SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PAULUS
RASUL KRISTUS KE-13
Oleh :
Nama : Andy Seubelan
Nim : 20178603
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
Paulus adalah salah satu tokoh Alkitab yang sangat mengagumkan. Pengabdiannya
kepada Yesus Kristus bertolak pada pemahaman yang akurat mengenai siapa Kristus dan
siapa dirinya. Bagi Paulus Yesus adalah Tuan yang telah membeli dirinya dengan harga yang
tunai. Karena itu dalam setiap suratnya ia selalu menyebut dirinya budak Yesus Kristus, dan
bahkan dalam setiap langkah hidupnya ia selalu menempatkan Yesus sebagai satu-satunya
figur yang harus ditaati. Perjalanan hidup dan pelayanan Paulus sebagai seorang Rasul
Kristus yang ke-13 akan diuraikan dalam pembahasan kali ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Persiapan Allah atas Paulus Sebelum Pertobatannya
Tempat Kelahiran Saulus
Saulus lahir di Tarsus, di tenggara Asia Kelcil (Kisah 9:11). Tarsus kota pelabuhan
adalah pusat pertemuan dunia Timur dan Barat dari darat maupun laut. Tarsus juga terkenal
dengan budaya Yunaninya, kehidupan intelektual dengan universitas yang ditunjang
pemerintah Romawi. Pendeknya Tarsus adalah kosmopolitan, tempat lahir filsuf-filsuf
terkenal. “The cradle of civilization” dengan pemerintahan otonomi di bawah Roma. Semua
ini membawa pengaruh yang nyata kepada Saulus. Pandangannya luas, mahir berkomunikasi
dengan orang-orang dari dunia Barat maupun Timur serta memiliki pengertian yang
mendalam tentang adat istiadat, sifat-sifat dan tingkah laku mereka. Dalam situasi yang
membahayakan dirinya, beberapa kali Saulus mengambil manfaat dari kenyataan bahwa dia
warganegara Romawi (Kisah 16:37-38) dan lahir di Tarsus.
Masa Muda Saulus
Tempat kelahiran Saulus merupakan unsur penting dalam persiapan Allah untuk misi-
Nya bagi orang-orang “Gentiles” (bukan Yahudi/non Yahudi). Lahir dalam keluarga Yahudi,
belajar dan memahami betul Firman Allah dari Perjanjian Lama (Filipi 3:5). Dia termasuk
sekte Orthodox, pengikut kuat golongan Farisi. Dididik di sekolah agama, kemudian dikirim
ke Yerusalem untuk belajar dibawah Gamaliel, rabi terkenal pada zaman itu (Kisah 22:3)
Kepribadian dan Sifat Paulus
Paulus bukan saja sangat cerdas, dia juga memiliki semangat yang menggebu-gebu
untuk membela agama nenek moyangnya. Paulus sungguh-sungguh berusaha mentaati semua
hukum Allah secara terperinci dan cermat. Mungkin sekali pada waktu itu dia sama sekali
buta terhadap kebenaran Kristen. Saulus amat legalistik, fundamentalis dalam Judaisme,
membawa dirinya langsung kedalam sistem tradisi yang komplek (Matius 3:7). Amarahnya
berkobar-kobar terhadap “sekte baru” (Christianity) yang bagi Saulus merupakan suatu
penyimpangan (heresy) dan penghujatan (blasphemy). Saulus yang yakin akan “virtue of
religion” (kebaikan agama), menyatukan kasih dan kebencian. Karena mencintai agama
nenek moyangnya dia membenci segala yang “mengancam” agamanya (Kisah 8:3 dan 9:1).
Lahiriah Saulus tampak sebagai pembela kebenaran hukum Allah dan tak ada orang Yahudi
yang dapat mencelanya. Dia seorang yang tinggi hati, menganggap dirinya paling benar,
sebelum berjumpa dengan Kristus. Dari fakta ini, nampak bahwa Allah lah yang menentukan
tempat, waktu dan pendidikan Saulus, serta mempersiapkan rencana dan tujuan-Nya.
PERJALANAN MISI PERTAMA
46-48 AD
Pelayanan ke beberapa wilayah
Kunjungan ke Pulau Siprus
Kapal berlayar mungkin pada bulan Maret (awal dari musim pelayaran) dari kota
pelabuhan Seleukia (1k. 25 km dari Antiokhia) dan pertama mendarat di pelabuhan kota
terbesar Salamis dimana mereka memberitakan Firman Allah di rumah-rumah ibadah orang
Yahudi. Dari Salamis mereka langsung menuju ke ibukota Pafos. Di Pafos, kota
penyembahan dewi Aphrodite (Venus) dan tempat segala macam percabulan, mereka
berjumpa dengan seorang tukang sihir, nabi palsu, Yahudi bernama Bar-yesus (anak Yesus)
atau Elimas (nama Yunaninya). Dalam terjemahan Indonesia, Kisah 1:7 berbunyi “ia adalah
kawan gubernur pulau itu.” Kebiasaan pada zaman itu seorang pembesar Romawi
mempunyai pegawai seorang ahli bintang sebagai penasehat (ahli nujum). Prokonsul Sergius
Paulus yang terkenal cerdas mendengar kedatangan penginjil-penginjil, mengundang
rombongan karena dia juga ingin tahu/mendengar Firman Allah, tetapi Elimas berusaha
menghalangi supaya majikannya jangan sampai terpengaruh dan bepindah kepercayaan.
Saulus yang penuh dengan Roh Kudus langsung menatap muka Elimas dan dengan tajam
berkata: “Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan,
tidakkah engkau berhenti membelokkan jalan Tuhan yang lurus itu?” (Kisah 13:9-10). Pada
saat itu, menghadapi ancaman kehadiran kuasa roh jahat yang mengacaukan pemikiran, untuk
pertama kali kuasa Allah yang luar biasa dalam diri Saulus dinyatakan sepenuhnya. Begitu
dahsyat Roh Kudus dalam diri Saulus, maka kuasa kejahatan Iblis didalam Elimas dipatahkan
dan untuk sementara dia dibutakan oleh penghakiman Allah. Pada saat yang sama Sergius
sangat kagum dan percaya akan Firman Allah. Nama Ibraninya, Saulus diganti dengan nama
Romawi Paulus (Kisah 13:9).
Di Perga
Perga adalah kota besar di Provinsi Romawi Pamfilia, sekarang bagian Turki, yang
lokasinya 1k. 350 km sebelah utara, diseberang laut tengah dari Siprus dengan pelabuhannya
Attalia. Mengapa Paulus tidak mengijili kota pelabuhan Perga ini tetapi melanjutkan
perjalanannya ke kota Antiokhia Pisida?. Galatia 4:13-15, menyebut kalau Paulus menderita
sakit dalam perjalanan ini. Ada yang menafsirkan mungkin dia sakit malaria, walaupun
penyakit ini serius (tergantung macamnya), serangannya tidak terus-menerus, maka dia masih
dapat melayani. Dalam 2 Korintus 11:26, Paulus menceritakan perjalanan misinya demi
penyebaran Injil, yang penuh dengan penderitaan karena bahaya banjir (melintas sungai-
sungai), bahaya penyamun, berjalan terus-menerus, kurang istirahat dan kurang tidur.
Di Antiokhia Kawasan Pisida
Antiokhia berada di sekitar 5800 km di atas permukaan laut dengan udara yang lebih
sejuk dibandingkan dengan dataran rendah Pamfilia (Kisah 13:14-52). Pada hari sabat
berikutnya Paulus mengunjungi rumah ibadah yang jemaatnya sebagian besar terdiri dari
orang-orang Yahudi, meskipun diantaranya ada banyak “proselit” Yahudi, yaitu orang-orang
kafir yang pindah agama. Liturgi dalam rumah ibadah dimulai dengan deklamasi dari
“sh’ma” (dengarlah) dari Ulangan 6:4 dan doa, tetapi sebelum pengajaran yang biasanya
berkisar bacaan dari Firman Allah, pejabat rumah ibadah mempersilahkan jika ada diantara
