SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
EVALUASI KERJA DAN KOMPENSASI
Diajukan Sebagai Tugas UTS Mata Kuliah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Dosen Pengampu : Ade Fauji .SE.MM
Disusun Oleh
Mardiah (11141123 )
7Z – MSDM
Ruang .C.2.3
PROGRAM STUDI MANAGEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
2017
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah yang telah mengutus Nabi Muhammad sebagai Rosul yang
terakhir.Semoga rahmat dan kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhamad ,para sahabatnnya,para ulama sebagai pewaris nabi dan segenap kaum
muslimin dihari kemudian.
Teriring rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,berkat taufiknya lah kita
dapat menyelesaikan RESUME EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI, yang
ditujukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi.
Kami menyadari Resume ini masih banyak kekurangan,kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun.Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
umumnya bagi semua.
Serang, 15 November 2017
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan............................................................................................................2
1.4. Manfaat..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kinerja SDM..................................................................................................3
2.2. HR Scorecard.................................................................................................5
2.3. Motivasi dan Kepuasan kerja.........................................................................11
2.4. Mengelola Potensi kecerdasan dan Emosional SDM.....................................14
2.5. Membangun kapabilitas dan kompetensi SDM..............................................16
2.6. Konsep Audit Kinerja.....................................................................................21
2.7. Pelaksanaan Audit Kinerja.............................................................................26
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan....................................................................................................28
3.2. Saran................................................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (dalam
tulisan ini disebut juga dengan istilah pegawai) dalam organisasi adalah evaluasi
kinerja pegawai dan pemberian kompensasi. Ketidak tepatan dalam melakukan
evaluasi kinerja akan berdampak pada pemberian kompensasi yang pada akhirnya
akan mempengaruhi perilaku dan sikap karyawan, karyawan akan merasa tidak puas
dengan kompensasi yang didapat sehingga akan berdampak terbalik pada kinerja
pegawai yang menurun dan bahkan karyawan akan mencoba mencari pekerjaan lain
yang memberi kompensasi baik.
Hal ini cukup berbahaya bagi perusahaan apabila pesaing merekrut atau
membajak karyawan yang merasa tidak puas tersebut karena dapat membocorkan
rahasia perusahaan atau organisasi.
Kompensasi dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk melamar sebuah
pekerjaan, tetap bersama perusahaan, atau bekerja lebih produktif. Jika dikelola secara
pantas, gaji dapat menyebabkan karyawan mengurangi upaya mereka untuk mencari
pekerjaan alternatif. kompensasi mempengaruhi sikap dan perilaku kerja karyawan ini
adalah alasan yang mendorong untuk memastikan bahwa sistem gaji dirancang dan
dilaksanakan secara wajar dan adil. Evaluasi kinerja pada dasarnya dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana kadar profesionalisme karyawan serta seberapa tepat
pegawai telah menjalankan fungsinya. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai
dan mencari jenis perlakuan yang tepat sehingga karyawan dapat berkembang lebih
cepat sesuai dengan harapan. Ketepatan pegawai dalam menjalankan fungsinya akan
sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan.
Tidak sedikit di perusahaan-perusahaan swasta maupun negeri yang
melakukan evaluasi kinerja pegawai tidak tepat, tidak sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada, pada akhirnya akan berdampak pada pemberian kompensasi. Oleh
karena itu, banyak para karyawan yang kinerjanya menurun dan pada akhirnya harus
mengundurkan diri karena kompensasi yang tidak sesuai. Dengan adanya kasus
seperti inilah bagi instansi pemerintahan, maupun perusahaan swasta, evaluasi kinerja
1
sangat berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, efisiensi perubahan, motivasi para
aparatur serta melakukan pengawasan dan perbaikan. Kinerja aparatur yang optimal
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan
hidup instansi ini. Setiap instansi tidak akan pernah luput dari hal pemberian balas
jasa atau kompensasi yang merupakan salah satu masalah penting dalam menciptakan
motivasi kerja aparatur, karena untuk meningkatkan kinerja aparatur dibutuhkan
pemenuhan kompensasi untuk mendukung motivasi para aparatur. Dengan
terbentuknya motivasi yang kuat, maka akan dapat membuahkan hasil atau kinerja
yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang dilaksanakannya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kinerja SDM?
2. Apa yang dimaksud dengan HR Scorecard (Pengukuran Kinerja SDM)?
3. Apa Motivasi kerja dan kepuasan kerja?
4. Bagaimana mengelola potensi kecerdasan dan Emosional SDM?
5. Bagaimana membangun kapabilitas dan kompetensi SDM?
6. Apa itu konsep audit kinerja?
7. Bagaimana pelaksanaan audit kinerja?
1.3.TUJUAN
2. Untuk mengetahui pengertian dari kinerja SDM dan aspek-aspek penilaian SDM.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengukuran kinerja dengan menggunakan HR
Scorecard.
4. Untuk mengetahui motivasi kerja dan kepuasan kerja SDM.
5. Untuk dapat mengetahui cara mengelola potensi kecerdasan serta emosional yang
dimiliki oleh SDM.
6. Dapat membangun kemampuan kapabilitas dan nilai kompetensi SDM.
2
7. Untuk mengetahui konsep audit kinerja serta pelaksanaannya.
1.4.MANFAAT
Dari hasil rangkuman yang dikaji oleh penulis maka penulis berharap untuk
memberikan manfaat bagi proses evaluasi kinerja,penetapan, fungsi dan tujuan
adanya evaluasi kinerja bagi SDM.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KINERJA
a. Pengertian Kinerja
Menurut Rivai dan Basri dalam Kaswan (2012: 187) lebih spesifik
mengatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.”
Sedangkan menurut Wibowo (2012: 81) lebih spesifik mengatakan bahwa,
“Kinerja merupakan proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai
hasil kerja.”
Dari definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja adalah
proses atau hasil pekerjaan yang mempengaruhi seberapa banyak seorang karyawan
memberikan kontribusi kepada organisasi.
Menurut Bernardin dan Russell dalam Kaswan (2012: 187) mendefinisikan
lima kriteria utama yang digunakan sebagai dasar menilai kinerja, sebagai berikut:
3
1. Kualitas: seberapa jauh/baik proses atau hasil menjalankan aktivitas mendekati
kesempurnaan, ditinjau dari kesesuaian dengan cara ideal menjalankan suatu
kegiatan atau memenuhi tujuan yang dikehendaki oleh suatu aktivitas.
2. Kuantitas: jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam nilai mata uang, jumlah unit,
atau jumlah siklus kegiatan yang telah diselesaikan.
3. Ketepatan waktu: seberapa jauh/baik sebuah aktivitas diselesaikan, atau hasil yang
diproduksi, pada waktu yang paling awal yang dikehendaki dari sudut pandang
koordinasi dengan output yang lain maupun memaksimum waktu yang ada untuk
kegiatan-kegiatan lain.
4. Efektivitas biaya: seberapa jauh/baik sumber daya organisasi (bahan baku, dan
teknologi) dimaksimumkan untuk memperoleh keuntungan tertinggi.
5. Kebutuhan untuk supervisi: seberapa jauh/baik seorang karyawan dapat
melaksanakan fungsi kerja tanpa harus meminta bantuan pengawasan atau
memerlukan intervensi pengawasan untuk mencegah hasil yang merugikan.
6. Dampak interpersonal: seberapa jauh/ baik karyawan meningkatkan itikad baik
(goodwill), dan kerjasama antar sesama karyawan dan bawahan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
a. Efektifitas dan efisiensi
b. Otoritas (wewenang)
c. Disiplin
d. Inisiatif
c. Karakteristik Kinerja Karyawan
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut
(Mangkunegara, 2002:68):
a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
4
b. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
c. Memiliki tujuan yang realistis.
d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi
tujuannya.
e. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja
yang dilakukannya.
f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
d. Indikator Kinerja Karyawan
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu
(Robbins, 2006:260):
a. Kualitas
b. Kuantitas
c. Ketepatan waktu
d. Efektivitas
e. Kemandirian
e. Standard Kinerja
Standar kinerja (performance standards) adalah tolok ukur (benchmark)
yang digunakan untuk mengukur kinerja.
Agar efektif, standar tersebut harus terkait dengan hasil yang diharapkan dari
suatu jabatan. Standar-standar kinerja yang terkait dengan suatu jabatan (job-related)
bisa diperoleh melalui proses analisis jabatan.
Prinsip SMART dalam penetapan standar kinerja:
– Specific: Jelas dan rinci
– Measurable: Dapat diukur
– Achievable: Dapat dicapai (berdasarkan kesepakatan antara karyawan dengan
atasannya).
– Result oriented: Berorientasi pada hasil
5
– Time framed: Jelas jangka waktu pencapaiannya.
f. Ukuran Kinerja
Ukuran kinerja (performance measures) adalah nilai atau peringkat yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja.
Ukuran kinerja harus mudah digunakan, dapat diandalkan (reliable), dan
mampu melaporkan perilaku-perilaku kritikal yang menentukan kinerja.
2.2. HR Scorecard (Pengukuran Kinerja SDM)
a. Pengertian Human Resources Scorecard (HRSC)
Human Resources Scorecard adalah suatu alat untuk mengukur dan mengelola
kontribusi strategik dari peran human resources dalam meciptakan nilai untuk
mencapai strategi perusahaan.
Human Resources Scorecard menjabarkan misi, visi, strategi menjadi aksi
human resources yang dapat diukur kontribusinya. Human Resources Scorecard
menjabarkan sesuatu yang tak berwujud/intangible (leading/sebab) menjadi
berwujud/ltangible (lagging/akibat). Human Resources Scorecard merupakan
kombinasi antara indikator lagging (akibat) dan indikator leading (sebab).
Di dalam Human Resources Scorecard itu harus ada hubungan sebabnya dulu
baru akibatnya apa.
Dasar pemikiran HRSC adalah 'Gets Managed, Gets Done", artinya apa yang
diukur itulah yang dikelola barulah bisa diimplementasi dan dinilai.
Dharma dan sunatrio dalam pfeffer et al mengemukakan bahwa
terdapat beberapa tahap dalam merancang system pengukuran sumber daya
manusia melalui pendekatan Human Resource (HR) Scorecard yaitu sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi HR Competency (Kompetensi Manajer SDM)
Kompetensi yang dimaksud berupa pengetahuan, ketrampilan
dan kemampuan serta karakteristik kepribadian yang mempengaruhi
secara langsung terhadap kinerjanya. Hasil studi tentang kompetensi
sumber daya manusia pernah dilakukan oleh Perrin (1990) dalam
6
(Becker Huselid dan Ulrich) yang menunjukkan bahwa kompetensi
sumber daya manusia diidentifikasi sebagai berikut :
a. Memiliki kemampuan computer (eksekutif lini)
b. Memiliki pengetahuan yang luas tentang visi untuk sumber
daya manusia (akademik)
c. Memiliki kemampuan untuk mengantisipasi pengaruh
perubahan (consultant)
d. Mampu memberikan edukasi tentang sumber daya manusia dan
mempengaruhi manajer lini (eksekutif sdm).
Hasil penelitian Universitas Michigan di Amerika dalam periode
1988 sampai 1998 menujukkan bahwa kompetensi yang perlu dimiliki
oleh sumber daya manusia di masa depan adalah :
a) Memiliki pengetahuan tentang bisnis
b) Ahli dalam melaksanakan ptaktek sumber daya manusia
c) Memiliki kemampuan mengelola perubahan
d) Memiliki kemampua mengelola budaya
e) Memiliki kredibilitas personal
2. Pengukuran High Performance Work System (HPWS)
HPWS menempatkan dasar untuk membangun sumber daya
manusia menjadi strategic asset dengan memaksimalkan kinerja
karyawan. Setiap pengukuran sistem sumber daya manusia harus
memasukkan kumpulan indikasi yang merefleksikan pada focus pada
kinerja dari setiap elemen sistem sumber daya manusia.
Pengukuran HPWS lebih pada bagaimana organisasi bekerja
melalui setiap fungsi sumber daya manusia mulai dari tingkat makro dan
menekankan pada orientasi kinerja pada setiap aktivitas yang contohnya
adalah :
a. Berapa banyak kandidat yang berkualitas sangat baik yang
direkrut untuk setiap strategi penerimaan karyawan baru?
b. Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk training bagi
karyawan baru tiap tahunnya?
7
3. Mengukur Human Resource System Alignment
Menilai sejauhmana sistem sumber daya manusia memnuhi
kebutuhan implementasi strategi perusahaan atau disebut kesejajaran
eksternal (external alignment). Sedangkan yang dimaksud dengan
kesejajaran internal (internal alignment) adalah bagaimana setiap elemen
dapat bekerja bersama dan tidak mengalami konflik. Dalam hal ini tidak
perlu dilakukan pengukuran kesejajaran internal karena bila sistem
