Dokumen tersebut membahas beberapa masalah internal organisasi Gerakan Pakai Masker (GPM) seperti kurangnya manajemen organisasi yang profesional, ketidakjelasan tujuan dan arah organisasi, serta kurangnya perencanaan strategis dalam menyusun program dan pesan komunikasi."
3. Lindungi Kamu dan Aku
Pembuka:
Merefleksikan Profil Organisasi
Deck GPM Profil Organisasi - 10 Juni 2020
Berisi visi, misi, target, rencana tindakan, pendiri, latar belakang, dan informasi dasar lainnya.
4. Lindungi Kamu dan Aku
Visi
Diambil dari:
Deck GPM Profil Organisasi - 10 Juni 2020
1. Melakukan sosialisasi, edukasi masyarakat komunikasi publik dan
kampanye publik secara terencana, terjadwal dan dilakukan secara
masif dan serentak di seluruh Indonesia.
2. Mengajak seluruh komponen masyarakat, institusi, perusahaan , asosiasi
pelaku usaha untuk bersatu menggalang koalisi untuk menyelaraskan dan
menyatukan strategi dan tema komunikasi yang seragam untuk seluruh
Indonesia , sehingga pesan yang disampaikan ke masyarakat hasilnya
lebih optimal. Diharapkan pesan diterima masyarakat dengan lebih baik,
karena masyarakat tidak bingung dengan berbagai macam pesan.
3. Mengajak seluruh komponen masyarakat, institusi, perusahaan, asosiasi
yang sudah melakukan pendistribusian masker dan bantuan lainnya, agar
dilaksanakan secara lebih terkoordinasi, sehingga lebih merata dan
diterima oleh masyarakat yang benar-benar memerlukan.
4. Mengajak para ahli kesehatan masyarakat, ahli komunikasi publik , praktisi
periklanan , seniman, perancang grafis dll untuk merumuskan tema,
pesan dengan bahasa yang sederhana, komunikatif dan mudah
dipahami masyarakat. Bahasa komunikasi model kampanye KB "Dua
Anak Cukup" , perlu terus dikembangkan
5. Mengajak seluruh pelaku usaha yang sudah memiliki rencana
beriklan di media massa (cetak maupun elektronik), media elektronik,
media luar ruang (billboards, spanduk, baliho, plasma statis dan bergerak,
dll) "meminjamkan" ke GPM dalam periode tertentu guna dimanfaatkan
untuk kepentingan kampanye publik memakai masker.
Membantu mewujudkan masyarakat
Indonesia yang memiliki kesadaran
tinggi memakai masker secara benar
sebagai kebiasaan dan perilaku sehari-
hari untuk melindungi diri dan orang lain
dari penularan Covid 19 dan siap
menyongsong jaman normal baru pasca
pandemi dengan memakai masker
sebagai kewajiban perseorangan, agar
semua orang bisa bekerja, bersekolah,
beribadah dan melakukan kegiatan
sosial dan budaya yang lainnya dengan
percaya diri dan mendapatkan hasil
yang maksimal.
Misi
X
X
X
X
X
5. Lindungi Kamu dan Aku
Diambil dari:
Deck GPM Profil Organisasi - 10 Juni 2020
1. Menyelenggarakan Bulan
Pakai Masker. Yaitu
melakukan sosialisasi,
komunikasi, kampanye publik
secara nasional, mengenai
anjuran memakai masker
dengan benar, selama
sebulan penuh pada tahun
2020.
2. Menyusun program
komunikasi publik selama
2 tahun ke depan.
1. Merekrut sukarelawan untuk mengisi
kepengurusan GPM
2. Menyusun organisasi
3. Melakukan legalisasi perkumpulan
dengan akte pendirian
4. Menyusun program kerja dan rencana
tindakan.
5. Menghubungi semua institusi,
perusahaan asosiasi usaha dan profesi ,
organisasi masyarakat untuk diajak
bekerja sama dalam GPM.
