SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
SISTEM GERAK PADA
MANUSIA
Macam Tulang Penyusun Rangka Tubuh
1. Tulang Tengkorak
 Tulang tengkorak tersusun atas
tulang yang berbentuk pipih.
 Tulang tengkorak dapat dibedakan
menjadi dua bagian yaitu tulang
bagian kepala dan tulang bagian
muka.
 Tulang bagian kepala meliputi
tulang dahi, tulang ubun-ubun,
tulang kepala belakang, tulang baji,
tulang tapis dan tulang pelipis.
 Tulang bagian muka meliputi tulang
rahang atas, tulang rahang bawah,
tulang pipi, tulang langit-langit,
tulang hidung, tulang air mata dan
tulang lidah.
2. Tulang Badan
 Tulang badan meliputi tulang belakang, tulang
dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan
tulang gelang panggul.
 Tulang-tulang rusuk membentuk rongga dada
sebagai tempat jantung dan paru-paru.
 Tulang bahu terdiri dari tulang selangka
(klavikula), tulang belikat (skapula)
 Gelang panggul terdiri dari tulang usus
(ilium), tulang duduk (ischium), tulang
kemaluan (pubis)
3. Tulang Anggota Badan
 Tulang anggota badan terdiri dari tulang lengan
dan tulang tungkai.
 Tulang tungkai menyangga tubuh untuk berdiri
dan memungkinkan kita bergerak secara bebas.
 Tulang anggota gerak atas meliputi tulang
lengan atas (humerus), tulang hasta (ulna),
tulang pengupil (radius), tulang pangkal tangan
(karpus), tulang telapak tangan (metakarpus),
jari tangan (falang)
 Tulang anggota gerak bawah meliputi femur,
patella, fibula, tibia, tarsal, metatarsus, falang
1 tl. dahi
2 tl. ubun-ubun
1 tl kepala belakang
2 tl. baji
2 tl. pelipis
2 tl. tapis
2 tl. rahang atas
2 tl. rahang bawah
2 tl. pipi
2 tl. Langit-langit
2 tl. hidung
2 tl. Air mata
1 tl. pangkal lidah
Bg Kepala
Rangka
Ruas Tl. Belakang
7 ruas tl. leher
12 ruas tl. punggung
5 ruas tl. pinggang
5 ruas tl.kelangkang
4 ruas tl. ekor
Bg. Muka
I. Tengkorak
Tl Gelang Bahu
Tl. Panggul
2 tl. usus
2 tl. duduk
2 tl. kemaluan
Tl. Tungaki
2 tl. paha
2 tl. tempurung lutut
2 tl. kering
2 tl. betis
2 X 7 tl. pergelangan kaki
2 X 5 tl. telapak kaki
2 X 14 ruas tl. Jari kaki (tiap jari 3
ruas kecuali ibu jari 2 ruas)
III. Tulang Aggota
Tl. Lengan
2 tl. Lengan atas
2 tl. hasta
2 tl. pengumpil
2 X 8 tl. pergelangan tangan
2 X 5 tl. tapak tangan
2 X 14 ruas tl. jari tangan (tiap jari 3
ruas kecuali ibu jari)
2 tl. belikat
2 tl. selangka
4 ruas tl. dada
7 pasang tl. rusuk sejati (no.1-7)
3 pasang tl. rusuk palsu (no.8-10)
2 pasang tl. rusuk melayang (no.11-12)
Tl. dada
Tl. rusuk
II. rangka badan
Bentuk Tulang
1. Tulang Pipa/ Tulang Panjang
 Bentuknya seperti pipa, yaitu bulat,
memanjang, dan bagian tengahnya
berlubang.
 Contohnya tulang lengan, tulang paha, ruas-
ruas tulang jari.
 Dibagian dalam ujung tulang pipa berisi
sumsum merah yang berperan tempat
pembentukan sel darah merah
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat
dibedakan menjadi 3 macam:
 Tulang pipa dibagi
menjadi 3 bagian,
yaitu
1. Epifisis, kedua
ujung yang
bersendian dengan
tulang lain
2. Diafisis, bagian
tengah
3. Cakra epifisis,
antara epifisis dan
diafisis
2. Tulang Pipih
 Bentuknya memipih, di dalamnya berisi sumsum
merah.
 Sumsum merah berfungsi sebagai tempat
pembuatan sel-sel darah merah dan darah putih.
 Contohnya: tulang rusuk, tulang dada, tulang
belikat, tulang panggul dan tulang dahi.
3. Tulang Pendek
 Bentuknya bulat dan
pendek, disebut juga
ruas tulang.
 Di dalamnya berisi
sumsum merah.
 Sumsum merah
berfungsi sebagai
tempat pembuatan sel
darah merah dan sel
darah putih.
Berdasar zat penyusunnya, tulang dibeda-
kan menjadi 2 macam:
1. Tulang Keras
 Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk
tulang (osteoblas)
 Osteoblas menghasilkan sel-sel tulang keras
yang disebut osteosit
 Osteoblas juga menskresikan zat-zat
interseluler yang tersusun dari serabut
kolagen yang akan membentuk matriks
tempat garam-garam kalsium ditumpuk
 Zat kapur itu dalam bentuk kalsium karbonat
(CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2.
 Osteoklas adalah sel berinti banyak dan
berukuran besar yang bersifat mengikis tulang
 Osteoklas melubangi tulang, yang kemudian
dimasuki oleh kapiler darah dan osteoblas
baru sehingga terbentuk matriks
 Matriks ini terletak dalam lingkaran dan
membentuk sistem Havers
Penampang membujur tulang pipa Penampang melintang tulang pipa
2. Tulang Rawan
 Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang
rawan yang disebut kondrosit, yang
menghasilkan matriks berupa kondrin
 Tulang rawan tidak memiliki serabut saraf
dan pembuluh darah
 Tulang rawan menerima nutrisi dari
pembuluh darah yang ada pada membran
jaringan ikat disekitarnya dengan cara difusi
