SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Injil Matius 
Penulis kitab ini ialah Matius. Waktu penulisan Antara tahun 80-an di abad 
pertama. Alamat Pengarang dapat dikatakan bahwa kita ini berasal di Pela yang 
terdapat di daerah sebelah timur Yordan tempat Komunitas Kristen Yahudi di 
Yesrusalem. Tempat Penulisan Kemungkinan di Antiokhia. Injil Matius ditulis untuk 
ditujukan kepada komunitas Kristen Yahudi. Tujuannya untuk menunjukkan kepada 
mereka bahwa Yesuslah Mesias yang dinubuatkan oleh Perjanjian Lama. Itu 
sebabnya, kita menemukan beberapa peristiwa di sekitar kelahiran dan kehidupan 
Yesus bahkan sampai kematian-Nya dikomentari oleh penulis sebagai penggenapan 
Perjanjian Lama. 
Pokok-pokok penting Injil Matius menjadi penghubung yang sangat penting 
antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Matius memulai dengan menelusuri 
silsilah Yesus melalui Yusuf; kelahiran Yesus oleh perawan Maria, pembaptisan 
Yesusoleh Yohanes Pembaptis, dan percobaan atas Yesus oleh Iblis di padang gurun. 
Yesus berbicara lebih banyak di dalam Matius daripada di kitab Injil lain. Khotbah 
pengajaran-Nya di bukit di pasal 5-7; pengutusan ke-12 rasul (pasal 10); 
perumpamaan tentang Kerajaan Sorga (13); persekutuan dalam Kerajaan Sorga (18) 
dan khotbah tentang akhir zaman yang akan datang (pasal 24-25). Penghiatan, 
pengadilan, penyaliban, penguburan dan kebangkitan-Nya, semua hal tersebut terjadi 
pada mingu-minggu terakhir dalam kehidupan Yesus. Matius mengakhiri dengan 
panggilan Agung bagi semua orang percaya. Yesus datang untuk menyelematkan 
orang Yahudi maupun non Yahudi, Hanya ada satu Allah yang benar dengan bentuk 
3 pribadi, yaitu Trinitas : Allah Bapa, Anak dan Allah Roh Kudus, Standar Allah itu 
tinggi, tetapi contoh yang Ia berikan bagi kita adalah sempurna, yaitu Kristus, Kristus 
itu cukup bagi apa pun keperluan kita, Jalan Allah tinggi tak terbatas, jauh lebih 
tinggi dari jalan dunia, Yesus dengan rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus 
dunia yang berdosa dengan pengorbanan-Nya yang sempurna dan berkenan kepada 
Allah.
Injil Markus 
Penulis kitab ini yaitu Markus. Waktu penulisan sebelum kehancuran 
Yerusalem (70 M.) jaidi tulis antara tahun 67 dan 69 Masehi. Sehingga yang 
dimaksud dengan pengarang karya ini, adalah orang yang dari masa kemasa menjadi 
pendamping paulus, Tempat penulisan Roma (kemungkinan ketika Petrus dan 
Markus berada dalam penjara) Ditujukan kepada, secara umum kepada semua orang 
non Yahudi, tetapi terutama kepada orang Roma. Tujuan utama penulisan Injil 
Markus adalah untuk menyatakan Yesus sebagai Anak Manusia, Anak Allah, dan 
Juruselamat setiap orang yang percaya dan bertobat. 
Dan yang menjadi pokok penting ialah Injil Markus menberikan gambaran 
yang hidup atas Yesus dengan pengajaran, penyembuhan, dan pelayanan-Nya 
terhadap kebutuhan orang-orang. Yesus merupakan contoh yang sempurna dan 
korban yang sempurna bagi manusia disepanjang masa. Pelayanan-Nya kepada 
umum termasuk ketika Ia memperlihatkan kekuasaan ilahi-Nya atas penyakit, alam, 
setan-setan dan bahkan maut. Mujizat mujizat ini juga menunjukkan belas kasihan 
Yesus terhadap dunia yang sedang terluka. Namun, perlawanan dan kebencian 
terhadap Yesus bertumbuh dari pihak Imam Besar, orang-orang Farisi, dan Saduki. 
Pada akhirnya, Yesus bersedia membiarkan terjadinya penangkapan dan penyaliban 
atas diri-Nya. Akan tetapi kebangkitan-Nya memeteraikan kemenangan puncak bagi 
semua yang percaya kepada-Nya untuk menyelamatkan mereka. Yesus peduli 
terhadap seluruh aspek hidup kita, Tindakan Yesus sesuai dengan perkataanNya, 
maka kita pun harus berbuat demikian jika kita ingin menjadi seorang saksi yang baik 
bagi-Nya, Kematian Yesus Di atas Kayu Salib membayar harga setiap dosa kita 
hanya bila kita berpaling kepada-Nya dengan hati yang bertobat dan 
mempercayaiNya sebagai Juruselamat, Tidak ada sebuah pribadi pun yang terlalu 
rendah dan berada di luar jangkauan tangan kasih Allh.
Injil Lukas 
Acuan yang paling tua ditemukan dalam Irenaeus yang mengatakan bahwa 
Lukas pendapaing paulus menuliskan injil yang diberikan paulus itu dalam sebuah 
buku jadi penulis Yaitu Lukas, waktu penulisannya mungkin dalam generasi kristen 
ketiga sekitar tahun 90 M. Tempat penulisan kemungkinan di Kaiserean atau di 
Roma. Yang ditujukan secata spesifik kepada Teofilus, secara khusus kepada orang 
orang Yunani; dan secara umum kepada semua orang non Yahudi. 
Dan yang menjadi pokok pentingnya ialah Lukas disebut sebagai “Kitab 
paling indah yang pernah ditulis”. Ia menulis dengan bercerita kepada kita tentang 
orang tua Yesus; kelahiran saudara sepupu-Nya, Yohanes Pembaptis; perjalanan 
Maria dan Yusuf ke Bethlehem dan silsilah Yesus dari Yusuf. Pelayanan Yesus 
kepada umum mengungkapkan belas kasihan dan pengampunanNya yang sempurna 
melalui kisah orang Samaria yang baik hati (Pasal 10); anak yang hilang (pasal 15); 
orang kaya dan Lazarus (pasal 16), Ketika orang banyak percaya atas kasih Yesus 
yang tanpa prasangka, yang melampaui semua batas batas manusia, banyak pula yang 
menentang dan melawan pernyataan-Nya. Para pengikut Yesus di dorong untuk 
menghitung harga pemuridan mereka, ketika musuh musuh-Nya berusaha 
membunuh-Nya di atas kayu salib. Akhirnya, Yesus pun dikhianati, diadili, dijatuhi 
hukuman mati, dan disalibkan. Akan tetapi, kubur tidak dapat menahan-Nya! 
Kebangkitan-Nya menjamin kelanjutan pelayanan-Nya untuk mencari dan 
menyelamatkan yang hilang (19:10). Setelah kemunculan-Nya pada sejumlah 
kesempatan kepada murid-murid-Nya, Roh Kudus pun dijanjikan dan Kristus naik 
kepada Bapa. Begitu juga dengan. Yesus mengerti kelemahan, godaan dan percobaan 
atas diri kita, Yesus datang untuk menyelamatkan baik orang Yahudi maupun non 
Yahudi, Yesus menyelamatkan orang-orang yang terbuang …. dan yang diterima 
masyarakat, Yesus datang untuk menyelamatkan baik yang miskin dan kaya Yesus 
datang untuk menyelamatkan baik orang dewasa maupun kanak-kanak, Yesus datang 
untuk menyelamatkan baik pria maupun wanita,Yesus datang untuk menyelamatkan 
orang baik.
Injil Yohanes 
Tradisi gereja belakangan yang menyebut bahwa Yohanes anak Zebedeus 
sebagai pengarangnya. Karya ini kemungkinan ditulis di Timur (daerah Siria), dan 
waktu penulisan menjelang akhir abad pertengahan. Ditujukan kepada semua orang 
non Yahudi dan orang Kristen. 
Dan pokok-pokok pentingnya ialah Jika Lukas mengambarkan Yesus sebagai 
“anak manusia”, Yohanes mempresentasikanNya dengan keilahianNya sebagai 
“Anak Allah”. Hubungan Yesus dengan Bapa ditekankan ketika Ia mengajar, 
menyembuhkan orang sakit, berdoa, dan melayani. Mujizat yang ditulis dalam 
Yohane termasuk mengubah air menjadi anggur (2:1-11), memberi makan 5000 
orang (6:1-14), berjalan di atas air (6:16-21), membangkitkan Lazarus (11:1-46). 
Meskipun demikian, sebagai tambahan akan keberadaanNya sebagai Allah, segi 
kemanusiaan Yesus juga ditunjukkan saat Ia lelah, lapar, haus, dan sedih yang 
mendalam. Yesus menyebut diri-Nya dengan “Aku inilah ….” sebanyak 7 kali yang 
dengan jelas menunjukkan pernyataanNya akan keilahianNya dan jalan kepada 
keselamatan. Setelah kematian dan kebangkitanNya, kemunculan Tuhan sebelum 
kenaikanNya ke sorga diceritakan dengan sangat terperinci.
Kisah Para Rasul 
Kitab Kisah Para Rasul merupakan lanjutan dari Injil Lukas yang ditulis oleh 
seorang kafir yang dikenal sebagai tabib Lukas yang kekasih (Kolose 4:14). 
Tulisannya ini ditujukan kepada Teofilus, yang juga adalah orang kafir. 
Kitab ini mencatat pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus yang Ia laksanakan melalui 
beberapa dari para rasul dan orang-orang percaya yang lain dalam membangun 
GerejaNya di wilayah Kerajaan Romawi sejak dari peristiwa Kenaikan Kristus 
sampai kepada pemenjaraan Paulus di Roma. Penulis Lukas, Tempat Penulisan : 
Kemungkinan di Efesus. Mulanya ditujukan kepada : Teofilus dan orang Kristen non 
Yahudi lainnya. 
Kitab ini memuat kisah pelayanan Kristus melalui hidup para murid-Nya. Roh 
kudus yang turun pada hari pentakosta memberi kuasa dan keberanian untuk 
menolong orang-orang Kristen dalam bersaksi ke seluruh dunia tentang Juruselamat 
yang telah bangkit. Kitab ini mengambarkan kepemimpinan Petrus atas Gereja 
Yahudi; kematian Stefanus (pasal 7); aniaya yang hebat melawan Kekristenan di 
bawah pimpinan Saulus (pasal 8); dan pertobatan Saulus (Paulus) diperjalanan 
menuju Damaskus (pasal 9). Paulus memimpin 3 perjalanan penginjilan yang luas 
untuk mengajar dan mengabarkan Injil. Kitab ini berakhir dengan perjalanan Paulus 
ke Roma , dimana ia dipenjarakan. Namun, Kekristenan telah tersebar luas seperti 
api, dari Yerusalem ke seluruh Kekaisaran Romawi. Sekarang tidak ada apa pun yang 
dapat menghentikan Kabar Baik itu! 
Allah tidak akan meminta kita untuk melakukan sesuatu tanpa memberikan 
kita kemampuan melakukan sesuatu tanpa memberikan kita kemampuan untuk 
melakukannya dengan baik. Pertumbuhan gereja akan terus berlangsung dan 
mempunyai arti penting dengan pimpinan Roh Kudus. Mustahil untuk mempunyai 
kehidupan Kristen yang berhasil di luar Roh Kudus. Orang-orang Kristen yang taat 
akan pimpinan Allah akan mempunyai kesempatan yang luar biasa untuk bercerita 
tentang Yesus.
Surat Paulus kepada Jemaat di Roma 
Rasul Paulus belum pernah mengunjungi jemaat di Roma ketika ia menulis 
suratini. Surat ini ditulisnya dari Korintus dalam perjalanan pengabaran Injil yang 
ketiga. Surat ini banyak mengungkap mengenai pokok-pokok penting menyangkut 
kehidupan Kristen: Mulanya ditujukan kepada : Orang-orang Kristen di Roma, baik 
Yahudi maupun non Yahudi (dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta orang, 
Roma merupakan pusat dari salah satu kerajaan terbesar yang pernah dikenal oleh 
dunia). Yang waktu penulisannya antara tahun 56 dan 58 Masehi. 
Kitab Roma, yang merupakan kitab terpanjang dari 13 surat dalam perjanjian 
Baru yang ditulis oleh Paulus merupakan sebuah diskusi thelogi yang teliti tentang 
keselamatan dan doktrin tentang pembenaran hanya oleh iman saja. Secara sistematis 
Paulus mencerminkan rasa syukurnya atas keselamatan dari Allah memalui 
kemurahanNya ketika Ia menbedakan secara menyolok antara hukum dan kasih 
karunia, dan ketetapan hati untuk membuat Kristus dikenal oleh siapapun dimana-mana. 
Urusan antara Allah dan bangsa Israel dan maksudNya atas orang orang 
Yahudi disebutkan dengan terperinci. Kebenaran di laur perbuatan digambarkan lebih 
jauh melalui contoh kehidupan Abraham (pasal 4). Akhirnya penerapan praktis 
tentang tugas-tugas orang kristen dan etika juga diberikan.
Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus 
Penulis kitab ini ialah Rasul Paulus yang ditulis dari Efesus pada perjalanan 
penginjilan ketiga. Yang waktu penulisannya antara tahun 55 dan 57 Masehi, yang 
ditujukan kepada gereja yang ada di Efesus. 
Keluarga Kloe melaporkan kepada Paulus adanya perselisihan dalam gereja di 
Korintus. Gereja itu kemudian mengirim 3 orang utusan kepada Paulus bersama 
sebuah surat mencari hikmat tentang beberapa hal serta pertanyaan-pertanyaan yang 
ada di dalam gereja. Secara sistematis surat dari Paulus kepada jemaat di Korintus 
menjawab beberapa pokok persoalan , seperti perpecahan dalam jemaat, kebobrokan 
moral, perkara hukum, tantangan atas kerasulan Paulus, persembahan daging kepada 
berhala, pernikahan, perceraian, dan perjamuan kudus. Pengajaran juga diberikan 
mengenai karunia roh (pasal 12), kasih dalam Kristen (pasal 13), dan kebangkitan 
(pasal 15). Sebagai tambahan atas nasihat nasihat paulus tentang kedisiplinan, ia juga 
memberi saran praktis kepada jemaat pada saat memberi pernyataan bahwa Injil 
adalah kuasa dan hikmat Allah. 
Pokok-pokok penting dalam kitab I Korintus ini ialah Hanya Kristus saja yang 
dapat menyucikan dosa kita dan memberi hak untuk berdiri benar dihadapan Allah. 
Hanya orang Kristen yang dapat memberi kasih yang sejati. Kasih yang sejati adalah 
sebuah keputusan, tindakan, dan sebuah komitmen. Allah tidak akan pernah 
membiarkan kita dicobai melebihi kekuatan kita untuk menanggungnya. Saudara 
laki-laki dan perempuan dalam Kristus bersama-sama dalam sebuah kesatuan yang 
tidak ada di dalam dunia. Orang-orang Kristen dewasa kadang-kadang perlu untuk 
membatasi kebebasan pribadi mereka bagi kepentingan mereka yang lebih lemah. 
Orang-orang beriman menerima karunia-karunia untuk memuliakan Allah dan 
membangun tuuh Kristus dalam kasih. Yesus Kristus menaruh perhatian dalam 
semua aspek hidup kita dan merupakan jawaban bagi semua masalah kita.
Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus 
Penulis kitab in ialah Rasu Paulus setelah kunjungannya ke Korintus yang 
ditulus tahun 55 dan 57 Masehi, beberapa bulan setelah I Korintus. Yang tempat 
penulisannya di Makedonia, yang tujuannya untuk jemaat-jemaat yang ada di 
Korintus. 
Pokok penting dalam kitab ini ialah Surat yang sangat pribadi dari Paulus ini 
mengungkapkan emosi, ambisi dan kasihnya yang sepenuh hati kepada jemaat. 
Paulus menjelaskan secara rinci kariernya dan beberapa percobaan yang telah dengan 
sabar dihadapinya dengan melayani Kristus, terutama duri dalam daging untuk 
membuatnya tetap rendah hati. Ia kemudian menceritakan kebutuhan untuk 
mengumpulkan persembuhan uang bagi jemaat di Mekadonia. Ia menekankan 
sukacita akan pemberian yang murah hati. Akhirnya, Paulus mempertahankan 
keabsahan pelayanan kerasulan dan panggilannya dari Allah. 
Kitab II Korintus ini yangkiota kenal sekarang ini merupakan suatu yang utuh. 
Pertama-tama diarahkan kepada hubungan pikiran antara pasal 1-9 dan 10-13, tetapi 
tidak ada penjelasan benar memuaskan tentang bagaimana Paulus menulis pasal 10- 
13 dalam surat yang sama setelah pasa 1-9. 
