SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
PT. PELAYARAN CARAKA TIRTA PERKASA
MV. CTP FORTUNE / PNIF
01) RADAR NO.1 (S-BAND) / MARINE RADAR EQUIPMENT JMA -9303
APPROVED TYPE : RALS4NM3-30k-PON-5
SERIAL NO. : LS 53626
MANUFACTURED DATE : FEB. 1998
MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO. LTD.
SOLAS Ch. V/19 2.3.2 & 2.3.3
- Tidak mendeteksi SART
02) RADAR NO. 2 ARPA (X-BAND)/ MARINE RADAR EQUIPMENT JMA – 9253-7CA
APPROVED TYPE : RAAS4NM9-25k PON-12
SERIAL NO. : LS 54513
MANUFACTURED DATE : FEB. 1998
MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO. LTD.
a) PENGERTIAN dan PRINSIP KERJA RADAR
RADAR(Radio Detection and Ranging), yang berarti deteksi dan
penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang
elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur
jarak Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target.
Radar yang di gunakan bernavigasi di laut mempunyai frekuensi sangat besar antara 3GHZ-10GHZ,
bagian pemancar atau disebut transmitter memancarkan pulsa-pulsa pendek melalui scanner yang
berputar 360°, pulsa-pulsa tersebut akan mengenai suatu objek dengan bentuk dan besaran yang
sama akan di pantulkan kembali ke scanner dan akan diterima oleh bagian penerima atau receiver,
gema pantulan tersebut akan di perkuat dan secara elektronik akan di tampilkan pada layar radar
dengan sebuah display unit maka jarak target dapat ditentukan.
Radar X-BAND:
Disebut radar 3 cm, karena berkerja pada frekuensi 9,2 - 9,7 GHz
Dapat menerima pantulan receiver dari radar transponder (SART),
b) FUNGSI
• untuk menentukan posisi kapal (position fixing)
• memandu kapal keluar masuk pelabuhan atau perairan sempit(piloting)
• membantu menentukan ada tidaknya resiko tubrukan(collision prevention)
• membantu memperkirakan hujan yang akan dilintasi kapal
c) PROSEDUR PENGOPERASIAN
apabila mengoperasikan radar pada ruangan gelap putarlah tombol dimer/panel
- ON
Tekan tombol POWER-ON
* Tampil pada layar/monitor waktu 3.00 Menit dihitung mundur hingga 0, maka RADAR siap
untuk dioperasikan, catat jam START pada RADAR LOG BOOK
* Kemudian Tekan tombol ST-BY maka scanner akar berputar dan tampil pada layar gambar
sesuai target-target yang ada
1
* Mulai menekan/memutar tombol-tombol yang ada pada panel sesuai prosedur hingga tampilan
sesuai keadaan, laut, cuaca dan lalu-lintas laut disekitar
- OFF
* Tekan/putar tombol-tombol pada panel hingga posisi minimum termasuk Tune-Manual
* Tekan Tombol ST-BY maka scanner akan berhenti berputar
* Tekan Tombol OFF dan POWER-OFF secara bersamaan beberapa detik hingga power mati.
- RECORD
* Catat lama kerja pada RADAR RECORD BOOK
d) PERAWATAN
- Selalu membersihkan dari debu dengan menggunakan kuas lembut, lap kering,tidak boleh
menggunakan kain basah yang dapat mengakibatkan electric shock
- Sesuai Manual Book, ganti magnetron tiap 2000 Jam, melakukan service tahunan (Annual Serive)
- Jika didapati adanya kelainan pada sistem kerja RADAR/ARPA harus segera dilaporkan ke Head
Office untuk segera ditindak lanjuti
- Selalu Mencatatnya pada Form F-052 untuk perawatan dan jika ada kerusakan dicatat pada F-053
setelah selesai diperbaiki, dicatat pada F-054, sertai foto-foto terkait.
03) MASTER GYRO COMPASS TYPE TG – 6000
SERIAL NO. : 61253
DATE : DEC. 1997
SERVICE : JUN. 2008
MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN
Master gyro ini tidak dipengaruhi oleh kemagnetan kapal dan kemagnetan magnet bumi, prosedur
penggunaan master gyro dengan bantuan aliran arus listrik di kapal. Jadi jika kapal mengalami black
out, maka master gyro ini tidak dapat dipergunakan.
a) FUNGSI
+ Sebagai Alat Bantu Navigasi Pelayaran, yang berfungsi untuk mendapatkan dan memperlihatkan
heading/ haluan kapal yang dikemudikan oleh Juru Mudi
+ Sebagai pengendali dari Gyro-compass heading repeater, dan gyro-compass bearing repeater
SOLAS Ch. V/19 2.5.1
b) PROSEDURE PENGOPERASIAN
- ON
* Tekan POWER ON
* Beberapa waktu ketika rotor berhenti, STANDBY LED dari mode LED akan tampil.
* Kemudian ketika rotor mulai berputar, STANDBY LED dari mode LED akan menyala dan rotor
berhenti sekali (3-4 menit)
*Kemudian setelah LEDs SPEED/LATITUDE pada tampilan LED menyala, kemudian set
kecepatan baru set Lintang.
* Setelah POWER ON dan rotor berhenti, Card berputar mulai 360° berkurang pembacaannya.
* Kemudian setting Baringannya.
- OFF
2
* Tekan POWER OFF
c) PERAWATAN
- Dibersihkan dan dilap menggunakan kain bersih dan kering atau menggunakan kuas lembut
AUTO PILOT TG-6000
MANUFACTURED DATE : 1998
MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN
FUNGSI :
Auto Pilot dipergunakan saat kapal berlayar dilautan yang tenang guna untuk mempertahankan arah
haluan kapal yang sedang dikemudikan saat itu. Akan tetapi jika saat kapal berlayar di lautan
berombak besar Auto Pilot ini jangan dipergunakan dikarenakan akan dapat merusak kerja dari
kamudi karena itu harus mempergunakan kemudi manual atau kemudi tangan. Cara
menghidupkannya dengan menekan tombol power dari salah satu mesin kemudi yang kita akan
operasikan ( mesin kemudi 1 atau mesin kemudi 2 ) kemudian kita aktifkan sistem mesin kemudi
yang kita pilih tersebut (mesin kemudi 1 atau mesin kemudi 2) kemudian kita putar tuas kemudi ke
arah sistem auto pilot maka kapal akan berlayar pada mesin kemudi auto pilot.
GYRO COMPASS REPEATER ( W/H ) TYPE RP-41-1
APPROVAL NO. : 3837
SERIAL NO. : 23993
MANUFACTURED DATE : MAR. 1998
MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN
Gyro Compass Repeater ini tidak dipengaruhi oleh kemagnetan kapal dan kemagnetan magnet bumi,
prosedur pernggunaan master gyro dengan bantuan aliran arus listrik di kapal. Jadi jika kapal
mengalami black out, maka Gyro Compass Repeater ini tidak dapat dipergunakan
FUNGSI
- Sebagai Alat Bantu Navigasi Pelayaran, yang berfungsi untuk mendapatkan dan memperlihatkan
heading/ haluan kapal yang dikemudikan
SOLAS Ch. V/19 2.5.2 & COLLISION REGULATION
GYRO COMPASS REPEATER ( PORT & STBD WINGS ) TYPE RP-41-1
APPROVAL NO. : 3837
SERIAL NO. : 23992 & 23991
MANUFACTURED DATE : MAR. 1998
MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN
FUNGSI
3
+ Sebagai Alat Bantu Navigasi Pelayaran, yang berfungsi untuk mendapatkan dan memperlihatkan
heading/ haluan kapal yang sama dengan heading/haluan pada Master-gyro compass.
+ Dapat digunakan untuk membaring benda-benda darat seperti pulau, suar dan membaring benda
angkasa seperti matahari, bulan untuk mendapatkan posisi dan Error pada compass.
SOLAS Ch. V/19 2.5.3 & COLLISION REGULATION
04) CHART PLOTTER
MODEL : SEA PLOT TCP-8000
DATE : 1998
MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN
FUNGSI : Electronic Chart
Digunakan untuk membantu menentukan posisi kapal di peta laut.
05) NAVTEX RECEIVER
MODEL : NCR-300A
SERIAL NO. : GD 14190
DATE : AUG. 1996
MANUFACTURER : JAPAN MARINA CO. LTD.
Navtex alat bantu navigasi berupa mesin penerima pesan teks. Navtex diatur dalam SOLAS Chapter
IV regulation 7. Navtex berguna untuk menerima pesan teks navigasi yang di pancarkan oleh
stasiun-stasiun pantai terdekat.
Sistem kerjanya :
a. Teresterial Band
b. Jarak Pancaran ± 400 Mil Laut
c. Khusus berita M.S.I
d. Sistem pancarannya menggunakan Time Sharing
e. Frekuensi pancarannya 518 KHz
Jenis berita yang dapat disiarkan oleh NAVTEX menurut kode penyiarannya :
1. A = Navigational Warning
2. B = Meteorological warning
3. C = Ice Reports
4. D = Search and Rescue Information
5. E = Meteorological Forecasts
6. F = Pilot Services Messages
7. G = AIS
8. H = Loran message
9. I = Spare
10. J = SATNAV message
11. K = Other Electronic Navaed
12. L = Navigational Warning Add
MV.CTP FORTUNE termasuk dalam NAVAREA XI, yaitu meliputi stasiun area:
A: JAYAPURA
B: AMBON
C: SINGAPORE
4
D: MAKASAR
E: JAKARTA
F: BANGKOK
G: NAHA
H: MOJI
I: YOKOHAMA
J: OTARU
K: KUSHIRO
L: DANANG
M: HONGKONG
N: GUANG ZHOU
O: FUZHON
P: LINYUAN
Q: SANGHAI
R: DALIAN
S: SANDAKAN
T: MIRI
U: PENANG
V: GUSAM
W: PHONGSAN
X: HO CHI MINH
Setiap akan memulai suatu pelayaran NAVTEX harus di setting sesuai dengan stasiun area terdekat
yang akan di lewati kapal.
Seperti contoh pelayaran dari singapore ke thailand, maka HURUF C dan F pada kode stasiun area
harus di atur ke "ENABLE". supaya Navtex dapat menerima berita dari stasiun stasiun tersebut.
 Cara menyalakan dan mematikan NAVTEX
Menyalakan
- Tekan tombol "POWER" maka navtex akan siap untuk menerima pancaran berita.
Mematikan
- Tekan dan tahan tombol "OFF" dengan bersamaan tekan tombol "POWER"
 Untuk mengatur jenis pesan siaran dan stasiun area menurut Kode yang tertera di Navtev:
- Tekan dan tahan tombol "PROG" dengan bersamaan tekan tombol "M/A"
- Maka di monitor NAVTEX akan muncul (KODE HURUF,MASSAGE/AREA,dan
ENABLE/DISABLE)
- Jika untuk mengatur jenis berita maka tekan "PROG" dan "M/A", tampilan NAVTEX muncul
Kode huruf, dan massage, kemudian tekan tombol "PROG" dan "E/D", enable untuk mengaktifkan,
disable untuk menonaktifkan.
kode huruf bisa di rubah dengan cara tekan tombol arah ke bawah atau ke atas.
06) SPEED LOG MODEL : JLN – 203
TRANDUCER MODEL : NKF-531-E
SERIAL NO. : HD 30587
DATE : DEC. 1997
MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO.LTD.
5
Sistem Kerja :
Mendeteksi partikel dan plankton dibawa keel kapal yang dilaluinya.
Perbedaannya dengan GPS, jika kapal mengalami lawan arus maka Speed Log akan mencatat dan
tampilan pada monitor lebih tinggi dari angka yang ditampilkan oleh GPS, sebaliknya jika kapal
mengalami ikut arus maka Speed Log akan mencatat dan tampilkan pada monitor lebih rendah dari
angka yang ditampilkan oleh GPS.
REMOTE DISPLAY
MODEL: NWW-5
Fungsi :
- Alat bantu navigasi yang digunakan ntuk mengetahui dan mendapatkan data kecepatan kapal
- Kemudian kecepatan kapal ditampilkan pada layar speed log dan juga pada remote display.
- Selain itu dapat digunkan untuk mengukur jarak dari pelabuhan satu ke pelabuhan lainnya selama
pelayaran dengan cara tekan tombol Distance Run agar digital pada layar monitor menjadi angka
NOL semuanya, hinnga tiba pada suatu tujuan dibaca dan catat angka Jarak Tempuhnya/Distance
Run.
07) GPS NAVIGATOR
MODEL : JLR-68800
SERIAL NO. : KD 22652
MAKER : JAPAN RADIO CO. LTD
DATE INSTALLATED : DEC. 1997
GPS NAVIGATOR TYPE KGP-920
MERK : KODEN
SERIAL NO. : 92002089
GPS ( Global Posotion System ) adalah alat bantu navigasi yang ada di anjungan. GPS dapat
menentukan posisi kapal kita dengan kordinat lintang dan bujur. Posisi kapal diperoleh dari satelit,
Terdapat 24 SVS ( Space Vecle Satelate ) yang dapat memancarkan signal ke GPS yang ada di
kapal. Selain dapat menentukan posisi, GPS juga untuk mengetahui kecepatan dan haluan kapal kita
yang disebut COG ( Course Over Ground ) haluan kapal terhadap dasar laut dan SOG ( Speed Over
Ground ) kecepatan kapal terhadap dasar laut. Di dalam GPS kita dapat membuat route pelayaran.
Route pelayaran terdiri dari beberapa way point ( kordinat lintang dan bujur ). Jika kita ingin
membuat route, maka kita harus terlebih dahulu menentukan beberapa way point kemudian
masukkan waypoint-waypoint tersebut ke dalam GPS maka terbentuklah route pelayaran yang kita
inginkan dengan memberikan Nama dan atau Nomor.
 Cara Membuat Waypoint pada GPS KGP-920
- Tekan tombol "MENU", terdapat 9 sub.menu
- Tekan tombol no.1 untuk memilih sub.menu "1.WAYPOINT"
- Masukan nomor penyimpanan menggunakan tombol angka.
- Tekan tombol "ENT" untuk menampilkan spesifikasi nomor penyimpanan.
- Akan muncul lintang dan bujur waypoint, untuk memasukanya gunakan tombol angka.
Contoh: posisi 28°18.00'N/106°40.00'E
[2],[8],[1],[8],[0],[0],[N],[1],[0],[6],[4],[0],[0],[0],[E]
6