 Kondrosit memiliki ruangan yang disebut
lakuna
Tipe-tipe Tulang Rawan
1. Tulang rawan Hialin
 Merupakan tulang rawan yang banyak terdapat
di tubuh manusia
 Matriksnya transparan jika dilihat di mikroskop
 Merupakan penyusun rangka embrio
 Pada individu dewasa terdapat pada sendi gerak
sebagai pelicin permukaan tulang dan sendi,
ujung tulang rusuk, hidung, laring, trakea, dan
bronkus
2. Tulang rawan Serat
 Mempunyai matriks berisi berkas serabut
kolagen
 Bersifat kaku dan kuat
 Mampu menahan goncangan
 Terdapat pada antarruas tulang belakang
dan cakram sendi lutut
3. Tulang rawan elastik
 Mengandung serabut elastik
 Terdapat pada daun telinga dan epligotis
Perkembangan Tulang
Hubungan Antartulang (sendi/artikulasi)
 Sendi adalah hubungan antar tulang satu dengan
lainnya.
 Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu:
1. Sinartrosis
 Sinartrosis adalah hubungan antara kedua ujung
tulang yang direkatkan oleh suatu jaringan ikat,
yang kemudian mengalami osifikasi (penulangan),
sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan.
 Misalnya hubungan antar tulang penyusun
tengkorak.
 Ada dua jenis sinartrosis yaitu sinkondrosis dan
sutura
 Sinkondrosis adalah hubungan
antartulang yang dihubungkan oleh
kartilago hialin
 Sutura adalah hubungan
antartulang yang dihubungkan oleh
jaringan ikat serabut padat
2. Amfiartrosis
 Amfiartrosis adalah bentuk
hubungan antara kedua ujung
tulang yang dihubungkan oleh
jaringan kartilago (tulang rawan),
sehingga memungkinkan tetap
adanya sedikit gerakan
 Amfiartrosis dibagi menjadi dua
yaitu sindesmosis dan simfisis
 Sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan
ikat erabut dan ligamen. Misalnya sendi
antara tulang betis dan tulang kering.
 Simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago
(tulang rawan) serabut yang pipih seperti
cakram. Contoh: hubungan antarruas tulang
belakang
3. Diartrosis/ Persendian
 Diartrosis adalah hubungan antara tulang
yang tidak dihubungkan oleh jaringan
sehingga memungkinkan terjadinya gerakan
secara lebih bebas.
 Ligamen, merupakan suatu
jaringan yang berfungsi seperti
karet gelang yang kuat guna
mengikat kedua ujung tulang
 Kapsul, merupakan lapisan
serabut yang menyelubungi
sendi dan membentuk suatu
rongga sendi
 Membran sinovial, merupakan
selaput yang membatasi
permukaan kapsul dan dapat
menskresikan cairan sinovial.
Cairan sinovial berfungsi
sebagai cairan pelumas bagi
ujung-ujung tulang
• Berdasarkan arah gerakanya, sendi gerak
dibedakan menjadi 4 macam yaitu:
a) Sendi Peluru. Disebut sendi
peluru karena gerakannya ke
segala arah. Misalnya sendi
gelang bahu dengan tulang
lengan atas, dan sendi gelang
panggul dengan tulang paha.
b) Sendi Engsel. Disebut sendi
engsel karena arah
gerakannya dua arah, seperti
engsel pintu. Misalnya sendi
jari tangan dan jari-jari kaki.
c) Sendi Pelana. Disebut sendi
pelana karena gerakannya ke
dua arah seperti orang yang
naik kuda di atas pelana.
Misalnya sendi jari tangan
dengan telapak tangan.
d) Sendi Putar. Disebut sendi
putar karena dari hubungan
dua tulang tersebut, tulang
yang satu dapat berputar
mengitari tulang yang lain.
Misalnya sendi atlas dan tulang
pemutar sehingga kepala kita
dapat bergerak berputar.
e) Sendi luncur atau geser
Disebut sendi luncur atau geser
karena dari hubungan dua
tulang hanya terjadi sedikit
gerak pergeseran.
Contoh: sendi pada tulang–
tulang telapak tangan dan
telapak kaki
f) Sendi Kondiloid
Sendi ini terjadi di antara dua
tulang yang permukaannya
berbentuk oval
contoh: hubungan telapak
tangan dan ruas jari tangan,
sendi pergelangan tangan
 Fungsi rangka tubuh manusia antara lain:
1. untuk menegakkan badan, misalnya tulang
belakang.
2. untuk memberi bentuk badan misalnya tulang-
tulang tengkorak memberi bentuk wajah.
3. untuk melindungi organ tubuh dalam yang
penting, misalnya tengkorak melindungi otak,
dan tulang rusuk melindungi jantung.
4. sebagai tempat melekatnya otot.
5. sebagai tempat pembuatan sel darah merah
dan sel darah putih, khususnya di dalam
sumsum tulang.
6. sebagai alat gerak pasif.
Kelainan Bentuk Rangka Tubuh Manusia
 Kelainan sejak lahir artinya kelainan rangka
dialami sejak di dalam kandungan.
Penyebabnya karena si ibu kurang
mengkonsumsi makanan bervitamin D dan zat
kapur, serta karena faktor keturunan
(genetik). Bentuk kelainan itu misalnya ketika
dilahirkan anak tersebut kakinya berbentuk X
atau O.
 Kekurangan makanan yang mengandung
vitamin D, zat kapur, dan zat fosfor dapat
mengganggu proses penulangan.
 Posisi duduk yang salah dapat mempengaruhi
pertumbuhan tulang. Misalnya posisi duduk yang
