SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
COMPARATIVE
EFFECTIVENESS OF STRAIGHT
LEG RAISE AND SLUMP
STRETCHING IN SUBJECTS
WITH LOW BACK PAIN WITH
ADVERSE NEURAL TENSION
Neha Malik, Chitra Kataria, Nidhi Bhatia
Sachdev
Presented by :
1.

2.
3.

Dian Purwati Rahayu
Wika Yuniarwati
Wisnu Murti
Latar Belakang




LBP kronis merupakan masalah umum yang
terjadi pada saat ini. Hal tersebut umumnya terkait
dengan ketegangan di saraf tepi yang di test
dengan SLR atau slump test
Kedua-duanya yaitu SLR dan slump stretching
techniques telah ditemukan dapat bermanfaat
dalam penanganan LBP dengan gejala menjalar
ke area distal. Perbandingan kedua teknik akan
menentukan bahwa salah satu teknik lebih baik
dari yang lain. Hal tersebut juga akan menambah
bukti keefektivitasan dalam menangani gejala
pada penderita LBP.
Tujuan


Untuk mengevaluasi perbandingan dari SLR
dan slump stretching terhadap nyeri pada
penderita LBP
KRITERIA INKLUSI




LBP menjalar dari pantat sampai kaki
SLR test 450-700
NPRS nilai 2-6
Kriteria eksklusi







Kondisi spinal yan serius (Infeksi,tumor,
osteoporosis)
Kehamilan
SLR kurang dari 450
Spondylosis, HNP, Spondylolistesis
DM
Metode dan Pengukuran




Pengukuran dasar intensitas nyeri diukur
dengan NPRS dan PSLR.
50 pasien dengan LBP yang memenuhi kriteria
inklusi
secara acak dibagi ke dalam 3
kelompok , antara lain :
1.

2.

3.

Kelompok 1 yaitu kelompok SLR (n=15)
Diberikan 6 sesi SLR stretching dan lumbar
stabilization exercise
Kelompok 2 yaitu kelompok slump (n=13)
Diberikan 6 sesi slump stretching dan lumbar
stabilization exercise
Kelompok 3 yaitu kelompok kontrol (n=12)
Hanya
diberikan
lumbar
stabilization
exercise.
Definisi




SLR sangat berguna sebagai salah satu dari
diagnosis utama tes uji fisik pada pasien LBP
atau low back and leg pain
Slump test sebenarnya adalah variasi dari
SLR. Manuvernya dan variannya telah
digunakan dalam penanganan low back and
leg pain dimana SLR dan atau slump test
ditemukan positif dalam uji fisik.




Teknik mobilisasi saraf digunakan dalam
kasus ketegangan saraf
Hal ini bertujuan untuk mengembalikan
mobilitas relatif dari jaringan saraf ,
mengurangi
tekanan
intrinsik,
dan
mendapatkan kembali fungsi fisiologis yang
optimal.
Straight Leg Raise stretching




Subyek tidur terlentang dan rileks di bed
dengan satu bantal dibawah kepala.
Kemudian terapis berdiri di samping sisi yang
terkena dan mengangkatnya tegak lurus
dengan bed sesuai standar tes SLR dimana
satu tangan terapis memegang ankle pasien
dan satu tangan terapis yang lain ditempatkan
di atas lutut ( 700)




Terapis melakukan penguluran saraf sciatic
dengan secara lembut melakukan dorsi fleksi
ankle dan mengevaluasi ulang pengaruhnya
Setelah nyeri berkurang, terapis meningkatkan
ROM sampai mencapai jangkauan maksimum
SLR. Posisi dipertahankan selama 30 detik.
Slump stretching


Slump stretching dilakukan dengan posisi
pasien long sitting di ujung bed dan kaki
menempel dinding.



Terapis memfleksikan leher pasien dengan
satu tangan dan tangan yang lain meluruskan
lutut pasien di sisi yang terkena. Posisi
dipertahankan 30 detik, 3-5 kali repetisi
penguluran dilakukan pada setiap sesi
berdasarkan respon pasien.