08) AIS
MODEL : JHS-180
SERIAL NO. : BB 41336
MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO. LTD
DATE : MAY. 2003
a)FUNGSI UTAMA AIS (Automatic Identification System)
Untuk mengetahui informasi lengkap kapal lain di sekitar kapal kita yang juga ada instalasi AIS,
dan setiap kapal wajib input data kapalnya ke dalam AIS.
Informasi-informasi tersebut antara lain: Nama kapal, MMSI, Call Sign, navigation
status(position,cog,sog,bearing,hdg), pelabuhan tujuan dan ETA, serta ship particullar.
SOLAS Ch. V/19 2.4 & COLLISION REGULATION
PENERAPAN
- untuk membantu dalam berkomunikasi dengan kapal lain menggunakan VHF guna menghindari
bahaya tubrukan
- membantu memperkirakan kedatangan ke pilot station dengan melihat ETA kapal lain
b) PROSEDURE PENGOPERASIAN
• TURN ON: tekan tombol [PWR/DIM] untuk satu menit tekan ON power, lalu muncul daftar
kapal kapal lain yang ada di sekitar
• TURN OFF: tekan tombol MENU, tekan tombol OFF, tekan pasword "0000", tekan tombol
[PWR/DIM] untuk satu menit tekan ENT, lalu tekan dan tahan PWR off untuk satu menit
c) CARA PENGGUNAAN
 Caranya dengan membaring kapal target tersebut dengan Radar, kemudian carilah
besarnya baringan kapal tersebut di AIS, maka kita akan mendapatkan data-data kapal target
diantaranya
• Nama kapal dan Call Sign Kapal
• MMSI Number dan IMO Number
• CPA dan TCPA
• Bearing ( baringan ) dan Rang
• Navigation Status dan Posisi Kapal Target ( Lintang dan Bujur )
• COG ( Course Over Ground ) dan SOG ( Speed Over Ground )
• Heading ( Haluan )
• Destination, ETA ( Estimated Time Arrival )
• Panjang, Lebar dan Draft Kapal target.
• Tipe Kapal dan Tipe Cargo
 Cara pengaturan pada AIS supaya kapal lain yang berada terlalu dekat dengan kapal kita
akan membunyikan signal alarm. Penerapan ketika kapal sedang berlabuh jangkar!
• Tekan tombol MENU
• Pilih ALARM SETTING
• Pilih GUARD ZONE RANGE, atur jarak minimal kapal lain yang terdeteksi oleh AIS
untuk mendekati kapal kita.
Bila ada kapal lain yang masuk dalam jarak tersebut maka AIS akan membunyikan signal
ALARM
7
09) ECHO SOUNDER
MODEL : JFE-570S
APPROVAL NO. : 2040
SERIAL NO. : HD 32030
MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO.
LTD.
DATE : DEC. 1997
a) FUNGSI
untuk mengetahui kedalaman suatu perairan di ukur dari lunas kapal sampai dasar laut
SOLAS Ch. V/19 2.3.1
b) PRINSIP KERJA
Echo sounder mempunyai transmitter dan receiver sensor yang berada pada lunas kapal, trasmitter
mengirim pulsa ke dasar laut dan dipantulkan ketika menyentuh atau terkena suatu benda, lalu di
terima oleh receiver dan akan muncul jarak, jarak tersebut adalah jarak dari lunas kapal sampai
dasar laut, untuk mengetahui kedalaman laut sesungguhnya dapat dikoreksi dengan draft kapal
tersebut.
c)PENERAPAN
• membantu memperkirakan panjang shackle jangkar pada saat akan let go jangkar
• membantu memperkirakan suatu perairan dangkal, dan UKC/Under Keel Clearance
• membatu memperkirakan pasang surut air dengan koreksi di peta
10) MASTER CLOCK :
TYPE : TXS – 9
MANUFACTURED NO. : 8429 F
MANUFACTURED DATE : NOV. 1997
MANUFACTURER : T.I.C. CITIZEN CO. LTD. JAPAN
FUNGSI
untuk penunjuk waktu yang ada dikapal baik waktu GMT dan Local Time selain itu mempunyai
fungsi untuk mengatur waktu yang ada di kapal. Pada saat waktu dikapal akan dimajukan atau
dimundurkan.
11) SWITCH BOX ELECTRIC WINDOW WIPER
SERIAL NO. : 5641/5639/5640
MANUFACTURED DATE : MAR. 1998
MANUFACTURER : NUNOTANI SEIKI CI LTD
FUNGSI : Untuk menjalankan wiper pada kaca jendela
anjungan yang berfungsi untuk membersihkan kaca jendela
anjungan dari debu dan air hujan agar daya tampaknya menjadi
lebih baik
8
12) AUTO FOG SIGNAL SWITCH BOARD
SOURCE POWER : AC 100V 10 AMP
SERIAL NO. : 80101
DATE : JAN. 1998
MANUFACTURER : IZUMITATSU KOGYO CO. LTD
FUNGSI : Alat untuk memberikan signal bunyi/Audible baik disaat
sedang cuaca berkabut/hujan, penglihatan terbatas (Poor Visibility),
atau disaat cuaca cerah
TUJUAN :
Berkomunikasi keselamatan secara audible/suara guna memberikan tanda keberadaan atau suatu
maksud tertentu seperti misalnya :
E = satu tiup pendek yang artinya "saya merobah haluan kekanan"
I = dua tiup pendek yang artinya "saya merobah haluan kekiri"
S = tiga tiup pendek yang artinya "saya menjalankan mesin mundur"
M = dua panjang yang artinya "Kapal saya berhenti dan tidak mempunyai laju terhadap air"/drifting
G = dua panjang satu pendek yang artinya "saya ingin menyusul dari lambung kanan anda"
Z = dua panjang dua pendek yang artinya "saya ingin menyusul dari lambung kiri anda"
13) MAGNETIC COMPASS
TYPE : KN-R165
SERIAL NO. : 7811
WEIGHT : 14.6 KG
DATE : MAR. 1998
MANUFACTURER : OSAKA NUNOTANI SEIKI CO. LTD.
FUNGSI :
Untuk penunjuk arah kapal kita saat berlayar. Magnetic compas ini dipengaruhi oleh medan
kemagnetan bumi, jadi semakin kapal kita berlayar mendekati medan magnet bumi maka akan
semakin besar penyimpangan (sudut penyimpangan antara arah utara sejati dengan arah utara
magnetic bumi) yang disebut dengan variasi.
selain di pengaruhi oleh kemagnetan bumi, magnetic compass juga di pengaruhi oleh kemagnetan
besi kapal dan muatan yang memiliki unsur magnet.
• Perawatan : terdapat cairan di dalam magnetic kompas yaitu campuran antara alcohol (16-25%)
Air sulingan (84-75%), supaya magnetic kompas dapat berfungsi dengan baik maka harus di
lakukan pergantian cairan secara teratur bila cairan di dalamnya sudah mulai keruh.
14) DAY LIGHT SIGNALLING LAMP
TYPE : SPS – 10A
LAMP : 24V 60W
DATE : NOV. 1997
9
MANUFACTURED NO. : 1 13531
MANUFACTURER : SANSHIN ELECTRIC CO. LTD.
FUNGSI :
- Sebagai alat untuk mentransmit atau memancarkan signal
berupa cahaya ke suatu target atau kapal lain.
- Berfungsi sebagai alat komunikasi dengan stasiun/kapal lain menggunakan signal cahaya.
CARA PENGGUNAAN:
- Efektifnya digunakan pada waktu malam hari, karena berupa signal cahaya.
- Pertama-tama ambil daylight signal kemudian pegang handle/pegangan dengan salah satu tangan.
- Selanjutnya tekan pelatuk yang ada didepan pegangan/handle dan tahan selama akan
memperlihatkan signal cahaya
- tempatkan salah satu mata pada teropong yang terdapat pada daylight signal dan arahkan ke target.
- Kemudian mainkan pelatuk lainnya dengan cara menekan-nekan dan menahan sesuai signal
yang akan ditunjukkan.
- Hal ini dilakukan saat akan menunjukkan signal ke target dan untuk berkomunikasi dengan target
menggunakan signal cahaya.
15) GYRO COMPASS AZIMUTH CIRCLE
SERIAL NO. : 17970
MANUFACTURED : FEB. 1996
MANUFACTURER : TOKIMEC
FUNGSI :
- Digunakan untuk membaring benda darat maupun benda
angkasa, untuk mendapatkan posisi kapal.
- Selain itu dapat digunakan untuk menentukan compass error baik gyro-compass maupun magnetic
compass dengan baringan benda angkasa seperti matahari.
CARA PENGGUNAANNYA :
- Pasang/tempatkan gyro compass azimuth circle pada gyro-compass repeater yang berada di Wing
Bridge.
- Kemudian arahkan baringan pada benda/target darat maupun benda angkasa dengan memutar
handle pada gyro compass azimuth circle.
- Kemudian pastikan celahnya segaris dengan kawat tegak yang berada di depan. Untuk
mendapatkan baringan yang tepat
- Kemudian lihat arah baringan pada gyro-compass repeater dan catat baringannya dan waktu
melakukan baringan/observasi.
- Selain itu dapat menggunakan cermin pantul, apabila target berupa benda angkasa seperti matahari.
utuk mengurangi intensitas cahaya yang langsung kemata observator.
- Atur dan arahkan cermin sedemikian rupa untuk mendapatkan pantulan cahaya matahari tepat pada
celah yang berada didepan cermin pantul.
- Atur agar gelembung berada tepat diposisi tengah dengan mengatur sedemikian rupa kemiringan
dari gyro-compass azimuth circle untuk mendapatkan arah baringan yang tepat.
- Kemudian lihat arah baringan pada gyro-compass. Dan catat penunjukkannya dan waktu
observasi/melakukan baringan.
10
16) AZIMUTH CIRCLE & AZIMUTH MIRROR
SERIAL NO. : 17403
DATE MFG : MAR. 1998
MAKER : OSAKA NUNOTANI SEIKI CO. LTD
FUNGSI dan PENGGUNAANNYA:
Sama dengan gyro-compass azimuth circle
17) SEXTANTS
TYPE : TAMAYA
SERIAL NO. : 84759
MANUFACTURED DATE : APR.1998
MANUFACTURER : TAMAYA
FUNGSI :
Sextants dipergunakan untuk mencari arah Azimuth matahari
dan tinggi ukur matahari,bulan, bintang dan benda-benda
angkasa lainnya guna untuk menentukan posisi kapal kita,
menentukan error ( variasi dan deviasi ) gyro compass dan
magnet compass
GMDSS SET
18) TWO-WAY PORTABLE VHF RADIO TELEPHONE 3
SETS
MODEL : JHS-7
SERIAL NO. : 99198/99199/99200
MANUFACTURER : JRC – JAPAN
Fungsi utama dari portable radio VHF ini adalah sebagai alat
komunikasi di saat emergency(abandon ship)
karena alat ini mempunyai frekuensi tinggi yang mampu memanggil kapal lain yang berada di sekitar
kita, sehingga dapat meminta bantuan kepada kapal tersebut.
Cara pengoperasian :
- Putar tombol ''PWR/VOL'' ke kanan
- Putar tombol squence ke kanan, semakin besar squence lebih bagus.
- Putar Channel yang di inginkan, perbedaan Portable VHF ini dengan fix Instalation VHF di kapal ini
adalah pada pemilihan channel, pada portable VHF mempunyai channel terbatas yaitu hanya channel
(06,13,15,16,17)
-Setelah selesai pemilihan channel, tekan "PTT" pada sebelah kanan atas portable radio, untuk
memanggil stasiun lain yang berada di sekitar kita.
11
CHARGER FOR 2 WAY PORTABLE VHF RADIO TELEPHONE
QUANTITY : 3 PCS
MANUFACTURER : JRC – JAPAN
SPARE BATTERIES FOR 2 WAY PORTABLE VHF RADIO TELEPHONE
QUANTITY : 3 PCS
EXPIRED DATE : AUG. 2014
MANUFACTURER : JRC – JAPAN
19) MARINE VHF RADIO TELEPHONE x 2 Units
TYPE : JHS 32A
SERIAL NO. : BH 98037 / BH 98038
MANUFACTURED DATE : DEC. 1997
MANUFACTURER : JRC – JAPAN
2 SETS
Fungsi : VHF merupakan alat yang di gunakan sebagai sarana komunikasi kapal dengan stasiun lain
atau antar kapal ke kapal pada jarak tertentu.
jarak yang mampu di jangkau oleh VHF tergantung dari antena VHF di kapal maupun stasiun pantai.
sebagai contoh:
stasiun pantai tinggi antena 150m mampu menjangkau kapal dengan jarak 50nm yang mempunyai
tinggi antena di atas air 90m, Antara kapal layar dengan tinggi antena di atas air 9m hanya mampu
menjangkau 14nm.
Sistem Kerja : Ketika kapal berada di laut selalu menggunakan chanel 16 (IMO RES A.474(XII)).
-- Sebelum memulai kounikasi menggunakan VHF selalu perhatikan dan persiapkan kalimat yang
benar sesuai dengan standar marine communication phrases(SMCP).
-- Ketika sedang memanggil stasiun atau kapal lain selalu ucapkan nama stasiun yang di panggil satu
kali(dua kali jika di perlukan, misal pada alur pelayaran ramai). dan di ikuti phrase "THIS IS" dan
nama kapal dua kali, tanda channel yang di pakai.
Contoh: Singapore pilot, this is mv.ctp fortune,mv.ctp fortune, on channel 14.
PROSEDURE PEMANGGILAN DALAM KEADAAN DARURAT
• DISTRESS (MARABAHAYA)
MAYDAY MAYDAY MAYDAY
THIS IS ...
Name of ship(3x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE(3X)/PNIF/525015658)
MAYDAY
12
Name of ship(1x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE/PNIF/525015658)
POSITION LATITUDE ..... LONGITUDE .....TIME ...... UTC ......
MASSAGE ....... (ex: SHIP COLLISION)
REQUEST ASSISTANCE IMMEDIATELY
MASTER .....(Name Master of ship)
OVER
• URGENT (SEGERA)
PAN PAN PAN PAN PAN PAN
ALL STATION/ALL SHIP (3X)
THIS
Name of ship(3x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE(3X)/PNIF/525015658)
PAN PAN
Name of ship(1x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE/PNIF/525015658)
POSITION LATITUDE ..... LONGITUDE .....TIME ...... UTC ......
MASSAGE ....... (ex:WE HAVE LOST ENGINE CONTROL AND DRIFTING NORTH NORTH
WEST ANCHORAGE NOT HOLDING REQUIRE TOW URGENTLY)
MASTER .....(Name Master of ship)
OVER
• SAFETY (KESELAMATAN)
SECURITE SECURITE SECURITE
ALL STATION/ALL SHIP (3X)
THIS
Name of ship(3x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE(3X)/PNIF/525015658)
NAVIGATIONAL / METEOROGICAL WARNING
SECURITE
Name of ship(1x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE/PNIF/525015658)
POSITION LATITUDE ..... LONGITUDE .....TIME ...... UTC ......
MASSAGE ....... (ex:WE HAVE LOST OBSERVED A DRIFTING BARGE WHICH MAYBE
DANGEROUS FOR NAVIGATION)
SHIP IN THE VICINITY PLEASE KEEP SHARP AND LOOK OUT
MASTER .....(Name Master of ship)
OUT
Cara Mengoperasikan :
- Menghidupkan / ON
* Tekan tombol POWER
- Mematikan / OFF
* Tekan tombol POWER dan OFF bersamaan dalam selang waktu beberapa detik.
* Sebelum mematikan, pastikan Tombol Sequence dan Volume diminimize/samapi keadaan
minimum.
DSC(Digital selective call)
PROSEDUR TES DSC COMMUNICATION MV. CTP FORTUNE :
1. PASANG GAGANG TELEPHONE (PTT) PADA TEMPATNYA
A. Kanan VHF no.1
B. Kiri VHF no.2
2. EDIT
a) TEKAN MENU
13
Akan tampil pada layar DSC MENU
b) Pilih no.3 INDIVIDUAL CALL EDIT > ENTER
c) Edit MMSI NUMBER (525015658) atau MMSI Stasiun lain Stasiun Pantai yang akan tuju
d) WORK CH
Channel kerja yang akan digunakan (misal : 10)
3. TRANSMIT
a) TEKAN CALL
b) ,,,
c) /./
d) ;.;.
Perawatan :
* Bersihkan dari debu dengan menggunakan kuwas lembut atau kain kering.
* Lakukan Tes seperti Individual Test, dan tes yang lain untuk memastikan VHF berfungsi.
20) INMARSAT C
TYPE : JUE-75C
TYPE : NDZS – 127C
INMARSAT NO. : 452501616
MANUFACTURER : JRC – JAPAN
IME: INTERNAL MOUNTING EQUIPMENT
MODEL : NTF-782LT
MAKER : JAPAN RADIO CO. JAPAN
EME: EXTERNAL MOUNTING EQUIPMENT / ANTENE
21) INMARSAT C + (MINI) SSAS, gandeng dengan INMARSAT-C
MODEL : JUE-95LT
SERIAL NO. : GR 14627
DATE MFG : MAR. 2009
22) (MF/HF) RADIO EQUPMENTS
TYPE : NCH-852(CONTROLLER)
TYPE : JSS - 850
SERIAL NO. : BS 24667
DATE MANUFACTUR : MAR. 1998
MAKER : JRC – JAPAN
23) INMARSAT B
MODEL : JUE-310B
SERIAL NO. : 10160
DATE MFG : MAR. 1998
MAKER : JRC
BELOW DECK EQUIPMENTS (BDE), kesatuan dari INMARSAT B
MODEL : GSC-312A
14
DATE MFG : MAR. 1998
MAKER : JRC
24) LRIT (LONG RANGE IDENTIFICATION & TRACKING)
TYPE :
MODEL : THORIUM TST - 100
SERIAL NO. : A9400477
DATE OF MANUFACTURE :
MAKER : CLS/KENWOOD
HARUS DILAKUKAN PERFORMANCE TEST DISERTAI CERTIFICATES SEKALI SAJA
MENDETEKSI IDENTITAS DAN JEJAK KAPAL DENGAN JANGKAUAN YANG LUAS
25) S-VDR
MODEL / TYPE : JCY-1850
SERIAL NO. : MB-35174
DATE OF MANUFACTURE : JUNE 2009
MAKER : RACOM ELECTRONICS
FUNGSI :
- Untuk merekam segala pembicaraan yang ada di anjungan
selama kapal dalam pelayaran/Manuevering.
- Sebagai sumber bukti apabila terjadi situasi darurat dan tindakan-tindakan pencegahan yang telah
dilakukan oleh pihak kapal atas pertanggung jawaban terhadap situasi darurat yang terjadi.
HARUS DILAKUKAN ANNUAL TEST DISERTAI CERTIFICATE
26) PUBLIC ADDRESSOR
MODEL : NVA-1700MK II
DATE MFG : 1998
FUNSI :
Sebagai alat komunikasi internal yang ada diatas kapal selain interphone.
27) PRINTER FOR INMARSAT
QUANTITY : 3 PCS
TYPE : NKG – 800
MANUFACTURER : EPSON
FUNGSI :
Untuk mencetak informasi dan yang didapat/diterima oleh
Satelite Inmarsat
28) ELECTRIC ENGINE TELEGRAPH
TYPE : TAT-300
SERIAL NO. : 5968
DATE MANUFACTURER : 1998
MAKER : NUNOTANI KEIKI SEISAKUSHO CO. LTD
15
Alat ini berguna untuk menginstruksikan kepada kamar mesin
dalam hal perintah mengenai jalannya mesin kapal baik untuk
maju, stop, maupun mundur. Ada beberapa macam Instruksi
pada mesin Telegraph antara lain yaitu :
• Navigation Full Ahead, Mesin maju dengan kecepatan full yang diinginkan saat di laut bebas
dengan 83 – 95 RPM. (Sea Speed/Full Away/BOSV).
Harbour Speed / Manuevering Speed).
• Full Ahead, Mesin maju penuh dengan 60 RPM.
• Half Ahead, Mesin maju setengah dengan 50 RPM
• Slow Ahead, Mesin maju pelan dengan 40 RPM
• Dead Slow Ahead, Mesin maju pelan sekali dengan 30 RPM.
• Stand By, Mesin dalam keadaan stand by
• Stop, Mesin dalam keadaan Stop dengan 0 RPM
• Finish With Engine, pemakaian Mesin Induk telah selesai
• Dead Slow Astern, Mesin mundur pelan sekali dengan 30 RPM
• Slow Astern, Mesin mundur pelan dengan 40 RPM
• Half Astern, Mesin mundur setengah dengan 50 RPM
• Full Astern, Mesin mundur penuh dengan 60 RPM.
Setiap akan memulai suatu pelayaran telegraph harus di test supaya sinkron antara telegraph kamar
mesin dan telegraph di anjungan, yaitu dengan cara telegraph di anjungan di majukan atau di
mundurkan yang di ikuti oleh telegraph kamar mesin.
29) ANEMOMETER & ANEMOSCOPE
TYPE : WINDMILL TYPE KB-101
SERIAL NO. : B23432
DATE MANUFACTURER : JAN. 1998
MAKER : KOSHIN-DENKI KOGYO CO. LTD
FUNGSI :
Sebagai indikator atau penunjuk arah angin dan besarnya
kekuatan angin. Untuk mendapatkan arah angin sebenarnya
atau True Wind/Wind Absolute
30) RUDDER INDICATOR
TYPE : SL-200
SERIAL NO. : 5642
DATE MANUFACTURER : MAR. 1998
MAKER : NUNOTANI KEIKI
FUNGSI :
Sebagai alat penunjuk dan memperlihatkan besarnya
sudut/derajat yang dikemudikan, misal kanan/kiri 10 derajat,
dsb
SOLAS Ch. V/19 2.4 & COLLISION REGULATION
31) ELECTRIC PROPELLER SHAFT REVOLUTION/
RPM INDICATOR
TYPE : SL-200
SERIAL NO. : 0138-5
16
DATE MANUFACTURER : SEPT. 1997
MAKER : NONUTANI KEIKI
a) Fungsi utama dari electric propeller shaft revolution/RPM
indicator adalah untuk mengetahui putaran propeller dalam
satuan menit, terdiri dari angka 0-100(ahead atau astern),
penunjukan RPM indicator sebelumnya akan di dahului
dengan adanya pengoperasian telegraph di anjungan dan di
teruskan ke kamar mesin.
SOLAS Ch. V/19 2.4 & COLLISION REGULATION
PENERAPAN :
- untuk membatu pilot pada saat manouvering
- untuk memperkirakan speed rata rata untuk sampai pelabuhan tujuan
32) WEATHER FACSIMILE RECEIVER
MERK : JRC
TYPE : JAX-39
SERIAL NO. : LS 53626
MANUFACTURE : JAPAN RADIO CO. LTD.
Weather Facsimile reciever adalah alat bantu navigasi yang ada
di anjungan,sesuai SOLAS Chapter IV, alat ini dapat menerima
pesan berupa facs tentang berita cuaca laut, Surface Analysis,
Typhoon Forecast dan Arah dan Kekuatan Angin .
33) TEROPONG / BINOCULAR
MERK : NIKON
LENSA : 7 x 50 7,50
FUNGSI :
BINOCULAR berguna untuk melihat benda-benda yang
berjarak jauh sehingga dapat terlihat menjadi lebih dekat.
Binocular digunakan saat dalam kondisi jarak pandang
penglihatan terbatas saat terjadi hujan lebat, mendung, dan
berkabut (fogs).
34) EPIRB ( Emergency Position-Indicating Radio Beacon)
MERK : SRC
TYPE : CEP 100
Alat bantu keselamat dalam keadaan bahaya. EPIRB diatur
penggunaannya dalam Solas Chepter IV Regulation 10. EPIRB
digunakan pada saat kapal dalam keadaan bahaya dan
meninggalkan kapal ( Abondon Ship ).
17
Jika EPIRB diaktifkan maka EPIRB akan mentransmit dan memancarkan gelombang elektromagneti
ke satelit, dari satelit akan memancarkan kembali ke stasiun pantai, kemudian dari stasiun pantai
akan memancarkan kembali signal bahaya tersebut ke kapal-kapal lain dan tim SAR.
35) BAROMETER ANEROID
MERK : SUNOH
TYPE : CS-21
MAKER : TSUKUBA SANOH
INSTRUMENT CO. LTD.
Barometer adalah alat bantu navigasi yang ada di anjungan
yang dapat mengukur tekanan udara yang ada disekitar kapal.
36) CLINOMETER
Clinometer adalah alat bantu navigasi yang dapat mengukur
tingkat kemiringan kapal. Alat ini ditempatkan di Anjungan,
Kamar Mesin dan Ship Office.
37) TERMOMETER DRY
MERK : SATO
MAKER : SATO KEIRYOKI INC. JAPAN
TERMOMETER WET
MERK : JIS
TYPE : Z8806
MAKER : JIS INC. LTD JAPAN
Alat bantu navigasi yang ada dianjungan yang dapat mengukur tingkat
suhu atau temperatur disekitar kapal. Temperatur kering maupun basah.
38) WEATHER FACSIMILE
MERK : JRC
TYPE : JAX-831
MAKER : JAPAN RADIO CO. LTD.
18
Facsimile ini di tempatkan di Anjungan ruang radio, alat ini
merupakan seperangkat dengan alat bantu navigasi GMDSS,
alat ini berguna untuk mencetak hasil berita cuaca, kondisi
perairan, situasi urgent, security, dan deser.
39) BRIDGE NAVIGATIONAL WATCH ALARM SYSTEM
TYPE : X4300
SERIAL NO. : X4300100343
MAKER : JUMHO ELECTRIC
Control Panel BNWAS di Anjungan BNWAS di Anjungan
Ini merupakan salah satu alat bantu keselamatan Navigasi (sensor gerak) yang berada diatas kapal
yang dipasang di ruang kemudi, alat ini berfungsi untuk mendeteksi sensor gerak/kegiatan setiap
orang yang berada dianjungan saat jaga laut baik Perwira maupun ABK, alat mendeteksi gerak
dengan tiga tahap yaitu :
Stage I, disetting 3 menit dengan tampilan180 detik yang dihitung mundur hingga nol, apabila tidak
terdeksi adanya gerakan disekitar ruang jaga anjungan maka alat tersebut akan mengirim signal
visual anjungan (Bridge Visual) ke sentral panel dan hitungan akan memulai lagi dari 15 detik
(tampil 15 detik pada panel) mundur hingga nol jika juga tidak terdeteksi adanya gerak maka alaram
di anjungan akan berbunyi secara otomatis.
Sensor gerak yang terpasang
di anjungan kiri & kanan
Stage II, selanjutnya panel lampu indikator akan tampil 90 detik dihitung mundur untuk memberikan
signal ke ruang kerja/kamar Nakhoda hingga hitungan nol dan alaram di ruang kerja/kamar Nakhoda
akan berbunyi apabila tidak terdeteksi adanya gerakan di anjungan, selanjutnya panel lampu
