SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
HUKUM-HUKUM YANG TERPENTING DALAM PUASA
a. HAL-HAL YANG DIPERBOLEHKAN BAGI ORANG PUASA
Pertama, siwak (gosok gigi) sepanjang siang. Ia tidak masalah (la ba’tsabih) bagi orang
puasa, merujuk pada peraturan Ammar bin Rabi’ah: “Aku melihat Nabi sering bersiwak
hingga tak terhitung jumlahnya (karena saking seringnya) padahal beliau sedang berpuasa.”
At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan. Ziyad bin Hudair menambahkan: “Belum
pernah kulihat seseorang pun yang lebih kontinu bersiwak dengan siwak basah selagi
berpuasa daripada Umar bin Khaththab.” Namun, Imam Asy-Syafi’i dan Ibnu Hanbal
memakruhkan siwak bagi orang puasa setelah tergelincir matahari, berdasarkan sabda
Rasulullah: “Sungguh bau mulut orang puasa lenih wangi di sisi Allah daripada aroma
minyak misik.” Hal itu dimaksutkan agar orang yang berpuasa tetap menjaga bau mulut yang
berubah-ubah tersebut, yang dibahasakan dalam hadis tersebut sebagai “khaluf”. Karena itu,
Imam Ahmad mengatakan: “Karena (ingin mempertahankan) bau tersebut aku tidak suka
bersiwak di petang hari.” Lepas dari boleh dan makruh, sebaiknya batang siwak yang
digunakan untuk bersiwak benar-benar kering. Sebab ada sebagian kalangan yang
memakruhkan pengunaan siwak basah karena hal itu dikhawatirkan dapat membatalkan
puasanya, mengingat adanya kemungkinan terjadi pelapasan bebrapa bagian dari kandungan
basah siwak tersebut ke dalam tenggorokan hingga rentan membatalkan puasa. Namun, ada
juga yang menyatakan tidak makruh, berdasarkan sejumlah riwayat yang telah diriwayatkan
dari Umar dan sahabat lainnya. Kedua, turun ke air dan membenamkan diri di dalamnya
untuk mandi atau untuk mendinginkan badan karena suhu panas yang ekstrem, baik dengan
mengguyurkan air ke badannya atau membenamkan diri di dalamnya. Hal ini mengacu pada
hadis, tuturnya: “Aku pernah melihat Rasulullah mengguyurkan air ke kepalanya ketika
sedang berpuasa karena kehausan atau kepanasan.” Jika ada setitik air yang masuk hingga
otaknya akibat berlebih-lebihan maupun kesengajaan, maka tidak masalah. Lain halnnya, jika
ia menyelam ke dalam air untuk tujuan mendinginkan badan, maka hal itu makruh.
Sedangkan Abu Hanifah dan Malik tegas membatalkan puasa orang yang berbuat demikian,
karena ia telah mengalirkan air ke dalam kerongkongan dengan penuh kesadaran akan status
puasanya, sehingga batal puasanya. Dalam hal ini ia seperti orang yang minum dengan
sengaja. Puasa juga dianggap batal oleh mereka jika berlebih-lebihan dalam berkumur dan
ber-istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung). Akan, tetapi, Imam Ahma bin Hanbal tidak
membatalkan puasa orang yang berlebih-lebihan membuang air.
Ketiga,memakai celak, tetes mata, dan sejenisnya yang bisa masuk ke mata, baik yang
dapat dirasakan rasanya ditenggorokan maupun tidak. Sebab mata bukanlah lubang ke dalam
kerongkongan sehingga orang yang berpuasa tidak batal puasanya jika ia memakai celak,
disuntik pada otot atau pembuluh nadi (bukan suntik dari anus yang disebut enema). Meski
demikian, bercelak selama puasa menurut kalangan ulama mazhab Syafi’i bertentangan
denga yang utama (khilaf al-auld). Keempat, diperbolehkan juga bagi orang melakukan hal-
hal yang tidak dapat diwaspadai, misalnya menelan ludah dan kemasukandebu jalanan atau
kulit gandum, meski sebanyak apapun, karena sulit dihindari dan demi menepis rasa
keberatan (harj dan masyaqqah). Aisyah dan Atha bahkan member keringan untuk
mengunyah ‘ilk atau liban (getah), sebab tidak ada sedikit pun yang sampai ke kerongkongan
dan ia seperti kerikil yang diletakkan di dalam mulut. Hal ini diperbolehkan jika bagian-
bagiannya yang mengalami proses pencairan dan turun ke kerongkongan, maka puasanya
batal. Kelima, makan dan minum tanpa sengaja atau lupa. Hanya saja, Imam Malik
memandang perlunya mangqadha puasa dalam kondisi ini jika memang puasa dilakoninya
adalah puasa fardhu demi kehati-hatian, sedangkan jika puasa sunnah maka tidak perlu
diqadha sama sekali.1
b. HAL-HAL YANG DISUNNAHKAN DALAM PUASA
Berikut ini hal-hal yang disunnahkan bagi orang yang berpuasa:
Pertama, menyegerakan berbuka puasa ketika matahari sudah jelas-jelas terbenam dan