selalu membengkok ke kiri/kanan/depan/belakang
menyebabkan tulang punggung membengkok
mengikuti arah duduk.
 Macam-macam kelainan posisi duduk yaitu:
a. lordosis, tulang belakang melengkung ke depan,
b. kifosis, tulang belakang melengkung ke belakang,
c. skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping.
 Penyakit polio pada anak-anak disebabkan oleh
virus polio. Polio menyebabkan tulang mengecil
dan abnormal.
 Layuh semu disebabkan oleh rusaknya cakra
epifise yaitu daerah pertumbuhan (tempat
memanjang) pada tulang pipa.
 Artritis eksudatif, yaitu rasa nyeri pada tulang
sewaktu digerakkan akibat peradangan pada
selaput sendi.
 Artritis sika, yaitu rasa nyeri pada tulang sewaktu
digerakkan akibat kekurangan minyak sinovial
(pelumas sendi).
 Rasa sakit pada sendi lutut dan pangkal paha
berupa infeksi yang menghasilkan nanah, akibat
penyakit kelamin gonorea dan siphilis.
 Kanker tulang adalah pertumbuhan jaringan
secara abnormal pada tulang.
 Ada dua jenis kanker tulang, yaitu kanker tulang
primer dan sekunder. Kanker tulang primer
berasal dari sel tulang. Kanker tulang sekunder
berasal dari sel sumber lain bukan dari sel
tulang.
 Nekrosis yaitu matinya sel-sel tulang. Di bagian
luar tulang terdapat selaput tulang (periosteum)
yang berfungsi untuk mensuplai makanan dan
menyambungkan tulang yang patah atau retak.
Jika periosteum rusak, maka suplai makanan
terhenti dan sel-sel tulang akan mati.
 Kelainan tulang juga dapat disebabkan
oleh kecelakaan. Misalnya:
1. Patah tulang (fraktura),
2. ujung tulang yang lepas dari sendi,
3. retak tulang dan remuk tulang.
 Patah tulang ada dua macam yaitu patah
tulang terbuka (tulang mencuat keluar)
dan patah tulang tertutup (tulang tidak
mencuat keluar).
Teknologi yang Berhubungan
dengan Struktur Tulang
 Bentuk Tulang yang berongga ditiru untuk
pembuatan tiang.
 Tiang pancang, tiang listrik, rangka besi
untuk kursi atau meja, dibuat berbentuk
silinder berongga
 Kekuatan silinder berongga tidak jauh
berbeda dengan silinder pejal, tetapi silinder
berongga lebih ekonomis karena
menggunakan sedikit bahan
Teknologi untuk Mengatasi
Gangguan dan kelainan Tulang
 Penyembuhan Patah tulang
1. Pembidaian, benda keras yang ditempatkan di daerah
sekeliling tulang yang patah
2. Pemasangan gips, bahan kapur yang dibungkus di sekitar
tulang yang patah
3. Pembedahan internal, pembedahan untuk menempatkan
batang logam atau piringan pada tulang yang patah
 Penyembuhan Kanker Tulang dengan pembedahan
dan amputasi, kemoterapi, radioterapi
 Transplantasi Sumsum Tulang
 Penggantian sendi dengan bahan logam
Otot Manusia
 Otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif, sementara rangka tubuh
merupakan alat gerak pasif.
 Sel-sel otot mempunyai kemampuan
berkontraksi dan relaksasi.
 Kontraksi adalah pengerutan otot sehingga
bentukhya memendek.
 Relaksasi adalah pengenduran otot sehingga
bentuknya memanjang.
Macam-Macam Otot
1. Otot Lurik
 Ciri-ciri otot lurik yaitu
 Bentuk sel silindris, memanjang, dan
memiliki banyak inti sel.
 Jika diamati dengan mikroskop, sel
otot lurik nampak adanya garis-garis
melintang yang membentuk daerah
gelap dan terang berselang seling.
Karena itu dinamakan otot lurik.
Tetapi karena melekat pada rangka
disebut juga sebagai otot rangka.
 Bekerja di bawah kesadaran kita,
artinya menurut kehendak kita.
Karena itu disebut juga sebagai otot
sadar.
2. Otot Polos
 Ciri-cirinya otot polos yaitu:
 Bentuk sel gelendong, kedua
ujungnya meruncing, di bagian
tengahnya menggelembung dan
memiliki satu inti sel.
 Jika diamati dengan mikroskop, sel-
sel otot polos nampak tidak
memiliki garis-garis melintang
(polos).
 Bekerjanya di luar kesadaran kita,
artinya tidak di bawah kehendak
kita. Karena itu disebut sebagai
otot tak sadar. Otot polos terdapat
pada organ-organ dalam misalnya
usus, pembuluh darah, dan saluran
kelamin.
3. Otot Jantung
 Otot jantung terdapat
pada jantung kita.
Strukturnya sama
dengan otot lurik, namun
kerjanyaseperti otot
polos.
Struktur Anatomi Jaringan Otot
 Jaringan otot rangka tersusun dari sejumlah berkas
otot yang dibungkus oleh suatu selaput yang disebut
fasia superfisialis
 Berkas otot tersusun atas serabut otot atau benang-
benang otot yang terbentuk oleh sel-sel otot yang
panjang
 Di dalam sel-sel otot terdapat serabut-serabut yaitu
benang-benang fibril protein aktin dan miosin
 Pada sel otot tampak garis gelap dan terang yang
melintang antarsisi
 Garis-garis gelap dan berselang-seling ini tampak
bagian-bagian yang disebut sebagai zona H (daerah
terang di tengah pita gelap A), garis gelap M (di
tengah daerah zona H), garis gelap Z (terletak di