indikator akan tampil 15 detik untuk memberikan signal ke ruang kerja/kamar Mualim-I hingga
hitungan nol jika masih juga tidak terdeteksi gerakan di anjungan maka alaram di ruang kerja/kamar
Mualim-I akan ikut berbunyi sementara alaram di ajungan dan ruang kerja/kamar Nakhoda tetap
berbunyi.
19
Captain Room BNWAS di Ruang Kerja Captain
Stage III, selanjutnya panel lampu indikator akan tampil 90 detik dihitung mundur untuk
memberikan signal ke akomodasi/gang ABK hingga hitungan nol, jika masih juga tidak terdeteksi
gerakan di ruang anjungan maka alaram di akomodasi/gang ABK akan ikut berbunyi, alaram
tersebut akan terus berbunyi kecuali sudah ada gerakan yang terdeteki di ruang anjungan.
Chief Officer Room BNWAS di kamar Chief Officer
Jadi alat ini harus tetap dihidupkan selama ada kegiatan pengawasan anjungan misalnya saat kapal
berlayar atau saat kapal sedang berlabuh jangkar, agar fungsi alat ini dapat membantu untuk look
out. alat ini boleh di non aktifkan (swith off) saat kapal dok atau sandar, karna sesuai fungsinya
untuk Sistem Alaram Jaga Navigasi Anjungan (Bridge Navigation Watch Alarm System).
Alley Passage (Deck - A) Near Crew Mess Room
RECORDED BY:
THEODORUS BRANDO W. RUDY PRAYITNO
SECOND MATE THIRD MATE
RE-TYPED & INSERTED PHOTOS BY, ACKNOWLEDGED BY,
SEPTIAN ADI CANDRA SEPTIAN ADI CANDRA Capt. PERSOBI WALDEMAR M
DECK CADET-A DECK CADET-B MASTER
20
SAMPLE PASSAGE PLAN :
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Keterangan Passage Plan Checklist F-081 Halaman 1/6 - 6/6 (6 Halaman);
Part A : Appraisal / Menaksir
Pre-Sailing meeting held by Master, C/E, Deck Officer
Meeting secara informal/tidak resmi, begitu mengetahui route pelayaran yang akan ditempuh, maka
Nakhoda harus diskusi dengan KKM, Chief Officer dan Perwira lainnya mengenai Route Pelayaran tsb
dimana akan adanya persiapan-persiapan pelayaran yang dibutuhkan seperti :
Bunker (MFO & MDO), Fresh Water, Peta-2, Buku-2 Sailing Direction/Navigation Publication,
Bendera, Perbekalan/Makanan, Muatan yang akan diangkut, keadaan cuaca yang akan dihadapi dan
Peraturan Authorities setempat menyangkut Syahbandar, Bea Cukai, Karantina, Immigrasi,
Petunjuk/Instruksi pencharter berupa Nama Pelabuhan Muat - POL = Port Of Loading/Bongkar - POD =
Port Of Discharging, Speed, ETA, Nama masing-2 agent POL/POD, Draft Limit disungai, dll. (Sailing
Instruction).
(1) Voyage Description
Voyage No. : beri nomor voyage sesuai instruksi dari pencharter atau operator misalnya Voyage 0001A,
From : Bangkok to Osaka.
a. cargo = Jenis muatan = container, b. cargo weight = total berat muatan yang akan dimuat, c. IMO
Goods = Muatan Berbahaya (jika ada) = yes, d. Class UN No. = Nomor UN Class = isi sesuai DG
Manifest, karna banyak cukup ditulis = see DG List, e. GM = 1.50M - GM kapal saat akan tolak (tanya
Chief Officer), f. BM/SF = Bending Moment/Shearing Force = See Cargo Summary (hasil print out
cargo Summary computer), g. Estimate Speed = 16.5kts - Estimasi Kecepatan yang akan dilayarkan
sesuai intruksi charter/operator, h. Total Sea Distance = 2792nm - Jarak yang akan ditempuh dari pilot
station pelabuhan tolak hingga pilot station pelabuhan tujuan, jadi belum termasuk jarak dari
dermaga/anchorage ke pilot station pelabuhan tolak atau sebaliknya pilot station ke dermaga/anchorage
di pelabuhan tujuan, i. FW on departure = Air Tawar yang akan dibawa untuk bertolak, j. Departure Port
Draft Limit/S.G = Draft 8.2m/BJ 1.000 - Batas Sarat Pelabuhan Tolak/Specific Grafity (Berat Jenis Air
Laut/Sungai), k. Departure Port FWA = 0.172m - Fresh Water Allowance Pelabuhan Tolak - data
diambil dari buku sailing direction (NP30), atau pakai saja data dari Load Line Certificate yaitu 172mm
dijadikan meter yaitu 0.172m, l. Departure Port Tidal Time/Range = 0515h / 6hours - jam 0515lt/6 jam -
lamanya proses air pasang/surut berlangsung selama 6 jam baik air pasang tertinggi dan hingga air surut
terendah, m. Arrival Port Draft Limit/SG = 16m/1.205, cara hitungnya dari loading computer, misalnya
pemakaian bahan bakar MFO/MDO + Fresh Water per hari dikali selama pelayaran 7 hari, pada tangki
masing-masi MFO, MDO dan FW dikurangkan sesuai pemakaian, atau secara sederhana misalnya
pemakaian MFO perhari 30ton, MDO 2.5ton, FW 12.5 jadi MFO 30 x 7hari = 210ton, MDO 2.5 x 7hari
= 17.5ton, FW 12.5 x 7hari = 87.5ton, kemudian jumlahkan semuanya = 315ton dibagi TPC 30 =
10.5cm dijadikan meter = 0.105m, lalu mean draf tolak 7.800m - 0.105m = 7.695m (Mean Draft Tiba)
ini masih draft air tawar, dijadikan draft air laut dengan menguranginya dengan FWA menjadi 7.695m -
0.172m = 7.523m (Mean Draft kapal tiba, draft ini yang diisi pada kolom m, sedangkan untuk SG karna
pelabuhan tiba OSAKA adalah air Laut, maka SG nya adalah 1,025, n. Arrival Port FWA = see NP42A
atau ambil saja data dari sertifikat Load Line yaitu 1.72mm = 0.172m, o. Arrival Port Tidal Time/Range
= see NP42A, p. Estimated F.O consumption 300MT (ambil max 300mt, data dari C/E), q. R.O.B F.O
on departure = 350MT (data dari C/E), r. F.O to be replenish = NIL, tergantung permintaan dari Chief
Engineer atau pengaturan charter/operator berapa bunker MFO yang diminta atau yang akan disupply
saat tiba di pelabuhan tiba atau dipelabuhan mana yang sesuai instruksi charter/operator, s. Estimated
D.O consumption = 2.5MT, (data dari C/E), t. R.O.B D.O on departure = 28.0MT (data dari C/E), u.
D.O to be replenish = NIl, tergantung permintaan dari Chief Engineer atau pengaturan charter/operator
berapa bunker MDO yang diminta atau yang akan disupply saat tiba di pelabuhan tiba atau dipelabuhan
35
mana yang sesuai instruksi charter/operator (biasanya bunker MFO & MDO disupply berbaringan), v.
F.W daily consumption = 12.5MT (data dari C/E), w. Estimate Max departure draft at 1.000 = 8.00M
(data dari C/O), k. Estimate max arrival draft at 1.025 = 7.90M (data dari C/O).
Semua Data-2 terdapat pada Sailing Direction ; China Sea Pilot Volume 1 NP30 untuk pelabuhan tolak,
Japan Sea Pilot NP42A untuk pelabuhan tujuan yang berisi petunjuk-petunjuk pelayaran termasuk
informasi pelayaran, pelabuhan, draft limit, Density/Berat Jenis air laut, larangan-larangan/batasan-
batasan/restricted, VHF yang digunakan baik untuk VTS maupun Port Control dan Pilot Station.
(2) Correction of Nautical Publication (NP) and Charts
Charts/Publictaions applicable for this passage have been corrected to Notice to Mariners No. 49, bahwa
peta-peta dan buku-buku publikasi untuk pelayaran ini sudah tersedia/lengkap dan telah dikoreksi sesuai
NTM No. 49 (Wk49).
(3) Estimated Meteorigical, Hydrographic, Oceanographic, & Others within navigation areas :
Perkiraan data-2 yang didapat dari yang tersebut diatas yang menyangkut informasi cuaca, angin,
keadaan laut/arah dan kekuatan angin, arus/arah & kekuatan arus, suatu musim monsoon dimana laut
akan berombak dan bahkan adanya Typhoon sesuai area pelayaran yang akan dilalui, jadi perhitungkan
tanggal yang akan dilalui kapal dan posisi areanya serta keadaan yang mungkin akan terjadi :
- Estimasi Date / Position - Description/keterangan
Sailing wind force - 14/07/2013, South China Sea - di mulainya musim NE Moonsoon
Rough waether area - 14-15/07/2013, South China Sea ombak NE 4-6 meter
- 16/07/2013, East China/Japan Sea - North North East Moonsoon NNE 4-6
Favourable area - 13/07/2013, Thailand Gulf - N1-3 meter (slight sea)
Situation - 13 - 17/07/2013, all sea area - under control
(4) Status of Navigation Instruments/equipment / Status dari peralatan Navigasi :
Operation Condition : Normal / Kondisi operasi : Normal
List failures / Daftar kerusakan alat-alat tsb diatas ;
If any failure effect to implement passage / Jka ada alat-2 yang dapat mempengaruhi penerapan
pelayaran ini : NIL
(5) Declaration of result of appraisal / Pernyataan hasil taksiran : Master and shp's officers found all
favourable & ship is capable to implement this voyage, Nakhoda dan perwira kapal mendapati bahwa
semuanya terpenuhi & kapal mampu menjalankan pelayaran ini.
This passage plan's appraisal stage has been conducted in accordance with the IMO A893 (21) Reg.2 &
QSEP-7. 42-ISS by Master and ship's officers, found all favourable & ship is capable to implement this
voyage, Taksiran Rencana Pelayaran ini telah dilakukan sesuai dengan Regulasi 2 Sirkulasi IMO (21) &
QSEP-7.42-ISS oleh Nakhoda dan para perwira kapal, didapati semuanya terpenuhi dan kapal mampu
untuk melaksanakan pelayaran ini.
*Result of appraisal must be positive, otherwise to be re-appraisal after corrective action /measure completed/Hasil dari taksiran ini harus positiv, jika
tidak harus di lakukan taksiran ulang untuk di lakukan tindakan perbaikan hingga terkoreksi.
Part - B : Voyage Planning / Rencana Pelayaran - Page 2/6
(6) List of charts to be used on this passage / Daftar peta-peta yang akan digunakan untuk pelayaran ini:
Kind of charts - B.A Charts No. - Refer to datum description - GPS Posn need to correct
Jenis peta - Peta British Adm - Mengacu pada datum - Perlu koreksi posis GPS
WGS-84 - sebutkan nomor-2 peta - tidak mengacu pada datum - peta dgn sistem WGS-84
yg akan digunakan tapi mengacu pada meter tidak perlu dikoreksi
Datum Charts - - 1.0Datum = 1.83Meter
36
perbedaan antara peta datum dengan peta British (British Admilalty Chart), datum chart Posisi Lintang - Bujur
pada GPS harus dikoreksi dulu sebelum diplot diatas peta, sedangkan B.A chart posisi GPS Lintang - Bijur bisa
langsung diplot diatas peta yang digunakan.
Jika ada Peta Jepang yang digunakan, maka ditulis juga Japan Chart No. (JP Chart) yg digunakan, perlu diketahui bahwa
WGS84 adalah sistem World Geodatum System84 adalah peta dengan tingkat akurasi yang sangat kecil melesetnya dari
posisi GPS, jadi posisi lintang - bujur yg tampil pada GPS boleh langsung di plot pada peta dengan sistem WGS84 tanpa
harus melakukan koreksi, kecuali ada tertulis pada peta yg digunakan tersebut bahwa ada koreksi dengan tulisan "koreksi
0.01minutes northwards utk lintang dan 0.01 minutes easwards utk bujur. Jadi posisi latitude harus ditambah 0.01 menit, dan
longitude harus dikurangi 0.01 menit, dikurangi jika Southwards dan Westwards.
(7) (NP281-288) List of Radio Signals to be used on passage/Ada Nautical Publikasi dari NP281-NP288, yakni
Daftar Signal Radio yang harus digunakan, untuk sepanjang pelayaran ini area yang dilalui menggunakan NP
nomor beapa aja, (lihat daftar NP pada chart catalogue) kemudian hubungkan denganarea pelayaran yang akan
dilalui kapal, untuk pelayaran ini didapati NP yang digunakan lalu cetak pada kolom-kolom yang tersedia
(8) List of Lights to be used on passage / daftar Lampu suar yang akan digunakan dalam pelayaran
Daftar suar yg akan digunakan sepanjang area pelayaran yang dilalui kapal menggunakan Buku Publikasi Lsit of
Lights Volume F, Volume K dan Volume M, centang kolom yg tersedia (lihat pada chart catalogue).
(9) Other Nautical Publications to be used on passage / Buku Publikasi lain yg akan digunakan dalam pelayaran
ini.
Sailing direction - Nautical Almanac, Nories Table, NP281(2), NP283(6), NP083, The Mariners Hand
Book
Tide Table - ATT NP204-12 Vol.4
Additional Port information - Info from NTM Wk 49 Navarea VIII, Indian Ocean (warning - NIL)
(10) IALA Maritime Buoyage System to be involve/Sistem perambuan IALA Maritime yang digunakan pada
pelayaran ini;
system - Description/Keterangan - Date of vsl Dep. or Arr. which port
Region A - Arrival = Green Buoy di kanan - 12/07/2013 - Bangkok
- = Red Buoy dikiri -
- Departure = Green Buoy di kanan - 13/07/2-013 - Bangkok, Vietnam
- = Red Buoy di kiri -
Region B - Arrival = Green Buoy di kiri - 16-17/07/2013 - Japan Sea/OSAKA
- = Red Buoy di kanan -
(11) Other Maritime Buoyage System to be involved : -
System - Descriptions/Keterangan - Date of vsl Dep. or Arr. which port
Region B - Arrival Green Buoy to be green light (P/S) - 17/07/2013 / OSAKA
- Arrival Red Buoy to be red light (Stb/S) - 17/07/2013 / OSAKA
- Dep. Green Buoy to be green light (Sbd/S) - 17/07/2013 / OSAKA
- Dep. Red Buoy to be red light (P/S) - 17/07/2013 / OSAKA
(12) Positioning fixing method, interval & requirements/Metode Posisi Fix dengan interval waktu cukup
& sesuai syarat: GPS, Radar, Visual, Bearing of Celestial (Baringan benda angkasa)
Generally, at least one primary method & a secondary method to be used at al times : Visual & Radar
Position Fixing interval in confined waters ; by Radar & GPS every 15 minutes or as practicable as
possible/Secara umum sekurang-kurangnya 1 metode utama dan sebuah metode kedua harus digunakan
sepanjang waktu ; Posisi Fix Secara visual (kasat mata atau dengan teropong) baringan benda darat,
dengan menggunakan radar (baringan & jarak) pada alur pelayaran sempit.
(13) Way points for the Planned Voyage (Latitude and Longitude) / Psisi lintang & bujur untuk setiap
way point dibuatkan daftar sbb
From ; Bangkok Wharf to Bankok Pilot Station (Bangkok Bar), dari pandu naik di dermaga hingga
pandu turun di pilot satation (Bangkok Bar)
37
No. Latitude/
Longitude
Range/
Jarak
True
Course
Methods
of Position
Related
Charts/
Publication
Notes/
cautions
01. Lintang / Bujur
dari / ke
WP
Haluan
sejati
Visua/GPS/Radar No.BAC & Buku
Publikasi
WGS-84
kemudian jumlahkan total jarak/distance dari dermaga hingga bangkok Pilot Station
Secara manual siapkan peta-peta yang akan digunakan untuk pelayaran ini mulai dari dermaga tolak
hingga Bangkok Bar, kemudian tarik garis haluan yang aman, setiap titik untuk belok diberi nomor way
point (WP) atau nama atau nomor dan nama, lalu lintang bujurnya, TC/Haluan Sejati, Metode
pengambilan posisi dengan Visual/GPS/Radar, Nomor peta yang digunakan, System Peta yg digunakan,
Catata/Perigatan; semua data tsb disi pada kolom yg tersedia diatas,
From : Bangkok P/S to OSAKA WAN P/S
Sama dengan diatas secara manual susun peta-peta yg akan digunakan untuk semua area pelayaran yg
akan dilalui, dari Pilot Station Bangkok Bar tarik garis haluan disetiap peta secara berkesinambungan,
tiap titik belok catat lintang bujurnya dan beri nomor/atau nama way point, jarak dari tiap way point
diukur dan dicatat hingga pilot station OSAKA WAN, kemudian diisi pada kolom tersedia, lalu check
buku publikasi apa aja yang termasuk dalam pelayaran ini kemudian catat pada kolom tersebut diatas.
From : OSAKA WAN P/S to OSAKA Berth
Sama dengan diatas
Total Distance Bangkok P/S to OSAKA WAN P/S = 3728.2 NM
Distance Bangkok Wharf to Bangkok P/S = 26.6 NM
Distance OSAKA WAN P/S to OSAKA Wahrf = 37 NM
Total distance Berth to Berth = 3729.2 + 26.6 + 37 = 2791.8 NM
(14) Confined area : Narrow channel - traffic separation - control area
Area pelayaran sempit : Kanal sempit, bagan pemisah - area yg harus selalu diawasi
Pada peta perhatikan dimana terdapat area pelayaran sempi, bagan pemisah, dan daerah pelayaran yg
harus selalu diawasi secara intensiv, seperti dalam hal ini pada Pelabuhan Tolak Bangkok dimana
pelayaran dari wharf ke pilot station melalui sungai terdiri dari beberapa tikungan, alur sempit,
kedangkalan, banyaknya transportasi tradisional, dan melalui area kapal-kapal berlabuh, demikian juga
didaerah pelayaran Jepang memasuki OSAKA WAN P/S banyak kapal yg lalu lalang, dan ada bagan
pemisah dengan system perambuan Region B, jadi perlu adanya dibentuk Bridge Team Management
(BTM) yg terdiri dari Nakhoda, Perwira dan AB jaga baik sebelum kapal Tolak/Tiba harus juga
dibentuk Bridge Resource Management (BRM) yg terdiri dari Nakhoda, Perwira, AB jaga dan Pandu,
kecepana kapal yang perlu diperhatikan, UKC = Under Keel Clearance, VHF channel yg digunakan
untuk VTS, Port Contol dan Pilot Station. Informasi-informasi ini yg harus diisi pada kolom confine
carea (14).
(15) Description of NGA = No Go Area, maksudnya kapal harus hindari NGA ini karena adanya bahaya
navigasi, jiak ada maka pada peta diberikan Marking setengah/atau keliling dan diberi arsir/garis-2 lalu
dituliskan NGA dengan pensil warna merah.
(16)
38
PT. PELAYARAN CARAKA TIRTA PERKASA F-081 1/6
PASSAGE PLAN K SET
Vessel Name :
MV. CTP FORTUNE
Part A : Appraisal
Pre-sailing meeting held by Master, C/E & Deck Officer Date : 11 JULY 2013
(1) Voyage Descriptions :
Voyage No. 0001A From BKK To Osaka
a. Cargo
Containe
r
b. Cargo weight c. IMO Goods Yes
d. Class UN No. e. GM f. BM/SF
g. Estimated Speed h. Total sea dist. i. FW on departure
j. Dep. Port draft limit /
S.G
k. Dep. Port F.W.A
l. Dep. Port tidal
time/range
m. Arr. Port draft limit /
S.G
n. Arr. Port F.W.A
o. Arr. Port tidal
time/range
p. Estimated F.O
consumption
q. R.O.B F.O on
departure
r. F.O to be replenished
s. Estimated D.O
consumption
t. R.O.B D.O on
departure
u. D.O to be
replenished
v. F.W daily
consumption/made
w. Est. max x. Est. max
depart draft at 1.000 arrival draft at 1.025
(2) Correction of Nautical Publications and Charts
Charts/Publications applicable for this passage have been corrected to Notice to Mariner No. 49
(3) Estimate meteorogical, hydrographic, oceanographic & others within navigation areas
Estimated Date / Position Description
Sailing wind force
Rough weather area Nil Nil
Favourable area
Situation Nil Nil
(4) Status of navigation instruments/equipment :
Operational condition : Normal
List failures : Nil
If any failure effect to implement passage ? Nil
(5) Declaration of result of appraisal : Master and ship's officer,found all favourable&ship is capable to implement
this voyage
This passage plan's appraisal stage has been conducted in accordance with the IMO A.893 (21) Reg.2 & QSEP-
7.42- ISS by Master and ship's Officers, found all favourable & ship is capable to implement this voyage.
39
* Result of appraisal must be positive, otherwise to be re-appraisal after correction action/measure
completed.
40
ASTRACT LOG
46
ERROR COMPASS OBSERVATION
DATE GMT
SHIP'S POS'N SHIP'S HEAD BEARING
OBJCT
ERROR
VAR
DEV
HEEL RMKS OBSV
LAT LONG GYRO STDRD STRNG TRUE GYRO STDRD GYRO STDRD STRNG STDRD STRNG
Keterangan dan cara mengisi "ERROR COMPASS OBSERVATION BOOK"
1) DATE (tanggal) : Tanggal dimana kita melakukan pengambilan baringan
2) GMT (waktu UTC) : Waktu berdasarkan UTC dimana kita melakukan pengambilan baringan (United Time Coordinate)
3) LATITUDE (lintang) : Posisi lintang dimana kita melakukan pengambilan baringan
4) LONGITUDE (bujur) : Posisi bujur dimana kita melakukan pengambilan baringan
5) SHIP'S HEAD (haluan yang dikemudikan)
 GYRO (GYRO Master) : Haluan yang dikemudikan kapal sesuai pada Mater GYRO COMPASS
 STDRD (Standard) : Haluan yang dikemudikan kapal sesuai dengan haluan STANDARD COMPASS
 STRNG (Steering) : Haluan yang dikemudikan kapal sesuai dengan haluan STEERING (REPEATER)
6) BEARING (baringan benda yang dibaring)
 TRUE AZIMUTH (baringan sejati) : Baringan sejati dari sebuah benda baringan yang berdasarkan hitungan seperti perhitungan diatas
 GYRO (baringan GYRO) : Didapat setelah TRUE BEARING - ERROR GYRO (selisih)
 STDRD (baringan STANDARD) : Didapat setelah TRUE BEARING - ERROR STANDARD (selisih)
7) OBJECT (benda baringan) : Benda yang kita baring, misal Matahari, Bintang atau Bulan (benda angkasa)
8) ERROR (sembir) : Sesuai baringan benda angkasa dan telah dilakukan perhitungan dengan NORIE'S TABLE & NAUTICAL
ALMANAK, dan Perhitunga VARIASI
 GYRO (Error GYRO) : Didapat setelah T AZ - C AZ (baringan sejati - baringan benda angkasa) seperti perhitungan diatas
Nilai ERROR "East" (+ ) jika nilai T AZ > C AZ, dan sebaliknya "West" (-) jika nilai T AZ < C AZ
 STANDARD (Error STANDARD) : Didapat dari selisih antara Master GYRO dan STANDARD kemudian dijumlahkan dengan ERROR GYRO
 STANDARD (Error STANDARD) : Didapat dari selisih antara Master GYRO dan STEERING kemudian dijumlahkan dengan ERROR GYRO (jika ada
selisih)
9) VAR (VARIASI) : Variasi didapat dari mawar pedoman yang ada di PETA yang kita gunakan dan telah dikoreksi sesuai perubahan nilai variasi
setiap tahunnya
10) DEV ( DEVIASI) : Deviasi didapat setelah dilakukan perhitungan (T AZ - VAR)
 STDRD (Dev STANDARD): ERROR STANDARD - VARIASI
 STRNG (Dev STEERING) : ERROR STEERING - VARIASI
11) HEEL : Sudut kemiringan kapal saat kita malakukan pengambilan baringan
12) RMKS (REMARKS) : Keterangan dapat diisi dengan kondisi sekitar saat itu seperti posisi kita saat iru, cuaca, angin, keadaan laut
13) OBSV (OBSERVATION) : Pelaku yang mengambil baringan dan melakukan perhitungan
47
Rudi Prayitno Theodorus B.Wongkar Teddy Jacob Capt. Persobi Waldemar. M
3rd Officer 2nd Officer Chief Officer Master
Safety Maintenance Officer Navigation & Medic Officer Safety Officer Overl All Responsible
Hendriady Septian Adicandra
Deck Cadet - A Deck Cadet - B
48

