SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Gagah aldy bagaskoro
puasa 
 Pengertian puasa 
 Puasa sunnah 
 Puasa wajib 
 Hal-hal yg membatalkan puasa 
 Hikmah puasa
Pengertian puasa 
 Puasa menurut bahasa arab artinya “menahan dari 
segala sesuatu”. 
 Puasa menurut syariat ialah menahan diri dari segala 
sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, 
minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) 
semenjak terbit fajar sampai terbenamnya 
matahari,dengan disertai niat ibadah kepada 
allah,karena mengharapkan ridho-nya disertai 
syarat-syarat tertentu.
Puasa sunnah 
Puasa kafarat 
Kafarat adalah suatu cara pengganti untuk 
menebus kesalahan 
(dosa) yang dilakukan secara sengaja. Kafarat 
Berasal dari kata 
dasar kafara (menutupi sesuatu). Merupakan 
sebuah denda yang 
wajib ditunaikan yang disebabkan oleh suatu 
perbuatan dosa, 
yang bertujuan menutup dosa tersebut sehingga 
tidak ada lagi 
pengaruh dosa yang ia perbuat, baik di dunia 
maupun di akhirat.
Berdasarkan hadist shahih dari Abu Hurairah ada 
3 pilihan jenis kafarat yang disesuaikan dengan 
kemampuan orang yang akan menjalankan 
kafarat itu sendiri yaitu ; 
 memerdekakan budak, 
 Berpuasa 2 bulan berturut-turut, dan 
 Memberi makan 60 orang miskin
Dari Abu Hurairah ra, Seorang lelaki datang menemui Nabi saw. dan 
berkata: Celaka saya, 
wahai Rasulullah. Beliau bertanya: Apa yang membuat engkau celaka? 
Lelaki itu 
menjawab: Saya telah bersetubuh dengan istri saya di siang hari bulan 
Ramadan. Beliau 
bertanya: Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan 
seorang budak? Ia 
menjawab: Tidak punya. Beliau bertanya: Mampukah engkau berpuasa 
selama dua bulan 
berturut-turut? Ia menjawab: Tidak mampu. Beliau bertanya lagi: Apakah 
engkau 
mempunyai sesuatu untuk memberi makan enam puluh orang miskin? Ia 
menjawab: Tidak 
punya
. Kemudian ia duduk menunggu sebentar. Lalu Rasulullah saw. 
Memberikan 
sekeranjang kurma kepadanya sambil bersabda: Sedekahkan lah ini. 
Lelaki tadi bertanya: 
Tentunya aku harus menyedekahkannya kepada orang yang paling miskin 
di antara kita, 
sedangkan didaerah ini, tidak ada keluarga yang paling memerlukannya 
selain dari kami. 
Maka Rasulullah saw. Pun tertawa sampai kelihatan salah satu bagian 
giginya. Kemudian 
beliau bersabda: Pulanglah dan berikan makan keluargamu (Muttafaq 
‘alaih) 
Begitu juga dalam kesempatan yang lain Hurairah juga ia 
berkata, “Seseorang datang kepada 
Rasulullah saw. kemudian berkata, ‘Aku tidak berpuasa sehari di bulan 
Ramadhan dengan sengaja.’ 
Rasulullah saw. bersabda, ‘Memerdekakan budak, atau puasalah dua 
bulan berturut-turut, atau berilah 
makan enam puluh orang miskin’.” (Muttafaq ‘alaih).
Opsi – opsi nya 
Memerdekakan Budak 
Opsi ini sangat sulit dilakukan, di samping biaya menebus 
seorang 
budak sangat mahal juga perbudakan sekarang sudah tidak 
ada di 
sekitar kita. Kalau parameter harga budaknya sama dengan 
yang 
dikeluarkan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq dalam membebaskan 
bilal bin 
Rabbah ra orang yang tak punya harta jelas tidak sanggup 
melaksanakannya. Abu Bakar As-Shidiq ra Sewaktu 
membebaskan 
Bilal bin Rabah ra, Ia membebaskannya dengan harga 9 
uqiah* yang 
setara dengan Rp. 157.842.000,- (9 x 7,4 x Rp. 2.370.000 ). 
Pertanyaannya apakah kita punya uang sebanyak itu?
Melaksanakan puasa 2 bulan penuh 
Mari berfikir logika, Di bulan Ramadhan semua orang muslim 
sebagian 
besar berpuasa. Hanya “oknum” tertentu saja yang mengindahkan 
perintah 
puasa tanpa alas an yang jelas. Sehingga suasananya adalah 
suasana yang 
hemogen (kesamaan), kondisi dibuat sama yang secara tidak 
langsung akan 
memudahkan kita dalam menjalankan puasa di bulan Ramadhan. 
Sedangkan  
di bulan lain (selain bulan Ramadhan), kondisinya sudah 
heterogen. Ada yang puasa 
(melanjutkan puasa sunah atau sedang mengqodho) ada yang 
tidak. Bisa jadi di saat 
kita sedang puasa, teman sebelah kita minum jus alpukat yang 
membuat 
kerongkongan kita makin deras menelan air liur. Belum lagi kalau 
kita bertamu kita
Memberi makan 60 orang miskin 
1 (satu) bulan dalam hijriyah berkisar 29-30 hari. Kalau opsi 
kafarat kedua 
adalah berpuasa selama 2 (dua) bulan berturut-turut dan di 
sambungkan 
dengan fidyah orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena 
alas an syar’i 
dimana sehari tidak berpuasa maka ia member makan 1 
orang miskin. 
 وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِي ن 
“Wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika 
mereka tidak berpuasa) 
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang 
miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184) 
 Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw bersabda ” Barang 
siapa meninggal dunia dan masih mempunyai utang
puasa nazar 
PENGERTIAN PUASA NAZAR 
Puasa nazar wajib ditunaikan apabila kita telah 
berperoleh 
ataupun berjaya mendapatkan sesuatu apa yang 
kita ingini itu. 
Jika apa yang kita nazarkan itu tidak berjaya maka 
tidaklah wajib 
keatas kita untuk menunaikan nazar tersebut
Macam macam puasa 
Puasa Nafsi 
Melaksanakan puasa yang berkaitan dengan pribadi masing-masing 
orang. 
Puasa ini bukannya tidak untuk berjamaah, dan puasa nafsi 
dilaksanakan 
apabila menginginkan sesuatu atau ber-nazar. 
Sebelum melaksanakan puasa nazar hendaklah dimohonkan 
dahulu kepada 
Allah akan segala keinginan kita, dan apabila telah terkabulnya 
permohonan 
barulah melaksanakan puasa nazar. Jadi bila kita ingin bernazar 
yang 
sesungguhnya ialah dengan berpuasa, haram hukumnya dengan 
bernazar kepada 
sesuatu tempat/kuburan/benda/orang, dll. Boleh bernazar ke suatu 
tempat ialah 
ke Baitullah, Madinah dan Masjidil Aqsha. Pelaksanaan puasa 
nazar adalah selama 1 
hari saja yang dilakukan apabila sudah mencapai keberhasilan.
Puasa Ahli 
Ialah melaksanakan suatu puasa nazar yang ada 
kaitannya dengan 
orang lain (maksudnya bukan untuk pribadi 
sendiri). 
Contohnya: misal ada seseorang yang kita 
nazarkan, dan dengan 
nazar kita orang itu dari perbuatan yang tidak baik 
menjadi 
baik.
Puasa Juriat 
Ialah melaksanakan sesuatu nazar kepada tempat ibadah. Yang 
dimaksud 
tempat ibadah di sini ialah tempat-tempat yang suci: 
• Bernazar ke Baitullah (Rumah Allah). 
• Bernazar ke Masjidin Nabawi (Rumah Nabi). 
• Bernazar ke Baitul Muqadis/Masjidil Aqsha (Rumah Suci). 
Bila bernazar kepada selain ke-3 tempat tersebut tidaklah benar. 
Seandainya kita 
telah berikhtiar untuk menunaikan haji ke Makkah akan tetapi 
sesuatu terhalang 
oleh adanya sesuatu sebab, sakit, hamil, atau lainnya, maka 
bernazarlah, dan bila 
berhasil laksanakan puasa nazar selama 10 hari berturut-turut, 
untuk harinya bebas. 
Bernazar ke Masjidin Nabawi, bila berhasil puasa nazar selama 7 
hari berturut-turut, 
juga harinya bebas. Bernazar ke Baitul Muqadis/Masjidl 
Aqsha, bila berhasil 
puasa nazar selama 3 hari berturut-turut, yaitu tanggal-tanggal 11,
Tata cara pelaksanaannya 
TATA CARA PELAKSANAAN 
Pada dasarnya sama dengan puasa Ramadan, 
hanya niatanya sbb. 
نَوَيْتُ صَوْم غَدٍ لِنَذَرٍ فَرْضَا للهِ تَعَالَى 
Artinya: 
“saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan 
nazar( dalam hati menyebut nazarnya) farda 
karena Allah
Puasa arafah 
Puasa Arafah yaitu puasa pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah, 
sedangkan puasa 
tarwiyah adalah puasa pada tanggal 8 bulan Dzulhijjah. 
Puasa sunnah itu 
berdasarkan dalil berikut: 
Dari Abi Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa 
Rasulullah Shalallahu 
‘Alaihi wa Sallam bersabda: 
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية  
"Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu 
tahun sebelumnya 
dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura’ menghapuskan dosa 
tahun 
sebelumnya. (HR. Jamaah, kecuali Bukhari dan Tirmizy) 
Puasa hari Arafah (9 Dzulhijjjah) ini disepakati sunnah bagi 
yang tidak 
menunaikan haji. Sedangkan bagi yang wukuf di Arafah 
hukumnya
Puasa sya’ban 
Dalil yang menunjukkan Sunnahnya puasa Sya’ban adalah puasa yang 
dilakukan 
Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam di bulan Sya’ban. Aisyah 
menginformasikan bahwa 
beliau tidak pernah melihat Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam 
berpuasa Sunnah 
sebanyak yang beliau lakukan di bulan Sya’ban. Abu Dawud 
meriwayatkan; 
)300 / سنن أبى داود – م ) 2 
النَّبِ ى عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ -صلى الله عليه وسلم- نَّهَا قَالَتْ كَانَ أَ رَسُولُ اللََِّّ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ 
حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ وَمَ ا رَأَيْتُ رَسُولَ اللََِّّ -صلى الله عليه وسلم- اسْ تَكْمَلَ 
صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِى شَهْ ر أَكْث رَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ . 
“dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ia berkata; 
Rasulullah 
shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa hingga kami mengatakan; beliau 