Sehingga kita dapat membedakan mana unsur-unsur surat perujukan, 
apologia, serangan keras, dua surat mengenai pengumpulan dana dan ajuran 
apokaliptis (kemungkinan tidak berasa dari Paulus). Kunjungan Paulus yang pasti 
amat singkat ke Korintus sehingga Paulus jelastidak mampu menangani situasi yang 
ia temukan disana.
Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia 
Diberitahu bahwa sewaktu menulis surat ini rasu Paulus mungkin sudah dua 
kali ke Galatia, namun Konteksnya menunjukan bahwa kata itu dimaksudkan untuk 
mengacu kepada suatu kunjungan yang bukan terakhir kalinya. Karena itu kunjungan 
terakhir Paulus ke Galatia tak mungkin sudah lama berselang, kunjungan di Galilea 
dengan bantuan dua perikop Kisah Para Rasul. Dan kitab ini ditulis pada Antara 
tahun 49 dan 55 Masehi oleh Rasul Paulus, yang kemungkinan tempat penulisannya 
di Antiokia atau Efesus. Tujuan atau maksud Paulus yang terutama adalah untuk 
menghindarkan orang-orang Galatia agar tidak memeluk Kekristenan yang palsu. 
Surat Galatia ini adalah tulisan yang amat penuh dengan perasaan, nama 
pengirimnya jelas dan singkat: Paulus. Kemudian ia menandaskan bahwa ia adalah 
seorang rasul bukan karena manusia. 
Paulus mengunakan surat ini untuk mengigatkan orang-orang Kristen bahwa 
mereka adalah ahli waris Allah sebagai anak-anak-Nya. Warisan ini tidak didapat 
oleh perbuatan, tetapi hanya oleh iman dalam Yesus Kristus. Paulus, yang juga orang 
Yahudimembuktikan pengajaran yang salah yang mengatakan bahwa orang Kristen 
non Yahudi harus masuk kedalam “Yudaisme” dan mengikuti dengan ketat setiap 
hukum Musa. Paulus meringkas Injil lalu menerangkan bagaimana Abraham 
diselamatkan oleh iman sekitar 400 tahun sebelum hukum Taurat dinyatakan melalui 
Musa. Setelah mempertahankan kelayakannnya sebagai seorang Rasul, Paulus 
menutup dengan berbicara mengenai berjalan dalam Roh dan buah Roh.
Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus 
Tujuan risalat ini ialah memberikan petunjuk mengenai Una Sancta. 
Pembukaannya disusun dengan Ucapan Syukur. Disini pengarang munggunakan 
banyak sekali bahan yang ada pengarang menulis sebagai “Paulus” dan dengan 
demikian menunjukan bahwa ia ingin berdiri dalam tradisi paulus. 
Kitab ini ditulis oleh rasul Pulus antara tahun 60 dan 61 Masehi. Yang 
tujuannya untuk orang-orang kristen di Efesus Dalam perjalanan pengabaran Injilnya 
yang ketiga, Paulus tinggal di Efesus dan selama dua tahun berkhotbah dan mengajar 
di sana (Kisah 19:1,8-10; 20:31). 
Selama ia tinggal di sana banyak orang bertobat dan memutuskan untuk 
meninggalkan penyembahan kepada Diana dan menjadi orang-orang Kristen yang 
sejati: 
Efesus tidak membahas masalah masalah atau situasi khusus dalam gereja. 
Sebaliknya, Efesus ditulis untuk memberi dorongan kepada Tubuh Kristus agar 
semakin dewasa di dalam-Nya. Paulus menunjukkan gambaran rencana dan tujuan 
Allah sejak dunia diciptakan. Semua keistimewaan dan kesatuan Kristus berikan pada 
orang percaya menyiapkan mereka setiap hari untuk peperangan rohani. Bimbingan 
praktis diberikan untuk hubungan suami-istri (pasal 5); orang tua dan anak-anak, serta 
majikan da hamba (pasal 6). PAulus membagikan bahwa bila seorang Kristen ingin 
berhasil, ia harus mula mula menyadari kekayaan kedudukan di dalam Kristus, dan 
kuasa didapatkan bila ia “memakai senjata Allah selengkapnya” (6:11)
Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi 
Paulus mendirikan gereja di Filipi pada perjalanan penginjilan yang kedua. 
Disini kita hanya menentukan gagasan-gagasannya, dan tak ada petunjuk tentang 
fungsi mereka. Tetapi kita tak bole menyimpulkan fungsi tersebut dalam terang apa 
yang berlangsung pada gagasan teks ini. Setelah itu muncul himbauan-himbauan dan 
tingkah laku yang layak. 
Paulus menjalin himbauan kasih yang rendah hati, kesatuan dan kesiapan 
untuk untuk menderita, dengan nyayian kristus. Tetapi disampingitu ia pun berharap 
bisa pergi sendiri kesana. Paulus menuntut bahwa apapuntingkat kesempurnaan yang 
telah dicapai, hal itu harus terbuktu dalam gereja itu 
Kita hanya dapat menduga-duga bagaimana hubungan waktu antara ketiga 
surat Filipi tersebut, kitab iniditulis oleh rasul Paulus yang tempat penulisannya dari 
penjara Roma, yang tujuannya untuk jemaat di Filipi. 
Pokok penting dalam hal ini ialah Surat yang hangat dan penuh kasih sayang 
dari Paulus ini memuji orang-orang Filipi atas iman dan dukungan mereka. Ia 
menasehati mereka untuk memusatkan hidup mereka dalam Kristus dan merasa puas 
dalam segala keadaan. Paulus hanya memiliki sedikit kesempatan untuk menjawab 
masalah-masalah di dalam gereja, meskipun ada dua orang wanita yang sedang 
bertengkar yaitu Euodia dan Sintikhe, dinasehati untuk menyelesaikan perbedaan 
diantara mereka (pasal 4). Paulus menetapkan tujuan yang paling mulia di hadapan 
mereka:intuk hidup dalam kesatuan ilahi dan kasih, menjadi kuat di dalam doa, dan 
dengan penuh sukacita mengikuti teladan Juruselamat mereka, yaitu Yesus Kristus.
Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose 
Singkat saja yang menyebut Paulus sebagai pengirimnya bersama-sama 
dengan Timotius, Ini memberikan kesan mengenai adanya suatu persekutuan yang 
harmonis, tetapi sudah tentu hal yang harmonis yang tidak menghilangkan kenyataan 
bahwa didalam atau sekitarnya. 
Dan Paulus juga melihat keadaan gereja di Kolose pada waktu itu, sehingga 
kedudukannya diungkapkan dalam memperkuat wewenang Epafras yang 
dibelakangnya 
Kitab ini di tulis sekitar tahun 60-61 Masehi, oleh rasul Paulus yang tempat 
penulisan dari penjara di Romawi, yang tujuannya untuk jemaat di Kolose. Gereja di 
Kolose juga diperhadapkan dengan beberapa orang percaya dari kalangan Yahudi 
yang masih percaya bahwa orang-orang Kristen dituntut agar tetap mentaati hukum-hukum 
Musa dan juga adanya orang-orang lain yang mempraktekkan penyembahan 
kepada malaikat-malaikat. Karena itu Paulus mengemukakan tentang kecukupan 
Kristus yang dapat memenuhi segala sesuatu. 
Jika mereka mengikuti teladan Kristus, peraturan-peraturan untuk hidup suci 
ini memberi mereka kebebasan dari peraturan-peraturan manusia.
Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika 
Surat Paulus yang belakangan pembukaan surat ini relatif singkat Silvanuis 
dan Timotius disebutkan bersama-sama dengan Paulus dalam mengirimkan surat itu. 
Penerimanya ialah jemaat di Tesalonika, Ibu kota Makedonia sebuah Provinsi 
Romawi. Alasan tujuan penulisan kitab ini ialah secara khusu alasan tadi tidak 
menjelaskan mengapa bagian pertama begitu panjang lebar isinyaatau mengapa 
Paulus menerangkan dengan amat terinci masalah-masalah yang begitu dikenal oleh 
gereja. Ketika Paulus tiba di Tesalonika ia datang dari suatu penganiayaan, karena itu 
tinjauan terrinci tentang masa lalu bukan Cuma sekedar kenagan historis. 
Paulus juga mengutarakan sesuatu yang dikenal, namun tidak mencolok jelas. 
Surat I Tesalonika ini merupakan surat penggembalaan kepada gereja di Tesalonika 
yang dialamatkan untuk menaggapi keadaan sesungguhnya yang dijumpai gereja. 
Kita ini ditulis oleh rasul Paulus pada tahun 50-51 Masehi yang tempat penulisannya 
di Korintus yang tujuannya kepada jemaat di Tesalonika. 
Allah mengharapkan orang beriman untuk menjadi teladan bagi mereka yang 
belum percaya. Poko penting dalam kitab ini ialah Allah mengharapkan orang 
beriman untuk menjadi teladan bagi mereka yang belum percaya. Aniaya bukanlah 
alasan untuk meninggalkan Allah. Kemenangan puncak kita ada di dalam Kristus. 
Kedatangan Kristus yang kedua kalinya pasti terjadi. Orang Kristen wajib berdoa 
bagi gereja serta pemimpin-pemimpin mereka. Hidup dalam kesucian adalah 
kehendak Allah bagi setiap orang percaya.
Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika 
Kita tidak menemukan kesejajaran yang demikian sama pada surat-surat 
Paulus, jemaat membicarakan sama positifnya sama seperti dalam I Tesalonika, tetapi 
di Paulus memuji Jemaat Tesalonika dengan gereja-gereja lainnya dalam hal ini saja I 
Tesalonika membuktikan dirinya sebagai surat yang pertama. Selain itu, ada unsur-unsur 
dalam II Tesalonika Membuktikan dirinya sebagai Surat yang kemudian. 
dalam periode setela Paulus, salah satu pengarang berupaya menghempang 
penyimpangan Gnostik, ketika ajaran itu memasuki jemaat, ini berarti disini 
digunakan pendekatan gaya Paulus tetapi semua itu disajikan bukanlah dan gaya khas 
Paulus. Surat ini kemungkinan besar ditulis tak lama setelah tahun 70, yang tujuannya 
kepada orang percaya di Tesalonika. 
Dalam surat kepada jemaat Tesalonika ini, Paulus menekankan betapa 
pentingnya orang-orang Kristen mengunakan waktunya dengan bijaksana. Mereka 
menerima pujian atas pertumbuhan rohani mereka dan menerima janji penghakiman 
atas penganiayaan mereka. Peristiwa yang akan terjadi pada hari Tuhan telah 
diceritakan secara garis besar, termasuk kemurtadan besar yang akan terjadi. Paulus 
menasehati jemaat Tesalonika untuk tetap setia dalam pelayanan kerena kedatangan 
Kristus tidak diketahui. Namun, kepastian mutlak dari kedatangan-Nya telah 
diketahui dan inilah inti pengajaran Paulus.
Surat Paulus yang Pertama kepada Timotius 
Paulus menulis surat 1 Timotius sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum 
dalam pasal terakhir Kisah Para Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami 
Paulus di Roma, rupanya berakhir dengan kebebasan. Paulus meninggalkan Roma 
menuju ke arah barat ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang sudah 
lama dicita-citakannya (bd. Rom 15:23-24,28). Berdasarkan data dalam Surat-Surat 
Penggembalaan ini, Paulus kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya 
Kreta, Makedonia, dan Yunani) untuk pelayanan selanjutnya. 
Sementara waktu ini (sekitar tahun 64-65 M), Paulus menugaskan Timotius 
sebagai wakil rasuli untuk melayani di Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, 
Paulus menulis surat yang pertama kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian 
dia menulis kepada Titus. Setelah itu, Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia 
menulis surat yang kedua kepada Timotius, tidak lama sebelum dia mati syahid pada 
tahun 67/68 M (lihat 2Tim 4:6-8). 
Kitab ini ditulis oleh rasul Paulus sekitar tahun 65 M, yang tempat penulisan 
kemungkinan di penjara Romawi. 
Tujuan dari kitab ini Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan 
pelayanannya, mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan 
standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu; dan memberikan 
pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di 
Efesus.
Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius 
Surat ini ditulis oleh rasul Paulus, yang waktu penulisannya sekita 66-67 M, 
kitab ini di Tulis dalam penjara Romawi, dimana Kaisar Nero menghentikan 
perkembangan kekristenan di Roma pada waktu itu. Tujuan dari kitab ini ialah 
mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena 
menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru 
palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, 
memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya. 
Bagaimanapun kondisi Paulus yang menyedihkan, perhatian utamanya adalah 
Timotius dan pelayanannya karena ia yakin bahwa ketika kematiannya telah tiba, 
Allah akan memberikan kepadanya sebuah rumah yang kekal, yang menanti di sorga. 
Paulus memperingatkan Timotius untuk tidak pernah merasa malu akan Injil, 
melainkan terus tabah dalam iman dan ketaatan. Kemudian ia memberikan petunjuk 
bahwa pada hari hari akhir akan muncul suatu keadaan yang menghancurkan karena 
manusia berpaling dari Allah, karena manusia memuliakan dosa, dan bahwa ia harus 
menghindari mereka yang merugikan pelayanan terhadap Kristus. Firman Allah 
dinyatakan sebagai kuasa dan inspirasi Allah untuk menyelesaikan dan 
memperlengkapi orang beriman bagi pelayanan. Paulus mengakhiri dengan meminta 
Timotius untuk segera datang menjenguknya segera.
Surat Paulus kepada Titus 
Surat ini disebut surat pengembalaan. Surat ini ditulis sekitar tahun 65-66 M, 
oleh rasul Paulus, yang mulanya ditujukan kepada Titus. Dan tempat penulisnya 
Tidak pasti (kemungkinan dari Yunani atau Makedonia). 
Tujuan dari surat ini, terutama untuk menugaskan Titus, menata apa yang 
ditinggalkan Paulus di Kreta, termasuk penetapan penatua (Tit 1:5); membantu 
jemaat tumbuh dalam iman, pengetahuan akan kebenaran, dan kesalehan (Tit 1:1); 
membungkam guru-guru palsu (Tit 1:11); dan datang kepada Paulus setelah ia diganti 
oleh Artemas atau Tikhikus (Tit 3:12). 
Pokok penting dalam surat ini, Permintaan Paulus dalam surat ini adalah 
supaya Titus menunjuk penatua yang cakap dalam setiap kota untuk meminpin orang-orang 
percaya di pulau Kreta. Desakan yang khusus ini diberikan kepada orang-orang 
tua dan muda, pria dan wanita, untuk hidup benar karena mereka menantikan 
kedatangan Yesus Kristus kembali. Orang-orang percaya didorong untuk melakukan 
pekerjaan baik, tetapi diperingatkan untuk mengigat bahwa mereka dibenarkan oleh 
karena kemurahan dan anugerah Allah. Paulus mengunakan surat ini untuk memberi 
Titus kebijaksanaan rohani yang diperlukan untuk meminpin gereja dengan efektif.
Surat Paulus kepada Filemon 
Gagasan utama dari surat ini ialah kenyataan baru yang sudah masuk dalam 
ke dalam seseorang yang berada didalam Kristus. Hal ini sudah tentu akn melahirkan 
akibat-akibat dalam hubungan antara tuan dan hamba, namun demikian keadaan 
resmi seperti ini tidak ditumbangkan. Paulus menulis surat ini dari penjara , Paulus 
barang kali kemudian menulis suratnya yang ketiga kepada jemaat di Filipi-dan yang 
pasti juga surat korintus-setelah pembebasannya. Surat ini di tulis pada tahun 61 dan 
62 Masehi, yang tujuannya Filemon, juga kepada Apfia dan Arkhipus (kemungkinan 