menjelang shalat, merujuk pada sabda Nabi: “Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan diri berbuka puasa.” Anas juga menuturkan: “Nabi tidak pernah shalat maghrib
sebelum berbuka puasa, meskipun hanya dengan seteguk air.” Kedua, berbuka dengan kurma
matang, lalu kurma kering, kemudian manisan, baru setelah itu air. Dari ketiganya, yang paling
afdhal adalah yang pertama. Disunnahkan juga berbuka dengan jumlah yang ganjil: Tiga. Lima,
atau tujuh, merujuk pada peraturan Anas bin Malik: “Rasulullah selalu berbuka puasa dengan
menu kurma-kurma matang (ruthab) sebelum shalat. Jika tidak ada maka dengan beberapa buah
kurma kering (tamar). Dan jika tidak ada juga, beliau berbuka dengan beberapa teguk air.”
Semua ini mengandung hikmah tersendiri. Menurut data medis, za gula dan air merupakan
asupan pertama yang dibutuhkan tubuh orang puasa setelah berpuasa selama beberapa waktu.
Sebab kekurangan gula dalam tubuh dapat menyebabkan kesempitan tenggorokan dan kekacauan
fungsi syaraf, sementara kekurangan air dalam tubuh dapat menyebabkan kelemahan tubuh dan
penurunan daya tahannya, sehingga tidak mampu menjalankan fungsi-fungsinya secara
maksimal. Air yang dicampur dengan pemanis gula juga mengandung banyak manfaat, sebab ia
dapat diserap oleh usus dalam tempo kurang dari lima menit, sehingga tubuh pun langsung
merasa segara, dan gejala-gejala kekurangan gula maupun air didalamnya juga hilang. Lain
halnya dengan orang puasa yang langsung mengisi perutnya dengan makanan dan minuman pada
saat berbuka. Ia membutuhkan waktu tiga atau empat jam agar usus-ususnya dapat menyerap
gula, sehingga ia seperti orang yang berpuasa wishal (menyambung puasa tanpa berbuka), dan
1 Abdul Aziz Muhammad Azzam&Abdul Wanhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah Thaharah,Zakat,Puasa,dan Haji,
hal.471-473,Jakarta,2013.
lebih lanjut ia dapat mengalami kesulitan pencernaan. Ketiga, berdoa ketika hendak berbuka
puasa dengan mengucapkan doa berikut: “Yaallah, bagi-Mu aku berpuasa dan atas reseki-Mu
aku berbuka, maka terimalah puasaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” Ibnu Umar memiliki doa yang lain. Ia berucap: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu,
demi rahmat-Mu yang melingkupi segala sesuatu, ampunilah dosa-dosaku.”Keempat,
mengakhiri makan sahur. Waktu sahur dimulai dari awal sepertiga malam terakhir, dan semakin
mundur semakin baik (afdhal), selama tidak ragu-ragu akan tibanya fajar. Nabi bersabda,
“Sesungguhnya sebaik-baiknya hal yang membedakan antara puasa kita dan puasa ahlulkitab
adalah makan sahur.” Beliau juga bersabda, “Makan sahurlah, sesungguhnya ada keberkahan di
balik makan sahur.” Adapun hikmah disyariatkannya makan sahur adalah ia dapat memberikan
kekuatan dalam menjalankan ibadah. Makan sahur sendiri dapat dilakukan dengan sedikit
makanan dan air. Disebutkan dalam Shahih Ibn Hibban, “Makan sahurlah kalian, meski hanya
dengan setuguk air.” Kelima, meninggalkan pembicaraan yang buruk dan tercela. Jika sampai
mengakibatkan dosa, maka hukumannya sudah haram dan wajib ditinggalkan, misalnya ghibah
(menggunjing), namimah (mengadu domba), bohong, dan hal-hal yang diharamkan lainnya. Hal
ini didasarkan pada hadist Nabi:”Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan
mengamalkannya (selama puasa), maka Allah tidak membutuhkan (jerih payahnya berpuasa)
meninggalkan makanan dan minuman.”Mengenai hal tersebut, Ahmad mengatakan: Jika ghibah
membatalkan puasa, maka tidak ada seorang pun yang sah puasanya. Akan tetapi, Ibnu
Taimiyyah mengemukakan versi lain dari Imam Ahmad yang mengatakan bahwa puasa dapat
batal karena ghibah, namimah, dan sejenisnya. Karena itu, ada kemungkinan puasa dapat batal
dengan segala sesuatu yang diharamkan, sehingga orang yang berpuasa harus menjaga baik-baik
puasanya dan melakukan hal-hal yang dilakukan oleh kaum salafussaleh. Sebab jika mereka
berpuasa, mereka lebih banyak duduk di dalam masjid dengan alasan: Kami menjaga puasa
kami, tidak menggunjing siapa pu, tidak mengerjakan perbuatan yang membatalkan puasa kami,
sebab perkataan yang tidak senonoh dapat menggugurkan pahala dan membatalkannya.2
2 Ibid,hal.475-478