sumber daya manusia sudah foks pada implementasi strategi (kesejajaran
eksternal) atau dapat mengelola kesejajaran eksternal, maka
ketidaksejajaran internal cenderung tidak terjadi.
Focus pada kesejajaran internal lebih sesuai bila pengukuran
untuk suatu perusahaan tidak mengadopsi perspektif strategi sumber
daya manusia. Pemilihan pengukuran kesejajaran (alignment) yang tepat
akan membantu memahami HR deliverable mana yang dibutuhkan untuk
menciptakan value dalam organisasi yang juga sebaliknya menentukan
elemen sistem sumber daya manusia (leading indicator) yang harus
saling di reinforce untuk menghasilkan HR deliverable. Pengukuran
kesejajaran tertentu akan dihubungkan secara langsung dengan
deliverable tertentu dalam score card.
4. Human Resource Efficiency
Merefleksikan pada bagaimana fungsi sumber daya manusia
dapat membantu perusahaan untuk mencapai kompetensi yang
dibutuhkan dengan cara biaya yang efektif. Bukan berarti sumber
daya manusia harus meminimalkan biaya tanpa memperhatikan hasil
atau outcome tetapi lebih pada merefleksikan keseimbangan
(balance).
Pengukuran Human Resource efficiency terdiri dari dua jenis
kategori yaitu:
a. Pengukuran efficiency inti (core efficiency) yang
mempresentasikan pengeluaran sumber daya manusia yang
signifikan yang tidak memiliki kontribusi langsung dengan
implementasi strategi perusahaan yang terdiri dari :
8
 Biaya manfaat (benefit cost) sebagai suatu persentase dari
penggajian
 Biaya kesejahteraan (worker compensation) per karyawan
 Persentase pemasukan yang tepat pada sistem informasi
sumber daya manusia
b. Pengukuran efesiensi strategik (strategic efficiency) mengukur
efesiensi kegiatan dan proses sumber daya manusia yang
dirancang untuk menghasilkan Human Resource deliverable
tersebut yang terdiri dari :
 Biaya per orang yang dipekerjakan
 Biaya per jam pelatihan
 Pengeluaran sumber daya manusia bagi karyawan
5. Human Resource Deliverable
Untuk mengintegrasikan sumber daya manusia ke dalam
sistem pengukuran kinerja bisnis maka manajer harus
mengidentifikasi hal yang menghubungkan antara sumber daya
manusia dan rencana rencana implementasi strategi organisasi. Hal
tersebut dinamakan Strategic Human Resource deliverable yang
merupakan outcome dari arsitektur sumber daya manusia yang akan
melaksanakan strategi perusahaan. Hal ini bertentangan dengan
Human Resource doables yang memfokuskan kepada efesiensi
sumber daya manusia dan jumlah kegiatan.
Human Resource deliverable terdiri dari:
a. Human Resource performance driver. Kapabilitas atau asset
yang berhubungan dengan orang (core people related)
misalnya berupa produktivitas karyawan dan kepuasan kerja
b. Enabler performance driver. Memperkuat performance driver
misalnya berupa perubahan dalam struktur reward
memungkinkan adanya pencegahan daripada reaktif. Atau
bila suatu perusahaan mengidentifikasi produktivitas
karyawan sebagai inti performance driver maka dengaqn
melatih ketrampilan ulang (re-skilling) dapat menjadi
enablerperformance driver.
9
Jadi perusahaan sebaiknya memfokuskan pada dua hal
tersebut di atas secara seimbang. Misalnya daripada hanya
memikirkan sumber daya manusia yang memfokuskan pada hal-
hal enabler bagi sumber daya manusia dalam organisasi tetapi
juga memikirkan bagaimana suatuenabler sumber daya manusia
tertentu yang dapat memperkuat performance driver dalam hal
operasional, pelanggan (customer) dan segmen finansial di
perusahaan (non sumber daya manusia).
b. Sumber dalam Perumusan HR Scorecard
c. KPI (Key Performance Indicator)
KPI adalah ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh
mana kita berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan.
Indikator kinerja utama bisa disusun dengan metode SMART ( Scientific,
Measurable, Achievable, Reliable, Time Bound).
Adapun langkah-langkah yang perlu dilewati dalam menyusun key
performace adalah sebagai berikut:
i. Mengumpulkan data pengukuran dari strategi perusahaan, target bisnis,
proses inti bisnis, harapan pelanggan, baik internal maupun eksternal, hasil
pekerjaan setiap unit dan individu pemegang jabatan.
ii. Menciptakan key result area yang penting dan key performance indikator
yang sejalan dengan atasan.
10
Strategi Corporate
Analisa Lingkungan
Eksternal
Analisa Proses Kerja
Kunci
Srategi HR
iii. Mereview secara sistematis semua indicator yang telah diciptakan atau
ditemukan. Hal ini bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara masing-
masing indikator dimana sangat penting untuk diperhatikan dalam
meningkatkan performa perusahaan.
iv. Memperkuat hubungan indikator mulai dari tingkat teratas sampai ke
tingkat operasional.
v. Menghubungkan setiap indikator dengan setiap individu pemegang
jabatan, memasukkan indikator sebagai pedoman perencanaan pekerjaan
dan melakukan aktivitas coaching dan counseling selama proses pekerjaan.
vi. Mengevaluasi keefektifan indikator yang sudah digunakan, mengecek
apakah sudah tepat, memperbaiki sistem pengukuran performa sesuai
dengan perkembangan yang muncul.
2.3. Motivasi dan Kepuasan kerja
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan,
agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan
tujuan yang telah ditentukan. Motivasi berasal dari bahasa Latin, Movere yang
berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi didefinisikan sebagai proses
dimana perilaku diberikan energy dan diarahkan.
Bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau
bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan. Pemberian daya penggerak yg menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif, & terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Pentingnya motivasi yaitu
sebagai berikut:
Motivasi penting dikarenakan:
– Motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil
optimal.
Orang mau bekerja dikarenakan:
– The Desire to Live (Keinginan Untuk hidup)
– The Desire for Position (Keinginan akan suatu posisi)
– The Desire for Power (Keinginan akan Kekuasaan)
– The Desire for Recognation (Keinginan akan pengakuan)
11
b. Tujuan Motivasi
Beberapa tujuan motivasi yaitu sebagai berikut:
– Meningkatkan moral & kepuasaan kerja karyawan
– Meningkatkan produktifitas kerja karyawan
– Mempertahankan kestabilan karyawan
– Meningkatkan kedisiplinan
– Mengefektifkan pengadaan karyawan
– Menciptakan hubungan & suasana kerja yg baik
– Meningkatkan loyalitas, kreativitas, & partisipasi
– Meningkatkan kesejahteraan karyawan
– Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas
– Meningkatkan efisiensi penggunaan alat & bahan
c. Asas-asas motivasi
- Asas mengikutsertakan
- Asas komunikasi
- Asas Pengakuan
- Asas wewenang yang didelegasikan
- Asas perhatian timbal balik
d. Model-Model Motivasi
i. Model Tradisional
ii. Model Hubungan Manusiawi
iii. Model Sumber Daya Manusia
e. Metoda Motivasi
i. Direct Motivation (Motivasi Langsung)
ii. Indirect Moivation (Motivasi Tidak Langsung)
f. Alat-alat Motivasi
i. Material Incentive
ii. Nonmaterial Incentive
12
g. Jenis-jenis Motivasi
1. Motivasi Positif
2. Motivasi Negatif
h. Proses Motivasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
 Penetapan Tujuan
 Mengetahui keinginan karyawan
 Adanya komunikasi yang baik
 Integrasi tujuan perusahaan dengan kepentingan karyawan
 Menyediakan fasilitas
 Membentuk teamwork yang terkoordinasi dengan baik.
i. Teori-teori Motivasi
Ada beberapa teori mengenai motivasi yaitu:
I. Teori kepuasan (Content Teory)
- Teori Maslow’s
- Teori Dua Faktor (Herzberg)
- Teori X dan Teori Y (Mc Gregor)
II. Teori Motivasi Proses
- Teori Harapan
- Teori Keadilan
- Teori Pengukuhan
A. Kepuasan kerja
a. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah cara seorang pekerja merasakan pekerjaannya.
Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja, atasan, peraturan dan kebijakan
organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan sebagainya. Kepuasan kerja menurut
Susilo Martoyo (1992:115), pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis
yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,ia akan merasa
puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya
dengan pekerjaan yang ia hadapi.
13
b. Indikator Kepuasan Kerja
a. Isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol
terhadap pekerjaan
b. Supervisi
c. Organisasi dan manajemen
d. Kesempatan untuk maju
e. Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya
f. Rekan kerja
g. Kondisi kerja
c. Pengukuran kepuasan kerja
a. Manusia berhak diberlakukan dengan adil dan hormat
b. Kepuasan kerja dapat menciptakan perilaku yang mempengaruhi fungsi-
fungsi perusahaan
2.4. Mengelola Potensi Kecerdasan dan Emosional SDM
a) Apa yang dimaksud dengan IESQ ?
IQ= Intelectual Quotient (kecerdasan intelektual
EQ= Emotional Quotient (Kecerdasan Emosional)
SQ=Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual)
b) Perbedaan IESQ ?
Intelectual Quotient (Kecerdasan Intelektual): kecerdasan berbasis pada
logika pengetahuan
Emotional Quotient (Kecerdasan emosional): Kecerdasan berbasis Emosi,
yaitu kemampuan mengendalikan diri dan memahami perasaan orang lain.
Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual): kecerdasan yang berbasis pada
nilai-nilai Ketuhanan.
c) NILAI DALAM IESQ
14
• Berbuat baik kepada Tuhan: Beribadah sesuai dengan keyakinan dan
agama kita masing-masing.
• Berbuat baik kepada Manusia
1. Dilandasi logika perhitungan yang cermat
2. Melakukan kewajiban sebagai sesama hamba Allah
3. Memahami dan memenuhi apa yang menjadi hak orang lain
• Dilandasi nilai-nilai Ketuhanan (SQ)
• Iman (meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang patut disembah atau tauhid
rububiyyah dan meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Esa atau
tauhid uluhiyyah)
• Takwa (merasa selalu di dalam pengawasan Allah di mana saja berada)
• Tawakkal (pasrah atas semua hal yang ditentukan oleh Allah kepada kita)
d) PRINSIP KEHIDUPAN
a. Menjaga kejujuran
b. Menjaga keadilan
c. Menjaga kesabaran
d. Menjaga Kebersamaan
e. Mengutamakan Tenggang rasa
f. Mengutamakan memaafkan
e) MENGENDALIKAN EMOSI
• Berpikir sebelum bertindak (orang harus berhitung secara cermat
tentang segala sesuatu)
• Menghadapi sesuatu dengan tenang (ketenangan akan diperoleh jika
orang selalu mengingat Allah)
• Mengembangkan Empati (jangan menganggap diri kita paling hebat)
• Mengendalikan hawa nafsu (nafsu mengarahkan kepada kejelekan)
• Mengembangkan kesabaran (sabar adalah keindahan)
f) MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL
• Berniat yang baik (niat seseorang menentukan tentang amal perbuatan
dan produks yang dihasilkannya)
15
• Melakukan sesaatu atas dasar kebenaran (kebenaran menjadi asas
dalam tindakan)
• Berdoa dalam setiap langkah (tiada keberhasilan yang diperoleh tanpa
campur tangan Tuhan)
• Menjaga kebersihan hati (harus ikhlas dalam melakukan tindakan)
• Banyak tafakkur (hendaknya menjadikan alam seluruhnya sebagai titik
tolak pemikiran)
• Menyandarkan segala sesuatu atas kehendak Allah (segala sesuatu
telah ada ketentuannya namun manusia harus melakukan segala
sesuatu dengan sebaik-baiknya
g) Agar Bisa Dicapai
• Kendalikan Hawa Nafsu
• Kendalikan Ingin Menang Sendiri
• Kendalikan Ingin Menguasai
• Kendalingin … Ingin… Ingin…Ikan
h) Ciri Pemenang Dan Pecundang
• Pemenang Selalu Melihat Ada Peluang Di Dalam Setiap Kesulitan
• Pecundang Selalu Melihat Kesulitan Di Dalam Setiap Peluang
2.5. Membangun Kapabilitas dan Kompetensi SDM
a. Pengertian kompetisi dan kapabilatas SDM
- Kompetensi, artinya adalah Kemampuan, sebagai seorang individu
atau calon pemimpin diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan
atau skill.
- Kapabilitas, artinya juga sama dengan Kompetensi, yaitu
Kemampuan. Namun pemaknaan kapabilitas tidak sebatas memiliki
keterampilan (skill) saja namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara
mendetail sehingga benar benar menguasai kemampuannya dari titik
kelemahan hingga cara mengatasinya.
- Akseptabilitas, artinya adalah Keterterimaan, kecocokkan dan
kepantasan. Kata ini berasal dari "peminjaman" kata Accetability.
16
- Elektabilitas, adalah "Ketertarikan yang dipiilih". Mislanya, sesuatu
benda atau orang yang memiliki Elektabilitas tinggi adalah yang
terpilih dan disukai oleh masyarakat. yakni difavoritkan
b. Karakteristika Kompetensi
1. Motif -- apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih
terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
2. Sifat/ciri bawaan -- ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat tetap
terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep diri -- sikap, nilai atau self image dari orang-orang.
4. Pengetahuan – informasi yang dimiliki orang-orang khususnya pada
bidang yang spesifik.
5. Keterampilan – kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas
fisik dan mental tertentu.
c. Model Gunung Es Kompetensi
d. Konsep kompetensi
Faktor dalam diri dan luar yang membangun kompetensi individu
* Bakat
* Motivasi
* Sikap, nilai, cara pandang
17
* Pengetahuan
* Keterampilan
* Lingkungan
e. Kelompok Kompetensi Generik
 Kemampuan merencanakan untuk peningkatan prestasi dan
mengimplementasikan (achievement & action)
 Kemampuan melayani (helping & human service)
 Kemampuan memimpin (impact & influence)