adalah istri dan putera Filemon), dan juga kepada jemaat di Kolose yang bertemu di 
rumah Filemon. 
Pokok penting dalam surat paulus ini dia memohon dengan sangat supaya 
Filemon, sebagai saudara dalam Kristus (ayat File 1:8-9,20-21) menerima Onesimus 
kembali, bukan sebagai hamba tetapi sebagai saudara dalam Kristus (ayat File 1:15- 
16). Paulus menyatakan bahwa Onesimus (yang artinya "berguna") yang dahulu 
"tidak berguna", tetapi sekarang "berguna" bagi Paulus dan Filemon (ayat File 1:10- 
12). Paulus ingin Onesimus dapat tinggal di Roma, tetapi sebaliknya mengirimnya 
kembali kepada tuan yang memilikinya (ayat File 1:13-14). Paulus menawarkan diri 
sebagai pengganti untuk hutang Onesimus dan mengingatkan Filemon tentang hutang 
budinya kepada Paulus (ayat File 1:17-19). Surat ditutup dengan salam dari beberapa 
teman sekerja di Roma (ayat File 1:23-24) dan pengucapan syukur (ayat File 1:25).
Surat kepada Orang Ibrani 
Ibrani bukanlah suatu terjemahan dari bahasa Ibrani, melaikan ditulis dalam 
bahasa Yunani. Ibrani tentunya telah ditulis sebelum tahun 96 Masehi. Karena Surat 1 
Clement mengutipnya, kendatipun tidak secara khusus mengacu kepadanya. Kendati 
demikian kenyataan ini bukanlah alasan untuk mengusulkan tanggal sebelum tahun 
70 M., karena pokok permasalahannya adalah soal teologis, bukan historis. 
Penulis kitab ini tidak disebutkan begitu juga dengan tempat penulisan Tidak 
diketahui pasti (kemungkinan Roma). Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang 
Kristen Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. 
Penulis berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus dengan 
menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan 
di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah 
perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah 
datang dan menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang 
mengerjakan perdamaian. 
Pokok penting dalam kitab ini Surat Ibrani ini lebih mirip dengan suatu 
khotbah daripada sebuah surat. Penulis menggambarkan karyanya ini sebagai "kata-kata 
nasihat" Ibr 13:22. Keunggulan Yesus Kristus atas para nabi dan malaikat. 1:1- 
2:18. Keunggulan Yesus Kristus atas Musa. 3:1-4:13. Yesus Kristus, Imam yang 
lebih ungul. 4:14-7:28. Keunggulan perjanjian dan pengorbanan Yesus Kristus. 8:1- 
10:18. Ketaatan melalui iman. 10:19-12:29. Petunjuk penutup. 13:1-25.
Surat Yakobus 
Faktor-faktor serupa harus dipertimbangkan dalam mencoba menetukan 
masalah kepengarangan. Kemungkinan yang paling tepat hanyalah Yakobus anak 
Zebedeus dan Yakobus saudara Yesus, tetapi yang menulis kitab ini oleh Yakobus 
Saudara Yesus, karena Yakobus anak Zebedus disisikan karena mati syahid sekitar 
tahun 44 M. 
Kitab ini di tulis pada tahun 45 – 49 Masehi, yang tempat penulisannya di 
Yerusalem. Yang tujuannya, untuk membangun semangat orang percaya Yahudi yang 
sedang menderita berbagai pencobaan yang menguji iman mereka, memperbaiki 
berbagai pengertian yang salah mengenai sifat iman yang menyelamatkan, dan 
menasihatkan dan membina pembacanya mengenai hasil-hasil praktis iman mereka 
dalam hidup yang benar dan perbuatan yang baik. 
Hal penting dalam Surat ini; Pendahuluan. 1:1. Ujian dan percobaan. 1:2-18. 
Karakteristik iman yang sejati. 1:19-2:26. Batu sandungan. 3:1-5:6. Iman yang 
membawa kemenangan. 5:7-20.
Surat Petrus yang Pertama 
Surat pertama Petrus ini dikenal baik dan dibaca secara luas oleh jemaat mula-mula, 
surat ini ditulis oleh rasul Petrus, sudah jelas bahwa waktu penulisanya 
sebelum ia meningal yakni pada masa penganiayaan orang-orang kristen yang 
dimulai oleh Kaisar Nero tahun 64 atau 65, yang tempat penulisanya di Roma (secara 
simbolik mengacu kepada Babilon). 
Tujuannya Petrus menulis surat pengharapan yang penuh dengan sukacita ini 
untuk memberikan kepada orang percaya pandangan yang ilahi dan abadi bagi 
kehidupan di bumi dan untuk memberikan bimbingan praktis kepada mereka yang 
mulai mengalami penderitaan yang berat sebagai orang Kristen di dalam masyarakat 
kafir. Petrus khawatir kalau-kalau orang percaya membangkitkan ketidaksenangan 
pemerintah dan menasihatkan mereka untuk mengikuti teladan Yesus dalam 
menderita dengan tidak bersalah, benar, dan luhur. 
Poko pentinga dalam hal ini bahwa mereka mempunyai suatu panggilan yang 
mulia dan warisan sorgawi di dalam Yesus Kristus (1Pet 1:2-5); bahwa iman dan 
kasih mereka di dalam hidup ini akan diuji dan dimurnikan sehingga akan 
mengakibatkan pujian, hormat, dan kemuliaan pada saat kedatangan Tuhan (1Pet 1:6- 
9); bahwa keselamatan yang besar ini sudah dinubuatkan oleh nabi-nabi PL (1Pet 
1:10-12); dan orang percaya harus hidup kudus, jelas berbeda dari dunia yang tidak 
selamat di sekitar mereka (1Pet 1:13-21). Orang percaya, yang terpilih dan 
dikuduskan (1Pet 1:2) merupakan bayi-bayi yang bertumbuh yang memerlukan susu 
murni Firman Allah (1Pet 2:1-3), batu-batu hidup yang sedang dibangun menjadi 
suatu rumah rohani (1Pet 2:4-10), dan orang asing yang mengembara melewati 
negara asing (1Pet 2:11-12); mereka harus hidup dengan hormat dan rendah hati 
dalam hubungan mereka dengan setiap orang selama perjalanan ini (1Pet 2:13--3:12).
Surat Petrus yang Kedua 
Kitab ini ditulis oleh rasul Paulus yang tahun penulisannya 66 dan 68 Masehi, 
tempat penulisan di kemungkinan di Roma. Yang tujuannya untuk menasihati orang 
percaya agar mereka dengan tekun mengejar kesalehan dan pengenalan yang benar 
akan Kristus, dan untuk membeberkan dan menolak tindakan yang berakal busuk dari 
para nabi dan guru palsu di kalangan gereja di Asia Kecil yang sedang meruntuhkan 
kebenaran rasuli. Petrus meringkaskan maksudnya dalam 2Pet 3:17-18 ketika dia 
menasihati orang percaya yang sejati, untuk waspada supaya mereka tidak "terseret 
ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum" (2Pet 3:17), dan 
Surat ini berisi pernyataan yang paling kuat dalam Alkitab mengenai 
pengilhaman, keterandalan, dan kekuasaan Kitab Suci (2Pet 1:19-21). Pasal dua dan 
surat Yudas sangat mirip dalam pengecaman guru palsu. Mungkin Yudas, yang 
kemudian menghadapi persoalan yang sama dengan guru-guru palsu, menggunakan 
bagian-bagian dari ajaran Petrus yang diilhami untuk mengatakan hal yang sama. 
Pasal tiga merupakan salah satu pasal PB yang agung tentang kedatangan Kristus 
yang kedua. Petrus secara tidak langsung menunjuk kepada tulisan Paulus sebagai 
Firman Allah dengan menyebutkannya dalam hubungan dengan "tulisan-tulisan yang 
lain" (2Pet 3:15-16).
Surat Yohanes yang Pertama 
Penulis kitab ini ialah Yohanes, yang waktu penulisannya 85-95 Masehi. 
Kemungkinan di Efesus tempat penulisannya.tujuan dari surat 1 Yohanes ini ialah 
untuk membeberkan dan menyangkal doktrin dan etika yang salah dari para guru 
palsu, dan untuk menasihati anak-anak rohaninya agar mengejar suatu kehidupan 
persekutuan yang kudus dengan Allah dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 
1:4) dan kepastian (1Yoh 5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus 
sebagai Putra Allah (1Yoh 4:15; 1Yoh 5:3-5,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus 
(1Yoh 2:20; 1Yoh 4:4,13). Beberapa orang percaya bahwa surat ini juga ditulis untuk 
menemani Injil Yohanes. 
Surat ini mendefinisikan kehidupan Kristen dengan memakai istilah yang 
bertentangan dan dengan seakan-akan tidak memberikan peluang kompromi di antara 
terang dan gelap, kebenaran dan kebohongan, kebenaran dan dosa, kasih dan 
kebencian, mengasihi Allah dan mengasihi dunia, anak-anak Allah dan anak-anak 
setan. Yang penting, surat ini merupakan satu-satunya kitab PB yang berbicara 
mengenai Yesus sebagai pengantara (Yun. _parakletos_) kita dengan Bapa pada saat 
kita sebagai orang yang sungguh percaya berbuat dosa (1Yoh 2:1-2; bd. Yoh 14:16- 
17,26; Yoh 15:26; Yoh 16:7-8). 
Berita yang disampaikan surat ini didasarkan hampir seluruhnya pada 
kesaksian rasuli dan bukan pada penyataan PL dahulu; petunjuk kepada PL jelas tidak 
ada. Karena surat ini menyampaikan Kristologi berhubungan dengan penyangkalan 
suatu bentuk ajaran sesat tertentu, maka itu berfokus pada penjelamaan dan darah 
(yaitu, salib) Yesus tanpa menyebutkan kebangkitan-Nya secara khusus. Gaya 
penulisannya sederhana dan berulang sewaktu Yohanes membahas berbagai istilah 
seperti "terang", "kebenaran", "percaya", "tetap tinggal", "mengenal", "mengasihi", 
"kebenaran", "kesaksian", "lahir dari Allah", dan "hidup kekal".
Surat Yohanes yang Kedua 
Yohanes menulis 85-95 Masehi, dan tempat penulisan kemungkinan di 
Efesus. Surat ini untuk mengingatkan "Ibu yang terpilih" itu tentang hal memberi 
tumpangan, salam atau sokongan kepada pekerja keliling (guru, penginjil, dan nabi) 
yang sudah menyimpang dari kebenaran rasuli dan menyebarkan ajaran palsu, agar 
dia tidak ikut berperan dalam menyebarkan ajaran yang salah sehingga ikut bersalah. 
Surat ini mengecam ajaran palsu yang sama dengan yang dikecam dalam surat 1 
Yohanes. 
Surat ini menggaris bawahi suatu peringatan yang juga terdapat dalam 1 
Yohanes mengenai bahaya guru palsu yang menyangkal penjelmaan Yesus Kristus 
dan menyimpang dari berita rasuli (ayat 2Yoh 1:7-8). Yohanes memuji "Ibu yang 
terpilih" dan anak-anaknya yang "hidup dalam kebenaran" (ayat 2Yoh 1:4). Kasih 
yang sejati terwujud dalam menaati perintah Kristus dan mengasihi sesama (ayat 
2Yoh 1:6). Kasih Kristen harus membedakan di antara kebenaran dan kesalahan dan 
tidak membuka pintu bagi guru palsu (ayat 2Yoh 1:7-9). Menerima guru palsu 
dengan ramah berarti berpartisipasi dalam kesalahan mereka (ayat 2Yoh 1:10-11). 
Surat ini singkat karena Yohanes merencanakan untuk berkunjung kepada ibu ini 
untuk berbicara "berhadapan muka" (ayat 2Yoh 1:12).
Surat Yohanes yang Ketiga 
Surat ini kemungkinan besar ditulis dari Efesus pada bagian akhir tahun 80-an 
atau awal 90-an, dan di tulis oleh Yohanes. 
Tujuannya ialah Yohanes menulis surat ini untuk memuji Gayus atas 
kesetiaannya menyediakan tumpangan dan bantuan bagi para pekerja keliling yang 
dapat diandalkan, serta mengingatkan si pemberontak Diotrefes secara tidak langsung 
dan mempersiapkan jalan untuk kunjungannya sendiri. 
Hal penting dalam surat ini memberikan pengertian mengenai beberapa segi 
sejarah gereja mula-mula menjelang akhir abad pertama. Terdapat beberapa 
persamaan mencolok di antara 2 Yohanes dengan surat ini. Meskipun demikian, 
kedua surat tersebut berbeda dalam satu aspek penting: 3 Yohanes menganjurkan 
penyediaan tumpangan dan bantuan bagi pekerja keliling yang dapat dipercaya, 
sedangkan 2 Yohanes mendorong agar tumpangan dan dukungan tidak disediakan 
bagi pekerja yang tidak dapat dipercaya sehingga orang percaya tidak dituduh 
mendukung perbuatan jahat.
Surat Yudas 
Surat ini ditulis oleh Yudas, hamba Yesus Kristus, saudara Yakobus, namun 
tidak mungkin bahwa Yudas saudara Yesus itu benar-benar merupakan pengarang 
naskah ini. Surat Yudas ini ditulis tahun 70-80 M. Penerima surat ini tidak disebutkan 
secara khusus, tetapi mungkin sama dengan penerima surat 2 Petrus. 
Tujuan dari surat Yudas ini untuk sangat mengingatkan orang percaya 
mengenai ancaman serius dari para guru palsu dan pengaruh mereka yang merusak di 
dalam gereja, dan untuk menantang orang percaya yang sejati dengan keras supaya 
mereka bangkit dan "berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan 
kepada orang-orang kudus" (ayat Yud 1:3). 
Sehingga pokok penting dalam surat ini ialah Surat ini berisi celaan yang 
paling blak-blakan dan bersemangat dari PB terhadap para guru palsu. Itu 
menggarisbawahi betapa seriusnya ancaman ajaran palsu terhadap iman yang sejati 
dan hidup yang kudus bagi segala angkatan. Surat ini menunjukkan kesenangan untuk 
memberikan ilustrasi dengan memakai rangkaian tiga -- misalnya: tiga contoh 
penghukuman dalam PL (ayat Yud 1:5-7), tiga ciri guru palsu (ayat Yud 1:8), dan 
tiga contoh orang tidak kudus dalam PL (ayat Yud 1:11) Di bawah pengaruh penuh 
dari Roh Kudus, Yudas dengan leluasa menunjuk kepada sumber-sumbernya.
Wahyu kepada Yohanes 
Pengarang memperkenalkan dirinya kepada para pembacanya dengan nama 
Yohanes. Setelah Rasul Paulus dijatuhi hukuman, terjadilah penganiayaan yang 
semakin dahsyat terhadap seluruh orang-orang Kristen di wilayah kerajaan Romawi. 
Di tengah penganiayaan inilah Rasul Yohanes yang telah lanjut usinya itu dibuang ke 
pulau Patmos (Wahyu 1:9), yang adalah sebuah pulau kecil yang berbatu-batu yang 
panjangnya kira-kira sepuluh mil dan lebarnya enam mil dan terletak kira-kira 35 mil 
di sebelah barat daya pantai Asia Kecil (Turki sekarang). Dalam pembuangan ini, 
Yohanes menerima Wahyu dari Yesus Kristus (Wahyu 1:1) mengenai tujuh jemaat 
yang disebutkan dalam kitab ini. 
Kitab ini ditulis pada 90-96 M oleh Yohanes, di Pulau Patmos laut Aegea, 
yang tujuannya untuk tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang 
parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. 
Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan 
dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih 
mereka yang mula-mula. Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena 
Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat 
guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, 
serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan 
tinggal setia sampai mati sekalipun. Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk 
memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah 
terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan 
menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap 
tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan 
menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas 
kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.

