1. Puasa wajib dan puasa sunnah
2. Puasa ramadhan adalah puasa wajib utama yang harus dilaksanakan setiap muslim
3. Terdapat pula puasa-puasa lain seperti puasa kifarat dan puasa nadzar yang dilaksanakan untuk bertobat atau menunaikan janji
4. Puasa berasal dari kata” saumu” yang artinya menahan diri dari segala sesuatu,
seperti menahan makan, minum, nafsu & menahan bicara yang tidak
bermanfaat .
Sedangkan menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu
yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar sampaiterbenamnya matahari.
َ Dalil Naqli dari Al-Quran tentang kewajipan berpuasa
Firman Allah Ta’ala :
ِذَّلا ىَلَع َبِتُك اَمَك ُماَيِّ ِالص ُمُكْيَلَع َبِتُك واُنَمآ َينِذَّلا اَهُّيَأ اَيَونَُُّتَت ْمُكَّلَََل ْمُكِلََْْ ْنِم َين
Maksudnya : “ Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan ke atas kamu
berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu
semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa ”. (Surah Al-Baqarah Ayat
183)
Dalil aqli tentang kewajipan berpuasa
Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim,
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ْنِم َمَّدَقَت اَم ُهَل َرِفُغ اًباَسِتْاحَو اًناَميِإ ََانضَمَر َماَص ْنَمِهِبْنَذ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan hal mengharap
pahala, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
5. 1. Puasa wajib
Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan oleh setiap umat islam yang sudah
balig dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Macam-macam puasa wajib yaitu:
A. Puasa ramadhan
Puasa ramadhan adalah puasa yang dilaksanakan di bulan ramadhan yang merupakan
rukun iman keempat. Hukum melaksanakan puasa ini adalah fardhu ‘ain. Puasa wajib
ini mulai di perintahkan mulai tahun kedua hijrah, setelah nabi hijrah ke Madinah.
1) Syarat wajib puasa
a) islam
b) berakal
c) Balig
d) mampu berpuasa
2) Syarat sahnya puasa
a) Islam
b) Mumayiz
c) Suci dari darah haid dan nifas
d) Dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa.
6. 3) Rukun puasa
a) Niat untuk berpuasa
Artinya: “Saya berniat puasa Ramadan besok hari untuk menjalankan kewajiban di bulan
Ramadan tahun ini karena mentaati perintah Allah Ta’ala.”
Niat untuk melaksanakan puasa dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa
dan selambat-lambatnya sebelum terbit fajar. Untuk menjaga agar niat puasa ini tidak
terlewatkan, kita boleh mengucapkan niat puasa ini setelah selesai śalat tarawih.
7. b) Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit
fajar sampai terbenamnya matahari.
c) Niat berbuka puasa
Artinya: “ Ya Allah, untukmu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman dan
dengan rizki dari-Mu aku berbuka, dengan rahmatmu, wahai Tuhan
yang maha penyayang.”
8. 4) Hal-hal yang membatalkan puasa
a) Makan dan minum dengan sengaja
b) Muntah yang disengaja atau dibuat-buat
c) Berhubungan suami istri pada siang hari
d) Keluar darah haid atau nifas bagi
perempuan
e) Gila
f) Keluar cairan mani dengan sengaja.
5) Hal-hal yang disunnahkan dalam puasa
a) Berdoa ketika berbuka puasa
b) Memperbanyak sedekah
c) Salat malam, termasuk śalat tarawih
d) Tadarus atau membaca al-Qur’ān.
