SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
RANGKUMAN TAHAPAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
PERCOBAAN II
LUDAH DAN PENCERNAAN OLEH LUDAH
Tanggal Praktikum: 14 Oktober 2020
Pengampu: Muhammad Ikhsan, S.Farm., MH
Disusun Oleh:
Diva Syafiul Hikmah 20105011018
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2020
Alat dan Bahan:
I. Alat
Beker glass
Pipet tetes
Universal indicator
Tempat penetes
Gelas ukur
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Kompor mini spiritus
Batang pengaduk
Cawan porselin
II. Bahan
Aquadest
Paraffin padat
Saliva (ludah)
Asam cuka
HCl
NaOH
Larutan benedict
Larutan kanji 1%
Larutan iodium
Asam oksalat
A. UJI KEASAMAN DAN VISKOSITAS LUDAH
1. Mengukur keasaman ludah
Praktikan berkumur dengan aquadest terlebih
dahulu, selama beberapa kali. Untuk
membersihkan mulut dari sisa makanan.
Praktikan memasukan “paraffin padat” kedalam
mulut untuk merangsang keluarnya ludah.
Memasukan ludah di beker glass
Mengambil “universal indicator” untuk cek
pH.
Teteskan ludah 1 tetes di tempat penetes
dengan pipet tetes.
Mengambil 1 stik universal indicator dan
dicelupkan.
Terjadi perubahan warna, amati dan cocokan
dengan warna yang ada di universal indicator.
Hasil sesuai dengan pH 7
2. Uji larutan organik dan anorganik ludah
3. Uji gula pereduksi
Mengukur ludah dengan diteteskan
pipet tetes kedalam gelas ukur,
sebanyak 3 ml.
Memasukan ludah 3 ml ketabung
reaksi.
Memasukan larutan asam cuka kedalam
tabung reaksi beberapa tetes.
Terjadi presipitasi (endapan) pada
campuran ludah dengan asam cuka.
Mengukur ludah sebanyak 5 ml di
gelas ukur, masukan kedalam
tabung reaksi.
Memasukan HCl 1-2 ml kedalam
tabung reaksi.
Panasi tabung reaksi isi ludah
dengan HCl 10 menit.
Angakat, teteskan NaOH 1-2 tetes
dan tuangkan larutan benedict
sebanyak 10 ml.
Panaskan kembali hingga terjadi
perubahan warna.
Terjadi perubahan 3 warna: sedikit
biru, hijau agak gelap dan cokelat.
B. Uji amylase dan aktivitasi amylase sativa
a. Aktivasi amylase tanpa tanpa simulasi
Memasukan larutan kanji 1%
sebanyak 25 ml di beker glass.
Mengukur ludah sebanyak 10 ml
pada gelas ukur, masukan ke beker
glass isi larutan kanji dan aduk.
Teteskan ke tempat penates 1 tetes.
Teteskan larutan iodium (pewarna)
1-2 tetes, aduk tunggu 1 menit.
Lakukan setiap 1 menit sampai
warna agak cokelat (kembali
seperti sebelumnya)
Mengukur di gelas ukur sebanyak
5 ml, tuang dalam tabung reaksi
dan tambahkan lauratan benedict
10 ml
Panaskan selama 3 menit, terjadi
perubahan warna biru dan merah
bata.
b. Uji kandungan amylase dengan pemanasan
c. Uji kandungan Ca
Memasukan ludah sebanyak
10 ml pada tabung reaksi dan
panaskan 10 menit
Angkat, tuang dalam beker
glass, memasukan larutan
kanji 25 ml aduk, tunggu 3
menit
Memasukan larutan iodium
ke cawan porselin isi saliva
yang dipanaskan 1 tetes
Aduk sampai warna ungu,
tetesi setiap 1 menit sampai
warna kembali seperti
sebelumnya
Memasukan larutan campuran
saliva sebanyak 5 ml dan
tambahkan larutan benedict
10 ml, panaskan selama 5
menit
Memasukan ludah 5 ml pada tabung
reaksi
Memasukan asam cuka dan larutan
oksalat 3 tetes
Terjadi endapan pada campuran larutan
III. Pembahasan tahapan praktikum
Uji keasaman dan viskositas ludah
Pertama, praktikan wajib menyiapkan saliva (ludah) untuk praktikum ini. Dengan
cara, harus berkumur dengan aquadest terlebih dahulu selama beberapa kali untuk
membersihkan mulut dari sisa makanan. Kemudian memasukan paraffin padat
kedalam mulut untuk merangsang keluarnya ludah.
1. Mengukur keasaman ludah
Pada percobaan pertama, untuk melihat tingkat keasaman pH dengan menggunakan
universal indicator. Dengan meneteskan ludah 1 tetes menggunakan pipet tetes ke