More Related Content

What's hot

Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percaya
Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percayaSalib Kristus - Makna salib bagi orang yang percaya
Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percayaAlex Tampubolon
 
Bedah Kitab "7 Perkataan Salib"
Bedah Kitab "7 Perkataan Salib"Bedah Kitab "7 Perkataan Salib"
Bedah Kitab "7 Perkataan Salib"SABDA
 
Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaKirenius Wadu
 
PERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULA
PERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULAPERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULA
PERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULAgmahkjerusalem
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 
Eksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah Petrus
Eksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah PetrusEksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah Petrus
Eksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah PetrusYose Rizal Triarto, S.Si
 
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir ZamanEskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zamanslametwiyono
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaKirenius Wadu
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahSAROFAMATI DUHA
 
TFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal KambiumTFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal KambiumJohan Setiawan
 
Panggilan Gembala Agung : Ikutlah Aku
Panggilan Gembala Agung : Ikutlah AkuPanggilan Gembala Agung : Ikutlah Aku
Panggilan Gembala Agung : Ikutlah AkuDaniel Saroengoe
 
Sisi Medis Penyaliban Tuhan Yesus Kristus
Sisi Medis Penyaliban Tuhan Yesus KristusSisi Medis Penyaliban Tuhan Yesus Kristus
Sisi Medis Penyaliban Tuhan Yesus KristusSABDA
 
Antropologi perspektif iman kristen
Antropologi  perspektif iman kristen Antropologi  perspektif iman kristen
Antropologi perspektif iman kristen Daniel Saroengoe
 

What's hot (20)

Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percaya
Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percayaSalib Kristus - Makna salib bagi orang yang percaya
Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percaya
 
Kematian kristus
Kematian kristusKematian kristus
Kematian kristus
 
Bedah Kitab "7 Perkataan Salib"
Bedah Kitab "7 Perkataan Salib"Bedah Kitab "7 Perkataan Salib"
Bedah Kitab "7 Perkataan Salib"
 
Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah Apologetika
 
PERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULA
PERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULAPERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULA
PERTENTANGAN BESAR DAN GEREJA MULA-MULA
 
Pembimbing pak
Pembimbing pakPembimbing pak
Pembimbing pak
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Eksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah Petrus
Eksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah PetrusEksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah Petrus
Eksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah Petrus
 
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir ZamanEskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
 
Materi retret 1
Materi retret 1Materi retret 1
Materi retret 1
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
Roh kudus
Roh kudus Roh kudus
Roh kudus
 
Rencana Agung Penginjilan
Rencana Agung PenginjilanRencana Agung Penginjilan
Rencana Agung Penginjilan
 
Pengantar injil sinoptik
Pengantar injil sinoptikPengantar injil sinoptik
Pengantar injil sinoptik
 
Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi Kuliah
 
TFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal KambiumTFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal Kambium
 
Panggilan Gembala Agung : Ikutlah Aku
Panggilan Gembala Agung : Ikutlah AkuPanggilan Gembala Agung : Ikutlah Aku
Panggilan Gembala Agung : Ikutlah Aku
 
Sisi Medis Penyaliban Tuhan Yesus Kristus
Sisi Medis Penyaliban Tuhan Yesus KristusSisi Medis Penyaliban Tuhan Yesus Kristus
Sisi Medis Penyaliban Tuhan Yesus Kristus
 
Antropologi perspektif iman kristen
Antropologi  perspektif iman kristen Antropologi  perspektif iman kristen
Antropologi perspektif iman kristen
 

Viewers also liked

Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsIntisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsNada Ridhoi Silitonga
 
Teol pb 2
Teol pb 2Teol pb 2
Teol pb 2teolpb2
 
Ringkasan buku leon morris
Ringkasan buku leon morrisRingkasan buku leon morris
Ringkasan buku leon morrisKirenius Wadu
 
SEJARAH ROMAWI KUNO & YUNANI KUNO
SEJARAH ROMAWI KUNO & YUNANI KUNOSEJARAH ROMAWI KUNO & YUNANI KUNO
SEJARAH ROMAWI KUNO & YUNANI KUNOAhmad Rafi Fauzan
 
Persiapan khotbah sal misael juni 2015
Persiapan khotbah  sal    misael  juni  2015Persiapan khotbah  sal    misael  juni  2015
Persiapan khotbah sal misael juni 2015Herwan Oroh
 