tengah daerah terang atau zona I)
Perlekatan Otot dan Tulang
 Otot rangka melekat pada tulang
 Berdsarkan cara melekatnya tendon pada tulang,
perlekatan ada yang disebut origo dan insersio
 Origo dan insersio adalah bagian ujung otot yang
dikenal sebagai tendon
 Origo adalah ujung otot yang melekat pada tulang
yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi
 Origo otot rangka berbeda; ada yang dua, seperti otot
bisep dan ada yang tiga, seperti trisep
 Insersio adalah bagian ujung otot lain yang melekat
pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi
Mekanisme Kontraksi
 Otot bekerja dengan dua cara, yaitu
berkontraksi dan relaksasi
 Keadaan otot yang memendek (kontraksi)
maksimal disebut tonus
 Tonus yang tidak diikuti oleh relaksasi disebut
tetanus (kejang)
 Otot dapat kejang karena adanya rangsang
yang terus-menerus akibat racun, misal racun
tetanus atau karena dipaksa bergerak seperti
berlari atau berenang terus-menerus
Kerja Otot
 Otot dikatakan bekerja jika berkontraksi.
 Saat berkontraksi, otot akan memendek, mengeras,
dan bagian tengahnya menggembung. Karena
berkontraksi, tulang yang dilekati otot tersebut
tertarik/terangkat.
 Kontraksi satu otot hanya untuk menggerakkan tulang
ke satu arah.
 Untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi
yang lain dan kemudian kembali ke posisi semula
diperlukan paling sedikit dua otot dengan tujuan kerja
yang berbeda.
 Berdasarkan tujuan kerjanya, otot dibedakan menjadi
otot antagonis dan otot sinergis.
Kontraksi
 Bagian otot yang berkontraksi adalah sel-sel
otot
 Rangsangan yang sampai ke sel otot akan
mempengaruhi asetilkolin yang peka terhadap
rangsangan
 Asetilkolin adalah sejenis neurotransmitter,
yaitu zat kimia yang dapat menanggapi
rangsangan pada saraf dan memindahkan
rangsangan ke saraf berikutnya
 Asetilkolin diproduksi di ujung serabut saraf
Asetilkolin
miosin
Posisi aktin
berubah
Masuk
mengangkut
troponin dan
tropomiosin
otot
Ion kalsium
diantara sel otot
membebaskan
Aktomiosin
Serabut otot
menjadi pendek
kontraksi Ion kalsium
Plasma sel
relaksasi
Ikatan tropinin
dan ion kalsium
lepas
mendekati
membentuk
Masuk ke dalam
menyebabkan
Energi untuk Kontraksi Otot
 Secara Aerob:
Glukosa (C6H12O6) + O2  6 H2O + 6CO2 + 38
ATP
 Secara anaerob:
Glukosa (C6H12O6)  Asam Laktat + 2 ATP
Otot Antagonis
 Otot antagonis adalah dua
otot atau lebih yang bekerja
dengan tujuan berlawanan.
 Jika otot A berkontraksi dan
otot B berelaksasi maka
tulang akan
tertarik/terangkat, sebaliknya
jika otot A berelaksasi dan
otot B berkontraksi maka
tulang akan kembali ke posisi
semula.
 Contoh otot antagonis yaitu
otot bisep dan trisep pada
lengan atas.
 Otot bisep adalah otot yang memiliki dua
ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang,
terletak di lengan atas bagian depan.
 Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga
ujung (tiga tendon) yang melekat pada tulang,
terletak di lengan atas bagian belakang.
 Jika otot bisep berkontraksi dan otot trisep
berelaksasi, maka lengan bawah akan
terangkat. Jika otot bisep berelaksasi dan otot
trisep berkontraksi, maka lengan bawah akan
turun.
Otot Sinergis
 Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang
bekerja bersama-sama dengan tujuan yang
sama.
 Jadi otot-otot itu berkontraksi dan berelaksasi
bersama.
 Misalnya otot pronator, yaitu otot yang
menyebabkan telapak tangan menengadah
atau menelungkup.
Gangguan dan Kelainan pada Otot
 Tetanus, otot yang tegang terus-menerus yang
disebabkan oleh racun bakteri Clostridium
tetani
 Atrofi otot, mengecilnya otot akibat serangan
virus polio
 Kaku leher (stiff), terjadi karena gerak
hentakan yang menyebabkan otot trapesius
meradang
 Hernia abdominal, sobeknya dinding otot perut
sehingga usus melorot ke bawah
Otot dan terapannya
 Konsep serbut otot diterapkan dalam teknologi
pembuatan tali yang kuat
 Doping adalah penggunaan zat kimia buatan
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja
tubuh
 Ada lima kelompok doping yaitu:
1. Doping yang berfungsi meningkatkan kekuatan
otot dan tulang, yaitu steroid anabolik dan
beta 2-agonik
2. Doping yang berfungsi meningkatkan daya ikat
terhadap oksigen, yaitu eritropoietin
3. Doping yang berfungsi untuk mengurangi rasa
sakit. Yaitu narkotik (morfin, heroin, dll)
4. Doping yang berfungsi menghilangkan stres
akibat kelelahan dan tekanan mental. Yaitu
metadon, magadon, dan diuretic.
5. Doping yang berfungsi untuk menutupi
dampak dari doping yang dikonsumsi
sebelumnya. Yaitu epitestosteron. Dampak
negatif adalah merusak alat pencernaan dan
ginjal
Terima Kasih

