa inilah jalan satu-satunya untuk memperoleh perhatian. • Kesulitan ekonomi-sosial: Kemampuan ekonomi-sosial yang rendah dan berhubungan dengan kualitas pola asuh yang kurang baik sehingga memunculkan berbagai perilaku bermasalah. Perilaku bermasalah yang terbentuk bisa jadi merupakan alat bagi anak untuk bertahan hidup dalam lingkungannya yang keras. Eksternal
  • 31. 31 31 31 •d) Depresi Orangtua; Dengan orang tua yang depresif, anak usia dini sering melihat dan mengalami situasi-situasi yang membuat trauma. Mereka juga akan kehilangan orang-orang yang dapat memberi contoh positif dalam mengelola emosi mereka, yang kemudian pada saat mereka memasuki masa sekolah, mereka bisa menunjukkan perilaku mudah marah, agresif dan tidak peka terhadap perasaan orang lain. mereka kehilangan figur untuk proses imitasi perilaku positif. •e) Minimnya kelekatan dini dan kekerasan dalam keluarga: Kelekatan dini yang baik bermanfaat bagi anak dalam menghadapi stress. Anak yang menjadi korban ataupun saksi kekerasan fisik dan seksual terhadap ibu mereka sangat beresiko mengalami berbagai masalah psikologis termasuk gejala depresi, agresi dan kecemasan yang akut. Kekerasan dalam keluarga diketahui menjadi faktor ekologikal yang sering muncul di samping kemiskinan, isolasi sosial, stress keluarga, dan kurangnya dukungan dan hubungan dengan komunitas sekitar (Cicchetti & Toth, 1995). Anteseden Eksternal
  • 32. 32 1. Memiliki cara yang terbatas untuk berkomunikasi 2. Memiliki cara yang terbatas untuk mendapatkan perhatian 3. Fungsi/alasan perilaku seringkali tidak dimengerti 4. Mengkomunikasikan perasaan fisik dan emosional dengan cara yang tidak tepat Siswa berkebutuhan khusus pada umumnya:
  • 33. 33 33 Fungsi Perilaku 33 Perilaku sosial guru Orangtua teman sebaya Non sosial Stimulasi sensori objek Kegiatan Mendapatkan sesuatu Menghindari sesuatu
  • 34. 34 34 34 Ketika ada anak melempar makanan ke lantai dan diberi tahu "Ok. kalo begitu makan kamu sudah selesai" maka anak Anda mungkin belajar bahwa melempar makanan ke lantai berarti ia sudah selesai makan. Seorang siswa melempar buku setiap kali Anda mendampingi siswa yang lain, dan kemudian guru "berhenti lempar buku, aku sedang membantu temanmu belajar!" Siswa itu mungkin belajar bahwa elempar buku ketika Anda sedang bersama siswa lain akan menghasilkan perhatian dari gurunya. ketika ada anak yang berguling di lantai karena minta HP, kemudian sang Ibu merespon dengan"ya sudah ini kamu boleh main HP". maka anak akan belajar bahwa dengan berguling di lantai berarti Ia akan mendapatkan HP. Ada anak yang sering ditinggal. kemudian dia mulai menggoyang-goyang tubuhnya lalu berputar-putar dengan senang. ketika akan ada orang yang mendekati orang akan marah dan orang akan kembali menjauhi. anak akan belajar bahwa dengan marah dia akan diberi kesempatan sendiri dan dia bisa kembali berputar-putar.

