2. • Agregasi trombosit adalah perlekatan antar sesama trombosit.
• Dalam keadaan tidak aktif trombosit tidak mudah melekat karena
glikoprotein pada permukaan trombosit mengandung molekul asam
sialat yang mengakibatkan permukaan bermuatan negatif sehingga
trombosit saling tolak menolak.
• Agregasi trombosit dapat dirangsang oleh berbagai induktor antara
lain adalah : ADP
3. • Respons trombosit tergantung dari kekuatan induktor.
• Mula-mula induktor berinteraksi dengan reseptor pada membran
trombosit. Tiap reseptor mengontrol sejumlah transmitter yang akan
dilepaskan ke dalam sitoplasma.
• Respons trombosit tergantung kadar transmitter yang dilepaskan ke
dalam sitoplasma.
• Jika diurutkan berdasarkan kadar transmitter dari yang rendah sampai
tinggi maka urutan respons trombosit adalah perubahan bentuk,
agregasi trombosit, pelepasan asam arakhidonat, sekresi dari granule
padat dan sekresi dari granule α lalu sekresi hidrolase asam.
4.
5. Tujuan dan indikasi Tes Agregasi Trombosit
• Tujuan :
• Untuk mengevaluasi kemampuan trombosit untuk membentuk
agrergat/clump dan mengawali terbentuknya bekuan darah
6.
7. PROSEDUR PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PERSIAPAN PASIEN
• Pasien harus puasa minimal 8 jam sebelum diambil darah.
• Jumlah trombosit dari darah EDTA ≥ 150.000 µL/mm3.
• BP harus segera disentrifugasi, maksimal 2 jam sejak diambil darah.
Sebaiknya bahan pemeriksaan tidak lipemik, ikterik dan tidak hemolisis.
Apabila tidak bisa dihindari BP diterima dan diperiksa dengan catatan di
hasil pemeriksaan.
8. PERSIAPAN SAMPEL
1. Putar 10-12 cc sampel dengan kecepatan 100 G selama 10 - 15
menit.
2. Tampung Platelet Rich Plasma (PRP) ke tabung plastik, dan tutup.
Biarkan selama 30 menit.
3. Putar kembali sisa darah dengan kecepatan 2000 G selama 10 - 15
menit.
4. Periksa jumlah trombosit PRP , trombosit <150 ribu tidak bisa
diperiksa, trombosit >500 ribu dilakukan pengenceran dengan PPP.
• Syarat nilai PPP ≤ 0,23
• Syarat nilai PRP 0.6-1.2
9. PENGENCERAN REAGEN
1. Larutkan 1 vial ADP dengan 1 mL Aquabidest, biarkan hingga larut.
2. Encerkan ADP stock dengan Saline (NaCl) dengan konsentrasi 1, 2.5,
5, 10 uM.
Konsentrasi Perbandingan ADP NaCl
10 uM 1:1 30 uL 30 uL
5 uM 1:4 15 uL 45 uL
2.5 uM 1:8 10 uL 70 uL
1 uM 1:20 5 uL 95 uL
10. REAGEN
• ADP
• Catatan: ADP yang sudah dilarutkan tahan 1 minggu jika disimpan pada suhu
2-8ºC, atau 3 bulan pada suhu -20 ºC
11. METODE TURBIDIMETRI
• Dalam keadaan normal transmisi cahaya pada Tes Agregasi Trombosit
melalui PRP (Platrelet Rich Plasma) yang belum diberi penambahan induktor
atau agonist ADP akan rendah,
• Setelah penambahan induktor atau agonist ADP maka transmisi cahaya
melalui PRP (Platelet Rich Plasma) akan meningkat karena trombosit telah
beragregasi dan mengendap Sehingga plasma menjadi jernih dan
transmisi cahaya dapat dibaca oleh alat TAT.
12. • Prinsip
• Metoda turbidimetrik berdasarkan perubahan transmisi cahaya.
• Cara ini merupakan metoda pemeriksaan agregasi trombosit yang paling sering dipakai.
• Bahan yang digunakan adalah Platelet Rich Plasma (PRP).
• PRP diinkubasi pada suhu 37°C dan diaduk dengan stirrer Apabila ditambahkan induktor, maka
trombosit akan beragregasi sehingga, transmisi cahaya melalui PRP meningkat Perubahan transmisi
cahaya ini dapat direkam dan dicetak, dan dinilai berdasarkan puncak dan bentuk kurva yang terbentuk.
13. Prosedur
1. Ambil Platelet Poor Plasma (PPP), masukkan ke tabung sebanyak 450 μL.
2. Inkubasi sampel PPP selama 1-3 menit pada lubang inkubasi
3. Ukur blanko sampel dengan memasukan PPP pada Channel hingga 4 (atau
sesuai jumlah konsentrasi pemeriksaan).
4. Ambil PRP kemudian pipet ke 4 cuvette masing-masing 450 μL.
5. Tambahkan Stir Bars ke masing-masing cuvette.
6. Inkubasi sampel PPP selama 1-3 menit pada lubang inkubasi
7. Masukkan sampel PRP ke channel 1-4. Lakukan pengetesan dengan
memasukan reagen ADP sebanyak 50 μL ke channel 1–4 sesuai dengan
konsentrasinya sambil tekan secara bersamaan tombol masing masing
channel.
14.
15.
16. INTERPRETASI
Konsentrasi Nilai max% terhadap nilai rujukan
1 N / ↓ N / ↓ N / ↓ N / ↓ ↑
2,5 N / ↓ N / ↓ N / ↓ ↑ ↑
5 N / ↑ ↓ ↓ N / ↑ N / ↑
10 N / ↑ N / ↑ ↓ N / ↑ N / ↑
Kesimpulan
Within
normal limit
Prone to
Hipo-
aggregation
Hipo-
aggregation
Prone to
hiper-
aggregation
Hiper-
aggregation
19. • Agregasi trombosit dapat terjadi melalui 3 jalur yaitu
• sekresi ADP
• pembentukan TxA2
• agregasi trombosit yang terjadi setelah perangsangan dengan trombin kadar
tinggi
20. • Darah 10 ml dengan antikoagulan sodium citrate 0,11 /3.2% M atau buffer
sodium citrate
a) Untuk pasien dengan hematokrit normal (40-50%) darah : antikoagulan = 9:1
b)Untuk pasien dengan hematokrit abnormal