More Related Content

Similar to BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt

Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonIRNANDASUSANTI
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewanedmundtanjaya
 
Alat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XIAlat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XIEltari
 
Microsoft word-sistem-gerak-manusia
Microsoft word-sistem-gerak-manusiaMicrosoft word-sistem-gerak-manusia
Microsoft word-sistem-gerak-manusiaMas'af Bin Mustamil
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIAFhyka Clalu
 
Artikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendiArtikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendirudi1964
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia fgermany
 
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)stikesby kebidanan
 
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiaSistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiakanakalawana
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasifayu larissa
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPoetra Chebhungsu
 

Similar to BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt (20)

Sistem gerak pada manusi appt(3)
Sistem gerak pada manusi appt(3)Sistem gerak pada manusi appt(3)
Sistem gerak pada manusi appt(3)
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Makalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeletonMakalah sistem muscular dan skeleton
Makalah sistem muscular dan skeleton
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
 
Alat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XIAlat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XI
 
Sistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulangSistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulang
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
sistem gerak manusia
sistem gerak manusiasistem gerak manusia
sistem gerak manusia
 
Microsoft word-sistem-gerak-manusia
Microsoft word-sistem-gerak-manusiaMicrosoft word-sistem-gerak-manusia
Microsoft word-sistem-gerak-manusia
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Artikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendiArtikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendi
 
Biologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwikaBiologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwika
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
 
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiaSistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasif
 
1. jenis tulang
1. jenis tulang1. jenis tulang
1. jenis tulang
 
Bab 02 sistem gerak pada manusia
Bab 02 sistem gerak pada manusiaBab 02 sistem gerak pada manusia
Bab 02 sistem gerak pada manusia
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismon
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt

  • 2. Macam Tulang Penyusun Rangka Tubuh 1. Tulang Tengkorak  Tulang tengkorak tersusun atas tulang yang berbentuk pipih.  Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu tulang bagian kepala dan tulang bagian muka.  Tulang bagian kepala meliputi tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang kepala belakang, tulang baji, tulang tapis dan tulang pelipis.  Tulang bagian muka meliputi tulang rahang atas, tulang rahang bawah, tulang pipi, tulang langit-langit, tulang hidung, tulang air mata dan tulang lidah.
  • 3. 2. Tulang Badan  Tulang badan meliputi tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang gelang panggul.  Tulang-tulang rusuk membentuk rongga dada sebagai tempat jantung dan paru-paru.
  • 4.  Tulang bahu terdiri dari tulang selangka (klavikula), tulang belikat (skapula)  Gelang panggul terdiri dari tulang usus (ilium), tulang duduk (ischium), tulang kemaluan (pubis)
  • 5. 3. Tulang Anggota Badan  Tulang anggota badan terdiri dari tulang lengan dan tulang tungkai.  Tulang tungkai menyangga tubuh untuk berdiri dan memungkinkan kita bergerak secara bebas.  Tulang anggota gerak atas meliputi tulang lengan atas (humerus), tulang hasta (ulna), tulang pengupil (radius), tulang pangkal tangan (karpus), tulang telapak tangan (metakarpus), jari tangan (falang)  Tulang anggota gerak bawah meliputi femur, patella, fibula, tibia, tarsal, metatarsus, falang
  • 6.
  • 7. 1 tl. dahi 2 tl. ubun-ubun 1 tl kepala belakang 2 tl. baji 2 tl. pelipis 2 tl. tapis 2 tl. rahang atas 2 tl. rahang bawah 2 tl. pipi 2 tl. Langit-langit 2 tl. hidung 2 tl. Air mata 1 tl. pangkal lidah Bg Kepala Rangka Ruas Tl. Belakang 7 ruas tl. leher 12 ruas tl. punggung 5 ruas tl. pinggang 5 ruas tl.kelangkang 4 ruas tl. ekor Bg. Muka I. Tengkorak Tl Gelang Bahu Tl. Panggul 2 tl. usus 2 tl. duduk 2 tl. kemaluan Tl. Tungaki 2 tl. paha 2 tl. tempurung lutut 2 tl. kering 2 tl. betis 2 X 7 tl. pergelangan kaki 2 X 5 tl. telapak kaki 2 X 14 ruas tl. Jari kaki (tiap jari 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas) III. Tulang Aggota Tl. Lengan 2 tl. Lengan atas 2 tl. hasta 2 tl. pengumpil 2 X 8 tl. pergelangan tangan 2 X 5 tl. tapak tangan 2 X 14 ruas tl. jari tangan (tiap jari 3 ruas kecuali ibu jari) 2 tl. belikat 2 tl. selangka 4 ruas tl. dada 7 pasang tl. rusuk sejati (no.1-7) 3 pasang tl. rusuk palsu (no.8-10) 2 pasang tl. rusuk melayang (no.11-12) Tl. dada Tl. rusuk II. rangka badan
  • 8. Bentuk Tulang 1. Tulang Pipa/ Tulang Panjang  Bentuknya seperti pipa, yaitu bulat, memanjang, dan bagian tengahnya berlubang.  Contohnya tulang lengan, tulang paha, ruas- ruas tulang jari.  Dibagian dalam ujung tulang pipa berisi sumsum merah yang berperan tempat pembentukan sel darah merah Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi 3 macam:
  • 9.  Tulang pipa dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 1. Epifisis, kedua ujung yang bersendian dengan tulang lain 2. Diafisis, bagian tengah 3. Cakra epifisis, antara epifisis dan diafisis
  • 10. 2. Tulang Pipih  Bentuknya memipih, di dalamnya berisi sumsum merah.  Sumsum merah berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan darah putih.  Contohnya: tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat, tulang panggul dan tulang dahi.
  • 11. 3. Tulang Pendek  Bentuknya bulat dan pendek, disebut juga ruas tulang.  Di dalamnya berisi sumsum merah.  Sumsum merah berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
  • 12. Berdasar zat penyusunnya, tulang dibeda- kan menjadi 2 macam: 1. Tulang Keras  Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)  Osteoblas menghasilkan sel-sel tulang keras yang disebut osteosit  Osteoblas juga menskresikan zat-zat interseluler yang tersusun dari serabut kolagen yang akan membentuk matriks tempat garam-garam kalsium ditumpuk  Zat kapur itu dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2.
  • 13.  Osteoklas adalah sel berinti banyak dan berukuran besar yang bersifat mengikis tulang  Osteoklas melubangi tulang, yang kemudian dimasuki oleh kapiler darah dan osteoblas baru sehingga terbentuk matriks  Matriks ini terletak dalam lingkaran dan membentuk sistem Havers Penampang membujur tulang pipa Penampang melintang tulang pipa
  • 14.
  • 15. 2. Tulang Rawan  Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit, yang menghasilkan matriks berupa kondrin  Tulang rawan tidak memiliki serabut saraf dan pembuluh darah  Tulang rawan menerima nutrisi dari pembuluh darah yang ada pada membran jaringan ikat disekitarnya dengan cara difusi  Kondrosit memiliki ruangan yang disebut lakuna
  • 16. Tipe-tipe Tulang Rawan 1. Tulang rawan Hialin  Merupakan tulang rawan yang banyak terdapat di tubuh manusia  Matriksnya transparan jika dilihat di mikroskop  Merupakan penyusun rangka embrio  Pada individu dewasa terdapat pada sendi gerak sebagai pelicin permukaan tulang dan sendi, ujung tulang rusuk, hidung, laring, trakea, dan bronkus
  • 17. 2. Tulang rawan Serat  Mempunyai matriks berisi berkas serabut kolagen  Bersifat kaku dan kuat  Mampu menahan goncangan  Terdapat pada antarruas tulang belakang dan cakram sendi lutut 3. Tulang rawan elastik  Mengandung serabut elastik  Terdapat pada daun telinga dan epligotis
  • 19. Hubungan Antartulang (sendi/artikulasi)  Sendi adalah hubungan antar tulang satu dengan lainnya.  Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: 1. Sinartrosis  Sinartrosis adalah hubungan antara kedua ujung tulang yang direkatkan oleh suatu jaringan ikat, yang kemudian mengalami osifikasi (penulangan), sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan.  Misalnya hubungan antar tulang penyusun tengkorak.  Ada dua jenis sinartrosis yaitu sinkondrosis dan sutura
  • 20.  Sinkondrosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin  Sutura adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat 2. Amfiartrosis  Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antara kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh jaringan kartilago (tulang rawan), sehingga memungkinkan tetap adanya sedikit gerakan  Amfiartrosis dibagi menjadi dua yaitu sindesmosis dan simfisis