tidak berbuka, 
dan beliau berbuka hingga kami mengatakan; beliau tidak berpuasa. Dan 
tidaklah aku 
melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyempurnakan puasa 
satu bulan sama 
sekali kecuali pada Bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihat beliau
Puasa tengah bulan 
Puasa yang satu ini bisa kita rutinkan setiap bulannya. 
Setiap bulan 
minimal ada tiga hari berpuasa. Dan lebih utama jika 
dilakukan di 
pertengahan bulan, yaitu 13, 14 dan 15 Hijriyah, dikenal 
dengan 
puasaAyyamul Bidh. Apa saja keutamaan puasa 
tersebut? 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, 
وْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَ وْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُ ل شَهْر 
صَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ 
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa 
sallam) mewasiatkan 
padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya 
hingga aku mati: [1]
Puasa daud 
Puasa daud 
Puasa Daud adalah melakukan puasa sehari, dan keesokan 
harinya 
tidak berpuasa. Semoga bermanfaat. 
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu 
‘alaihi wa sallam 
bersabda, 
إِنَّ أَحَبَّ ال صيَامِ إِلَى اللََِّّ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّ لاَةِ إِلَى اللََِّّ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَ انَ 
يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا 
“Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, 
dan shalat yang 
paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa 
tidur di 
pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam 
terakhir dan beliau 
tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau 
biasa berpuasa 
sehari dan buka sehari
Puasa wajib 
 Puasa ramadhan 
Pengertian puasa 
Puasa dalam bahasa arabnya الصوم/ الصيام secara 
harfiah berarti 
menahan diri, sedangkan dalam terminologi syara` 
berarti : 
امساك مخصوص عن شئ مخصوص في زمن مخصوص من شخص 
خصوص 
“menahan diri dengan ketentuan tertentu dari 
beberapa hal 
tertentu dalam masa tertentu dari orang tertentu”.
Ayat al-quran: 
1. Surat al-Baqarah ayat 183 – 185 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِِّيَامُ كَ مََا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ بََْلِكُ مْ 
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ .أَيَّامًا مَعْدُودَا ت فَمََنْ كَانَ مِ نْكُمْ مَرِي اًً أَوْ عَلَى ر فَعِ دَّةٌ مِنْ 
أَيَّا م أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَ عَامُ مِسْكِي ن فَمََنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ 
خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمَُونَ . شَهْرُ رَمَ اًَنَ الَّذِ 
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِِّنَا ت مِنَ الْهُدَى وَالْ رَُْ اََنِ فَمََنْ شَهِدَ مِ نْكُمُ 
الشَّهْرَ فَلْيَصُمَْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِي اًً أَوْ عَلَى ر فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّا م أُخَرَ يُرِيد اللََُّّ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلََ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَ لِتُكْمَِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِِّرُوا اللََّّ عَلَى مَا 
هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
 Artinya : 
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana 
diwajibkan atas orang-orang 
sebelum kamu agar kamu bertakwa 184. (yaitu) dalam beberapa hari yang 
tertentu. Maka 
barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), 
Maka (wajiblah 
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan 
wajib bagi 
orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar 
fidyah, (yaitu): 
memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati 
mengerjakan kebajikan, Maka 
Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu 
Mengetahui. (beberapa hari 
yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan 
(permulaan) Al Quran sebagai 
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan 
pembeda (antara yang hak dan yang 
bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di 
bulan itu, Maka hendaklah 
ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia 
berbuka), Maka (wajiblah
Sebab wajib memulai puasa 
Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan 
pada bulan 
Ramadhan, maka sebab wajib puasa ramadhan 
antara lain: 
 Telah sempurna sya`ban 30 hari 
 Melihat hilal ramadhan pada malam 30 sya`ban 
Terlihat hilal akan tetap/stubut pada hakim bila 
ada seorang laki-laki yang adil yang bersaksi 
bahwa ia telah melihat hilal. 