6. Mengindentifikasi dan mengumpulkan
informasi mengenai institusi perusahaan
asosiasi organisasi masyarakat yang
sudah melakukan kampanye pakai
masker dan pendistribusian masker
untuk diajak bergabung membentuk
koalisi masyarakat dalam GPM.
7. Melakukan komunikasi dan koordinasi
dengan lembaga Pemerintah terkait
Target
Rencana
Tindakan
X
X
X
X
6. Lindungi Kamu dan Aku
GPM’s Internal Impediments
Short Sighted Executive & Leadership
Ada pandangan bahwa harus terus bagi-bagi masker biar dapat pahala untuk melawan resistensi dan ketidakdisplinan prokes.
Ada pandangan juga bahwa yang penting bermitra entah strategis atau tidak yang penting dapat panggung.
Ada pandangan untuk mengubah 3M menjadi 1M karena selama ini program komunikasi GPM tidak efektif.
Ada pandangan bahwa yang penting outputs meskipun banyak praktisi yang memahami pentingnya outcomes.
Tidak ada kejelasan arah dan tujuan dalam organisasi ini, seperti menjadi manajemen keluarga.
Not Transparent Financial Report
Dalam membuat program komunikasi, selalu mengklaim GPM tidak punya uang.
Tidak ada lagi Laporan Keuangan yang dibuat, terakhir 08 Juni 2020. Arus keuangan tidak jelas.
Kita juga tidak tahu seberapa banyak donasi yang masuk.
Meski terlihat ada pengeluaran cetak masker dan perpanjangan domain website pada 2021.
Insufficient Human Resources
Ada masalah terkait sumber daya, di mana satu per satu relawan menghilang dan tidak aktif.
Tidak ada perekrutan sukarelawan sama sekali sejak 2021.
Selalu mengaku keteteran tetapi tetap meminta bikin ini itu.
Solusi yang diambil adalah partnership yang menjurus ke parasitisme, hanya modal display logo.
Not Supportive Internal Environment
Arus informasi di dalam internal organisasi tidak jelas.
Antartim tidak terlihat ada koordinasi dan pemahaman mengenai tujuan bersama & future plan.
Kekuasaan dan dominasi dilakukan oleh segelintir pihak.
Bahkan manajemen menyalahkan relawan2 yang sudah terdemotivasi.
7. Lindungi Kamu dan Aku
Fixing
Internal Impediments
Build Trust
Hasil survei Edelman 2020 menunjukkan bahwa organisasi non-profit
harus tampil lebih dipercaya dan lebih etis ketimbang bisnis.
Donasi di GPM tidak pernah meningkat karena tidak pernah membangun trust dari publik –
moreover, we don’t map the startegic public.
Persepsi publik terhadap organisasi non-profit didominasi terhadap makna yang dibangun.
Tujuannya adalah mendapatkan fundrasing untuk menyelesaikan masalah di masyarakat.
Perlu mengadopsi cara2 profesional layaknya di organisasi bisnis untuk memperoleh trust.
Professional Management
Perlu ada stakeholders engagament dan good governance di organisasi.
Effective internal comm also important for non-profit organization,
terlebih untuk rencana strategis GPM yang akan datang.
well partnership can result in better engagement that has greater impact on the shared social good.
Any effective program & comm requires good measurement and evaluation.
Motivasi relawan perlu dijaga karena di organisasi ini tidak digaji.
Arus keuangan harus dikomunikasikan secara transparan dan bertanggung jawab.
Tidak ada terima beres dari kerja segelintir orang, semua harus bekerja sama.
Tidak boleh ada keputusan yang sesuka hati dari segelintir pihak
Tidak boleh ada bentuk kepemimpinan autokrat.