tempat penetes. Mengambil 1 stik universal indicator dan dicelupkan pada ludah.
Maka akan berubah warna, terlihat saat disamakan dengan warna-warna pada
universal indicator. Keasaman pH ludah termasuk netral yaitu, pada nomor 7.
Membantu menetralkan asam lambung dan menghilangkan rasa perih di esofageal
(heartburn) bila liur lambung mengalami regurgitasi ke esofagus.
2. Uji larutan organic dan anorganik ludah
Pada percobaan kedua, mencampur antara ludah dengan asam cuka. Mengukur ludah
dahulu sebanyak 3 ml pada gelas ukur. Memasukan pada tabung reaksi dan teteskan
larutan asam cuka beberapa tetes. Terjadi perubahan pada larutan dengan adanya
endapan (presipitasi). Saat saliva diberi asam cuka, secara otomatis keadaan pH akan
terpengaruh secara tiba-tiba dan mempengaruhi kinerja dari enzim tersebut. Hal ini
mengakibatkan terjadinya denaturasi enzim di mana sifat enzimatik dan biologis dari
enzim mengalami gangguan, sehingga mengakibatkan terjadinya presipitasi protein
yang akhirnya mempengaruhi konsistensi atau viskositas dari saliva menjadi lebih
kental.
3. Uji gula pereduksi
Pada percobaan ketiga, menguji gula pereduksi dengan HCl NaOH larutan benedict.
Praktikan mengukur ludah sebanyak 5 ml pada gelas ukur, tuang dalam tabung reaksi
dan tambahkan 1-2 ml HCl pada tabung reaksi. Panaskan campuran larutan
menggunakan kompor mini spiritus dan beker glass yang berisi air mendidih, selama
10 menit. Meneteskan NaOH pada tabung reaksi 1-2 tetes dengan pipet tetes,
tambahkan larutan benedict 10 ml dalam tabung reaksi. Panaskan kembali hingga
terjadi perubahan warna sedikit biru, hijau agak gelap dan cokelat. HCl pada reaksi ini
menghidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4. Uji amylase dan aktivasi amylase sativa
a. Aktivasi amylase tanpa stimulasi
Pada percobaan keempat, menguji aktivasi amylase tanpa stimulasi dengan
menggunakan larutan kanji 1% larutan iodium larutan benedict. Dengan
memasukan larutan kanji 1% sebanyak 25 ml kedalam beker glass dan tambahkan
ludah 10 ml, aduk menggunakan batang pengaduk. Teteskan larutan campuran
pada tempat penetes 1 tetes dan teteskan larutan iodium 1 tetes maka terjadi warna
ungu. Aduk dan tunggu 1 menit, tetesi kembali larutan iodium dengan berulang
sampai warna berubah kembali seperti sebelumnya. Masukan kedalam gelas ukur
sebanyak 5 ml dan masukan dalam tabung reaksi. Panaskan selama 3 menit dan
terjadi warna biru dan merah bata.
b. Uji kandugan amylase dengan pemanasan
Pada percobaan kelima, menguji kandungan amylase dengan pemanasan.
Menggunakan larutan iodium dan larutan kanji, memasukan saliva 10 ml dalam
tabung reaksi dan panaskan 10 menit terlebih dahulu. Angkat dan masukan dalam
beker glass, tambahkan larutan kanji 25 ml. Tunggu 3 menit, masukan dalam
cawan porselin dan tambahkan larutan iodium 1 tetes. Aduk maka terjadi
perubahan warna ungu, tetesi kembali setiap 1 menit sampai warna kembali
seperti sebelumnya. Kemudian memasukan campuran saliva dalam tabung reaksi
dan tambahkan larutan benedict 10 ml. Panaskan selama 5 menit. Terjadi
perubahan warna biru kehitaman.
5. Uji kandungan Ca
Pada percobaan keenam, praktikan menyiapkan larutan asam cuka dan asam oksalat.
Dengan memasukan ludah sebanyak 5 ml dalam tabung reaksi, tambahkan asam cuka
3 tetes dan tambahkan larutan asam oksalat 3 tetes. Terjadi endapan, disebakan oleh
ion Ca+ yang menggeser ion K+ yang pada kalium oksalat. Meningkatan konsentrasi
kalsium dapat menyebabkan terbentuknya kalkulus. Kalkulusyang dahulu disebut
tartar atau calcareous deposits terdiri atas deposit plak yang termineralisasi , yang
keras yang menempel pada gigi.

