4. FUNGSI TULANG
Fungsi tulang :
Proteksi, Melindungi organ (tengkorak melindungi otak,
thorak melindungi jantung, paru dan pembuluh darah
besar.)
Memberi bentuk (framework) tubuh individu
Membentuk eritrosit dalam sumsum tulang hemopoesis
Penyimpanan mineral, cadangan mineral yg penting bagi
tubuh seperti calsium dan fosfor
Pergerakan, bersama otot skelet, tendon, ligament dan
sendi menghasilkan dan mentransfer kekuatan
sebagian atau keseluruhan tubuh dpt bergerak.
5. KOMPOSISI TULANG
Substansi Organik 33 % Sel – sel tulang &
matriks kolagen, asam hialuronat, kondroitin asam
sulfat
Substansi Inorganik 67 % kalsium (39 %), Fosfat
(17 %), magnesium, natrium, hidroksil, karbonat,
fluorida
Tulang berongga (Cancellus) & tulang kompak
(Compact Bones)
9. Struktur tulang
a. Struk. Makroskopik, terdiri dari :
Lapisan luar : korteks, tersusun dari jar. tl. yg padat
Lapisan dalam (endosteum) : medula, berupa jar.
sponge
Bagian tl paling ujung : epiphyse
Bagian metaphysis : berbatasan dgn ephyfise.
Merupakan bagian dimana tl tumbuh dan memanjang
secara longitudinal.
Diaphysis, bagian tengah tl. berbentuk silindris
10. STRUKTUR TULANG
Periosteum :
membran vaskular fibrous yg melapisi tulang,
banyak mengandung pemb darah.
Terdiri dari serat pada lapisan luar dan seluler
pd lapisan dalam
11. STRUKTUR TULANG
b. Struktur mikroskopik
Unit struktur korteks tulang compacta adalah system
havers, yaitu suatu jaringan (network) saluran yg
kompleks . s. Havers tdd :Pembuluh darah, saraf, pemb.
limfe
Lamela lempeng2 tl yg tersusun konsentris sekitar
sistem havers
Lakuna ruangan kecil2 diantara lamela, mengandung
sel tulang
Kanalikuli yg memencar diantara lakuna dan
menggandengkannya dgn saluran havers.
12. KLASIFIKASI TULANG
Menurut bentuknya tulang dibagi menjadi :
Tl. panjang/pipa (Long Bone) b’fungsi sbg alat unkit
dari tubuh dan memungkinkannya bergerak
Tl. Pendek/Short Bone (mis. Tl. karpalia tangan dan
tarsalia kaki) pendukung/penyokong tubuh
Tl. berbentuk pipih (flatt) (mis. tl. tengkorak tl iga,
skapula) b’fungsi pelindung dan melekatnya otot.
Tl. dgn bentuk tidak teratur/Irregular Bone (Vertebra, tl
wajah)
Tl. sesamoid (patela). Berkembang dalam tendon otot.
Tl.Sutura/Sutural Bone
13. PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN
TULANG
Tulang berkembang dari tulang rawan dan tulang membran
dari jaringan ikat.
Pembentukan tulang (osifikasi) dari membran.
Tulang pipih berkembang menjadi tulang dari membran jar. ikat
dikenal dgn tl membran.
Osifikasi dimulai dari lapisan sel pembentuk tl diantara periosteum
dan tl perlipatgandaan sel membran membentuk jaringan
halus tulang terbentuk tulang pipih. Terdiri 2 lapisan : lapisan jar.
tulang yg padat dan keras dan lap. Periosteum.
14. PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN
TULANG
Osifikasi dari tulang rawan
Tulang pipa berkembang dari tl rawan
(kartilago).
Pada embrio semua tl pipa berasal dari tl
rawan yg diselubungi perikhondrium
(membran tl rawan).
Pusat osifikasi pertama pada diaphyse.
Kalsium ditimbun pada matriks dan sel-sel
tulang berkembang perikhondrium menjadi
periosteum sel-sel tulang tersusun
melingkar dan memanjang.
15. PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN
TULANG
Perkembangan selanjutnya : pusat osifikasi
kedua di setiap ujung tl atau epiphyse dimana
terjadi osifikasi meluas kearah batang dan
epiphys.
Ujung tl tetap tertutup oleh tulang rawan hialin
yg menjadi tl rawan sendi.
Diantara diapisis dan epifisis terdapat selapis tl
rawan disebut tl rawan epifiseal yg tetap ada
sampai dewasa.
16. PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN
TULANG
Pertumbuhan dan metabolisme TL dipengaruhi oleh
mineral dan hormon : Kalsium, fospor, calsitonin,
vitamin D, parathiroid hormon, growth hormon,
glukokortikoid dan sex hormon. Serta aktivitas
osteoblas
Kalsium dan posfor, Keseimbangannya dipelihara oleh hormon,
calsitonin dan PTH. Jika kalsium darah turun maka tl melepaskan
kalsium kedalam darah yg distimulasi PTH.
17. PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN
TULANG
Calsitonin, me↓kan kadar Ca darah jika kadarnya me↑ dgn
menghambat resorbsi tl dan meningkatkan sekresi Ca dan
fospor oleh ginjal.
Vitamin D, me ↑ kan absorbsi Ca dan fospor dari usus halus.
Dan memberi kesempatan pada PTH.
H. Parathiroid, me↑kan dan menstimulasi tl untuk
menyalurkan Ca ke dalam darah, menurunkan sekresi Ca
oleh ginjal dan memfasilitasi absorbsi Ca dari usus kecil
Growth Hormon, berperan dalam peningkatan panjang
tulang dan penentuan matrik tulang yg dibentuk sebelum
pubertas.
18. PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN
TULANG
Glukortikoid, mengatur katabolisme tubuh untuk
mengurangi atau atau meningkatkan matrik organik
tulang dan membantu regulasi absorbsi kalsium
dan fospor dari usus kecil.
Sex hormon, estrogen menstimulasi aktivitas
osteoblastik dan menghambat peran PTH. Wanita
menopause kadar estrogennya turun sehingga
terjadi osteoporosis.
Androgen dan testoteron meningkatkan
anabolisme dan meningkatkan masa tulang.
19. PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN
TULANG
Aktivitas osteoblas
Osteoblas terdapat di permukaan luar dan dalam tulang.
Sebagai respon terhadap berbagai sinyal kimiawi
osteoblas menghasilkan matriks tulang. saat pertama
dibentuk matrik tl disebut osteoid.
Kemudian kalsium mengendap pada osteoid terjadi
pengerasan.
Beberapa osteoblas tetap menjadi bagian dari osteoid dan
disebut osteosit (sel tl sejati).
Osteosit di matrik membentuk tonjolan-tonjolan yg
menghubungkan osteosit satu dgn yg lain membentuk
saluran mikroskopik tl.
21. PROSES PENYEMBUHAN TULANG
INFLAMASI → Hematoma, Hemoragi, Pendarahan
Proliferasi sel → Regenerasi Pembuluh darah, osteoblas,
osteoklas dari periosteum dan endosteum
Pembentukan Kalus → Pembelahan sel dari periosteum
dan endosteum → Kalus eksternal dan kalus internal
Osifikasi endokandrial dan osifikasi intramembranosa
Remodelling → Reorganisasi kalus → tulang lamela
kompak
22. Sendi dan jar penyokong
Artilukasi atau sendi adalah hubungan dua tulang
Berdasar strukturnya dibagi atas :
a. Sendi fibrosa atau sinartroses, yaitu sendi yg tdk
dpt bergerak → tidak memiliki lapisan tulang rawan
→ jaringan penyambung fibrosa → Misalnya
sutura tulang kranial
b. Sendi kartilaginosa atau amfiartroses, adalah
sendi dengan gerakan sedikit bebas → ujung
tulang dibungkus o/ tulang rawan hialin → ligamen
→ misal : simfisis pubis, antara korpus vetebra
23. Sendi dan jar penyokong
Sendi sinovial atau diartrosis, adalah sendi yg bergerak
bebas → memiliki rongga sendi → dilapisi o/ tulang
rawan hialin
Kapsul sendi → selaput penutup fibrosa padat →
jaringan penyambung, banyak pembuluh darah
Sinovium → cairan kental u/ melumasi sendi :
bening, tidak membeku , tidak berwarna, 1 – 3 ml
Kartilago hialin
24. Sendi dan jar penyokong
jenisnya :
Sendi datar atau s. geser misalnya sendi karpus dan tarsus
Sendi putar, gerakan ke segala jurusan : sendi panggul dan bahu
Sendi engsel, hanya bergerak satu bidang: sendi siku
Sendi kondoloid, mirip s. engsel tetapi dapat bergerak ke dua bidang,
lateral dan ke depan belakang : pergelangan tangan tapi bukan rotasi
Sendi berporos: atau sendi putar contoh pd gerakan radius sekitar
ulna : pronasi dan supinasi
Sendi pelana : sendi yg timbal balik menerima : sendi antara
travezium dan tl metakarpal pertama dari ibu jari
25. Jaringan penyokong
Sel mast, sel plasma, limfosit, monosit
Fibroblas, kondrosit, osteoblas
Ligamen, jaringan ikat yang berfungsi
menghubungkan tulang dengan tulang sehungga
lebih kuat dan stabil.
