SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
BAHAN ORGANIK
TANAH
Dick Dick Maulana, SP., Msi
Fakultas Pertanian
Program Studi Agroteknologi
Universitas Islam Nusantara Bandung
Pendahuluan
• Bahan organik : mencakup semua bahan yang berasal dari jaringan
tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yang telah mati, pada
berbagai tingkatan (stage) dekomposisi (Milar, 1955).
• Bahan organik tanah : lebih mengacu pada bahan (sisa jaringan
tanaman/ hewan) yang telah mengalami perombakan/dekomposisi
baik sebagian/ seluruhnya, yang telah mengalami humifikasi maupun
yang belum).
• Kononova (1966) dan Schnitzer (1978) membagi bahan organik tanah
menjadi 2 kelompok, yakni: bahan yang telah terhumifikasi, yang
disebut sebagai bahan humik (humic substances) dan bahan yang
tidak terhumifikasi, yang disebut sebagai bahan bukan humik (non-
humic substances).
• Kelompok pertama lebih dikenal sebagai “humus” yang merupakan
hasil akhir proses dekomposisi bahan organic bersifat stabil dan
tahan terhadap proses bio-degradasi (Tan, 1982). Terdiri atas fraksi
asam humat, asam fulfat dan humin. Humus menyusun 90% bagian
bahan organik tanah (Thompson & Troeh, 1978).
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
2
• Kelompok kedua meliputi senyawa-senyawa organik seperti
karbohidrat, asam amino, peptida, lemak, lilin, lignin, asam
nukleat, protein.
• Bahan organik tanah berada pada kondisi yang dinamik
sebagai akibat adanya mikroorganisme tanah yang
memanfaatkannya sebagai sumber energi dan karbon.
• Kandungan bahan organik tanah terutama ditentukan oleh
kesetimbangan antara laju penimbunan dengan laju
dekomposisinya (Pal & Clark, 1989).
• Kandungan bahan organik tanah sangat beragam, berkisar
antara 0,5% - 5,0% pada tanah-tanah mineral atau bahkan
sampai 100% pada tanah organik (Histosol) (Bohn, 1979).
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
3
• Faktor yang mempengaruhi kandungan BO tanah adalah :
iklim, vegetasi, topografi, waktu, bahan induk dan
pertanaman (cropping).
• Persebaran vegetasi berkaitan erat dengan pola tertentu
dari kondisi temperatur dan curah hujan. Pada wilayah yang
CH rendah, maka vegetasi juga jarang sehingga akumulasi
BO juga rendah. Pada wilayah yang temperatur dingin,
maka kegiatan mikroorganisme juga rendah sehingga
proses dekomposisi lambat.
• Apabila terjadi laju penimbunan bahan organik melampaui
laju dekomposisinya, terutama pada daerah dengan kondisi
jenuh air dan suhu rendah, maka kandungan bahan organik
akan meningkat dengan tingkat dekomposisi yang rendah.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
4
• Ciri dan kandungan bahan organik tanah merupakan ciri
penting suatu tanah, karena BO tanah mempengaruhi sifat-
sifat tanah melalui berbagai cara.
• Hasil perombakan bahan organik BO mampu mempercepat
proses pelapukan bahan-bahan mineral tanah; agihan
(distribution) bahan organik di dalam tanah berpengaruh
terhadap pemilahan (differentiation) horison.
• Proses perombakan bahan organik merupakan mekanisme
awal yang selanjutnya menentukan fungsi dan peran bahan
organik tersebut di dalam tanah.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
5
Stevenson (1982) menyajikan proses
dekomposisi BO dengan urutan sebagai berikut :
• Fase perombakan bahan organik segar. Proses ini akan
merubah ukuran bahan menjadi lebih kecil.
• Fase perombakan lanjutan, yang melibatkan kegiatan
enzim mikroorganisme tanah. Fase ini dibagi lagi menjadi
beberapa tingkatan :
• tingkatan awal: dicirikan oleh kehilangan secara cepat
bahan-bahan yang mudah terdekomposisi sebagai
akibat pemanfaatan BO sebagai sumber karbon dan
energi oleh mikroorganisme tanah, terutama bakteri.
Dihasilkan sejumlah senyawa sampingan (by products)
seperti NH3, H2S, CO2, as organik dll.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
6
• tingkatan tengah: terbentuk senyawa organik
tengahan/antara (intermediate products) dan biomasa
baru sel organisme.
• tingkatan akhir: dicirikan oleh terjadinya dekomposisi
secara berangsur bagian jaringan tanaman/hewan
yang lebih resisten (misal : lignin). Peran fungi dan
Actinomycetes pada tingkatan ini sangat dominan.
• Fase perombakan dan sintesis ulang senyawa-senyawa