More Related Content

What's hot

Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdfXINYOUWANZ
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGIRiaAnggun
 
Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Dilla Novita
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikasalni nindita
 
4. briefing prakt kromato
4. briefing prakt kromato4. briefing prakt kromato
4. briefing prakt kromatoAnggi Anggraini
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicinzipiklan
 
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPAPraktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPAMusyfi'ah Musyfi'ah
 
Makalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara PanasMakalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara PanasSalsabila Azzahra
 
Laporan praktikum biologi (osmosis pada tumbuhan)
Laporan  praktikum biologi (osmosis pada tumbuhan)Laporan  praktikum biologi (osmosis pada tumbuhan)
Laporan praktikum biologi (osmosis pada tumbuhan)Nurul Wulandari
 
Prinsip tes kit
Prinsip tes kitPrinsip tes kit
Prinsip tes kitostin leo
 
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisLaporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisRosinda Grace
 
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_201203 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012SMKTA
 
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran IndustriPengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran IndustriNovita Anggraini
 

What's hot (20)

Analisa bod
Analisa bodAnalisa bod
Analisa bod
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
 
Biskuit
BiskuitBiskuit
Biskuit
 
Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1
 
380 855-1-sm
380 855-1-sm380 855-1-sm
380 855-1-sm
 
biochemi
biochemibiochemi
biochemi
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
 
Osmosis dan difusi
Osmosis dan difusiOsmosis dan difusi
Osmosis dan difusi
 
4. briefing prakt kromato
4. briefing prakt kromato4. briefing prakt kromato
4. briefing prakt kromato
 
Percobaan kimia
Percobaan kimiaPercobaan kimia
Percobaan kimia
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
 
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPAPraktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPA
 
Makalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara PanasMakalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara Panas
 
Bakteri pada minuman
Bakteri pada minumanBakteri pada minuman
Bakteri pada minuman
 
Laporan praktikum biologi (osmosis pada tumbuhan)
Laporan  praktikum biologi (osmosis pada tumbuhan)Laporan  praktikum biologi (osmosis pada tumbuhan)
Laporan praktikum biologi (osmosis pada tumbuhan)
 
Prinsip tes kit
Prinsip tes kitPrinsip tes kit
Prinsip tes kit
 
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisLaporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
 
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_201203 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
 
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran IndustriPengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
 

Similar to LUDAH DAN PENCERNAAN OLEH LUDAH

Analisis kadar pati, glukosa dan amilosa
Analisis kadar pati, glukosa dan amilosaAnalisis kadar pati, glukosa dan amilosa
Analisis kadar pati, glukosa dan amilosaNur Turah
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHMas Mahardika
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHMas Mahardika
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanMina Audina
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
makalah Percobaan koloid
makalah Percobaan koloidmakalah Percobaan koloid
makalah Percobaan koloidIrsan Septian
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Nesha Mutiara
 
220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdfYoedha Syasongkho
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranReza Fahlevi
 
Praktik Pengecetan MIkroba Pada Sampel Yogurt
Praktik Pengecetan MIkroba Pada Sampel YogurtPraktik Pengecetan MIkroba Pada Sampel Yogurt
Praktik Pengecetan MIkroba Pada Sampel YogurtPengawasanMutuHasilp
 

Similar to LUDAH DAN PENCERNAAN OLEH LUDAH (20)

Analisis kadar pati, glukosa dan amilosa
Analisis kadar pati, glukosa dan amilosaAnalisis kadar pati, glukosa dan amilosa
Analisis kadar pati, glukosa dan amilosa
 
I
II
I
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
03kelarutan
03kelarutan03kelarutan
03kelarutan
 
PRAK UJI KARBOHIDRAT.pptx
PRAK UJI KARBOHIDRAT.pptxPRAK UJI KARBOHIDRAT.pptx
PRAK UJI KARBOHIDRAT.pptx
 
Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
makalah Percobaan koloid
makalah Percobaan koloidmakalah Percobaan koloid
makalah Percobaan koloid
 
Seminar pkl
Seminar pkl Seminar pkl
Seminar pkl
 
Urin ibd 2012 rev
Urin ibd 2012 revUrin ibd 2012 rev
Urin ibd 2012 rev
 
Pencoklatan
PencoklatanPencoklatan
Pencoklatan
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 
Tes urin
Tes urinTes urin
Tes urin
 
220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf
 
Lks makromolekul
Lks makromolekulLks makromolekul
Lks makromolekul
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
 