Editor's Notes

  1. Pengantar modul ini. Tolong sampaikan pendahuluan ini sebelum mulai mengajarkan modul. Modul komunikasi ini pertama-tama mengulas keyakinan, komunikasi, dan percakapan. Fokus utama dari modul ini adalah augmentatif sebagai alat percakapan. Komunikasi augmentatif adalah cara yang membantu orang dengan "Kebutuhan Komunikasi Kompleks" untuk berbicara tentang orang, kebutuhan, perasaan, pikiran, dan emosi. Semua anak berkomunikasi. Banyak anak dengan MDVI / DB tidak mengembangkan kemampuan bicara atau kesulitan berbicara. Kita perlu membantu orang tua merayakan semua cara anak-anak mereka berkomunikasi. Seorang anak mungkin tidak memiliki bahasa formal tetapi mereka adalah komunikator yang kuat. Kita mulai dengan menilai cara anak berkomunikasi dan kita tambahkan - augmentatif berarti ”menambahkan pada". Pikirkan tentang diri Anda, apa saja cara Anda berkomunikasi. Alternatif sebagian besar digunakan sebagai pengganti orang-orang yang kehilangan kemampuan berbicara karena trauma atau cedera otak. Oleh karena itu kami menggunakan istilah komunikasi augmentatif di seluruh modul ini. Modul ini ditujukan untuk para guru dan orang-orang yang memberikan perhatian kepada anak-anak dengan MDVI / DB. Modul ini mudah digunakan oleh keluarga. Ketika mengembangkan sistem komunikasi augmentatif, penting untuk memiliki pendekatan tim untuk mengikutsertakan keluarga, pelajar, terapis fisik, terapis okupasional dan ahli pidato dan bahasa bila tersedia. Sepanjang modul ini kami mengulangi tema penting komunikasi / percakapan. Sebagai mitra komunikasi dengan siswa, Anda adalah faktor motivasi utama dalam kemampuan siswa untuk meningkatkan komunikasi mereka. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Introduction to this module. Please present this introduction before beginning to teach the module. This communication module first reviews beliefs, communication and conversation. The major focus of this module is augmentative as tools of conversation. Augmentative communication are ways, that help people with “Complex Communication Needs” to talk about people, needs, feelings, thoughts and emotions. All children communicate. Many children with MDVI/DB do not develop speech or have difficulty speaking. We need to help parents celebrate all the ways their children communicate. A child may not have formal language but they are powerful communicators. We begin by assessing the ways the child communicates and we add to it – augmentative means “add to”. Think about yourself, what are all the ways you communicate. Alternative is mostly used as a substitute for people who have lost their ability to speak due to trauma or brain injury. Therefore we are using the term augmentative communication throughout this module. This module is intended for teachers and persons who provide care to children with MDVI/DB. The module is user friendly for families. When developing augmentative communication systems it is important to have a team approach to include families, the learner, physical therapists, occupational therapist and speech and language professionals when available. Throughout this module we repeat the important theme of communication /conversation. As a communication partner with the learner, you are THE primary motivating factor in the learner’s ability to improve his or her communication.
  2. Catatan untuk Presenter: Ini adalah foto seorang anak yang sedang menyentuh (stimulasi pribadi) air hangat, memegang botol air hangat dan menggerakan tangannya berulang kali untuk membuat suara ciutan. Guru-gurunya mencoba mengambil botol air dan dia menjadi sedih dan menolak melakukan apapun. Setelah kunjungan rumah gurunya menemukan bahwa neneknya akan memberikan anak ini botol air hangat sesaat setelah ia pulang ke rumah. Bagi anak ini, botol air hangat merepresentasikan neneknya. Guru menaruh botol air hangat pada alat komunikasinya sehingga ia dapat berbicara mengenai neneknya itu. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Notes to Presenter: This photo is of a young boy who is touching (self stimulating) a hot water, holding the hot water bottle and moving his hands repeatedly to make a squeaky sound. His teachers tried to take the water bottle and he became sad and refused to do anything. After the home visit the teachers found out that his grandmother would give him a hot water bottle as soon as he got home. To the young boy, the hot water bottle represented the grandmother. The teacher put water bottle on his communication tool so he could talk about his grandmother.