 Kemampuan mengelola (managerial)
 Kemampuan berpikir (cognitive)
 Kemampuan bersikap dewasa (personal effectiveness)
1) Kemampuan Merencanakan untuk peningkatan prestasi dan
Mengimplementasikan (Achievement & Action)
- Achievement Orientation (ACH)
- Concern for Order, Quality and Accuracy (CO)
- Initiative (INT)
- Information Seeking (INF)
2) Kemampuan Melayani (Helping and Human Service)
• Interpersonal Understanding (IU)
• Customer Service Orientation (CSO)
3) Kemampuan Memimpin (Impact and Influence)
• Impact and Influence (IMP)
• Organizational Awareness (OA)
• Relationship Building (RB)
4) Kemampuan Mengelola (Managerial)
- Developing Other (DEV)
- Directiveness (DIR)
- Teamwork and Cooperation (TW)
18
- Team Leadership (TL)
5) Kemampuan Berpikir (Cognitive)
- Analitical Thinking (AT)
- Conceptual Thinking (CT)
- Technical/Professional/Managerial Expertise (EXP)
6) Kemampuan Bersikap Dewasa (Personal Efectiveness)
- Self-control (SCT)
- Self-confidence (SCF)
- Flexibility (FLX)
- Organizational Commitment (OC)
f. Komponen Utama MSDM-BK
- Rumusan Kompetensi Organisasi
- Kebijakan Organisasi untuk MSDM-BK
- Fungsi-fungsi MSDM-BK
- Kebutuhan Kompetensi Jabatan
- Pengukuran Kompetensi Pegawai
- Sistem Informasi MSDM-BK
g. Kebutuhan Kompetensi Jabatan
• 20 jenis kompetensi (Spencer, 1993)
• Pendidikan (tingkat dan bidang)
• Pengalaman (durasi, tingkat dan bidang)
• Sertifikasi keahlian (bidang, tingkat, tahun)
• Pelatihan (durasi, tingkat dan bidang)
h. Funsi-fungsi MSDM-BK
• Kualifikasi/spesifikasi jabatan
• Jalur karir jabatan
19
• Pelatihan pejenjangan
• Standar prestasi
• Struktur gaji
• Rekrutmen & seleksi
• Penempatan
• Kebutuhan pelatihan
• Penilaian prestasi
• Konsultasi karir
• dll
i. Pengukuran Kompetensi Pegawai
Metode Pengukuran
• Referensi dari profesional
• Assessment Center
• Psikotes
• Wawancara (BEI)
• Kuesioner Perilaku
• Penilaian 360°
• Biodata
j. Langkah Pengembangan SDM
1. Profil Kapabilitas Pegawai :
• Identifikasi kompetensi
• Uraian kompetensi jabatan
• Penilaian pemegang jabatan
• Identifikasi keunggulan dan kelemahan
20
2. Program pelatihan dan pengembangan keterampilan
3. Perencanaan pelatihan individual
4. Penilaian pascaprogram pelatihan/ pengembangan keterampilan
k. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal yang HARUS diantisipasi :
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Perkembangan Teknologi
3. Human Resources
4. Struktur Organisasi
5. Budaya Perusahaan
l. Aspek-aspek Peningkatan Kompetensi
- Komitmen
- Kompetensi
- Keefektifan Biaya
- Keserasian
- Penyesuaian Diri
- Kinerja
- Kepuasan Kerja
- Motivasi Pegawai
m. Tahapan Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi
21
2.6. Konsep Audit Kinerja
Istilah Audit Kinerja terdiri atas dua kata : Audit = kegiatan pengumpulan dan
evaluasi terhadap bukti-bukti yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara kondisi
yang ditemukan dan kriteria yang ditetapkan (Arens). Kinerja = hasil evaluasi
terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah
ditetapkan bersama (Stephen P.Robbings).
Tujuan dasar audit kinerja adalah menilai kinerja suatu organisasi, program,
atau kegiatan yang meliputi audit atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Audit
Kinerja merupakan perluasan dari audit laporan keuangan, dalam hal prosedur dan
tujuan. Fungsi Audit Kinerja adalah memberikan review indepnden dari pihak ketiga
atas kinerja manajemen dan menilai apakah kinerja organisasi dapat memenuhi
harapan.
a) Tujuan Audit SDM
Ada beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit SDM yang merupakan
tujuan dari dilakukannya audit tersebut, antara lain :
- Menilai efektivitas dari fungsi SDM.
- Menilai apakah program/aktivitas SDM telah berjalan secara
ekonomis, efektif, dan efisien.
- Memastikan ketaatan berbagai program/aktivitas SDM terhadap
ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.
- Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap
aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
- Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas berbagai
program/aktivitas SDM.
b) Manfaat Audit SDM
Bebarapa manfaat dari audit SDM antara lain:
- Mengidentifikasi kontribusi dari Departemen SDM terhadap
organisasi.
- Meningkatkan citra profesional Departemen SDM.
22
- Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi
karyawan Departemen SDM.
- Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab Departemen SDM.
- Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.
- Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang SDM.
- Memastikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan, dalam praktik
SDM.
- Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif.
- Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam Departemen SDM.
- Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.
c) Pendekatan Audit SDM
1) Menentukan ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang berlaku
2) Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi
3) Mengukur kinerja program
d) Ada beberapa tentang pendekatan audit SDM yaitu sebagai berikut:
a. Pendekatan Komperatif
Tim audit sumber daya manusia membandingkan perusahaan (divisi)
dengan perusahaan atau divisi lainnya guna menyingkap bidang-bidang yang
berkinerja buruk. Pendekatan lini lazimnya digunakan untuk membandingkan
hasil-hasil dari aktivitas-aktivitas atau program sumber daya manusia spesifik.
Pendekatan ini membantu mendeteksi bidang-bidang yang membutuhkan
pembenaran
b. Pendekatan otoritas pihak luar
Tim audit sumber daya manusia bergantung pada keahlian-keahlian
konsultan dari luar atau temuan-temuan riset yang dipublikasikan sebagai
suatu standar terhadapnya aktivitas-aktivitas atau program sumber daya
manusia dievaluasi. Konsultan ataupun temuan-temuan riset dapat membantu
mendiagnosis penyebab masalah-masalah yang timbul.
c. Pendekatan Statistikal
Dari catatan-catatan yang ada, tim audit sumber daya manusia
menghasilkan standar-standar statistical terhadapnya aktivitas-aktivitas dan
23
program-program sumber daya manusia dievaluasi. Dengan standar matematis
ini, tim audit dapat menemukan kesalahan-kesalahan pada saat kesalahan-
kesalahan tersebut masih kecil, berupa Data yang dikumpulkan per tahun,
metode kuantitatif seperti:
- Regresi: memanfaatkan hubungan antara dua atau lebih variabel
kuantitatif sehingga satu variabel dapat diprediksikan dari variabel
lainnya.
- Korelasi: mengukur tingkat asosiasi yang ada antara dua atau lebih
variable.
- Diskriminan: mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan antara
dua atau lebih kelompok dalam suatu populasi.
d. Pendekatan Kepatuhan
Dengan mengambil sample elemen-elemen system informasi sumber
daya manusia, tim audit mencari penyimpangan-penyimpangan dari berbagai
peraturan, kebijakan, serta prosedur-prosedur perusahaan, melalui upaya-
upaya pencarian fakta, tim audit dapat menemukan apakah terdapat kepatuhan
berbagai kebijakan dan peraturan perusahaan
e. Pendekatan manajemen berdasarkan tujuan
Pada saat pendekatan manajemen berdasarkan tujuan digunakan
terhadap bidang-bidang sumber daya manusia, tim audit dapat
membandingkan hasil-hasil actual dengan tujuan-tujuan yang dinyatakan.
Bidang-bidang berkinerja buruk dapat dideteksi dan dilaporkan.
e) Langkah-langkah audit
Langkah-langkah (tahapan) audit tersebut meliputi:
- Audit pendahuluan
- Review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program
- Audit lanjutan
- Pelaporan
- Tindak lanjut
24
f) Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit SDM dibagi ke dalam tiga kelompok,sesuai dengan
adminitrasi aset tetap pada umunya,yaitu perolehan,penggunaan,dan
penghentian penggunaan sebagai berikut:
- Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan
kebutuhan SDM hingga proses seleksi dan penempatan.
- Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas
pengelolaan SDM setelah ada di perusahaan, dimulai dari pelatihan
dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan.
- Pemutusan hubungan kerja (PHK) Karena mengundurkan diri maupun
pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan
g) Audit Atas Perolehan SDM
Perencanaan SDM
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identisifikasitentang
kebutuhan dan ketersediaan SDM untuk menyelesaikan berbagai bidang tugas
dan tanggung jawab yang harus dikelola perusahaan dalam mencapai tujuan.
h) Manfaat perencanaan SDM Meliputi:
- Perusahaan dapat memanfaatkan secara optimal SDM yang sudah ada
di perusahaan.
- Meningkatkan efektivitas kerja.
- Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
- Tersedianya SDM yang memenuhi kualifikasi untuk meemgang
wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan
datang.
- Menyediakan dasar penyusunan program SDM bagi fungsi SDM.
i) Audit Atas pengelolaan SDM
- Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan
- Perencanaan Dan Pengembangan Karier
- Penilaian Kinerja
25
- Kompensasi Dan Balas Jasa
- Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
- Kepuasan Kerja Karyawan
Performance Audit diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Elmer B. Staat pada
Kongres INTOSAI di Montreal Merupakan perluasan dari lingkup audit kinerja
Dilaksanakan dalam audit sektor publik oleh Lembaga Audit Tertinggi di seluruh
dunia Di Indonesia mulai diperkenalkan pada tahun 1976, dengan dimulainya
management audit course di BPK kerjasama dengan US-GAO.
Manfaat:
 Mengidentifikasi permasalahan dan alternative penyelesainnya.
o Mengidentifikasi sebab-sebab actual dari suatu permasalahan yang dapat
diatasi oleh kebijakan manajemen atau tindakan lainnya.
 Mengidentifikasi peluang atau kemungkinan untuk mengatasi ketidakefisienan
 Mengidentifikasi criteria untuk menilai pencapaian tujuan organisasi
 Melakukan evaluasi atas sistem pengendalian internal
 Menyediakan jalur komunikasi antara operasional dan manajemen
 Melaporkan ketidakberesan.
2.7. Pelaksanaan Audit Kinerja
A. Prosedur Pelaksanaan
Secara umum, prosedur pelaksanaan audit adalah sebagai berikut:
a) Persiapan Audit Kinerja
b) Pengujian Pengendalian Manajemen
c) Pengukuran dan Pengujian Key Performance Indicator (KPI) atau yang
disebut Indikator Kinerja Kunci (IKK).
d) Review Operasional
e) Pembuatan Kertas Kerja Audit (KKA)
26
f) Pelaporan
g) Pemantauan Tindak Lanjut
B. Perencanaan Audit Kinerja
Dalam Pedoman Pelaksanaan Audit Kinerja, Perencanaan audit merupakan
langkah penting yang dilakukan untuk memenuhi standar audit. Dalam perencanaan
audit perlu memperhatikan perkiraan waktu dan petugas audit, selain itu juga
mempertimbangkan perencanaan lainnya yang meliputi:
a. Sumber dan cara memperoleh informasi yang cukup mengenai auditan
b. Hasil audit yang diperoleh pada tahap sebelumnya.
c. Prosedur Pelaksanaan Audit Kinerja
Pengertian Prosedur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993: 703)
adalah tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
Menurut Setyawan (1988: 35), prosedur adalah langkah-langkah yang harus
dilaksanakan guna mencapai tujuan pemeriksaan. Pelaksanaan Audit Kinerja oleh
kantor akan berdasarkan prosedur yang terdiri dari tahapan Audit Kinerja yang
menguraikan tentang bagaimana langkah kerja Audit Kinerja itu dilakukan.
C. Persiapan Audit Kinerja
Dalam tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan yang merupakan tahap awal dari
rangkaian Audit Kinerja sebagai dasar penyusunan Program Kerja Audit Tahap
berikutnya. Tahap ini meliputi:
a. Pembicaraan pendahuluan auditan
b. Pengumpulan informasi umum dalam pengenalan terhadap kegiatan
yang diaudit.
c. Pengidentifikasian aspek manajemen atau bidang masalah yang
menunjukkan kelemahan dan perlu dilakukan pengujian balik.
d. Pembuatan ikhtisar hasil persiapan Audit Kinerja.
27
Dalam pengumpulan informasi kegiatan persiapan Audit Kinerja mencakup:
a. Organisasi
b. Peraturan perundangan yang berlaku
c. Tujuan, Visi, Misi, sasaran, strategi dan kegiatan usaha
d. Sistem dan prosedur
e. Data keuangan
f. Informasi lainnya yang relevan
Simpulan Hasil Persiapan Audit Kinerja yang disusun setelah kegiatan
persiapan Audit Kinerja selesai. Simpulan hasil Audit Kinerja ini antara lain meliputi
mengenai kelemahan-kelemahan yang harus dikembangkan lebih lanjut dalam tahap
audit berikutnya. Dari simpulan tersebut dibuat program audit tahap pengujian
pengendalian manajemen. (Deputi Bidang Akuntan Negara, 2001: 8-15).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Evaluasi pekerjaan adalah perbandingan pekerjaan-pekerjaan yang diklasifikasikan
guna menentukan kompensasi yang pantas bagi pekerjaan-pekerjaan tersebut.
2. Pemenuhan kebutuhan ekonomi, mendorong peningkatan produktifitas kerja,
pengaitan kompensasi dengan kesuksesan organisasi, memikat pegawai dan menahan
pegawai yang kompeten.
3. Metode untuk penentuan evaluasi pegawai yang paling terkenal adalah metode poin
faktor.
B. Saran
Penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik- baiknya.
Akan tetapi, penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan.
28
Maka, penulis sangat mengharapkan saran terutama dari dosen kami dan juga para
pembaca untuk membantu demi membangun kesempurnaan makalah ini.
29