(Indonesia) CERITA SANGAT BAGUS BAGI ANAK-ANAK (Perjanjian Lama) 2013
(Indonesia) CERITA SANGAT BAGUS BAGI ANAK-ANAK (Perjanjian Lama) 2013(Indonesia) CERITA SANGAT BAGUS BAGI ANAK-ANAK (Perjanjian Lama) 2013
(Indonesia) CERITA SANGAT BAGUS BAGI ANAK-ANAK (Perjanjian Lama) 2013Modep Da
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013Christina Dwi Rahayu
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Christina Dwi Rahayu
 

Viewers also liked (13)

Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsIntisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
 
Teol pb 2
Teol pb 2Teol pb 2
Teol pb 2
 
Ringkasan buku leon morris
Ringkasan buku leon morrisRingkasan buku leon morris
Ringkasan buku leon morris
 
menghargai
menghargaimenghargai
menghargai
 
Ringk alkitab mat (40)
Ringk alkitab mat (40)Ringk alkitab mat (40)
Ringk alkitab mat (40)
 
5.6 tabiat agama islam
5.6 tabiat agama islam5.6 tabiat agama islam
5.6 tabiat agama islam
 
SEJARAH ROMAWI KUNO & YUNANI KUNO
SEJARAH ROMAWI KUNO & YUNANI KUNOSEJARAH ROMAWI KUNO & YUNANI KUNO
SEJARAH ROMAWI KUNO & YUNANI KUNO
 
Persiapan khotbah sal misael juni 2015
Persiapan khotbah  sal    misael  juni  2015Persiapan khotbah  sal    misael  juni  2015
Persiapan khotbah sal misael juni 2015
 
(Indonesia) CERITA SANGAT BAGUS BAGI ANAK-ANAK (Perjanjian Lama) 2013
(Indonesia) CERITA SANGAT BAGUS BAGI ANAK-ANAK (Perjanjian Lama) 2013(Indonesia) CERITA SANGAT BAGUS BAGI ANAK-ANAK (Perjanjian Lama) 2013
(Indonesia) CERITA SANGAT BAGUS BAGI ANAK-ANAK (Perjanjian Lama) 2013
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
 
Cerita anak sekolah minggu
Cerita anak sekolah mingguCerita anak sekolah minggu
Cerita anak sekolah minggu
 

Similar to Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)

Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian BaruKitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian BaruJasonCundrawijaya
 
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnaiKitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnaiFreeChildrenStories
 
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristusNunuk Joko Nugroho
 
Teologi PB II...Paper tokoh - Rasul Yohanes
Teologi  PB II...Paper tokoh - Rasul YohanesTeologi  PB II...Paper tokoh - Rasul Yohanes
Teologi PB II...Paper tokoh - Rasul YohanesKalebOM
 
Makalah pak hery
Makalah pak heryMakalah pak hery
Makalah pak heryMeiman Gulo
 
Seminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungSeminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungalbertus purnomo
 
The Book of Matthew.pptx
The Book of Matthew.pptxThe Book of Matthew.pptx
The Book of Matthew.pptxRickyMoal
 
Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...
Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...
Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...nofryzhia
 
Seminar wahyu pasal 1 pendahuluan revised 07 mei 2016
Seminar wahyu pasal 1 pendahuluan revised 07 mei 2016Seminar wahyu pasal 1 pendahuluan revised 07 mei 2016
Seminar wahyu pasal 1 pendahuluan revised 07 mei 2016David Syahputra
 
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015David Syahputra
 
Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)NdreeLee
 
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaanMk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaanChris Hukubun
 
Yermi letik pptx 3 tafsiran
Yermi letik pptx 3 tafsiranYermi letik pptx 3 tafsiran
Yermi letik pptx 3 tafsiranyermiletik
 

Similar to Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen) (20)

Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian BaruKitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
 
Agama 1
Agama 1Agama 1
Agama 1
 
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnaiKitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
Kitab-kitab dari Perjanjian Baru: Buku mewarnai
 
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
 
Injil injil sesat
Injil injil sesatInjil injil sesat
Injil injil sesat
 
Teologi PB II...Paper tokoh - Rasul Yohanes
Teologi  PB II...Paper tokoh - Rasul YohanesTeologi  PB II...Paper tokoh - Rasul Yohanes
Teologi PB II...Paper tokoh - Rasul Yohanes
 
Prinsip pengenalan injil
Prinsip pengenalan injilPrinsip pengenalan injil
Prinsip pengenalan injil
 
Makalah pak hery
Makalah pak heryMakalah pak hery
Makalah pak hery
 
Seminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungSeminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandung
 
The Book of Matthew.pptx
The Book of Matthew.pptxThe Book of Matthew.pptx
The Book of Matthew.pptx
 
Dimana Yesus Wafat
Dimana Yesus WafatDimana Yesus Wafat
Dimana Yesus Wafat
 
TUGAS KRISTOLOGI.pptx
TUGAS KRISTOLOGI.pptxTUGAS KRISTOLOGI.pptx
TUGAS KRISTOLOGI.pptx
 
Pribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristusPribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristus
 
Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...
Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...
Pandangan Injil Yohanes Dan Tulisan Yohanes Serta Wahyu Terhadap Allah,Yesus,...
 
Seminar wahyu pasal 1 pendahuluan revised 07 mei 2016
Seminar wahyu pasal 1 pendahuluan revised 07 mei 2016Seminar wahyu pasal 1 pendahuluan revised 07 mei 2016
Seminar wahyu pasal 1 pendahuluan revised 07 mei 2016
 
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
 
Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)
 
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaanMk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
 
Yermi letik pptx 3 tafsiran
Yermi letik pptx 3 tafsiranYermi letik pptx 3 tafsiran
Yermi letik pptx 3 tafsiran
 
Riwayat hidup paulus
Riwayat hidup paulus   Riwayat hidup paulus
Riwayat hidup paulus
 

More from onchy

Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gerejaonchy
 
Pengantar lmu Teologi
Pengantar lmu TeologiPengantar lmu Teologi
Pengantar lmu Teologionchy
 
Teologi dan informatika
Teologi dan informatikaTeologi dan informatika
Teologi dan informatikaonchy
 
Pengantar lmu Teologi
Pengantar lmu TeologiPengantar lmu Teologi
Pengantar lmu Teologionchy
 
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.DPengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.Donchy
 
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.DPengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.Donchy
 
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.DPengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.Donchy
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaonchy
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesiaonchy
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaonchy
 

More from onchy (10)

Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gereja
 
Pengantar lmu Teologi
Pengantar lmu TeologiPengantar lmu Teologi
Pengantar lmu Teologi
 
Teologi dan informatika
Teologi dan informatikaTeologi dan informatika
Teologi dan informatika
 
Pengantar lmu Teologi
Pengantar lmu TeologiPengantar lmu Teologi
Pengantar lmu Teologi
 
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.DPengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
 
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.DPengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
 
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.DPengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 

Recently uploaded

tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...dwilarasayuningtias
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptAldantiRahmaDina
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...MaulanaKenta
 
Power Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaPower Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaDestyRamadhani5
 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptAnggunKhairunnisa2
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanMaulanaKenta
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssUZAIRBINIBRAHIMMoe
 

Recently uploaded (8)

tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 
Power Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaPower Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi Dita
 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 

Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)