organik (humifikasi) yang akan membentuk humus.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
7
SUSUNAN JARINGAN TANAMAN
TINGKAT TINGGI
Abu-2%
Air-75%
C-11%
H-2%
O-10%
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
8
SUSUNAN UMUM JARINGAN
TUMBUHAN
Karbohidrat
Lemak, lilin, tanin dll
Lignin
Protein
Sederhana
Larut air
Kasar
Gula dan pati
Hemiselulosa
Selulosa
1-5%
10-28%
20-50%
1-8%
10-30%
1-15%
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
9
Hasil-hasil sederhana yang dihasilkan dari
aktivitas mikroba tanah adalah sebagai berikut :
 Karbon : CO2, CO3
=, HCO3
-, CH4, karbon
elementer (kompleks)
 Nitrogen : NH4
+, NO2
-, NO3
-, gas N2
 Sulfur : S, H2S, SO3
=, SO4
=, CS2
 Fosfor : H2PO4
-,HPO4
=
 Lain-lain : H2O, O2, H2, H+, OH-, K+, Ca+, Mg+ dll
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
10
PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK
• Sisa-sisa tanaman dan binatang mengalami perombakan
dalam atau di atas tanah pada kondisi-kondisi yang
berbeda.
• Kecepatan perombakan dan hasil-hasil akhir terbentuk
bergantung kepada suhu, lengas, udara, bahan kimia dan
mikroba.
• Semakin tinggi suhu (hingga 40C) akan semakin
mempercepat perombakan. Ini merupakan salah satu
alasan bahwa tanah atasan mempunyai kandungan BO
rendah.
• Lengas diperlukan untuk perombakan secara biologis,
namun air yang berlebihan sangat menyebabkan kahat
(kurang) udara dan akibatnya akan memperlambat
perombakan.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
11
PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK
• Ketersediaan bahan-bahan kimia yang diperlukan sebagai
zat hara (terutama N) bagi mikrobia menentukan kecepatan
perombakan dan berpengaruh terhadap jenis humus yang
dibentuk.
• BO terombak lebih cepat di dalam tanah yang subur
dibanding dalam tanah yang kurus.
• Urutan perombakan komponen-komponen BO tanah
adalah :
• Gula, pati, protein-protein yang larut air.
• Protein kasar
• Hemiselulosa
• Selulosa
• Minyak, lemak, lignin, lilin
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
12
PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK
• Kecepatan perombakan BO menurun sesuai dengan waktu dan
tercapainya suatu komposisi kimia yang mirip humus yang
dianggap sebagai salah satu hasil pertengahan perombakan.
• Perombakan BO di dalam tanah adalah merupakan suatu
proses pencernaan yang tidak sama dengan pencernaan BO di
dalam perut binatang. Sejumlah besar oksigen diperlukan
untuk perombakan BO tersebut. Oksida BO paling cepat di
dalam tanah permukaan dan paling lambat di dalam lapisan
tanah bawahan, terutama jika tanah mampat dan basah.
• Peristiwa khas: pengkerutan dan amblesnya Muck (mencapai
2-5 cm/th di Florida) dan gambut (peat) setelah diolah, karena
berkembang dalam kondisi air tanah yang tinggi sehingga
menghambat perombakan. Perlu drainase dan perbaikan
aerasi sehingga perombakan dapat dipercepat.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
13
PERAN BAHAN ORGANIK DI DALAM
TANAH
• Pengaruh BO di dalam tanah mencakup gatra-gatra
(aspect) genesa dan kesuburan tanah.
• Pengaruhnya dapat bersifat jangka pendek maupun
jangka panjang. Pengaruh jangka pendek terutama
diperankan oleh bahan-bahan non-humus (non-
humified materials), sedangkan pengaruh jangka
panjang diberikan oleh bahan humus. Kedua pengaruh
tersebut dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
14
PERAN BAHAN ORGANIK DI DALAM
TANAH
• Tersedianya BO dalam tanah berarti pula tersedianya sumber
karbon dan energi bagi mikroorganisme tanah yang perannya
sangat dominan dalam proses perombakan BO.
• Lewat proses mineralisasi, BO mampu menyediakan unsur-unsur
hara bagi tanaman, terutama : N, P, S dan unsur-unsur hara
mikro.
• BO memainkan peran utama dalam pembentukan agregat dan
struktur tanah yang baik, sehingga secara tidak langsung akan
memperbaiki kondisi fisik tanah, dan pada gilirannya akan
mempermudah penetrasi air, penyerapan air, perkembangan
akar, serta meningkatkan ketahanan terhadap erosi (erodibilitas
tanah).
• BO juga mampu meningkatkan KTK dan daya sangga tanah
(erodibilitas tanah), fotosintesis, ketahanan terhadap
pencucian hara (leachability), serta biodegradasi pestisida
di dalam tanah.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
15
