Dokumen tersebut membahas tentang hematokrit, yaitu pemeriksaan untuk menentukan persentase volume sel darah merah dalam darah. Ada dua metode utama yaitu makrohematokrit yang menggunakan tabung wintrobe dan mikrohematokrit yang menggunakan pipet mikrokapiler. Kedua metode melibatkan pemisahan komponen darah melalui sentrifugasi, dengan pembacaan nilai hematokrit berdasarkan tinggi kolom sel darah merah. Faktor-
2. Tujuan Pemeriksaan
• Untuk menentukan nilai hematokrit (% volume
eritrosit) di dalam darah
Jenis-Jenis Cara Pemeriksaan
a. Metode Makrohematokrit
b. Metode Mikrohematokrit
3. A. Metode Makrohematokrit
Prinsip
• Darah vena dengan antikoagulan dimasukkan ke dalam tabung
wintrobe dan dicentrifuge dengan kecepatan tertentu sehingga
terjadi pemadatan sel darah merah dibawah tabung.
Alat dan Bahan :
- Tabung Wintrobe
- Centrifuge
- Pipet pasteur
- Darah vena (antikoagulan EDTA)
5. Cara Kerja :
1. Darah dicampur dengan seksama hingga homogen.
2. Dengan menggunakan pipet pasteur darah dimasukkan ke dalam tabung
Wintrobe hingga mencapai garis tanda 100, mulai dari dasar tabung
hindari terjadinya gelembung udara di dalam tabung.
3. Tabung yang telah berisi darah dicentrifuge selama 30 menit pada
kecepatan 3.000 rpm.
4. Hasil penetapan hematokrit dibaca dengan memperhatikan :
- Tinggi kolom eritrosit yang dibaca sebagai nilai hematokrit yang
dinyatakan dalam %.
- Tebalnya lapisan putih diatas eritrosit yang tersusun dari leukosit dan
trombosit disebut sebagai buffy coat dan dinyatakan dalam mm.
- Warna kuning dari lapisan plasma yang disebut indeks ikterus. Warna
kuning tersebut dibandingkan dengan warna larutan kalium bikromat
yang intensitas warnanya dinyatakan dalam satuan (S). Satu satuan
dengan warna larutan 1 gr kalium bikromat dalam 10.000 ml air.
6. Sumber Kesalahan
• Kesalahan jenis sampel darah
• Tidak memakai jumlah antikoagulan yang sesuai
dengan jumlah darah yang dipakai
• Tabung hematokrit tidak bersih dan kering
• Tidak mencampur darah didalam tabung sewaktu akan
mengisi tabung Wintrobe
• Memakai darah oxalate yang disimpan lebih dari 3 jam
• Pemutaran yang tidak tepat dan pembacaan yang
tidak tepat
7. B. Metode Mikrohematokrit
Prinsip
• Darah dengan antikoagulan dicentrifuge dalam jangka waktu dan
kecepatan tertentu, sehingga sel darah dan plasmanya terpisah.
Presentase volume kepadatan sel darah merah terhadap volume
darah semula dicatat sebagai hasil pemeriksaan hematokrit.
Alat dan Bahan :
- Heparinized microhematocrit tube (pipet mikrokapiler)
- Centrifuge mikrohematokrit
- Dempul
- Chart / Hematokrit Reader (Pembaca Hematokrit)
- Darah kapiler
9. Cara Kerja :
1. Pipet microhematokrit diisi dengan sampel darah
sebanyak 2/3 bagian
2. Salah satu ujung (yang tertutup darah) ditutup
dengan dempul
3. Pipet microhematokrit diletakkan pada centrifuge
mikrohematokrit (ujung pipet kapiler yang ditutup
dempul menghadap ke luar)
4. Centrifuge dengan kecepatan 16.000 rpm selama
3-5 menit
5. Nilai hematokrit dibaca dengan menggunakan
chart
10. Sumber Kesalahan
• Kesalahan jenis sampel darah
• Pipet hematokrit tidak bersih dan kering
• Pemutaran yang tidak tepat
• Pembacaan yang tidak tepat
12. Faktor Yang Mempengaruhi Hematokrit
a. Eritrosit
• Faktor ini sangat penting pada pemeriksaan hematokrit karena
eritrosit merupakan sel yang diukur dalam pemeriksaan tersebut.
Hematokrit dapat meningkat pada polisitemia dan nilai hematokrit
dapat menurun pada anemia.
b. Viskositas
• Viskositas darah meningkat secara drastis ketika hematokrit
meningkat. Efek hematokrit terhadap viskositas darah adalah makin
besar persentasi sel darah merah maka makin tinggi hematokritnya
dan makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah.
c. Plasma
• Pada pemeriksaan hematokrit plasma harus diamati terhadap adanya
hemolisis. Keadaan fisiologis atau patofisiologis pada plasma dapat
mempengaruhi pemeriksaan hematokrit.