Sistem skeleton terdiri atas tulang-tulang yang menyangga dan melindungi tubuh. Tulang-tulang tersebut dapat berupa tulang panjang, pendek, pipih, dan lainnya. Tulang-tulang ini saling bersendi untuk memungkinkan gerakan tubuh.
2. FUNGSI SISTEM SKELETON
• Menyangga dan memberikan bentuk pada tubuh
• Tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak,
persendian
• Sebagai alat gerak pasif
• Melindungi organ-organ yang ada di dalam tubuh
• Tempat pembentukan sel darah merah
• Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid
6. Bentuk silinder kecil
(bulat pendek)
Contoh: tulang-
tulang kecil
pembentuk
pergelangan
tangan (os
capitatum), tulang-
tulang vertebralis
TULANG PENDEK
13. 1. Sel tulang, terdiri dari :
a. Osteosit: sel-sel matang yang mengisi lakuna dalam
matriks, berasal dari osteoblas
b. Osteoblas: membentuk unsur-unsur organik untuk
membentuk & pertumbuhan tulang
c. Osteoklas: sel-sel untuk menghancurkan dan
membentuk tulang kembali (resorpsi tulang)
2. Matriks.
Terdiri dari serat-serat kolagen dan mineral.
JARINGAN TULANG
14. 14
STRUKTUR MIKROSKOPIS TULANG
1. Kanal Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh
darah, aliran limfe)
2. Lamella “mineral’s ring”(lempeng tulang yang
tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara
lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang).
4. Kanalikuli (memancar antar lacuna dan tempat
difusi makanan sampai ke osteon).
18. Matriks homogen dan
bersifat halus serta
transparan, banyak
mengandung serabut
kolagen, berwarna agak
biru,
Terdapat pada tulang rawan
sendi, tulang rawan iga,
tulang rawan saluran
pernafasan, discus epifisis.
KARTILAGO HIALIN
19. • Banyak mengandung
serabut elastin sehingga
menimbulkan gerakan
yang lentur dan elastis.
• Berwarna kekuningan
• Terdapat pada daun
telinga, epiglotis, saluran
Eustachius.
KARTILAGO ELASTIS
20. Dikenal sebagai jaringan
penyambung tulang rawan,
lebih sedikit sel tetapi
banyak mengandung berkas
serabut kolagen.
Terdapat pada bagian-bagian
discus invertebralis
KARTILAGO FIBROSA
22. Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara
kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di
antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum
articulare)
BERDASARKAN JENIS
PERSAMBUNGANNYA
24. • Sendi Engsel. Sendi engsel hanya dapat
digerakkansatu arah saja seperti sendi pada siku
tangan dan lutut kaki.
• Sendi Putar. Sendi putar terdapat pada pertemuan
antara tulang pemutar dan atlas. Sendi ini juga
terdapat di antara tulang hasta dan pengumpil. Pada
sendi putar, tulang yang satu berputar mengelilingi
tulang lain. Tulang lainnya bertindak sebagai poros.
• Sendi Peluru. Sendi peluru dapat digerakkan ke segala
arah. Sendi peluru menghubungkan tulang lengan
atas dengan gelang bahu. Ujung tulang lengan atas
bersambungan dengan tulang bermangkok gelang
bahu.
24
DIARTROSIS BERDASARKAN
KEMUNGKINAN GERAK
25. • Sendi Geser. Sendi geser terdapat pada tulang-
tulang pergelangan kaki dan tangan. Sendi geser
hanya memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan. Pada sendi geser, ujung tulang satu
menggeser ujung tulang lain.
• Sendi Pelana. Sendi pelana memungkinkan
gerakan kedua arah seperti yang terjadi pada
gerakan ibu jari tangan. Gerakan yang terjadi
mirip seperti pelana kuda ketika berlari. Sendi
pelana juga terdapat pada tulang pertama
pergelangan tangan
DIARTROSIS BERDASARKAN
KEMUNGKINAN GERAK
26. • Sendi Geser. Sendi geser terdapat pada tulang-
tulang pergelangan kaki dan tangan. Sendi geser
hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Pada sendi geser, ujung tulang satu menggeser ujung
tulang lain.
• Sendi Pelana. Sendi pelana memungkinkan gerakan
kedua arah seperti yang terjadi pada gerakan ibu
jari tangan. Gerakan yang terjadi mirip seperti
pelana kuda ketika berlari. Sendi pelana juga
terdapat pada tulang pertama pergelangan tangan
28. Persendian yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan dibagi menjadi lima bentuk :
Sendi Peluru Sendi Engsel Sendi Putar
Sendi Geser Sendi Pelana
29. SKELETON AKSIAL
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan
memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di
kepala, leher dan badan.