More Related Content

What's hot

Makalah ke1 pk ade uts
Makalah ke1 pk ade utsMakalah ke1 pk ade uts
Makalah ke1 pk ade utsetisuha
 
Makalah 1 abdurrahman 11160301
Makalah 1 abdurrahman 11160301Makalah 1 abdurrahman 11160301
Makalah 1 abdurrahman 11160301arrahman07
 
Resume Evaluasi Kinerja Materi 1 - 7 Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompen...
Resume Evaluasi Kinerja Materi 1 - 7 Mata Kuliah  Evaluasi Kinerja dan Kompen...Resume Evaluasi Kinerja Materi 1 - 7 Mata Kuliah  Evaluasi Kinerja dan Kompen...
Resume Evaluasi Kinerja Materi 1 - 7 Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompen...Yusinadia Sekar Sari
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasitaufiqhidayat142
 
Makalah sebelum uts penilaian kinerja
Makalah sebelum uts penilaian kinerjaMakalah sebelum uts penilaian kinerja
Makalah sebelum uts penilaian kinerjaSerpatiSaid
 
makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1yulisarustandi
 
Rangkuman mata kuliah evaluasi kinerja dan konpensasi
Rangkuman mata kuliah evaluasi kinerja dan konpensasiRangkuman mata kuliah evaluasi kinerja dan konpensasi
Rangkuman mata kuliah evaluasi kinerja dan konpensasikozesaske
 
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasiMakalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasidharmawan01
 
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)Inada Restu Wijaya
 
Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]
Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]
Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]SintiaTeresya
 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2 ) makalah uas
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2 ) makalah uasMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2 ) makalah uas
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2 ) makalah uasMarani Puspita
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1Umisalamah19
 
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaMakalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaAgungLogika
 
Tugas makalah ii evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas makalah ii evaluasi kinerja dan kompensasiTugas makalah ii evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas makalah ii evaluasi kinerja dan kompensasimbaybahiyah
 
Neneng makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Neneng makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)Neneng makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Neneng makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)neneng juhaeti
 
Makalah ratu alfany uts
Makalah ratu alfany utsMakalah ratu alfany uts
Makalah ratu alfany utsevi oktaviani
 

What's hot (19)

Makalah ke1 pk ade uts
Makalah ke1 pk ade utsMakalah ke1 pk ade uts
Makalah ke1 pk ade uts
 
Makalah 1 abdurrahman 11160301
Makalah 1 abdurrahman 11160301Makalah 1 abdurrahman 11160301
Makalah 1 abdurrahman 11160301
 
