SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM SKELETON
H E N D R O G U N A D I K 4 3 1 4 0 3 4
FUNGSI SISTEM SKELETON
• Menyangga dan memberikan bentuk pada tubuh
• Tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak,
persendian
• Sebagai alat gerak pasif
• Melindungi organ-organ yang ada di dalam tubuh
• Tempat pembentukan sel darah merah
• Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid
Berdasarkan
jaringan
penyusunnya
Tulang Keras /
Sejati
Berdasarkan
Morfologi
Tulang Panjang
Tulang Pendek
Tulang Pipih
Tulang Sesamoid
Tulang Pneumatika
Berdasarkan
ossifikasi
Tulang Khondral
Tulang Membran
Tulang Rawan /
Kartilago
Kartilago Hialin
Kartilago Elastis
Kartilago Fibrosa
BERDASARKAN MORFOLOGI
Tulang
Panjang
Tulang
Pendek
Tulang
Pipih
Tulang
Pneumatika
Tulang
Sesamoid
Berbentuk tubulus,
memanjang seperti
pipa
Memiliki rongga  berisi
sumsum
merah/kuning
Terdiri dari epifise,
diafise dan cakra
epifise
Contoh: os humerus, os
femur, os phalanges
TULANG PANJANG
Bentuk silinder kecil
(bulat pendek)
Contoh: tulang-
tulang kecil
pembentuk
pergelangan
tangan (os
capitatum), tulang-
tulang vertebralis
TULANG PENDEK
Berbentuk pipih dan
lebar
Contoh: os parietale,
os scapula
TULANG PIPIH
Memiliki rongga berisi
udara, dibatasi
membran mukosa
Contoh: tulang-tulang
pembentuk
tengkorak (os
ethmoidale, os
sphenoidale,
maxilla)
TULANG PNEUMATIKA
Tulang kecil yang
biasanya terdapat
diantara
persendian
Contoh : tulang
tempurung lutut
(os patella)
TULANG SESAMOID
TULANG KERAS (TULANG)
Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks (mengandung unsur anorganik, terutama
kalsium fosfat)
Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa
(periosteum), rongga sumsum dilapisi endoestum
PENAMPANG MAKROSKOPIK TULANG
11
Komposisi Tulang:
1. Sel tulang, terdiri dari :
a. Osteosit: sel-sel matang yang mengisi lakuna dalam
matriks, berasal dari osteoblas
b. Osteoblas: membentuk unsur-unsur organik untuk
membentuk & pertumbuhan tulang
c. Osteoklas: sel-sel untuk menghancurkan dan
membentuk tulang kembali (resorpsi tulang)
2. Matriks.
Terdiri dari serat-serat kolagen dan mineral.
JARINGAN TULANG
14
STRUKTUR MIKROSKOPIS TULANG
1. Kanal Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh
darah, aliran limfe)
2. Lamella “mineral’s ring”(lempeng tulang yang
tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara
lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang).
4. Kanalikuli (memancar antar lacuna dan tempat
difusi makanan sampai ke osteon).
LAKUNA DAN KANALIKULI
15
kanalikuli
lakuna
Osteosit
16
kanalikuli
TULANG RAWAN (KARTILAGO)
Matriks homogen dan
bersifat halus serta
transparan, banyak
mengandung serabut
kolagen, berwarna agak
biru,
Terdapat pada tulang rawan
sendi, tulang rawan iga,
tulang rawan saluran
pernafasan, discus epifisis.
KARTILAGO HIALIN
• Banyak mengandung
serabut elastin sehingga
menimbulkan gerakan
yang lentur dan elastis.
• Berwarna kekuningan
• Terdapat pada daun
telinga, epiglotis, saluran
Eustachius.
KARTILAGO ELASTIS
Dikenal sebagai jaringan
penyambung tulang rawan,
lebih sedikit sel tetapi
banyak mengandung berkas
serabut kolagen.
Terdapat pada bagian-bagian
discus invertebralis
KARTILAGO FIBROSA
PERSENDIAN
Persendian/sambungan antartulang merupakan tempat
pertemuan antartulang pada rangka tubuh.
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara
kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di
antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum
articulare)
BERDASARKAN JENIS
PERSAMBUNGANNYA
Bagian-bagian sendi sinovial
• Sendi Engsel. Sendi engsel hanya dapat
digerakkansatu arah saja seperti sendi pada siku
tangan dan lutut kaki.
• Sendi Putar. Sendi putar terdapat pada pertemuan
antara tulang pemutar dan atlas. Sendi ini juga
terdapat di antara tulang hasta dan pengumpil. Pada
sendi putar, tulang yang satu berputar mengelilingi
tulang lain. Tulang lainnya bertindak sebagai poros.
• Sendi Peluru. Sendi peluru dapat digerakkan ke segala
arah. Sendi peluru menghubungkan tulang lengan
atas dengan gelang bahu. Ujung tulang lengan atas
bersambungan dengan tulang bermangkok gelang
bahu.
24
DIARTROSIS BERDASARKAN
KEMUNGKINAN GERAK
• Sendi Geser. Sendi geser terdapat pada tulang-
tulang pergelangan kaki dan tangan. Sendi geser
hanya memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan. Pada sendi geser, ujung tulang satu
menggeser ujung tulang lain.
• Sendi Pelana. Sendi pelana memungkinkan
gerakan kedua arah seperti yang terjadi pada
gerakan ibu jari tangan. Gerakan yang terjadi
mirip seperti pelana kuda ketika berlari. Sendi