jemaat yang ingin menyampaikan pesan untuk membangun dan menghibur jemaat.
Kesempatan untuk berbicara dihadapan orang Yahudi dan “proselit” tidak dibiarkan lewat
begitu saja. Paulus yang pengetahuannya tentang Firman Allah dari PL amat luas dan
mendalam memulai penuturannya sebagai berikut: a) Ringkasan sejarah bangsa Yahudi yang
ditulis dalam Perjanjian Lama (Kisah 13:16-22). Dimulai dengan bagaimana nenek moyang
orang Yahudi dibebaskan Allah dari perhambaan di Mesir. Dari Mesir mereka selama 40
tahun mengembara di gurun pasir, sebelum akhirnya tiba ditanah tujuan yang dijanjikan
Allah yakni kanaan. Bagaimana Allah sabar dan tetap memelihara mereka walaupun berkali-
kali mereka berkeluh kesah, bersungut-sungut dan menunjukkan kelakuan yang tak terpuji
kepada pimpinan Musa dan dan Harun. Tujuh bangsa di Kanaan dihalau dan dikalahkan dan
Allah menganugerahkan tanah-tanah mereka kepada bangsa pilihan-Nya, bangsa Yahudi
sebagai warisan. b) Memperkenalkan Injil (Kisah 13:26-37). Dalam menyampaikan Injil
Paulus menekankan pada dua pokok penting. Pertama, bahwa salib Kristus menghakimi dosa
dan membawa pengampunan dosa. Kedua, kebangkitan Kristus memberi kekuatan
pembebasan dari belenggu dosa dan membawa pembaharuan hidup. c) Penerapan Injil (Kisah
13:38-41).
Di sini Paulus menunjuk tiga hal: Pertama, melalui kematian dan kebangkitan Yesus,
pengampunan dosa telah diproklamasikan kepada semua orang. Kedua, melalui Yesus semua
orang yang percaya telah dibenarkan (justified) dari segala yang tidak bisa dibenarkan oleh
Hukum Musa. Penting dicatat di sini bahwa tak ada seorang manusia pun yang bisa mentaati
dan menjalankan Hukum Musa secara sempurna hanya Yesus, Anak Manusia yang mampu
dan sempurna menjalankan semua itu. Ketiga, bagi mereka yang tak percaya ini berarti
penolakan pemberian keselamatan dari Allah melalui Kristus, akibat penolakan ini adalah
kematian kekal. d) Khotbah Paulus yang kedua (Kisah 13:44-48). Dalam khotbah Paulus
yang kedua terjadi perdebatan dimana orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan juga yang
iri hati menghujat atau mengutuk Kristus dengan mengatakan “Bagaimana mungkin orang
yang disalib, bisa disebut Mesias?.” Melihat perbuatan orang-orang Yahudi di Antiokhia
yang menghakimi diri mereka sendiri, yaitu tidak menerima keselamatan melalui Kristus,
maka Paulus dan Bernabas segera meninggalkan orang-orang Yahudi dan berpaling kepada
orang-orang “Gentiles.” Kisah 13:47, menyebut bahwa Tuhan telah menyuruh mereka untuk
menjadi suatu cahaya bagi orang-orang “Gentiles.” Dan membawa Injil Keselamatan sampai
ke ujung dunia (Yesaya 49:6). Orang-orang “Gentiles” menerima Injil penuh dengan
sukacita, menghormati dan memuliakann Allah. Kelompok orang-orang Yahudi yang iri hati,
memakai kecerdikannya berpolitik, mereka mencemarkan nama baik kedua misionaris di
depan masyarakat, akibatnya Paulus dan Bernabas diusir dari kota itu (Kisah 13:50)
Di Ikonium (Kisah 14:1-7)
Paulus dan rombongan misinya, tiba dengan selamat di Ikonium, sebuah kota yang
penduduknya merupakan pembauran bangsa-bangsa yang datang dari pelbagai tempat seperti
Frigian (penduduk asli Ikonium), bangsa Yunani, bangsa Yahudi dan Romawi. ada beberapa
hal penting menarik dari kunjungan mereka yang pertama di Ikonium: Pertama, banyak orang
Yahudi dan Yunani yang dimenangkan menjadi pengikut Kristus (ayat 1). Kedua, kelompok
orang-orang Yahudi yang tidak percaya memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal
Allah (ayat 2). Ketiga, rombongan misi tinggal cukup lama untuk menguatkan orant-orang
yang baru dimenangkan. Keempat, penduduk kota terpecah dalam dua golongan yaitu yang
menentang (memusuhi) versus yang mengikuti, mendukung Yesus Kristus dan rasul-rasul-
Nya. Kelima, ketika rombongan Paulus mengetahui adanya komplotan yang bermaksud
menganiaya dan membunuh dengan cara melempari batu.
Di kota Listra (Kisah 14:8-20)
Listra sangat berbeda dengan Ikonium, penduduk Yahudinya sangat sedikit, hingga
kemungkinan besar dikota ini tidak ada rumah ibadah. (Syarat untuk mendirikan satu rumah
Ibadah adalah paling sedikit harus ada 10 kepala rumah tangga). Sebagian besar orang Listra
adalah orang kafir. Diantara orang Yahudi di kota ini, ada satu keluarga yang dikemudian
hari membina hubungan erat dengan Paulus. Keluarga ini adalah keluarga Timotius. Ibu
Timotius, Eunike menikah dengan seorang Yunani yang berkedudukan dan terkenal di daerah
itu (Kisah 16:1-3), sedangkan neneknya yang tinggal bersama mereka yang bernama Lois,
adalah orang yang mendidik dan memperkenalkan Firman Allah dari Perjanjian Lama kepada
cucunya (2 Timotius 1:5). Kejadian-kejadian penting di kota Listra yang dicatat di Kisah
14:6-20 mencakup: a) Penyembuhan orang yang lumpuh sejak lahir. Peristiwa ini terjadi pada
hari dimana di Listra sedang ramai dikunjungi orang karena ada suatu perayaan/hari pasar.
Orang yang lumpuh ini ikut mendengarkan apa yang dikhotbahkan oleh Paulus. Paulus
melihat adanya kepercayaan dalam orang lumpuh ini bahwa dia bisa disembuhkan dari
sakitnya. Berkat kepercayaannya, orang yang lumpuh ini berdiri dan bahkan mampu
melompat dan mulai berjalan. b) Usaha mendewasakan kedua Rasul (Kisah 14:11-15a).
Melihat mujizat penyembuhan ini orang-orang yang percaya tahayul berteriak dalam bahasa
dialek mereka bahwa “Dewa-dewa telah turun dalam bentuk manusia.” Bernabas dipanggil
Zeus dan Paulus dipanggil Hermes. Paulus dan Bernabas lalu merobek bajunya dimana ini
ekspressi orang Yahudi karena penghujatan terhadap Allah. Mereka terjun ke tenga orang-
orang banyak sambil berseru dalam bahasa Yunani kami sama sekali bukan dewa tetapi
manusia biasa seperti saudara-saudara sekalian (ayat 15). c) Paulus melanjutkan khotbahnya
di Listra (Kisah 14:15b-17).
Paulus dan Bernabas amat kuatir melihat pemujaan berlebihan orang-orang Listra
terhadap mereka berdua, membiarkan orang-orang memuja diri mereka sama sepertinya
mereka ikut menghujat Allah walaupun secara tak langsung. Memahami ketidak acuhan dari
orang-orang yang tidak bertuhan, Paulus sekarang berbicara dengan hikmat-marifat dan
penuh hormat. Pertama, Paulus mulai dengan dasar dari semua pewahyuan yaitu bahwa Allah
adalah pencipta alam semesta dengan segala isinya. Dia menunjuk kepada keagungan kasih
Allah yang menurunkan hujan yang menyuburkan tanah dengan tumbuh-tumbuhan yang
menghasilkan panen mencukupi kebutuhan makan minum mereka, juga Allah mengisi hati
mereka dengan kegembiraan seperti perayaan pada hari itu. Kedua, Paulus sekeras mungkin
