8. sebuah STUDi
Graham, Melissa W., Avery, Elizabeth J., & Park, Sejin (2015). The role of social media in local government crisis
communications, Public Relations Review
> 70% pemerintah lokal menggunakan media sosial ketika krisis.
Facebook (53%) merupakan platform paling banyak dipakai oleh
pemerintah daerah ketika krisis.
Semakin besar populasi sebuah daerah, semakin banyak kanal media
sosial yang digunakan.
Jumlah kanal media sosial digunakan paling banyak ketika terjadi
krisis terkait kesehatan.
Media sosial yang strategis dan berkualitas (bukan kuantitas) dapat
membantu menangani krisis secara positif.
9. orientasi penggunaan
media sosialLembaga [Pemerintahan] Swasta
Melayani Publik Laba
Lebih dari kehumasan Komunikasi Marketing
Hindari beriklan Lazim beriklan
Memiliki tanggung jawab terhadap
hajat hidup orang banyak
Salah satu kanal kehumasan
Sarana whistleblowing yang
potensial
Menjaga imej korporasi
10. STRATEGI & TAKTIk
Strategi (Hal yang tidak bisa langsung disentuh atau terlihat):
• Menyebrang ke sisi lain sungai
Taktik (Hal yang bisa langsung disentuh dan dilihat):
• Melompati batu-batu sungai
• Menggunakan tali tambang
12. KEBIJAKAN MEDIA SOSIAL
LEMBAGA
• Agar aktivitas media sosial Lembaga
selaras dengan visi dan misi Lembaga.
• Agar pengelolaan media sosial Lembaga
teratur dan strategis.
• Agar objektif Lembaga tercapai.
15. KEBIJAKAN MEDIA SOSIAL
LEMBAGA
3. Tentukan Ruang Lingkup dan
Strategi.
Untuk
seluruh/satu
bagian
tertentu di
lembaga?
Kebijakan
berbeda
bagi staf
umum dan
medsos?
Staf medsos:
Panduan gaya
menulis, Strategi
internal/eksternal,
Rencana kegiatan,
16. KEBIJAKAN MEDIA SOSIAL
LEMBAGA
4. Teliti Aturan Hukum Terkait.
Analisis semua aturan hukum
yang berkaitan dengan aktivitas
media sosial Lembaga. Misalnya:
Permenpan dan RB 83/2012 Tentang
Pemanfaatan Media Sosial Instansi
Pemerintah
17. KEBIJAKAN MEDIA SOSIAL
LEMBAGA
RINGKASAN PERMENPAN:
• Instansi pemerintah harus dapat menyediakan dan menyampaikan
informasi secara akurat, efisien, efektif & terjangkau sehingga
komunikasi dengan pemangku kepentingan berjalan sesuai harapan.
• Dengan media sosial, mempermudah layanan publik secara daring.
• Mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses demokrasi, misal
pelaporan pelanggaran, peningkatan kualitas layanan lembaga.
18. KEBIJAKAN MEDIA SOSIAL
LEMBAGA
• Sosialisasikan kebijakan yang
disusun kepada internal
stakeholders.
• Minta masukan dan/atau saran
terkait draf kebijakan yang tengah
disirkulasikan.
SosialisasiMasukkanPenyempurnaanImpelementasi
5. Sosialisasikan Kebijakan.
19. KEBIJAKAN MEDIA SOSIAL
LEMBAGA
Kebijakan Harus:
• Sederhana, ditulis secara jelas, mudah dipahami, dan tidak
ambigu.
• Dipraktikan dalam latihan dengan seluruh elemen Lembaga.
• Dikembangkan dan disosialisasikan dengan baik termasuk
mempertimbangkan masukkan dari internal stakeholders.
24. ISU & KRISIS
• ISU adalah:
• Ketika biaya masih menjadi potensi pertimbangan
utama.
• Hal yang berkembang berhari/minggu/bulan/tahun.
• Ketika opsi masih relatif banyak.
• Ketika waktu masih banyak untuk mempelajari suatu
peristiwa.
• Ketika bisnis masih bisa berjalan seperti biasa.
Contoh: Postingan negatif mengenai Lembaga atau kinerja
Anda di media sosial.
KRISISadalah kebalikan dari semua hal di atas.
Contoh: Seluruh uang nasabah dirampok.
25. ISU & KRISIS
• ISU– Manajemen Isu:
• Monitor media konvensional.
• Monitor media sosial.
• KRISIS– Rencana krisis media sosial:
• Identifikasi tipe dan tingkat keparahan krisis.
• Membentuk tim krisis, termasuk kontak yang detil.
• Membuat rencana komunikasi internal.
• Membangun sistem persetujuan strategi pesan.
• Ketika krisis terjadi tunjukkan empati, transparansi,
komitmen, kejujuran, dan kooperasi.
26. Kesimpulan
• Strategi dan taktik adalah dua hal yang berbeda.
• Kebijakan media sosial lembaga adalah langkah strategis
pertama yang dilakukan.
• Isu dan krisis adalah dua hal yang berbeda.
• Manajemen isu adalah aktivitas yang bisa dilakukan untuk
mencegah isu berpotensi menjadi krisis.
• Rencana krisis lembaga adalah hal yang wajib untuk dimiliki
bahkan ketika krisis tidak (belum) terjadi, dan dilatih secara
berkala.