3. 1. WIND DIRECTION INDICATOR
2. LANDING DIRECTION INDICATOR
3. AERODROME BEACON
4. OBSTRUCTION LIGHT
5. APRON FLOOD LIGHT
6. SIRINE
7. INSTRUKSI DAN SIGNAL
4. Fungsi: Sebagai Penunjuk Arah Angin
Ref. ICAO Annex 14,Vol I, 5.1.1 & KP 262 TAHUN 2017
◦ Dimensi Wind Cone (Panjang ≥ 3.6m dan diameter ≥ 0.9m)
◦ Warna: Orange Putih
◦ Bahan Wind Cone: Kain (270 - 275gram/m2)
◦ Lingkar Pita: D 15m, Lebar: 1,2m
◦ Lokasi: Terlihat oleh pesawat di area pergerakan
◦ Bebas dari halangan terhadap angin
◦ Disarankan dilengkapi Penerangan untuk penggunaan
malam hari
5.
6.
7.
8. Fungsi: Sebagai Penunjuk Arah Pendaratan/
Runway In Use
Ref. ICAO Annex 14,Vol I, 5.1.2 & KP 262
TAHUN 2017:
◦ Landing Tee
◦ Bentuk: ‘T’
◦ Dimensi: Luas 4m x 4m
◦ Warna: Putih dan Orange
◦ Lokasi: Di tempat yang menyolok di Bandara
◦ Disarankan dilengkapi Penerangan Lampu warna Putih
untuk penggunaan malam hari
9.
10.
11. Ref. ICAO Annex 14,Vol I, 5.1.2 & KP 262 TAHUN 2017
Aerodrome Beacons ditunjukkan berupa lampu putih
berkedip atau kombinasi lampu putih dan hijau berputar
untuk aerodrome di daratan atau kombinasi lampu putih dan
kuning untuk aerodrome di perairan.
Persyaratan: ATC Tower
Aerodrome Beacon dioperasikan ketika malam bila :
◦ Sulit untuk menemukan aerodrome dari udara karena lampu atau
medan di sekitarnya
◦ Visibilitas yang rendah
◦ Pesawat terbang bernavigasi dengan cara visual
13. Ref. KP 262 Tahun 2017
Fungsi: Memberikan tanda berupa sinar
lampu pada objek tetap atau objek bergerak
yang dianggap HALANGAN bagi pesawat
terbang yang berpotensi bahaya.
14.
15.
16. Ref. ICAO Annex 14, Vol I, VIII, July 2018
- Aircraft Stands: Hor(20Lux); Ver(20lux at H2m)
- Apron Area: 50% dari aircraft stand
17. Ref. SKEP 114 Tahun 2002
PM 77 Tahun 2015
Fungsi:
22. 3. T/W LIGHT SYSTEM
+ Edge Warna : Biru
+ C/L Warna : Hijau
+ Apron Warna : Biru
+ Intensitas: Low
23. 4. PAPI (PRECISSION APPROACH PATH INDICATOR)
+ Fungsi: Sebagai alat bantu pendaratan visual
yang membentuk sudut pendaratan dari konfigurasi
berdasarkan susunan lampu yang terlihat di tiap box
PAPI.
+ Jumlah Box/ Unit:
PAPI > 4 Box
A PAPI > 2 Box
+ Warna : White/RED (Filter)
+ Intensitas: High
25. 5. SQFL (SQUENCE FLASHING LIGHT)
+ Fungsi: penunjuk arah pendaratan sejajar
secara horizontal dengan C/L runway.
+ Warna : Putih
+ Karakter : Flashing secara berurutan
+ 3 Level Intesity
26. 1. R/W LIGHT SYSTEM
2. APPROACH LIGHT SYSTEM
3. T/W LIGHT SYSTEM
4. PAPI
5. SQFL / RTIL
27. 1. R/W LIGHT SYSTEM
+ Jarak antar lampu Runway Edge: Max 60m
+ Jumlah Lampu ( Runway Edge + Threshold)
+ Warna Lampu: Yellow, Clear
+ Konstrsuksi : Elevated, Inset
+ Jenis lampu : Halogen, LED
+ Intensitas Cahaya: High, Medium, Low
28.