8. Lindungi Kamu dan Aku
Manajemen
Organisasi
Performance Resources
Perlu adanya manajemen organisasi dan tata kelola yang benar agar mampu menghasilkan
keputusan-keputusan strategis yang membuat GPM mencapai tujuannya. Ada sumber daya maka akan ada performa organisasi.
9. Lindungi Kamu dan Aku
Delegasi Tugas
yang Sia-Sia
Tanpa memperhitungkan sumber daya, pihak-pihak GPM sering memberi penugasan untuk membuat perencanaan.
Namun, apa daya, ujungnya hanya bisa disimpan tanpa implementasi.
Perlu ditekankan bahwa harus ada kontribusi tim dan melewati proses-proses dalam memproduksi konten.
10. Lindungi Kamu dan Aku
Blamming Statement
“Ini kita berenam ini yang harus terus semangat karena yang lain sudah agak melempem”
-Sigit Pramono, 11 Juli 2021-
Sebuah statement yang menyalahkan anggota organisasi yang terdemotivasi
tanpa menyadari bagaimana situasi kepemimpinan & manajemen organisasinya. Jika hanya berenam organisasi tidak akan maksimal.
Perlu memperbaiki arus komunikasi organisasi untuk membangun motivasi yang memperhatikan aspek-aspek intrinsik dan ekstrinsik.
11. Lindungi Kamu dan Aku
Failed Hello Effect
Hallo effect yang tidak didukung dengan kinerja organisasi, tidak akan menghasilkan apa-apa.
Pendiri-pendiri GPM sangatlah keren tetapi sekarang nampak tidak terafiliasi dengan GPM lagi.
GPM belum mampu mentransfer kredibilitas mereka untuk memperkuat brand organisasi.
12. Lindungi Kamu dan Aku
Doesn’t Meet
Verification Criteria
Tidak cukup reputable dan kredibel selama ini meski telah bermitra dan bergerak
Karena tidak satupun kegiatan bervalue dan strategis.
13. Lindungi Kamu dan Aku
Sekalipun Non-Profit tetap perlu
Good Organizational Governance
15. Objective: Menumbuhkan kesadartahuan,
pemahaman dan perubahan perilaku pada target
audience untuk menggunakan masker (selain
mencuci tangan dan menjaga jarak) dalam rangka
mencegah dan mengurangi penyebaran Covid-19.
Kampanye Publik
Expected result:
• Menurunnya angka kasus suspek dan
kematian
• Ekonomi Indonesia membaik
Reputasi Organisasi
Objective: Membangun image GPM sebagai
Organisasi masyarakatyang Peduli Bangsa
terpercaya dalam mensosialisasikan dan
mengedukasi pemakaian masker.
Expected result:
• Menjadi mitra bagi banyak pihak untuk
bergabung mensosialisasikan dan mengedukasi
pemakaianmasker
• Banyak Donasi dan kerjasama yang
dilakukan bersama GPM
• Proses menuju Nation Branding
Lindungi Kamu dan Aku
Analisis
Tujuan Komunikasi 2020
Terdapat miskonsepsi Nation Branding. Sebenarnya,
kita tidak bisa dan lebih tepatnya
tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur
nation branding Indonesia
Gagal menggalang
donasi via Benih Baik
dan Peduli Sehat
Gagal.
Buktinya Instagram
menolak verifikasi dan
followers tidak
meningkat signifikan
sejak 2020
Sepertinya ada yang terlupa, media dan kampanye
hanya memiliki efek disproporsional. Terlalu jauh jika
menyasar perbaikan ekonomi.
Gagal. Pasalnya,
kasus suspek terus
meningkat
Sepanjang 2020 –
2021. Lagi pula
untuk apa sampai
ke sini? Perubahan
perilaku saja sudah
cukup.
Bagaimana pesan-pesan
GPM mau efektif jika
selama ini gagal
mendapatkan reach &
engagement yang baik?