Pasien menjalani terapi 2 kali seminggu
selama 3 minggu.
Pasien melakukan home programe berupa
slump stretching dua kali sehari pada hari
dimana dia tidak mendatangi poli fisioterapi
Setelah 6 kali sesi terapi, dilakukan
pengukuran hasil terapi.
Analisa data
Hasil Pengukuran




11 point NPRS jangkauan dari 0 (tidak nyeri)
sampai 10 (nyeri sangat berat) digunakan
untuk mengindikasi intensitas nyeri saat ini
dan tingkat terbaik dan terburuk selama 24
jam.
3 penilaian tersebut dirata-ratakan untuk
mencapai skor nyeri keseluruhan. Skala telah
terbukti memiliki reliabilitas yang memadai,
validitas, dan responsivitas pada pasien
dengan LBP ketika 3 skor dirata-ratakan


PSLR diukur dengan menggunakan metode
yang digambarkan oleh Hall et al. Subyek tidur
terlentang dengan kedua lengan di samping
badan dan satu bantal di bawah kepala.
Inclinometer diikat di lateral sendi lutut. SLR
dilakukan sampai batas nyeri pertama. Tiga
pengukuran SLR diambil dengan dimodifikasi
AFO dan knee immobilizer untuk standarisasi
posisi lutut dan ankle.
Pembahasan




Efek fisiologis berupa penurunan nyeri
kelompok SLR dan Slump stretching ini
merupakan efek dari mobilisasi syaraf yang
memberikan efek menurunkan nyeri.
Teknik osilasi ini akan memanjangkan dan
memendekkan saraf yang dapat meningkatkan
tekanan intraneural yang kemudian diikuti
periode relakasasi.


Pumping action yang berulang ini dapat
meningkatkan penurunan inflamasi lokal di
syaraf tersebut ataupun jaringan sekitar
syaraf, yang kemudian diikuti dengan proses
hypoxia berkurang dan nyeri menurun.






Sedangkan mekanisme slump stretching
dapat menurunkan nyeri yakni dengan
menurunkan oedema intraneural.
Slump stretching juga memberikan efek
inhibisi pada sistem syaraf simpatis, dan juga
merupakan stimulasi yang dapat
mempengaruhi kemampuan saraf untuk
mengulur.
Slump stretching juga dapat menurunkan scar
tissue yang melekat pada jaringan syaraf dan
jaringan sekitarnya.


Sehingga Gladsonet al menyimpulkan bahwa
teknik osilasi lebih baik daripada teknik
stretching syaraf secara statis dalam
menurunkan nyeri pada kasus sciatica.




Progress yang signifikan sangat terlihat pada
kelompok 1 dan 2 dalam hal peningkatan
ROM pasive SLR.
Pada kelompok 2, slump stretching ini terbukti
efektif dalam mengulur kanal/foramen
daripada kelompok 1, karena mempengaruhi
fleksibilitas otot-otot tungkai bagian posterior
dan meningkatkan sudut tibio-tarsal joint yang
meingkatkan ROM pasive SLR.
Hasil


Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
kedua-duanya SLR dan slump stretching
sama-sama efektif dalam mengurangi nyeri
pada pasien LBP yang terkait dengan
ketegangan saraf. Slump stretching lebih baik
daripada SLR stretching dalam meningkatkan
jangkauan pasif SLR.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanYanto Physio
 
Kombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganKombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganYanto Physio
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)Yulvi Hasrianti
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurBustanil Ervan
 
asuhan fisioterapi frozen shoulder
asuhan fisioterapi frozen shoulderasuhan fisioterapi frozen shoulder
asuhan fisioterapi frozen shoulderNining Mulyana Sari
 
PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisYanto Physio
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiYanto Physio
 
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint PainPiriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint PainFatia Ramadhana
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraYanto Physio
 

What's hot (20)

Modul Trigger Points
Modul Trigger PointsModul Trigger Points
Modul Trigger Points
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi Latihan
 
Kombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganKombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF Lengan
 
Teknik teknik PNF
Teknik teknik PNFTeknik teknik PNF
Teknik teknik PNF
 
PNF cervical
PNF cervicalPNF cervical
PNF cervical
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
 
70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spur
 
asuhan fisioterapi frozen shoulder
asuhan fisioterapi frozen shoulderasuhan fisioterapi frozen shoulder
asuhan fisioterapi frozen shoulder
 
PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvis
 
Ppt imobilisasi
Ppt imobilisasiPpt imobilisasi
Ppt imobilisasi
 
Bobat exc
Bobat exc Bobat exc
Bobat exc
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
 
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint PainPiriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
 
stretching exercise
stretching exercisestretching exercise
stretching exercise
 
ROM
ROMROM
ROM
 
PNF tungkai
PNF tungkaiPNF tungkai
PNF tungkai
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Motor relearning program
Motor relearning programMotor relearning program
Motor relearning program
 
PNF lengan
PNF lenganPNF lengan
PNF lengan
 

Similar to Presentasii jurnal

170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdfnikentriwiyandari
 
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherPenatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherUzlifati Jannatin Alfafa
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirVideoNewsID
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirVideoNewsID
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndromesriyulianti19
 
