2. PAULUS
Saulus dari Tarsus muncul di lembaran KPR sebagai seorang pemuda yang
memegangi jubah mereka yang merajam Stefanus dan setuju bahwa
Stefanus mati dibunuh (8:1).
Pertobatan Saulus dari Tarsus melahirkan seorang pemimpin baru.
Pertobatannya mengubahkan menjadi salah seorang pengabar yang utama.
Kisah pertobatannya dikisahkan menjadi tiga catatan terpisah oleh Lukas:
(1) Dalam pasal 9 sebagai suatu bagian integral. (2&3) Kutipan pidato
Paulus (22:1-21; 26:2-23).
Paulus adalah rasul pilihan Tuhan bagi bangsa-bangsa lain.
3. GEREJA BUKAN YAHUDI DAN MISI PAULUS
KPR 11:19 - 15:35
Penjangkauan Injil kepada
bangsa-bangsa lain dimulai pada
saat didirikannya gereja di
Antiokhia di Siria.
4. GEREJA DI ANTIOKHIA
Antiokhia adalah kota terbesar ke-3 setelah Roma dan Aleksandria.
Dibangun oleh Seleukus Nicator tahun 300 SM.
Penduduk: Pada mulanya dihuni oleh orang Yunani, kemudian orang Siria
menetap di luar tembok kota dan akhirnya menyatu, unsur ketiga adalah
penduduk orang Yahudi banyak diantaranya adalah keturunan dari
penghuni kota pertama yang didatangkan dari Babilon.
Di bawah pemerintahan Romawi Antiokhia menjadi makmur.
5. GEREJA DI ANTIOKHIA
Tahun berdiri gereja di Antiokhia kemungkinan setelah kematian Stefanus
mungkin sekitar tahun 33-40 M.
Gereja di Yerusalem mengutus Barnabas untuk mengunjungi Antiokhia,
kemudian Barnabas pergi ke Tarsus untuk meminta Paulus menjadi
pembantunya (11:22-26).
6. GEREJA DI ANTIOKHIA
PENTING
Ia adalah induk gereja bagi bangsa-bangsa lain.
Dari gereja inilah berangkat misi resmi yang pertama kedunia yang belum
terjangkau Injil.
Di Antiokhialah dimulai perdebatan yang pertama tentang status umat Kristen
dari bangsa-bangsa lain.
Tempat berkumpulnya para pemimpin gereja (Petrus, Barnabas, Titus, Yohanes
Markus, Yudas Barsabas, Silas).
Kitab-kitab Injil mungkin berasal dari Antiokhia.
Gereja yang dikenal dengan pusat pengajaran (Kisah 13:1), dan markas misi
penginjilan.
7. FAKTA KUAT
Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen
(11:26).
8. MISI KEPADA BANGSA-BANGSA
LAIN
Tahun 46 atau sekitarnya gereja di Antiokhia tumbuh menjadi gereja yang
mantap dan aktif.
Datanglah panggilan untuk meng-khususkan Barnabas dan Saulus (13:2).
Untuk melakukan suatu tugas khusus.
Untuk mentaati Roh Kudus maka gereja mengutus mereka untuk
menjalankan misinya.
9. SIPRUS
Siprus tempat asal Barnabas (4:36).
Metodenya mengunjungi sinagoge-sinagoge dan memberitakan kabar baik
disana.
Perubahan penting terjadi di Siprus, dari kelompok yang disebut “Barnabas
dan Saulus” (Kisah 13:2) menjadi ”Paulus dan kawan-kawannya” (Kisah
13:13).
Dari titik inilah Paulus menjadi tokoh yang paling menonjol, sebagai
pemimpin misi dengan suara bulat.
Disini juga perpisahan Paulus dengan Yohanes Markus.
10. ANTIOKHIA DI PISIDIA
Khotbah Paulus di Antiokhia di Pisidia terdapat dalam Kisah 13:16-43.
Disini Paulus pertama kali menyatakan dengan jelas bahwa setiap orang
dapat dibenarkan di hadapan Allah hanya karena iman.
Khobah Paulus disini menimbulkan dua macam reaksi: (1) Pada hari sabat
berikutnya datanglah hampir seluruh kota untuk mendengarkan firman
Allah (13:44). (2) Orang-orang Yahudi menentang, dengki, iri hati, dan
memfitnah (13:45).
11. IKONIUM
Kota yang terletak agak ke sebelah tenggara dari Antiokhia.
Jemaat terbangun dengan subur di dalam sinagoge.
Namun pertentangan terjadi begitu hebat dan para pengkhotbah diusir dari
kota dan bersembunyi di kota-kota sekitarnya yaitu Listra dan Derbe.