pelana juga terdapat pada tulang pertama
pergelangan tangan
DIARTROSIS BERDASARKAN
KEMUNGKINAN GERAK
• Sendi Geser. Sendi geser terdapat pada tulang-
tulang pergelangan kaki dan tangan. Sendi geser
hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Pada sendi geser, ujung tulang satu menggeser ujung
tulang lain.
• Sendi Pelana. Sendi pelana memungkinkan gerakan
kedua arah seperti yang terjadi pada gerakan ibu
jari tangan. Gerakan yang terjadi mirip seperti
pelana kuda ketika berlari. Sendi pelana juga
terdapat pada tulang pertama pergelangan tangan
27
Persendian yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan dibagi menjadi lima bentuk :
Sendi Peluru Sendi Engsel Sendi Putar
Sendi Geser Sendi Pelana
SKELETON AKSIAL
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan
memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di
kepala, leher dan badan.
1. TULANG TENGKORAK
Tengkorak dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
• Neurocranium ( Tengkorak otak )
• Viscerocranium ( Tengkorak pembentuk wajah )
NEUROCRANIUM ( TENGKORAK OTAK )
NEUROCRANIUM ( TENGKORAK OTAK )
Kubah tengkorak
 Tulang dahi (os frontale)
 Tulang ubun-ubun (os parietale)
 Tulang kepala belakang (os occipetale)
Dasar tengkorak
 Tulang kepala belakang (os occipetala)
 Tulang Baji
 Tulang Tapis (os ethmoidale)
 Tulang dahi (os frontalea)
 Tulang Pelipis (os temporale)
NEUROCRANIUM ( TENGKORAK OTAK )
Samping tengkorak
Dibentuk oleh sebagian dari tulang dahi, tulang
ubun-ubun, tulang baji dan tulang pelipis.
Tulang pelipis terdiri dari beberapa bagian,
yaitu :
- processus mastoidea
- tuba auditiva eustachii.
- foramen occipetale.
Viscerocranium ( Tengkorak Wajah )
Terdiri dari:
Bagian Hidung, yang tersusun oleh :
• Os lacrimale (tulang air mata)
• Os nasale
• Os concha nasalis
Bagian Rahang, terdiri dari:
Os maxillare (tulang rahang atas)
Os pallatum (langit-langit
Os zygomaticum (tulang lengkung pipih)
Os mandibulare (tulang rahang bawah)
Os hyoidea (tulang lidah)
TULANG-TULANG BADAN
Tulang-tulang badan
dibentuk oleh :
 7 Ruas Tulang Leher
 12 Ruas Tulang punggung (vertebrae thorachalis)
 5 Ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)
 5 Ruas tulang kelangkang (vertebrae sacralis)
 4 Ruas tulang ekor (os coccygeus)
Rangka Dada ( Skelet Thorax )
• Tulang punggung ( vertebrae thoracalis ) 12 ruas
• Tulang rusuk ( os costae ) 12 ruas
• Tulang dada ( os sternum )
Os sternum ( tulang dada ) termasuk tulang pipih, terdiri
dari :
a) Manubrium sterni ( hulu nadi )
b) Corpus sterni ( bagian dada )
c) Processus xyphoideus ( taju pedang )
b) Gelang bahu ( cingulum superior )
C) GELANG PANGGUL ( CINGULUM INFERIOR )
SKELETON APENDIKULAR
EKSTREMITAS
EKSTREMITAS
ATAS
Anggota gerak atas (64 tulang): terdiri
dari 10 tulang bahu dan lengan, 16
tulang pergelangan tangan dan 38
tulang tangan.
EKSTREMITAS
BAWAH
Anggota gerak bawah (62 tulang):
terdiri dari 10 tulang pinggul dan
tungkai, 14 tulang pergelangan
kaki dan 38 tulang kaki.
EKSTREMITAS ATAS
Ekstremitas Atas
Skapula Klavikula Humerus Radius Ulna Karpal Metakarpal Tulang
Phalanges
1. Skapula
 Terletak di sebelah posterior tulang kostal
 Berbentuk pipih seperti segitiga
 Memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan
beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan
lengan bawah.
 Berartikulasi dengan klavikula melalui acromion (cekungan di
sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan
humerus, yaitu fossa glenoid)
2. Klavikula
• Berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan
manubrium di sisi medial.
• Bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus
bergeser terlalu jauh.
3. Humerus
 Tulang panjang pada lengan atas
 Berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid.
 Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara
lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel
minor dan sulkus intertuberkular.
 Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain
condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle
medial dan fossa olecranon (di sisi posterior).
 Terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot
deltoid.
4. Ulna
 Tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis.
 Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa
olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan
trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel,
memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi.
 Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk
sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi.
 Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat
suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.
5. Radius
 Tulang lengan bawah
 Di daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna,
sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi.
 Di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk
perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid
dan tulang lunate
6. Karpal
• Terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung
distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang
metakarpal.
• Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser.
• Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum,
piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.
7. Metakarpal
 Terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian
proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.
 Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat
tangan menjadi sangat fleksibel.
 Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan
metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti
menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam
sesuatu.
 Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat
tulang sesamoid.
8. Tulang-tulang phalanges
a. Tulang-tulang jari, terdapat 2 phalanges di setiap ibu jari
(phalanges proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing
jari lainnya (phalanges proksimal, medial, distal).
b. Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalanges
membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama
untuk menggenggam sesuatu.
EKSTREMITAS BAWAH
Ekstremitas Bawah
Pelvis Femur Tibia Tarsal Metatarsal
Tulang
Phalanges
1. Pelvis
• Terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih.
• Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan
ischium.
• Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra
sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian
inferior-anterior-medial.
• Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara
pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis.
• Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut
acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
2. Femur
• Tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan di
bagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles.
• Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan
trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric.
• Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk
artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal
posterior terdapat fossa intercondylar.
3. Tibia
• Tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula.
• Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana
keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur.
• Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral.
• Memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen.
• Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan
malleolus medial.
4. Fibula
• Tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding
dengan tibia.
• Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia.
• Di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies
untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal
5. Tarsal
• 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distal.
• Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular,
dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang
penyanggah berd
6. Metatarsal
• 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan
dengan tulang phalanges di distal.
• Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang
sesamoid.
7. Phalanges
• Phalanges merupakan tulang jari-jari kaki.
Terdapat 2 tulang phalanges di ibu jari dan 3
phalangs di masing-masing jari sisanya.
GANGGUAN PADA SKELETON
1. Gangguan tulang, biasanya karena mengalami fraktura (tulang retak atau
patah). Fraktura dibedakan menjadi 2 macam yaitu faktura sederhana dan
kompleks. Fraktura sederhana adalah gangguan keretakan tulang yang tidak
sampai melukai organ-organ lain di sekitarnya. Fraktura kompleks adalah
keretakan tulang yang mengganggu organ di sekitar tulang.
2. Gangguan sendi, dibedakan menjadi 4 macam yakni diskolasi, terkilir,
anakilosis, artritis.
3. Gangguan tulang belakang, yakni gangguan pada tulang belakang yang
disebabkan oleh spina (perubahan kedudukan bagian tulang belakang).
Contoh : skoliosis, lordosis, kifosis, sublukasi
4. Gangguan faktor fisiologik, terdapat beberapa jenis yakni rakitis, mikrofolus,
osteoporosis.
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to SKELETON SISTEM

Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaTitik Kadarsih
 
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiaSistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiakanakalawana
 
Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Nur Angraini
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptsoalujian84
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasifayu larissa
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiTotoSiswantoro
 
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)Anggie Ristantri
 
Gerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrataGerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrataAgus Ansori
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi alainbagus
 
SISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptxSISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptxHaifaAzizzah
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptmayadarius1
 

Similar to SKELETON SISTEM (20)

Susunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusiaSusunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusia
 
Sistem rangka
Sistem rangkaSistem rangka
Sistem rangka
 
osteologi 1.pdf
osteologi 1.pdfosteologi 1.pdf
osteologi 1.pdf
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiaSistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
 
Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Wa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetikaWa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetika
 
Wa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetikaWa ode tri exis estetika
Wa ode tri exis estetika
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
 
Sistem muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal Sistem muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasif
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendi
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
 
Gerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrataGerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrata
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi
 
SISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptxSISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptx
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

SKELETON SISTEM

  • 1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SKELETON H E N D R O G U N A D I K 4 3 1 4 0 3 4
  • 2. FUNGSI SISTEM SKELETON • Menyangga dan memberikan bentuk pada tubuh • Tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak, persendian • Sebagai alat gerak pasif • Melindungi organ-organ yang ada di dalam tubuh • Tempat pembentukan sel darah merah • Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid
  • 3. Berdasarkan jaringan penyusunnya Tulang Keras / Sejati Berdasarkan Morfologi Tulang Panjang Tulang Pendek Tulang Pipih Tulang Sesamoid Tulang Pneumatika Berdasarkan ossifikasi Tulang Khondral Tulang Membran Tulang Rawan / Kartilago Kartilago Hialin Kartilago Elastis Kartilago Fibrosa
  • 5. Berbentuk tubulus, memanjang seperti pipa Memiliki rongga  berisi sumsum merah/kuning Terdiri dari epifise, diafise dan cakra epifise Contoh: os humerus, os femur, os phalanges TULANG PANJANG
  • 6. Bentuk silinder kecil (bulat pendek) Contoh: tulang- tulang kecil pembentuk pergelangan tangan (os capitatum), tulang- tulang vertebralis TULANG PENDEK
  • 7. Berbentuk pipih dan lebar Contoh: os parietale, os scapula TULANG PIPIH
  • 8. Memiliki rongga berisi udara, dibatasi membran mukosa Contoh: tulang-tulang pembentuk tengkorak (os ethmoidale, os sphenoidale, maxilla) TULANG PNEUMATIKA
  • 9. Tulang kecil yang biasanya terdapat diantara persendian Contoh : tulang tempurung lutut (os patella) TULANG SESAMOID
  • 10. TULANG KERAS (TULANG) Pembentuk jaringan: - sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast, osteosit, dan osteoklas) - matriks (mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat) Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum), rongga sumsum dilapisi endoestum
  • 13. 1. Sel tulang, terdiri dari : a. Osteosit: sel-sel matang yang mengisi lakuna dalam matriks, berasal dari osteoblas b. Osteoblas: membentuk unsur-unsur organik untuk membentuk & pertumbuhan tulang c. Osteoklas: sel-sel untuk menghancurkan dan membentuk tulang kembali (resorpsi tulang) 2. Matriks. Terdiri dari serat-serat kolagen dan mineral. JARINGAN TULANG
  • 14. 14 STRUKTUR MIKROSKOPIS TULANG 1. Kanal Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah, aliran limfe) 2. Lamella “mineral’s ring”(lempeng tulang yang tersusun konsentris). 3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel tulang). 4. Kanalikuli (memancar antar lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