Praktik Pengecetan MIkroba Pada Sampel Yogurt
Praktik Pengecetan MIkroba Pada Sampel YogurtPraktik Pengecetan MIkroba Pada Sampel Yogurt
Praktik Pengecetan MIkroba Pada Sampel Yogurt
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (10)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

LUDAH DAN PENCERNAAN OLEH LUDAH

  • 1. RANGKUMAN TAHAPAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PERCOBAAN II LUDAH DAN PENCERNAAN OLEH LUDAH Tanggal Praktikum: 14 Oktober 2020 Pengampu: Muhammad Ikhsan, S.Farm., MH Disusun Oleh: Diva Syafiul Hikmah 20105011018 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2020
  • 2. Alat dan Bahan: I. Alat Beker glass Pipet tetes Universal indicator Tempat penetes Gelas ukur Tabung reaksi Rak tabung reaksi Penjepit tabung reaksi Kompor mini spiritus Batang pengaduk Cawan porselin II. Bahan Aquadest Paraffin padat Saliva (ludah) Asam cuka HCl NaOH Larutan benedict Larutan kanji 1% Larutan iodium Asam oksalat
  • 3. A. UJI KEASAMAN DAN VISKOSITAS LUDAH 1. Mengukur keasaman ludah Praktikan berkumur dengan aquadest terlebih dahulu, selama beberapa kali. Untuk membersihkan mulut dari sisa makanan. Praktikan memasukan “paraffin padat” kedalam mulut untuk merangsang keluarnya ludah. Memasukan ludah di beker glass Mengambil “universal indicator” untuk cek pH. Teteskan ludah 1 tetes di tempat penetes dengan pipet tetes. Mengambil 1 stik universal indicator dan dicelupkan. Terjadi perubahan warna, amati dan cocokan dengan warna yang ada di universal indicator. Hasil sesuai dengan pH 7
  • 4. 2. Uji larutan organik dan anorganik ludah 3. Uji gula pereduksi Mengukur ludah dengan diteteskan pipet tetes kedalam gelas ukur, sebanyak 3 ml. Memasukan ludah 3 ml ketabung reaksi. Memasukan larutan asam cuka kedalam tabung reaksi beberapa tetes. Terjadi presipitasi (endapan) pada campuran ludah dengan asam cuka. Mengukur ludah sebanyak 5 ml di gelas ukur, masukan kedalam tabung reaksi. Memasukan HCl 1-2 ml kedalam tabung reaksi. Panasi tabung reaksi isi ludah dengan HCl 10 menit. Angakat, teteskan NaOH 1-2 tetes dan tuangkan larutan benedict sebanyak 10 ml. Panaskan kembali hingga terjadi perubahan warna. Terjadi perubahan 3 warna: sedikit biru, hijau agak gelap dan cokelat.
  • 5. B. Uji amylase dan aktivitasi amylase sativa a. Aktivasi amylase tanpa tanpa simulasi Memasukan larutan kanji 1% sebanyak 25 ml di beker glass. Mengukur ludah sebanyak 10 ml pada gelas ukur, masukan ke beker glass isi larutan kanji dan aduk. Teteskan ke tempat penates 1 tetes. Teteskan larutan iodium (pewarna) 1-2 tetes, aduk tunggu 1 menit. Lakukan setiap 1 menit sampai warna agak cokelat (kembali seperti sebelumnya) Mengukur di gelas ukur sebanyak 5 ml, tuang dalam tabung reaksi dan tambahkan lauratan benedict 10 ml Panaskan selama 3 menit, terjadi perubahan warna biru dan merah bata.
  • 6. b. Uji kandungan amylase dengan pemanasan c. Uji kandungan Ca Memasukan ludah sebanyak 10 ml pada tabung reaksi dan panaskan 10 menit Angkat, tuang dalam beker glass, memasukan larutan kanji 25 ml aduk, tunggu 3 menit Memasukan larutan iodium ke cawan porselin isi saliva yang dipanaskan 1 tetes Aduk sampai warna ungu, tetesi setiap 1 menit sampai warna kembali seperti sebelumnya Memasukan larutan campuran saliva sebanyak 5 ml dan tambahkan larutan benedict 10 ml, panaskan selama 5 menit Memasukan ludah 5 ml pada tabung reaksi Memasukan asam cuka dan larutan oksalat 3 tetes Terjadi endapan pada campuran larutan