Sedangkan bila saksi tersebut tidak mencukupi 
syarat sebagai saksi maka hanya wajib berpuasa 
terhadap orang-orang yang meyakini kebenaran 
beritanya saja tidak berlaku secara umum.
Rukun puasa 
Niat 
Niat dilakukan dengan hati, dan tidak disyaratkan harus 
mengucapkan lafadh 
niatnya dengan lidah, tetapi hanya disunatkan mengucapkan 
lafadh niat sebagai 
pembantu bagi hati. Menurut Mazhab Syafii niat disyaratkan 
harus ada setiap malam, sehingga satu kali niat pada malam awal 
Ramadhan tidaklah mencukupi untuk seluruh puasa Ramadhan. 
Ada sedikit perbedaan tentang waktu niat bagi puasa wajib dengan 
puasa sunat. Untuk puasa wajib, disyarakan harus berniat pada 
waktu 
malam hari. Sedangkan untuk puasa sunat boleh niat sebelum 
tergelincir matahari dengan syarat belum melakukan hal-hal yang 
membatalkan puasa.Dalam niat puasa wajib juga harus 
ditentukan(ta`yin) 
puasa yang ia lakukan, misalnya puasa wajib Ramadhan atau 
puasa Nazar 
atau kafarah.
Syarat sah puasa 
 Syarat sah puasa: 
 Islam 
 Berakal 
 Bersih dari haidh, nifas serta wiladah. 
Tiga syarat ini harus ada pada sehari penuh untuk 
sah puasa, sehingga terhadap seseorang yang 
sempat hilang akalnya(gila) sesaat, datang haidh dan 
nifas pada tengah hari maka puasanya tidak sah. 
Hal ini sedikit berbeda dengan orang pingsan, bila ia 
sempat sadar walau sesat maka puasanya sah 
sedangkan bila ia tidak sadar seharian penuh maka 
puasanya tidak sah. 
Berbeda lagi dengan orang yang tidur seharian 
penuh, puasanya tetap sah. 
 Tidak melakukan hal-hal yang membatalkan 
puasa.
Syarat wajib puasa 
 Berakal 
 Baligh 
Sanggpup menjalankan puasa. 
Terhadap orang yang tidak berakal (gila) tidak 
diwajibkan puasa 
sama sekali. Sedangkan terhadap anak-anak yang 
belum baligh 
juga tidak diwajibkan puasa namun terhadap 
walinya, bila ia 
mampu berpuasa, wajib memerintahkannya untuk 
berpuasa bila 
ia telah mencapai umur 7 tahun.
Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa 
 Orang sakit yang dapat menimbulkan mudharat bila ia 
berpuasa. 
Terhadap orang sakit boleh baginya untuk berbuka pausa, 
namun wajib baginya untuk mengqadhanya. Sedangkan bagi 
oyang sakit yang tidak ada harapan akan sembuh maka sebagai 
ganti puasa wajib baginya membayar fidyah sebaganyak 1 mod 
kepada faqir miskin untuk satu hari puasa. 
 Musafir 
dengan ketentuan perjalanan yang ia tempuh mencapai jarak 
yang dibolehkan qashar shalat (± 134 km atau pendapat lain ± 
96 km) dan semenjak subuh ia telah musafir. Maka bila 
seseorang melakukan perjalanan setelah subuh maka untuk hari 
tersebut tidak dibenarkan baginya untuk berbuka puasa. 
Terhadap musafir yang tidak berpuasa maka wajib untuk 
mengqadhanya tanpa membayar fidyah.
 Orang tua renta 
Terhadap orang yang sudah pikun dan tidak sanggup lagi 
berpuasa maka dibolehkan baginya meninggalkan puasa 
tetapi diwajibkan baginya membayar fidiyah berupa 
makanan pokok kepada faqir miskin sebanyak 1 mod 
untuk satu hari puasa. 
 Wanita hamil atau menyusui. 
Terhadap wanita hamil dan menyusui bila ia berbuka 
puasa karena takut terhadap kesehatan dirinya sendiri 
atau kesehatan dirinya beserta anaknya maka terhadap 
keduanya hanya wajib mengqadha puasa tanpa wajib 
membayar fidyah. Sedangjan bila ia berbuka karena takut 
terhadap kesehatan anaknya saja maka wajib terhadapnya 
qadha puasa dan membayar fidyah sebanyak 1 mod untuk 
setiap hari. Ukuran 1 mud adalah 0,864 liter, jika 
dibandingkan denga kilo gram adalah 0,6912 kg 
(Berdasarkan berat beras 1 liter 0,8 kg) dibulatkan menjadi 
0,7 kg.
Hal-hal yang membatalkan puasa 
 Jimak 
 Sengaja muntah 
 Memasukkan sesuatu kedalam rongga terbuka. 
Disyaratkan rongga tersebut haruslah rongga terbuka 
sehingga bila masuk sesuatu melalui pori-pori kulit 
atau melalui suntikan pada daging maka tidaklah 
membatalkan puasa. 
 Onani 
 Keluar mani karena bersentuhan dengan wanita. 
Sedangkan keluar mani/sperma karena sebab lain 
seperti karena menghayal, melihat hal-hal yang 
membangkitkan syahwat maka tidaklah membatalkan 
puasa.
Hikmah puasa 
 Tanda terima kasih kepada Allah karena semua 
ibadah mengandung arti terima kasih kepada 
Allah atas nikmat pemberian-Nya 
 Didikan perasaan belas kasian terhadap fakir-miskin 
karena seseorang yang telah merasa sakit 
dan pedihnya perut lapar 
 Menjaga kesehatan karena dengan berpuasa kita 
dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih 
kurang selama 12 jam setiap harinya
Thank you for your attention