PERAN BAHAN ORGANIK DI DALAM
TANAH
• BO juga dapat membentuk kompleks dengan unsur hara mikro
sehingga dapat mencegah kehilangan lewat pelindihan, serta
mengurangi timbulnya keracunan unsur hara mikro. BO juga
mampu melepaskan P yang disemat oleh oksida-oksida (Fe, Al)
dalam tanah (Sanchez, 1976).
• Temperatur dan kelembaban yang tinggi akan memacu
konversi/perubahan (alih rupa) mineral, dan pengaruh tersebut
akan diperbesar oleh kehadiran substansi organik.
• Kandungan BO tanah merupakan kriterium paling penting untuk
mencirikan dan memapankan batas-batas suatu epipedon.
Kandungan BO menentukan sebagai horison organik atau
bukan.
• Beberapa epipedon yang menggunakan BO sebagai ciri
pembeda utama adalah : epipedon histik, molik, umbrik, dan
okrik. Peran BO sangat vital dalam genesis horison spodik.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
16
Pengaruh humus (BO) terhadap sifat-
sifat tanah:
• Pengaruh secara fisik:
• Warna tanah menjadi lebih kelam, coklat-hitam :
menaikkan suhu
• Meningkatkan agregasi (granulasi tanah) dan
durabilitas agregat, aerasi tanah lebih baik, drainase
lebih baik, lebih tahan terhadap erosi
• Mengurangi plastisitas pada tanah lempung (liat-clay)
tanah lebih mudah diolah (lebih gembur)
• Menaikkan kemampuan mengikat/menyimpan air.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
17
Pengaruh humus (BO) terhadap sifat-
sifat tanah:
• Pengaruh secara kimia:
• Menaikkan KTK (humus mempunyai KTK>200 me/100 gr)
• Merupakan salah satu sumber unsur hara (penting dalam
daur/siklus unsur hara)
• Merupakan cadangan unsur hara utama N, P, S dalam
bentuk organik dan unsur hara mikro (Fe, Cu, Mn, Zn, B,
Mo, Ca) dalam bentuk khelat (chelate) dan akan dilepaskan
secara perlahan-lahan
• Meningkatkan aktivitas, jumlah dan populasi mikro dan
makro organisme tanah (O merupakan sumber
energi/makanan) (bakteri, fungi, actinomycetes, cacing,
serangga dll).
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
18
Rasio C/N
• C merupakan komponen BO yang relatif dalam jumlah besar
dan proporsi tertentu. Sedangkan N merupakan hara yang
konsentrasinya sering mengontrol kecepatan dekomposisi BO
(karena N digunakan untuk membentuk protein dalam
populasi bakteri dan fungi).
• Kandungan N dalam mikro-organisme dan BO dinyatakan
dalam proporsinya terhadap kandungan C, dan disebut nisbah
C/N.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
19
Rasio C/N
• Kenyataan bahwa C/N rasio tanah cukup konstan (10:1 -
12:1, tapi kisarannya mulai 8:1 s.d 15:1), memberikan arti
penting dalam mengontrol:
• Ketersediaan N,
• Total BO, dan kecepatan perobakan organik,
• Pengembangan model pengelolaan tanah yang menyeluruh
.
• C/N BO tanah penting untuk dua alasan utama yaitu:
• Kompetisi antara mikro-organisme terhadap keterse-diaan
N akibat penambahan residu dengan nisbah C/N tinggi ke
dalam tanah; dan
• Karena rasio ini relatif konstan dalam tanah, pemeliharaan
C -dan juga BO tanah- sangat bergantung pada kandungan
N tanah.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
20
Beberapa contoh nisbah C/N BO.
BO Nisbah C/N
• Bakteria 4:1; 5:1
• Fungi 9:1
• Humus tanah terolah di daerah hangat 11:1
• Legume mature (alfalfa atau clover) 20:1
• Sampah hutan 30:1
• Jerami, batang jagung 90:1
• Serbuk gergaji 250:1
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
21
Rasio C/N
• Banyaknya mikroorganisme terbatas jika N tersedia tidak
mencukupi. Bakteria membutuhkan 1 kg N untuk setiap 4-5
kg C  pengguna N yang berat.
• Jika jerami dengan C/N 90:1 ditambahkan ke dalam tanah
dengan N rendah, banyaknya bakteria akan me-ningkat lambat
karena keterbatasan N. Jerami akan terdekompos lambat
karena rendahnya hara makanan untuk mikro-organisme
perombak.
• Proses perombakan ini dapat dipercepat dengan
menambahkan pupuk N untuk mensuplai kebutuhan
mikroorganisme dan kebutuhan tanaman.
• Pada kondisi BO dengan C/N tinggi di tambahkan ke dalam
tanah  merugikan tanamantanaman akan kahat N, karena
mikroorganisme menggunaan N dari tanah untuk menyusun
tubuhnya.
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
22
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
23
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
24
HATUR NUHUN
12/18/2018IlmuTanahDasar2018
25