29. 2. APPROACH LIGHT SYSTEM
+ ODALS (OMNIDIRECTIONAL APPROACH LIGHTING SYSTTEM):
540m; 6buah lampu SFL; interval 90m
+ SALS (SIMPLE APPROACH LIGHTING SYSTEM):
420m; 7buah sejajar interval 60m; di lampu ke-3terdapat cross bar
+ MALS (MEDIUM APPROACH LIGHTING SYSTEM):
420m; tiap bar 5lampu interval 60m; bar 1,2,3 terdapat SFL; bar ke-3
terdapat cross bar @ 5buah lampu
+ PALS (PRECISSION APPROACH LIGHTING SYSTEM):
CAT I ( 900m; 30 BAR INTERVAL 30m with SQFL: Wing Bar di Bar ke- 21 @7
lampu kiri kanan)
CAT II & III
30. + Jarak antar lampu : Max 60m
+ Warna lampu : Biru
+ Jenis Lampu : Halogen, LED
+ Konstruksi : Elevated, Inset
+ Sebaran Cahaya : Omni
+ C/L TW : Green, Yellow (Inset), Max 30m
antar lampu
31.
32.
33. Ditempatkan di sebelah kiri runway (pilot
view)
Berjarak 15m ± 1m dari Runway
Antar unit (box) berjarak 9m ± 1m
34.
35.
36.
37.
38. 1. R/W LIGHT SYSTEM
2. APPROACH LIGHT SYSTEM
3. T/W LIGHT SYSTEM
4. PAPI
5. SQFL (SQUENCE FLASHING LIGHT)/ RTIL
39.
40.
41.
42. Kontrol CCR : Selector Switch, Thyristor/SCR
Proteksi CCR :
- Fuse
- CB/Circuit breaker
- Arrester
- Choke
- Over Current Alarm
- Open Circuit Alarm
- Under Voltage Alarm
43. Kapasitas CCR Secara Umum di Indonesia:
4 KVA /6,6A
7,5KVA/6,6A
10KVA /6,6A
15KVA /6,6A
20KVA /6,6A
44. (Lamp Rating x Qty Lamp x 1.1)+Losses
0.9 x 0.95
*Nilai Tahanan Kabel FL2XCY = 2.3ohm/km
*Losses = (In² x R)
*R = (2.3ohm x Panjang Kabel)
*Panjang Kabel = (Jumlah Sirkit x Panjang
Kabel Yang di gelar x 1,08)
45. Panjang R/W : 2500m
Lebar R/W : 45m
Lokasi PH : 500m dari Tengah R/W
> Hitung Berapa Kapasitas CCR yang tepat untuk
R/W 2 Sirkit ?
46. Reff. PR 26 Tahun 2022 Tentang Pedoman
Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Bantu
Pendaratan Visual (Airfield Lighting System) dan
Sistem Kelistrikan
>>BAB III PENGOPERASIAN Halaman 24
3.2 Prosedure Pengoperasian Alat Bantu
Visual (Lokal & Remote)
Reff. KP 608 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Teknis Operasional
>> BAB II Keselamatan Kerja Halaman 3
47.
48. REMOTE (Operator ATC)
1. Pemeriksaan secara Fisik Kondisi Peralatan Catu daya
dan Kondisi Lingkungan sekitar
2. Pemeriksaan alat ukur Volt Meter/Ampere Meter/
Frekwensi Meter (Untuk meyakinkan ketersediaan power
supply sesuai standar)
3. Menghidupkan CCR melalui Switch/Saklar ke posisi ON
4. Cek Kondisi CCR dengan melihat parameter pada User
Interface/Display/Indicator
5. Jika Normal >>Pilih Mode LOCAL kemudian Lakukan
Pemilihan Step Brigthness-1 Hingga Step Brightness-5
secara bertahap. Kemudian kembalikan ke posisi awal dan
pilih Mode REMOTE.
6. Jika Terjadi Gangguan>> Biasanya Muncul
Deteksi/Indikasi pada display berupa peringatan/Alarm.
49. LOKAL MODE (Operator Teknisi Listrik)
1. Pemeriksaan secara Fisik Kondisi Peralatan Catu daya dan
Kondisi Lingkungan sekitar
2. Pemeriksaan alat ukur Volt Meter/Ampere Meter/
Frekwensi Meter (Untuk meyakinkan ketersediaan power
supply sesuai standar)
3. Menghidupkan CCR melalui Switch/Saklar ke posisi ON
4. Cek Kondisi CCR dengan melihat parameter pada User
Interface/Display/Indicator
5. Jika Normal >>Pilih Mode LOCAL kemudian Lakukan
Pemilihan Step Brigthness-1 Hingga Step Brightness-5
secara bertahap.
6. Jika Terjadi Gangguan>> Biasanya Muncul
Deteksi/Indikasi pada display berupa peringatan/Alarm.