12. LISTRA & DERBE
Paulus menghadiri orang-orang yang memuja berhala (14:13), ketika melihat
Paulus menyembuhkan orang lumpuh mengira bahwa Paulus dan Barnabas
adalah dewa-dewa yang turun ke bumi dan mencoba untuk mempersembahkan
kurban bagi mereka.
Protes keras dari Paulus terhadap kesalahan ini, menimbulkan gagasan baru bagi
metode pendekatannya ke dalam alam pemikiran kafir.
Pelananan di Listra terputus oleh serangan mendadak dari orang Yahudi, Paulus
dilempari batu dan diseret keluar kota seperti orang mati, tetapi ia sadar lalu
meninggalkan kota itu menuju ke Derbe untuk mengajar disana.
Akhir dari perjalanan misi pertama Paulus dan Silas berakhir disini.
13. MISI KEDUA DI ASIA
KECIL
Dimulai tahun 49 M, mengelilingi Siria dan Kilikia meneguhkan jemaat-
jemaat di situ (15:41).
Melanjutkan perjalanan ke utara dari Tarsus melalui Gerbang Kilikia, dan
kemudian ke arah barat sepanjang jalan kafilah melalui Galatia selatan.
Akhirnya tiba di Listra dan Derbe yang merupakan pos terakhir dari
perjalanan mereka sebelumnya.
Di tempat ini Paulus bertemu dengan Timotius, seorang pemuda yang
percaya beribukan Yahudi dan berayahkan Yunani.
14. GALATIA, MISIA DAN
BITINIA, DAN TROAS
Setelah mengakhiri kunjungan ke Galatia, Rasul Paulus mencari Kawasan
baru yang harus dimasukinya. Ia memberitakan firman di sepanjang
perbatasan barat Galatia yang berkebangsaan Frigia (wilayah Frigia-
Galatia) dalam perjalanannya menuju Asia (Kisah 16:6).
Karena diperingatkan untuk tidak memasuki Asia maka ia memutar haluan
ke sebelah utara ke Misia dan Bitinia tetapi propinsi-propinsi inipun
tertutup baginya.
Dalam kebingungan meneruskan perjalanan ke Troas sebuah kota
Pelabuhan di ujung barat Asia, sambil bertanya-tanya kemanakah sesudah
ini…
15. MISI KE MAKEDONIA
Ada dua kejadian penting di Troas:
1. Penglihatan Paulus untuk menyeberang ke Makedonia (16:9).
2. Di Troaslah Paulus mulai disertai Lukas.
16. FILIPI
Dari Troas mungkin pada bulan Agustus, Paulus dan kawan-kawannya
menyeberangi Laut Aegea ke Neapolis di Makedonia, yaitu Pelabuhan di kota
Filipi.
Tidak ada komunitas yang cukup besar di Filipi, maka tidak ada sinagoge di
Filipi.
Markas pelayanan Paulus adalah di rumah Lidia seorang pedagang kain dari
Tiatira.
Di kota itu Paulus mengusir roh jahat dari seorang hamba perempuan dengan roh
tenungnya yang telah mendatangkan kekayaan bagi tuannya.
Paulus didera dan dipenjarakan, yang kemudian dibebaskan oleh gempa bumi.
17. TESALONIKA
Melalui jalan raya Egnasia, Paulus dan rekan-rekannya berangkat dari
Filipi melalui Amfipolis dan Apolonia menuju Tesalonika, Salonika
modern.
Didirikan oleh Cassander sebagai penghormatan terhadap istrinya saudara
tiri seayah Aleksander Agung pada tahun 315 SM.
Sebuah kota Pelabuhan, pusat perniagaan, dan ibu kota propinsi.
Disana ada sebuah sinagoge dimana Paulus mengajarkan selama tiga
minggu.
18. TESALONIKA
Inti ajaran Paulus disini adalah bahwa Mesias yang dinubuatkan oleh Kitab Suci
harus mati dan kemudian bangkit lagi dari mati.
Kedua Yesus dari Nazaret memenuhi segala yang dinubuatkan oleh Kitab Suci
sehingga Ia harus diterima sebagai Mesias (17:3).
Suatu perbedaan pendapat yang tajam terjadi kemudian.
Beberapa kali dalam suratnya ini Paulus menyinggung ketegangan diantara
orang-orang yang percaya dan orang-orang bukan Yahudi yang tidak mau
menerima pemberitaannya (2:15-16).
Suasana permusuhan makin menajam hingga para pekabar Injil tidak dapat lagi
tinggal di kota itu, mereka melarikan diri pada waktu malam ke Berea dimana
mereka mulai mengajar lagi di sinagoge.
19. BEREA
Kunjungan ke Berea lebih tenteram daripada di Tesalonika.