More Related Content

What's hot

Metabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulMetabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulSMPN 4 Kerinci
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygzahrahoca
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahFeisal Rachman Soedibja
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAlfian Nopara Saifudin
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
 
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.pptAldiSlabaco1
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENJosua Sitorus
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiTidar University
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 

What's hot (20)

Metabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulMetabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
 
Morfologi akar
Morfologi akarMorfologi akar
Morfologi akar
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman
 

Similar to Bahan organik tanah

Bahan organik tanah
Bahan organik tanahBahan organik tanah
Bahan organik tanahEDIS BLOG
 
Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4Wandy Gunawan
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahWarnet Raha
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiMeilani Marjuki
 
Geografi Pencemaran Tanah
Geografi Pencemaran TanahGeografi Pencemaran Tanah
Geografi Pencemaran TanahNur Rachmawati
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimiahaznah07
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimiaaprillia20
 
Laporan kesuburan tanah
Laporan kesuburan tanahLaporan kesuburan tanah
Laporan kesuburan tanahPetrus Hery
 
Bab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahBab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahAndrew Hutabarat
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Bahan organik tanah dan siklus carbon mobilisasi unsur hara
Bahan organik tanah dan siklus carbon mobilisasi unsur haraBahan organik tanah dan siklus carbon mobilisasi unsur hara
Bahan organik tanah dan siklus carbon mobilisasi unsur haraAlvin Xevier
 

Similar to Bahan organik tanah (20)

Bahan organik tanah
Bahan organik tanahBahan organik tanah
Bahan organik tanah
 
bahan
bahan bahan
bahan
 
Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4
 
Presentasi kompos
Presentasi komposPresentasi kompos
Presentasi kompos
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Makalah pencemaran tanah STIP KABUPATEN MUNA
Makalah pencemaran tanah STIP KABUPATEN MUNA Makalah pencemaran tanah STIP KABUPATEN MUNA
Makalah pencemaran tanah STIP KABUPATEN MUNA
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografi
 