More Related Content

What's hot

PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahPENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahYuliansyah Haroni
 
Prosedur darurat
Prosedur daruratProsedur darurat
Prosedur daruratMayeng Coey
 
Peraturan pencegahan tubrukan di laut atau p2 tl
Peraturan pencegahan tubrukan di laut atau p2 tlPeraturan pencegahan tubrukan di laut atau p2 tl
Peraturan pencegahan tubrukan di laut atau p2 tlstipakharuddin step
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANDhamar Pamilih
 
SCENARIO COMMUNICATION OF LAUNCHING LIFEBOAT No.1 & No.2
SCENARIO COMMUNICATION OF LAUNCHING LIFEBOAT No.1 & No.2SCENARIO COMMUNICATION OF LAUNCHING LIFEBOAT No.1 & No.2
SCENARIO COMMUNICATION OF LAUNCHING LIFEBOAT No.1 & No.2Capt. Persobi Waldemar
 
CHAPTER VIII STANDARDS REGARDING WATCHKEEPING AMENDMENT MANILA 2010 ...
CHAPTER VIII STANDARDS REGARDING WATCHKEEPING AMENDMENT MANILA 2010          ...CHAPTER VIII STANDARDS REGARDING WATCHKEEPING AMENDMENT MANILA 2010          ...
CHAPTER VIII STANDARDS REGARDING WATCHKEEPING AMENDMENT MANILA 2010 ...Akbar Yahya Yogerasi
 
Soal ant ii dinas jaga
Soal ant ii dinas jagaSoal ant ii dinas jaga
Soal ant ii dinas jagaIrwanJaya7
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantiniDidik Purwiyanto Vay
 
Keselamatan Pelayaran
Keselamatan PelayaranKeselamatan Pelayaran
Keselamatan PelayaranBp Nafri
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananbachrisb
 

What's hot (20)

PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahPENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
 
SOPEP LESSONS
SOPEP LESSONSSOPEP LESSONS
SOPEP LESSONS
 
RADAR ARPA.ppt
RADAR ARPA.pptRADAR ARPA.ppt
RADAR ARPA.ppt
 
Annex v marpol revisi mepc.277(70)
Annex v marpol revisi mepc.277(70)Annex v marpol revisi mepc.277(70)
Annex v marpol revisi mepc.277(70)
 
Prosedur darurat
Prosedur daruratProsedur darurat
Prosedur darurat
 
Communication practice on board
Communication practice on boardCommunication practice on board
Communication practice on board
 
Communication on board the Ship
Communication on board the ShipCommunication on board the Ship
Communication on board the Ship
 
FIRE SAFETY SYSTEM
FIRE SAFETY SYSTEMFIRE SAFETY SYSTEM
FIRE SAFETY SYSTEM
 
Peraturan pencegahan tubrukan di laut atau p2 tl
Peraturan pencegahan tubrukan di laut atau p2 tlPeraturan pencegahan tubrukan di laut atau p2 tl
Peraturan pencegahan tubrukan di laut atau p2 tl
 
Marine polution annex v
Marine polution annex vMarine polution annex v
Marine polution annex v
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
 
SCENARIO COMMUNICATION OF LAUNCHING LIFEBOAT No.1 & No.2
SCENARIO COMMUNICATION OF LAUNCHING LIFEBOAT No.1 & No.2SCENARIO COMMUNICATION OF LAUNCHING LIFEBOAT No.1 & No.2
SCENARIO COMMUNICATION OF LAUNCHING LIFEBOAT No.1 & No.2
 
CHAPTER VIII STANDARDS REGARDING WATCHKEEPING AMENDMENT MANILA 2010 ...
CHAPTER VIII STANDARDS REGARDING WATCHKEEPING AMENDMENT MANILA 2010          ...CHAPTER VIII STANDARDS REGARDING WATCHKEEPING AMENDMENT MANILA 2010          ...
CHAPTER VIII STANDARDS REGARDING WATCHKEEPING AMENDMENT MANILA 2010 ...
 
P2 tl 1972
P2 tl 1972P2 tl 1972
P2 tl 1972
 
Soal ant ii dinas jaga
Soal ant ii dinas jagaSoal ant ii dinas jaga
Soal ant ii dinas jaga
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
 
Keselamatan Pelayaran
Keselamatan PelayaranKeselamatan Pelayaran
Keselamatan Pelayaran
 
Internal audit ctpf
Internal audit ctpfInternal audit ctpf
Internal audit ctpf
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikanan
 
P2TL LENGKAP
P2TL LENGKAPP2TL LENGKAP
P2TL LENGKAP
 

Similar to List of bridge equipment combined format

AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptxAIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptxTaufiq937935
 
FORMAT ADMINISTRASI IZIN IMPOR.pdf
FORMAT ADMINISTRASI IZIN IMPOR.pdfFORMAT ADMINISTRASI IZIN IMPOR.pdf
FORMAT ADMINISTRASI IZIN IMPOR.pdfEmhaOlanWardiansyah
 
KATALOG PRODUK MISCELLANEOUS _ ASEP YADI _ HP 081323264262_ PT KESUMA BANDUN...
KATALOG PRODUK MISCELLANEOUS  _ ASEP YADI _ HP 081323264262_ PT KESUMA BANDUN...KATALOG PRODUK MISCELLANEOUS  _ ASEP YADI _ HP 081323264262_ PT KESUMA BANDUN...
KATALOG PRODUK MISCELLANEOUS _ ASEP YADI _ HP 081323264262_ PT KESUMA BANDUN...ASEP YADI
 
Journey Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdf
Journey Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdfJourney Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdf
Journey Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdfHendartonoNugroho
 
Become World Class Amateur Radio
Become World Class Amateur RadioBecome World Class Amateur Radio
Become World Class Amateur RadioRedy Wibisono
 
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...Woro Handayani
 
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.pptMuh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.pptIKky21
 
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajartraining forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajarDennyAwan2
 
Tugas mikrokontroler konveyor sem 6
Tugas mikrokontroler konveyor sem 6Tugas mikrokontroler konveyor sem 6
Tugas mikrokontroler konveyor sem 6agusadibudiarto98
 
TUGAS TEKNIK PEMBORAN KELOMPOK 3 (2).pptx
TUGAS TEKNIK PEMBORAN KELOMPOK 3 (2).pptxTUGAS TEKNIK PEMBORAN KELOMPOK 3 (2).pptx
TUGAS TEKNIK PEMBORAN KELOMPOK 3 (2).pptxpajarajinugraha
 
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptxVER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptxChairulSoleh3
 
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...Putu Indra Mahatrisna
 

Similar to List of bridge equipment combined format (20)

Tor pokja satelit mastel
Tor pokja satelit mastelTor pokja satelit mastel
Tor pokja satelit mastel
 
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptxAIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
 
FORMAT ADMINISTRASI IZIN IMPOR.pdf
FORMAT ADMINISTRASI IZIN IMPOR.pdfFORMAT ADMINISTRASI IZIN IMPOR.pdf
FORMAT ADMINISTRASI IZIN IMPOR.pdf
 
Uas
UasUas
Uas
 
KATALOG PRODUK MISCELLANEOUS _ ASEP YADI _ HP 081323264262_ PT KESUMA BANDUN...
KATALOG PRODUK MISCELLANEOUS  _ ASEP YADI _ HP 081323264262_ PT KESUMA BANDUN...KATALOG PRODUK MISCELLANEOUS  _ ASEP YADI _ HP 081323264262_ PT KESUMA BANDUN...
KATALOG PRODUK MISCELLANEOUS _ ASEP YADI _ HP 081323264262_ PT KESUMA BANDUN...
 