Juga strategi tidak
persuasif
Diagram diambil dari:
Deck Strategi Komunikasi Gerakan Pakai Masker 2020 - 6 September 2020
16. Lindungi Kamu dan Aku
Fondasi Pesan
yang Rapuh
Selama ini GPM tidak merumuskan STP yang jelas sehingga jangan heran jika organisasi dan kegiatannya dapat dirasakan kehadirannya.
Jangan mengharapkan perubahan perilaku jika eksistensi organisasi ini saja tidak bisa dirasakan akibat tidak adanya diferensiasi di benak
khalayak. Perkuatlah pemahaman STP sehingga dapat memilih zona yang tepat, menyasar khalayak yang jelas dan tahu apa yang menjadi
insight dari khalayak. Jika sudah tahu insight maka baru bisa membuat program komunikasi yang efektif dan efisien mengubah perilaku.
Ditambah dengan bisa mendisasosiasikan masker dengan urusan kesehatan melalui emotional appeal creative campaign.
17. Lindungi Kamu dan Aku
Sekarang Sama-Sama
Jadi Kanal Informasi?
Dikatakan saat ini GPM hanya mau berfokus menjadi kanal informasi.
Jika tidak ada bedanya dengan beberapa contoh organisasi di atas, untuk apa GPM berdiri?
Harap dibedakan dengan gerakan orang lain, jika sama, tidak akan ada competitive advatage dan tidak akan dilihat khalayak.
Ingat, GPM adalah organisasi gerakan sosial bukan kanal media massa.
2021, GPM hanya mau menjadi kanal informasi, sudah jauh dari visi-misi awalnya.
Padahal awalnya GPM adalah social movement yang mau membentuk perilaku memakai masker.
18. Lindungi Kamu dan Aku
Insight adalah
Kunci Persuasi
• Merumuskan insight sangatlah diperlukan
dalam membuat pesan-pesan yang dapat
mengubah perilaku. Jika kita tidak
memahami pikiran khalayak maka tidak
akan ada pesan yang efektif. Jangan
membuat startegi yang luar biasa tetapi
tidak menjawab problem khalayak.
• Insight dapat ditemukan dari berbagai
cara seperti environmental scanning,
social listening, dsb. Tidak ada alasan
bahwa harga riset itu mahal karena
mencari insight tidak harus dengan riset
yang mahal. Kreativitas tanpa data
hanyalah seni yang tak bermakna.
• Data riset juga dapat diperoleh dari bank
data partner yang diajak bermitra.
• Apapun kluster yang disasar harus tahu
insight-nya dan interest-nya. Tanpa
insight tidak akan ada perubahan sikap &
perilaku. Find The Real WhyTM
19. Lindungi Kamu dan Aku
Pentingnya
Perencanaan
• Perlu perencanaan. Jangan hanya sekadar mengikuti
partner. setiap punya partner atau kenalan baru
langsung membuat konten.
• Perlu pendekatan nasional berbasis insight dengan
brand personality yang ringan, menyenangkan, dan
menginspirasi.
• Perlu membedakan mana What to Say dan How to
Say. Pesan seperti “Ayo Memakai Masker” itu hanya
dalam tataran what to say.
• Perlu membedakan/mendiferensiasikan GPM dengan
gerakan atau lembaga sejenis. Jika hanya mau sama-
sama menginformasikan, untuk apa bergerak?
• Perlu membangun engagament dan menekankan co-
creation dengan khalayak + partner.
• Perlu menjaga Brand Relevance
• Perlu punya narasi tunggal bukan narasi yang
berbeda-beda apalagi kontradiktif antara statement
ketum, webinar, medsos, spokepeople GPM, tvc, dll.
20. Define
Problems
& Insight
Positioning
Strategy
Message
Strategy
Creative
Strategy
Media
Strategy
Scheduling
Doing
Production
Lindungi Kamu dan Aku
Proses yang Baik =
Hasil yang efektif
Dalam merumuskan program, tidak bisa mendadak dan instan tanpa dasar dan tanpa tahapan.