Geografi Pencemaran Tanah
Geografi Pencemaran TanahGeografi Pencemaran Tanah
Geografi Pencemaran Tanah
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
2
22
2
 
ppt kimia
ppt kimiappt kimia
ppt kimia
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Laporan kesuburan tanah
Laporan kesuburan tanahLaporan kesuburan tanah
Laporan kesuburan tanah
 
Bab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahBab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanah
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Bahan organik tanah dan siklus carbon mobilisasi unsur hara
Bahan organik tanah dan siklus carbon mobilisasi unsur haraBahan organik tanah dan siklus carbon mobilisasi unsur hara
Bahan organik tanah dan siklus carbon mobilisasi unsur hara
 
Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
 
Ppt_organisme_tanah.ppt
Ppt_organisme_tanah.pptPpt_organisme_tanah.ppt
Ppt_organisme_tanah.ppt
 

More from Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara

More from Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara (20)

Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Sistem pelayanan
Sistem pelayananSistem pelayanan
Sistem pelayanan
 
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakatSejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
 
Sejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesiaSejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesia
 
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
 
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakatProses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Pengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakatPengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakat
 
Model pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatanModel pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatan
 
Manajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakatManajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakat
 
Kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakatKesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat
 
Kesehatan kerja
Kesehatan kerjaKesehatan kerja
Kesehatan kerja
 
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
 
Gizi masyarakat
Gizi masyarakatGizi masyarakat
Gizi masyarakat
 
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatFaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Demografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukanDemografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukan
 
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Paparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandungPaparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandung
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Bahan organik tanah