1. TULANG TENGKORAK
Tengkorak dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
• Neurocranium ( Tengkorak otak )
• Viscerocranium ( Tengkorak pembentuk wajah )
31. NEUROCRANIUM ( TENGKORAK OTAK )
Kubah tengkorak
Tulang dahi (os frontale)
Tulang ubun-ubun (os parietale)
Tulang kepala belakang (os occipetale)
Dasar tengkorak
Tulang kepala belakang (os occipetala)
Tulang Baji
Tulang Tapis (os ethmoidale)
Tulang dahi (os frontalea)
Tulang Pelipis (os temporale)
32. NEUROCRANIUM ( TENGKORAK OTAK )
Samping tengkorak
Dibentuk oleh sebagian dari tulang dahi, tulang
ubun-ubun, tulang baji dan tulang pelipis.
Tulang pelipis terdiri dari beberapa bagian,
yaitu :
- processus mastoidea
- tuba auditiva eustachii.
- foramen occipetale.
34. Terdiri dari:
Bagian Hidung, yang tersusun oleh :
• Os lacrimale (tulang air mata)
• Os nasale
• Os concha nasalis
Bagian Rahang, terdiri dari:
Os maxillare (tulang rahang atas)
Os pallatum (langit-langit
Os zygomaticum (tulang lengkung pipih)
Os mandibulare (tulang rahang bawah)
Os hyoidea (tulang lidah)
37. Os sternum ( tulang dada ) termasuk tulang pipih, terdiri
dari :
a) Manubrium sterni ( hulu nadi )
b) Corpus sterni ( bagian dada )
c) Processus xyphoideus ( taju pedang )
41. EKSTREMITAS
EKSTREMITAS
ATAS
Anggota gerak atas (64 tulang): terdiri
dari 10 tulang bahu dan lengan, 16
tulang pergelangan tangan dan 38
tulang tangan.
EKSTREMITAS
BAWAH
Anggota gerak bawah (62 tulang):
terdiri dari 10 tulang pinggul dan
tungkai, 14 tulang pergelangan
kaki dan 38 tulang kaki.
43. 1. Skapula
Terletak di sebelah posterior tulang kostal
Berbentuk pipih seperti segitiga
Memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan
beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan
lengan bawah.
Berartikulasi dengan klavikula melalui acromion (cekungan di
sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan
humerus, yaitu fossa glenoid)
44. 2. Klavikula
• Berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan
manubrium di sisi medial.
• Bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus
bergeser terlalu jauh.
45. 3. Humerus
Tulang panjang pada lengan atas
Berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid.
Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara
lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel
minor dan sulkus intertuberkular.
Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain
condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle
medial dan fossa olecranon (di sisi posterior).
Terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot
deltoid.
46. 4. Ulna
Tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis.
Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa
olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan
trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel,
memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi.
Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk
sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi.
Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat
suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.
47. 5. Radius
Tulang lengan bawah
Di daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna,
sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi.
Di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk
perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid
dan tulang lunate
48. 6. Karpal
• Terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung
distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang
metakarpal.
• Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser.
• Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum,
piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.
49. 7. Metakarpal
Terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian
proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.
Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat
tangan menjadi sangat fleksibel.
Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan
metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti
menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam
sesuatu.
Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat
tulang sesamoid.
50. 8. Tulang-tulang phalanges
a. Tulang-tulang jari, terdapat 2 phalanges di setiap ibu jari
(phalanges proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing
jari lainnya (phalanges proksimal, medial, distal).
b. Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalanges
membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama
untuk menggenggam sesuatu.
53. 1. Pelvis
• Terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih.
• Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan
ischium.
• Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra
sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian
inferior-anterior-medial.
• Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara
pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis.
• Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut
acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
54. 2. Femur
• Tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan di
bagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles.
• Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan
trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric.
• Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk
artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal
posterior terdapat fossa intercondylar.
55. 3. Tibia
• Tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula.
• Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana
keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur.
• Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral.
• Memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen.
• Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan
malleolus medial.
56. 4. Fibula
• Tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding
dengan tibia.
• Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia.
• Di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies
untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal
57. 5. Tarsal
• 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distal.
• Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular,
dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang
penyanggah berd
6. Metatarsal
• 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan
dengan tulang phalanges di distal.
• Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang
sesamoid.
58. 7. Phalanges
• Phalanges merupakan tulang jari-jari kaki.
Terdapat 2 tulang phalanges di ibu jari dan 3
phalangs di masing-masing jari sisanya.
59.
60. GANGGUAN PADA SKELETON
1. Gangguan tulang, biasanya karena mengalami fraktura (tulang retak atau
patah). Fraktura dibedakan menjadi 2 macam yaitu faktura sederhana dan
kompleks. Fraktura sederhana adalah gangguan keretakan tulang yang tidak
sampai melukai organ-organ lain di sekitarnya. Fraktura kompleks adalah
keretakan tulang yang mengganggu organ di sekitar tulang.
2. Gangguan sendi, dibedakan menjadi 4 macam yakni diskolasi, terkilir,
anakilosis, artritis.
3. Gangguan tulang belakang, yakni gangguan pada tulang belakang yang
disebabkan oleh spina (perubahan kedudukan bagian tulang belakang).
Contoh : skoliosis, lordosis, kifosis, sublukasi
4. Gangguan faktor fisiologik, terdapat beberapa jenis yakni rakitis, mikrofolus,
osteoporosis.