mengingatkan orang-orang bahwa dia dan Bernabas hanyalah utusan Allah yang hidup.
ketiga, Paulus membahas ketidak acuhan mereka, bahwa Tuhan dimasa-masa yang lalu
membiarkan semua bangsa berjalan dengan buah pikiran mereka sendiri. Dia
mengimplikasikan bahwa ketidak acuhan adalah kesalahan dari bangsa itu sendiri, karena
Allah telah memberikan kepada mereka kesaksian melalui ciptaan ddan kebajikan-Nya. d)
Pelemparan batu terhadap Paulus (Kisah 14:19). Orang-orang Yahudi dari Ikonium dan
Antiokhia yang tidak percaya berdatangan ke Listra dengan maksud atau tujuan memusnakan
“ajaran baru.” dengan cara-cara yang licik mereka dengan mudah membujuk rakyat yang
setengahnya lalu melempari Paulus dengan batu. Masa yang menyangka Paulus telah mati
karena lemparan batu, menyeret tubuhnya keluar kota dan meninggalkan jazadnya tergeletak
disitu. e) Paulus dihidupan/disembuhkan kembali (Kisah 14:20). Setelah amarah masa
mereda, murid-murid Kristus di sore harinya keluar kota mungkin dengan tujuan mengubur
jenazah Paulus. Ketika mereka sedang berdoa mengelilingi jazad Paulus, tiba-tiba Paulus
bangkit dan bahkan di beri Allah kekuatan dan mereka semua kembali ke kota Listra.
Keesokan harinya Paulus dan Bernabas diam-diam melanjutkan perjalanan menuju kota
Derbe.
Di Kota Derbe
Di kota ini tidak ada catatan tentang penganiayaan. Paulus diberi Allah waktu
beristirahat untuk melanjutkan pemberitaan Injil lagi. Dia memenangkan banyak pengikut
Kristus tanpa ada halangan selama tinggal di Derbe. Kesetiaan dan kasih Paulus kepada
Kristus yang amat besar, menarik banyak orang dari berbagai golongan, bangsa dan negara.
Maka tak mengherankan kalau orang-orang yang baru bertobat juga rela menderita bagi
Kristus, setelah mereka melihat contoh kemenangan dalam penderitaan yang dilihat mereka
dalam diri Paulus dan Bernabas
Perjalanan Pulang ke Antiokhia di Siria (Kisah 14:21-28)
Dalam perjalanan pulang Paulus dan Bernabas mereka tidak melalui jalan terpendek
dan termudah untuk sampai ke Antiokhia namun mereka melalui jalan yang besar/jalan yang
panjang. Tujuan mereka adalah untuk sekali lagi menghibur dan memperkuat umat Kristen di
wilayah ini agar kepercayaan mereka tumbuh subur. Dalam kesempatan ini Paulus dan
Bernabas juga memilih penatua-penatua bagi umat Kristus di setiap gereja dengan doa dan
puasa menyerahkan mereka kepada Tuhan (Kisah 14:23). Inti khotbah Paulus dalam
kunjunag kembali ke kota-kota tersebut adalah Pertama, Menguatkan mereka agar tetap terus
teguh berdiri di atas iman dalam pribadi dan karya Yesus Kristus yang sudah digenapi bagi
mereka. Kedua, mempersiapkan murid-murid supaya bertahan dalam pencobaan. Ketiga,
menyatukan mereka dalam gereja. Keempat, menyerahkan mereka kepada Tuhan.
PERJALANAN MISI KEDUA
49-52 AD
Perbedaan Pendapat antara Paulus dan Barnabas (Kisah 15:36-40)
Setelah kembali dari sidang Yerusalem, Paulus, Barnabas dan Silas mengambil
keputusan untuk tetap tinggal di Antiokhia karena merasa dapat membantu pelayanan,
menyatukan gereja melalui ajaran Alkitab yang sehat dan membawa banyak orang menerima
Kristus. Oleh dorongan Roh Kudus, Paulus menyadari selain mengabarkan Injil, dia juga
bertanggung jawab membawa orang-orang yang baru percaya kedalam kedewasaan iman
mereka (Matius 28:19, 20; Efesus 4:12, 13; Filipi 1:8; Kolose 1:28; 1 Tesalonika 2:17) dan
juga menyampaikan keputusan sidang Yerusalem. Karenanya dia merencanakan perjalanan
misi pertama. Bernabas setuju dengan usul rencana Paulus mengunjungi jemaat di gereja-
gereja yang mereka telah bangun bersama dan ingin memberi kesempatan lagi kepada
saudaran sepupunya yang sekarang sudah lebih dewasa, Markus. Paulus tidak setuju
mengingat kejadian di Perga dan pentingnya mis yang akan ditempuh. Markus adalah
seorang yang berharga bagi pelayanan pekerjaaan Tuhan, tetapi dia juga menimbulkan
keraguan antara keberhasilan dan kegagalan, “pemberontak’ dan kurang bertanggung jawab.
Pada akhirnya Barnabas dan Paulus memutuskan untuk berpisah. Pelayanan Paulus meliputi
daerah yang lebih luas dari Barnabas, khususnya karena dia adalah rasul Yesus Kristus.
Perjalanan Paulus dan Silas
Paulus dan Silas memilih jalan darat dari Siria ke Klikia (sekarang Turki). Di provinsi
kelahirannya, mereka mengunjungi jemaat dari gereja-gereja yang didirikannya sebelum
Paulus diminta/dijemput Barnabas untuk membantu di Antiokhia (Galatia 1:21). Persoalan
penyunatan di khotbahkan dan dia menunjukkan surat keputusan sidang Yerusalem yang
didukung oleh Silas. Juga mereka berusaha keras menguatkan iman kepercayaan jemaat
setempat (Kisah 15:41)
Dari Klikia ke Derbe dan Listra
Kota Listra adalah tempat tinggal keluarga Timotius yang sudah dikenalnya sejak
misi perjalanan pertama (Kisah 14:8-14). Dalam 1 Timotius 1:2, Paulus menyebut Timotius
“anakku yang sah dalam iman.” Sebelum Paulus mengajak Timotius untuk ikut misi
pelayananya, dia menyelidiki dengan teliti reputasi pribadi Timotius di kalangan orang-orang
percaya di Listra dan Ikonia. Timotius adalah pemuda yang berbudi baik namun ia belum
disunat. Karena kuatir akan hal ini (tak disunat) akan dijadikan “penghalang” oleh orang
Yahudi yang memang menentang penginjilannya, maka Paulus menghimbau Timotius agar
dia disunat. Paulus mengambil keputusan memohon kepada Timotius untuk disunat atas dasar
prinsip: jika seorang Yahudi menjadi Kristen, dia tidak perlu meninggalkan identitas bangsa
dan budayanya. Begitu juga orang “Gentiles” yang menjadi Kristen, tidak harus mengikuti
budaya dan tradisi Yahudi. Budaya, tradisi, kebiasaan sosial, upacara lahiriah tidak ada
hubungannya dengan kehidupan rohaniah; yang berarti hanyalah iman dan kesetiaan
(1Korintus 7:8,19; 9:20,21; Galatia 5;6). Pada kunjungan kedua kalinya, Paulus mencoba
mengoreksi dua bahaya yang sedang menjalar masuk ke dalam gereja-gereja Galatia.
Pertama, mengingatkan mereka bahaya dari “Judaizers” yang memaksakan bahwa, percaya
dalam Kristus sebagai persayaratan keselamatan tidak cukup dan menambahkan keharusan
berbuat jasa dan kinerja, penyunatan dll. (Galatia 1:7; 5:1-12; 6:12). Kedua, mengingatkan
bahaya menjadikan “kebebasan” kristen sebagai semacam surat ijin. Galatia 5:13, Paulus
menulis agar mereka yang telah diselamatkan untuk tidak menyalahgunakan
“kemerdekaannya” untuk memuaskan nalurinya yang cenderung melakukan tindakan dosa,
tetapi memanfaatkannya untuk melayani sesamanya dalam kasih Kristus.
Panggilan ke Makedonia (Kisah 16:6-10)
Keinginan Paulus melayani Asia Kecil (sekarang termsuk Turki) di kota-kota yang