More Related Content

What's hot (19)

Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Materi puasa
Materi puasaMateri puasa
Materi puasa
 
Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Ppt puasaaaa
Ppt puasaaaaPpt puasaaaa
Ppt puasaaaa
 
Fiqih ramadhan
Fiqih ramadhanFiqih ramadhan
Fiqih ramadhan
 
materi tentang PUASA
materi tentang PUASAmateri tentang PUASA
materi tentang PUASA
 
Ppt agama islam 3 bab puasa
Ppt agama islam 3 bab puasaPpt agama islam 3 bab puasa
Ppt agama islam 3 bab puasa
 
macam macam puasa
macam macam puasamacam macam puasa
macam macam puasa
 
Definis puasa
Definis puasaDefinis puasa
Definis puasa
 
Bab 7 Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Bab  7 Puasa Wajib dan Puasa SunnahBab  7 Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Bab 7 Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
 
Fiqih Bab 2 Kelas 8
Fiqih Bab 2 Kelas 8Fiqih Bab 2 Kelas 8
Fiqih Bab 2 Kelas 8
 
MACAM - MACAM PUASA
MACAM - MACAM PUASAMACAM - MACAM PUASA
MACAM - MACAM PUASA
 
Puasa sunah dan niatnya
Puasa sunah dan niatnyaPuasa sunah dan niatnya
Puasa sunah dan niatnya
 
Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2
 
Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
Hukum-hukum Penting Seputar RamadhanHukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Puasa sunah prtm 6 smtr 1
Puasa sunah prtm 6 smtr 1Puasa sunah prtm 6 smtr 1
Puasa sunah prtm 6 smtr 1
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 

Viewers also liked

Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul JanazahMakalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul JanazahDian Oktavia
 
Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copyIBNU UBAIDILAH
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaTri Astuti Utomo (iyas)
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaDita Yuniarti
 
Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Audra
 
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDFTata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDFRizal Kurnia Rohman
 

Viewers also liked (9)

Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Makalah perkembangan spiritual
Makalah perkembangan spiritualMakalah perkembangan spiritual
Makalah perkembangan spiritual
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul JanazahMakalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
 
Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copy
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
 
Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa"
 
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDFTata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
 

Similar to PUASA-SEHAT

Perkara yang membatalkan puasa
Perkara yang membatalkan puasaPerkara yang membatalkan puasa
Perkara yang membatalkan puasaCikgu Garage
 
Tetap sehat dan segar di bulan ramadhan
Tetap sehat dan segar di bulan ramadhanTetap sehat dan segar di bulan ramadhan
Tetap sehat dan segar di bulan ramadhanCita Sehat Foundation
 
Iwan anshori tugas_komputer_uij
Iwan anshori tugas_komputer_uijIwan anshori tugas_komputer_uij
Iwan anshori tugas_komputer_uijiwananshoriiwan
 
Iwan anshori tugas_komputer_uij
Iwan anshori tugas_komputer_uijIwan anshori tugas_komputer_uij
Iwan anshori tugas_komputer_uijiwananshoriiwan
 
iwan_anshori_tugas_komputer_uij
iwan_anshori_tugas_komputer_uijiwan_anshori_tugas_komputer_uij
iwan_anshori_tugas_komputer_uijiwananshoriiwan
 
10 adab berpuasa
10 adab berpuasa10 adab berpuasa
10 adab berpuasaSharbi Ali
 
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)misyaain
 
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanTiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanMuhsin Hariyanto
 
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3najdahannabila
 
Puasa pengertian (2)
Puasa pengertian (2)Puasa pengertian (2)
Puasa pengertian (2)Dian Oktavia
 
kultum ramadhon Nyeri lambung
kultum ramadhon Nyeri lambungkultum ramadhon Nyeri lambung
kultum ramadhon Nyeri lambungLutfi Putra
 
Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5SriWasillah
 
KAJIAN ISLAM KONTEMPORER.pptx
KAJIAN ISLAM KONTEMPORER.pptxKAJIAN ISLAM KONTEMPORER.pptx
KAJIAN ISLAM KONTEMPORER.pptxMarufPratama3
 
presentsi-ttg-puasa.ppt
presentsi-ttg-puasa.pptpresentsi-ttg-puasa.ppt
presentsi-ttg-puasa.pptssusere06de8
 

Similar to PUASA-SEHAT (20)

soal jawab Ramadhan
soal jawab Ramadhansoal jawab Ramadhan
soal jawab Ramadhan
 
Perkara yang membatalkan puasa
Perkara yang membatalkan puasaPerkara yang membatalkan puasa
Perkara yang membatalkan puasa
 
Tetap sehat dan segar di bulan ramadhan
Tetap sehat dan segar di bulan ramadhanTetap sehat dan segar di bulan ramadhan
Tetap sehat dan segar di bulan ramadhan
 
Iwan anshori tugas_komputer_uij
Iwan anshori tugas_komputer_uijIwan anshori tugas_komputer_uij
Iwan anshori tugas_komputer_uij
 
Iwan anshori tugas_komputer_uij
Iwan anshori tugas_komputer_uijIwan anshori tugas_komputer_uij
Iwan anshori tugas_komputer_uij
 
iwan_anshori_tugas_komputer_uij
iwan_anshori_tugas_komputer_uijiwan_anshori_tugas_komputer_uij
iwan_anshori_tugas_komputer_uij
 
10 adab berpuasa
10 adab berpuasa10 adab berpuasa
10 adab berpuasa
 
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
risalah ramadhan (Adab di bulan puasa)
 
Tata krama makan
Tata krama makanTata krama makan
Tata krama makan
 
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanTiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
 
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
Makalah agama islam 3 materi pertama kelompok.3
 