Resume Evaluasi Kinerja Materi 1 - 7 Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompen...
Resume Evaluasi Kinerja Materi 1 - 7 Mata Kuliah  Evaluasi Kinerja dan Kompen...Resume Evaluasi Kinerja Materi 1 - 7 Mata Kuliah  Evaluasi Kinerja dan Kompen...
Resume Evaluasi Kinerja Materi 1 - 7 Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompen...
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Makalah sebelum uts penilaian kinerja
Makalah sebelum uts penilaian kinerjaMakalah sebelum uts penilaian kinerja
Makalah sebelum uts penilaian kinerja
 
makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1
 
Rangkuman mata kuliah evaluasi kinerja dan konpensasi
Rangkuman mata kuliah evaluasi kinerja dan konpensasiRangkuman mata kuliah evaluasi kinerja dan konpensasi
Rangkuman mata kuliah evaluasi kinerja dan konpensasi
 
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasiMakalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
 
makalah uts
makalah uts makalah uts
makalah uts
 
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
Makalah 1 evaluasi kinerja (inada -11140555 -7p msdm)
 
Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]
Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]
Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]
 
Makalas uas pak ade
Makalas uas pak adeMakalas uas pak ade
Makalas uas pak ade
 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2 ) makalah uas
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2 ) makalah uasMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2 ) makalah uas
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2 ) makalah uas
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
 
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaMakalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
 
Tugas makalah 2 evkikom uas
Tugas makalah 2 evkikom uasTugas makalah 2 evkikom uas
Tugas makalah 2 evkikom uas
 
Tugas makalah ii evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas makalah ii evaluasi kinerja dan kompensasiTugas makalah ii evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas makalah ii evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Neneng makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Neneng makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)Neneng makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Neneng makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
 
Makalah ratu alfany uts
Makalah ratu alfany utsMakalah ratu alfany uts
Makalah ratu alfany uts
 

Similar to Makalah I Mardiah 11141123 7_z_c.2.3

Makalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasiMakalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasiazharialim
 
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)DwiPrabowoWidiyanto
 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMarani Puspita
 
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDMMakalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDMDindaAyoeNingtyas
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1NouvalAbdulAziz
 
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasiMakalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasidharmawan01
 
Makalah 1 uts evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 1 uts evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah 1 uts evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 1 uts evaluasi kinerja dan kompensasimutamimi
 
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...DindaAyoeNingtyas
 
Makalah ke2 uas pk ade
Makalah ke2 uas pk adeMakalah ke2 uas pk ade
Makalah ke2 uas pk adeetisuha
 
Makalah II mardiah 11141123 7 zmsdm_c.2.3
Makalah II mardiah 11141123 7 zmsdm_c.2.3Makalah II mardiah 11141123 7 zmsdm_c.2.3
Makalah II mardiah 11141123 7 zmsdm_c.2.3DiahMardiah2
 
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasijefrimarudutbutar
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompDaniriPusmasari
 
Tugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & KompensasiTugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & KompensasiNicky Hikmat
 
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdmMakalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdmYeyenKurniati
 
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdmMakalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdmYeyenKurniati
 
Tugas makalah UTS evakinkomp
Tugas makalah UTS evakinkompTugas makalah UTS evakinkomp
Tugas makalah UTS evakinkompDaniriPusmasari
 
MAKALAH EVAKINKOMP
MAKALAH EVAKINKOMPMAKALAH EVAKINKOMP
MAKALAH EVAKINKOMPLisaaa1096
 
Evaluasi kinerja dan konpensasi 2
Evaluasi kinerja dan konpensasi 2Evaluasi kinerja dan konpensasi 2
Evaluasi kinerja dan konpensasi 2saepul azazri
 
Makalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Makalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdmMakalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Makalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdmIlaNursilah
 

Similar to Makalah I Mardiah 11141123 7_z_c.2.3 (20)

Makalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasiMakalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasi
 
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
 
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDMMakalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
Makalah 2 (UAS) Dinda Ayoe Ningtyas- 11150404- 7C MSDM
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
 
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasiMakalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
 
Makalah 1 uts evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 1 uts evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah 1 uts evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 1 uts evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
 
Makalah ke2 uas pk ade
Makalah ke2 uas pk adeMakalah ke2 uas pk ade
Makalah ke2 uas pk ade
 
Makalah II mardiah 11141123 7 zmsdm_c.2.3
Makalah II mardiah 11141123 7 zmsdm_c.2.3Makalah II mardiah 11141123 7 zmsdm_c.2.3
Makalah II mardiah 11141123 7 zmsdm_c.2.3
 
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkomp
 
Tugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & KompensasiTugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
 
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdmMakalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
 
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdmMakalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi yeyen kurniati, 11160968, 7 h msdm
 
Tugas makalah UTS evakinkomp
Tugas makalah UTS evakinkompTugas makalah UTS evakinkomp
Tugas makalah UTS evakinkomp
 
MAKALAH EVAKINKOMP
MAKALAH EVAKINKOMPMAKALAH EVAKINKOMP
MAKALAH EVAKINKOMP
 
Evaluasi kinerja dan konpensasi 2
Evaluasi kinerja dan konpensasi 2Evaluasi kinerja dan konpensasi 2
Evaluasi kinerja dan konpensasi 2
 
Makalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Makalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdmMakalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Makalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
 