Orang-orang Yahudi disana mau menerima firman yang disampaikan
Paulus dan dengan tekun menyelidiki Kitab Suci meskipun orang-orang
disana belum siap menerima ajarannya seperti di Tesalonika (Kisah 17:11).
Orang-orang percaya berlipat ganda disini Ketika suatu delegasi dari
Tesalonika datang untuk menyerbu dan menyerang Paulus.
Orang-orang percaya mengantarkan Paulus ke jalan yang menuju pantai,
tetapi ia tidak menuju ke pelabuhan melainkan berbalik ke selatan dan
pergi ke Atena, jauh dari jangkauan orang-orang Yahudi.
20. BEREA
Ketika Paulus meninggalkan Berea, Silas dan Timotius tinggal untuk
membereskan pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan oleh Paulus.
Timotius bergabung kembali di Atena dan membawa kabar tentang
kekacauan di Makedonia yang menyulitkan dan melemahkan gereja.
Paulus mengirim Kembali Timotius dan Silas untuk menguatkan hati
jemaat di Makedonia (I Tesalonika 3:1-5).
Paulus sendiri di Atena dan tidak bertemu lagi dengan para asistennya
hingga bergabung Kembali di Korintus (Kisah 18:5).
21. MISI KE AKHAYA
ATENA
Kota Atena adalah keajaiban di masa lampau, masa keemas an pada abad ke-5 SM.
Disebut keajaiban: (1). Terdapat sastrawan yang jenius, (2). Filsafat yang cemerlang,
(3). Arsitektur kota-kota kuno dan bangunan indah seperti Erectheum dan Parthenon,
(4). Kebesaran intelektual dan kebudayaan.
Ketika Paulus di Atena menunggu kedatangan Silas dan Timotius dari Makedonia.
Ajaran Paulus merangsang keingintahuan mereka dan mereka membawanya
menghadap sidang Aeropagus untuk dimintai keterangan.
Pernyataannya dalam sidang Aeropagus (17:22-31), dimulai dengan kata pembuka yang
dihiasi dengan sanjungan terhadap bangunan dan patung-patung yang mempercantik
kota.
22. ATENA
Paulus memperkenalkan Tuhan yang nyata satu yang menciptakan langit
dan bumi dan yang menentukan nasib manusia, juga seruan untuk bertobat.
Ada pula pengajaran tentang kebangkitan tubuh.
Ada beberapa orang yang percaya dan bertobat setelah mendengar
khotbahnya yang dihentikan oleh para pendengarnya (ayat 32).
Rupanya Paulus kecewa dengan hasil misinya di Atena, ia tidak
menghasilkan kebangunan rohani yang cukup berarti dalam sinagoge, dan
masyarakat kafir menolaknya dengan ejekan.
23. ATENA
Disini Paulus dikalahkan oleh ketidakacuhan yang begitu merendahkan,
teradapat luka hati yang mendalam sehingga ia menulis kepada jemaat
Korintus mengenai kedatangannya kepada mereka setelah meninggalkan
Atena: “Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan
sangat takut dan gentar (I Korintus 2:3).
Ketakutan disini bukan alasan fisik, melainkan penolakan yang tidak lazim
yang dialaminya di Atena.
24. KORINTUS
Dari Atena Paulus pergi ke Korintus, suatu kota yang sama sekali berbeda
sifatnya.
Kota ini pernah dirampas dan dibakar oleh orang-orang Romawi pada tahun 146
SM, dan dibangun Kembali oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM.
Menjadi ibu kota politik yang diakui dari Akhaya suatu propinsi senatorial.
Korintus merupakan pusat perniagaan, dalam pemerintahan merupakan koloni
Romawi seperti Filipi, dan penduduknya terdiri dari berbagai bangsa.
Penduduk asli telah tebunuh atau terusir ketika kota ini dihancurkan.
Ketika kota ini dibangun Kembali masuk penduduk baru, orang-orang Yahudi
datang untuk berdagang, orang-orang Romawi untuk urusan pemerintahan,
orang-orang Yunani dari perdesaan datang karena tertarik kehidupan kota.
25. KORINTUS
Perniagaan menghimpun: para pelaut, pedagang, pengusaha bank, orang-orang
dari pelbagai pelosok wilayah di sekitar Laut tengah.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat menghasilkan kemewahan, pameran,
kemegahan, pemuasan hawa nafsu, dan olahraga.
Secara moral, Korintus sangat rendah bahkan bila dipandang dari norma kafir
yang longgar sekalipun. Pemabuk, cara hidup yang hina, kuil dewa Afroditus di
Korintus pernah dihuni oleh 1000 imam wanita yang semuanya adalah pelacur
bayaran.
Kekayaan dan kemiskinan, keindahan dan kebobrokan, kebudayaan dan
kenistaan semuanya hidup bersama di Korintus.