  3. Catatan untuk Presenter: Ini adalah foto seorang anak yang sedang menyentuh (stimulasi pribadi) air hangat, memegang botol air hangat dan menggerakan tangannya berulang kali untuk membuat suara ciutan. Guru-gurunya mencoba mengambil botol air dan dia menjadi sedih dan menolak melakukan apapun. Setelah kunjungan rumah gurunya menemukan bahwa neneknya akan memberikan anak ini botol air hangat sesaat setelah ia pulang ke rumah. Bagi anak ini, botol air hangat merepresentasikan neneknya. Guru menaruh botol air hangat pada alat komunikasinya sehingga ia dapat berbicara mengenai neneknya itu. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Notes to Presenter: This photo is of a young boy who is touching (self stimulating) a hot water, holding the hot water bottle and moving his hands repeatedly to make a squeaky sound. His teachers tried to take the water bottle and he became sad and refused to do anything. After the home visit the teachers found out that his grandmother would give him a hot water bottle as soon as he got home. To the young boy, the hot water bottle represented the grandmother. The teacher put water bottle on his communication tool so he could talk about his grandmother.
  4. Catatan untuk Presenter: Setelah mengamati seorang siswa dan berbicara dengan tim termasuk keluarga, Anda perlu menebak tentang apa arti perilaku tersebut. Contoh, siswa membenturkan kepalanya, tebak, mengapa dia membenturkan kepalanya? Anda mungkin mengira bahwa siswa ingin perhatian, intervensi yang mungkin terjadi bisa saja menghampiri siswa saat dia membenturkan kepalanya, jika dia berhenti membenturkan kepalanya dan menjangkau Anda dan tersenyum, tebakan Anda mungkin benar. Tentu saja tidak selalu sesederhana ini. Jika tebakan pertama Anda tidak berfungsi, coba yang lain. Kita tidak selalu berhasil tetapi kita harus terus bertanya. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Notes to Presenter: After observing a learner and talking with the team including families, you need to make a guess about what the behavior means. Example, learner bangs his head, guess, why is he banging his head? You guess may be that the learner wants attention the possible intervention could be go to the learner while he is banging his head, if he stops banging his head and reaches out to you and smiles, your guess is probably correct. Of course it is not always this simple. If your first guess doesn’t work, you try another. We do not always succeed but we must keep asking questions.
  5. Catatan untuk Presenter: Input sensorik dapat menjadi kewalahan bagi beberapa siswa. Contohnya suara normal mungkin bisa terasa seperti mencoba mengobrol di sebuah konser musik keras. Kebutuhan lain apa lagi yang belum ada dalam daftar, yang menurut Anda dibutuhkan siswa? Pikirkan mengenai diri sendiri dan kebutuhan Anda. Apa sajakah itu? Mungkin ekspresi, membuat pilihan.. Diskusikan ide lainnya. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Notes to Presenter: Sensory input can be over whelming for some students. For example normal sounds may seem like being at a rock concert and trying to have a conversation. What other needs that are not listed, do you think learners have? Think about yourself and the needs you have. What are they? One might be expression, making a choice…discuss other ideas.
  6. Catatan untuk Presenter: Kita membicarakan mengenai cara/bentuk, alasan/fungsi dari komunikasi di topik sebelumnya. Kebanyakan siswa MDVI memiliki sedikit cara untuk berkomunikasi. Rasa frustrasi dapat menyebabkan tantangan perilaku. Komunikasi non-verbal mungkin susah diintepretasikan. Seringkali perilaku tidak konvensional. Contohnya, seorang gadis dengan cerebral palsy spastik terlihat seperti ia sedang menangis, tapi sebenarnya ia sedang bahagia. Semua perilaku berkomunikasi. Apakah menurut Anda tidur itu berkomunikasi? Apa artinya? Bisa jadi siswa merasa lelah, atau kewalahan, atau terlalu banyak minum obat atau tidak tertarik pada kegiatan. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Notes to Presenter: We talked about the ways/forms, reasons/functions of communication in the previous topics. Most learners with MDVI have few ways to communicate. Frustration can cause behavior challenges. Non-verbal communication may be very difficult to interpret. Often times behaviors are not conventional. An example of this is, a young woman with spastic cerebral palsy appeared like she was crying but in fact it she was happy. All behaviors communicate. Do you think sleep communicates? What does it mean? It could be that the learner is tired, or overwhelmed or over medicated or not interested in the activity.