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdfMuhammadSyarif783439
 
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptxPPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptxSehan9
 
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptxMenajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptxrazgrizamora
 
Referat / Pengayaan Piriformis syndrome
Referat / Pengayaan Piriformis syndromeReferat / Pengayaan Piriformis syndrome
Referat / Pengayaan Piriformis syndromeazmiarraga
 
Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Yabniel Lit Jingga
 
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports SettingElbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports Settingfahrinramadanandiwij
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxLEILISETIAWANROSYID
 

Similar to Presentasii jurnal (20)

170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
 
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherPenatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Presjur.pptx
Presjur.pptxPresjur.pptx
Presjur.pptx
 
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptxPPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
 
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptxMenajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
 
Kelompok 11 blok 4 skenario a(4)
Kelompok 11 blok 4 skenario a(4)Kelompok 11 blok 4 skenario a(4)
Kelompok 11 blok 4 skenario a(4)
 
Referat / Pengayaan Piriformis syndrome
Referat / Pengayaan Piriformis syndromeReferat / Pengayaan Piriformis syndrome
Referat / Pengayaan Piriformis syndrome
 
Chiropractic(1)
Chiropractic(1)Chiropractic(1)
Chiropractic(1)
 
Chiropractic
ChiropracticChiropractic
Chiropractic
 
PPT SAKROILITIS.pptx
PPT SAKROILITIS.pptxPPT SAKROILITIS.pptx
PPT SAKROILITIS.pptx
 
Traksi Spinal.pptx
Traksi Spinal.pptxTraksi Spinal.pptx
Traksi Spinal.pptx
 
Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)Nyeri pinggang (low back pain)
Nyeri pinggang (low back pain)
 
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports SettingElbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
 
Lbp
LbpLbp
Lbp
 

Recently uploaded

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 

Recently uploaded (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Presentasii jurnal