  • 21.  Sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat erabut dan ligamen. Misalnya sendi antara tulang betis dan tulang kering.  Simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago (tulang rawan) serabut yang pipih seperti cakram. Contoh: hubungan antarruas tulang belakang 3. Diartrosis/ Persendian  Diartrosis adalah hubungan antara tulang yang tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga memungkinkan terjadinya gerakan secara lebih bebas.
  • 22.  Ligamen, merupakan suatu jaringan yang berfungsi seperti karet gelang yang kuat guna mengikat kedua ujung tulang  Kapsul, merupakan lapisan serabut yang menyelubungi sendi dan membentuk suatu rongga sendi  Membran sinovial, merupakan selaput yang membatasi permukaan kapsul dan dapat menskresikan cairan sinovial. Cairan sinovial berfungsi sebagai cairan pelumas bagi ujung-ujung tulang
  • 23. • Berdasarkan arah gerakanya, sendi gerak dibedakan menjadi 4 macam yaitu: a) Sendi Peluru. Disebut sendi peluru karena gerakannya ke segala arah. Misalnya sendi gelang bahu dengan tulang lengan atas, dan sendi gelang panggul dengan tulang paha. b) Sendi Engsel. Disebut sendi engsel karena arah gerakannya dua arah, seperti engsel pintu. Misalnya sendi jari tangan dan jari-jari kaki.
  • 24. c) Sendi Pelana. Disebut sendi pelana karena gerakannya ke dua arah seperti orang yang naik kuda di atas pelana. Misalnya sendi jari tangan dengan telapak tangan. d) Sendi Putar. Disebut sendi putar karena dari hubungan dua tulang tersebut, tulang yang satu dapat berputar mengitari tulang yang lain. Misalnya sendi atlas dan tulang pemutar sehingga kepala kita dapat bergerak berputar.
  • 25. e) Sendi luncur atau geser Disebut sendi luncur atau geser karena dari hubungan dua tulang hanya terjadi sedikit gerak pergeseran. Contoh: sendi pada tulang– tulang telapak tangan dan telapak kaki f) Sendi Kondiloid Sendi ini terjadi di antara dua tulang yang permukaannya berbentuk oval contoh: hubungan telapak tangan dan ruas jari tangan, sendi pergelangan tangan
  • 26.  Fungsi rangka tubuh manusia antara lain: 1. untuk menegakkan badan, misalnya tulang belakang. 2. untuk memberi bentuk badan misalnya tulang- tulang tengkorak memberi bentuk wajah. 3. untuk melindungi organ tubuh dalam yang penting, misalnya tengkorak melindungi otak, dan tulang rusuk melindungi jantung. 4. sebagai tempat melekatnya otot. 5. sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih, khususnya di dalam sumsum tulang. 6. sebagai alat gerak pasif.
  • 27. Kelainan Bentuk Rangka Tubuh Manusia  Kelainan sejak lahir artinya kelainan rangka dialami sejak di dalam kandungan. Penyebabnya karena si ibu kurang mengkonsumsi makanan bervitamin D dan zat kapur, serta karena faktor keturunan (genetik). Bentuk kelainan itu misalnya ketika dilahirkan anak tersebut kakinya berbentuk X atau O.  Kekurangan makanan yang mengandung vitamin D, zat kapur, dan zat fosfor dapat mengganggu proses penulangan.
  • 28.  Posisi duduk yang salah dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang. Misalnya posisi duduk yang selalu membengkok ke kiri/kanan/depan/belakang menyebabkan tulang punggung membengkok mengikuti arah duduk.  Macam-macam kelainan posisi duduk yaitu: a. lordosis, tulang belakang melengkung ke depan, b. kifosis, tulang belakang melengkung ke belakang, c. skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping.
  • 29.  Penyakit polio pada anak-anak disebabkan oleh virus polio. Polio menyebabkan tulang mengecil dan abnormal.  Layuh semu disebabkan oleh rusaknya cakra epifise yaitu daerah pertumbuhan (tempat memanjang) pada tulang pipa.  Artritis eksudatif, yaitu rasa nyeri pada tulang sewaktu digerakkan akibat peradangan pada selaput sendi.  Artritis sika, yaitu rasa nyeri pada tulang sewaktu digerakkan akibat kekurangan minyak sinovial (pelumas sendi).  Rasa sakit pada sendi lutut dan pangkal paha berupa infeksi yang menghasilkan nanah, akibat penyakit kelamin gonorea dan siphilis.
  • 30.  Kanker tulang adalah pertumbuhan jaringan secara abnormal pada tulang.  Ada dua jenis kanker tulang, yaitu kanker tulang primer dan sekunder. Kanker tulang primer berasal dari sel tulang. Kanker tulang sekunder berasal dari sel sumber lain bukan dari sel tulang.  Nekrosis yaitu matinya sel-sel tulang. Di bagian luar tulang terdapat selaput tulang (periosteum) yang berfungsi untuk mensuplai makanan dan menyambungkan tulang yang patah atau retak. Jika periosteum rusak, maka suplai makanan terhenti dan sel-sel tulang akan mati.
  • 31.  Kelainan tulang juga dapat disebabkan oleh kecelakaan. Misalnya: 1. Patah tulang (fraktura), 2. ujung tulang yang lepas dari sendi, 3. retak tulang dan remuk tulang.  Patah tulang ada dua macam yaitu patah tulang terbuka (tulang mencuat keluar) dan patah tulang tertutup (tulang tidak mencuat keluar).
  • 32. Teknologi yang Berhubungan dengan Struktur Tulang  Bentuk Tulang yang berongga ditiru untuk pembuatan tiang.  Tiang pancang, tiang listrik, rangka besi untuk kursi atau meja, dibuat berbentuk silinder berongga  Kekuatan silinder berongga tidak jauh berbeda dengan silinder pejal, tetapi silinder berongga lebih ekonomis karena menggunakan sedikit bahan
  • 33. Teknologi untuk Mengatasi Gangguan dan kelainan Tulang  Penyembuhan Patah tulang 1. Pembidaian, benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang yang patah 2. Pemasangan gips, bahan kapur yang dibungkus di sekitar tulang yang patah 3. Pembedahan internal, pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah  Penyembuhan Kanker Tulang dengan pembedahan dan amputasi, kemoterapi, radioterapi  Transplantasi Sumsum Tulang  Penggantian sendi dengan bahan logam
  • 34. Otot Manusia  Otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif, sementara rangka tubuh merupakan alat gerak pasif.  Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi dan relaksasi.  Kontraksi adalah pengerutan otot sehingga bentukhya memendek.  Relaksasi adalah pengenduran otot sehingga bentuknya memanjang.