  • 1. Injil Matius Penulis kitab ini ialah Matius. Waktu penulisan Antara tahun 80-an di abad pertama. Alamat Pengarang dapat dikatakan bahwa kita ini berasal di Pela yang terdapat di daerah sebelah timur Yordan tempat Komunitas Kristen Yahudi di Yesrusalem. Tempat Penulisan Kemungkinan di Antiokhia. Injil Matius ditulis untuk ditujukan kepada komunitas Kristen Yahudi. Tujuannya untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Yesuslah Mesias yang dinubuatkan oleh Perjanjian Lama. Itu sebabnya, kita menemukan beberapa peristiwa di sekitar kelahiran dan kehidupan Yesus bahkan sampai kematian-Nya dikomentari oleh penulis sebagai penggenapan Perjanjian Lama. Pokok-pokok penting Injil Matius menjadi penghubung yang sangat penting antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Matius memulai dengan menelusuri silsilah Yesus melalui Yusuf; kelahiran Yesus oleh perawan Maria, pembaptisan Yesusoleh Yohanes Pembaptis, dan percobaan atas Yesus oleh Iblis di padang gurun. Yesus berbicara lebih banyak di dalam Matius daripada di kitab Injil lain. Khotbah pengajaran-Nya di bukit di pasal 5-7; pengutusan ke-12 rasul (pasal 10); perumpamaan tentang Kerajaan Sorga (13); persekutuan dalam Kerajaan Sorga (18) dan khotbah tentang akhir zaman yang akan datang (pasal 24-25). Penghiatan, pengadilan, penyaliban, penguburan dan kebangkitan-Nya, semua hal tersebut terjadi pada mingu-minggu terakhir dalam kehidupan Yesus. Matius mengakhiri dengan panggilan Agung bagi semua orang percaya. Yesus datang untuk menyelematkan orang Yahudi maupun non Yahudi, Hanya ada satu Allah yang benar dengan bentuk 3 pribadi, yaitu Trinitas : Allah Bapa, Anak dan Allah Roh Kudus, Standar Allah itu tinggi, tetapi contoh yang Ia berikan bagi kita adalah sempurna, yaitu Kristus, Kristus itu cukup bagi apa pun keperluan kita, Jalan Allah tinggi tak terbatas, jauh lebih tinggi dari jalan dunia, Yesus dengan rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dunia yang berdosa dengan pengorbanan-Nya yang sempurna dan berkenan kepada Allah.
  • 2. Injil Markus Penulis kitab ini yaitu Markus. Waktu penulisan sebelum kehancuran Yerusalem (70 M.) jaidi tulis antara tahun 67 dan 69 Masehi. Sehingga yang dimaksud dengan pengarang karya ini, adalah orang yang dari masa kemasa menjadi pendamping paulus, Tempat penulisan Roma (kemungkinan ketika Petrus dan Markus berada dalam penjara) Ditujukan kepada, secara umum kepada semua orang non Yahudi, tetapi terutama kepada orang Roma. Tujuan utama penulisan Injil Markus adalah untuk menyatakan Yesus sebagai Anak Manusia, Anak Allah, dan Juruselamat setiap orang yang percaya dan bertobat. Dan yang menjadi pokok penting ialah Injil Markus menberikan gambaran yang hidup atas Yesus dengan pengajaran, penyembuhan, dan pelayanan-Nya terhadap kebutuhan orang-orang. Yesus merupakan contoh yang sempurna dan korban yang sempurna bagi manusia disepanjang masa. Pelayanan-Nya kepada umum termasuk ketika Ia memperlihatkan kekuasaan ilahi-Nya atas penyakit, alam, setan-setan dan bahkan maut. Mujizat mujizat ini juga menunjukkan belas kasihan Yesus terhadap dunia yang sedang terluka. Namun, perlawanan dan kebencian terhadap Yesus bertumbuh dari pihak Imam Besar, orang-orang Farisi, dan Saduki. Pada akhirnya, Yesus bersedia membiarkan terjadinya penangkapan dan penyaliban atas diri-Nya. Akan tetapi kebangkitan-Nya memeteraikan kemenangan puncak bagi semua yang percaya kepada-Nya untuk menyelamatkan mereka. Yesus peduli terhadap seluruh aspek hidup kita, Tindakan Yesus sesuai dengan perkataanNya, maka kita pun harus berbuat demikian jika kita ingin menjadi seorang saksi yang baik bagi-Nya, Kematian Yesus Di atas Kayu Salib membayar harga setiap dosa kita hanya bila kita berpaling kepada-Nya dengan hati yang bertobat dan mempercayaiNya sebagai Juruselamat, Tidak ada sebuah pribadi pun yang terlalu rendah dan berada di luar jangkauan tangan kasih Allh.
  • 3. Injil Lukas Acuan yang paling tua ditemukan dalam Irenaeus yang mengatakan bahwa Lukas pendapaing paulus menuliskan injil yang diberikan paulus itu dalam sebuah buku jadi penulis Yaitu Lukas, waktu penulisannya mungkin dalam generasi kristen ketiga sekitar tahun 90 M. Tempat penulisan kemungkinan di Kaiserean atau di Roma. Yang ditujukan secata spesifik kepada Teofilus, secara khusus kepada orang orang Yunani; dan secara umum kepada semua orang non Yahudi. Dan yang menjadi pokok pentingnya ialah Lukas disebut sebagai “Kitab paling indah yang pernah ditulis”. Ia menulis dengan bercerita kepada kita tentang orang tua Yesus; kelahiran saudara sepupu-Nya, Yohanes Pembaptis; perjalanan Maria dan Yusuf ke Bethlehem dan silsilah Yesus dari Yusuf. Pelayanan Yesus kepada umum mengungkapkan belas kasihan dan pengampunanNya yang sempurna melalui kisah orang Samaria yang baik hati (Pasal 10); anak yang hilang (pasal 15); orang kaya dan Lazarus (pasal 16), Ketika orang banyak percaya atas kasih Yesus yang tanpa prasangka, yang melampaui semua batas batas manusia, banyak pula yang menentang dan melawan pernyataan-Nya. Para pengikut Yesus di dorong untuk menghitung harga pemuridan mereka, ketika musuh musuh-Nya berusaha membunuh-Nya di atas kayu salib. Akhirnya, Yesus pun dikhianati, diadili, dijatuhi hukuman mati, dan disalibkan. Akan tetapi, kubur tidak dapat menahan-Nya! Kebangkitan-Nya menjamin kelanjutan pelayanan-Nya untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (19:10). Setelah kemunculan-Nya pada sejumlah kesempatan kepada murid-murid-Nya, Roh Kudus pun dijanjikan dan Kristus naik kepada Bapa. Begitu juga dengan. Yesus mengerti kelemahan, godaan dan percobaan atas diri kita, Yesus datang untuk menyelamatkan baik orang Yahudi maupun non Yahudi, Yesus menyelamatkan orang-orang yang terbuang …. dan yang diterima masyarakat, Yesus datang untuk menyelamatkan baik yang miskin dan kaya Yesus datang untuk menyelamatkan baik orang dewasa maupun kanak-kanak, Yesus datang untuk menyelamatkan baik pria maupun wanita,Yesus datang untuk menyelamatkan orang baik.
  • 4. Injil Yohanes Tradisi gereja belakangan yang menyebut bahwa Yohanes anak Zebedeus sebagai pengarangnya. Karya ini kemungkinan ditulis di Timur (daerah Siria), dan waktu penulisan menjelang akhir abad pertengahan. Ditujukan kepada semua orang non Yahudi dan orang Kristen. Dan pokok-pokok pentingnya ialah Jika Lukas mengambarkan Yesus sebagai “anak manusia”, Yohanes mempresentasikanNya dengan keilahianNya sebagai “Anak Allah”. Hubungan Yesus dengan Bapa ditekankan ketika Ia mengajar, menyembuhkan orang sakit, berdoa, dan melayani. Mujizat yang ditulis dalam Yohane termasuk mengubah air menjadi anggur (2:1-11), memberi makan 5000 orang (6:1-14), berjalan di atas air (6:16-21), membangkitkan Lazarus (11:1-46). Meskipun demikian, sebagai tambahan akan keberadaanNya sebagai Allah, segi kemanusiaan Yesus juga ditunjukkan saat Ia lelah, lapar, haus, dan sedih yang mendalam. Yesus menyebut diri-Nya dengan “Aku inilah ….” sebanyak 7 kali yang dengan jelas menunjukkan pernyataanNya akan keilahianNya dan jalan kepada keselamatan. Setelah kematian dan kebangkitanNya, kemunculan Tuhan sebelum kenaikanNya ke sorga diceritakan dengan sangat terperinci.
  • 5. Kisah Para Rasul Kitab Kisah Para Rasul merupakan lanjutan dari Injil Lukas yang ditulis oleh seorang kafir yang dikenal sebagai tabib Lukas yang kekasih (Kolose 4:14). Tulisannya ini ditujukan kepada Teofilus, yang juga adalah orang kafir. Kitab ini mencatat pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus yang Ia laksanakan melalui beberapa dari para rasul dan orang-orang percaya yang lain dalam membangun GerejaNya di wilayah Kerajaan Romawi sejak dari peristiwa Kenaikan Kristus sampai kepada pemenjaraan Paulus di Roma. Penulis Lukas, Tempat Penulisan : Kemungkinan di Efesus. Mulanya ditujukan kepada : Teofilus dan orang Kristen non Yahudi lainnya. Kitab ini memuat kisah pelayanan Kristus melalui hidup para murid-Nya. Roh kudus yang turun pada hari pentakosta memberi kuasa dan keberanian untuk menolong orang-orang Kristen dalam bersaksi ke seluruh dunia tentang Juruselamat yang telah bangkit. Kitab ini mengambarkan kepemimpinan Petrus atas Gereja Yahudi; kematian Stefanus (pasal 7); aniaya yang hebat melawan Kekristenan di bawah pimpinan Saulus (pasal 8); dan pertobatan Saulus (Paulus) diperjalanan menuju Damaskus (pasal 9). Paulus memimpin 3 perjalanan penginjilan yang luas untuk mengajar dan mengabarkan Injil. Kitab ini berakhir dengan perjalanan Paulus ke Roma , dimana ia dipenjarakan. Namun, Kekristenan telah tersebar luas seperti api, dari Yerusalem ke seluruh Kekaisaran Romawi. Sekarang tidak ada apa pun yang dapat menghentikan Kabar Baik itu! Allah tidak akan meminta kita untuk melakukan sesuatu tanpa memberikan kita kemampuan melakukan sesuatu tanpa memberikan kita kemampuan untuk melakukannya dengan baik. Pertumbuhan gereja akan terus berlangsung dan mempunyai arti penting dengan pimpinan Roh Kudus. Mustahil untuk mempunyai kehidupan Kristen yang berhasil di luar Roh Kudus. Orang-orang Kristen yang taat akan pimpinan Allah akan mempunyai kesempatan yang luar biasa untuk bercerita tentang Yesus.
  • 6. Surat Paulus kepada Jemaat di Roma Rasul Paulus belum pernah mengunjungi jemaat di Roma ketika ia menulis suratini. Surat ini ditulisnya dari Korintus dalam perjalanan pengabaran Injil yang ketiga. Surat ini banyak mengungkap mengenai pokok-pokok penting menyangkut kehidupan Kristen: Mulanya ditujukan kepada : Orang-orang Kristen di Roma, baik Yahudi maupun non Yahudi (dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta orang, Roma merupakan pusat dari salah satu kerajaan terbesar yang pernah dikenal oleh dunia). Yang waktu penulisannya antara tahun 56 dan 58 Masehi. Kitab Roma, yang merupakan kitab terpanjang dari 13 surat dalam perjanjian Baru yang ditulis oleh Paulus merupakan sebuah diskusi thelogi yang teliti tentang keselamatan dan doktrin tentang pembenaran hanya oleh iman saja. Secara sistematis Paulus mencerminkan rasa syukurnya atas keselamatan dari Allah memalui kemurahanNya ketika Ia menbedakan secara menyolok antara hukum dan kasih karunia, dan ketetapan hati untuk membuat Kristus dikenal oleh siapapun dimana-mana. Urusan antara Allah dan bangsa Israel dan maksudNya atas orang orang Yahudi disebutkan dengan terperinci. Kebenaran di laur perbuatan digambarkan lebih jauh melalui contoh kehidupan Abraham (pasal 4). Akhirnya penerapan praktis tentang tugas-tugas orang kristen dan etika juga diberikan.
  • 7. Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus Penulis kitab ini ialah Rasul Paulus yang ditulis dari Efesus pada perjalanan penginjilan ketiga. Yang waktu penulisannya antara tahun 55 dan 57 Masehi, yang ditujukan kepada gereja yang ada di Efesus. Keluarga Kloe melaporkan kepada Paulus adanya perselisihan dalam gereja di Korintus. Gereja itu kemudian mengirim 3 orang utusan kepada Paulus bersama sebuah surat mencari hikmat tentang beberapa hal serta pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam gereja. Secara sistematis surat dari Paulus kepada jemaat di Korintus menjawab beberapa pokok persoalan , seperti perpecahan dalam jemaat, kebobrokan moral, perkara hukum, tantangan atas kerasulan Paulus, persembahan daging kepada berhala, pernikahan, perceraian, dan perjamuan kudus. Pengajaran juga diberikan mengenai karunia roh (pasal 12), kasih dalam Kristen (pasal 13), dan kebangkitan (pasal 15). Sebagai tambahan atas nasihat nasihat paulus tentang kedisiplinan, ia juga memberi saran praktis kepada jemaat pada saat memberi pernyataan bahwa Injil adalah kuasa dan hikmat Allah. Pokok-pokok penting dalam kitab I Korintus ini ialah Hanya Kristus saja yang dapat menyucikan dosa kita dan memberi hak untuk berdiri benar dihadapan Allah. Hanya orang Kristen yang dapat memberi kasih yang sejati. Kasih yang sejati adalah sebuah keputusan, tindakan, dan sebuah komitmen. Allah tidak akan pernah membiarkan kita dicobai melebihi kekuatan kita untuk menanggungnya. Saudara laki-laki dan perempuan dalam Kristus bersama-sama dalam sebuah kesatuan yang tidak ada di dalam dunia. Orang-orang Kristen dewasa kadang-kadang perlu untuk membatasi kebebasan pribadi mereka bagi kepentingan mereka yang lebih lemah. Orang-orang beriman menerima karunia-karunia untuk memuliakan Allah dan membangun tuuh Kristus dalam kasih. Yesus Kristus menaruh perhatian dalam semua aspek hidup kita dan merupakan jawaban bagi semua masalah kita.