6) Hal-hal yang mengurangi pahala puasa
a) membicarakan kejelekkan orang lain
b) berbohong
c) mencaci maki orang lain, dan sebagainya
7) Orang-orang yang boleh berbuka puasa dan boleh
tidak berpuasa
a) Orang yang sedang sakit dan tidak kuat
untuk berpuasa
b) Orang yang sedang dalam perjalanan jauh
c) Orang tua yang sudah lemah
d) Orang yang sedang hamil dan menyusui
9. Puasa Kifarat
Puasa kifarat (kafarat) diberlakukan atas pelanggaran yang dilakukan seorang Muslim atas hukum Allah yang
sudah berketetapan. Karena perbuatan yang ia lakukan tersebut Allah masih memberikan maaf, di samping
bertobat ia harus melakukan atau membayar kafarat tersebut agar tobatnya diterima. Adapun pelanggaran
yang dilakukan seseorang sehingga ia harus membayar kafarat adalah:
1. Hubungan badan di siang hari Ramadhan. Melakukan hubungan badan pada siang hari di bulan
Ramadhan adalah pelanggaran yang sangat berat hukumannya. Maka, seseorang yang melanggar hal itu
harus:
Berpuasa selama 60 hari berturut-turut tanpa terpisah sama sekali kecuali ada udzur syar’I,
Apabila tidak mampu maka harus memberi makan kepada 60 orang miskin.Kifarat wajib dilakukan berkali-
kali bila pelanggaran yang menyebabkannya berkali-kali dilakukan pada hari-hari yang berbeda. Sedang kalau
dilakukan pada hari yang sama, maka kifaratnya cukup satu kali saja. Kemudian apabila seseorang
melakukan pelanggaran yang mewajibkannya berkifarat dan langsung dia kifarati, tetapi pada hari itu juga
dia melakukan lagi perbuatan yang sama, maka cukuplah baginya satu kifarat yang telah dia lakukan tadi,
sekalipun dia menanggung dosa besar tentunya. Dan Allah jualah Yang Lebih Tahu.
2. Membunuh seorang muslim tanpa disengaja. Kesalahan tersebut mewajibkan pelaksanaan salah satu
dari dua denda, yaitu diyat atau kifarat. Kifarat untuk itu ada dua macam yaitu:
Memerdekan hamba beriman yang tidak ada cela pada dirinya yang menghambat kerja atau usaha.
Puasa 2 (dua) bulan berturut--turut.
10. Ulama Syafi’iyah menambahkan bahwa jika seseorang karena tua atau sangat lemah tidak kuat berpuasa,
maka ia dapat menggantikannya dengan memberi makanan untuk 60 orang miskin masing-masing 1 mud (+
1 liter).
3. Seorang suami melakukan zhihar. Karena ucapan zhihar itu suami tersebut bergaul dengan istrinya.
Kemudian ia bermaksud menarik kembali ucapan zhiharnya itu karena keinginannya untuk bergaul seperti
sebelum terjadinya zhihar.
Wajib membayar kifarat, ialah memerdekakan seorang hamba atau jika ia tidak mampu.
Berpuasa 2 bulan berturut-turut. Jika ia tidak kuat berpuasa, maka ia terkena hukum wajib memberi
makanan untuk orang-orang miskin sebanyak 60 orang masing-masing 1 mud.
4.Bersumpah lantas dengan sengaja ia melanggar sumpahnya
Pelanggaran tersebut menyebabkannya terkena kifarat sumpah, yaitu:
Wajib memerdekakan seorang hamba atau jika ia tidak mampu,
Wajib memberi makan/pakaian 1 orang miskin atau jika itupun ia tidak mampu,
Wajib berpuasa 3 hari
5. Seorang yang sedang ihram membunuh binatang buruan, baik yang halal maupun yang haram.
Kifaratnya adalah:
Menggantinya dengan hewan ternak yang seimbang dengan binatang buruan yg dibunuhnya, menurut
putusan dua orang yang adil dan disembelih sebagai hadya (kurban) di tanah haram serta dagingnya
diberikan kepada fakir miskin, atau jika tidak mampu,
Memberi makanan kepada fakir miskin yang banyaknya sedemikian rupa sehingga seimbang dengan hadya
(hewan pengganti) tersebut, atau
Berpuasa sejumlah hari yang seimbang dengan makanan yang seharusnya ia keluarkan (jumlah hari puasa
itu adalah sebanyak mud yang diberikan kepada fakir dan miskin. Mud tersebut dibanding seimbangkan
dengan hewan yang disembelih tadi).
11. Puasa Nadzar
Bernadzar artinya berjanji akan berpuasa, apabila misalnya sembuh dari sakit atau jika
diperkenankan sesuatu maksud yang baik (yang bukan maksiat) dalam rangka mensyukuri
nikmat atau untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka wajiblah atasnya untuk
melaksanakannya. Puasa nadzar pada dasarnya utang, bahkan lebih tegas lagi karena biasanya
dikaitkan dengan sesuatu. Oleh karena itu, seorang yang bernadzar wajib melaksanakan puasa
nadzar tersebut sebab ia sendiri yang membuatnya wajib. Dengan mengatakan, misalnya, “Jika
saya sembuh nanti, maka saya akan puasa selama lima hari berturut-turut,” maka setelah
sembuh puasa lima hari berturut-turut tersebut wajib baginya untuk dilaksanakan.