  • 18. Matriks homogen dan bersifat halus serta transparan, banyak mengandung serabut kolagen, berwarna agak biru, Terdapat pada tulang rawan sendi, tulang rawan iga, tulang rawan saluran pernafasan, discus epifisis. KARTILAGO HIALIN
  • 19. • Banyak mengandung serabut elastin sehingga menimbulkan gerakan yang lentur dan elastis. • Berwarna kekuningan • Terdapat pada daun telinga, epiglotis, saluran Eustachius. KARTILAGO ELASTIS
  • 20. Dikenal sebagai jaringan penyambung tulang rawan, lebih sedikit sel tetapi banyak mengandung berkas serabut kolagen. Terdapat pada bagian-bagian discus invertebralis KARTILAGO FIBROSA
  • 21. PERSENDIAN Persendian/sambungan antartulang merupakan tempat pertemuan antartulang pada rangka tubuh.
  • 22. Sinartrosis Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan Diartrosis Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare) BERDASARKAN JENIS PERSAMBUNGANNYA
  • 24. • Sendi Engsel. Sendi engsel hanya dapat digerakkansatu arah saja seperti sendi pada siku tangan dan lutut kaki. • Sendi Putar. Sendi putar terdapat pada pertemuan antara tulang pemutar dan atlas. Sendi ini juga terdapat di antara tulang hasta dan pengumpil. Pada sendi putar, tulang yang satu berputar mengelilingi tulang lain. Tulang lainnya bertindak sebagai poros. • Sendi Peluru. Sendi peluru dapat digerakkan ke segala arah. Sendi peluru menghubungkan tulang lengan atas dengan gelang bahu. Ujung tulang lengan atas bersambungan dengan tulang bermangkok gelang bahu. 24 DIARTROSIS BERDASARKAN KEMUNGKINAN GERAK
  • 25. • Sendi Geser. Sendi geser terdapat pada tulang- tulang pergelangan kaki dan tangan. Sendi geser hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Pada sendi geser, ujung tulang satu menggeser ujung tulang lain. • Sendi Pelana. Sendi pelana memungkinkan gerakan kedua arah seperti yang terjadi pada gerakan ibu jari tangan. Gerakan yang terjadi mirip seperti pelana kuda ketika berlari. Sendi pelana juga terdapat pada tulang pertama pergelangan tangan DIARTROSIS BERDASARKAN KEMUNGKINAN GERAK
  • 26. • Sendi Geser. Sendi geser terdapat pada tulang- tulang pergelangan kaki dan tangan. Sendi geser hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Pada sendi geser, ujung tulang satu menggeser ujung tulang lain. • Sendi Pelana. Sendi pelana memungkinkan gerakan kedua arah seperti yang terjadi pada gerakan ibu jari tangan. Gerakan yang terjadi mirip seperti pelana kuda ketika berlari. Sendi pelana juga terdapat pada tulang pertama pergelangan tangan
  • 27. 27
  • 28. Persendian yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan dibagi menjadi lima bentuk : Sendi Peluru Sendi Engsel Sendi Putar Sendi Geser Sendi Pelana
  • 29. SKELETON AKSIAL Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. 1. TULANG TENGKORAK Tengkorak dapat dibagi menjadi dua, yaitu : • Neurocranium ( Tengkorak otak ) • Viscerocranium ( Tengkorak pembentuk wajah )
  • 31. NEUROCRANIUM ( TENGKORAK OTAK ) Kubah tengkorak  Tulang dahi (os frontale)  Tulang ubun-ubun (os parietale)  Tulang kepala belakang (os occipetale) Dasar tengkorak  Tulang kepala belakang (os occipetala)  Tulang Baji  Tulang Tapis (os ethmoidale)  Tulang dahi (os frontalea)  Tulang Pelipis (os temporale)
  • 32. NEUROCRANIUM ( TENGKORAK OTAK ) Samping tengkorak Dibentuk oleh sebagian dari tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang baji dan tulang pelipis. Tulang pelipis terdiri dari beberapa bagian, yaitu : - processus mastoidea - tuba auditiva eustachii. - foramen occipetale.
  • 34. Terdiri dari: Bagian Hidung, yang tersusun oleh : • Os lacrimale (tulang air mata) • Os nasale • Os concha nasalis Bagian Rahang, terdiri dari: Os maxillare (tulang rahang atas) Os pallatum (langit-langit Os zygomaticum (tulang lengkung pipih) Os mandibulare (tulang rahang bawah) Os hyoidea (tulang lidah)
  • 35. TULANG-TULANG BADAN Tulang-tulang badan dibentuk oleh :  7 Ruas Tulang Leher  12 Ruas Tulang punggung (vertebrae thorachalis)  5 Ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)  5 Ruas tulang kelangkang (vertebrae sacralis)  4 Ruas tulang ekor (os coccygeus)
  • 36. Rangka Dada ( Skelet Thorax ) • Tulang punggung ( vertebrae thoracalis ) 12 ruas • Tulang rusuk ( os costae ) 12 ruas • Tulang dada ( os sternum )
  • 37. Os sternum ( tulang dada ) termasuk tulang pipih, terdiri dari : a) Manubrium sterni ( hulu nadi ) b) Corpus sterni ( bagian dada ) c) Processus xyphoideus ( taju pedang )
  • 38. b) Gelang bahu ( cingulum superior )
  • 39. C) GELANG PANGGUL ( CINGULUM INFERIOR )