Puasa pengertian (2)
Puasa pengertian (2)Puasa pengertian (2)
Puasa pengertian (2)
 
kultum ramadhon Nyeri lambung
kultum ramadhon Nyeri lambungkultum ramadhon Nyeri lambung
kultum ramadhon Nyeri lambung
 
Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5
 
KAJIAN ISLAM KONTEMPORER.pptx
KAJIAN ISLAM KONTEMPORER.pptxKAJIAN ISLAM KONTEMPORER.pptx
KAJIAN ISLAM KONTEMPORER.pptx
 
Membatalkan puasa
Membatalkan puasaMembatalkan puasa
Membatalkan puasa
 
Salah faham rmadhan
Salah faham rmadhanSalah faham rmadhan
Salah faham rmadhan
 
presentsi-ttg-puasa.ppt
presentsi-ttg-puasa.pptpresentsi-ttg-puasa.ppt
presentsi-ttg-puasa.ppt
 
presentsi-ttg-puasa.ppt
presentsi-ttg-puasa.pptpresentsi-ttg-puasa.ppt
presentsi-ttg-puasa.ppt
 
S a-h-u-r
S a-h-u-rS a-h-u-r
S a-h-u-r
 

More from Dian Oktavia

MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAMMAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAMDian Oktavia
 
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCESOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCEDian Oktavia
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGDian Oktavia
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance hanDian Oktavia
 
5. instrumen keuangan negara
5. instrumen keuangan negara5. instrumen keuangan negara
5. instrumen keuangan negaraDian Oktavia
 
4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaianDian Oktavia
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negaraDian Oktavia
 
6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negaraDian Oktavia
 

More from Dian Oktavia (11)

MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAMMAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
 
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCESOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance han
 
1. ruang lingkup
1. ruang lingkup1. ruang lingkup
1. ruang lingkup
 
5. instrumen keuangan negara
5. instrumen keuangan negara5. instrumen keuangan negara
5. instrumen keuangan negara
 
4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara
 
6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara
 

Recently uploaded

Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 

Recently uploaded (10)

Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 

PUASA-SEHAT

  • 1. HUKUM-HUKUM YANG TERPENTING DALAM PUASA a. HAL-HAL YANG DIPERBOLEHKAN BAGI ORANG PUASA Pertama, siwak (gosok gigi) sepanjang siang. Ia tidak masalah (la ba’tsabih) bagi orang puasa, merujuk pada peraturan Ammar bin Rabi’ah: “Aku melihat Nabi sering bersiwak hingga tak terhitung jumlahnya (karena saking seringnya) padahal beliau sedang berpuasa.” At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan. Ziyad bin Hudair menambahkan: “Belum pernah kulihat seseorang pun yang lebih kontinu bersiwak dengan siwak basah selagi berpuasa daripada Umar bin Khaththab.” Namun, Imam Asy-Syafi’i dan Ibnu Hanbal memakruhkan siwak bagi orang puasa setelah tergelincir matahari, berdasarkan sabda Rasulullah: “Sungguh bau mulut orang puasa lenih wangi di sisi Allah daripada aroma minyak misik.” Hal itu dimaksutkan agar orang yang berpuasa tetap menjaga bau mulut yang berubah-ubah tersebut, yang dibahasakan dalam hadis tersebut sebagai “khaluf”. Karena itu, Imam Ahmad mengatakan: “Karena (ingin mempertahankan) bau tersebut aku tidak suka bersiwak di petang hari.” Lepas dari boleh dan makruh, sebaiknya batang siwak yang digunakan untuk bersiwak benar-benar kering. Sebab ada sebagian kalangan yang memakruhkan pengunaan siwak basah karena hal itu dikhawatirkan dapat membatalkan puasanya, mengingat adanya kemungkinan terjadi pelapasan bebrapa bagian dari kandungan basah siwak tersebut ke dalam tenggorokan hingga rentan membatalkan puasa. Namun, ada juga yang menyatakan tidak makruh, berdasarkan sejumlah riwayat yang telah diriwayatkan dari Umar dan sahabat lainnya. Kedua, turun ke air dan membenamkan diri di dalamnya untuk mandi atau untuk mendinginkan badan karena suhu panas yang ekstrem, baik dengan mengguyurkan air ke badannya atau membenamkan diri di dalamnya. Hal ini mengacu pada hadis, tuturnya: “Aku pernah melihat Rasulullah mengguyurkan air ke kepalanya ketika sedang berpuasa karena kehausan atau kepanasan.” Jika ada setitik air yang masuk hingga otaknya akibat berlebih-lebihan maupun kesengajaan, maka tidak masalah. Lain halnnya, jika ia menyelam ke dalam air untuk tujuan mendinginkan badan, maka hal itu makruh. Sedangkan Abu Hanifah dan Malik tegas membatalkan puasa orang yang berbuat demikian, karena ia telah mengalirkan air ke dalam kerongkongan dengan penuh kesadaran akan status puasanya, sehingga batal puasanya. Dalam hal ini ia seperti orang yang minum dengan sengaja. Puasa juga dianggap batal oleh mereka jika berlebih-lebihan dalam berkumur dan ber-istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung). Akan, tetapi, Imam Ahma bin Hanbal tidak membatalkan puasa orang yang berlebih-lebihan membuang air. Ketiga,memakai celak, tetes mata, dan sejenisnya yang bisa masuk ke mata, baik yang dapat dirasakan rasanya ditenggorokan maupun tidak. Sebab mata bukanlah lubang ke dalam kerongkongan sehingga orang yang berpuasa tidak batal puasanya jika ia memakai celak,
  • 2. disuntik pada otot atau pembuluh nadi (bukan suntik dari anus yang disebut enema). Meski demikian, bercelak selama puasa menurut kalangan ulama mazhab Syafi’i bertentangan denga yang utama (khilaf al-auld). Keempat, diperbolehkan juga bagi orang melakukan hal- hal yang tidak dapat diwaspadai, misalnya menelan ludah dan kemasukandebu jalanan atau kulit gandum, meski sebanyak apapun, karena sulit dihindari dan demi menepis rasa keberatan (harj dan masyaqqah). Aisyah dan Atha bahkan member keringan untuk mengunyah ‘ilk atau liban (getah), sebab tidak ada sedikit pun yang sampai ke kerongkongan dan ia seperti kerikil yang diletakkan di dalam mulut. Hal ini diperbolehkan jika bagian- bagiannya yang mengalami proses pencairan dan turun ke kerongkongan, maka puasanya batal. Kelima, makan dan minum tanpa sengaja atau lupa. Hanya saja, Imam Malik memandang perlunya mangqadha puasa dalam kondisi ini jika memang puasa dilakoninya adalah puasa fardhu demi kehati-hatian, sedangkan jika puasa sunnah maka tidak perlu diqadha sama sekali.1 b. HAL-HAL YANG DISUNNAHKAN DALAM PUASA Berikut ini hal-hal yang disunnahkan bagi orang yang berpuasa: Pertama, menyegerakan berbuka puasa ketika matahari sudah jelas-jelas