  • 1. BAHAN ORGANIK TANAH Dick Dick Maulana, SP., Msi Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Islam Nusantara Bandung
  • 2. Pendahuluan • Bahan organik : mencakup semua bahan yang berasal dari jaringan tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yang telah mati, pada berbagai tingkatan (stage) dekomposisi (Milar, 1955). • Bahan organik tanah : lebih mengacu pada bahan (sisa jaringan tanaman/ hewan) yang telah mengalami perombakan/dekomposisi baik sebagian/ seluruhnya, yang telah mengalami humifikasi maupun yang belum). • Kononova (1966) dan Schnitzer (1978) membagi bahan organik tanah menjadi 2 kelompok, yakni: bahan yang telah terhumifikasi, yang disebut sebagai bahan humik (humic substances) dan bahan yang tidak terhumifikasi, yang disebut sebagai bahan bukan humik (non- humic substances). • Kelompok pertama lebih dikenal sebagai “humus” yang merupakan hasil akhir proses dekomposisi bahan organic bersifat stabil dan tahan terhadap proses bio-degradasi (Tan, 1982). Terdiri atas fraksi asam humat, asam fulfat dan humin. Humus menyusun 90% bagian bahan organik tanah (Thompson & Troeh, 1978). 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 2
  • 3. • Kelompok kedua meliputi senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat, asam amino, peptida, lemak, lilin, lignin, asam nukleat, protein. • Bahan organik tanah berada pada kondisi yang dinamik sebagai akibat adanya mikroorganisme tanah yang memanfaatkannya sebagai sumber energi dan karbon. • Kandungan bahan organik tanah terutama ditentukan oleh kesetimbangan antara laju penimbunan dengan laju dekomposisinya (Pal & Clark, 1989). • Kandungan bahan organik tanah sangat beragam, berkisar antara 0,5% - 5,0% pada tanah-tanah mineral atau bahkan sampai 100% pada tanah organik (Histosol) (Bohn, 1979). 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 3
  • 4. • Faktor yang mempengaruhi kandungan BO tanah adalah : iklim, vegetasi, topografi, waktu, bahan induk dan pertanaman (cropping). • Persebaran vegetasi berkaitan erat dengan pola tertentu dari kondisi temperatur dan curah hujan. Pada wilayah yang CH rendah, maka vegetasi juga jarang sehingga akumulasi BO juga rendah. Pada wilayah yang temperatur dingin, maka kegiatan mikroorganisme juga rendah sehingga proses dekomposisi lambat. • Apabila terjadi laju penimbunan bahan organik melampaui laju dekomposisinya, terutama pada daerah dengan kondisi jenuh air dan suhu rendah, maka kandungan bahan organik akan meningkat dengan tingkat dekomposisi yang rendah. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 4
  • 5. • Ciri dan kandungan bahan organik tanah merupakan ciri penting suatu tanah, karena BO tanah mempengaruhi sifat- sifat tanah melalui berbagai cara. • Hasil perombakan bahan organik BO mampu mempercepat proses pelapukan bahan-bahan mineral tanah; agihan (distribution) bahan organik di dalam tanah berpengaruh terhadap pemilahan (differentiation) horison. • Proses perombakan bahan organik merupakan mekanisme awal yang selanjutnya menentukan fungsi dan peran bahan organik tersebut di dalam tanah. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 5
  • 6. Stevenson (1982) menyajikan proses dekomposisi BO dengan urutan sebagai berikut : • Fase perombakan bahan organik segar. Proses ini akan merubah ukuran bahan menjadi lebih kecil. • Fase perombakan lanjutan, yang melibatkan kegiatan enzim mikroorganisme tanah. Fase ini dibagi lagi menjadi beberapa tingkatan : • tingkatan awal: dicirikan oleh kehilangan secara cepat bahan-bahan yang mudah terdekomposisi sebagai akibat pemanfaatan BO sebagai sumber karbon dan energi oleh mikroorganisme tanah, terutama bakteri. Dihasilkan sejumlah senyawa sampingan (by products) seperti NH3, H2S, CO2, as organik dll. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 6
  • 7. • tingkatan tengah: terbentuk senyawa organik tengahan/antara (intermediate products) dan biomasa baru sel organisme. • tingkatan akhir: dicirikan oleh terjadinya dekomposisi secara berangsur bagian jaringan tanaman/hewan yang lebih resisten (misal : lignin). Peran fungi dan Actinomycetes pada tingkatan ini sangat dominan. • Fase perombakan dan sintesis ulang senyawa-senyawa organik (humifikasi) yang akan membentuk humus. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 7
  • 8. SUSUNAN JARINGAN TANAMAN TINGKAT TINGGI Abu-2% Air-75% C-11% H-2% O-10% 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 8