strategis seperti Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadefia dan Laodikia, tidak
dikabulkan Tuhan. Roh Kudus dengan jelas menyatakan, bahwa belum tiba saatnya. Setelah
mereka berjalan ke arah utara melalui Frigia dan daerah Galatia dan sampai di Misia, mereka
ingin ke Bitina (Provinsi lain, timur laut dari Misia) tetapi Roh Kudus tidak mengijinkan.
Tidak ada jalan lain kecuali pergi ke Troas, sebuah kota pelabuhan. Sampai di Troas mereka
masih belum pasti kemana selanjutnya mereka akan dibawa Allah. Pada titik yang kritis ini,
Allah memberi pimpinan-Nya yang jelas melanjutkan terus masuk wilayah Makedonia
sesudah Paulus mendapatkan penglihatan (Kisah 16:9).
Kota pertama, Filipi di Makedonia yang dikunjungi (Kisah 16:11-14). Kota itu
dinamakan Filipi untuk mengabadikan nama ayah Iskandar Agung, Filip II dari Makedonia.
Kota Filipi penduduk Yahudinya hanya sedikit, kurang dari 10 keluarga, karena itu tidak ada
rumah ibadah. Serombongan kecil wanita berkumpul di tepi sungai di luar kota untuk berdoa,
membaca dan membahas Firman Allah dari Perjanjian Allah. Seperti biasanya, Paulus
terlebih dahulu mencari tahu apakah kota itu ada rumah ibadah atau tidak. Maka pada hari
sabat mereka menemui kelompok kecil wanita Yahudi yang sedang berkumpul. Dalam
kelompok ini ada seorang wanita yang bernama Lidia yang adalah tokoh penting yang berasal
dari Tiatira. Allah membuka hati Lidia dan dia dibaptis bersama seluruh rumah tangganya.
Lidia memohon keempat penginjil untuk tinggal dirumahnya yang kemudian menjadi gereja
pertama di Filipi. Kota kedua, Tesalonika di Makedonia yang dikunjungi (Kisah 17:1-9)
Rombongan Paulus melalui kota Amfipolis dan Apolonia dan mencapai Tesalonika. Seperti
biasanya Paulus memulai pelayanan di setiap kota kepada bangsanya sendiri bangsa Yahudi.
Ia juga mengunjungi rumah-rumah ibadah, bercakap-cakap, bertukar pendapat dengan orang-
orang Yahudi setempat. Pada kesempatan ini, Paulus mengemukakan tiga pokok penting
yaitu pertama, mengenai nubuatan di Perjanjian Lama bahwa Mesias (Kristus) harus
menderita. Kedua, bahwa Mesias bangkit kembali dan yang ketiga Yesus yang di
beritakannya ini sesunguhnya adalah Mesias. Kota ketiga, Berea yang dikunjungi di provinsi
Makedonia (Kisah 17:10-15). Berea adalah kota penting, dan Paulus memakai jemaat Berea
sebagai teladan dimana mereka menerima Firman Allah dengan segala kelapangan hati dan
setiap hari mereka menyelidiki, mempelajari Kitab Suci untuk mendapat pengetahuan yang
lebih dalam. Banyak orang Yahudi Berea yang menjadi Kristen, juga beberapa wanita dan
pria dari keluarga Yunani terkemuka.
PERJALANAN MISI KETIGA
53-57 AD
Pelayanan Paulus di Efesus (Kisah 19:1-40)
Paulus bertemu dengan dua belas murid-murid Yohanes Pembaptis (Kisah 19:1-7)
Ketika Paulus tiba di Efesus ia berjumpa dengan dua belas orang yang latar belakang yang
sama dengan Apolos dimana mereka telah menerima baptisan Yohanes. Ketika Paulus
menanyakan mereka tentang Roh Kudus dan ternyata mereka sama sekali belum pernah
mendenger adanya Roh Kudus. Kemudian Paulus menjelaskan kepada mereka bahwa
baptisan Yohanes adalah baptisan pengakuan dosa. Paulus mengatakan kepada mereka untuk
percaya kepada Tuhan Yesus. Pada saat itu juga menerima pembaptisan ulang yaitu baptisan
dalam nama Yesus Kristus. Ketika Paulus menaruh tangannya memberkati mereka Roh
Kudus turun atas mereka dan mereka mulai berbicara “lidah” (spoke in tongues) dan
bernubuat (prophesied). Karunia mujizat (supranatural), seperti kesembuhan yang diberikan
kepada rasul-rasul Kristus pada jaman gereja semula dan bahasa roh kepada orang-orang
tertentu diperlukan untuk membuktikan kebenaran penginjilan mereka berasal dari Tuhan.
Allah juga memberi karunia-karunia yang natural bagi setiap orang percaya, seperti karunia
mengajar, berkhotbah, memberi, menasihati, menghibur dan sebagainya. Semua kerinduan
melayani Kristus adalah karunia pemberian dari Allah.
Ketika Paulus tiba di Efesus, ia mengunjungi rumah ibadah selama tiga bulan
berturut-turut. Dengan berani dan tegas dia berusaha meyakinkan pendengar-pendengarnya
tentang kerajaan Allah. Paulus juga meneruskan untuk mengajar di balai pendidikan Tiranus
selama dua tahun. Jemaat Efesus terdiri dari macam-macam golongan (campuran). Banyak
yang seperti dua belas murid Yohanes, oran-orang Yahudi yang masih mengikuti adat budaya
lama “Gentiles” dengan latar belakang kafir dan sebelumnya sama sekali tidak mengenal
Allah Perjanjian Lama. Di Efesus juga sudah ada orang-orang Kristen yang bekerja bersama
dengan Paulus seperti Priska dan Akwila (Roma); Timotius (Listra) dn Erastus (Korintus);
Gayus dn Aristarkhus (Tesalonika); Titus, Tikhikus dan Trofinus (Efesus), dan Apolos
(Aleksandria). Selama dua tahun Paulus memusatkan pelayanan setiap hari dengan mengajar,
memakai cara diskusi dari filsuf-filsuf Yunani jaman itu (yang dimulai oleh Sokrates), dan
juga dengan cara-cara yang ia dapat dari guru-guru ahli Taurat (dari Gamaliel). Pelayanan
Paulus sangat padat. Paulus yang memulai pekerjaan ‘kasar” yaitu membuat tenda sebelum
fajar (band. 1Tesalonika 2:9 dikatakan kalau dia bekerja siang malam). Ketika perdagangan
ditutup kebanyakan orang beristirahat, Paulus mengajar di balai pendidikan Tiranus dan juga
melakukan pelayanan pribadi dari rumah ke rumah. Kisah 20:20-21, mengungkapkan kalau
Paulus tak ragu-ragu untuk berkhotbah, mengajar di depan umum atau di rumah-rumah;
menyatakan kalau semua orang (Yahudi, Yunani, “Gentles”) harus berpaling kepada Allah
untuk memohon pengampunan dan percaya kepada Tuhan Yesus.
a. Sumber kuasa mujizat yang memuliakan Kristus (19:11-22)
Ketika Yesus Kristus Hidup di dunia ada dua macam pelayanan, Dia menyatakan Injil-
Nya dengan mengajar, berkhotbah dan juga memberi ajaran/nasihat perorangan. Sealin
dari kat-kata-Nya di dukung dengan kuasa Ilahi supranatural yang merubah hidup
jasamani dan kerohanian pendengar-Nya. sekarang, jaman karya Roh Kudus dan kisah
para rasul adalah kisah Roh Kudus, dimana Kristus tinggal dalam setiap orang percaya
dimana selalu ada kenyataan dari kehadiran-Nya. Allah melalui ketergantungan dan
penyerahan diri sepenuhnya dari Paulus, melakukan mujizat-mijizat luar biasa (Kisah
19:11-12).
b. Bahaya dari pemalsuan kuasa Ilahi (Kisah 19:13-20)
Di jama Paulus ada saja orang yang mencoba melakukan pemalsuan dengan menggunkan
kuasa Roh Kudus. Mereka memanfaatkan psikologi orang dengan mantra-mantra tertentu