Jika ada tahapan yang terlewat maka pesan/narasi yang mau disampaikan menjadi tidak jelas.
Tidak bisa jika merumuskan perencanaan sekadar situasional, mendadak, dan mementingkan yang lagi
ramai di publik. Perlu memahami problem apa yang mau diselesaikan. Problem khalayak bukan problem
menurut kita. Perencanaan dapat dibuat simpel dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya,
yang terpenting adalah proses berpikir yang benar.
Mulai dari Strategic Planning kemudian ke Creative Strategy
21. Lindungi Kamu dan Aku
Bagaimana dengan
Strategi Komunikasi 2021?
Strategi Komunikasi 2020 dibuat tanpa persiapan
dan tanpa pemahaman mengenai organisasi dan
masalah yang diangkat. Plan yang tidak membumi.
Pada 2021, tidak ada dokumen acuan mengenai
Strategi Komunikasi 2021 sama sekali. Jika
menggunakan Strategi 2020, tentu sudah sangat
tidak memungkinkan. Butuh restartegi.
22. Lindungi Kamu dan Aku
Rencana sebagai
Payung Pesan
Tanpa umbrella, kita tidak akan pernah tahu
arah pesan mau ke mana. Arah yang tidak jelas
tidak akan menghasilkan outcome. Output
tidaklah begitu penting. Outcome yang penting.
Untuk mencapai outcome, jangan pernah
membicarakan teknis pelaksanaan tanpa
menentukan strategi & taktik yang tepat.
Harus punya target dan evaluasi yang jelas.
Selama ini tidak ada, sebagai contoh bukti adalah
engagament dan followers di media sosial rendah
akibat konten yang tidak jelas.
Strategi Komunikasi 2021
Konten media sosial, tvc, webinar, penyuluhan, dll
harus diturunkan Strategi Komunikasi besar
Harus jelas scoopenya apa, sasaranya siapa,
dan mau goal (edisi SMART) seperti apa
Harus diawali dengan pengumpulan data,
analisis situasi dengan PESTLE/SWOT, Evaluasi
program sebelumnya, mapping isu &
stakeholders. Barulah masuk ke rancangan
program strategis.
23. Lindungi Kamu dan Aku
Message
Framework
STP + BRAND PERSONALITY
Sebagai fondasi
Secanggih dan sekeren apapun program yang dieksekusi...
Sekaliber apapun mitra dan opinion leader yang bekerja sama...
Tanpa fondasi, tidak akan memberikan efektivitas dan manfaat.
Bahkan, program sebagus buatan Hakuhodo
tidak juga bisa mendongkrak GPM karena sejak awal tidak ada fondasinya.
24. Lindungi Kamu dan Aku
Webinar sebagai
Panggung Pecitraan Semata
Sering kali agenda webinarnya dijadwalkan mendadak.
Ini menunjukkan kurangnya perencanaan. Selain itu, semua topik disasar.
Sesuai atau tidak sesuai dengan khalayak juga tidak dipertimbangkan.
Hampir semua isi YouTube GPM adalah webinar panjang yang membosankan.
Webinar nampaknya hanya menjadi panggung pencitraan yang tidak berkontirbusi terhadap
pembangunan reputasi karena substansi isinya tidak engaging ke khalayak.
Terdapat faktor pengabaian STP dan Perencanaan Strategi Komunikasi
25. Lindungi Kamu dan Aku
Iklan Layanan Masyarakat yang
Ambigu dan Tidak Terencana
Dirilis saat PPKM Darurat, sebuah
media scheduling yang tidak tepat.
Isi pesan tidak mencerminkan
purpose GPM sama sekali. Visual
dan Copy tidak berkaitan.
Dibanggakan karena dapat
penayangan di 70 media meski
tidak bermanfaat.
Ada 3 seri.