Tendon, jaringan yang menghubungkan otot
dengan tulang
26. Tuberositas : tonjolan tegas, kasar, dan besar → tuberositas radial,
trokanter femur
Tuberkel : tumpul, tipis dan membulat → tuberkel pada humerus
Spina : Ramping, tajam → Spina skapular
Kondilus : pembesaran permukaan berartikulasi yang membulat →
kondilus oksipital
Epikondilus ; tonjolan yang terletak di atas kondilus → epikondilus
medial femur
Krista : bubungan tegas → krista tibialis
Fovea : Alur dangkal → fovea kapitus femur
Fosa : Alur lebih dalam dari fovea → fosa mandibular
Sulkus : Celah memanjang u/ mengakomodasi jalur pembuluh darah
atau saraf → sulkus intertubular humerus
Foramen : Celah masuk yang besar u/ p.d, saraf, atau ligamen →
foramen magnum
Kanal: Celah tubular → Kanal infraorbital
Fisura : Celah sempit yang terletak antara dua tulang → Fisura
Sfenomaksilar
54. Femur
Anterior:
1. Caput Femoris
2. Collum Femoris
3. Trochanter Major
4. Linea Intertrochanterica
5. Trochanter Minor
6. Corpus Femoris
7. Linea Pectinea
8. Tuberculum Quadratus
9. Linea Spiralis
62. FUNGSI MUSKULAR
Otot ialah jaringan yg mempunyai kemampuan
khusus yaitu berkontraksi.
Secara umum sistem muskular mempunyai 3
fungsi :
Menggerakan tubuh dan bagian-bagian tubuh
Memelihara postur tubuh
Menghasilkan panas.
63. Jenis Otot
Secara umum dibagi menjadi 3 jenis :Otot rangka,
Otot jantung danOtot polos
Otot skelet (otot.lurik / volunter) ditemukan pada
otot yg melekat pada tulang, tl rawan atau otot.
Dibentuk oleh sel-sel multinukleus yg panjang dan
memperlihatkan pola jalur-jalur lurik. Berkontraksi
lebih cepat dibanding yg lainnya, sepenuhnya
berada dibawah kontrol saraf dan hanya
berkontraksi jika dirangsang oleh rangsangan saraf
65. Jenis Otot
Otot Polos
Ditemukan pada dinding visera, pembuluh darah, dsb
disebut juga otot viseral. Serat tidak menunjukan garis
melintang.
Bersifat involunter
Dikendalikan melalui saraf autonom, berbeda dengan
otot lurik. Tidak memiliki neuromuskular junction.
Berespon lambat terhadap rangsang syaraf
Distimulasi oleh stimulasi neural dan hormonal seperti
acetiylcolin dan norefinefrin.
68. Jenis Otot
Otot Jantung, hanya ditemukan pada jantung.
Otot jantung bergaris seperti otot sadar.
Perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan
mengadakan anstomose ( bersambung satu sama lain,
tersusun memanjang seperti otot lurik, tidak dapat
dikendalikan oleh kemauan)
Memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan
kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada
tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja ini disebut
myogenik yg membedakan dgn neurogenik.
74. ALAT PENYOKONG OTOT
TENDO : jaringan ikat kuat, bentuknyamembulat
APONEUROSIS: jaringan ikat kuat, pipih dan lebar
FASCIA: pembungkus otot & kumpulan otot
BURSA MUCOSA/BURSA SINOVIAL : Suatu kantung
tertutup dari jaringan areolar. Dindingnya lembek, saling
terpisah oleh suatu lapisan licin. Merupakan suatu alat
pelumas, mengurangi gesekan antara otot dengan alat
sekitarnya.
VAGINA TENDINEUM : (sarung otot) semacam bursa
mucosa, yang mengelilingi satu atau lebih urat (tendo)
75. Struktur muskular
Tiap serabut otot mengandung
miofibril, miofibril tersusun dari
sarcomer yaitu unit kontraktil otot
skelet.
Komponen sarkomer tdd filamen
tebal dan tipis.
Filamen tipis terutama tersusun
oleh protein aktin
Filamen tebal terutama tersusun
oleh protein miosin.
79. Kontraksi otot skelet
Kontraksi otot
Diakibatkan oleh kontraksi masing-masing komponen
sarkomer, kontraksi sarkomer disebabkan oleh interaksi
aktin dan miosin yg saling mendekat dengan
adanyapeningkatan lokal kadar ion kalsium. Filamen aktin
dan miosin saling meluncur satu sama lain.
Ketika kadar kalsium dalam sarkomer menurun, filamen
aktin dan miosin berhenti berinteraksi dan sarkomer
kembali kepanjang istirahat awalnya (relaksasi)
Aktin dan miosin tdk dpt berinteraksi bila tdk ada kalsium.
80. Kontraksi Otot Skelet
Mekanisme umum kontraksi otot
Timbul dan berakhirnya kontraksi otot rangka sebagai berikut:
Potensial aksi berjalan sepanjang saraf motorik sampai ke
ujung saraf.