atau memakai kata-kata dari Injil. Contohnya: beberapa tukang sihir/dukun Yahudi
(Kisah 19:13), Simon Magus (Kisah 8:9-25) dan Bar-Yesus (Kisah 13:6-12). Roh jahat
mengenal kuasa dari Tuhan Yesus Kristus yang ada dalam diri seseorang, tetapi Iblis tahu
jika orang itu hanya berlagak (berpura-pura) dan sebenarnya sama sekali tidak ada
kehadiran Kristus dalam orang itu. Sangat berbahaya jika kita berusaha berhubungan
dengan kuasa supranatural selain yang dari Allah. Sangat berbahaya “Memalsu”,
memakai nama Tuhan Yesus tanpa kenyataan dan perilaku hidup menurut kehendak-
Nya. bahwasanya Roh jahat mengenal dan memberi kesaksian dengan menolak otoritas
dari tukang sihir/dukun untuk keluar dari korbannya. Ini menegaskan bahwa kuasa
pengusiran setan hanya milik Yesus dan Rasul-Nya dan orang-orang yang benar-benar
beriman dalam Kristus (Kisah 19:15-16).
c. Mengenal kuasa Allah menghilangkan dosa dari orang-orang yang takut dan percaya
Peristiwa Roh jahat yang menolak untuk “keluar” (diusir) dari orang yang sakit tersebut
dan bahkan kemudian berbalik menyerang dukun-dukun itu, menyebabkan orang-orang
Yahudi dan Yunani yang tinggal dikota itu sangat ketakutan. Nama Tuhan Yesus menjadi
amat disegani /dihormati (Kisah 19:17). Banyak dari mereka yang beriman, terus terang
mengaku perbuatan-perbuatan mereka yang tidak berkenan dimata Allah. Dihadapan
umum mereka mengakui dosa-dosanya, membakar buku-buku sihirnya yang sangat mahal
harganya pada jaman itu (Kisah 19:19). Dengan peristiwa ini, Firman Allah tersebar luas
dan kuasanya menjadi nyata dalam hidup penduduk Efesus (Kisah 19:20).
d. Rencana Paulus untuk kembali pulang ke Yerusalem (Kisah 19:21-40)
Paulus yang berencana pulang ke Yerusalem melalui provinsi Makedonia dan Akhaya
akhirnya mengambil jalan memutar dengan maksud untuk mengumpulkan dana
persembahan guna membantu orang-orang miskin di gereja Yerusalem (Roma 15:25-27;
1Korintus 16:1-4; 2Kor 8-9). Paulus mengutus Timotius dan Erastus untuk berangkat
terlebih dahulu agar mereka berdua bisa membantu dalam pengumpulan dana.
e. Kerusuhan di Efesus (Kisah 19:23-41)
Tanggapan yang baik dari orang-orang di Efesus terhadap ajaran Paulus mengakibatkan
bangkitnya oposisi dari mereka yang merasa dirugikan keuangannya. Seorang yang
bernama Demitrius yang adalah seorang penuang perak di kuli Artemis menghasut orang-
orang yang berhubungan dengan usahanya dengan mengatakan bahwa Paulus telah
mengalihkan kepercayaan mereka terhadap patung-patung dewi Artemis yang dimana
mencemarkan keagungan ilahinya yang dikarenakan buatan tangan manusia. Dengan hal
tersebut, maka masa pada waktu itu menjadi marah dan kemudian menyeret dua kawan
seperjalanan Paulus yaitu Gayus dan Aristarkhus (Kisah 20:29).
Perjalanan Menuju Yerusalem (Kisah 20:1-38; Kisah 21:1-15)
Sebelum Paulus pergi ke Yerusalem ia menyempatkan diri untuk mengunjungi gereja-
gereja yang didirikannya dalam perjalanan misi kedua. Paulus tiba di sebuah kota yang
bernma Troas dan ia mulai menyampaikan Firman Tuhan di daerah tersebut. Dan ada suatu
peristiwa dimana seorang yang bernama Eutikhus yang duduk dijendela jatuh dan kemudian
meninggal. Namun disitu Tuhan menunjukkan kuasa-Nya lewat Paulus sehingga anak itu bisa
dihidupkan kembali dan semua orang penuh dengan kegembiraan. Setelah itu Paulus pun
melanjutkan perjalananya dan tiba di sebuah tempat yang bernama Miletus, suatu kota
pelabuhan di tanah datar. Paulus mengirim pesan kepada penatua-penatua di Efesus untuk
menjumpai dia di Miletus. Dari hasil pertemuan tersebut Paulus memberikan nasihat dan
dorongan kepada orang-orang Kristen yang berada di Efesus untuk tetap rendah hati dalam
melayani Tuhan dan tidak pernah berpikir bahwa dirinya lebih besar dari orang lain, tetap
tekun dalam mengikuti Tuhan walaupun banyak tantangan, persoalan namun mereka harus
tetap menjalani semua itu penuh dengan sukacita dan percaya bahwa pada akhirnya mereka
akan menerima mahkota kemenangan dari Tuhan Yesus Kritus.
Di Tirus, Provinsi Siria (Kisah 21:1-6)
Setelah Paulus meninggalkan Miletus, kapal berlayar ke arah selatan melewati kota
Kos (kota utama dari pulau Kos), Rodos (pulau arah tenggara dari Kos). Kemudian berlayar
langsung menyeberang Laut Tengah menuju Tirus provinsi Fenisia (sekarang Lebanon).
Setelah sampai di Tirus karena kapal harus membongkar muatan maka mereka tinggal selama
seminggu disana. Maka Paulus mencari orang-orang Kristen setempat dan tinggal disana.
Gereja yang ada di Tirus didirikan oleh jemaat yang melarikan diri sesudah Stefanus dibunuh
yang didalangi oelh Saulus sendiri pada waktu itu. Disana kita melihat lagi kasih yang amat
besar dari orang-orang Kristen yang berada di Tirus terhadap Paulus, dimana seluruh jemaat
berlutut berdoa bersama sebelum Paulus berlayar kembali menuju Kaisarea.
Di Kaisarea (Kisah 21:7-14)
Setelah meninggalkan Tirus, Paulus pun berlayar ke Kaisarea dan sampai disana ia
menginjili dirumah Filipus salah satu dari tujuh orang yang dipilih sebagai penatua (Kisah
6:1-5). Menjelang beberapa waktu berlalu, datanglah seorang nabi bernama Agabus dan
memberi pertanda bahwa Paulus akan ditangkap dan dipenjarakan oleh orang-orang Romawi
walaupun tuduhan-tuduhan orang Yahudi itu palsu.
Kunjungan Terakhir Paulus ke Yerusalem (Kisah 21:15-40)
Paulus tiba di Yerusalem pada waktu perayaan hari Pentakosta. Saudara-saudara
seiman di Yerusalem menyambutnya dengan hangat dan sukacita. Pada kesempatan itu
Paulus menyampaikan dengan terperinci apa yang telah Allah perbuat di antara orang-orang
“Gentiles” melalui misi perjalanannya. Dia tidak pernah lupa memberi segala pujan dan
kemuliaan kepada Allah untuk apa yang telah dicapainya. Kaum Judaizers mneyebarkan
kabar palsu bahwa Paulus telah mengajar orang-orng Yahudi yang tinggal di antara bangsa
lain untuk meninggalkan tradisi warisan “heritage” mereka (hukum Musa), seperti
penyunatan (Kisah 21:21). Dakwaan kaum Judaizers ini tidaklah benar, terbukti dari
kenyataan penyunatan Timotius dan kenyataan Paulus menjalankan janji nazar. Sebelum
masa tujuh hari berakhir, beberapa orang Yahudi dari Asia menghasut rakyat untuk
menangkap Paulus dengan dakwaan: Pertama, Paulus mengajar meninggalkan budaya, tradisi
warisan bangsa mereka. Kedua, Paulus menentang hukum Musa. Ketiga, Paulus melakukan
penghujatan atau pengotoran bait Allah. Ketika Paulus ditangkap ia pun memberikan
pembelaan yang pertama atas apa yang terjadi kepada dirinya bahwa ia adalah seorang
Yahudi yang sangat disiplin, cermat mengikuti hukum nenek moyangnya dan tidak mungkin