“Barang siapa bernadzar akan mentaati Allah maka hendaklah ia menaati-Nya dan barangsiapa
bernadzar akan mendurhakai Allah, maka janganlah ia mendurhakai-Nya.” (HR Abu Dawud).
Disyariatkannya Menunaikan Nadzar
Disyariatkannya nadzar bisa dilihat dari dalil-dalil yang ada didalam Al Qur’an maupun sunnah :
ْمُهَورُذُن واُفوُيْلَو
Artinya : “Dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka.” (QS. Al Hajj : 29).
اًيرِطَتْسُم ُهُّرَش ََانك اًم ْوَي َونُفاَخَيَو ِرْذَّنالِب َونُفوُي
Artinya : “Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-
mana.” (QS. Al Insan : 7)
12. Nadzar sangat baik dilaksanakan sebagai rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada
kita, terutama setelah hilangnya kesulitan dalam diri atau keluarga, asal nadzar tersebut
masuk akal dalam pelaksanaannya dan tidak memberatkan diri.
Jika seseorang memiliki nadzar kemudian meninggal tanpa sempat menunaikan nadzarnya,
maka puasa nadzar itu diwariskan atau ditanggung oleh wali atau pewarisnya untuk
disempurnakan
Sa’ad bin Ubadah r.a berkata: “Dia bertanya kepada Rasulullah, Ibuku meninggal dunia dan
dia memiliki nadzar yang belum terpenuhi.” Rasulullah bersabda : “Qadhakanlah puasanya
untuk ibumu.” (HR Bukhari, Muslim, Al-Nassai’, Tirmidzi dan Ahmad).
ْتَلاَق ًةَاَرْام َّنَا ٍاسَّبَع ِنْبا َِنع:ْوَص اَهْيَلَع َو ْتَتاَم يِِّمُا َّنَا ِهللا َلوُسَارَيَلاَق ؟ اَهْنَع ُم ْوُصَاَفَا ٍرْذَن ُم:َلَع ََانك ْوَل ِتْيَاَرَاِكِِّمُا ى
ْتَلاَق ؟ اَهْنَع َكِلَذ ِّىِدَؤُي ََانكَا ُهُتْيَضَقَف ٌنْيَد:ِِّمُا َْنع ىِم ْوُصَف َلاَق ،ْمَعَنِك
Dari Ibnu Abbas r.a: sesungguhnya ada seorang perempuan telah bertanya kepada Rasulullah
s.a.w: “ya Rasulullah s.a.w, sesungguhnya ibuku telah meninggal duniam dan ia meninggalkan
keajiban puasa nadzar yang belum sempat ia tunaikan, apakah aku boleh berpuasa untuk
menggantikannya?” rasulullah s.a.w, menjawab;”apakah pendapatmu, kalau seandainya
ibumu mempunya hutang, dan kamu membayarnya. Apakah hutangnya terbayarkan?”.
Perempuan tadi, menjawab: “ia”. Dan Nabi s.a.w, bersabda: “berpuasalah untuk ibumu”.
(Hadits Shahih, riwayat Muslim).
13. PUASA QADA
Puasa qada adalah puasa yang kita niatkan untuk mengganti
kewajiban sesudah lewat waktunya. Sebagai contoh orang
yang meninggalkan puasa karena sedang haid, berkewajiban
mengganti puasa tersebut di bulan yang lainnya. Apabila
meninggalkan puasanya enam hari, wajib baginya mengqada
enam hari (sebanyak jumlah hari yang ditinggalkan). Batas
waktu untuk mengqada puasanya adalah sampai datang
bulan puasa berikutnya. Apabila tidak dilakukan, ia wajib
mengqada serta membayar fidyah.
14. Puasa qadha boleh dilakukan pada bila-bila masa kecuali pada hari diharamkan berpuasa. Ia wajib
disegerakan sebelum masuk Ramadhan yang baru. Jika qadha puasa hendak dikerjakan pada Syawal ia
boleh dilakukan selepas 1 Syawal (Hari Raya Aidil Fitri)
Ibadah wajib jika ditinggalkan wajar diqadhakan segera sebagai menunjukkan sikap pengabdian diri
terhadap Allah. Sunat menyegerakan qadha puasa secara berturut-turut. Puasa qadha ini hendaklah
dilakukan mengikut rukun dan syarat-syarat sebagaimana puasa biasa.
