SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Pengaruh Teknik Snags
Mulligan pada aktivitas
fungsional leher penjahit
Permasalahan MSD’S
Permasalahan MSD’s pada penjahit yang sering terjadi adalah kekakuan pada leher,
keterbatasan gerak leher dan nyeri pada leher. Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan aktivitas fungsional leher dan akhirnya menyebabkan sesorang tidak
dapat bekerja (Wahyuningsih, 2017).
Aktivitas fungsional leher adalah kemampuan seseorang untuk melakukan atau
menggerakan lehernya yang meliputi gerakan menoleh, gerakan memutar kepala dan
gerakan menunduk secara mandiri. Aktivitas fungsional leher sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu lingkup gerak sendi leher dan nyeri pada leher (Wahyuningsih,
2017).
MSD’s
Musculoskeletal disorders (MSDs) adalah gangguan maupun kerusakan
pada bagian sendi, ligamen, otot maupun sistem skeletal lainnya akibat
posisi tubuh yang tidak alamiah atau janggal terutama jika dilakukan pada
durasi yang lama.
Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Gautam et al, 2014)
membuktikan bahwa untuk meningkatkan lingkup gerak sendi leher,
mengurangi nyeri leher dan meningkatkan fungsional leher lebih baik
dengan menggunakan teknik Mulligan. Sustained Natural Apophyseal
Glides (SNAGs) merupakan salah satu teknik Mulligan untuk
mengatasi permasalahan di daerah cervical, thoracal serta lumbal.
Teknik ini diaplikasikan dengan posisi weight bearing serta arah
mobilisasinya sejajar dengan bidang gerak dari facet joint. Fasilitasi
pada glide harus dilakukan secara penuh tanpa ada rasa nyeri yang
timbul (Wahyuningsih, 2017).
Pengaruh Teknik Snags Mulligan
Pengaruh dari teknik Snags Mulligan adalah terjadi rileksasi pada otot-
otot antagonis saat dilakukan secara intermiten. Peregangan ini akan
menstimulasi golgi tendon sehingga menimbulkan efek placebo (rasa
nyaman), kemudian kontraksi pada otot leher, serta stretching yang
dilakukan secara intermiten pula akan memperbaiki sirkulasi kapiler dan
cairan pada sendi agar menjadi lebih baik dengan latihan aktif sehingga
dapat mengurangi iritasi pada saraf afferent yang dapat menimbulkan
reflek keseimbangan pada tonus otot, sehingga nyeri dapat berkurang
(Norlinta et al., 2019).
Hasil
Berdasarkan hasil dari uji pengaruh menggunakan uji paired t test
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana nilai tersebut
kurang dari atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat pengaruh
dari intervensi teknik snags mulligan terhadap penurunan gangguan
aktivitas fungsional leher.
Secara khas, teknik sangs mulligan ini mengombinasikan antara gerak asesori
juga dengan gerak fisiologis leher secara aktif maupun pasif, mobilisasi
aksesori ini selalu diberikan pada sudut yang sejajar dengan facet joint
(Norlinta et al., 2019).Teknik sangs mulligan ini dapat mengembalikan atau
memperbaiki minor fault position pada permukaan facet joint dan
mengembalikan kebebasan pergerakan asesoris facet joint sehingga dapat
meningkatkan kebebasan gerak fisiologis leher (Sudaryanto et al., 2013).
Jika nyeri berkurang atau bahkan hilang maka secara otomatis lingkup gerak
sendi pada leher akan meningkat dan juga kekuatan otot pada leher akan
meningkat, hal ini akan berpengaruh dan menyebabkan peningkatan pada
kemampuan aktivitas fungsional leher seseorang (Norlinta et al., 2019).
Kesimpulan
Pada penelitian yang telah dilakukan ini terdapat kesimpulan yaitu:
1. Terdapat gangguan aktivitas fungsional leher pada penjahit di Akina
Konveksi Kota Malang.
2. Teknik Snags Mulligan berpengaruh dalam menurunkan gangguan
aktivitas fungsional leher pada penjahit di Akina Koveksi Kota Malang.