50. Reff. SKEP/157/IX/03 Tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Pelaporan Peralatan
Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan
Reff. PR 26 Tahun 2022 Tentang Pedoman
Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan
Bantu Pendaratan Visual (Airfield Lighting
System) dan Sistem Kelistrikan
56. Contoh Kasus: CCR Mati total/ tidak menyala (Penyebab Gangguan FUSE putus)
>>Langkah – langkah Perbaikan
1. Analisa Awal
- Dugaan Suplai tegangan Input tidak ada
2. Persiapan Peralatan pendukung
- Alat Ukur : Multi meter/ AVO meter
- Tool Kits : Tes pen
- APD : Sarung Tangan Karet, Alas kaki
3. Pengecekan fisik
- Cek panel untuk peralatan CCR
- Cek posisi CB(Circuit Breaker)
Jika Trip maka naikan saklar CB
Jika Tidak Trip maka lakukan pengukuran
4. Pengukuran Tegangan
- Ukur tegangan Output CB yang menuju CCR
Pastikan ketersediaan tegangan sesuai standar
- Pengukuran kondisi FUSE Input CCR( Pastikan kondisi CB dalam keadaan TRIP)
Lakukan penggantian FUSE jika putus
5. Pengoperasian CCR
- Naikan saklar CB di panel kemudian coba hidupkan CCR melalui Saklar /Tombol di CCR
- Lihat reaksi CCR dengan memperhatikan Display atau Indicator
57. CCR Tidak Menyala
Analisa Awal: Dugaan Fuse
Putus/ CB Trip
Persiapan Perbaikan:
Alat Ukur, APD, Tool Kits
Pemeriksaan Fisik:
Cek Posisi CB di Panel
Posisi Saklar CB
On/Off
Naikan Saklar ke
Posisi On
Pengukuran Tegangan Input
Ke CCR
Off
On
Hidupkan Unit
CCR:
Lihat Display CCR
SELESAI
On
Off
Cek FUSE
CCR
Ganti FUSE
CCR
Tidak Putus
Putus
58. CCR Gagal operasi diakibatkan: Gangguan
Jaringan Kabel AFL (FL2XCY) (Open Circuit)
Prosedur Analisa Gangguan adalah sebagai berikut :
1. Pastikan mode kegagalan operasi yang terjadi.
Hal ini dilakukan untuk melokalisir/mempersempit ruang lingkup
gangguan.
Contoh: CCR Trip/Shutdown; CCR tidak dapat beroperasi
2. Membuat keputusan titik gangguan
Hal ini dilakukan untuk menentukan pemeriksaan selanjutnya
Contoh: Melihat tabel gangguan pada Manual Book peralatan
3. Lakukan pemeriksaan sesuai mode kegagalan yang ada pada manual book
Contoh: >CCR tidak dapat beroperasi (Step Brightness Failed)
Langkah-langkah pemeriksaan:
59. Prosedur analisa gangguan adalah sebagai berikut:
3. Lakukan pemeriksaan sesuai mode kegagalan yang ada pada manual book
Contoh: >CCR tidak dapat beroperasi (Step Brightness Failed)
Langkah-langkah pemeriksaan :
a. Matikan CCR pastikan dalam kondisi off/ shutdown (CB off)
b. Lepas cover CCR bagian Output Trafo yang menuju ke Jaringan Kabel
FL2XCY
c. Lepas Kabel FL2XCY yang terpasang beserta kabel grounding
d. Siapkan Kabel Jumper kemudian pasangkan pada terminal output trafo
e. Hidupkan CCR (CB On) >>Step-1, Lihat Reaksi tampilan CCR
f. Lakukan pengukuran Arus Keluaran (I out) pada Kabel Jumper hingga
High Intensity (I max)/ Step Brigthness terakhir
g. Lakukan pencatatan hasil pengukuran
h. Membuat keputusan berdasarkan hasil pengukuran (I out) terhadap
kondisi CCR (Normal/Tidak Normal)
4. Lakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Jaringan Kabel FL2XCY
a. Pastikan CCR dalam kondisi Mati/Off
b. Lakukan pengukuran Tahan Isolasi Kabel pada jaringan kabel FL2XCY
1. Cek Kontinyuitas kabel, Ukur ( Core to Core) – (Ground to ground)
60. Prosedur analisa gangguan adalah sebagai berikut:
4. Lakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Jaringan Kabel FL2XCY
b. Lakukan pengukuran Tahan Isolasi Kabel pada jaringan kabel FL2XCY
2. Ukur tahanan isolasi kabel (Core to Core; Core to Ground)
c. Lakukan pencatatan hasil pengukuran
5. Membuat keputusan Jenis Gangguan yang terjadi berdasarkan hasil
pemeriksaan lanjutan
6. Tentukan langkah selanjutnya setelah diketahui jenis gangguan
Misal: Diketahui jenis gangguan adalah Open Circuit
7. Lihat SOP Perbaikan jika terjadi Open Circuit.
KESIMPULAN:
Menurut Wiradi (2006:103) “Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan
seperti menguasai, membedakan, memilah sesuatu untuk di golongkan dan di
kelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan di
tafsirkan maknanya”.
Analisa atau analisis menurut Komaruddin (2002) adalah kegiatan berfikir untuk
menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga mengenali tanda-
tanda komponen, hubungannya satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam
suatu keseluruhan yang terpadu.
61. Evaluasi Peralatan
Mohammad Ali (2014) ,mengatakan bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan yang biasanya
dilakukan untuk membuat penilaian terhadap kelayakan suatu perencanaan, implementasi, dan
hasil suatu program atau kebijakan.
Inventarisir Kebutuhan ALS
Desain ALS
Pembuatan RAB(Rencana Anggaran Biaya)
Soal: Buatlah RAB Perbaikan Jaringan Kabel AFL
Akibat terputusnya sirkit (Open Circuit) jaringan
satu gawang dan mengakibatkan modul trigger
dan komponen Thyristor pada CCR Rusak.
62. Melaksanakan pekerjaan Instalasi Berdasarkan RAB
1. Persiapan Instalasi:
a. Inventarisir Barang/Bahan Instalasi
b. Menyiapkan Alat ukur dan alat pendukung:
- Multimeter, Insulation Tester, Earth Tester,Test Pen
- Cremping, Cutting Plier, Cutter, Plier,
- Connector Kits
- APD (Alat Pelindung Diri)
2. Pelaksanaan Instalasi:
Jaringan Kabel FL2XCY
a. Pengukuran tahanan isolasi kabel yang akan digelar
b. Penggelaran kabel (Penggalian jalur, pengurugan)
c. Pengukuran ulang tahanan isolasi kabel
d. Pemasangan Connector Kit
e. Pengukuran ulang tahanan isolasi kabel
f. Penyambungan kembali Kabel FL2XCY terhadap Trafo Series
63. Melaksanakan pekerjaan Instalasi Berdasarkan
RAB
2. Pelaksanaan Instalasi:
Penggantian komponen CCR
a. Pastikan CCR dalam keadaan Off
b. Lepaskan komponen yang rusak (thyristor, modul trigger)
c. Lakukan labeling kabel –kabel yang terlepas untuk antisipasi
/minimalisir kesalahan pemasangan dan atau lakukan pemotoan
d. Pasang kembali komponen/ sukucadang yang baru ke posisi semula
e. Pastikan semua socket dan kabel dalam kondisi tidak longgar
atau bad contact (Crosscheck ulang)
f. Hidupkan CCR (CB On) >>Step-1, Lihat Reaksi tampilan CCR
g. Lakukan pengukuran Arus Keluaran (I out) pada Kabel Jumper hingga
High Intensity (I max)/ Step Brigthness terakhir
h. Lakukan pencatatan hasil pengukuran
i. Membuat keputusan berdasarkan hasil pengukuran (I out) terhadap
kondisi CCR (Normal/Tidak Normal)
j. Lepas kabel jumper dan pastikan semua dalam keadaan aman
64. Melaksanakan pekerjaan Instalasi Berdasarkan
RAB
3. Pengoperasian:
a. Pengukuran tahanan isolasi kabel FL2XCY di lokasi PH kemudian
(catat hasil pengukuran)
b. Membuat keputusan untuk pemasangan/ penyambungan kembali
kabel FL2XCY terhadap CCR
c. Pasang kembai Kabel FL2XCY pada terminal output CCR beserta
kabel grounding, pastikan semua tidak ada yang longgar
d. Hidupkan kembali CCR (CB on) >>Step-1, lihat reaksi CCR jika
sudah dipastikan Normal maka lakukan menaikan Brightness hingga step
maksimal secara perlahan kemudian ulangi sebaliknya dan matikan CCR
4. Pengujian Operasi
a. Hidupkan CCR hingga waktu tertentu kemudian lihat reaksi
b. Matikan CCR secara prosedur
5. Clean up
6. Selesai