Journey Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdf
Journey Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdfJourney Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdf
Journey Management Plan_Telaga Said to Duri and Patuha.pdf
 
Become World Class Amateur Radio
Become World Class Amateur RadioBecome World Class Amateur Radio
Become World Class Amateur Radio
 
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
 
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.pptMuh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
 
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajartraining forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
 
radar.ppt
radar.pptradar.ppt
radar.ppt
 
Tugas mikrokontroler konveyor sem 6
Tugas mikrokontroler konveyor sem 6Tugas mikrokontroler konveyor sem 6
Tugas mikrokontroler konveyor sem 6
 
Presentasi radar
Presentasi radarPresentasi radar
Presentasi radar
 
TUGAS TEKNIK PEMBORAN KELOMPOK 3 (2).pptx
TUGAS TEKNIK PEMBORAN KELOMPOK 3 (2).pptxTUGAS TEKNIK PEMBORAN KELOMPOK 3 (2).pptx
TUGAS TEKNIK PEMBORAN KELOMPOK 3 (2).pptx
 
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptxVER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
 
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
 
COM PRO PRA to bp migas
COM PRO PRA to bp migasCOM PRO PRA to bp migas
COM PRO PRA to bp migas
 
Proyek-Petrocentral
Proyek-PetrocentralProyek-Petrocentral
Proyek-Petrocentral
 

More from Capt. Persobi Waldemar

RISK ASSESSMENT FOR CROSSING TSS MAIN SINGAPORE STRAIT -
RISK ASSESSMENT FOR CROSSING TSS MAIN SINGAPORE STRAIT - RISK ASSESSMENT FOR CROSSING TSS MAIN SINGAPORE STRAIT -
RISK ASSESSMENT FOR CROSSING TSS MAIN SINGAPORE STRAIT - Capt. Persobi Waldemar
 
5 PLACE TO STOP THE ACCIDENT FOR EVERYONE
5 PLACE TO STOP THE ACCIDENT FOR EVERYONE5 PLACE TO STOP THE ACCIDENT FOR EVERYONE
5 PLACE TO STOP THE ACCIDENT FOR EVERYONECapt. Persobi Waldemar
 
Training isps codeon board mv. ctp fortune
Training isps codeon board mv. ctp fortuneTraining isps codeon board mv. ctp fortune
Training isps codeon board mv. ctp fortuneCapt. Persobi Waldemar
 
Insubordination table top drill May, 2015
Insubordination table top drill  May, 2015Insubordination table top drill  May, 2015
Insubordination table top drill May, 2015Capt. Persobi Waldemar
 
SECURITY EXERCISE June 4, 2010 with PFSO Port Kelang, Malaysia
SECURITY EXERCISE June 4, 2010  with PFSO Port Kelang, MalaysiaSECURITY EXERCISE June 4, 2010  with PFSO Port Kelang, Malaysia
SECURITY EXERCISE June 4, 2010 with PFSO Port Kelang, MalaysiaCapt. Persobi Waldemar
 
Table Top Drill Stowaway Scenario May 24, 2010
Table Top Drill Stowaway Scenario May 24, 2010Table Top Drill Stowaway Scenario May 24, 2010
Table Top Drill Stowaway Scenario May 24, 2010Capt. Persobi Waldemar
 

More from Capt. Persobi Waldemar (20)

ISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.doc
ISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.docISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.doc
ISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.doc
 
PROFILE OF MINE
PROFILE OF MINEPROFILE OF MINE
PROFILE OF MINE
 
Hijact Drill
Hijact DrillHijact Drill
Hijact Drill
 
SWOT ANALYSIS FOR SEAFARER
SWOT ANALYSIS FOR SEAFARERSWOT ANALYSIS FOR SEAFARER
SWOT ANALYSIS FOR SEAFARER
 
RISK ASSESSMENT FOR CROSSING TSS MAIN SINGAPORE STRAIT -
RISK ASSESSMENT FOR CROSSING TSS MAIN SINGAPORE STRAIT - RISK ASSESSMENT FOR CROSSING TSS MAIN SINGAPORE STRAIT -
RISK ASSESSMENT FOR CROSSING TSS MAIN SINGAPORE STRAIT -
 
5 PLACE TO STOP THE ACCIDENT FOR EVERYONE
5 PLACE TO STOP THE ACCIDENT FOR EVERYONE5 PLACE TO STOP THE ACCIDENT FOR EVERYONE
5 PLACE TO STOP THE ACCIDENT FOR EVERYONE
 
Fire Drill
Fire DrillFire Drill
Fire Drill
 
Annex I oil pollution prevention
Annex I oil pollution preventionAnnex I oil pollution prevention
Annex I oil pollution prevention
 
Ballast Water Management Convention
Ballast Water Management ConventionBallast Water Management Convention
Ballast Water Management Convention
 
Training isps codeon board mv. ctp fortune
Training isps codeon board mv. ctp fortuneTraining isps codeon board mv. ctp fortune
Training isps codeon board mv. ctp fortune
 
Ism code reminder lesson
Ism code reminder lessonIsm code reminder lesson
Ism code reminder lesson
 
Insubordination table top drill May, 2015
Insubordination table top drill  May, 2015Insubordination table top drill  May, 2015
Insubordination table top drill May, 2015
 
SECURITY EXERCISE June 4, 2010 with PFSO Port Kelang, Malaysia
SECURITY EXERCISE June 4, 2010  with PFSO Port Kelang, MalaysiaSECURITY EXERCISE June 4, 2010  with PFSO Port Kelang, Malaysia
SECURITY EXERCISE June 4, 2010 with PFSO Port Kelang, Malaysia
 
Table Top Drill Stowaway Scenario May 24, 2010
Table Top Drill Stowaway Scenario May 24, 2010Table Top Drill Stowaway Scenario May 24, 2010
Table Top Drill Stowaway Scenario May 24, 2010
 
ISPS CODE
ISPS CODEISPS CODE
ISPS CODE
 
Risk assessment.
Risk assessment.Risk assessment.
Risk assessment.
 
Marine polution annex v
Marine polution annex vMarine polution annex v
Marine polution annex v
 
Marine Polution Annex V
Marine Polution Annex VMarine Polution Annex V
Marine Polution Annex V
 
Training isps code
Training isps codeTraining isps code
Training isps code
 
Ship planning part i
Ship planning part iShip planning part i
Ship planning part i
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