makalah 1
makalah 1makalah 1
makalah 1
 

Makalah I Mardiah 11141123 7_z_c.2.3

  • 1. EVALUASI KERJA DAN KOMPENSASI Diajukan Sebagai Tugas UTS Mata Kuliah Evaluasi Kinerja & Kompensasi Dosen Pengampu : Ade Fauji .SE.MM Disusun Oleh Mardiah (11141123 ) 7Z – MSDM Ruang .C.2.3 PROGRAM STUDI MANAGEMEN UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN 2017 i
  • 2. KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah yang telah mengutus Nabi Muhammad sebagai Rosul yang terakhir.Semoga rahmat dan kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad ,para sahabatnnya,para ulama sebagai pewaris nabi dan segenap kaum muslimin dihari kemudian. Teriring rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,berkat taufiknya lah kita dapat menyelesaikan RESUME EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI, yang ditujukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi. Kami menyadari Resume ini masih banyak kekurangan,kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami umumnya bagi semua. Serang, 15 November 2017 Penyusun ii
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ………………………………………………………………….. i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2 1.3. Tujuan............................................................................................................2 1.4. Manfaat..........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Kinerja SDM..................................................................................................3 2.2. HR Scorecard.................................................................................................5 2.3. Motivasi dan Kepuasan kerja.........................................................................11 2.4. Mengelola Potensi kecerdasan dan Emosional SDM.....................................14 2.5. Membangun kapabilitas dan kompetensi SDM..............................................16 2.6. Konsep Audit Kinerja.....................................................................................21 2.7. Pelaksanaan Audit Kinerja.............................................................................26 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1. Kesimpulan....................................................................................................28 3.2. Saran................................................................................................................28 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (dalam tulisan ini disebut juga dengan istilah pegawai) dalam organisasi adalah evaluasi kinerja pegawai dan pemberian kompensasi. Ketidak tepatan dalam melakukan evaluasi kinerja akan berdampak pada pemberian kompensasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku dan sikap karyawan, karyawan akan merasa tidak puas dengan kompensasi yang didapat sehingga akan berdampak terbalik pada kinerja pegawai yang menurun dan bahkan karyawan akan mencoba mencari pekerjaan lain yang memberi kompensasi baik. Hal ini cukup berbahaya bagi perusahaan apabila pesaing merekrut atau membajak karyawan yang merasa tidak puas tersebut karena dapat membocorkan rahasia perusahaan atau organisasi. Kompensasi dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk melamar sebuah pekerjaan, tetap bersama perusahaan, atau bekerja lebih produktif. Jika dikelola secara pantas, gaji dapat menyebabkan karyawan mengurangi upaya mereka untuk mencari pekerjaan alternatif. kompensasi mempengaruhi sikap dan perilaku kerja karyawan ini adalah alasan yang mendorong untuk memastikan bahwa sistem gaji dirancang dan dilaksanakan secara wajar dan adil. Evaluasi kinerja pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kadar profesionalisme karyawan serta seberapa tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai dan mencari jenis perlakuan yang tepat sehingga karyawan dapat berkembang lebih cepat sesuai dengan harapan. Ketepatan pegawai dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Tidak sedikit di perusahaan-perusahaan swasta maupun negeri yang melakukan evaluasi kinerja pegawai tidak tepat, tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, pada akhirnya akan berdampak pada pemberian kompensasi. Oleh karena itu, banyak para karyawan yang kinerjanya menurun dan pada akhirnya harus mengundurkan diri karena kompensasi yang tidak sesuai. Dengan adanya kasus seperti inilah bagi instansi pemerintahan, maupun perusahaan swasta, evaluasi kinerja 1
  • 5. sangat berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, efisiensi perubahan, motivasi para aparatur serta melakukan pengawasan dan perbaikan. Kinerja aparatur yang optimal sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan hidup instansi ini. Setiap instansi tidak akan pernah luput dari hal pemberian balas jasa atau kompensasi yang merupakan salah satu masalah penting dalam menciptakan motivasi kerja aparatur, karena untuk meningkatkan kinerja aparatur dibutuhkan pemenuhan kompensasi untuk mendukung motivasi para aparatur. Dengan terbentuknya motivasi yang kuat, maka akan dapat membuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang dilaksanakannya. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan kinerja SDM? 2. Apa yang dimaksud dengan HR Scorecard (Pengukuran Kinerja SDM)? 3. Apa Motivasi kerja dan kepuasan kerja? 4. Bagaimana mengelola potensi kecerdasan dan Emosional SDM? 5. Bagaimana membangun kapabilitas dan kompetensi SDM? 6. Apa itu konsep audit kinerja? 7. Bagaimana pelaksanaan audit kinerja? 1.3.TUJUAN 2. Untuk mengetahui pengertian dari kinerja SDM dan aspek-aspek penilaian SDM. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengukuran kinerja dengan menggunakan HR Scorecard. 4. Untuk mengetahui motivasi kerja dan kepuasan kerja SDM. 5. Untuk dapat mengetahui cara mengelola potensi kecerdasan serta emosional yang dimiliki oleh SDM. 6. Dapat membangun kemampuan kapabilitas dan nilai kompetensi SDM. 2
  • 6. 7. Untuk mengetahui konsep audit kinerja serta pelaksanaannya. 1.4.MANFAAT Dari hasil rangkuman yang dikaji oleh penulis maka penulis berharap untuk memberikan manfaat bagi proses evaluasi kinerja,penetapan, fungsi dan tujuan adanya evaluasi kinerja bagi SDM. BAB II PEMBAHASAN 2.1. KINERJA a. Pengertian Kinerja Menurut Rivai dan Basri dalam Kaswan (2012: 187) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.” Sedangkan menurut Wibowo (2012: 81) lebih spesifik mengatakan bahwa, “Kinerja merupakan proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja.” Dari definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja adalah proses atau hasil pekerjaan yang mempengaruhi seberapa banyak seorang karyawan memberikan kontribusi kepada organisasi. Menurut Bernardin dan Russell dalam Kaswan (2012: 187) mendefinisikan lima kriteria utama yang digunakan sebagai dasar menilai kinerja, sebagai berikut: 3
  • 7. 1. Kualitas: seberapa jauh/baik proses atau hasil menjalankan aktivitas mendekati kesempurnaan, ditinjau dari kesesuaian dengan cara ideal menjalankan suatu kegiatan atau memenuhi tujuan yang dikehendaki oleh suatu aktivitas. 2. Kuantitas: jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam nilai mata uang, jumlah unit, atau jumlah siklus kegiatan yang telah diselesaikan. 3. Ketepatan waktu: seberapa jauh/baik sebuah aktivitas diselesaikan, atau hasil yang diproduksi, pada waktu yang paling awal yang dikehendaki dari sudut pandang koordinasi dengan output yang lain maupun memaksimum waktu yang ada untuk kegiatan-kegiatan lain. 4. Efektivitas biaya: seberapa jauh/baik sumber daya organisasi (bahan baku, dan teknologi) dimaksimumkan untuk memperoleh keuntungan tertinggi. 5. Kebutuhan untuk supervisi: seberapa jauh/baik seorang karyawan dapat melaksanakan fungsi kerja tanpa harus meminta bantuan pengawasan atau memerlukan intervensi pengawasan untuk mencegah hasil yang merugikan. 6. Dampak interpersonal: seberapa jauh/ baik karyawan meningkatkan itikad baik (goodwill), dan kerjasama antar sesama karyawan dan bawahan. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja a. Efektifitas dan efisiensi b. Otoritas (wewenang) c. Disiplin d. Inisiatif c. Karakteristik Kinerja Karyawan Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut (Mangkunegara, 2002:68): a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi. 4
  • 8. b. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi. c. Memiliki tujuan yang realistis. d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya. e. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya. f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. d. Indikator Kinerja Karyawan Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu (Robbins, 2006:260): a. Kualitas b. Kuantitas c. Ketepatan waktu d. Efektivitas e. Kemandirian e. Standard Kinerja Standar kinerja (performance standards) adalah tolok ukur (benchmark) yang digunakan untuk mengukur kinerja. Agar efektif, standar tersebut harus terkait dengan hasil yang diharapkan dari suatu jabatan. Standar-standar kinerja yang terkait dengan suatu jabatan (job-related) bisa diperoleh melalui proses analisis jabatan. Prinsip SMART dalam penetapan standar kinerja: – Specific: Jelas dan rinci – Measurable: Dapat diukur – Achievable: Dapat dicapai (berdasarkan kesepakatan antara karyawan dengan atasannya). – Result oriented: Berorientasi pada hasil 5
  • 9. – Time framed: Jelas jangka waktu pencapaiannya. f. Ukuran Kinerja Ukuran kinerja (performance measures) adalah nilai atau peringkat yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja. Ukuran kinerja harus mudah digunakan, dapat diandalkan (reliable), dan mampu melaporkan perilaku-perilaku kritikal yang menentukan kinerja. 2.2. HR Scorecard (Pengukuran Kinerja SDM) a. Pengertian Human Resources Scorecard (HRSC) Human Resources Scorecard adalah suatu alat untuk mengukur dan mengelola kontribusi strategik dari peran human resources dalam meciptakan nilai untuk mencapai strategi perusahaan. Human Resources Scorecard menjabarkan misi, visi, strategi menjadi aksi human resources yang dapat diukur kontribusinya. Human Resources Scorecard menjabarkan sesuatu yang tak berwujud/intangible (leading/sebab) menjadi berwujud/ltangible (lagging/akibat). Human Resources Scorecard merupakan kombinasi antara indikator lagging (akibat) dan indikator leading (sebab). Di dalam Human Resources Scorecard itu harus ada hubungan sebabnya dulu baru akibatnya apa. Dasar pemikiran HRSC adalah 'Gets Managed, Gets Done", artinya apa yang diukur itulah yang dikelola barulah bisa diimplementasi dan dinilai. Dharma dan sunatrio dalam pfeffer et al mengemukakan bahwa terdapat beberapa tahap dalam merancang system pengukuran sumber daya manusia melalui pendekatan Human Resource (HR) Scorecard yaitu sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi HR Competency (Kompetensi Manajer SDM) Kompetensi yang dimaksud berupa pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan serta karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya. Hasil studi tentang kompetensi sumber daya manusia pernah dilakukan oleh Perrin (1990) dalam 6
  • 10. (Becker Huselid dan Ulrich) yang menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia diidentifikasi sebagai berikut : a. Memiliki kemampuan computer (eksekutif lini) b. Memiliki pengetahuan yang luas tentang visi untuk sumber daya manusia (akademik) c. Memiliki kemampuan untuk mengantisipasi pengaruh perubahan (consultant) d. Mampu memberikan edukasi tentang sumber daya manusia dan mempengaruhi manajer lini (eksekutif sdm). Hasil penelitian Universitas Michigan di Amerika dalam periode 1988 sampai 1998 menujukkan bahwa kompetensi yang perlu dimiliki oleh sumber daya manusia di masa depan adalah : a) Memiliki pengetahuan tentang bisnis b) Ahli dalam melaksanakan ptaktek sumber daya manusia c) Memiliki kemampuan mengelola perubahan d) Memiliki kemampua mengelola budaya e) Memiliki kredibilitas personal 2. Pengukuran High Performance Work System (HPWS) HPWS menempatkan dasar untuk membangun sumber daya manusia menjadi strategic asset dengan memaksimalkan kinerja karyawan. Setiap pengukuran sistem sumber daya manusia harus memasukkan kumpulan indikasi yang merefleksikan pada focus pada kinerja dari setiap elemen sistem sumber daya manusia. Pengukuran HPWS lebih pada bagaimana organisasi bekerja melalui setiap fungsi sumber daya manusia mulai dari tingkat makro dan menekankan pada orientasi kinerja pada setiap aktivitas yang contohnya adalah : a. Berapa banyak kandidat yang berkualitas sangat baik yang direkrut untuk setiap strategi penerimaan karyawan baru? b. Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk training bagi karyawan baru tiap tahunnya? 7