  • 9. SUSUNAN UMUM JARINGAN TUMBUHAN Karbohidrat Lemak, lilin, tanin dll Lignin Protein Sederhana Larut air Kasar Gula dan pati Hemiselulosa Selulosa 1-5% 10-28% 20-50% 1-8% 10-30% 1-15% 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 9
  • 10. Hasil-hasil sederhana yang dihasilkan dari aktivitas mikroba tanah adalah sebagai berikut :  Karbon : CO2, CO3 =, HCO3 -, CH4, karbon elementer (kompleks)  Nitrogen : NH4 +, NO2 -, NO3 -, gas N2  Sulfur : S, H2S, SO3 =, SO4 =, CS2  Fosfor : H2PO4 -,HPO4 =  Lain-lain : H2O, O2, H2, H+, OH-, K+, Ca+, Mg+ dll 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 10
  • 11. PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK • Sisa-sisa tanaman dan binatang mengalami perombakan dalam atau di atas tanah pada kondisi-kondisi yang berbeda. • Kecepatan perombakan dan hasil-hasil akhir terbentuk bergantung kepada suhu, lengas, udara, bahan kimia dan mikroba. • Semakin tinggi suhu (hingga 40C) akan semakin mempercepat perombakan. Ini merupakan salah satu alasan bahwa tanah atasan mempunyai kandungan BO rendah. • Lengas diperlukan untuk perombakan secara biologis, namun air yang berlebihan sangat menyebabkan kahat (kurang) udara dan akibatnya akan memperlambat perombakan. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 11
  • 12. PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK • Ketersediaan bahan-bahan kimia yang diperlukan sebagai zat hara (terutama N) bagi mikrobia menentukan kecepatan perombakan dan berpengaruh terhadap jenis humus yang dibentuk. • BO terombak lebih cepat di dalam tanah yang subur dibanding dalam tanah yang kurus. • Urutan perombakan komponen-komponen BO tanah adalah : • Gula, pati, protein-protein yang larut air. • Protein kasar • Hemiselulosa • Selulosa • Minyak, lemak, lignin, lilin 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 12
  • 13. PEROMBAKAN BAHAN ORGANIK • Kecepatan perombakan BO menurun sesuai dengan waktu dan tercapainya suatu komposisi kimia yang mirip humus yang dianggap sebagai salah satu hasil pertengahan perombakan. • Perombakan BO di dalam tanah adalah merupakan suatu proses pencernaan yang tidak sama dengan pencernaan BO di dalam perut binatang. Sejumlah besar oksigen diperlukan untuk perombakan BO tersebut. Oksida BO paling cepat di dalam tanah permukaan dan paling lambat di dalam lapisan tanah bawahan, terutama jika tanah mampat dan basah. • Peristiwa khas: pengkerutan dan amblesnya Muck (mencapai 2-5 cm/th di Florida) dan gambut (peat) setelah diolah, karena berkembang dalam kondisi air tanah yang tinggi sehingga menghambat perombakan. Perlu drainase dan perbaikan aerasi sehingga perombakan dapat dipercepat. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 13
  • 14. PERAN BAHAN ORGANIK DI DALAM TANAH • Pengaruh BO di dalam tanah mencakup gatra-gatra (aspect) genesa dan kesuburan tanah. • Pengaruhnya dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Pengaruh jangka pendek terutama diperankan oleh bahan-bahan non-humus (non- humified materials), sedangkan pengaruh jangka panjang diberikan oleh bahan humus. Kedua pengaruh tersebut dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 14
  • 15. PERAN BAHAN ORGANIK DI DALAM TANAH • Tersedianya BO dalam tanah berarti pula tersedianya sumber karbon dan energi bagi mikroorganisme tanah yang perannya sangat dominan dalam proses perombakan BO. • Lewat proses mineralisasi, BO mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman, terutama : N, P, S dan unsur-unsur hara mikro. • BO memainkan peran utama dalam pembentukan agregat dan struktur tanah yang baik, sehingga secara tidak langsung akan memperbaiki kondisi fisik tanah, dan pada gilirannya akan mempermudah penetrasi air, penyerapan air, perkembangan akar, serta meningkatkan ketahanan terhadap erosi (erodibilitas tanah). • BO juga mampu meningkatkan KTK dan daya sangga tanah (erodibilitas tanah), fotosintesis, ketahanan terhadap pencucian hara (leachability), serta biodegradasi pestisida di dalam tanah. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 15