More Related Content

Similar to Presjur.pptx

170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
nikentriwiyandari
 
Review_Jurnal_Radiologi.doc
Review_Jurnal_Radiologi.docReview_Jurnal_Radiologi.doc
Review_Jurnal_Radiologi.doc
Sehan9
 
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya PencegahannyaGangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
dentalid
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
aditya romadhon
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
Julfiana Mardatillah
 

Similar to Presjur.pptx (20)

MAKALAH Nyeri punggung
MAKALAH Nyeri punggung MAKALAH Nyeri punggung
MAKALAH Nyeri punggung
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
 
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
 
Tugas Metpen.docx
Tugas Metpen.docxTugas Metpen.docx
Tugas Metpen.docx
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Review_Jurnal_Radiologi.doc
Review_Jurnal_Radiologi.docReview_Jurnal_Radiologi.doc
Review_Jurnal_Radiologi.doc
 
aspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptxaspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptx
 
17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan
17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan
17. efek latihan olah raga air terhadap kelenturan
 
Uhkiu
UhkiuUhkiu
Uhkiu
 
Konsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualKonsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manual
 
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya PencegahannyaGangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannya
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
 
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
 

Recently uploaded

pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 

Recently uploaded (20)

Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 

Presjur.pptx

  • 1. Pengaruh Teknik Snags Mulligan pada aktivitas fungsional leher penjahit
  • 2.
  • 3. Permasalahan MSD’S Permasalahan MSD’s pada penjahit yang sering terjadi adalah kekakuan pada leher, keterbatasan gerak leher dan nyeri pada leher. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan aktivitas fungsional leher dan akhirnya menyebabkan sesorang tidak dapat bekerja (Wahyuningsih, 2017). Aktivitas fungsional leher adalah kemampuan seseorang untuk melakukan atau menggerakan lehernya yang meliputi gerakan menoleh, gerakan memutar kepala dan gerakan menunduk secara mandiri. Aktivitas fungsional leher sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkup gerak sendi leher dan nyeri pada leher (Wahyuningsih, 2017).
  • 4. MSD’s Musculoskeletal disorders (MSDs) adalah gangguan maupun kerusakan pada bagian sendi, ligamen, otot maupun sistem skeletal lainnya akibat posisi tubuh yang tidak alamiah atau janggal terutama jika dilakukan pada durasi yang lama.
  • 5. Penelitian Pada penelitian yang dilakukan oleh (Gautam et al, 2014) membuktikan bahwa untuk meningkatkan lingkup gerak sendi leher, mengurangi nyeri leher dan meningkatkan fungsional leher lebih baik dengan menggunakan teknik Mulligan. Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAGs) merupakan salah satu teknik Mulligan untuk mengatasi permasalahan di daerah cervical, thoracal serta lumbal. Teknik ini diaplikasikan dengan posisi weight bearing serta arah mobilisasinya sejajar dengan bidang gerak dari facet joint. Fasilitasi pada glide harus dilakukan secara penuh tanpa ada rasa nyeri yang timbul (Wahyuningsih, 2017).
  • 6. Pengaruh Teknik Snags Mulligan Pengaruh dari teknik Snags Mulligan adalah terjadi rileksasi pada otot- otot antagonis saat dilakukan secara intermiten. Peregangan ini akan menstimulasi golgi tendon sehingga menimbulkan efek placebo (rasa nyaman), kemudian kontraksi pada otot leher, serta stretching yang dilakukan secara intermiten pula akan memperbaiki sirkulasi kapiler dan cairan pada sendi agar menjadi lebih baik dengan latihan aktif sehingga dapat mengurangi iritasi pada saraf afferent yang dapat menimbulkan reflek keseimbangan pada tonus otot, sehingga nyeri dapat berkurang (Norlinta et al., 2019).
  • 7. Hasil Berdasarkan hasil dari uji pengaruh menggunakan uji paired t test didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana nilai tersebut kurang dari atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat pengaruh dari intervensi teknik snags mulligan terhadap penurunan gangguan aktivitas fungsional leher.
  • 8. Secara khas, teknik sangs mulligan ini mengombinasikan antara gerak asesori juga dengan gerak fisiologis leher secara aktif maupun pasif, mobilisasi aksesori ini selalu diberikan pada sudut yang sejajar dengan facet joint (Norlinta et al., 2019).Teknik sangs mulligan ini dapat mengembalikan atau memperbaiki minor fault position pada permukaan facet joint dan mengembalikan kebebasan pergerakan asesoris facet joint sehingga dapat meningkatkan kebebasan gerak fisiologis leher (Sudaryanto et al., 2013). Jika nyeri berkurang atau bahkan hilang maka secara otomatis lingkup gerak sendi pada leher akan meningkat dan juga kekuatan otot pada leher akan meningkat, hal ini akan berpengaruh dan menyebabkan peningkatan pada kemampuan aktivitas fungsional leher seseorang (Norlinta et al., 2019).
  • 9. Kesimpulan Pada penelitian yang telah dilakukan ini terdapat kesimpulan yaitu: 1. Terdapat gangguan aktivitas fungsional leher pada penjahit di Akina Konveksi Kota Malang. 2. Teknik Snags Mulligan berpengaruh dalam menurunkan gangguan aktivitas fungsional leher pada penjahit di Akina Koveksi Kota Malang.