  • 41. EKSTREMITAS EKSTREMITAS ATAS Anggota gerak atas (64 tulang): terdiri dari 10 tulang bahu dan lengan, 16 tulang pergelangan tangan dan 38 tulang tangan. EKSTREMITAS BAWAH Anggota gerak bawah (62 tulang): terdiri dari 10 tulang pinggul dan tungkai, 14 tulang pergelangan kaki dan 38 tulang kaki.
  • 42. EKSTREMITAS ATAS Ekstremitas Atas Skapula Klavikula Humerus Radius Ulna Karpal Metakarpal Tulang Phalanges
  • 43. 1. Skapula  Terletak di sebelah posterior tulang kostal  Berbentuk pipih seperti segitiga  Memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan bawah.  Berartikulasi dengan klavikula melalui acromion (cekungan di sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid)
  • 44. 2. Klavikula • Berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan manubrium di sisi medial. • Bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.
  • 45. 3. Humerus  Tulang panjang pada lengan atas  Berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid.  Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular.  Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior).  Terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid.
  • 46. 4. Ulna  Tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis.  Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi.  Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi.  Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.
  • 47. 5. Radius  Tulang lengan bawah  Di daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi.  Di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate
  • 48. 6. Karpal • Terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. • Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. • Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.
  • 49. 7. Metakarpal  Terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.  Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel.  Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.  Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.
  • 50. 8. Tulang-tulang phalanges a. Tulang-tulang jari, terdapat 2 phalanges di setiap ibu jari (phalanges proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalanges proksimal, medial, distal). b. Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalanges membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.
  • 51.
  • 52. EKSTREMITAS BAWAH Ekstremitas Bawah Pelvis Femur Tibia Tarsal Metatarsal Tulang Phalanges
  • 53. 1. Pelvis • Terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. • Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. • Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. • Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. • Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
  • 54. 2. Femur • Tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan di bagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. • Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. • Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.
  • 55. 3. Tibia • Tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. • Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. • Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. • Memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. • Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.
  • 56. 4. Fibula • Tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. • Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. • Di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal
  • 57. 5. Tarsal • 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di proksimal dan dengan metatarsal di distal. • Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berd 6. Metatarsal • 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang phalanges di distal. • Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.
  • 58. 7. Phalanges • Phalanges merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalanges di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya.
  • 59.
  • 60. GANGGUAN PADA SKELETON 1. Gangguan tulang, biasanya karena mengalami fraktura (tulang retak atau patah). Fraktura dibedakan menjadi 2 macam yaitu faktura sederhana dan kompleks. Fraktura sederhana adalah gangguan keretakan tulang yang tidak sampai melukai organ-organ lain di sekitarnya. Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang mengganggu organ di sekitar tulang. 2. Gangguan sendi, dibedakan menjadi 4 macam yakni diskolasi, terkilir, anakilosis, artritis. 3. Gangguan tulang belakang, yakni gangguan pada tulang belakang yang disebabkan oleh spina (perubahan kedudukan bagian tulang belakang). Contoh : skoliosis, lordosis, kifosis, sublukasi 4. Gangguan faktor fisiologik, terdapat beberapa jenis yakni rakitis, mikrofolus, osteoporosis.