Setiap ujung saraf mengsekresi substabsi neurotransmiter,
yaitu asetilkolin dalam jumlah sedikit.
Asetrilkolin bekerja untuk area setempat pd membran serat
otot guna membuka saluran asetilkolin pada membran
plasma.
Sejumlah besar ion Na mengalir ke dlm membran srat otot
pada titik terminal saraf. Peristiwa ini menimbulkan
potensial aksi
81. KONTRAKSI OTOT
Potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf otot
Potensial aksi menimbulkan depolarisasi membran serat
otot. Kemudian menyebabkan retikulum sarkoplasma
melepas ion Ca yg disimpan dalam retikulum ke miofibril.
Ion Ca menimbulkan kekuatan menarik antara filamen
aktin dan miosin yg menyebabkan gerak bersama-sama
dan menghasilkan kontraksi.
Kalsium dipompakan kembali ke dalam retikulum
sarkoplasma
Ketika kadar kalsium dalam sarkomer menurun, filamen
aktin dan miosin berhenti berinteraksi dan sarkomer
kembali kepanjang istirahat awalnya (relaksasi)
82.
83.
84.
85. Jenis-jenis kontraksi otot
Kontraksi isometrik
kontraksi serabut otot dimana panjang otot tetap konstan
tetapi tenaga yg dihasilkan oleh otot meningkat, misal
ketika mendorong dinding.
Kontraksi isotonik
ditandai dengan pemendekan otot tanpa peningkatan
tegangan dalam otot, misalnya fleksi lengan atas
Gerakan berjalan merupakan kontraksi kombinasi keduanya
86. KERJA OTOT SKELET
Fungsi utama otot rangka adalah untuk menggerakan tulang dan artikulasinya,
dengan kontraksi dan relaksasi.
Contoh gerakan pd lengan atas
Otot bisep lengan atas dilekatkan oleh tendon ke skapula.
(Asal otot disebut origo). Ujung yg lain dari otot dilekatkan
pd radius. Perlekatan ini untuk menggerakan otot dikenal
sebagai insersio dari otot
Bisep adalah otot fleksor, otot ini menekuk sendi,
mengangkat lengan saat memendek.
Otot trisep pada punggung lengan adalah otot ektensor.
Otot ini meluruskan sendi. Berlawanan dengan otot bisep
87. KERJA OTOT SKELET
selama fleksi sederhana siku.
a. bisep kontraksi – ini adalah penggerak utama
b. trisep rileks secara refleks – ini adalah kerja otot
antagonis
c. otot tertentu pada lengan berkontraksi untuk
mencegah gerakan berguing
d. otot disekitar bahu berkontraksi untuk
memantapkan sendi bahu
(c dan d ) – ini adalah kerja otot sinergis
91. Metabolisme gerak tubuh
Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot
disebut sebagai mesin pengubah energi kimia
menjadi kerja mekanis. Sumber energi yg dpt
segera digunakan adalah derifat fosfat organik
berenergi tinggi yg terdapat dalam otot, sumber
utama energi diperoleh dari metabolisme
intermedier KH dan lipid
92. Metabolisme gerak tubuh
Energi untuk reaksi didapat dari pemecahan adenosin trifosfat (ATP) yang
kaya energi menjadi adenosin difosfat (ADP) dan fosfat dengan
melepaskan energi
ATP ADP + fosfat + Energi
ATP baru diresintesis dari ADP dan kreatin fosfat :
Energi + ADP + Kreatin fosfat ATP + kreatin
Energi untuk reaksi ini didapat dari oksidasi KH dan asam lemak
Oksigen disimpan oleh otot dalam dalam mioglobin dari sarkoplasma.
KH disimpan sbg glikogen otot. Simpanan tersebut dpt digunakan
sampai selama periode aktivitas otot terus menerus
93. OTOT ANGGOTA BADAN ATAS
OTOT-OTOT
GELANG BAHU
OTOT-OTOT
LENGAN ATAS
OTOT-OTOT
LENGAN BAWAH
OTOT-OTOT
TANGAN
107. KEPUSTAKAAN
Brunner &Suddarth’s. 2004. Medical Surgical Nursing vol 3. The
Lippincott. Philadelphia
Cambridge communications limited : alih bahasa Ester (1999).
Anatomi dan fisiologi sistem lokomor dan pengindraan. Edisi 2.
EGC. Jakarta
Elson (1993). The Anatomy Coloring Book second edition. WK and
LMK: New York
Guyton & Hall (2003). Fisiologi Kedokteran. EGC : jakarta.
McMinn & Hutching : alih bahasa Oswari,J (1993). Atlas Anatomi
Tubuh Manusia.Edisi 2. Jakarta : Widya Medika
Muttaqin. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. EGC : Jakarta.
Saryono. 2011. Biokimia Otot. Nuha Medika : Yogyakarta.