More Related Content

What's hot (20)

7 puasa-wajib-dan-sunah
7 puasa-wajib-dan-sunah7 puasa-wajib-dan-sunah
7 puasa-wajib-dan-sunah
 
Ppt bab 4 puasa
Ppt bab 4  puasaPpt bab 4  puasa
Ppt bab 4 puasa
 
Materi pai sd puasa
Materi pai sd puasaMateri pai sd puasa
Materi pai sd puasa
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Puasa ppt
Puasa pptPuasa ppt
Puasa ppt
 
Puasa ppt
Puasa pptPuasa ppt
Puasa ppt
 
Materi puasa
Materi puasaMateri puasa
Materi puasa
 
Materi pondok romadhon
Materi pondok romadhonMateri pondok romadhon
Materi pondok romadhon
 
Materi pai sd puasa
Materi pai sd puasaMateri pai sd puasa
Materi pai sd puasa
 
Presentasi Agama - PUASA
Presentasi Agama - PUASA Presentasi Agama - PUASA
Presentasi Agama - PUASA
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2
 
Makalah puasa 2
Makalah puasa 2Makalah puasa 2
Makalah puasa 2
 
Presentasi Fiqh 4
Presentasi Fiqh 4Presentasi Fiqh 4
Presentasi Fiqh 4
 
puasa
puasapuasa
puasa
 
PUASA
PUASAPUASA
PUASA
 
Ppt pengmb. media
Ppt pengmb. mediaPpt pengmb. media
Ppt pengmb. media
 
Puasa
Puasa Puasa
Puasa
 
07 puasa
07 puasa07 puasa
07 puasa
 

Similar to PUASA

Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Himah Puasa Ramadhan materi untuk Pondok Ramadhan
Himah Puasa Ramadhan materi untuk Pondok RamadhanHimah Puasa Ramadhan materi untuk Pondok Ramadhan
Himah Puasa Ramadhan materi untuk Pondok RamadhanAvisaHagain
 
Meraih Kesempurnaan Ibadah Puasa.pptx
Meraih Kesempurnaan Ibadah Puasa.pptxMeraih Kesempurnaan Ibadah Puasa.pptx
Meraih Kesempurnaan Ibadah Puasa.pptxdini201550
 
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfE-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfjarottrihatmoko1
 
Fiqih icha
Fiqih ichaFiqih icha
Fiqih ichaichaa17
 
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdfBekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdfAbidurrahmanSibghatu
 
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasaId tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasayanto abdulah
 
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docxBUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docxBarikGhofur
 
Tuntunan ibadah di Bulan Ramadhan
Tuntunan ibadah di Bulan RamadhanTuntunan ibadah di Bulan Ramadhan
Tuntunan ibadah di Bulan Ramadhankodri .
 

Similar to PUASA (20)

Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
Maryanto fiqih puasa pesantren kilat dilengkapi tulisan arab dan perkara ngup...
 
Fiqih ramadhan
Fiqih ramadhanFiqih ramadhan
Fiqih ramadhan
 
Kitab puasa
Kitab puasaKitab puasa
Kitab puasa
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)
Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)
Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)
 
Himah Puasa Ramadhan materi untuk Pondok Ramadhan
Himah Puasa Ramadhan materi untuk Pondok RamadhanHimah Puasa Ramadhan materi untuk Pondok Ramadhan
Himah Puasa Ramadhan materi untuk Pondok Ramadhan
 
Meraih Kesempurnaan Ibadah Puasa.pptx
Meraih Kesempurnaan Ibadah Puasa.pptxMeraih Kesempurnaan Ibadah Puasa.pptx
Meraih Kesempurnaan Ibadah Puasa.pptx
 
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfE-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
 
Roby bastian
Roby bastianRoby bastian
Roby bastian
 
Roby bastian
Roby bastianRoby bastian
Roby bastian
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Roby bastian
Roby bastianRoby bastian
Roby bastian
 
Fiqih icha
Fiqih ichaFiqih icha
Fiqih icha
 
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdfBekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
 
Puasa wajib
Puasa wajibPuasa wajib
Puasa wajib
 
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasaId tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
 
Kajian puasa
Kajian puasaKajian puasa
Kajian puasa
 
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docxBUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
 
Buku Kegiatan Ramadhan
Buku Kegiatan Ramadhan Buku Kegiatan Ramadhan
Buku Kegiatan Ramadhan
 
Tuntunan ibadah di Bulan Ramadhan
Tuntunan ibadah di Bulan RamadhanTuntunan ibadah di Bulan Ramadhan
Tuntunan ibadah di Bulan Ramadhan
 

