Puasa menurut Al Quran dan hadis adalah menahan diri dari makan, minum, dan hubungan badan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa juga meliputi pengendalian anggota tubuh dari hal-hal terlarang dan memberi makan kepada orang berpuasa mendapat pahala setara dengan membebaskan budak. Hal-hal yang membatalkan puasa antara lain makan, minum
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
Definisi Puasa dan Hal yang Membatalkannya
1. Definisi Puasa
Puasa dalam Al Quran dan hadis disebut dengan kata ash-shiyam atau ash-shaum, dan
secara harfiah berarti menahan diri dari sesuatu. Puasa secara bahasa diartikan menahan secara
mutlak baik dari makan dan minum, bersetubuh, atau yang lainnya.1 Puasa menurut fikih adalah
menahan diri dari hal hal yang ditetapkan sebagai ‘mufthirat’ sejak terbit fajar sampai terbenam
nya matahari yang ditandai dengan hilangnya mega merah di sebelah timur, yang diawali dengan
niat mendekatkan diri kepada Allah Swt.2
Adapun puasa menurut akhlak adalah ekspresi penghambaan yang memiliki dimensi
ritual dan sosial sekaligus, karena di dalamnya terdapat anjuran bersedekah, shalat-shalat sunnah,
tadarus, shalat id, zakat fitrah dan sebagainya. Puasa secara akhlaki meliputi pengendalian semua
anggota tubub terutama kelamin, mata, telinga, dan hidung dari hal-hal yang diharamkan.
Rasulullah saw bersabda, “wahai manusia, sesiapa memberikan makanan untuk berbuka puasa
kepada seorang mukmin yang sedang berpuasa pada bulan ini, pahala baginya adalah (setara
dengan) membebaskan budak dan mendapat ampunan dosa-dosanya yang telah lalu.” 3
Jadi, intisari dari puasa itu adalah menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bersifat
membatalkan puasa dengan niat karena Allah Swt. Pengertian ini semakna dengan apa yang
ditulis di dalam kitab Tafsir Al-Manar bahwa puasa adalah menahan diri dari makan, minum,
dan berhubungan badan suami istri mulai dari terbit fajar hingga maghrib karena mengharap
ridha Allah, sebagai persiapan diri menuju ketakwaan kepada-Nya dengan jalan memerhatikan
dan mengendalikan kehendak pribadinya.
1 MuhammadAnis dan Muhammad Najmuddin, 125masalahpuasa, tiga serangkai, solo, 2008, hlm. 7
2 Salman nano, Makaberpuasalah, Al-huda, Jakarta, 2006, hlm. 9
3 Salman nano, Op.cit,. hlm. 10
2. Hal yang membatalkan puasa4
Makan dan minum
Makan dan minum bila dilakukan sengaja, yang lazim dimakan atau tidak
sedikit maupun banyak, membatalkan puasa.
Menelan ait dari luar yang terbawa dalam sikat gigi bila dilakukan sengaja
maka puasanya batal.
Menelan sesuatu yang mengganjal di sela-sela gigi secara sengaja,
membatalkan puasa.
Menelan dahak (yang berasal dari kepala atau dada) ketika berada pada
langit-langit, membatalkan puasa.
Suntikan atau infuse yang berfungsi sebagai pengganti makanan,
membatalkan puasa
Jimak (kontak kelamin suami istri)
Kontak kelamin baik disertai keluar air mania tau tidak, membatalkan
puasa.
Kontak kelamin jika lupa atau dipaksa, tidak membatalkan.
Masturbasi
Melakukan perbuatan dengan sengaja yang mengakibatkan ejakulasi
(keluar mani), membatalkan puasa
Melakukan perbuatan yang menurut kebiasaan mengakibatkan ejakulasi,
membatalkan puasa
Bermimpi hingga keluar air mani di siang hari puasa tidak membatalkan
puasa
Berdusta atas nama Allah, Nabi saw dan Imam as
Sengaja membuar suatu pperkataan, tulisan ataus isyarat lain secara dusta
dengan mengaatasnamakan Allah, Rasul saw, dan para imam as,
wapaupun telah mengaku kedustaannya atau bertobat darinya,
membatalkan puasa
Berdusta atas nabi-nabi yang lain dan washi-washi mereka, membatalkan
puasa
Agar puasa tidak batal jika menukil suatu kabar yang tidak diketahui dusta
tidaknya maka ia bisa menempuh cara berikut ;
Menurut ihtiyath wajib, ia harus menyebutkan orang yang menjadi
sumber kutipannya
4
Ibid, hlm. 35
3. Menurut ihtiyath wajib, ia harus menyebutkan kitab sumber
penukilannya.
Jika ia langsung menyampaikan maka puasanya tidak batal
Memasukan debu tebal kedalan kerongkongan
Memasukan debu pekat ke dalam kerongkongan membatalkan puasa,
baim debu yang halal dimakan atau yang haram dimakan seperti tanah,
membatalkan puasa
Memasukan uap air yang tebal, asap tembakau ke dalam tenggorokan,
membatalkan puasa
Memasukan kepala ke dalam air
Sengaja memasukan seluruh bagian kepalanya ke dalam air walaupun
sebagian badannya diluar air, membatalkan puasa
Membiarkan diri dalam keadaan janabah
Sengaja tetap berada dalam keadaan junub hingga azan Subuh pada saat
puasa, membatalkan puasa
Jika tidak cukup waktu mandi, maka wajib bertayamum
Siapa yang tidak bertayamum hingga waktu subuh tiba, dianggap tidak
melakukan mandi wajib
Melakukan puasa wajib yang telah ditentukan waktunya seperti puasa
Ramadhakan ia tidak mandi dan tidak tayamum hingga masuk waktu
subuh tanpa sengaja misalknya karena tida ada kesempatan untuk mandi
atau tayamum, tidak membatalkan puasa
Lupa mandi janabah di bulan ramadhan
Wajib mengqadha puasa apabila ingat setelah lewat sehari
Memasukan cairan ke dalam tubuh melalui dubur untuk pengobatan
walaupun karena terpaksa itu membatalkan puasa
Muntah
Memakan sesuatu di malam haru sembari menyadari bahwa makanan itu
mengakibatkan muntah atau membuatnya harus mengeluarkannya sendiri
membatalkan puasa
Menelan sesuatu yang berasal dari luar mulut lalu ditelan lagi
membatalkan puasa namun menelan air ludah yang ada dimulut itu tidak
membatalkan puasa.