menjadi seorang Kristen kalau bukan Yesus yang menggerakan hatinya dalam perjalanan ke
Damsyik dan Tuhan Yesus pun tidak pernah mengatakan supaya orang menentang hukum
atau peraturan Bait Allah. Penginjilan kepada bangsa lain diakibatkan penolakan terhadap
Kristus oleh orang-orang Yahudi. Dalam pembelaan Paulus yang kedua, ia menolak
dikatakan sebagai kriminal (Penjahat). Dengan keberanian seperti bisanya, ia menatap
mereka dan menyatakan kalau dia tidak bersalah tetapi ia menggenapi kewajibannya kepada
Allah (Kisah 23:1). Ada komplotan orang Yahudi yang ingin membunuh Paulus dengan
meminta kepada Mahkamah Agung untuk membawa Paulus kembali ke Persidangan
sehingga mereka bisa membunuhnya. Ketika hal itu diketahui oleh Lisias seorang komandan
prajurit Romawi ia langsung memerintahkan untuk membawa Paulus ke Kaisarea kedalam
perlindungan gubernur Feliks.
Pembelaan Paulus di Hadapan Feliks di Kaisarea (Kisah 24:1-27)
Para Imam Agung dan penatua-penatua datang ke Kaisarea dan menyewa seorang
pengacara yang bernama Tertulus. Dia disewa untuk mewakili orang-orang Yahudi, karena
takut kasus terhadap Paulus akan dibubarkan jika tidak cepat-cepat diurus. Paulus dituduh
melakukan tiga kejahatan yaitu: pemberontakan terhadap Roma, terhadap hukum bangsa
Yahudi dan terhadap hukum Allah. Dengan penuh keberanian karena apa yang dikatakan itu
tidaklah benar dan juga menentang Tuhannya, Paulus menjawab bahwa dia tidak bersalah.
Paulus memulai dengan mengingatkan Feliks akan pengetahuannya dalam hukum Taurat dan
kepercayaan orang Yahudi selama dia menjabat gubernur dan sebelumnya sebagai hakim
dibawah gubernur Samaria. Selanjutnya Paulus mengajukan fakta, bahwa dia baru kembali
12 hari yang lalu dari perjalanan misinya dan 7 hari di Yerusalem mengikuti upacara
pentahiran dan 5 hari berada dalam tahanan, sehingga ia tidak mempunyai waktu untuk
menghasut orang-orang. Juga Paulus menjelaskan kalau dia kembali ke Yerusalem karena dia
membawa dana bantuan dari gereja-gereja “Genties” bagi orang-orang Kristen Yerusalem.
Sebenarnya Feliks mengharapkan Paulus menawar uang suap bagi pembebasan dirinya.
Setelah dua tahun berlalu Feliks ditarik ke Roma dan digantikan oleh Porkius Festus.
Paulus dihadapan Festus, Pengganti Feliks (Kisah 25)
Dalam pembelaan Paulus dihadapan Festus ia pun dengan tegas dan berani berkata
kalau dia sama sekali tidak berbuat salah terhadap hukum Yahudi, terhadap bait Allah
maupun terhadap Kaisar Romawi. Paulus pun menolak penghakiman di Yerusalem yang
perintahkan oleh Festus diman sebagai waraga negara Romawi, dia berhak diadili
dipengadilan Kaisar. Dia tidak berbuat kejahatan apapun dan tuntutan orang-orang Yahudi
akan dirinya tidaklah benar. Dengan demikian maka Paulus mengajukan banding ke Kaisar.
Setelah berunding dengan penasehat-penasehatnya maka Festus menyetujui permintaan
Paulus.
Pembelaan Paulus Di hadapan Agripa II (Kisah 26)
Pidato Paulus di hadapan Agripa II adalah yang paling cemerlang dan lengkap dari semua
pembelaannya. Ada lima pokok pembelaan Paulus dihadapan Agripa: Penekanan hubungan
Perjanjian Lama dengan Iman dalam Kristus (Kisah 26:1-8), Prasangka Paulus terhadap
orang-orang Kristen sebelum dia diubah dan diselamatkan (Kisah 26:9-12), Perubahan
Paulus dan pemberian kuasa pelayanannya dari Tuhan Yesus (Kisah 26:13-18), Ketaatan
Paulus terhadap penglihatan surgawi (Kisah 26:19-23), Paulus menyatakan ajaran kepada
Festus dam Agripa (Kisah 26:22-23)
PERJALANAN MISI KEEMPAT
59-63 AD
Pelayanan Paulus di Roma (Kisah 28:17-31)
Paulus yang tiba di Roma sebagai tertuduh di pengadilan Kaisar, sebelum
pengadilannya dimulai dia menggunakan waktu yanga ada untuk menyambut semua orang
yang datang menemuinya. Dia menjadi saksi Kristus bagi orang-orang Gentiles (Kisah 28:2-
31). Paulus yang tidak bebas lagi berkhotbah di rumah ibadah Yahudi, maka pimpinan
terkemuka bangsa Yahudi di Roma datang berkumpul di rumahnya mendengarkan pembelaan
diri yang singkat dari Paulus.
Pembicaraan dengan Tokoh bangsa Yahudi
Dalam pembicaraan tersebut Paulus mulai berbicara dengan menyangkal tuduhan
bahwa dia bersalah terhadap bangsanya (Yahudi), melanggar adat istiadat nenek moyangnya,
termasuk hukum musa. Paulus juga menceritakan bagaimana ia ditangkap dan diserahkan
kepada penguasa Romawi untuk dijatuhi hukuman mati. Paulus juga menjelaskan bahwa
sebagai seorang Yahudi dia sama sekali tidak layak dipenjarakan karena dia berkhotbah
tentang Mesias harapan bangsa Israel.
Penginjilan Paulus di Rumah Sewaannya (Kisah 28:23-29)
Kita tahu kalau Paulus melakukan penginjilan kepada orang-orang Yahudi dalam
perjalanan misinya dengan dasar Firman Allah dari Perjanjian Lama. Tetapi dikota Roma
Paulus menerangkan tentang kerajaan Allah dan hal-hal yang berkenaan dengan Yesus yaitu
tentang kedatangan, kematian dan kebangkitan-Nya. semua ini dijelaskan secara terperinci
atas dasar hukum dan nubuatan nabi-nabi yang berkaitan dengan harapan bangsa Israel. Bagi
Paulus kerajaaan Allah dan Yesus tidak dapat dipisahkan karena melalui Yesus dengan
Penebusan-Nya, Allah menggenapi harapan Israel.
Reaksi dari pendengar Yahudi (Kisah 28:24)
Orang-orang Yahudi yang mendengar khotbah Paulus ada yang menerima dan
menjadi percaya, tetapi ada juga yang menolak dan tidak percaya. Perbedaan pendapat di
antara orang Yahudi di Roma adalah ciri khas tanggapan Yudaisme jika menghadapi
penggenapan berita harapan bangsa Israel dalam Yesus Kristus. Ini berarti, bahwa hanya
sebagia dari umat Israel yang akan menerima keselamatan Allah. Bangsa Israel tidak
memberi tanggapan baik terhadap Injil, dimana mereka mempunyai mata tapi tidak melihat,
mempunyai telinga tapi tidak mendengar karena hati mereka telah mengeras.
BAB III
KESIMPULAN
Paulus adalah seorang Rasul yang dipilih dan dipanggil Allah sebagai alat Tuhan
untuk memberitakan kabar sukacita baik kepada orang Yahudi maupun non Yahudi walaupun
Paulus adalah orang yang ingin menghancurkan orang percaya pada waktu itu. Artinya
bahwa ketika Allah memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya untuk menyampaikan
berita sukacita, Allah tidak memandang latar belakang dari orang tersebut, apa yang ia
lakukan atau kerjakan. Namun yang pasti ketika Allah memilih seseorang pasti ada rencana
besar yang Allah ingin orang tersebut lakukan/kerjakan dalam hidupnya dan pastinya apa
yang dilakuakannya hanyalah untuk memuliakan Allah saja.
DAFTAR PUSTAKA
John R. Tan, Paulus Rasul Kristus Ke-13 (Jakarta: Seminari Bethel Publishing, 2007), 3-166.