List of bridge equipment combined format

  • 1. PT. PELAYARAN CARAKA TIRTA PERKASA MV. CTP FORTUNE / PNIF 01) RADAR NO.1 (S-BAND) / MARINE RADAR EQUIPMENT JMA -9303 APPROVED TYPE : RALS4NM3-30k-PON-5 SERIAL NO. : LS 53626 MANUFACTURED DATE : FEB. 1998 MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO. LTD. SOLAS Ch. V/19 2.3.2 & 2.3.3 - Tidak mendeteksi SART 02) RADAR NO. 2 ARPA (X-BAND)/ MARINE RADAR EQUIPMENT JMA – 9253-7CA APPROVED TYPE : RAAS4NM9-25k PON-12 SERIAL NO. : LS 54513 MANUFACTURED DATE : FEB. 1998 MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO. LTD. a) PENGERTIAN dan PRINSIP KERJA RADAR RADAR(Radio Detection and Ranging), yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Radar yang di gunakan bernavigasi di laut mempunyai frekuensi sangat besar antara 3GHZ-10GHZ, bagian pemancar atau disebut transmitter memancarkan pulsa-pulsa pendek melalui scanner yang berputar 360°, pulsa-pulsa tersebut akan mengenai suatu objek dengan bentuk dan besaran yang sama akan di pantulkan kembali ke scanner dan akan diterima oleh bagian penerima atau receiver, gema pantulan tersebut akan di perkuat dan secara elektronik akan di tampilkan pada layar radar dengan sebuah display unit maka jarak target dapat ditentukan. Radar X-BAND: Disebut radar 3 cm, karena berkerja pada frekuensi 9,2 - 9,7 GHz Dapat menerima pantulan receiver dari radar transponder (SART), b) FUNGSI • untuk menentukan posisi kapal (position fixing) • memandu kapal keluar masuk pelabuhan atau perairan sempit(piloting) • membantu menentukan ada tidaknya resiko tubrukan(collision prevention) • membantu memperkirakan hujan yang akan dilintasi kapal c) PROSEDUR PENGOPERASIAN apabila mengoperasikan radar pada ruangan gelap putarlah tombol dimer/panel - ON Tekan tombol POWER-ON * Tampil pada layar/monitor waktu 3.00 Menit dihitung mundur hingga 0, maka RADAR siap untuk dioperasikan, catat jam START pada RADAR LOG BOOK * Kemudian Tekan tombol ST-BY maka scanner akar berputar dan tampil pada layar gambar sesuai target-target yang ada 1
  • 2. * Mulai menekan/memutar tombol-tombol yang ada pada panel sesuai prosedur hingga tampilan sesuai keadaan, laut, cuaca dan lalu-lintas laut disekitar - OFF * Tekan/putar tombol-tombol pada panel hingga posisi minimum termasuk Tune-Manual * Tekan Tombol ST-BY maka scanner akan berhenti berputar * Tekan Tombol OFF dan POWER-OFF secara bersamaan beberapa detik hingga power mati. - RECORD * Catat lama kerja pada RADAR RECORD BOOK d) PERAWATAN - Selalu membersihkan dari debu dengan menggunakan kuas lembut, lap kering,tidak boleh menggunakan kain basah yang dapat mengakibatkan electric shock - Sesuai Manual Book, ganti magnetron tiap 2000 Jam, melakukan service tahunan (Annual Serive) - Jika didapati adanya kelainan pada sistem kerja RADAR/ARPA harus segera dilaporkan ke Head Office untuk segera ditindak lanjuti - Selalu Mencatatnya pada Form F-052 untuk perawatan dan jika ada kerusakan dicatat pada F-053 setelah selesai diperbaiki, dicatat pada F-054, sertai foto-foto terkait. 03) MASTER GYRO COMPASS TYPE TG – 6000 SERIAL NO. : 61253 DATE : DEC. 1997 SERVICE : JUN. 2008 MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN Master gyro ini tidak dipengaruhi oleh kemagnetan kapal dan kemagnetan magnet bumi, prosedur penggunaan master gyro dengan bantuan aliran arus listrik di kapal. Jadi jika kapal mengalami black out, maka master gyro ini tidak dapat dipergunakan. a) FUNGSI + Sebagai Alat Bantu Navigasi Pelayaran, yang berfungsi untuk mendapatkan dan memperlihatkan heading/ haluan kapal yang dikemudikan oleh Juru Mudi + Sebagai pengendali dari Gyro-compass heading repeater, dan gyro-compass bearing repeater SOLAS Ch. V/19 2.5.1 b) PROSEDURE PENGOPERASIAN - ON * Tekan POWER ON * Beberapa waktu ketika rotor berhenti, STANDBY LED dari mode LED akan tampil. * Kemudian ketika rotor mulai berputar, STANDBY LED dari mode LED akan menyala dan rotor berhenti sekali (3-4 menit) *Kemudian setelah LEDs SPEED/LATITUDE pada tampilan LED menyala, kemudian set kecepatan baru set Lintang. * Setelah POWER ON dan rotor berhenti, Card berputar mulai 360° berkurang pembacaannya. * Kemudian setting Baringannya. - OFF 2
  • 3. * Tekan POWER OFF c) PERAWATAN - Dibersihkan dan dilap menggunakan kain bersih dan kering atau menggunakan kuas lembut AUTO PILOT TG-6000 MANUFACTURED DATE : 1998 MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN FUNGSI : Auto Pilot dipergunakan saat kapal berlayar dilautan yang tenang guna untuk mempertahankan arah haluan kapal yang sedang dikemudikan saat itu. Akan tetapi jika saat kapal berlayar di lautan berombak besar Auto Pilot ini jangan dipergunakan dikarenakan akan dapat merusak kerja dari kamudi karena itu harus mempergunakan kemudi manual atau kemudi tangan. Cara menghidupkannya dengan menekan tombol power dari salah satu mesin kemudi yang kita akan operasikan ( mesin kemudi 1 atau mesin kemudi 2 ) kemudian kita aktifkan sistem mesin kemudi yang kita pilih tersebut (mesin kemudi 1 atau mesin kemudi 2) kemudian kita putar tuas kemudi ke arah sistem auto pilot maka kapal akan berlayar pada mesin kemudi auto pilot. GYRO COMPASS REPEATER ( W/H ) TYPE RP-41-1 APPROVAL NO. : 3837 SERIAL NO. : 23993 MANUFACTURED DATE : MAR. 1998 MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN Gyro Compass Repeater ini tidak dipengaruhi oleh kemagnetan kapal dan kemagnetan magnet bumi, prosedur pernggunaan master gyro dengan bantuan aliran arus listrik di kapal. Jadi jika kapal mengalami black out, maka Gyro Compass Repeater ini tidak dapat dipergunakan FUNGSI - Sebagai Alat Bantu Navigasi Pelayaran, yang berfungsi untuk mendapatkan dan memperlihatkan heading/ haluan kapal yang dikemudikan SOLAS Ch. V/19 2.5.2 & COLLISION REGULATION GYRO COMPASS REPEATER ( PORT & STBD WINGS ) TYPE RP-41-1 APPROVAL NO. : 3837 SERIAL NO. : 23992 & 23991 MANUFACTURED DATE : MAR. 1998 MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN FUNGSI 3
  • 4. + Sebagai Alat Bantu Navigasi Pelayaran, yang berfungsi untuk mendapatkan dan memperlihatkan heading/ haluan kapal yang sama dengan heading/haluan pada Master-gyro compass. + Dapat digunakan untuk membaring benda-benda darat seperti pulau, suar dan membaring benda angkasa seperti matahari, bulan untuk mendapatkan posisi dan Error pada compass. SOLAS Ch. V/19 2.5.3 & COLLISION REGULATION 04) CHART PLOTTER MODEL : SEA PLOT TCP-8000 DATE : 1998 MANUFACTURER : TOKIMEC INC. JAPAN FUNGSI : Electronic Chart Digunakan untuk membantu menentukan posisi kapal di peta laut. 05) NAVTEX RECEIVER MODEL : NCR-300A SERIAL NO. : GD 14190 DATE : AUG. 1996 MANUFACTURER : JAPAN MARINA CO. LTD. Navtex alat bantu navigasi berupa mesin penerima pesan teks. Navtex diatur dalam SOLAS Chapter IV regulation 7. Navtex berguna untuk menerima pesan teks navigasi yang di pancarkan oleh stasiun-stasiun pantai terdekat. Sistem kerjanya : a. Teresterial Band b. Jarak Pancaran ± 400 Mil Laut c. Khusus berita M.S.I d. Sistem pancarannya menggunakan Time Sharing e. Frekuensi pancarannya 518 KHz Jenis berita yang dapat disiarkan oleh NAVTEX menurut kode penyiarannya : 1. A = Navigational Warning 2. B = Meteorological warning 3. C = Ice Reports 4. D = Search and Rescue Information 5. E = Meteorological Forecasts 6. F = Pilot Services Messages 7. G = AIS 8. H = Loran message 9. I = Spare 10. J = SATNAV message 11. K = Other Electronic Navaed 12. L = Navigational Warning Add MV.CTP FORTUNE termasuk dalam NAVAREA XI, yaitu meliputi stasiun area: A: JAYAPURA B: AMBON C: SINGAPORE 4
  • 5. D: MAKASAR E: JAKARTA F: BANGKOK G: NAHA H: MOJI I: YOKOHAMA J: OTARU K: KUSHIRO L: DANANG M: HONGKONG N: GUANG ZHOU O: FUZHON P: LINYUAN Q: SANGHAI R: DALIAN S: SANDAKAN T: MIRI U: PENANG V: GUSAM W: PHONGSAN X: HO CHI MINH Setiap akan memulai suatu pelayaran NAVTEX harus di setting sesuai dengan stasiun area terdekat yang akan di lewati kapal. Seperti contoh pelayaran dari singapore ke thailand, maka HURUF C dan F pada kode stasiun area harus di atur ke "ENABLE". supaya Navtex dapat menerima berita dari stasiun stasiun tersebut.  Cara menyalakan dan mematikan NAVTEX Menyalakan - Tekan tombol "POWER" maka navtex akan siap untuk menerima pancaran berita. Mematikan - Tekan dan tahan tombol "OFF" dengan bersamaan tekan tombol "POWER"  Untuk mengatur jenis pesan siaran dan stasiun area menurut Kode yang tertera di Navtev: - Tekan dan tahan tombol "PROG" dengan bersamaan tekan tombol "M/A" - Maka di monitor NAVTEX akan muncul (KODE HURUF,MASSAGE/AREA,dan ENABLE/DISABLE) - Jika untuk mengatur jenis berita maka tekan "PROG" dan "M/A", tampilan NAVTEX muncul Kode huruf, dan massage, kemudian tekan tombol "PROG" dan "E/D", enable untuk mengaktifkan, disable untuk menonaktifkan. kode huruf bisa di rubah dengan cara tekan tombol arah ke bawah atau ke atas. 06) SPEED LOG MODEL : JLN – 203 TRANDUCER MODEL : NKF-531-E SERIAL NO. : HD 30587 DATE : DEC. 1997 MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO.LTD. 5
  • 6. Sistem Kerja : Mendeteksi partikel dan plankton dibawa keel kapal yang dilaluinya. Perbedaannya dengan GPS, jika kapal mengalami lawan arus maka Speed Log akan mencatat dan tampilan pada monitor lebih tinggi dari angka yang ditampilkan oleh GPS, sebaliknya jika kapal mengalami ikut arus maka Speed Log akan mencatat dan tampilkan pada monitor lebih rendah dari angka yang ditampilkan oleh GPS. REMOTE DISPLAY MODEL: NWW-5 Fungsi : - Alat bantu navigasi yang digunakan ntuk mengetahui dan mendapatkan data kecepatan kapal - Kemudian kecepatan kapal ditampilkan pada layar speed log dan juga pada remote display. - Selain itu dapat digunkan untuk mengukur jarak dari pelabuhan satu ke pelabuhan lainnya selama pelayaran dengan cara tekan tombol Distance Run agar digital pada layar monitor menjadi angka NOL semuanya, hinnga tiba pada suatu tujuan dibaca dan catat angka Jarak Tempuhnya/Distance Run. 07) GPS NAVIGATOR MODEL : JLR-68800 SERIAL NO. : KD 22652 MAKER : JAPAN RADIO CO. LTD DATE INSTALLATED : DEC. 1997 GPS NAVIGATOR TYPE KGP-920 MERK : KODEN SERIAL NO. : 92002089 GPS ( Global Posotion System ) adalah alat bantu navigasi yang ada di anjungan. GPS dapat menentukan posisi kapal kita dengan kordinat lintang dan bujur. Posisi kapal diperoleh dari satelit, Terdapat 24 SVS ( Space Vecle Satelate ) yang dapat memancarkan signal ke GPS yang ada di kapal. Selain dapat menentukan posisi, GPS juga untuk mengetahui kecepatan dan haluan kapal kita yang disebut COG ( Course Over Ground ) haluan kapal terhadap dasar laut dan SOG ( Speed Over Ground ) kecepatan kapal terhadap dasar laut. Di dalam GPS kita dapat membuat route pelayaran. Route pelayaran terdiri dari beberapa way point ( kordinat lintang dan bujur ). Jika kita ingin membuat route, maka kita harus terlebih dahulu menentukan beberapa way point kemudian masukkan waypoint-waypoint tersebut ke dalam GPS maka terbentuklah route pelayaran yang kita inginkan dengan memberikan Nama dan atau Nomor.  Cara Membuat Waypoint pada GPS KGP-920 - Tekan tombol "MENU", terdapat 9 sub.menu - Tekan tombol no.1 untuk memilih sub.menu "1.WAYPOINT" - Masukan nomor penyimpanan menggunakan tombol angka. - Tekan tombol "ENT" untuk menampilkan spesifikasi nomor penyimpanan. - Akan muncul lintang dan bujur waypoint, untuk memasukanya gunakan tombol angka. Contoh: posisi 28°18.00'N/106°40.00'E [2],[8],[1],[8],[0],[0],[N],[1],[0],[6],[4],[0],[0],[0],[E] 6
  • 7.  08) AIS MODEL : JHS-180 SERIAL NO. : BB 41336 MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO. LTD DATE : MAY. 2003 a)FUNGSI UTAMA AIS (Automatic Identification System) Untuk mengetahui informasi lengkap kapal lain di sekitar kapal kita yang juga ada instalasi AIS, dan setiap kapal wajib input data kapalnya ke dalam AIS. Informasi-informasi tersebut antara lain: Nama kapal, MMSI, Call Sign, navigation status(position,cog,sog,bearing,hdg), pelabuhan tujuan dan ETA, serta ship particullar. SOLAS Ch. V/19 2.4 & COLLISION REGULATION PENERAPAN - untuk membantu dalam berkomunikasi dengan kapal lain menggunakan VHF guna menghindari bahaya tubrukan - membantu memperkirakan kedatangan ke pilot station dengan melihat ETA kapal lain b) PROSEDURE PENGOPERASIAN • TURN ON: tekan tombol [PWR/DIM] untuk satu menit tekan ON power, lalu muncul daftar kapal kapal lain yang ada di sekitar • TURN OFF: tekan tombol MENU, tekan tombol OFF, tekan pasword "0000", tekan tombol [PWR/DIM] untuk satu menit tekan ENT, lalu tekan dan tahan PWR off untuk satu menit c) CARA PENGGUNAAN  Caranya dengan membaring kapal target tersebut dengan Radar, kemudian carilah besarnya baringan kapal tersebut di AIS, maka kita akan mendapatkan data-data kapal target diantaranya • Nama kapal dan Call Sign Kapal • MMSI Number dan IMO Number • CPA dan TCPA • Bearing ( baringan ) dan Rang • Navigation Status dan Posisi Kapal Target ( Lintang dan Bujur ) • COG ( Course Over Ground ) dan SOG ( Speed Over Ground ) • Heading ( Haluan ) • Destination, ETA ( Estimated Time Arrival ) • Panjang, Lebar dan Draft Kapal target. • Tipe Kapal dan Tipe Cargo  Cara pengaturan pada AIS supaya kapal lain yang berada terlalu dekat dengan kapal kita akan membunyikan signal alarm. Penerapan ketika kapal sedang berlabuh jangkar! • Tekan tombol MENU • Pilih ALARM SETTING • Pilih GUARD ZONE RANGE, atur jarak minimal kapal lain yang terdeteksi oleh AIS untuk mendekati kapal kita. Bila ada kapal lain yang masuk dalam jarak tersebut maka AIS akan membunyikan signal ALARM 7
  • 8. 09) ECHO SOUNDER MODEL : JFE-570S APPROVAL NO. : 2040 SERIAL NO. : HD 32030 MANUFACTURER : JAPAN RADIO CO. LTD. DATE : DEC. 1997 a) FUNGSI untuk mengetahui kedalaman suatu perairan di ukur dari lunas kapal sampai dasar laut SOLAS Ch. V/19 2.3.1 b) PRINSIP KERJA Echo sounder mempunyai transmitter dan receiver sensor yang berada pada lunas kapal, trasmitter mengirim pulsa ke dasar laut dan dipantulkan ketika menyentuh atau terkena suatu benda, lalu di terima oleh receiver dan akan muncul jarak, jarak tersebut adalah jarak dari lunas kapal sampai dasar laut, untuk mengetahui kedalaman laut sesungguhnya dapat dikoreksi dengan draft kapal tersebut. c)PENERAPAN • membantu memperkirakan panjang shackle jangkar pada saat akan let go jangkar • membantu memperkirakan suatu perairan dangkal, dan UKC/Under Keel Clearance • membatu memperkirakan pasang surut air dengan koreksi di peta 10) MASTER CLOCK : TYPE : TXS – 9 MANUFACTURED NO. : 8429 F MANUFACTURED DATE : NOV. 1997 MANUFACTURER : T.I.C. CITIZEN CO. LTD. JAPAN FUNGSI untuk penunjuk waktu yang ada dikapal baik waktu GMT dan Local Time selain itu mempunyai fungsi untuk mengatur waktu yang ada di kapal. Pada saat waktu dikapal akan dimajukan atau dimundurkan. 11) SWITCH BOX ELECTRIC WINDOW WIPER SERIAL NO. : 5641/5639/5640 MANUFACTURED DATE : MAR. 1998 MANUFACTURER : NUNOTANI SEIKI CI LTD FUNGSI : Untuk menjalankan wiper pada kaca jendela anjungan yang berfungsi untuk membersihkan kaca jendela anjungan dari debu dan air hujan agar daya tampaknya menjadi lebih baik 8
  • 9. 12) AUTO FOG SIGNAL SWITCH BOARD SOURCE POWER : AC 100V 10 AMP SERIAL NO. : 80101 DATE : JAN. 1998 MANUFACTURER : IZUMITATSU KOGYO CO. LTD FUNGSI : Alat untuk memberikan signal bunyi/Audible baik disaat sedang cuaca berkabut/hujan, penglihatan terbatas (Poor Visibility), atau disaat cuaca cerah TUJUAN : Berkomunikasi keselamatan secara audible/suara guna memberikan tanda keberadaan atau suatu maksud tertentu seperti misalnya : E = satu tiup pendek yang artinya "saya merobah haluan kekanan" I = dua tiup pendek yang artinya "saya merobah haluan kekiri" S = tiga tiup pendek yang artinya "saya menjalankan mesin mundur" M = dua panjang yang artinya "Kapal saya berhenti dan tidak mempunyai laju terhadap air"/drifting G = dua panjang satu pendek yang artinya "saya ingin menyusul dari lambung kanan anda" Z = dua panjang dua pendek yang artinya "saya ingin menyusul dari lambung kiri anda" 13) MAGNETIC COMPASS TYPE : KN-R165 SERIAL NO. : 7811 WEIGHT : 14.6 KG DATE : MAR. 1998 MANUFACTURER : OSAKA NUNOTANI SEIKI CO. LTD. FUNGSI : Untuk penunjuk arah kapal kita saat berlayar. Magnetic compas ini dipengaruhi oleh medan kemagnetan bumi, jadi semakin kapal kita berlayar mendekati medan magnet bumi maka akan semakin besar penyimpangan (sudut penyimpangan antara arah utara sejati dengan arah utara magnetic bumi) yang disebut dengan variasi. selain di pengaruhi oleh kemagnetan bumi, magnetic compass juga di pengaruhi oleh kemagnetan besi kapal dan muatan yang memiliki unsur magnet. • Perawatan : terdapat cairan di dalam magnetic kompas yaitu campuran antara alcohol (16-25%) Air sulingan (84-75%), supaya magnetic kompas dapat berfungsi dengan baik maka harus di lakukan pergantian cairan secara teratur bila cairan di dalamnya sudah mulai keruh. 14) DAY LIGHT SIGNALLING LAMP TYPE : SPS – 10A LAMP : 24V 60W DATE : NOV. 1997 9