Wajib Qadha Puasa Sahaja
Orang yang meninggalkan puasa wajib dan mesti mengqadhakan puasanya sahaja ialah:
1. Terlupa berniat.
2. Sakit yang membahayakan.
3. Pitam, pengsan, gila atau mabuk.
4. Perempuan yang datang haid atau nifas.
5. Sengaja berbuka atau jimak (bagi isteri saja).
6. Ibu mengandung yang bimbangkan kesihatan dirinya.
7. Menyusukan anak dan bimbang menjejaskan kesihatan sendiri.
8. Orang yang berkerja berat sepanjang bulan puasa.
9. Tersangat lapar dan dahaga yang membahayakan.
10. Orang yang kembali dari bermusafir.
16. 2. Puasa Sunnah
Selain diperintahkan untuk melaksanakan
puasa wajib, kita juga
dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah.
Cara mengerjakannya
sama seperti melaksanakan puasa Ramadan,
yaitu dimulai dari terbitnya
fajar sampai terbenamnya matahari. Dalam
pelaksanaanya puasa sunnah
ini dikaitkan dengan bulan, hari, dan tanggal.
Puasa sunnah ini apabila
dikerjakan akan mendapatkan pahala. Namun,
apabila tidak dikerjakan
tidak mendapat dosa.
17. Puasa Arafah
Puasa 'Arafah adalah puasa pada Hari Arafah, yaitu hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah.
Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat muslim yang tidak pergi haji, karena sebagaimana
dikatakan dalam sekian banyak hadits, puasa 'arafah dapat menghapuskan dosa selama dua
tahun.
Hadits Keutamaan Puasa 'Arafah
1. Dari Abu Qatadah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda: صوم يوم
عرفة،يكفر سنتين،ماضية ومستقبلة،ويوم يوم عاشرا ء يكفر سنة ماضية "Puasa pada hari 'Arafah dapat
menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan
datang. Dan puasa hari 'Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu. (H.R.Jama'ah kecuali
bukhari dan Turmudzi).
2. Diterima dari Hafsah, katanya: "Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh
Rasulullah saw.: Puasa 'Asyura, puasa sepertiga bulan - yakni bulan Dzulhijjah - puasa tiga
hari dari tiap bulan, dan shalat dua raka'at sebelum shubuh." (H.R. Ahmad dan Nasa'i).
3. Diterima dari Uqbah bin 'Amir, bahwa Rasulullah saw. bersabda: يوم
عرفة،ويوم النحر،وايام التسريق،عيدنا أهل اإلسالم - وهي أيام أكل وشرب "Hari 'Arafah, hari qurban dan
hari Tasyrik adalah hari raya kita penganut Islam, dan hari-hari itu adalah hari makan minum.
(Diriwayatkan oleh yang berlima kecuali Ibnu Majah, dan dinyatakn sah oleh Turmidzi).
18. 4. Diterima dari Abu Hurairah r.a., katanya: نهى رسول هللا عن صوم يوم عرفة بعرفات "Rasulullah saw. melarang
berpuasa pada hari 'Arafah di 'Arafah. (H.R.Ahmad, Abu Daud, Nasa'i dan Ibnu Majah). Berkata Timidzi: "Para
ulama memandang sunat berpuasa pada hari 'Arafah kecuali bila berada di 'Arafah.
5. Diterima dari Ummul Fadhal, katanya: "Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi saw. di 'Arafah, lalu
saya kirimi susu, maka diminumnya, sedang ketika itu beliau berkhotbah di depan manusia di 'Arafah.
(Disepakati oleh Bukhari dan Muslim).
Waktunya: 1. Dari sekian banyak hadits tentang puasa 'Arafah terdapat dalil dan hujjah yang sangat kuat
tentang waktu puasa Arafah, yaitu pada hari Arafah ketika manusia wuquf di Arafah.
2.Karena puasa Arafah ini terkait dengan waktu dan tempat. Bukan dengan waktu saja seperti umumnya
puasa-puasa yang lain. Oleh karena puasa Arafah itu terkait dengan tempat, sedangkan Arafah hanya ada di
satu tempat yaitu di Saudi Arabia di dekat kota Makkah bukan di Indonesia atau di negeri-negeri yang
lainnya, maka waktu puasa Arafah adalah ketika kaum muslimin wuquf di Arafah.
3.Maka, jika pada pelaksanaan ibadah haji wuquf jatuh pada -misalanya- hari Rabu, maka kaum muslimin di
Indonesia dan di seluruh negeri puasa Arafahnya pada hari Rabu dan ‘Iedul Adha-nya pada hari Kamis. Bukan
sesudahnya, yakni puasanya pada hari kamis dan ‘iednya pada hari Jum’at, dengan alasan
mengikuti ru’yah di negeri masing-masing seperti halnya bulan Ramadhan dan ‘Iedul Fithri.(?)