PUASA

  • 2. puasa  Pengertian puasa  Puasa sunnah  Puasa wajib  Hal-hal yg membatalkan puasa  Hikmah puasa
  • 3. Pengertian puasa  Puasa menurut bahasa arab artinya “menahan dari segala sesuatu”.  Puasa menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada allah,karena mengharapkan ridho-nya disertai syarat-syarat tertentu.
  • 4. Puasa sunnah Puasa kafarat Kafarat adalah suatu cara pengganti untuk menebus kesalahan (dosa) yang dilakukan secara sengaja. Kafarat Berasal dari kata dasar kafara (menutupi sesuatu). Merupakan sebuah denda yang wajib ditunaikan yang disebabkan oleh suatu perbuatan dosa, yang bertujuan menutup dosa tersebut sehingga tidak ada lagi pengaruh dosa yang ia perbuat, baik di dunia maupun di akhirat.
  • 5. Berdasarkan hadist shahih dari Abu Hurairah ada 3 pilihan jenis kafarat yang disesuaikan dengan kemampuan orang yang akan menjalankan kafarat itu sendiri yaitu ;  memerdekakan budak,  Berpuasa 2 bulan berturut-turut, dan  Memberi makan 60 orang miskin
  • 6. Dari Abu Hurairah ra, Seorang lelaki datang menemui Nabi saw. dan berkata: Celaka saya, wahai Rasulullah. Beliau bertanya: Apa yang membuat engkau celaka? Lelaki itu menjawab: Saya telah bersetubuh dengan istri saya di siang hari bulan Ramadan. Beliau bertanya: Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan seorang budak? Ia menjawab: Tidak punya. Beliau bertanya: Mampukah engkau berpuasa selama dua bulan berturut-turut? Ia menjawab: Tidak mampu. Beliau bertanya lagi: Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memberi makan enam puluh orang miskin? Ia menjawab: Tidak punya
  • 7. . Kemudian ia duduk menunggu sebentar. Lalu Rasulullah saw. Memberikan sekeranjang kurma kepadanya sambil bersabda: Sedekahkan lah ini. Lelaki tadi bertanya: Tentunya aku harus menyedekahkannya kepada orang yang paling miskin di antara kita, sedangkan didaerah ini, tidak ada keluarga yang paling memerlukannya selain dari kami. Maka Rasulullah saw. Pun tertawa sampai kelihatan salah satu bagian giginya. Kemudian beliau bersabda: Pulanglah dan berikan makan keluargamu (Muttafaq ‘alaih) Begitu juga dalam kesempatan yang lain Hurairah juga ia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah saw. kemudian berkata, ‘Aku tidak berpuasa sehari di bulan Ramadhan dengan sengaja.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Memerdekakan budak, atau puasalah dua bulan berturut-turut, atau berilah makan enam puluh orang miskin’.” (Muttafaq ‘alaih).
  • 8. Opsi – opsi nya Memerdekakan Budak Opsi ini sangat sulit dilakukan, di samping biaya menebus seorang budak sangat mahal juga perbudakan sekarang sudah tidak ada di sekitar kita. Kalau parameter harga budaknya sama dengan yang dikeluarkan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq dalam membebaskan bilal bin Rabbah ra orang yang tak punya harta jelas tidak sanggup melaksanakannya. Abu Bakar As-Shidiq ra Sewaktu membebaskan Bilal bin Rabah ra, Ia membebaskannya dengan harga 9 uqiah* yang setara dengan Rp. 157.842.000,- (9 x 7,4 x Rp. 2.370.000 ). Pertanyaannya apakah kita punya uang sebanyak itu?
  • 9. Melaksanakan puasa 2 bulan penuh Mari berfikir logika, Di bulan Ramadhan semua orang muslim sebagian besar berpuasa. Hanya “oknum” tertentu saja yang mengindahkan perintah puasa tanpa alas an yang jelas. Sehingga suasananya adalah suasana yang hemogen (kesamaan), kondisi dibuat sama yang secara tidak langsung akan memudahkan kita dalam menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Sedangkan di bulan lain (selain bulan Ramadhan), kondisinya sudah heterogen. Ada yang puasa (melanjutkan puasa sunah atau sedang mengqodho) ada yang tidak. Bisa jadi di saat kita sedang puasa, teman sebelah kita minum jus alpukat yang membuat kerongkongan kita makin deras menelan air liur. Belum lagi kalau kita bertamu kita
  • 10. Memberi makan 60 orang miskin 1 (satu) bulan dalam hijriyah berkisar 29-30 hari. Kalau opsi kafarat kedua adalah berpuasa selama 2 (dua) bulan berturut-turut dan di sambungkan dengan fidyah orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena alas an syar’i dimana sehari tidak berpuasa maka ia member makan 1 orang miskin.  وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِي ن “Wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184)  Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw bersabda ” Barang siapa meninggal dunia dan masih mempunyai utang
  • 11. puasa nazar PENGERTIAN PUASA NAZAR Puasa nazar wajib ditunaikan apabila kita telah berperoleh ataupun berjaya mendapatkan sesuatu apa yang kita ingini itu. Jika apa yang kita nazarkan itu tidak berjaya maka tidaklah wajib keatas kita untuk menunaikan nazar tersebut
  • 12. Macam macam puasa Puasa Nafsi Melaksanakan puasa yang berkaitan dengan pribadi masing-masing orang. Puasa ini bukannya tidak untuk berjamaah, dan puasa nafsi dilaksanakan apabila menginginkan sesuatu atau ber-nazar. Sebelum melaksanakan puasa nazar hendaklah dimohonkan dahulu kepada Allah akan segala keinginan kita, dan apabila telah terkabulnya permohonan barulah melaksanakan puasa nazar. Jadi bila kita ingin bernazar yang sesungguhnya ialah dengan berpuasa, haram hukumnya dengan bernazar kepada sesuatu tempat/kuburan/benda/orang, dll. Boleh bernazar ke suatu tempat ialah ke Baitullah, Madinah dan Masjidil Aqsha. Pelaksanaan puasa nazar adalah selama 1 hari saja yang dilakukan apabila sudah mencapai keberhasilan.