  • 16. PERAN BAHAN ORGANIK DI DALAM TANAH • BO juga dapat membentuk kompleks dengan unsur hara mikro sehingga dapat mencegah kehilangan lewat pelindihan, serta mengurangi timbulnya keracunan unsur hara mikro. BO juga mampu melepaskan P yang disemat oleh oksida-oksida (Fe, Al) dalam tanah (Sanchez, 1976). • Temperatur dan kelembaban yang tinggi akan memacu konversi/perubahan (alih rupa) mineral, dan pengaruh tersebut akan diperbesar oleh kehadiran substansi organik. • Kandungan BO tanah merupakan kriterium paling penting untuk mencirikan dan memapankan batas-batas suatu epipedon. Kandungan BO menentukan sebagai horison organik atau bukan. • Beberapa epipedon yang menggunakan BO sebagai ciri pembeda utama adalah : epipedon histik, molik, umbrik, dan okrik. Peran BO sangat vital dalam genesis horison spodik. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 16
  • 17. Pengaruh humus (BO) terhadap sifat- sifat tanah: • Pengaruh secara fisik: • Warna tanah menjadi lebih kelam, coklat-hitam : menaikkan suhu • Meningkatkan agregasi (granulasi tanah) dan durabilitas agregat, aerasi tanah lebih baik, drainase lebih baik, lebih tahan terhadap erosi • Mengurangi plastisitas pada tanah lempung (liat-clay) tanah lebih mudah diolah (lebih gembur) • Menaikkan kemampuan mengikat/menyimpan air. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 17
  • 18. Pengaruh humus (BO) terhadap sifat- sifat tanah: • Pengaruh secara kimia: • Menaikkan KTK (humus mempunyai KTK>200 me/100 gr) • Merupakan salah satu sumber unsur hara (penting dalam daur/siklus unsur hara) • Merupakan cadangan unsur hara utama N, P, S dalam bentuk organik dan unsur hara mikro (Fe, Cu, Mn, Zn, B, Mo, Ca) dalam bentuk khelat (chelate) dan akan dilepaskan secara perlahan-lahan • Meningkatkan aktivitas, jumlah dan populasi mikro dan makro organisme tanah (O merupakan sumber energi/makanan) (bakteri, fungi, actinomycetes, cacing, serangga dll). 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 18
  • 19. Rasio C/N • C merupakan komponen BO yang relatif dalam jumlah besar dan proporsi tertentu. Sedangkan N merupakan hara yang konsentrasinya sering mengontrol kecepatan dekomposisi BO (karena N digunakan untuk membentuk protein dalam populasi bakteri dan fungi). • Kandungan N dalam mikro-organisme dan BO dinyatakan dalam proporsinya terhadap kandungan C, dan disebut nisbah C/N. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 19
  • 20. Rasio C/N • Kenyataan bahwa C/N rasio tanah cukup konstan (10:1 - 12:1, tapi kisarannya mulai 8:1 s.d 15:1), memberikan arti penting dalam mengontrol: • Ketersediaan N, • Total BO, dan kecepatan perobakan organik, • Pengembangan model pengelolaan tanah yang menyeluruh . • C/N BO tanah penting untuk dua alasan utama yaitu: • Kompetisi antara mikro-organisme terhadap keterse-diaan N akibat penambahan residu dengan nisbah C/N tinggi ke dalam tanah; dan • Karena rasio ini relatif konstan dalam tanah, pemeliharaan C -dan juga BO tanah- sangat bergantung pada kandungan N tanah. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 20
  • 21. Beberapa contoh nisbah C/N BO. BO Nisbah C/N • Bakteria 4:1; 5:1 • Fungi 9:1 • Humus tanah terolah di daerah hangat 11:1 • Legume mature (alfalfa atau clover) 20:1 • Sampah hutan 30:1 • Jerami, batang jagung 90:1 • Serbuk gergaji 250:1 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 21
  • 22. Rasio C/N • Banyaknya mikroorganisme terbatas jika N tersedia tidak mencukupi. Bakteria membutuhkan 1 kg N untuk setiap 4-5 kg C  pengguna N yang berat. • Jika jerami dengan C/N 90:1 ditambahkan ke dalam tanah dengan N rendah, banyaknya bakteria akan me-ningkat lambat karena keterbatasan N. Jerami akan terdekompos lambat karena rendahnya hara makanan untuk mikro-organisme perombak. • Proses perombakan ini dapat dipercepat dengan menambahkan pupuk N untuk mensuplai kebutuhan mikroorganisme dan kebutuhan tanaman. • Pada kondisi BO dengan C/N tinggi di tambahkan ke dalam tanah  merugikan tanamantanaman akan kahat N, karena mikroorganisme menggunaan N dari tanah untuk menyusun tubuhnya. 12/18/2018IlmuTanahDasar2018 22

Editor's Notes

  1. Humus : campuran senyawa yang kompleks (tersusun oleh asam humat, as fulfat, ligno protein dll), mempunyai sifat agak/cukup resisten (tahan) terhadap perombakan jasad renik (mikroorganisme), bersifat amorf (tak mempunyai bentuk tertentu), berwarna coklat-hitam, bersifat koloid (< 1 m, bermuatan) dan berasal dari proses humifikasi bahan orgaik oleh mikroba tanah.
  2. Gambut muncul pada daerah lembab/basah, suhu rendah, bakteri sedikit, dekomposisi lambat, akumulasi bahan organik tinggi Daerah temperatur/tinggi : pada musim gugur; suhu mulai menurun sehingga dekomposisi lambat. Hanya pada musim panas suhu tinggi, sehingga dekomposisi cepat.