  • 35. Macam-Macam Otot 1. Otot Lurik  Ciri-ciri otot lurik yaitu  Bentuk sel silindris, memanjang, dan memiliki banyak inti sel.  Jika diamati dengan mikroskop, sel otot lurik nampak adanya garis-garis melintang yang membentuk daerah gelap dan terang berselang seling. Karena itu dinamakan otot lurik. Tetapi karena melekat pada rangka disebut juga sebagai otot rangka.  Bekerja di bawah kesadaran kita, artinya menurut kehendak kita. Karena itu disebut juga sebagai otot sadar.
  • 36. 2. Otot Polos  Ciri-cirinya otot polos yaitu:  Bentuk sel gelendong, kedua ujungnya meruncing, di bagian tengahnya menggelembung dan memiliki satu inti sel.  Jika diamati dengan mikroskop, sel- sel otot polos nampak tidak memiliki garis-garis melintang (polos).  Bekerjanya di luar kesadaran kita, artinya tidak di bawah kehendak kita. Karena itu disebut sebagai otot tak sadar. Otot polos terdapat pada organ-organ dalam misalnya usus, pembuluh darah, dan saluran kelamin.
  • 37. 3. Otot Jantung  Otot jantung terdapat pada jantung kita. Strukturnya sama dengan otot lurik, namun kerjanyaseperti otot polos.
  • 38. Struktur Anatomi Jaringan Otot  Jaringan otot rangka tersusun dari sejumlah berkas otot yang dibungkus oleh suatu selaput yang disebut fasia superfisialis  Berkas otot tersusun atas serabut otot atau benang- benang otot yang terbentuk oleh sel-sel otot yang panjang  Di dalam sel-sel otot terdapat serabut-serabut yaitu benang-benang fibril protein aktin dan miosin  Pada sel otot tampak garis gelap dan terang yang melintang antarsisi  Garis-garis gelap dan berselang-seling ini tampak bagian-bagian yang disebut sebagai zona H (daerah terang di tengah pita gelap A), garis gelap M (di tengah daerah zona H), garis gelap Z (terletak di tengah daerah terang atau zona I)
  • 39.
  • 40. Perlekatan Otot dan Tulang  Otot rangka melekat pada tulang  Berdsarkan cara melekatnya tendon pada tulang, perlekatan ada yang disebut origo dan insersio  Origo dan insersio adalah bagian ujung otot yang dikenal sebagai tendon  Origo adalah ujung otot yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi  Origo otot rangka berbeda; ada yang dua, seperti otot bisep dan ada yang tiga, seperti trisep  Insersio adalah bagian ujung otot lain yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi
  • 41.
  • 42. Mekanisme Kontraksi  Otot bekerja dengan dua cara, yaitu berkontraksi dan relaksasi  Keadaan otot yang memendek (kontraksi) maksimal disebut tonus  Tonus yang tidak diikuti oleh relaksasi disebut tetanus (kejang)  Otot dapat kejang karena adanya rangsang yang terus-menerus akibat racun, misal racun tetanus atau karena dipaksa bergerak seperti berlari atau berenang terus-menerus
  • 43. Kerja Otot  Otot dikatakan bekerja jika berkontraksi.  Saat berkontraksi, otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggembung. Karena berkontraksi, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik/terangkat.  Kontraksi satu otot hanya untuk menggerakkan tulang ke satu arah.  Untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain dan kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua otot dengan tujuan kerja yang berbeda.  Berdasarkan tujuan kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
  • 44. Kontraksi  Bagian otot yang berkontraksi adalah sel-sel otot  Rangsangan yang sampai ke sel otot akan mempengaruhi asetilkolin yang peka terhadap rangsangan  Asetilkolin adalah sejenis neurotransmitter, yaitu zat kimia yang dapat menanggapi rangsangan pada saraf dan memindahkan rangsangan ke saraf berikutnya  Asetilkolin diproduksi di ujung serabut saraf
  • 45. Asetilkolin miosin Posisi aktin berubah Masuk mengangkut troponin dan tropomiosin otot Ion kalsium diantara sel otot membebaskan Aktomiosin Serabut otot menjadi pendek kontraksi Ion kalsium Plasma sel relaksasi Ikatan tropinin dan ion kalsium lepas mendekati membentuk Masuk ke dalam menyebabkan
  • 46. Energi untuk Kontraksi Otot  Secara Aerob: Glukosa (C6H12O6) + O2  6 H2O + 6CO2 + 38 ATP  Secara anaerob: Glukosa (C6H12O6)  Asam Laktat + 2 ATP
  • 47. Otot Antagonis  Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang bekerja dengan tujuan berlawanan.  Jika otot A berkontraksi dan otot B berelaksasi maka tulang akan tertarik/terangkat, sebaliknya jika otot A berelaksasi dan otot B berkontraksi maka tulang akan kembali ke posisi semula.  Contoh otot antagonis yaitu otot bisep dan trisep pada lengan atas.
  • 48.  Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian depan.  Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga ujung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang.  Jika otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi, maka lengan bawah akan terangkat. Jika otot bisep berelaksasi dan otot trisep berkontraksi, maka lengan bawah akan turun.
  • 49. Otot Sinergis  Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama.  Jadi otot-otot itu berkontraksi dan berelaksasi bersama.  Misalnya otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup.
  • 50. Gangguan dan Kelainan pada Otot  Tetanus, otot yang tegang terus-menerus yang disebabkan oleh racun bakteri Clostridium tetani  Atrofi otot, mengecilnya otot akibat serangan virus polio  Kaku leher (stiff), terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot trapesius meradang  Hernia abdominal, sobeknya dinding otot perut sehingga usus melorot ke bawah
  • 51. Otot dan terapannya  Konsep serbut otot diterapkan dalam teknologi pembuatan tali yang kuat  Doping adalah penggunaan zat kimia buatan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja tubuh  Ada lima kelompok doping yaitu: 1. Doping yang berfungsi meningkatkan kekuatan otot dan tulang, yaitu steroid anabolik dan beta 2-agonik 2. Doping yang berfungsi meningkatkan daya ikat terhadap oksigen, yaitu eritropoietin
  • 52. 3. Doping yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Yaitu narkotik (morfin, heroin, dll) 4. Doping yang berfungsi menghilangkan stres akibat kelelahan dan tekanan mental. Yaitu metadon, magadon, dan diuretic. 5. Doping yang berfungsi untuk menutupi dampak dari doping yang dikonsumsi sebelumnya. Yaitu epitestosteron. Dampak negatif adalah merusak alat pencernaan dan ginjal