More Related Content

What's hot

Kitab yosua: pendudukan tanah terjanji
Kitab yosua: pendudukan tanah terjanji Kitab yosua: pendudukan tanah terjanji
Kitab yosua: pendudukan tanah terjanji albertus purnomo
 
Seminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungSeminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungalbertus purnomo
 
Injil markus selayang pandang
Injil markus selayang pandangInjil markus selayang pandang
Injil markus selayang pandangalbertus purnomo
 
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"Jurnal Go-Blog
 
Iman dan media (Mengeskpresikan Iman Melalui Media)
Iman dan media (Mengeskpresikan Iman Melalui Media)Iman dan media (Mengeskpresikan Iman Melalui Media)
Iman dan media (Mengeskpresikan Iman Melalui Media)slametwiyono
 
Raja dan misi nya
Raja dan misi nyaRaja dan misi nya
Raja dan misi nyaNon
 
Pel ss ke 2, triw 2, 2013
Pel ss ke 2, triw 2, 2013Pel ss ke 2, triw 2, 2013
Pel ss ke 2, triw 2, 2013David Syahputra
 
Sesi 4 Pengajaran Taurat KPKS kitab keluaran 1
Sesi 4 Pengajaran Taurat KPKS kitab keluaran 1Sesi 4 Pengajaran Taurat KPKS kitab keluaran 1
Sesi 4 Pengajaran Taurat KPKS kitab keluaran 1albertus purnomo
 
Sesi 6 Pengajaran Taurat KPKS kitab Imamat dan bilangan
Sesi 6 Pengajaran Taurat KPKS kitab Imamat dan bilanganSesi 6 Pengajaran Taurat KPKS kitab Imamat dan bilangan
Sesi 6 Pengajaran Taurat KPKS kitab Imamat dan bilanganalbertus purnomo
 
Minggu Palma (Palm Sunday)
Minggu Palma (Palm Sunday)Minggu Palma (Palm Sunday)
Minggu Palma (Palm Sunday)Johan Setiawan
 
Peiper tafsiran perjanjian baru (Matius 5) Adrian Dunggun
Peiper tafsiran perjanjian baru (Matius 5) Adrian DunggunPeiper tafsiran perjanjian baru (Matius 5) Adrian Dunggun
Peiper tafsiran perjanjian baru (Matius 5) Adrian Dunggunadriandunggun
 
nubuatan yg tergenapi.Seminar wahyu i, april 2007yy 2
nubuatan yg tergenapi.Seminar wahyu i, april 2007yy 2nubuatan yg tergenapi.Seminar wahyu i, april 2007yy 2
nubuatan yg tergenapi.Seminar wahyu i, april 2007yy 2Pardy Lanteran
 
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaanMk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaanChris Hukubun
 
Nilai-nila Kepemimpinan Musa AS
Nilai-nila Kepemimpinan Musa ASNilai-nila Kepemimpinan Musa AS
Nilai-nila Kepemimpinan Musa ASReza Yudhalaksana
 