26. KORINTUS
Jumlah masa tinggal Paulus di Korintus satu setengah tahun (18:11),
kemungkinan musim gugur tahun 51 dan awal musim semi tahun 53
sebagai waktu keberangkatannya dari kota itu.
Di Korintus Paulus bekerja sebagai tukang tenda bersama Priskila dan
Akwila, Paulus mendapat tempat berteduh, pekerjaan, dan persahabatan
dengan mereka.
Tanggapan di Sinagoge yang menolaknya, membuat Paulus memindahkan
markasnya ke rumah Titus Yustus, seorang bangsa lain yang percaya yang
tinggal di dekat sinagoge.
27. KORINTUS
Kepala rumah ibadat menjadi percaya, demikian pula banyak orang
Korintus menjadi percaya dan dibabtis.
Bersama Akwila dan Priskila, Paulus meninggalkan Korintus dan
berangkat ke timur. Di tengah perjalanan mereka singgah di Efesus dimana
Akwila dan Priskila membuka markas baru disana.
28. MISI KE-3 DI ASIA
Setelah tinggal di Antiokhia beberapa saat, Paulus pergi ke Galatia dan Frigia
untuk mendukung gereja-gereja yang telah ia dirikan pada perjalanan
sebelumnya (Kisah Para Rasul 18:23).
Kemudian ia berkeliling pada wilayah barat Bitinia dan tiba di Efesus dengan
perjalanan darat.
Kota Efesus merupakan salah satu daerah pemukiman tertua di pantai sebelah
barat Asia Kecil dan kota yang menonjol di propinsi Romawi di Asia.
Efesus adalah kota Pelabuhan dan penghubung jalan-jalan raya ke semua kota-
kota besar di propisi itu juga menghubungkan wilayah utara dan timur.
Merupakan pos yang strategis untuk mengabarkan Injil, karena para pekerja dari
Efesus mempunyai hubungan dengan seluruh wilayah pedalaman Asia.
29. BEBERAPA PERSOALAN DI
EFESUS
1. Meningkatkan kualitas orang-orang percaya dengan tulus namun belum
matang.
2. Ilmu gaib yang diwakili anak-anak Skewa.
30. EFESUS
Pelayanan Paulus sangat berhasil selama lebih dari dua tahun (19:8, 10), ditandai
juga dengan pembakaran kitab-kitab sihir (Kisah 19:19).
Paulus mengajar tanpa halangan, mula-mula dari sinagoge kemudian di
perguruan tinggi Tiranus (19:9).
Ia melakukan mukjizat-mukjizat yang luar biasa (19:11).
Menjangkau masyarakat lebih luas dengan Injil, Lukas mencatat bahwa: ”semua
penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang
Yunani” (19:10).
Gereja di Efesus menjadi pusat misi dan selama berabad-abad menjadi salah satu
kubu agama Kristen di Asia Kecil.
31. MISI YANG DIRENCAKAN
Paulus telah merencanakan kepulangannya ke Yerusalem hanya sebagai
selingan dalam misinya yang lebih besar. Lukas menulis: “Kemudian
daripada semuanya itu (pelayanannya di Efesus) Paulus bermaksud pergi
ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya setelah berkunjung
kesitu aku harus melihat Roma juga (Kish 19:21).
Bila Paulus menguasai Roma dengan Injil, maka dengan mudah Injil akan
tersebar ke seluruh pelosok negaranya, karena semua jalan menuju ke
Roma.
32. AKHIR PERJALANAN PAULUS
Dua perhentian singkat sebelum mencapai Palestina diceritakan secara
agak Panjang lebar oleh Lukas dalam Kisah Para Rasul 20.
Yang pertama pertemuan di Troas dimana Paulus berkhotbah dalam
pertemuan jemaat.
Perhentian kedua di Miletus sebuah kota Pelabuhan cukup besar di pantai
barat Asia, Paulus menyuruh datang para penatua jemaat di Efesus untuk
mengucapkan salam perpisahan kepada mereka (20:17-38).
33. HASIL KURANG DARI 10 TAHUN
Paulus memenangkan kemerdekaan bangsa-bangsa lain yang percaya dari beban
hukum Taurat.
Paulus membangun jaringan gereja yang kokoh dari Antiokhia di Siria dan
Tarsus di Kilikia dan terus melintasi Asia Kecil Selatan ke Efesus dan Troas, dan
melalui Makedonia dan Akhaya ke Ilirikum.
Paulus meregenerasi pemimpin-pemimpin seperti: Lukas, Timotius, Silas,
Aristarkhus, Titus, dan lain-lain untuk meneruskan pekerjaannya dengan atau
tanpa Paulus.
Meletakkan dasar iman dan apologetik Kristen.
Merumuskan inti teologi Kristen di masa yang akan datang yaitu masa kini.