Hanya mengandalkan popularitas tokoh
tanpa struktur pesan yang kuat. Bahkan,
pesannya ambigu ’maskermu adalah vaksin’
Liriknya dipaksakan menjadi sebuah
lagu yang tidak engaging sama
sekali ke khalayak. Padahal masih
banyak cara selain lagu, untuk
menyampaikan pesan seperti itu
Terdapat faktor pengabaian STP dan Perencanaan Strategi Komunikasi
26. Lindungi Kamu dan Aku
Sweepstakes
yang Gagal
2020
Mengajak sesuatu yang orang tidak mau itu
sebuah kesalahan besar
2021
Meski banyak partner tetapi tidak relevan dengan
brand, visi-misi, tujuan GPM
Sebagai program yang memberikan insentif, kedua aktivitas sama-sama gagal membangun social media engagement
dan brand engagement. Terlebih, gagal menarik followers baru secara signifikan dan membangun brand GPM.
Terdapat faktor pengabaian STP dan Perencanaan Strategi Komunikasi
27. Lindungi Kamu dan Aku
Kenapa MaskerUntuk.Id sukses
sedangkan GPM tidak?
1. Tampilan brand dan media sosialnya
eye cathing
2. Ada aktivasi yg engaging yaitu Jual
masker untuk menolong sesama beli 1
memberikan 3 masker
3. Desain maskernya bagus2
4. Kolaborasi desain yg ciamik dengan
berbagai partner besar
5. Wilayah pembagian sampai Indonesia
Timur
6. Mampu membangun trust dari multiple
stakeholders-nya
7. Ada komunikasi yang transparan
mengenai kinerja
8. Ada manajemen organisasi dan sumber
daya yang terarah
9. Ada fokus ke aktivitas kunci yang
digarap secara serius dan terencana
10. Ada Partnership strategis dan berfokus
ke tujuan
11. Gentle untuk mengakhiri organisasi
setelah purposenya tercapai &
causesnya berganti
28. Lindungi Kamu dan Aku
Kenapa MaskerUntuk.Id sukses
sedangkan GPM tidak?
GPM punya banyak mitra strategis tetapi karena antara visi, misi, tujuan dan programnya tidak selaras makanya organisasi tidak bisa perform
dengan optimal. Mau jadi edukator, agen sosialisi, dan mitra pemerintah, atau apa? Serba tanggung.
29. Lindungi Kamu dan Aku
Waktunya GPM Berakhir?
Tingkat Kepatuhan Responden Dalam
Melaksanakan Protokol Kesehatan Selama
Seminggu Terakhir Menurut Wilayah
Diambil dari:
Hasil Survei BPS - Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19
13-20 Juli 2021
Tingkat Kepatuhan Responden Dalam
Melaksanakan Protokol Kesehatan Selama
Seminggu Terakhir Menurut Kelompok Umur
30. Lindungi Kamu dan Aku
Waktunya GPM Berakhir?
Diambil dari:
https://www.liputan6.com/health/read/4624366/jubir-reisa-9-dari-10-orang-indonesia-sudah-pakai-masker
https://kabar24.bisnis.com/read/20210802/15/1424742/survei-bps-tingkat-kepatuhan-penggunaan-masker-nasional-capai-886-persen
32. Lindungi Kamu dan Aku
Agar selalu efektif, efisien, dan tidak membuang-buang waktu & tenaga maka...
Tidak akan ada rumusan strategi dalam deck ini sebelum adanya monitoring & evaluasi aktivitas yang sudah dilakukan selama ini.
Perlu adanya perencanaan strategi yang diturunkan ke aktivitas yang implementatif.
Penutup:
Sebuah Perspektif
33.
34. Analisa dalam deck ini dikembangkan dari hasil diskusi evaluatif bersama para pemikir startegis:
Djito Kasilo, Christofer Felix, Vita Datau, dan Emilia Bassar