  • 13. Puasa Ahli Ialah melaksanakan suatu puasa nazar yang ada kaitannya dengan orang lain (maksudnya bukan untuk pribadi sendiri). Contohnya: misal ada seseorang yang kita nazarkan, dan dengan nazar kita orang itu dari perbuatan yang tidak baik menjadi baik.
  • 14. Puasa Juriat Ialah melaksanakan sesuatu nazar kepada tempat ibadah. Yang dimaksud tempat ibadah di sini ialah tempat-tempat yang suci: • Bernazar ke Baitullah (Rumah Allah). • Bernazar ke Masjidin Nabawi (Rumah Nabi). • Bernazar ke Baitul Muqadis/Masjidil Aqsha (Rumah Suci). Bila bernazar kepada selain ke-3 tempat tersebut tidaklah benar. Seandainya kita telah berikhtiar untuk menunaikan haji ke Makkah akan tetapi sesuatu terhalang oleh adanya sesuatu sebab, sakit, hamil, atau lainnya, maka bernazarlah, dan bila berhasil laksanakan puasa nazar selama 10 hari berturut-turut, untuk harinya bebas. Bernazar ke Masjidin Nabawi, bila berhasil puasa nazar selama 7 hari berturut-turut, juga harinya bebas. Bernazar ke Baitul Muqadis/Masjidl Aqsha, bila berhasil puasa nazar selama 3 hari berturut-turut, yaitu tanggal-tanggal 11,
  • 15. Tata cara pelaksanaannya TATA CARA PELAKSANAAN Pada dasarnya sama dengan puasa Ramadan, hanya niatanya sbb. نَوَيْتُ صَوْم غَدٍ لِنَذَرٍ فَرْضَا للهِ تَعَالَى Artinya: “saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan nazar( dalam hati menyebut nazarnya) farda karena Allah
  • 16. Puasa arafah Puasa Arafah yaitu puasa pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah, sedangkan puasa tarwiyah adalah puasa pada tanggal 8 bulan Dzulhijjah. Puasa sunnah itu berdasarkan dalil berikut: Dari Abi Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية  "Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura’ menghapuskan dosa tahun sebelumnya. (HR. Jamaah, kecuali Bukhari dan Tirmizy) Puasa hari Arafah (9 Dzulhijjjah) ini disepakati sunnah bagi yang tidak menunaikan haji. Sedangkan bagi yang wukuf di Arafah hukumnya
  • 17. Puasa sya’ban Dalil yang menunjukkan Sunnahnya puasa Sya’ban adalah puasa yang dilakukan Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam di bulan Sya’ban. Aisyah menginformasikan bahwa beliau tidak pernah melihat Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam berpuasa Sunnah sebanyak yang beliau lakukan di bulan Sya’ban. Abu Dawud meriwayatkan; )300 / سنن أبى داود – م ) 2 النَّبِ ى عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ -صلى الله عليه وسلم- نَّهَا قَالَتْ كَانَ أَ رَسُولُ اللََِّّ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ وَمَ ا رَأَيْتُ رَسُولَ اللََِّّ -صلى الله عليه وسلم- اسْ تَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِى شَهْ ر أَكْث رَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ . “dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa hingga kami mengatakan; beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengatakan; beliau tidak berpuasa. Dan tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyempurnakan puasa satu bulan sama sekali kecuali pada Bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihat beliau
  • 18. Puasa tengah bulan Puasa yang satu ini bisa kita rutinkan setiap bulannya. Setiap bulan minimal ada tiga hari berpuasa. Dan lebih utama jika dilakukan di pertengahan bulan, yaitu 13, 14 dan 15 Hijriyah, dikenal dengan puasaAyyamul Bidh. Apa saja keutamaan puasa tersebut? Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, وْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَ وْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُ ل شَهْر صَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1]
  • 19. Puasa daud Puasa daud Puasa Daud adalah melakukan puasa sehari, dan keesokan harinya tidak berpuasa. Semoga bermanfaat. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ أَحَبَّ ال صيَامِ إِلَى اللََِّّ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّ لاَةِ إِلَى اللََِّّ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَ انَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا “Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari
  • 20. Puasa wajib  Puasa ramadhan Pengertian puasa Puasa dalam bahasa arabnya الصوم/ الصيام secara harfiah berarti menahan diri, sedangkan dalam terminologi syara` berarti : امساك مخصوص عن شئ مخصوص في زمن مخصوص من شخص خصوص “menahan diri dengan ketentuan tertentu dari beberapa hal tertentu dalam masa tertentu dari orang tertentu”.
  • 21. Ayat al-quran: 1. Surat al-Baqarah ayat 183 – 185 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِِّيَامُ كَ مََا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ بََْلِكُ مْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ .أَيَّامًا مَعْدُودَا ت فَمََنْ كَانَ مِ نْكُمْ مَرِي اًً أَوْ عَلَى ر فَعِ دَّةٌ مِنْ أَيَّا م أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَ عَامُ مِسْكِي ن فَمََنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمَُونَ . شَهْرُ رَمَ اًَنَ الَّذِ أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِِّنَا ت مِنَ الْهُدَى وَالْ رَُْ اََنِ فَمََنْ شَهِدَ مِ نْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمَْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِي اًً أَوْ عَلَى ر فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّا م أُخَرَ يُرِيد اللََُّّ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلََ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَ لِتُكْمَِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِِّرُوا اللََّّ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