  • 7. III. Pembahasan tahapan praktikum Uji keasaman dan viskositas ludah Pertama, praktikan wajib menyiapkan saliva (ludah) untuk praktikum ini. Dengan cara, harus berkumur dengan aquadest terlebih dahulu selama beberapa kali untuk membersihkan mulut dari sisa makanan. Kemudian memasukan paraffin padat kedalam mulut untuk merangsang keluarnya ludah. 1. Mengukur keasaman ludah Pada percobaan pertama, untuk melihat tingkat keasaman pH dengan menggunakan universal indicator. Dengan meneteskan ludah 1 tetes menggunakan pipet tetes ke tempat penetes. Mengambil 1 stik universal indicator dan dicelupkan pada ludah. Maka akan berubah warna, terlihat saat disamakan dengan warna-warna pada universal indicator. Keasaman pH ludah termasuk netral yaitu, pada nomor 7. Membantu menetralkan asam lambung dan menghilangkan rasa perih di esofageal (heartburn) bila liur lambung mengalami regurgitasi ke esofagus. 2. Uji larutan organic dan anorganik ludah Pada percobaan kedua, mencampur antara ludah dengan asam cuka. Mengukur ludah dahulu sebanyak 3 ml pada gelas ukur. Memasukan pada tabung reaksi dan teteskan larutan asam cuka beberapa tetes. Terjadi perubahan pada larutan dengan adanya endapan (presipitasi). Saat saliva diberi asam cuka, secara otomatis keadaan pH akan terpengaruh secara tiba-tiba dan mempengaruhi kinerja dari enzim tersebut. Hal ini mengakibatkan terjadinya denaturasi enzim di mana sifat enzimatik dan biologis dari enzim mengalami gangguan, sehingga mengakibatkan terjadinya presipitasi protein yang akhirnya mempengaruhi konsistensi atau viskositas dari saliva menjadi lebih kental. 3. Uji gula pereduksi Pada percobaan ketiga, menguji gula pereduksi dengan HCl NaOH larutan benedict. Praktikan mengukur ludah sebanyak 5 ml pada gelas ukur, tuang dalam tabung reaksi dan tambahkan 1-2 ml HCl pada tabung reaksi. Panaskan campuran larutan menggunakan kompor mini spiritus dan beker glass yang berisi air mendidih, selama 10 menit. Meneteskan NaOH pada tabung reaksi 1-2 tetes dengan pipet tetes, tambahkan larutan benedict 10 ml dalam tabung reaksi. Panaskan kembali hingga terjadi perubahan warna sedikit biru, hijau agak gelap dan cokelat. HCl pada reaksi ini menghidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. 4. Uji amylase dan aktivasi amylase sativa a. Aktivasi amylase tanpa stimulasi Pada percobaan keempat, menguji aktivasi amylase tanpa stimulasi dengan menggunakan larutan kanji 1% larutan iodium larutan benedict. Dengan memasukan larutan kanji 1% sebanyak 25 ml kedalam beker glass dan tambahkan ludah 10 ml, aduk menggunakan batang pengaduk. Teteskan larutan campuran pada tempat penetes 1 tetes dan teteskan larutan iodium 1 tetes maka terjadi warna ungu. Aduk dan tunggu 1 menit, tetesi kembali larutan iodium dengan berulang sampai warna berubah kembali seperti sebelumnya. Masukan kedalam gelas ukur sebanyak 5 ml dan masukan dalam tabung reaksi. Panaskan selama 3 menit dan terjadi warna biru dan merah bata.
  • 8. b. Uji kandugan amylase dengan pemanasan Pada percobaan kelima, menguji kandungan amylase dengan pemanasan. Menggunakan larutan iodium dan larutan kanji, memasukan saliva 10 ml dalam tabung reaksi dan panaskan 10 menit terlebih dahulu. Angkat dan masukan dalam beker glass, tambahkan larutan kanji 25 ml. Tunggu 3 menit, masukan dalam cawan porselin dan tambahkan larutan iodium 1 tetes. Aduk maka terjadi perubahan warna ungu, tetesi kembali setiap 1 menit sampai warna kembali seperti sebelumnya. Kemudian memasukan campuran saliva dalam tabung reaksi dan tambahkan larutan benedict 10 ml. Panaskan selama 5 menit. Terjadi perubahan warna biru kehitaman. 5. Uji kandungan Ca Pada percobaan keenam, praktikan menyiapkan larutan asam cuka dan asam oksalat. Dengan memasukan ludah sebanyak 5 ml dalam tabung reaksi, tambahkan asam cuka 3 tetes dan tambahkan larutan asam oksalat 3 tetes. Terjadi endapan, disebakan oleh ion Ca+ yang menggeser ion K+ yang pada kalium oksalat. Meningkatan konsentrasi kalsium dapat menyebabkan terbentuknya kalkulus. Kalkulusyang dahulu disebut tartar atau calcareous deposits terdiri atas deposit plak yang termineralisasi , yang keras yang menempel pada gigi.