  • 8. Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus Penulis kitab in ialah Rasu Paulus setelah kunjungannya ke Korintus yang ditulus tahun 55 dan 57 Masehi, beberapa bulan setelah I Korintus. Yang tempat penulisannya di Makedonia, yang tujuannya untuk jemaat-jemaat yang ada di Korintus. Pokok penting dalam kitab ini ialah Surat yang sangat pribadi dari Paulus ini mengungkapkan emosi, ambisi dan kasihnya yang sepenuh hati kepada jemaat. Paulus menjelaskan secara rinci kariernya dan beberapa percobaan yang telah dengan sabar dihadapinya dengan melayani Kristus, terutama duri dalam daging untuk membuatnya tetap rendah hati. Ia kemudian menceritakan kebutuhan untuk mengumpulkan persembuhan uang bagi jemaat di Mekadonia. Ia menekankan sukacita akan pemberian yang murah hati. Akhirnya, Paulus mempertahankan keabsahan pelayanan kerasulan dan panggilannya dari Allah. Kitab II Korintus ini yangkiota kenal sekarang ini merupakan suatu yang utuh. Pertama-tama diarahkan kepada hubungan pikiran antara pasal 1-9 dan 10-13, tetapi tidak ada penjelasan benar memuaskan tentang bagaimana Paulus menulis pasal 10- 13 dalam surat yang sama setelah pasa 1-9. Sehingga kita dapat membedakan mana unsur-unsur surat perujukan, apologia, serangan keras, dua surat mengenai pengumpulan dana dan ajuran apokaliptis (kemungkinan tidak berasa dari Paulus). Kunjungan Paulus yang pasti amat singkat ke Korintus sehingga Paulus jelastidak mampu menangani situasi yang ia temukan disana.
  • 9. Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Diberitahu bahwa sewaktu menulis surat ini rasu Paulus mungkin sudah dua kali ke Galatia, namun Konteksnya menunjukan bahwa kata itu dimaksudkan untuk mengacu kepada suatu kunjungan yang bukan terakhir kalinya. Karena itu kunjungan terakhir Paulus ke Galatia tak mungkin sudah lama berselang, kunjungan di Galilea dengan bantuan dua perikop Kisah Para Rasul. Dan kitab ini ditulis pada Antara tahun 49 dan 55 Masehi oleh Rasul Paulus, yang kemungkinan tempat penulisannya di Antiokia atau Efesus. Tujuan atau maksud Paulus yang terutama adalah untuk menghindarkan orang-orang Galatia agar tidak memeluk Kekristenan yang palsu. Surat Galatia ini adalah tulisan yang amat penuh dengan perasaan, nama pengirimnya jelas dan singkat: Paulus. Kemudian ia menandaskan bahwa ia adalah seorang rasul bukan karena manusia. Paulus mengunakan surat ini untuk mengigatkan orang-orang Kristen bahwa mereka adalah ahli waris Allah sebagai anak-anak-Nya. Warisan ini tidak didapat oleh perbuatan, tetapi hanya oleh iman dalam Yesus Kristus. Paulus, yang juga orang Yahudimembuktikan pengajaran yang salah yang mengatakan bahwa orang Kristen non Yahudi harus masuk kedalam “Yudaisme” dan mengikuti dengan ketat setiap hukum Musa. Paulus meringkas Injil lalu menerangkan bagaimana Abraham diselamatkan oleh iman sekitar 400 tahun sebelum hukum Taurat dinyatakan melalui Musa. Setelah mempertahankan kelayakannnya sebagai seorang Rasul, Paulus menutup dengan berbicara mengenai berjalan dalam Roh dan buah Roh.
  • 10. Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus Tujuan risalat ini ialah memberikan petunjuk mengenai Una Sancta. Pembukaannya disusun dengan Ucapan Syukur. Disini pengarang munggunakan banyak sekali bahan yang ada pengarang menulis sebagai “Paulus” dan dengan demikian menunjukan bahwa ia ingin berdiri dalam tradisi paulus. Kitab ini ditulis oleh rasul Pulus antara tahun 60 dan 61 Masehi. Yang tujuannya untuk orang-orang kristen di Efesus Dalam perjalanan pengabaran Injilnya yang ketiga, Paulus tinggal di Efesus dan selama dua tahun berkhotbah dan mengajar di sana (Kisah 19:1,8-10; 20:31). Selama ia tinggal di sana banyak orang bertobat dan memutuskan untuk meninggalkan penyembahan kepada Diana dan menjadi orang-orang Kristen yang sejati: Efesus tidak membahas masalah masalah atau situasi khusus dalam gereja. Sebaliknya, Efesus ditulis untuk memberi dorongan kepada Tubuh Kristus agar semakin dewasa di dalam-Nya. Paulus menunjukkan gambaran rencana dan tujuan Allah sejak dunia diciptakan. Semua keistimewaan dan kesatuan Kristus berikan pada orang percaya menyiapkan mereka setiap hari untuk peperangan rohani. Bimbingan praktis diberikan untuk hubungan suami-istri (pasal 5); orang tua dan anak-anak, serta majikan da hamba (pasal 6). PAulus membagikan bahwa bila seorang Kristen ingin berhasil, ia harus mula mula menyadari kekayaan kedudukan di dalam Kristus, dan kuasa didapatkan bila ia “memakai senjata Allah selengkapnya” (6:11)
  • 11. Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi Paulus mendirikan gereja di Filipi pada perjalanan penginjilan yang kedua. Disini kita hanya menentukan gagasan-gagasannya, dan tak ada petunjuk tentang fungsi mereka. Tetapi kita tak bole menyimpulkan fungsi tersebut dalam terang apa yang berlangsung pada gagasan teks ini. Setelah itu muncul himbauan-himbauan dan tingkah laku yang layak. Paulus menjalin himbauan kasih yang rendah hati, kesatuan dan kesiapan untuk untuk menderita, dengan nyayian kristus. Tetapi disampingitu ia pun berharap bisa pergi sendiri kesana. Paulus menuntut bahwa apapuntingkat kesempurnaan yang telah dicapai, hal itu harus terbuktu dalam gereja itu Kita hanya dapat menduga-duga bagaimana hubungan waktu antara ketiga surat Filipi tersebut, kitab iniditulis oleh rasul Paulus yang tempat penulisannya dari penjara Roma, yang tujuannya untuk jemaat di Filipi. Pokok penting dalam hal ini ialah Surat yang hangat dan penuh kasih sayang dari Paulus ini memuji orang-orang Filipi atas iman dan dukungan mereka. Ia menasehati mereka untuk memusatkan hidup mereka dalam Kristus dan merasa puas dalam segala keadaan. Paulus hanya memiliki sedikit kesempatan untuk menjawab masalah-masalah di dalam gereja, meskipun ada dua orang wanita yang sedang bertengkar yaitu Euodia dan Sintikhe, dinasehati untuk menyelesaikan perbedaan diantara mereka (pasal 4). Paulus menetapkan tujuan yang paling mulia di hadapan mereka:intuk hidup dalam kesatuan ilahi dan kasih, menjadi kuat di dalam doa, dan dengan penuh sukacita mengikuti teladan Juruselamat mereka, yaitu Yesus Kristus.
  • 12. Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose Singkat saja yang menyebut Paulus sebagai pengirimnya bersama-sama dengan Timotius, Ini memberikan kesan mengenai adanya suatu persekutuan yang harmonis, tetapi sudah tentu hal yang harmonis yang tidak menghilangkan kenyataan bahwa didalam atau sekitarnya. Dan Paulus juga melihat keadaan gereja di Kolose pada waktu itu, sehingga kedudukannya diungkapkan dalam memperkuat wewenang Epafras yang dibelakangnya Kitab ini di tulis sekitar tahun 60-61 Masehi, oleh rasul Paulus yang tempat penulisan dari penjara di Romawi, yang tujuannya untuk jemaat di Kolose. Gereja di Kolose juga diperhadapkan dengan beberapa orang percaya dari kalangan Yahudi yang masih percaya bahwa orang-orang Kristen dituntut agar tetap mentaati hukum-hukum Musa dan juga adanya orang-orang lain yang mempraktekkan penyembahan kepada malaikat-malaikat. Karena itu Paulus mengemukakan tentang kecukupan Kristus yang dapat memenuhi segala sesuatu. Jika mereka mengikuti teladan Kristus, peraturan-peraturan untuk hidup suci ini memberi mereka kebebasan dari peraturan-peraturan manusia.
  • 13. Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika Surat Paulus yang belakangan pembukaan surat ini relatif singkat Silvanuis dan Timotius disebutkan bersama-sama dengan Paulus dalam mengirimkan surat itu. Penerimanya ialah jemaat di Tesalonika, Ibu kota Makedonia sebuah Provinsi Romawi. Alasan tujuan penulisan kitab ini ialah secara khusu alasan tadi tidak menjelaskan mengapa bagian pertama begitu panjang lebar isinyaatau mengapa Paulus menerangkan dengan amat terinci masalah-masalah yang begitu dikenal oleh gereja. Ketika Paulus tiba di Tesalonika ia datang dari suatu penganiayaan, karena itu tinjauan terrinci tentang masa lalu bukan Cuma sekedar kenagan historis. Paulus juga mengutarakan sesuatu yang dikenal, namun tidak mencolok jelas. Surat I Tesalonika ini merupakan surat penggembalaan kepada gereja di Tesalonika yang dialamatkan untuk menaggapi keadaan sesungguhnya yang dijumpai gereja. Kita ini ditulis oleh rasul Paulus pada tahun 50-51 Masehi yang tempat penulisannya di Korintus yang tujuannya kepada jemaat di Tesalonika. Allah mengharapkan orang beriman untuk menjadi teladan bagi mereka yang belum percaya. Poko penting dalam kitab ini ialah Allah mengharapkan orang beriman untuk menjadi teladan bagi mereka yang belum percaya. Aniaya bukanlah alasan untuk meninggalkan Allah. Kemenangan puncak kita ada di dalam Kristus. Kedatangan Kristus yang kedua kalinya pasti terjadi. Orang Kristen wajib berdoa bagi gereja serta pemimpin-pemimpin mereka. Hidup dalam kesucian adalah kehendak Allah bagi setiap orang percaya.
  • 14. Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika Kita tidak menemukan kesejajaran yang demikian sama pada surat-surat Paulus, jemaat membicarakan sama positifnya sama seperti dalam I Tesalonika, tetapi di Paulus memuji Jemaat Tesalonika dengan gereja-gereja lainnya dalam hal ini saja I Tesalonika membuktikan dirinya sebagai surat yang pertama. Selain itu, ada unsur-unsur dalam II Tesalonika Membuktikan dirinya sebagai Surat yang kemudian. dalam periode setela Paulus, salah satu pengarang berupaya menghempang penyimpangan Gnostik, ketika ajaran itu memasuki jemaat, ini berarti disini digunakan pendekatan gaya Paulus tetapi semua itu disajikan bukanlah dan gaya khas Paulus. Surat ini kemungkinan besar ditulis tak lama setelah tahun 70, yang tujuannya kepada orang percaya di Tesalonika. Dalam surat kepada jemaat Tesalonika ini, Paulus menekankan betapa pentingnya orang-orang Kristen mengunakan waktunya dengan bijaksana. Mereka menerima pujian atas pertumbuhan rohani mereka dan menerima janji penghakiman atas penganiayaan mereka. Peristiwa yang akan terjadi pada hari Tuhan telah diceritakan secara garis besar, termasuk kemurtadan besar yang akan terjadi. Paulus menasehati jemaat Tesalonika untuk tetap setia dalam pelayanan kerena kedatangan Kristus tidak diketahui. Namun, kepastian mutlak dari kedatangan-Nya telah diketahui dan inilah inti pengajaran Paulus.
  • 15. Surat Paulus yang Pertama kepada Timotius Paulus menulis surat 1 Timotius sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum dalam pasal terakhir Kisah Para Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami Paulus di Roma, rupanya berakhir dengan kebebasan. Paulus meninggalkan Roma menuju ke arah barat ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang sudah lama dicita-citakannya (bd. Rom 15:23-24,28). Berdasarkan data dalam Surat-Surat Penggembalaan ini, Paulus kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya Kreta, Makedonia, dan Yunani) untuk pelayanan selanjutnya. Sementara waktu ini (sekitar tahun 64-65 M), Paulus menugaskan Timotius sebagai wakil rasuli untuk melayani di Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, Paulus menulis surat yang pertama kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian dia menulis kepada Titus. Setelah itu, Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia menulis surat yang kedua kepada Timotius, tidak lama sebelum dia mati syahid pada tahun 67/68 M (lihat 2Tim 4:6-8). Kitab ini ditulis oleh rasul Paulus sekitar tahun 65 M, yang tempat penulisan kemungkinan di penjara Romawi. Tujuan dari kitab ini Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya, mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu; dan memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus.
  • 16. Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius Surat ini ditulis oleh rasul Paulus, yang waktu penulisannya sekita 66-67 M, kitab ini di Tulis dalam penjara Romawi, dimana Kaisar Nero menghentikan perkembangan kekristenan di Roma pada waktu itu. Tujuan dari kitab ini ialah mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya. Bagaimanapun kondisi Paulus yang menyedihkan, perhatian utamanya adalah Timotius dan pelayanannya karena ia yakin bahwa ketika kematiannya telah tiba, Allah akan memberikan kepadanya sebuah rumah yang kekal, yang menanti di sorga. Paulus memperingatkan Timotius untuk tidak pernah merasa malu akan Injil, melainkan terus tabah dalam iman dan ketaatan. Kemudian ia memberikan petunjuk bahwa pada hari hari akhir akan muncul suatu keadaan yang menghancurkan karena manusia berpaling dari Allah, karena manusia memuliakan dosa, dan bahwa ia harus menghindari mereka yang merugikan pelayanan terhadap Kristus. Firman Allah dinyatakan sebagai kuasa dan inspirasi Allah untuk menyelesaikan dan memperlengkapi orang beriman bagi pelayanan. Paulus mengakhiri dengan meminta Timotius untuk segera datang menjenguknya segera.
  • 17. Surat Paulus kepada Titus Surat ini disebut surat pengembalaan. Surat ini ditulis sekitar tahun 65-66 M, oleh rasul Paulus, yang mulanya ditujukan kepada Titus. Dan tempat penulisnya Tidak pasti (kemungkinan dari Yunani atau Makedonia). Tujuan dari surat ini, terutama untuk menugaskan Titus, menata apa yang ditinggalkan Paulus di Kreta, termasuk penetapan penatua (Tit 1:5); membantu jemaat tumbuh dalam iman, pengetahuan akan kebenaran, dan kesalehan (Tit 1:1); membungkam guru-guru palsu (Tit 1:11); dan datang kepada Paulus setelah ia diganti oleh Artemas atau Tikhikus (Tit 3:12). Pokok penting dalam surat ini, Permintaan Paulus dalam surat ini adalah supaya Titus menunjuk penatua yang cakap dalam setiap kota untuk meminpin orang-orang percaya di pulau Kreta. Desakan yang khusus ini diberikan kepada orang-orang tua dan muda, pria dan wanita, untuk hidup benar karena mereka menantikan kedatangan Yesus Kristus kembali. Orang-orang percaya didorong untuk melakukan pekerjaan baik, tetapi diperingatkan untuk mengigat bahwa mereka dibenarkan oleh karena kemurahan dan anugerah Allah. Paulus mengunakan surat ini untuk memberi Titus kebijaksanaan rohani yang diperlukan untuk meminpin gereja dengan efektif.