terbenam dan menjelang shalat, merujuk pada sabda Nabi: “Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan diri berbuka puasa.” Anas juga menuturkan: “Nabi tidak pernah shalat maghrib sebelum berbuka puasa, meskipun hanya dengan seteguk air.” Kedua, berbuka dengan kurma matang, lalu kurma kering, kemudian manisan, baru setelah itu air. Dari ketiganya, yang paling afdhal adalah yang pertama. Disunnahkan juga berbuka dengan jumlah yang ganjil: Tiga. Lima, atau tujuh, merujuk pada peraturan Anas bin Malik: “Rasulullah selalu berbuka puasa dengan menu kurma-kurma matang (ruthab) sebelum shalat. Jika tidak ada maka dengan beberapa buah kurma kering (tamar). Dan jika tidak ada juga, beliau berbuka dengan beberapa teguk air.” Semua ini mengandung hikmah tersendiri. Menurut data medis, za gula dan air merupakan asupan pertama yang dibutuhkan tubuh orang puasa setelah berpuasa selama beberapa waktu. Sebab kekurangan gula dalam tubuh dapat menyebabkan kesempitan tenggorokan dan kekacauan fungsi syaraf, sementara kekurangan air dalam tubuh dapat menyebabkan kelemahan tubuh dan penurunan daya tahannya, sehingga tidak mampu menjalankan fungsi-fungsinya secara maksimal. Air yang dicampur dengan pemanis gula juga mengandung banyak manfaat, sebab ia dapat diserap oleh usus dalam tempo kurang dari lima menit, sehingga tubuh pun langsung merasa segara, dan gejala-gejala kekurangan gula maupun air didalamnya juga hilang. Lain halnya dengan orang puasa yang langsung mengisi perutnya dengan makanan dan minuman pada saat berbuka. Ia membutuhkan waktu tiga atau empat jam agar usus-ususnya dapat menyerap gula, sehingga ia seperti orang yang berpuasa wishal (menyambung puasa tanpa berbuka), dan 1 Abdul Aziz Muhammad Azzam&Abdul Wanhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah Thaharah,Zakat,Puasa,dan Haji, hal.471-473,Jakarta,2013.
  • 3. lebih lanjut ia dapat mengalami kesulitan pencernaan. Ketiga, berdoa ketika hendak berbuka puasa dengan mengucapkan doa berikut: “Yaallah, bagi-Mu aku berpuasa dan atas reseki-Mu aku berbuka, maka terimalah puasaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Ibnu Umar memiliki doa yang lain. Ia berucap: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu, demi rahmat-Mu yang melingkupi segala sesuatu, ampunilah dosa-dosaku.”Keempat, mengakhiri makan sahur. Waktu sahur dimulai dari awal sepertiga malam terakhir, dan semakin mundur semakin baik (afdhal), selama tidak ragu-ragu akan tibanya fajar. Nabi bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baiknya hal yang membedakan antara puasa kita dan puasa ahlulkitab adalah makan sahur.” Beliau juga bersabda, “Makan sahurlah, sesungguhnya ada keberkahan di balik makan sahur.” Adapun hikmah disyariatkannya makan sahur adalah ia dapat memberikan kekuatan dalam menjalankan ibadah. Makan sahur sendiri dapat dilakukan dengan sedikit makanan dan air. Disebutkan dalam Shahih Ibn Hibban, “Makan sahurlah kalian, meski hanya dengan setuguk air.” Kelima, meninggalkan pembicaraan yang buruk dan tercela. Jika sampai mengakibatkan dosa, maka hukumannya sudah haram dan wajib ditinggalkan, misalnya ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), bohong, dan hal-hal yang diharamkan lainnya. Hal ini didasarkan pada hadist Nabi:”Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya (selama puasa), maka Allah tidak membutuhkan (jerih payahnya berpuasa) meninggalkan makanan dan minuman.”Mengenai hal tersebut, Ahmad mengatakan: Jika ghibah membatalkan puasa, maka tidak ada seorang pun yang sah puasanya. Akan tetapi, Ibnu Taimiyyah mengemukakan versi lain dari Imam Ahmad yang mengatakan bahwa puasa dapat batal karena ghibah, namimah, dan sejenisnya. Karena itu, ada kemungkinan puasa dapat batal dengan segala sesuatu yang diharamkan, sehingga orang yang berpuasa harus menjaga baik-baik puasanya dan melakukan hal-hal yang dilakukan oleh kaum salafussaleh. Sebab jika mereka berpuasa, mereka lebih banyak duduk di dalam masjid dengan alasan: Kami menjaga puasa kami, tidak menggunjing siapa pu, tidak mengerjakan perbuatan yang membatalkan puasa kami, sebab perkataan yang tidak senonoh dapat menggugurkan pahala dan membatalkannya.2 2 Ibid,hal.475-478