  • 1. COMPARATIVE EFFECTIVENESS OF STRAIGHT LEG RAISE AND SLUMP STRETCHING IN SUBJECTS WITH LOW BACK PAIN WITH ADVERSE NEURAL TENSION Neha Malik, Chitra Kataria, Nidhi Bhatia Sachdev
  • 2. Presented by : 1. 2. 3. Dian Purwati Rahayu Wika Yuniarwati Wisnu Murti
  • 3. Latar Belakang   LBP kronis merupakan masalah umum yang terjadi pada saat ini. Hal tersebut umumnya terkait dengan ketegangan di saraf tepi yang di test dengan SLR atau slump test Kedua-duanya yaitu SLR dan slump stretching techniques telah ditemukan dapat bermanfaat dalam penanganan LBP dengan gejala menjalar ke area distal. Perbandingan kedua teknik akan menentukan bahwa salah satu teknik lebih baik dari yang lain. Hal tersebut juga akan menambah bukti keefektivitasan dalam menangani gejala pada penderita LBP.
  • 4. Tujuan  Untuk mengevaluasi perbandingan dari SLR dan slump stretching terhadap nyeri pada penderita LBP
  • 5. KRITERIA INKLUSI    LBP menjalar dari pantat sampai kaki SLR test 450-700 NPRS nilai 2-6
  • 6. Kriteria eksklusi      Kondisi spinal yan serius (Infeksi,tumor, osteoporosis) Kehamilan SLR kurang dari 450 Spondylosis, HNP, Spondylolistesis DM
  • 7. Metode dan Pengukuran   Pengukuran dasar intensitas nyeri diukur dengan NPRS dan PSLR. 50 pasien dengan LBP yang memenuhi kriteria inklusi secara acak dibagi ke dalam 3 kelompok , antara lain :
  • 8. 1. 2. 3. Kelompok 1 yaitu kelompok SLR (n=15) Diberikan 6 sesi SLR stretching dan lumbar stabilization exercise Kelompok 2 yaitu kelompok slump (n=13) Diberikan 6 sesi slump stretching dan lumbar stabilization exercise Kelompok 3 yaitu kelompok kontrol (n=12) Hanya diberikan lumbar stabilization exercise.
  • 9. Definisi   SLR sangat berguna sebagai salah satu dari diagnosis utama tes uji fisik pada pasien LBP atau low back and leg pain Slump test sebenarnya adalah variasi dari SLR. Manuvernya dan variannya telah digunakan dalam penanganan low back and leg pain dimana SLR dan atau slump test ditemukan positif dalam uji fisik.
  • 10.   Teknik mobilisasi saraf digunakan dalam kasus ketegangan saraf Hal ini bertujuan untuk mengembalikan mobilitas relatif dari jaringan saraf , mengurangi tekanan intrinsik, dan mendapatkan kembali fungsi fisiologis yang optimal.
  • 11. Straight Leg Raise stretching   Subyek tidur terlentang dan rileks di bed dengan satu bantal dibawah kepala. Kemudian terapis berdiri di samping sisi yang terkena dan mengangkatnya tegak lurus dengan bed sesuai standar tes SLR dimana satu tangan terapis memegang ankle pasien dan satu tangan terapis yang lain ditempatkan di atas lutut ( 700)
  • 12.   Terapis melakukan penguluran saraf sciatic dengan secara lembut melakukan dorsi fleksi ankle dan mengevaluasi ulang pengaruhnya Setelah nyeri berkurang, terapis meningkatkan ROM sampai mencapai jangkauan maksimum SLR. Posisi dipertahankan selama 30 detik.
  • 13.
  • 14. Slump stretching  Slump stretching dilakukan dengan posisi pasien long sitting di ujung bed dan kaki menempel dinding.  Terapis memfleksikan leher pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain meluruskan lutut pasien di sisi yang terkena. Posisi dipertahankan 30 detik, 3-5 kali repetisi penguluran dilakukan pada setiap sesi berdasarkan respon pasien.
  • 15.    Pasien menjalani terapi 2 kali seminggu selama 3 minggu. Pasien melakukan home programe berupa slump stretching dua kali sehari pada hari dimana dia tidak mendatangi poli fisioterapi Setelah 6 kali sesi terapi, dilakukan pengukuran hasil terapi.
  • 16.
  • 18. Hasil Pengukuran   11 point NPRS jangkauan dari 0 (tidak nyeri) sampai 10 (nyeri sangat berat) digunakan untuk mengindikasi intensitas nyeri saat ini dan tingkat terbaik dan terburuk selama 24 jam. 3 penilaian tersebut dirata-ratakan untuk mencapai skor nyeri keseluruhan. Skala telah terbukti memiliki reliabilitas yang memadai, validitas, dan responsivitas pada pasien dengan LBP ketika 3 skor dirata-ratakan
  • 19.  PSLR diukur dengan menggunakan metode yang digambarkan oleh Hall et al. Subyek tidur terlentang dengan kedua lengan di samping badan dan satu bantal di bawah kepala. Inclinometer diikat di lateral sendi lutut. SLR dilakukan sampai batas nyeri pertama. Tiga pengukuran SLR diambil dengan dimodifikasi AFO dan knee immobilizer untuk standarisasi posisi lutut dan ankle.
  • 20. Pembahasan   Efek fisiologis berupa penurunan nyeri kelompok SLR dan Slump stretching ini merupakan efek dari mobilisasi syaraf yang memberikan efek menurunkan nyeri. Teknik osilasi ini akan memanjangkan dan memendekkan saraf yang dapat meningkatkan tekanan intraneural yang kemudian diikuti periode relakasasi.
  • 21.  Pumping action yang berulang ini dapat meningkatkan penurunan inflamasi lokal di syaraf tersebut ataupun jaringan sekitar syaraf, yang kemudian diikuti dengan proses hypoxia berkurang dan nyeri menurun.
  • 22.    Sedangkan mekanisme slump stretching dapat menurunkan nyeri yakni dengan menurunkan oedema intraneural. Slump stretching juga memberikan efek inhibisi pada sistem syaraf simpatis, dan juga merupakan stimulasi yang dapat mempengaruhi kemampuan saraf untuk mengulur. Slump stretching juga dapat menurunkan scar tissue yang melekat pada jaringan syaraf dan jaringan sekitarnya.
  • 23.  Sehingga Gladsonet al menyimpulkan bahwa teknik osilasi lebih baik daripada teknik stretching syaraf secara statis dalam menurunkan nyeri pada kasus sciatica.
  • 24.   Progress yang signifikan sangat terlihat pada kelompok 1 dan 2 dalam hal peningkatan ROM pasive SLR. Pada kelompok 2, slump stretching ini terbukti efektif dalam mengulur kanal/foramen daripada kelompok 1, karena mempengaruhi fleksibilitas otot-otot tungkai bagian posterior dan meningkatkan sudut tibio-tarsal joint yang meingkatkan ROM pasive SLR.
  • 25. Hasil
  • 26.
  • 27.  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedua-duanya SLR dan slump stretching sama-sama efektif dalam mengurangi nyeri pada pasien LBP yang terkait dengan ketegangan saraf. Slump stretching lebih baik daripada SLR stretching dalam meningkatkan jangkauan pasif SLR.