  • 11. 3. Mengukur Human Resource System Alignment Menilai sejauhmana sistem sumber daya manusia memnuhi kebutuhan implementasi strategi perusahaan atau disebut kesejajaran eksternal (external alignment). Sedangkan yang dimaksud dengan kesejajaran internal (internal alignment) adalah bagaimana setiap elemen dapat bekerja bersama dan tidak mengalami konflik. Dalam hal ini tidak perlu dilakukan pengukuran kesejajaran internal karena bila sistem sumber daya manusia sudah foks pada implementasi strategi (kesejajaran eksternal) atau dapat mengelola kesejajaran eksternal, maka ketidaksejajaran internal cenderung tidak terjadi. Focus pada kesejajaran internal lebih sesuai bila pengukuran untuk suatu perusahaan tidak mengadopsi perspektif strategi sumber daya manusia. Pemilihan pengukuran kesejajaran (alignment) yang tepat akan membantu memahami HR deliverable mana yang dibutuhkan untuk menciptakan value dalam organisasi yang juga sebaliknya menentukan elemen sistem sumber daya manusia (leading indicator) yang harus saling di reinforce untuk menghasilkan HR deliverable. Pengukuran kesejajaran tertentu akan dihubungkan secara langsung dengan deliverable tertentu dalam score card. 4. Human Resource Efficiency Merefleksikan pada bagaimana fungsi sumber daya manusia dapat membantu perusahaan untuk mencapai kompetensi yang dibutuhkan dengan cara biaya yang efektif. Bukan berarti sumber daya manusia harus meminimalkan biaya tanpa memperhatikan hasil atau outcome tetapi lebih pada merefleksikan keseimbangan (balance). Pengukuran Human Resource efficiency terdiri dari dua jenis kategori yaitu: a. Pengukuran efficiency inti (core efficiency) yang mempresentasikan pengeluaran sumber daya manusia yang signifikan yang tidak memiliki kontribusi langsung dengan implementasi strategi perusahaan yang terdiri dari : 8
  • 12.  Biaya manfaat (benefit cost) sebagai suatu persentase dari penggajian  Biaya kesejahteraan (worker compensation) per karyawan  Persentase pemasukan yang tepat pada sistem informasi sumber daya manusia b. Pengukuran efesiensi strategik (strategic efficiency) mengukur efesiensi kegiatan dan proses sumber daya manusia yang dirancang untuk menghasilkan Human Resource deliverable tersebut yang terdiri dari :  Biaya per orang yang dipekerjakan  Biaya per jam pelatihan  Pengeluaran sumber daya manusia bagi karyawan 5. Human Resource Deliverable Untuk mengintegrasikan sumber daya manusia ke dalam sistem pengukuran kinerja bisnis maka manajer harus mengidentifikasi hal yang menghubungkan antara sumber daya manusia dan rencana rencana implementasi strategi organisasi. Hal tersebut dinamakan Strategic Human Resource deliverable yang merupakan outcome dari arsitektur sumber daya manusia yang akan melaksanakan strategi perusahaan. Hal ini bertentangan dengan Human Resource doables yang memfokuskan kepada efesiensi sumber daya manusia dan jumlah kegiatan. Human Resource deliverable terdiri dari: a. Human Resource performance driver. Kapabilitas atau asset yang berhubungan dengan orang (core people related) misalnya berupa produktivitas karyawan dan kepuasan kerja b. Enabler performance driver. Memperkuat performance driver misalnya berupa perubahan dalam struktur reward memungkinkan adanya pencegahan daripada reaktif. Atau bila suatu perusahaan mengidentifikasi produktivitas karyawan sebagai inti performance driver maka dengaqn melatih ketrampilan ulang (re-skilling) dapat menjadi enablerperformance driver. 9
  • 13. Jadi perusahaan sebaiknya memfokuskan pada dua hal tersebut di atas secara seimbang. Misalnya daripada hanya memikirkan sumber daya manusia yang memfokuskan pada hal- hal enabler bagi sumber daya manusia dalam organisasi tetapi juga memikirkan bagaimana suatuenabler sumber daya manusia tertentu yang dapat memperkuat performance driver dalam hal operasional, pelanggan (customer) dan segmen finansial di perusahaan (non sumber daya manusia). b. Sumber dalam Perumusan HR Scorecard c. KPI (Key Performance Indicator) KPI adalah ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan. Indikator kinerja utama bisa disusun dengan metode SMART ( Scientific, Measurable, Achievable, Reliable, Time Bound). Adapun langkah-langkah yang perlu dilewati dalam menyusun key performace adalah sebagai berikut: i. Mengumpulkan data pengukuran dari strategi perusahaan, target bisnis, proses inti bisnis, harapan pelanggan, baik internal maupun eksternal, hasil pekerjaan setiap unit dan individu pemegang jabatan. ii. Menciptakan key result area yang penting dan key performance indikator yang sejalan dengan atasan. 10 Strategi Corporate Analisa Lingkungan Eksternal Analisa Proses Kerja Kunci Srategi HR
  • 14. iii. Mereview secara sistematis semua indicator yang telah diciptakan atau ditemukan. Hal ini bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara masing- masing indikator dimana sangat penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan performa perusahaan. iv. Memperkuat hubungan indikator mulai dari tingkat teratas sampai ke tingkat operasional. v. Menghubungkan setiap indikator dengan setiap individu pemegang jabatan, memasukkan indikator sebagai pedoman perencanaan pekerjaan dan melakukan aktivitas coaching dan counseling selama proses pekerjaan. vi. Mengevaluasi keefektifan indikator yang sudah digunakan, mengecek apakah sudah tepat, memperbaiki sistem pengukuran performa sesuai dengan perkembangan yang muncul. 2.3. Motivasi dan Kepuasan kerja a. Pengertian Motivasi Motivasi adalah bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi berasal dari bahasa Latin, Movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi didefinisikan sebagai proses dimana perilaku diberikan energy dan diarahkan. Bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pemberian daya penggerak yg menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif, & terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Pentingnya motivasi yaitu sebagai berikut: Motivasi penting dikarenakan: – Motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil optimal. Orang mau bekerja dikarenakan: – The Desire to Live (Keinginan Untuk hidup) – The Desire for Position (Keinginan akan suatu posisi) – The Desire for Power (Keinginan akan Kekuasaan) – The Desire for Recognation (Keinginan akan pengakuan) 11
  • 15. b. Tujuan Motivasi Beberapa tujuan motivasi yaitu sebagai berikut: – Meningkatkan moral & kepuasaan kerja karyawan – Meningkatkan produktifitas kerja karyawan – Mempertahankan kestabilan karyawan – Meningkatkan kedisiplinan – Mengefektifkan pengadaan karyawan – Menciptakan hubungan & suasana kerja yg baik – Meningkatkan loyalitas, kreativitas, & partisipasi – Meningkatkan kesejahteraan karyawan – Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas – Meningkatkan efisiensi penggunaan alat & bahan c. Asas-asas motivasi - Asas mengikutsertakan - Asas komunikasi - Asas Pengakuan - Asas wewenang yang didelegasikan - Asas perhatian timbal balik d. Model-Model Motivasi i. Model Tradisional ii. Model Hubungan Manusiawi iii. Model Sumber Daya Manusia e. Metoda Motivasi i. Direct Motivation (Motivasi Langsung) ii. Indirect Moivation (Motivasi Tidak Langsung) f. Alat-alat Motivasi i. Material Incentive ii. Nonmaterial Incentive 12
  • 16. g. Jenis-jenis Motivasi 1. Motivasi Positif 2. Motivasi Negatif h. Proses Motivasi Hal-hal yang perlu diperhatikan:  Penetapan Tujuan  Mengetahui keinginan karyawan  Adanya komunikasi yang baik  Integrasi tujuan perusahaan dengan kepentingan karyawan  Menyediakan fasilitas  Membentuk teamwork yang terkoordinasi dengan baik. i. Teori-teori Motivasi Ada beberapa teori mengenai motivasi yaitu: I. Teori kepuasan (Content Teory) - Teori Maslow’s - Teori Dua Faktor (Herzberg) - Teori X dan Teori Y (Mc Gregor) II. Teori Motivasi Proses - Teori Harapan - Teori Keadilan - Teori Pengukuhan A. Kepuasan kerja a. Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah cara seorang pekerja merasakan pekerjaannya. Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja, atasan, peraturan dan kebijakan organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan sebagainya. Kepuasan kerja menurut Susilo Martoyo (1992:115), pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. 13
  • 17. b. Indikator Kepuasan Kerja a. Isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan b. Supervisi c. Organisasi dan manajemen d. Kesempatan untuk maju e. Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya f. Rekan kerja g. Kondisi kerja c. Pengukuran kepuasan kerja a. Manusia berhak diberlakukan dengan adil dan hormat b. Kepuasan kerja dapat menciptakan perilaku yang mempengaruhi fungsi- fungsi perusahaan 2.4. Mengelola Potensi Kecerdasan dan Emosional SDM a) Apa yang dimaksud dengan IESQ ? IQ= Intelectual Quotient (kecerdasan intelektual EQ= Emotional Quotient (Kecerdasan Emosional) SQ=Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual) b) Perbedaan IESQ ? Intelectual Quotient (Kecerdasan Intelektual): kecerdasan berbasis pada logika pengetahuan Emotional Quotient (Kecerdasan emosional): Kecerdasan berbasis Emosi, yaitu kemampuan mengendalikan diri dan memahami perasaan orang lain. Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual): kecerdasan yang berbasis pada nilai-nilai Ketuhanan. c) NILAI DALAM IESQ 14
  • 18. • Berbuat baik kepada Tuhan: Beribadah sesuai dengan keyakinan dan agama kita masing-masing. • Berbuat baik kepada Manusia 1. Dilandasi logika perhitungan yang cermat 2. Melakukan kewajiban sebagai sesama hamba Allah 3. Memahami dan memenuhi apa yang menjadi hak orang lain • Dilandasi nilai-nilai Ketuhanan (SQ) • Iman (meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang patut disembah atau tauhid rububiyyah dan meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Esa atau tauhid uluhiyyah) • Takwa (merasa selalu di dalam pengawasan Allah di mana saja berada) • Tawakkal (pasrah atas semua hal yang ditentukan oleh Allah kepada kita) d) PRINSIP KEHIDUPAN a. Menjaga kejujuran b. Menjaga keadilan c. Menjaga kesabaran d. Menjaga Kebersamaan e. Mengutamakan Tenggang rasa f. Mengutamakan memaafkan e) MENGENDALIKAN EMOSI • Berpikir sebelum bertindak (orang harus berhitung secara cermat tentang segala sesuatu) • Menghadapi sesuatu dengan tenang (ketenangan akan diperoleh jika orang selalu mengingat Allah) • Mengembangkan Empati (jangan menganggap diri kita paling hebat) • Mengendalikan hawa nafsu (nafsu mengarahkan kepada kejelekan) • Mengembangkan kesabaran (sabar adalah keindahan) f) MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL • Berniat yang baik (niat seseorang menentukan tentang amal perbuatan dan produks yang dihasilkannya) 15
  • 19. • Melakukan sesaatu atas dasar kebenaran (kebenaran menjadi asas dalam tindakan) • Berdoa dalam setiap langkah (tiada keberhasilan yang diperoleh tanpa campur tangan Tuhan) • Menjaga kebersihan hati (harus ikhlas dalam melakukan tindakan) • Banyak tafakkur (hendaknya menjadikan alam seluruhnya sebagai titik tolak pemikiran) • Menyandarkan segala sesuatu atas kehendak Allah (segala sesuatu telah ada ketentuannya namun manusia harus melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya g) Agar Bisa Dicapai • Kendalikan Hawa Nafsu • Kendalikan Ingin Menang Sendiri • Kendalikan Ingin Menguasai • Kendalingin … Ingin… Ingin…Ikan h) Ciri Pemenang Dan Pecundang • Pemenang Selalu Melihat Ada Peluang Di Dalam Setiap Kesulitan • Pecundang Selalu Melihat Kesulitan Di Dalam Setiap Peluang 2.5. Membangun Kapabilitas dan Kompetensi SDM a. Pengertian kompetisi dan kapabilatas SDM - Kompetensi, artinya adalah Kemampuan, sebagai seorang individu atau calon pemimpin diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan atau skill. - Kapabilitas, artinya juga sama dengan Kompetensi, yaitu Kemampuan. Namun pemaknaan kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) saja namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai kemampuannya dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya. - Akseptabilitas, artinya adalah Keterterimaan, kecocokkan dan kepantasan. Kata ini berasal dari "peminjaman" kata Accetability. 16
  • 20. - Elektabilitas, adalah "Ketertarikan yang dipiilih". Mislanya, sesuatu benda atau orang yang memiliki Elektabilitas tinggi adalah yang terpilih dan disukai oleh masyarakat. yakni difavoritkan b. Karakteristika Kompetensi 1. Motif -- apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu. 2. Sifat/ciri bawaan -- ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat tetap terhadap situasi atau informasi. 3. Konsep diri -- sikap, nilai atau self image dari orang-orang. 4. Pengetahuan – informasi yang dimiliki orang-orang khususnya pada bidang yang spesifik. 5. Keterampilan – kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu. c. Model Gunung Es Kompetensi d. Konsep kompetensi Faktor dalam diri dan luar yang membangun kompetensi individu * Bakat * Motivasi * Sikap, nilai, cara pandang 17