  • 18. Surat Paulus kepada Filemon Gagasan utama dari surat ini ialah kenyataan baru yang sudah masuk dalam ke dalam seseorang yang berada didalam Kristus. Hal ini sudah tentu akn melahirkan akibat-akibat dalam hubungan antara tuan dan hamba, namun demikian keadaan resmi seperti ini tidak ditumbangkan. Paulus menulis surat ini dari penjara , Paulus barang kali kemudian menulis suratnya yang ketiga kepada jemaat di Filipi-dan yang pasti juga surat korintus-setelah pembebasannya. Surat ini di tulis pada tahun 61 dan 62 Masehi, yang tujuannya Filemon, juga kepada Apfia dan Arkhipus (kemungkinan adalah istri dan putera Filemon), dan juga kepada jemaat di Kolose yang bertemu di rumah Filemon. Pokok penting dalam surat paulus ini dia memohon dengan sangat supaya Filemon, sebagai saudara dalam Kristus (ayat File 1:8-9,20-21) menerima Onesimus kembali, bukan sebagai hamba tetapi sebagai saudara dalam Kristus (ayat File 1:15- 16). Paulus menyatakan bahwa Onesimus (yang artinya "berguna") yang dahulu "tidak berguna", tetapi sekarang "berguna" bagi Paulus dan Filemon (ayat File 1:10- 12). Paulus ingin Onesimus dapat tinggal di Roma, tetapi sebaliknya mengirimnya kembali kepada tuan yang memilikinya (ayat File 1:13-14). Paulus menawarkan diri sebagai pengganti untuk hutang Onesimus dan mengingatkan Filemon tentang hutang budinya kepada Paulus (ayat File 1:17-19). Surat ditutup dengan salam dari beberapa teman sekerja di Roma (ayat File 1:23-24) dan pengucapan syukur (ayat File 1:25).
  • 19. Surat kepada Orang Ibrani Ibrani bukanlah suatu terjemahan dari bahasa Ibrani, melaikan ditulis dalam bahasa Yunani. Ibrani tentunya telah ditulis sebelum tahun 96 Masehi. Karena Surat 1 Clement mengutipnya, kendatipun tidak secara khusus mengacu kepadanya. Kendati demikian kenyataan ini bukanlah alasan untuk mengusulkan tanggal sebelum tahun 70 M., karena pokok permasalahannya adalah soal teologis, bukan historis. Penulis kitab ini tidak disebutkan begitu juga dengan tempat penulisan Tidak diketahui pasti (kemungkinan Roma). Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. Penulis berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian. Pokok penting dalam kitab ini Surat Ibrani ini lebih mirip dengan suatu khotbah daripada sebuah surat. Penulis menggambarkan karyanya ini sebagai "kata-kata nasihat" Ibr 13:22. Keunggulan Yesus Kristus atas para nabi dan malaikat. 1:1- 2:18. Keunggulan Yesus Kristus atas Musa. 3:1-4:13. Yesus Kristus, Imam yang lebih ungul. 4:14-7:28. Keunggulan perjanjian dan pengorbanan Yesus Kristus. 8:1- 10:18. Ketaatan melalui iman. 10:19-12:29. Petunjuk penutup. 13:1-25.
  • 20. Surat Yakobus Faktor-faktor serupa harus dipertimbangkan dalam mencoba menetukan masalah kepengarangan. Kemungkinan yang paling tepat hanyalah Yakobus anak Zebedeus dan Yakobus saudara Yesus, tetapi yang menulis kitab ini oleh Yakobus Saudara Yesus, karena Yakobus anak Zebedus disisikan karena mati syahid sekitar tahun 44 M. Kitab ini di tulis pada tahun 45 – 49 Masehi, yang tempat penulisannya di Yerusalem. Yang tujuannya, untuk membangun semangat orang percaya Yahudi yang sedang menderita berbagai pencobaan yang menguji iman mereka, memperbaiki berbagai pengertian yang salah mengenai sifat iman yang menyelamatkan, dan menasihatkan dan membina pembacanya mengenai hasil-hasil praktis iman mereka dalam hidup yang benar dan perbuatan yang baik. Hal penting dalam Surat ini; Pendahuluan. 1:1. Ujian dan percobaan. 1:2-18. Karakteristik iman yang sejati. 1:19-2:26. Batu sandungan. 3:1-5:6. Iman yang membawa kemenangan. 5:7-20.
  • 21. Surat Petrus yang Pertama Surat pertama Petrus ini dikenal baik dan dibaca secara luas oleh jemaat mula-mula, surat ini ditulis oleh rasul Petrus, sudah jelas bahwa waktu penulisanya sebelum ia meningal yakni pada masa penganiayaan orang-orang kristen yang dimulai oleh Kaisar Nero tahun 64 atau 65, yang tempat penulisanya di Roma (secara simbolik mengacu kepada Babilon). Tujuannya Petrus menulis surat pengharapan yang penuh dengan sukacita ini untuk memberikan kepada orang percaya pandangan yang ilahi dan abadi bagi kehidupan di bumi dan untuk memberikan bimbingan praktis kepada mereka yang mulai mengalami penderitaan yang berat sebagai orang Kristen di dalam masyarakat kafir. Petrus khawatir kalau-kalau orang percaya membangkitkan ketidaksenangan pemerintah dan menasihatkan mereka untuk mengikuti teladan Yesus dalam menderita dengan tidak bersalah, benar, dan luhur. Poko pentinga dalam hal ini bahwa mereka mempunyai suatu panggilan yang mulia dan warisan sorgawi di dalam Yesus Kristus (1Pet 1:2-5); bahwa iman dan kasih mereka di dalam hidup ini akan diuji dan dimurnikan sehingga akan mengakibatkan pujian, hormat, dan kemuliaan pada saat kedatangan Tuhan (1Pet 1:6- 9); bahwa keselamatan yang besar ini sudah dinubuatkan oleh nabi-nabi PL (1Pet 1:10-12); dan orang percaya harus hidup kudus, jelas berbeda dari dunia yang tidak selamat di sekitar mereka (1Pet 1:13-21). Orang percaya, yang terpilih dan dikuduskan (1Pet 1:2) merupakan bayi-bayi yang bertumbuh yang memerlukan susu murni Firman Allah (1Pet 2:1-3), batu-batu hidup yang sedang dibangun menjadi suatu rumah rohani (1Pet 2:4-10), dan orang asing yang mengembara melewati negara asing (1Pet 2:11-12); mereka harus hidup dengan hormat dan rendah hati dalam hubungan mereka dengan setiap orang selama perjalanan ini (1Pet 2:13--3:12).
  • 22. Surat Petrus yang Kedua Kitab ini ditulis oleh rasul Paulus yang tahun penulisannya 66 dan 68 Masehi, tempat penulisan di kemungkinan di Roma. Yang tujuannya untuk menasihati orang percaya agar mereka dengan tekun mengejar kesalehan dan pengenalan yang benar akan Kristus, dan untuk membeberkan dan menolak tindakan yang berakal busuk dari para nabi dan guru palsu di kalangan gereja di Asia Kecil yang sedang meruntuhkan kebenaran rasuli. Petrus meringkaskan maksudnya dalam 2Pet 3:17-18 ketika dia menasihati orang percaya yang sejati, untuk waspada supaya mereka tidak "terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum" (2Pet 3:17), dan Surat ini berisi pernyataan yang paling kuat dalam Alkitab mengenai pengilhaman, keterandalan, dan kekuasaan Kitab Suci (2Pet 1:19-21). Pasal dua dan surat Yudas sangat mirip dalam pengecaman guru palsu. Mungkin Yudas, yang kemudian menghadapi persoalan yang sama dengan guru-guru palsu, menggunakan bagian-bagian dari ajaran Petrus yang diilhami untuk mengatakan hal yang sama. Pasal tiga merupakan salah satu pasal PB yang agung tentang kedatangan Kristus yang kedua. Petrus secara tidak langsung menunjuk kepada tulisan Paulus sebagai Firman Allah dengan menyebutkannya dalam hubungan dengan "tulisan-tulisan yang lain" (2Pet 3:15-16).
  • 23. Surat Yohanes yang Pertama Penulis kitab ini ialah Yohanes, yang waktu penulisannya 85-95 Masehi. Kemungkinan di Efesus tempat penulisannya.tujuan dari surat 1 Yohanes ini ialah untuk membeberkan dan menyangkal doktrin dan etika yang salah dari para guru palsu, dan untuk menasihati anak-anak rohaninya agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang kudus dengan Allah dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh 5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra Allah (1Yoh 4:15; 1Yoh 5:3-5,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 1Yoh 4:4,13). Beberapa orang percaya bahwa surat ini juga ditulis untuk menemani Injil Yohanes. Surat ini mendefinisikan kehidupan Kristen dengan memakai istilah yang bertentangan dan dengan seakan-akan tidak memberikan peluang kompromi di antara terang dan gelap, kebenaran dan kebohongan, kebenaran dan dosa, kasih dan kebencian, mengasihi Allah dan mengasihi dunia, anak-anak Allah dan anak-anak setan. Yang penting, surat ini merupakan satu-satunya kitab PB yang berbicara mengenai Yesus sebagai pengantara (Yun. _parakletos_) kita dengan Bapa pada saat kita sebagai orang yang sungguh percaya berbuat dosa (1Yoh 2:1-2; bd. Yoh 14:16- 17,26; Yoh 15:26; Yoh 16:7-8). Berita yang disampaikan surat ini didasarkan hampir seluruhnya pada kesaksian rasuli dan bukan pada penyataan PL dahulu; petunjuk kepada PL jelas tidak ada. Karena surat ini menyampaikan Kristologi berhubungan dengan penyangkalan suatu bentuk ajaran sesat tertentu, maka itu berfokus pada penjelamaan dan darah (yaitu, salib) Yesus tanpa menyebutkan kebangkitan-Nya secara khusus. Gaya penulisannya sederhana dan berulang sewaktu Yohanes membahas berbagai istilah seperti "terang", "kebenaran", "percaya", "tetap tinggal", "mengenal", "mengasihi", "kebenaran", "kesaksian", "lahir dari Allah", dan "hidup kekal".
  • 24. Surat Yohanes yang Kedua Yohanes menulis 85-95 Masehi, dan tempat penulisan kemungkinan di Efesus. Surat ini untuk mengingatkan "Ibu yang terpilih" itu tentang hal memberi tumpangan, salam atau sokongan kepada pekerja keliling (guru, penginjil, dan nabi) yang sudah menyimpang dari kebenaran rasuli dan menyebarkan ajaran palsu, agar dia tidak ikut berperan dalam menyebarkan ajaran yang salah sehingga ikut bersalah. Surat ini mengecam ajaran palsu yang sama dengan yang dikecam dalam surat 1 Yohanes. Surat ini menggaris bawahi suatu peringatan yang juga terdapat dalam 1 Yohanes mengenai bahaya guru palsu yang menyangkal penjelmaan Yesus Kristus dan menyimpang dari berita rasuli (ayat 2Yoh 1:7-8). Yohanes memuji "Ibu yang terpilih" dan anak-anaknya yang "hidup dalam kebenaran" (ayat 2Yoh 1:4). Kasih yang sejati terwujud dalam menaati perintah Kristus dan mengasihi sesama (ayat 2Yoh 1:6). Kasih Kristen harus membedakan di antara kebenaran dan kesalahan dan tidak membuka pintu bagi guru palsu (ayat 2Yoh 1:7-9). Menerima guru palsu dengan ramah berarti berpartisipasi dalam kesalahan mereka (ayat 2Yoh 1:10-11). Surat ini singkat karena Yohanes merencanakan untuk berkunjung kepada ibu ini untuk berbicara "berhadapan muka" (ayat 2Yoh 1:12).
  • 25. Surat Yohanes yang Ketiga Surat ini kemungkinan besar ditulis dari Efesus pada bagian akhir tahun 80-an atau awal 90-an, dan di tulis oleh Yohanes. Tujuannya ialah Yohanes menulis surat ini untuk memuji Gayus atas kesetiaannya menyediakan tumpangan dan bantuan bagi para pekerja keliling yang dapat diandalkan, serta mengingatkan si pemberontak Diotrefes secara tidak langsung dan mempersiapkan jalan untuk kunjungannya sendiri. Hal penting dalam surat ini memberikan pengertian mengenai beberapa segi sejarah gereja mula-mula menjelang akhir abad pertama. Terdapat beberapa persamaan mencolok di antara 2 Yohanes dengan surat ini. Meskipun demikian, kedua surat tersebut berbeda dalam satu aspek penting: 3 Yohanes menganjurkan penyediaan tumpangan dan bantuan bagi pekerja keliling yang dapat dipercaya, sedangkan 2 Yohanes mendorong agar tumpangan dan dukungan tidak disediakan bagi pekerja yang tidak dapat dipercaya sehingga orang percaya tidak dituduh mendukung perbuatan jahat.
  • 26. Surat Yudas Surat ini ditulis oleh Yudas, hamba Yesus Kristus, saudara Yakobus, namun tidak mungkin bahwa Yudas saudara Yesus itu benar-benar merupakan pengarang naskah ini. Surat Yudas ini ditulis tahun 70-80 M. Penerima surat ini tidak disebutkan secara khusus, tetapi mungkin sama dengan penerima surat 2 Petrus. Tujuan dari surat Yudas ini untuk sangat mengingatkan orang percaya mengenai ancaman serius dari para guru palsu dan pengaruh mereka yang merusak di dalam gereja, dan untuk menantang orang percaya yang sejati dengan keras supaya mereka bangkit dan "berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus" (ayat Yud 1:3). Sehingga pokok penting dalam surat ini ialah Surat ini berisi celaan yang paling blak-blakan dan bersemangat dari PB terhadap para guru palsu. Itu menggarisbawahi betapa seriusnya ancaman ajaran palsu terhadap iman yang sejati dan hidup yang kudus bagi segala angkatan. Surat ini menunjukkan kesenangan untuk memberikan ilustrasi dengan memakai rangkaian tiga -- misalnya: tiga contoh penghukuman dalam PL (ayat Yud 1:5-7), tiga ciri guru palsu (ayat Yud 1:8), dan tiga contoh orang tidak kudus dalam PL (ayat Yud 1:11) Di bawah pengaruh penuh dari Roh Kudus, Yudas dengan leluasa menunjuk kepada sumber-sumbernya.
  • 27. Wahyu kepada Yohanes Pengarang memperkenalkan dirinya kepada para pembacanya dengan nama Yohanes. Setelah Rasul Paulus dijatuhi hukuman, terjadilah penganiayaan yang semakin dahsyat terhadap seluruh orang-orang Kristen di wilayah kerajaan Romawi. Di tengah penganiayaan inilah Rasul Yohanes yang telah lanjut usinya itu dibuang ke pulau Patmos (Wahyu 1:9), yang adalah sebuah pulau kecil yang berbatu-batu yang panjangnya kira-kira sepuluh mil dan lebarnya enam mil dan terletak kira-kira 35 mil di sebelah barat daya pantai Asia Kecil (Turki sekarang). Dalam pembuangan ini, Yohanes menerima Wahyu dari Yesus Kristus (Wahyu 1:1) mengenai tujuh jemaat yang disebutkan dalam kitab ini. Kitab ini ditulis pada 90-96 M oleh Yohanes, di Pulau Patmos laut Aegea, yang tujuannya untuk tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula. Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun. Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.