  • 22.  Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa 184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah
  • 23. Sebab wajib memulai puasa Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan pada bulan Ramadhan, maka sebab wajib puasa ramadhan antara lain:  Telah sempurna sya`ban 30 hari  Melihat hilal ramadhan pada malam 30 sya`ban Terlihat hilal akan tetap/stubut pada hakim bila ada seorang laki-laki yang adil yang bersaksi bahwa ia telah melihat hilal. Sedangkan bila saksi tersebut tidak mencukupi syarat sebagai saksi maka hanya wajib berpuasa terhadap orang-orang yang meyakini kebenaran beritanya saja tidak berlaku secara umum.
  • 24. Rukun puasa Niat Niat dilakukan dengan hati, dan tidak disyaratkan harus mengucapkan lafadh niatnya dengan lidah, tetapi hanya disunatkan mengucapkan lafadh niat sebagai pembantu bagi hati. Menurut Mazhab Syafii niat disyaratkan harus ada setiap malam, sehingga satu kali niat pada malam awal Ramadhan tidaklah mencukupi untuk seluruh puasa Ramadhan. Ada sedikit perbedaan tentang waktu niat bagi puasa wajib dengan puasa sunat. Untuk puasa wajib, disyarakan harus berniat pada waktu malam hari. Sedangkan untuk puasa sunat boleh niat sebelum tergelincir matahari dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.Dalam niat puasa wajib juga harus ditentukan(ta`yin) puasa yang ia lakukan, misalnya puasa wajib Ramadhan atau puasa Nazar atau kafarah.
  • 25. Syarat sah puasa  Syarat sah puasa:  Islam  Berakal  Bersih dari haidh, nifas serta wiladah. Tiga syarat ini harus ada pada sehari penuh untuk sah puasa, sehingga terhadap seseorang yang sempat hilang akalnya(gila) sesaat, datang haidh dan nifas pada tengah hari maka puasanya tidak sah. Hal ini sedikit berbeda dengan orang pingsan, bila ia sempat sadar walau sesat maka puasanya sah sedangkan bila ia tidak sadar seharian penuh maka puasanya tidak sah. Berbeda lagi dengan orang yang tidur seharian penuh, puasanya tetap sah.  Tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
  • 26. Syarat wajib puasa  Berakal  Baligh Sanggpup menjalankan puasa. Terhadap orang yang tidak berakal (gila) tidak diwajibkan puasa sama sekali. Sedangkan terhadap anak-anak yang belum baligh juga tidak diwajibkan puasa namun terhadap walinya, bila ia mampu berpuasa, wajib memerintahkannya untuk berpuasa bila ia telah mencapai umur 7 tahun.
  • 27. Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa  Orang sakit yang dapat menimbulkan mudharat bila ia berpuasa. Terhadap orang sakit boleh baginya untuk berbuka pausa, namun wajib baginya untuk mengqadhanya. Sedangkan bagi oyang sakit yang tidak ada harapan akan sembuh maka sebagai ganti puasa wajib baginya membayar fidyah sebaganyak 1 mod kepada faqir miskin untuk satu hari puasa.  Musafir dengan ketentuan perjalanan yang ia tempuh mencapai jarak yang dibolehkan qashar shalat (± 134 km atau pendapat lain ± 96 km) dan semenjak subuh ia telah musafir. Maka bila seseorang melakukan perjalanan setelah subuh maka untuk hari tersebut tidak dibenarkan baginya untuk berbuka puasa. Terhadap musafir yang tidak berpuasa maka wajib untuk mengqadhanya tanpa membayar fidyah.
  • 28.  Orang tua renta Terhadap orang yang sudah pikun dan tidak sanggup lagi berpuasa maka dibolehkan baginya meninggalkan puasa tetapi diwajibkan baginya membayar fidiyah berupa makanan pokok kepada faqir miskin sebanyak 1 mod untuk satu hari puasa.  Wanita hamil atau menyusui. Terhadap wanita hamil dan menyusui bila ia berbuka puasa karena takut terhadap kesehatan dirinya sendiri atau kesehatan dirinya beserta anaknya maka terhadap keduanya hanya wajib mengqadha puasa tanpa wajib membayar fidyah. Sedangjan bila ia berbuka karena takut terhadap kesehatan anaknya saja maka wajib terhadapnya qadha puasa dan membayar fidyah sebanyak 1 mod untuk setiap hari. Ukuran 1 mud adalah 0,864 liter, jika dibandingkan denga kilo gram adalah 0,6912 kg (Berdasarkan berat beras 1 liter 0,8 kg) dibulatkan menjadi 0,7 kg.
  • 29. Hal-hal yang membatalkan puasa  Jimak  Sengaja muntah  Memasukkan sesuatu kedalam rongga terbuka. Disyaratkan rongga tersebut haruslah rongga terbuka sehingga bila masuk sesuatu melalui pori-pori kulit atau melalui suntikan pada daging maka tidaklah membatalkan puasa.  Onani  Keluar mani karena bersentuhan dengan wanita. Sedangkan keluar mani/sperma karena sebab lain seperti karena menghayal, melihat hal-hal yang membangkitkan syahwat maka tidaklah membatalkan puasa.
  • 30. Hikmah puasa  Tanda terima kasih kepada Allah karena semua ibadah mengandung arti terima kasih kepada Allah atas nikmat pemberian-Nya  Didikan perasaan belas kasian terhadap fakir-miskin karena seseorang yang telah merasa sakit dan pedihnya perut lapar  Menjaga kesehatan karena dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya
  • 31. Thank you for your attention