  • 10. MANUFACTURED NO. : 1 13531 MANUFACTURER : SANSHIN ELECTRIC CO. LTD. FUNGSI : - Sebagai alat untuk mentransmit atau memancarkan signal berupa cahaya ke suatu target atau kapal lain. - Berfungsi sebagai alat komunikasi dengan stasiun/kapal lain menggunakan signal cahaya. CARA PENGGUNAAN: - Efektifnya digunakan pada waktu malam hari, karena berupa signal cahaya. - Pertama-tama ambil daylight signal kemudian pegang handle/pegangan dengan salah satu tangan. - Selanjutnya tekan pelatuk yang ada didepan pegangan/handle dan tahan selama akan memperlihatkan signal cahaya - tempatkan salah satu mata pada teropong yang terdapat pada daylight signal dan arahkan ke target. - Kemudian mainkan pelatuk lainnya dengan cara menekan-nekan dan menahan sesuai signal yang akan ditunjukkan. - Hal ini dilakukan saat akan menunjukkan signal ke target dan untuk berkomunikasi dengan target menggunakan signal cahaya. 15) GYRO COMPASS AZIMUTH CIRCLE SERIAL NO. : 17970 MANUFACTURED : FEB. 1996 MANUFACTURER : TOKIMEC FUNGSI : - Digunakan untuk membaring benda darat maupun benda angkasa, untuk mendapatkan posisi kapal. - Selain itu dapat digunakan untuk menentukan compass error baik gyro-compass maupun magnetic compass dengan baringan benda angkasa seperti matahari. CARA PENGGUNAANNYA : - Pasang/tempatkan gyro compass azimuth circle pada gyro-compass repeater yang berada di Wing Bridge. - Kemudian arahkan baringan pada benda/target darat maupun benda angkasa dengan memutar handle pada gyro compass azimuth circle. - Kemudian pastikan celahnya segaris dengan kawat tegak yang berada di depan. Untuk mendapatkan baringan yang tepat - Kemudian lihat arah baringan pada gyro-compass repeater dan catat baringannya dan waktu melakukan baringan/observasi. - Selain itu dapat menggunakan cermin pantul, apabila target berupa benda angkasa seperti matahari. utuk mengurangi intensitas cahaya yang langsung kemata observator. - Atur dan arahkan cermin sedemikian rupa untuk mendapatkan pantulan cahaya matahari tepat pada celah yang berada didepan cermin pantul. - Atur agar gelembung berada tepat diposisi tengah dengan mengatur sedemikian rupa kemiringan dari gyro-compass azimuth circle untuk mendapatkan arah baringan yang tepat. - Kemudian lihat arah baringan pada gyro-compass. Dan catat penunjukkannya dan waktu observasi/melakukan baringan. 10
  • 11. 16) AZIMUTH CIRCLE & AZIMUTH MIRROR SERIAL NO. : 17403 DATE MFG : MAR. 1998 MAKER : OSAKA NUNOTANI SEIKI CO. LTD FUNGSI dan PENGGUNAANNYA: Sama dengan gyro-compass azimuth circle 17) SEXTANTS TYPE : TAMAYA SERIAL NO. : 84759 MANUFACTURED DATE : APR.1998 MANUFACTURER : TAMAYA FUNGSI : Sextants dipergunakan untuk mencari arah Azimuth matahari dan tinggi ukur matahari,bulan, bintang dan benda-benda angkasa lainnya guna untuk menentukan posisi kapal kita, menentukan error ( variasi dan deviasi ) gyro compass dan magnet compass GMDSS SET 18) TWO-WAY PORTABLE VHF RADIO TELEPHONE 3 SETS MODEL : JHS-7 SERIAL NO. : 99198/99199/99200 MANUFACTURER : JRC – JAPAN Fungsi utama dari portable radio VHF ini adalah sebagai alat komunikasi di saat emergency(abandon ship) karena alat ini mempunyai frekuensi tinggi yang mampu memanggil kapal lain yang berada di sekitar kita, sehingga dapat meminta bantuan kepada kapal tersebut. Cara pengoperasian : - Putar tombol ''PWR/VOL'' ke kanan - Putar tombol squence ke kanan, semakin besar squence lebih bagus. - Putar Channel yang di inginkan, perbedaan Portable VHF ini dengan fix Instalation VHF di kapal ini adalah pada pemilihan channel, pada portable VHF mempunyai channel terbatas yaitu hanya channel (06,13,15,16,17) -Setelah selesai pemilihan channel, tekan "PTT" pada sebelah kanan atas portable radio, untuk memanggil stasiun lain yang berada di sekitar kita. 11
  • 12. CHARGER FOR 2 WAY PORTABLE VHF RADIO TELEPHONE QUANTITY : 3 PCS MANUFACTURER : JRC – JAPAN SPARE BATTERIES FOR 2 WAY PORTABLE VHF RADIO TELEPHONE QUANTITY : 3 PCS EXPIRED DATE : AUG. 2014 MANUFACTURER : JRC – JAPAN 19) MARINE VHF RADIO TELEPHONE x 2 Units TYPE : JHS 32A SERIAL NO. : BH 98037 / BH 98038 MANUFACTURED DATE : DEC. 1997 MANUFACTURER : JRC – JAPAN 2 SETS Fungsi : VHF merupakan alat yang di gunakan sebagai sarana komunikasi kapal dengan stasiun lain atau antar kapal ke kapal pada jarak tertentu. jarak yang mampu di jangkau oleh VHF tergantung dari antena VHF di kapal maupun stasiun pantai. sebagai contoh: stasiun pantai tinggi antena 150m mampu menjangkau kapal dengan jarak 50nm yang mempunyai tinggi antena di atas air 90m, Antara kapal layar dengan tinggi antena di atas air 9m hanya mampu menjangkau 14nm. Sistem Kerja : Ketika kapal berada di laut selalu menggunakan chanel 16 (IMO RES A.474(XII)). -- Sebelum memulai kounikasi menggunakan VHF selalu perhatikan dan persiapkan kalimat yang benar sesuai dengan standar marine communication phrases(SMCP). -- Ketika sedang memanggil stasiun atau kapal lain selalu ucapkan nama stasiun yang di panggil satu kali(dua kali jika di perlukan, misal pada alur pelayaran ramai). dan di ikuti phrase "THIS IS" dan nama kapal dua kali, tanda channel yang di pakai. Contoh: Singapore pilot, this is mv.ctp fortune,mv.ctp fortune, on channel 14. PROSEDURE PEMANGGILAN DALAM KEADAAN DARURAT • DISTRESS (MARABAHAYA) MAYDAY MAYDAY MAYDAY THIS IS ... Name of ship(3x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE(3X)/PNIF/525015658) MAYDAY 12
  • 13. Name of ship(1x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE/PNIF/525015658) POSITION LATITUDE ..... LONGITUDE .....TIME ...... UTC ...... MASSAGE ....... (ex: SHIP COLLISION) REQUEST ASSISTANCE IMMEDIATELY MASTER .....(Name Master of ship) OVER • URGENT (SEGERA) PAN PAN PAN PAN PAN PAN ALL STATION/ALL SHIP (3X) THIS Name of ship(3x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE(3X)/PNIF/525015658) PAN PAN Name of ship(1x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE/PNIF/525015658) POSITION LATITUDE ..... LONGITUDE .....TIME ...... UTC ...... MASSAGE ....... (ex:WE HAVE LOST ENGINE CONTROL AND DRIFTING NORTH NORTH WEST ANCHORAGE NOT HOLDING REQUIRE TOW URGENTLY) MASTER .....(Name Master of ship) OVER • SAFETY (KESELAMATAN) SECURITE SECURITE SECURITE ALL STATION/ALL SHIP (3X) THIS Name of ship(3x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE(3X)/PNIF/525015658) NAVIGATIONAL / METEOROGICAL WARNING SECURITE Name of ship(1x)/CS/MMSI Number...(ex: CTP FORTUNE/PNIF/525015658) POSITION LATITUDE ..... LONGITUDE .....TIME ...... UTC ...... MASSAGE ....... (ex:WE HAVE LOST OBSERVED A DRIFTING BARGE WHICH MAYBE DANGEROUS FOR NAVIGATION) SHIP IN THE VICINITY PLEASE KEEP SHARP AND LOOK OUT MASTER .....(Name Master of ship) OUT Cara Mengoperasikan : - Menghidupkan / ON * Tekan tombol POWER - Mematikan / OFF * Tekan tombol POWER dan OFF bersamaan dalam selang waktu beberapa detik. * Sebelum mematikan, pastikan Tombol Sequence dan Volume diminimize/samapi keadaan minimum. DSC(Digital selective call) PROSEDUR TES DSC COMMUNICATION MV. CTP FORTUNE : 1. PASANG GAGANG TELEPHONE (PTT) PADA TEMPATNYA A. Kanan VHF no.1 B. Kiri VHF no.2 2. EDIT a) TEKAN MENU 13
  • 14. Akan tampil pada layar DSC MENU b) Pilih no.3 INDIVIDUAL CALL EDIT > ENTER c) Edit MMSI NUMBER (525015658) atau MMSI Stasiun lain Stasiun Pantai yang akan tuju d) WORK CH Channel kerja yang akan digunakan (misal : 10) 3. TRANSMIT a) TEKAN CALL b) ,,, c) /./ d) ;.;. Perawatan : * Bersihkan dari debu dengan menggunakan kuwas lembut atau kain kering. * Lakukan Tes seperti Individual Test, dan tes yang lain untuk memastikan VHF berfungsi. 20) INMARSAT C TYPE : JUE-75C TYPE : NDZS – 127C INMARSAT NO. : 452501616 MANUFACTURER : JRC – JAPAN IME: INTERNAL MOUNTING EQUIPMENT MODEL : NTF-782LT MAKER : JAPAN RADIO CO. JAPAN EME: EXTERNAL MOUNTING EQUIPMENT / ANTENE 21) INMARSAT C + (MINI) SSAS, gandeng dengan INMARSAT-C MODEL : JUE-95LT SERIAL NO. : GR 14627 DATE MFG : MAR. 2009 22) (MF/HF) RADIO EQUPMENTS TYPE : NCH-852(CONTROLLER) TYPE : JSS - 850 SERIAL NO. : BS 24667 DATE MANUFACTUR : MAR. 1998 MAKER : JRC – JAPAN 23) INMARSAT B MODEL : JUE-310B SERIAL NO. : 10160 DATE MFG : MAR. 1998 MAKER : JRC BELOW DECK EQUIPMENTS (BDE), kesatuan dari INMARSAT B MODEL : GSC-312A 14
  • 15. DATE MFG : MAR. 1998 MAKER : JRC 24) LRIT (LONG RANGE IDENTIFICATION & TRACKING) TYPE : MODEL : THORIUM TST - 100 SERIAL NO. : A9400477 DATE OF MANUFACTURE : MAKER : CLS/KENWOOD HARUS DILAKUKAN PERFORMANCE TEST DISERTAI CERTIFICATES SEKALI SAJA MENDETEKSI IDENTITAS DAN JEJAK KAPAL DENGAN JANGKAUAN YANG LUAS 25) S-VDR MODEL / TYPE : JCY-1850 SERIAL NO. : MB-35174 DATE OF MANUFACTURE : JUNE 2009 MAKER : RACOM ELECTRONICS FUNGSI : - Untuk merekam segala pembicaraan yang ada di anjungan selama kapal dalam pelayaran/Manuevering. - Sebagai sumber bukti apabila terjadi situasi darurat dan tindakan-tindakan pencegahan yang telah dilakukan oleh pihak kapal atas pertanggung jawaban terhadap situasi darurat yang terjadi. HARUS DILAKUKAN ANNUAL TEST DISERTAI CERTIFICATE 26) PUBLIC ADDRESSOR MODEL : NVA-1700MK II DATE MFG : 1998 FUNSI : Sebagai alat komunikasi internal yang ada diatas kapal selain interphone. 27) PRINTER FOR INMARSAT QUANTITY : 3 PCS TYPE : NKG – 800 MANUFACTURER : EPSON FUNGSI : Untuk mencetak informasi dan yang didapat/diterima oleh Satelite Inmarsat 28) ELECTRIC ENGINE TELEGRAPH TYPE : TAT-300 SERIAL NO. : 5968 DATE MANUFACTURER : 1998 MAKER : NUNOTANI KEIKI SEISAKUSHO CO. LTD 15
  • 16. Alat ini berguna untuk menginstruksikan kepada kamar mesin dalam hal perintah mengenai jalannya mesin kapal baik untuk maju, stop, maupun mundur. Ada beberapa macam Instruksi pada mesin Telegraph antara lain yaitu : • Navigation Full Ahead, Mesin maju dengan kecepatan full yang diinginkan saat di laut bebas dengan 83 – 95 RPM. (Sea Speed/Full Away/BOSV). Harbour Speed / Manuevering Speed). • Full Ahead, Mesin maju penuh dengan 60 RPM. • Half Ahead, Mesin maju setengah dengan 50 RPM • Slow Ahead, Mesin maju pelan dengan 40 RPM • Dead Slow Ahead, Mesin maju pelan sekali dengan 30 RPM. • Stand By, Mesin dalam keadaan stand by • Stop, Mesin dalam keadaan Stop dengan 0 RPM • Finish With Engine, pemakaian Mesin Induk telah selesai • Dead Slow Astern, Mesin mundur pelan sekali dengan 30 RPM • Slow Astern, Mesin mundur pelan dengan 40 RPM • Half Astern, Mesin mundur setengah dengan 50 RPM • Full Astern, Mesin mundur penuh dengan 60 RPM. Setiap akan memulai suatu pelayaran telegraph harus di test supaya sinkron antara telegraph kamar mesin dan telegraph di anjungan, yaitu dengan cara telegraph di anjungan di majukan atau di mundurkan yang di ikuti oleh telegraph kamar mesin. 29) ANEMOMETER & ANEMOSCOPE TYPE : WINDMILL TYPE KB-101 SERIAL NO. : B23432 DATE MANUFACTURER : JAN. 1998 MAKER : KOSHIN-DENKI KOGYO CO. LTD FUNGSI : Sebagai indikator atau penunjuk arah angin dan besarnya kekuatan angin. Untuk mendapatkan arah angin sebenarnya atau True Wind/Wind Absolute 30) RUDDER INDICATOR TYPE : SL-200 SERIAL NO. : 5642 DATE MANUFACTURER : MAR. 1998 MAKER : NUNOTANI KEIKI FUNGSI : Sebagai alat penunjuk dan memperlihatkan besarnya sudut/derajat yang dikemudikan, misal kanan/kiri 10 derajat, dsb SOLAS Ch. V/19 2.4 & COLLISION REGULATION 31) ELECTRIC PROPELLER SHAFT REVOLUTION/ RPM INDICATOR TYPE : SL-200 SERIAL NO. : 0138-5 16
  • 17. DATE MANUFACTURER : SEPT. 1997 MAKER : NONUTANI KEIKI a) Fungsi utama dari electric propeller shaft revolution/RPM indicator adalah untuk mengetahui putaran propeller dalam satuan menit, terdiri dari angka 0-100(ahead atau astern), penunjukan RPM indicator sebelumnya akan di dahului dengan adanya pengoperasian telegraph di anjungan dan di teruskan ke kamar mesin. SOLAS Ch. V/19 2.4 & COLLISION REGULATION PENERAPAN : - untuk membatu pilot pada saat manouvering - untuk memperkirakan speed rata rata untuk sampai pelabuhan tujuan 32) WEATHER FACSIMILE RECEIVER MERK : JRC TYPE : JAX-39 SERIAL NO. : LS 53626 MANUFACTURE : JAPAN RADIO CO. LTD. Weather Facsimile reciever adalah alat bantu navigasi yang ada di anjungan,sesuai SOLAS Chapter IV, alat ini dapat menerima pesan berupa facs tentang berita cuaca laut, Surface Analysis, Typhoon Forecast dan Arah dan Kekuatan Angin . 33) TEROPONG / BINOCULAR MERK : NIKON LENSA : 7 x 50 7,50 FUNGSI : BINOCULAR berguna untuk melihat benda-benda yang berjarak jauh sehingga dapat terlihat menjadi lebih dekat. Binocular digunakan saat dalam kondisi jarak pandang penglihatan terbatas saat terjadi hujan lebat, mendung, dan berkabut (fogs). 34) EPIRB ( Emergency Position-Indicating Radio Beacon) MERK : SRC TYPE : CEP 100 Alat bantu keselamat dalam keadaan bahaya. EPIRB diatur penggunaannya dalam Solas Chepter IV Regulation 10. EPIRB digunakan pada saat kapal dalam keadaan bahaya dan meninggalkan kapal ( Abondon Ship ). 17
  • 18. Jika EPIRB diaktifkan maka EPIRB akan mentransmit dan memancarkan gelombang elektromagneti ke satelit, dari satelit akan memancarkan kembali ke stasiun pantai, kemudian dari stasiun pantai akan memancarkan kembali signal bahaya tersebut ke kapal-kapal lain dan tim SAR. 35) BAROMETER ANEROID MERK : SUNOH TYPE : CS-21 MAKER : TSUKUBA SANOH INSTRUMENT CO. LTD. Barometer adalah alat bantu navigasi yang ada di anjungan yang dapat mengukur tekanan udara yang ada disekitar kapal. 36) CLINOMETER Clinometer adalah alat bantu navigasi yang dapat mengukur tingkat kemiringan kapal. Alat ini ditempatkan di Anjungan, Kamar Mesin dan Ship Office. 37) TERMOMETER DRY MERK : SATO MAKER : SATO KEIRYOKI INC. JAPAN TERMOMETER WET MERK : JIS TYPE : Z8806 MAKER : JIS INC. LTD JAPAN Alat bantu navigasi yang ada dianjungan yang dapat mengukur tingkat suhu atau temperatur disekitar kapal. Temperatur kering maupun basah. 38) WEATHER FACSIMILE MERK : JRC TYPE : JAX-831 MAKER : JAPAN RADIO CO. LTD. 18
  • 19. Facsimile ini di tempatkan di Anjungan ruang radio, alat ini merupakan seperangkat dengan alat bantu navigasi GMDSS, alat ini berguna untuk mencetak hasil berita cuaca, kondisi perairan, situasi urgent, security, dan deser. 39) BRIDGE NAVIGATIONAL WATCH ALARM SYSTEM TYPE : X4300 SERIAL NO. : X4300100343 MAKER : JUMHO ELECTRIC Control Panel BNWAS di Anjungan BNWAS di Anjungan Ini merupakan salah satu alat bantu keselamatan Navigasi (sensor gerak) yang berada diatas kapal yang dipasang di ruang kemudi, alat ini berfungsi untuk mendeteksi sensor gerak/kegiatan setiap orang yang berada dianjungan saat jaga laut baik Perwira maupun ABK, alat mendeteksi gerak dengan tiga tahap yaitu : Stage I, disetting 3 menit dengan tampilan180 detik yang dihitung mundur hingga nol, apabila tidak terdeksi adanya gerakan disekitar ruang jaga anjungan maka alat tersebut akan mengirim signal visual anjungan (Bridge Visual) ke sentral panel dan hitungan akan memulai lagi dari 15 detik (tampil 15 detik pada panel) mundur hingga nol jika juga tidak terdeteksi adanya gerak maka alaram di anjungan akan berbunyi secara otomatis. Sensor gerak yang terpasang di anjungan kiri & kanan Stage II, selanjutnya panel lampu indikator akan tampil 90 detik dihitung mundur untuk memberikan signal ke ruang kerja/kamar Nakhoda hingga hitungan nol dan alaram di ruang kerja/kamar Nakhoda akan berbunyi apabila tidak terdeteksi adanya gerakan di anjungan, selanjutnya panel lampu indikator akan tampil 15 detik untuk memberikan signal ke ruang kerja/kamar Mualim-I hingga hitungan nol jika masih juga tidak terdeteksi gerakan di anjungan maka alaram di ruang kerja/kamar Mualim-I akan ikut berbunyi sementara alaram di ajungan dan ruang kerja/kamar Nakhoda tetap berbunyi. 19
  • 20. Captain Room BNWAS di Ruang Kerja Captain Stage III, selanjutnya panel lampu indikator akan tampil 90 detik dihitung mundur untuk memberikan signal ke akomodasi/gang ABK hingga hitungan nol, jika masih juga tidak terdeteksi gerakan di ruang anjungan maka alaram di akomodasi/gang ABK akan ikut berbunyi, alaram tersebut akan terus berbunyi kecuali sudah ada gerakan yang terdeteki di ruang anjungan. Chief Officer Room BNWAS di kamar Chief Officer Jadi alat ini harus tetap dihidupkan selama ada kegiatan pengawasan anjungan misalnya saat kapal berlayar atau saat kapal sedang berlabuh jangkar, agar fungsi alat ini dapat membantu untuk look out. alat ini boleh di non aktifkan (swith off) saat kapal dok atau sandar, karna sesuai fungsinya untuk Sistem Alaram Jaga Navigasi Anjungan (Bridge Navigation Watch Alarm System). Alley Passage (Deck - A) Near Crew Mess Room RECORDED BY: THEODORUS BRANDO W. RUDY PRAYITNO SECOND MATE THIRD MATE RE-TYPED & INSERTED PHOTOS BY, ACKNOWLEDGED BY, SEPTIAN ADI CANDRA SEPTIAN ADI CANDRA Capt. PERSOBI WALDEMAR M DECK CADET-A DECK CADET-B MASTER 20
  • 22. 22
  • 23. 23
  • 24. 24
  • 25. 25
  • 26. 26
  • 27. 27
  • 28. 28
  • 29. 29
  • 30. 30
  • 31. 31
  • 32. 32
  • 33. 33
  • 34. 34