  • 21. * Pengetahuan * Keterampilan * Lingkungan e. Kelompok Kompetensi Generik  Kemampuan merencanakan untuk peningkatan prestasi dan mengimplementasikan (achievement & action)  Kemampuan melayani (helping & human service)  Kemampuan memimpin (impact & influence)  Kemampuan mengelola (managerial)  Kemampuan berpikir (cognitive)  Kemampuan bersikap dewasa (personal effectiveness) 1) Kemampuan Merencanakan untuk peningkatan prestasi dan Mengimplementasikan (Achievement & Action) - Achievement Orientation (ACH) - Concern for Order, Quality and Accuracy (CO) - Initiative (INT) - Information Seeking (INF) 2) Kemampuan Melayani (Helping and Human Service) • Interpersonal Understanding (IU) • Customer Service Orientation (CSO) 3) Kemampuan Memimpin (Impact and Influence) • Impact and Influence (IMP) • Organizational Awareness (OA) • Relationship Building (RB) 4) Kemampuan Mengelola (Managerial) - Developing Other (DEV) - Directiveness (DIR) - Teamwork and Cooperation (TW) 18
  • 22. - Team Leadership (TL) 5) Kemampuan Berpikir (Cognitive) - Analitical Thinking (AT) - Conceptual Thinking (CT) - Technical/Professional/Managerial Expertise (EXP) 6) Kemampuan Bersikap Dewasa (Personal Efectiveness) - Self-control (SCT) - Self-confidence (SCF) - Flexibility (FLX) - Organizational Commitment (OC) f. Komponen Utama MSDM-BK - Rumusan Kompetensi Organisasi - Kebijakan Organisasi untuk MSDM-BK - Fungsi-fungsi MSDM-BK - Kebutuhan Kompetensi Jabatan - Pengukuran Kompetensi Pegawai - Sistem Informasi MSDM-BK g. Kebutuhan Kompetensi Jabatan • 20 jenis kompetensi (Spencer, 1993) • Pendidikan (tingkat dan bidang) • Pengalaman (durasi, tingkat dan bidang) • Sertifikasi keahlian (bidang, tingkat, tahun) • Pelatihan (durasi, tingkat dan bidang) h. Funsi-fungsi MSDM-BK • Kualifikasi/spesifikasi jabatan • Jalur karir jabatan 19
  • 23. • Pelatihan pejenjangan • Standar prestasi • Struktur gaji • Rekrutmen & seleksi • Penempatan • Kebutuhan pelatihan • Penilaian prestasi • Konsultasi karir • dll i. Pengukuran Kompetensi Pegawai Metode Pengukuran • Referensi dari profesional • Assessment Center • Psikotes • Wawancara (BEI) • Kuesioner Perilaku • Penilaian 360° • Biodata j. Langkah Pengembangan SDM 1. Profil Kapabilitas Pegawai : • Identifikasi kompetensi • Uraian kompetensi jabatan • Penilaian pemegang jabatan • Identifikasi keunggulan dan kelemahan 20
  • 24. 2. Program pelatihan dan pengembangan keterampilan 3. Perencanaan pelatihan individual 4. Penilaian pascaprogram pelatihan/ pengembangan keterampilan k. Faktor Eksternal Faktor Eksternal yang HARUS diantisipasi : 1. Faktor Lingkungan 2. Faktor Perkembangan Teknologi 3. Human Resources 4. Struktur Organisasi 5. Budaya Perusahaan l. Aspek-aspek Peningkatan Kompetensi - Komitmen - Kompetensi - Keefektifan Biaya - Keserasian - Penyesuaian Diri - Kinerja - Kepuasan Kerja - Motivasi Pegawai m. Tahapan Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi 21
  • 25. 2.6. Konsep Audit Kinerja Istilah Audit Kinerja terdiri atas dua kata : Audit = kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara kondisi yang ditemukan dan kriteria yang ditetapkan (Arens). Kinerja = hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama (Stephen P.Robbings). Tujuan dasar audit kinerja adalah menilai kinerja suatu organisasi, program, atau kegiatan yang meliputi audit atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Audit Kinerja merupakan perluasan dari audit laporan keuangan, dalam hal prosedur dan tujuan. Fungsi Audit Kinerja adalah memberikan review indepnden dari pihak ketiga atas kinerja manajemen dan menilai apakah kinerja organisasi dapat memenuhi harapan. a) Tujuan Audit SDM Ada beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit SDM yang merupakan tujuan dari dilakukannya audit tersebut, antara lain : - Menilai efektivitas dari fungsi SDM. - Menilai apakah program/aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien. - Memastikan ketaatan berbagai program/aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan. - Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan. - Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas berbagai program/aktivitas SDM. b) Manfaat Audit SDM Bebarapa manfaat dari audit SDM antara lain: - Mengidentifikasi kontribusi dari Departemen SDM terhadap organisasi. - Meningkatkan citra profesional Departemen SDM. 22
  • 26. - Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan Departemen SDM. - Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab Departemen SDM. - Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM. - Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang SDM. - Memastikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan, dalam praktik SDM. - Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif. - Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam Departemen SDM. - Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM. c) Pendekatan Audit SDM 1) Menentukan ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang berlaku 2) Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi 3) Mengukur kinerja program d) Ada beberapa tentang pendekatan audit SDM yaitu sebagai berikut: a. Pendekatan Komperatif Tim audit sumber daya manusia membandingkan perusahaan (divisi) dengan perusahaan atau divisi lainnya guna menyingkap bidang-bidang yang berkinerja buruk. Pendekatan lini lazimnya digunakan untuk membandingkan hasil-hasil dari aktivitas-aktivitas atau program sumber daya manusia spesifik. Pendekatan ini membantu mendeteksi bidang-bidang yang membutuhkan pembenaran b. Pendekatan otoritas pihak luar Tim audit sumber daya manusia bergantung pada keahlian-keahlian konsultan dari luar atau temuan-temuan riset yang dipublikasikan sebagai suatu standar terhadapnya aktivitas-aktivitas atau program sumber daya manusia dievaluasi. Konsultan ataupun temuan-temuan riset dapat membantu mendiagnosis penyebab masalah-masalah yang timbul. c. Pendekatan Statistikal Dari catatan-catatan yang ada, tim audit sumber daya manusia menghasilkan standar-standar statistical terhadapnya aktivitas-aktivitas dan 23
  • 27. program-program sumber daya manusia dievaluasi. Dengan standar matematis ini, tim audit dapat menemukan kesalahan-kesalahan pada saat kesalahan- kesalahan tersebut masih kecil, berupa Data yang dikumpulkan per tahun, metode kuantitatif seperti: - Regresi: memanfaatkan hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif sehingga satu variabel dapat diprediksikan dari variabel lainnya. - Korelasi: mengukur tingkat asosiasi yang ada antara dua atau lebih variable. - Diskriminan: mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan antara dua atau lebih kelompok dalam suatu populasi. d. Pendekatan Kepatuhan Dengan mengambil sample elemen-elemen system informasi sumber daya manusia, tim audit mencari penyimpangan-penyimpangan dari berbagai peraturan, kebijakan, serta prosedur-prosedur perusahaan, melalui upaya- upaya pencarian fakta, tim audit dapat menemukan apakah terdapat kepatuhan berbagai kebijakan dan peraturan perusahaan e. Pendekatan manajemen berdasarkan tujuan Pada saat pendekatan manajemen berdasarkan tujuan digunakan terhadap bidang-bidang sumber daya manusia, tim audit dapat membandingkan hasil-hasil actual dengan tujuan-tujuan yang dinyatakan. Bidang-bidang berkinerja buruk dapat dideteksi dan dilaporkan. e) Langkah-langkah audit Langkah-langkah (tahapan) audit tersebut meliputi: - Audit pendahuluan - Review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program - Audit lanjutan - Pelaporan - Tindak lanjut 24
  • 28. f) Ruang Lingkup Audit Ruang lingkup audit SDM dibagi ke dalam tiga kelompok,sesuai dengan adminitrasi aset tetap pada umunya,yaitu perolehan,penggunaan,dan penghentian penggunaan sebagai berikut: - Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM hingga proses seleksi dan penempatan. - Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada di perusahaan, dimulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan. - Pemutusan hubungan kerja (PHK) Karena mengundurkan diri maupun pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan g) Audit Atas Perolehan SDM Perencanaan SDM Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identisifikasitentang kebutuhan dan ketersediaan SDM untuk menyelesaikan berbagai bidang tugas dan tanggung jawab yang harus dikelola perusahaan dalam mencapai tujuan. h) Manfaat perencanaan SDM Meliputi: - Perusahaan dapat memanfaatkan secara optimal SDM yang sudah ada di perusahaan. - Meningkatkan efektivitas kerja. - Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. - Tersedianya SDM yang memenuhi kualifikasi untuk meemgang wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan datang. - Menyediakan dasar penyusunan program SDM bagi fungsi SDM. i) Audit Atas pengelolaan SDM - Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan - Perencanaan Dan Pengembangan Karier - Penilaian Kinerja 25
  • 29. - Kompensasi Dan Balas Jasa - Keselamatan Dan Kesehatan Kerja - Kepuasan Kerja Karyawan Performance Audit diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Elmer B. Staat pada Kongres INTOSAI di Montreal Merupakan perluasan dari lingkup audit kinerja Dilaksanakan dalam audit sektor publik oleh Lembaga Audit Tertinggi di seluruh dunia Di Indonesia mulai diperkenalkan pada tahun 1976, dengan dimulainya management audit course di BPK kerjasama dengan US-GAO. Manfaat:  Mengidentifikasi permasalahan dan alternative penyelesainnya. o Mengidentifikasi sebab-sebab actual dari suatu permasalahan yang dapat diatasi oleh kebijakan manajemen atau tindakan lainnya.  Mengidentifikasi peluang atau kemungkinan untuk mengatasi ketidakefisienan  Mengidentifikasi criteria untuk menilai pencapaian tujuan organisasi  Melakukan evaluasi atas sistem pengendalian internal  Menyediakan jalur komunikasi antara operasional dan manajemen  Melaporkan ketidakberesan. 2.7. Pelaksanaan Audit Kinerja A. Prosedur Pelaksanaan Secara umum, prosedur pelaksanaan audit adalah sebagai berikut: a) Persiapan Audit Kinerja b) Pengujian Pengendalian Manajemen c) Pengukuran dan Pengujian Key Performance Indicator (KPI) atau yang disebut Indikator Kinerja Kunci (IKK). d) Review Operasional e) Pembuatan Kertas Kerja Audit (KKA) 26
  • 30. f) Pelaporan g) Pemantauan Tindak Lanjut B. Perencanaan Audit Kinerja Dalam Pedoman Pelaksanaan Audit Kinerja, Perencanaan audit merupakan langkah penting yang dilakukan untuk memenuhi standar audit. Dalam perencanaan audit perlu memperhatikan perkiraan waktu dan petugas audit, selain itu juga mempertimbangkan perencanaan lainnya yang meliputi: a. Sumber dan cara memperoleh informasi yang cukup mengenai auditan b. Hasil audit yang diperoleh pada tahap sebelumnya. c. Prosedur Pelaksanaan Audit Kinerja Pengertian Prosedur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993: 703) adalah tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Setyawan (1988: 35), prosedur adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan guna mencapai tujuan pemeriksaan. Pelaksanaan Audit Kinerja oleh kantor akan berdasarkan prosedur yang terdiri dari tahapan Audit Kinerja yang menguraikan tentang bagaimana langkah kerja Audit Kinerja itu dilakukan. C. Persiapan Audit Kinerja Dalam tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan yang merupakan tahap awal dari rangkaian Audit Kinerja sebagai dasar penyusunan Program Kerja Audit Tahap berikutnya. Tahap ini meliputi: a. Pembicaraan pendahuluan auditan b. Pengumpulan informasi umum dalam pengenalan terhadap kegiatan yang diaudit. c. Pengidentifikasian aspek manajemen atau bidang masalah yang menunjukkan kelemahan dan perlu dilakukan pengujian balik. d. Pembuatan ikhtisar hasil persiapan Audit Kinerja. 27
  • 31. Dalam pengumpulan informasi kegiatan persiapan Audit Kinerja mencakup: a. Organisasi b. Peraturan perundangan yang berlaku c. Tujuan, Visi, Misi, sasaran, strategi dan kegiatan usaha d. Sistem dan prosedur e. Data keuangan f. Informasi lainnya yang relevan Simpulan Hasil Persiapan Audit Kinerja yang disusun setelah kegiatan persiapan Audit Kinerja selesai. Simpulan hasil Audit Kinerja ini antara lain meliputi mengenai kelemahan-kelemahan yang harus dikembangkan lebih lanjut dalam tahap audit berikutnya. Dari simpulan tersebut dibuat program audit tahap pengujian pengendalian manajemen. (Deputi Bidang Akuntan Negara, 2001: 8-15). BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Evaluasi pekerjaan adalah perbandingan pekerjaan-pekerjaan yang diklasifikasikan guna menentukan kompensasi yang pantas bagi pekerjaan-pekerjaan tersebut. 2. Pemenuhan kebutuhan ekonomi, mendorong peningkatan produktifitas kerja, pengaitan kompensasi dengan kesuksesan organisasi, memikat pegawai dan menahan pegawai yang kompeten. 3. Metode untuk penentuan evaluasi pegawai yang paling terkenal adalah metode poin faktor. B. Saran Penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik- baiknya. Akan tetapi, penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. 28
  • 32. Maka, penulis sangat mengharapkan saran terutama dari dosen kami dan juga para pembaca untuk membantu demi membangun kesempurnaan makalah ini. 29