4.Pendapat mengikuti ru'yah di negeri masing-masing sangatlah bathil, karena telah menyalahi ketegasan
hadits di atas, di mana Rasulullah saw. di tanya tentang puasa pada hari Arafah, yakni pada hari ketika
manusia wuquf di Arafah. Adapun hari sesudahnya bukan hari Arafah lagi tetapi hari ‘Ied, dan lusanya bukan
hari ‘Ied lagi tetapi hari Tasyrik.
5.Hujjah di atas lebih lemah. Karena telah mempergunakan qiyas ketika nash telah ada. Kaidah fiqqiyyah
mengatakan, “Apabila nash telah datang, maka batallah segala pendapat.”
19. Setiap amalan sunnah memiliki manfaat yang besar untuk jasmani dan rohani kita.
Salah satu contohnya yaitu Puasa Senin Kamis. Puasa yang dikerjakan pada 2 hari ini ternyata
memiliki faedah yang besar yaitu, seperti menurunkan kadar kolesterol, hingga mengendalikan
diri kita. Puasa Senin Kamis ini boleh dikerjakan bulan apa saja terkecuali pada hari tasrik yaitu
1 Syawal dan 10 – 13 Dzulhijjah.
Niat puasa senin kamis :
Bacaan niat puasa senin kamis pun ada dua, yaitu niatnya berbeda terletak pada harinya saja.
Niat boleh dalam hati maupun diucapkan secara lisan, Berikut bacaan lisan niatnya:
هلل سنة االثنين يوم صوم نويتتَالى
NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAINI SUNNATAN LILLAHI TANA’ALA
“ Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”
puasa Sunnah Senin dan Kamis
20. تَالى هلل سنة الخميس يوم صوم نويت
NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAA’ALA
“ Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”
Bacaan Doa Berbuka Puasa Senin Kamis :
ALLOHUMMA LAKA SUMTU WA ‘ALA RIZQIKA AFTORTU DZAHABA DZOMA-U WAB’TALLATIL
URUUQU WATSABATAL AJRU, INSYAA ALLAAH
“Ya Allah hanya untuk-Mu aku berpuasa & dgn rezki-Mu aku berbuka. Telah sirna dahaga, urat-
urat telah basah & pahala telah tetap insya Allah Ta’ala.”
21. Manfaat Puasa Senin-Kamis
1.Dijamin masuk Surga.
2.Terhindar dari Siksa Api Neraka.
3.Menjadi Penolong pada Hari Kiamat.
4.Menanamkan Kedekatan Diri pada Allah SWT.
5. Beberapa manfaat bagi kesehatan jasmani antara lain adalah:
Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan. Karena pada hari saat kita
tidak berpuasa alat penceranaan di dalam tubuh bekerja sangat keras, dan pada saat
puasalah alat pencernaan tersebut beristirahat
Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan puasa Senin-Kamis,
berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim
antioksi dan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan
mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan gizi, yang belum
tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan
kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan
trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
22. Puasa Syawal
Puasa ini dilaksanakan sesudah tanggal 1 Syawal yang merupakan sunnah Nabi
Muhammad yang dianjurkan namun bukan amalan wajib. Jumlahnya ada enam hari. Cara
mengerjakannya boleh dikerjakan enam hari berturut-turut atau boleh juga dilaksanakan
dengan cara berselang-seling. Misalnya sehari puasa sehari tidak. Manfaatnya puasa ini
yaitu akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh, sebagai bentuk syukur pada
Allah, dan Melakukan puasa syawal merupakan tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan.
Adapun bacaan niat puasa Syawal
ٍلا َوَش ِْمن ٍةَتِس ْنَع ٍدَغ َم ْوَص ُتْي َوَنَلاَََت َِهَل ةَنُس
Artinya: Saya niat berpuasa sunnah enam hari bulan Syawal karena Allah.
Editor's Notes
fa·e·dah v berguna; bermanfaat: nasihat yg baik itu sangat ~ bagi hidupnya
Sumber :
1. http://belajar-fiqih.blogspot.com/2013/06/niat-puasa-senin-kamis-menurut-islam.html
2. http://www.kusnendar.web.id/2013/08/bacaan-niat-puasa-senin-kamis-dan-doa-berbuka-puasanya.html