  • 35. Keterangan Passage Plan Checklist F-081 Halaman 1/6 - 6/6 (6 Halaman); Part A : Appraisal / Menaksir Pre-Sailing meeting held by Master, C/E, Deck Officer Meeting secara informal/tidak resmi, begitu mengetahui route pelayaran yang akan ditempuh, maka Nakhoda harus diskusi dengan KKM, Chief Officer dan Perwira lainnya mengenai Route Pelayaran tsb dimana akan adanya persiapan-persiapan pelayaran yang dibutuhkan seperti : Bunker (MFO & MDO), Fresh Water, Peta-2, Buku-2 Sailing Direction/Navigation Publication, Bendera, Perbekalan/Makanan, Muatan yang akan diangkut, keadaan cuaca yang akan dihadapi dan Peraturan Authorities setempat menyangkut Syahbandar, Bea Cukai, Karantina, Immigrasi, Petunjuk/Instruksi pencharter berupa Nama Pelabuhan Muat - POL = Port Of Loading/Bongkar - POD = Port Of Discharging, Speed, ETA, Nama masing-2 agent POL/POD, Draft Limit disungai, dll. (Sailing Instruction). (1) Voyage Description Voyage No. : beri nomor voyage sesuai instruksi dari pencharter atau operator misalnya Voyage 0001A, From : Bangkok to Osaka. a. cargo = Jenis muatan = container, b. cargo weight = total berat muatan yang akan dimuat, c. IMO Goods = Muatan Berbahaya (jika ada) = yes, d. Class UN No. = Nomor UN Class = isi sesuai DG Manifest, karna banyak cukup ditulis = see DG List, e. GM = 1.50M - GM kapal saat akan tolak (tanya Chief Officer), f. BM/SF = Bending Moment/Shearing Force = See Cargo Summary (hasil print out cargo Summary computer), g. Estimate Speed = 16.5kts - Estimasi Kecepatan yang akan dilayarkan sesuai intruksi charter/operator, h. Total Sea Distance = 2792nm - Jarak yang akan ditempuh dari pilot station pelabuhan tolak hingga pilot station pelabuhan tujuan, jadi belum termasuk jarak dari dermaga/anchorage ke pilot station pelabuhan tolak atau sebaliknya pilot station ke dermaga/anchorage di pelabuhan tujuan, i. FW on departure = Air Tawar yang akan dibawa untuk bertolak, j. Departure Port Draft Limit/S.G = Draft 8.2m/BJ 1.000 - Batas Sarat Pelabuhan Tolak/Specific Grafity (Berat Jenis Air Laut/Sungai), k. Departure Port FWA = 0.172m - Fresh Water Allowance Pelabuhan Tolak - data diambil dari buku sailing direction (NP30), atau pakai saja data dari Load Line Certificate yaitu 172mm dijadikan meter yaitu 0.172m, l. Departure Port Tidal Time/Range = 0515h / 6hours - jam 0515lt/6 jam - lamanya proses air pasang/surut berlangsung selama 6 jam baik air pasang tertinggi dan hingga air surut terendah, m. Arrival Port Draft Limit/SG = 16m/1.205, cara hitungnya dari loading computer, misalnya pemakaian bahan bakar MFO/MDO + Fresh Water per hari dikali selama pelayaran 7 hari, pada tangki masing-masi MFO, MDO dan FW dikurangkan sesuai pemakaian, atau secara sederhana misalnya pemakaian MFO perhari 30ton, MDO 2.5ton, FW 12.5 jadi MFO 30 x 7hari = 210ton, MDO 2.5 x 7hari = 17.5ton, FW 12.5 x 7hari = 87.5ton, kemudian jumlahkan semuanya = 315ton dibagi TPC 30 = 10.5cm dijadikan meter = 0.105m, lalu mean draf tolak 7.800m - 0.105m = 7.695m (Mean Draft Tiba) ini masih draft air tawar, dijadikan draft air laut dengan menguranginya dengan FWA menjadi 7.695m - 0.172m = 7.523m (Mean Draft kapal tiba, draft ini yang diisi pada kolom m, sedangkan untuk SG karna pelabuhan tiba OSAKA adalah air Laut, maka SG nya adalah 1,025, n. Arrival Port FWA = see NP42A atau ambil saja data dari sertifikat Load Line yaitu 1.72mm = 0.172m, o. Arrival Port Tidal Time/Range = see NP42A, p. Estimated F.O consumption 300MT (ambil max 300mt, data dari C/E), q. R.O.B F.O on departure = 350MT (data dari C/E), r. F.O to be replenish = NIL, tergantung permintaan dari Chief Engineer atau pengaturan charter/operator berapa bunker MFO yang diminta atau yang akan disupply saat tiba di pelabuhan tiba atau dipelabuhan mana yang sesuai instruksi charter/operator, s. Estimated D.O consumption = 2.5MT, (data dari C/E), t. R.O.B D.O on departure = 28.0MT (data dari C/E), u. D.O to be replenish = NIl, tergantung permintaan dari Chief Engineer atau pengaturan charter/operator berapa bunker MDO yang diminta atau yang akan disupply saat tiba di pelabuhan tiba atau dipelabuhan 35
  • 36. mana yang sesuai instruksi charter/operator (biasanya bunker MFO & MDO disupply berbaringan), v. F.W daily consumption = 12.5MT (data dari C/E), w. Estimate Max departure draft at 1.000 = 8.00M (data dari C/O), k. Estimate max arrival draft at 1.025 = 7.90M (data dari C/O). Semua Data-2 terdapat pada Sailing Direction ; China Sea Pilot Volume 1 NP30 untuk pelabuhan tolak, Japan Sea Pilot NP42A untuk pelabuhan tujuan yang berisi petunjuk-petunjuk pelayaran termasuk informasi pelayaran, pelabuhan, draft limit, Density/Berat Jenis air laut, larangan-larangan/batasan- batasan/restricted, VHF yang digunakan baik untuk VTS maupun Port Control dan Pilot Station. (2) Correction of Nautical Publication (NP) and Charts Charts/Publictaions applicable for this passage have been corrected to Notice to Mariners No. 49, bahwa peta-peta dan buku-buku publikasi untuk pelayaran ini sudah tersedia/lengkap dan telah dikoreksi sesuai NTM No. 49 (Wk49). (3) Estimated Meteorigical, Hydrographic, Oceanographic, & Others within navigation areas : Perkiraan data-2 yang didapat dari yang tersebut diatas yang menyangkut informasi cuaca, angin, keadaan laut/arah dan kekuatan angin, arus/arah & kekuatan arus, suatu musim monsoon dimana laut akan berombak dan bahkan adanya Typhoon sesuai area pelayaran yang akan dilalui, jadi perhitungkan tanggal yang akan dilalui kapal dan posisi areanya serta keadaan yang mungkin akan terjadi : - Estimasi Date / Position - Description/keterangan Sailing wind force - 14/07/2013, South China Sea - di mulainya musim NE Moonsoon Rough waether area - 14-15/07/2013, South China Sea ombak NE 4-6 meter - 16/07/2013, East China/Japan Sea - North North East Moonsoon NNE 4-6 Favourable area - 13/07/2013, Thailand Gulf - N1-3 meter (slight sea) Situation - 13 - 17/07/2013, all sea area - under control (4) Status of Navigation Instruments/equipment / Status dari peralatan Navigasi : Operation Condition : Normal / Kondisi operasi : Normal List failures / Daftar kerusakan alat-alat tsb diatas ; If any failure effect to implement passage / Jka ada alat-2 yang dapat mempengaruhi penerapan pelayaran ini : NIL (5) Declaration of result of appraisal / Pernyataan hasil taksiran : Master and shp's officers found all favourable & ship is capable to implement this voyage, Nakhoda dan perwira kapal mendapati bahwa semuanya terpenuhi & kapal mampu menjalankan pelayaran ini. This passage plan's appraisal stage has been conducted in accordance with the IMO A893 (21) Reg.2 & QSEP-7. 42-ISS by Master and ship's officers, found all favourable & ship is capable to implement this voyage, Taksiran Rencana Pelayaran ini telah dilakukan sesuai dengan Regulasi 2 Sirkulasi IMO (21) & QSEP-7.42-ISS oleh Nakhoda dan para perwira kapal, didapati semuanya terpenuhi dan kapal mampu untuk melaksanakan pelayaran ini. *Result of appraisal must be positive, otherwise to be re-appraisal after corrective action /measure completed/Hasil dari taksiran ini harus positiv, jika tidak harus di lakukan taksiran ulang untuk di lakukan tindakan perbaikan hingga terkoreksi. Part - B : Voyage Planning / Rencana Pelayaran - Page 2/6 (6) List of charts to be used on this passage / Daftar peta-peta yang akan digunakan untuk pelayaran ini: Kind of charts - B.A Charts No. - Refer to datum description - GPS Posn need to correct Jenis peta - Peta British Adm - Mengacu pada datum - Perlu koreksi posis GPS WGS-84 - sebutkan nomor-2 peta - tidak mengacu pada datum - peta dgn sistem WGS-84 yg akan digunakan tapi mengacu pada meter tidak perlu dikoreksi Datum Charts - - 1.0Datum = 1.83Meter 36
  • 37. perbedaan antara peta datum dengan peta British (British Admilalty Chart), datum chart Posisi Lintang - Bujur pada GPS harus dikoreksi dulu sebelum diplot diatas peta, sedangkan B.A chart posisi GPS Lintang - Bijur bisa langsung diplot diatas peta yang digunakan. Jika ada Peta Jepang yang digunakan, maka ditulis juga Japan Chart No. (JP Chart) yg digunakan, perlu diketahui bahwa WGS84 adalah sistem World Geodatum System84 adalah peta dengan tingkat akurasi yang sangat kecil melesetnya dari posisi GPS, jadi posisi lintang - bujur yg tampil pada GPS boleh langsung di plot pada peta dengan sistem WGS84 tanpa harus melakukan koreksi, kecuali ada tertulis pada peta yg digunakan tersebut bahwa ada koreksi dengan tulisan "koreksi 0.01minutes northwards utk lintang dan 0.01 minutes easwards utk bujur. Jadi posisi latitude harus ditambah 0.01 menit, dan longitude harus dikurangi 0.01 menit, dikurangi jika Southwards dan Westwards. (7) (NP281-288) List of Radio Signals to be used on passage/Ada Nautical Publikasi dari NP281-NP288, yakni Daftar Signal Radio yang harus digunakan, untuk sepanjang pelayaran ini area yang dilalui menggunakan NP nomor beapa aja, (lihat daftar NP pada chart catalogue) kemudian hubungkan denganarea pelayaran yang akan dilalui kapal, untuk pelayaran ini didapati NP yang digunakan lalu cetak pada kolom-kolom yang tersedia (8) List of Lights to be used on passage / daftar Lampu suar yang akan digunakan dalam pelayaran Daftar suar yg akan digunakan sepanjang area pelayaran yang dilalui kapal menggunakan Buku Publikasi Lsit of Lights Volume F, Volume K dan Volume M, centang kolom yg tersedia (lihat pada chart catalogue). (9) Other Nautical Publications to be used on passage / Buku Publikasi lain yg akan digunakan dalam pelayaran ini. Sailing direction - Nautical Almanac, Nories Table, NP281(2), NP283(6), NP083, The Mariners Hand Book Tide Table - ATT NP204-12 Vol.4 Additional Port information - Info from NTM Wk 49 Navarea VIII, Indian Ocean (warning - NIL) (10) IALA Maritime Buoyage System to be involve/Sistem perambuan IALA Maritime yang digunakan pada pelayaran ini; system - Description/Keterangan - Date of vsl Dep. or Arr. which port Region A - Arrival = Green Buoy di kanan - 12/07/2013 - Bangkok - = Red Buoy dikiri - - Departure = Green Buoy di kanan - 13/07/2-013 - Bangkok, Vietnam - = Red Buoy di kiri - Region B - Arrival = Green Buoy di kiri - 16-17/07/2013 - Japan Sea/OSAKA - = Red Buoy di kanan - (11) Other Maritime Buoyage System to be involved : - System - Descriptions/Keterangan - Date of vsl Dep. or Arr. which port Region B - Arrival Green Buoy to be green light (P/S) - 17/07/2013 / OSAKA - Arrival Red Buoy to be red light (Stb/S) - 17/07/2013 / OSAKA - Dep. Green Buoy to be green light (Sbd/S) - 17/07/2013 / OSAKA - Dep. Red Buoy to be red light (P/S) - 17/07/2013 / OSAKA (12) Positioning fixing method, interval & requirements/Metode Posisi Fix dengan interval waktu cukup & sesuai syarat: GPS, Radar, Visual, Bearing of Celestial (Baringan benda angkasa) Generally, at least one primary method & a secondary method to be used at al times : Visual & Radar Position Fixing interval in confined waters ; by Radar & GPS every 15 minutes or as practicable as possible/Secara umum sekurang-kurangnya 1 metode utama dan sebuah metode kedua harus digunakan sepanjang waktu ; Posisi Fix Secara visual (kasat mata atau dengan teropong) baringan benda darat, dengan menggunakan radar (baringan & jarak) pada alur pelayaran sempit. (13) Way points for the Planned Voyage (Latitude and Longitude) / Psisi lintang & bujur untuk setiap way point dibuatkan daftar sbb From ; Bangkok Wharf to Bankok Pilot Station (Bangkok Bar), dari pandu naik di dermaga hingga pandu turun di pilot satation (Bangkok Bar) 37
  • 38. No. Latitude/ Longitude Range/ Jarak True Course Methods of Position Related Charts/ Publication Notes/ cautions 01. Lintang / Bujur dari / ke WP Haluan sejati Visua/GPS/Radar No.BAC & Buku Publikasi WGS-84 kemudian jumlahkan total jarak/distance dari dermaga hingga bangkok Pilot Station Secara manual siapkan peta-peta yang akan digunakan untuk pelayaran ini mulai dari dermaga tolak hingga Bangkok Bar, kemudian tarik garis haluan yang aman, setiap titik untuk belok diberi nomor way point (WP) atau nama atau nomor dan nama, lalu lintang bujurnya, TC/Haluan Sejati, Metode pengambilan posisi dengan Visual/GPS/Radar, Nomor peta yang digunakan, System Peta yg digunakan, Catata/Perigatan; semua data tsb disi pada kolom yg tersedia diatas, From : Bangkok P/S to OSAKA WAN P/S Sama dengan diatas secara manual susun peta-peta yg akan digunakan untuk semua area pelayaran yg akan dilalui, dari Pilot Station Bangkok Bar tarik garis haluan disetiap peta secara berkesinambungan, tiap titik belok catat lintang bujurnya dan beri nomor/atau nama way point, jarak dari tiap way point diukur dan dicatat hingga pilot station OSAKA WAN, kemudian diisi pada kolom tersedia, lalu check buku publikasi apa aja yang termasuk dalam pelayaran ini kemudian catat pada kolom tersebut diatas. From : OSAKA WAN P/S to OSAKA Berth Sama dengan diatas Total Distance Bangkok P/S to OSAKA WAN P/S = 3728.2 NM Distance Bangkok Wharf to Bangkok P/S = 26.6 NM Distance OSAKA WAN P/S to OSAKA Wahrf = 37 NM Total distance Berth to Berth = 3729.2 + 26.6 + 37 = 2791.8 NM (14) Confined area : Narrow channel - traffic separation - control area Area pelayaran sempit : Kanal sempit, bagan pemisah - area yg harus selalu diawasi Pada peta perhatikan dimana terdapat area pelayaran sempi, bagan pemisah, dan daerah pelayaran yg harus selalu diawasi secara intensiv, seperti dalam hal ini pada Pelabuhan Tolak Bangkok dimana pelayaran dari wharf ke pilot station melalui sungai terdiri dari beberapa tikungan, alur sempit, kedangkalan, banyaknya transportasi tradisional, dan melalui area kapal-kapal berlabuh, demikian juga didaerah pelayaran Jepang memasuki OSAKA WAN P/S banyak kapal yg lalu lalang, dan ada bagan pemisah dengan system perambuan Region B, jadi perlu adanya dibentuk Bridge Team Management (BTM) yg terdiri dari Nakhoda, Perwira dan AB jaga baik sebelum kapal Tolak/Tiba harus juga dibentuk Bridge Resource Management (BRM) yg terdiri dari Nakhoda, Perwira, AB jaga dan Pandu, kecepana kapal yang perlu diperhatikan, UKC = Under Keel Clearance, VHF channel yg digunakan untuk VTS, Port Contol dan Pilot Station. Informasi-informasi ini yg harus diisi pada kolom confine carea (14). (15) Description of NGA = No Go Area, maksudnya kapal harus hindari NGA ini karena adanya bahaya navigasi, jiak ada maka pada peta diberikan Marking setengah/atau keliling dan diberi arsir/garis-2 lalu dituliskan NGA dengan pensil warna merah. (16) 38
  • 39. PT. PELAYARAN CARAKA TIRTA PERKASA F-081 1/6 PASSAGE PLAN K SET Vessel Name : MV. CTP FORTUNE Part A : Appraisal Pre-sailing meeting held by Master, C/E & Deck Officer Date : 11 JULY 2013 (1) Voyage Descriptions : Voyage No. 0001A From BKK To Osaka a. Cargo Containe r b. Cargo weight c. IMO Goods Yes d. Class UN No. e. GM f. BM/SF g. Estimated Speed h. Total sea dist. i. FW on departure j. Dep. Port draft limit / S.G k. Dep. Port F.W.A l. Dep. Port tidal time/range m. Arr. Port draft limit / S.G n. Arr. Port F.W.A o. Arr. Port tidal time/range p. Estimated F.O consumption q. R.O.B F.O on departure r. F.O to be replenished s. Estimated D.O consumption t. R.O.B D.O on departure u. D.O to be replenished v. F.W daily consumption/made w. Est. max x. Est. max depart draft at 1.000 arrival draft at 1.025 (2) Correction of Nautical Publications and Charts Charts/Publications applicable for this passage have been corrected to Notice to Mariner No. 49 (3) Estimate meteorogical, hydrographic, oceanographic & others within navigation areas Estimated Date / Position Description Sailing wind force Rough weather area Nil Nil Favourable area Situation Nil Nil (4) Status of navigation instruments/equipment : Operational condition : Normal List failures : Nil If any failure effect to implement passage ? Nil (5) Declaration of result of appraisal : Master and ship's officer,found all favourable&ship is capable to implement this voyage This passage plan's appraisal stage has been conducted in accordance with the IMO A.893 (21) Reg.2 & QSEP- 7.42- ISS by Master and ship's Officers, found all favourable & ship is capable to implement this voyage. 39
  • 40. * Result of appraisal must be positive, otherwise to be re-appraisal after correction action/measure completed. 40
  • 42. ERROR COMPASS OBSERVATION DATE GMT SHIP'S POS'N SHIP'S HEAD BEARING OBJCT ERROR VAR DEV HEEL RMKS OBSV LAT LONG GYRO STDRD STRNG TRUE GYRO STDRD GYRO STDRD STRNG STDRD STRNG Keterangan dan cara mengisi "ERROR COMPASS OBSERVATION BOOK" 1) DATE (tanggal) : Tanggal dimana kita melakukan pengambilan baringan 2) GMT (waktu UTC) : Waktu berdasarkan UTC dimana kita melakukan pengambilan baringan (United Time Coordinate) 3) LATITUDE (lintang) : Posisi lintang dimana kita melakukan pengambilan baringan 4) LONGITUDE (bujur) : Posisi bujur dimana kita melakukan pengambilan baringan 5) SHIP'S HEAD (haluan yang dikemudikan)  GYRO (GYRO Master) : Haluan yang dikemudikan kapal sesuai pada Mater GYRO COMPASS  STDRD (Standard) : Haluan yang dikemudikan kapal sesuai dengan haluan STANDARD COMPASS  STRNG (Steering) : Haluan yang dikemudikan kapal sesuai dengan haluan STEERING (REPEATER) 6) BEARING (baringan benda yang dibaring)  TRUE AZIMUTH (baringan sejati) : Baringan sejati dari sebuah benda baringan yang berdasarkan hitungan seperti perhitungan diatas  GYRO (baringan GYRO) : Didapat setelah TRUE BEARING - ERROR GYRO (selisih)  STDRD (baringan STANDARD) : Didapat setelah TRUE BEARING - ERROR STANDARD (selisih) 7) OBJECT (benda baringan) : Benda yang kita baring, misal Matahari, Bintang atau Bulan (benda angkasa) 8) ERROR (sembir) : Sesuai baringan benda angkasa dan telah dilakukan perhitungan dengan NORIE'S TABLE & NAUTICAL ALMANAK, dan Perhitunga VARIASI  GYRO (Error GYRO) : Didapat setelah T AZ - C AZ (baringan sejati - baringan benda angkasa) seperti perhitungan diatas Nilai ERROR "East" (+ ) jika nilai T AZ > C AZ, dan sebaliknya "West" (-) jika nilai T AZ < C AZ  STANDARD (Error STANDARD) : Didapat dari selisih antara Master GYRO dan STANDARD kemudian dijumlahkan dengan ERROR GYRO  STANDARD (Error STANDARD) : Didapat dari selisih antara Master GYRO dan STEERING kemudian dijumlahkan dengan ERROR GYRO (jika ada selisih) 9) VAR (VARIASI) : Variasi didapat dari mawar pedoman yang ada di PETA yang kita gunakan dan telah dikoreksi sesuai perubahan nilai variasi setiap tahunnya 10) DEV ( DEVIASI) : Deviasi didapat setelah dilakukan perhitungan (T AZ - VAR)  STDRD (Dev STANDARD): ERROR STANDARD - VARIASI  STRNG (Dev STEERING) : ERROR STEERING - VARIASI 11) HEEL : Sudut kemiringan kapal saat kita malakukan pengambilan baringan 12) RMKS (REMARKS) : Keterangan dapat diisi dengan kondisi sekitar saat itu seperti posisi kita saat iru, cuaca, angin, keadaan laut 13) OBSV (OBSERVATION) : Pelaku yang mengambil baringan dan melakukan perhitungan 47
  • 43. Rudi Prayitno Theodorus B.Wongkar Teddy Jacob Capt. Persobi Waldemar. M 3rd Officer 2nd Officer Chief Officer Master Safety Maintenance Officer Navigation & Medic Officer Safety Officer Overl All Responsible Hendriady Septian Adicandra Deck Cadet - A Deck Cadet - B 48