What's hot (20)

MISI DALAM SURAT-SURAT PAULUS
MISI DALAM SURAT-SURAT PAULUSMISI DALAM SURAT-SURAT PAULUS
MISI DALAM SURAT-SURAT PAULUS
 
Kitab yosua: pendudukan tanah terjanji
Kitab yosua: pendudukan tanah terjanji Kitab yosua: pendudukan tanah terjanji
Kitab yosua: pendudukan tanah terjanji
 
Seminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungSeminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandung
 
Pengantar injil sinoptik
Pengantar injil sinoptikPengantar injil sinoptik
Pengantar injil sinoptik
 
Injil markus selayang pandang
Injil markus selayang pandangInjil markus selayang pandang
Injil markus selayang pandang
 
ISRAEL negara
ISRAEL negara ISRAEL negara
ISRAEL negara
 
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
 
Iman dan media (Mengeskpresikan Iman Melalui Media)
Iman dan media (Mengeskpresikan Iman Melalui Media)Iman dan media (Mengeskpresikan Iman Melalui Media)
Iman dan media (Mengeskpresikan Iman Melalui Media)
 
Ringk alk yos (6)
Ringk alk yos (6)Ringk alk yos (6)
Ringk alk yos (6)
 
Raja dan misi nya
Raja dan misi nyaRaja dan misi nya
Raja dan misi nya
 
Pel ss ke 2, triw 2, 2013
Pel ss ke 2, triw 2, 2013Pel ss ke 2, triw 2, 2013
Pel ss ke 2, triw 2, 2013
 
yosua
 yosua yosua
yosua
 
Sesi 4 Pengajaran Taurat KPKS kitab keluaran 1
Sesi 4 Pengajaran Taurat KPKS kitab keluaran 1Sesi 4 Pengajaran Taurat KPKS kitab keluaran 1
Sesi 4 Pengajaran Taurat KPKS kitab keluaran 1
 
Sesi 6 Pengajaran Taurat KPKS kitab Imamat dan bilangan
Sesi 6 Pengajaran Taurat KPKS kitab Imamat dan bilanganSesi 6 Pengajaran Taurat KPKS kitab Imamat dan bilangan
Sesi 6 Pengajaran Taurat KPKS kitab Imamat dan bilangan
 
Minggu Palma (Palm Sunday)
Minggu Palma (Palm Sunday)Minggu Palma (Palm Sunday)
Minggu Palma (Palm Sunday)
 
Peiper tafsiran perjanjian baru (Matius 5) Adrian Dunggun
Peiper tafsiran perjanjian baru (Matius 5) Adrian DunggunPeiper tafsiran perjanjian baru (Matius 5) Adrian Dunggun
Peiper tafsiran perjanjian baru (Matius 5) Adrian Dunggun
 
nubuatan yg tergenapi.Seminar wahyu i, april 2007yy 2
nubuatan yg tergenapi.Seminar wahyu i, april 2007yy 2nubuatan yg tergenapi.Seminar wahyu i, april 2007yy 2
nubuatan yg tergenapi.Seminar wahyu i, april 2007yy 2
 
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaanMk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
 
Ringk alk hak (7)
Ringk alk hak (7)Ringk alk hak (7)
Ringk alk hak (7)
 
Nilai-nila Kepemimpinan Musa AS
Nilai-nila Kepemimpinan Musa ASNilai-nila Kepemimpinan Musa AS
Nilai-nila Kepemimpinan Musa AS
 

Similar to Paulus Rasul

Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017David Syahputra
 
Peranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan KekristenanPeranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan KekristenanAndySeubelan
 
Pelajaran Ke-10 (1).pptx
Pelajaran Ke-10 (1).pptxPelajaran Ke-10 (1).pptx
Pelajaran Ke-10 (1).pptxBartimeus1
 
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015David Syahputra
 
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2017Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2017David Syahputra
 
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwutoPaper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwutomalvinoliwuto
 
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILANPAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILANgmahkjerusalem
 
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristusNunuk Joko Nugroho
 
Mitos atau fakta paulusitusesat
Mitos atau fakta paulusitusesatMitos atau fakta paulusitusesat
Mitos atau fakta paulusitusesathenry jaya teddy
 
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan III 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan III 2018Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan III 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan III 2018David Syahputra
 
SABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul PaulusSABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul PaulusSABDA
 
Paper Tafsir Perjanjian Baru, Efesus 6:1-9, Yoshua Nickson Sina
Paper Tafsir Perjanjian Baru, Efesus 6:1-9, Yoshua Nickson SinaPaper Tafsir Perjanjian Baru, Efesus 6:1-9, Yoshua Nickson Sina
Paper Tafsir Perjanjian Baru, Efesus 6:1-9, Yoshua Nickson SinaYoshua_Sina
 
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"SABDA
 
Tugas paper pak rudy teologi pb 2
Tugas paper pak rudy teologi pb 2Tugas paper pak rudy teologi pb 2
Tugas paper pak rudy teologi pb 2morisonama
 
pengajaran dasar surat Galatia
pengajaran dasar surat Galatiapengajaran dasar surat Galatia
pengajaran dasar surat Galatiaalbertus purnomo
 
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdfJURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdfDanielEllo4
 
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxKhotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxjustin224056
 

Similar to Paulus Rasul (20)

Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 3 2017
 
Paper pb
Paper pbPaper pb
Paper pb
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Peranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan KekristenanPeranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
Peranan paulus dalam pertumbuhan Kekristenan
 
Pelajaran Ke-10 (1).pptx
Pelajaran Ke-10 (1).pptxPelajaran Ke-10 (1).pptx
Pelajaran Ke-10 (1).pptx
 
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 Triwulan 3 2015
 
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2017Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 11 triwulan 4 2017
 
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwutoPaper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
 
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILANPAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
 
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
10 alasan utuk percaya kebangkitan kristus
 
Mitos atau fakta paulusitusesat
Mitos atau fakta paulusitusesatMitos atau fakta paulusitusesat
Mitos atau fakta paulusitusesat
 
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan III 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan III 2018Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan III 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan III 2018
 
SABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul PaulusSABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
 
Paper Tafsir Perjanjian Baru, Efesus 6:1-9, Yoshua Nickson Sina
Paper Tafsir Perjanjian Baru, Efesus 6:1-9, Yoshua Nickson SinaPaper Tafsir Perjanjian Baru, Efesus 6:1-9, Yoshua Nickson Sina
Paper Tafsir Perjanjian Baru, Efesus 6:1-9, Yoshua Nickson Sina
 
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
Materi Kelas Ministry Learning Center "Kehidupan Rasul Paulus"
 
Tugas paper pak rudy teologi pb 2
Tugas paper pak rudy teologi pb 2Tugas paper pak rudy teologi pb 2
Tugas paper pak rudy teologi pb 2
 
pengajaran dasar surat Galatia
pengajaran dasar surat Galatiapengajaran dasar surat Galatia
pengajaran dasar surat Galatia
 
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdfJURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
 
TUGAS KRISTOLOGI.pptx
TUGAS KRISTOLOGI.pptxTUGAS KRISTOLOGI.pptx
TUGAS KRISTOLOGI.pptx
 
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxKhotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
 

Recently uploaded

Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 

Recently uploaded (7)

Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 

Paulus Rasul

  • 1. PAULUS RASUL KRISTUS KE-13 Oleh : Nama : Andy Seubelan Nim : 20178603 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG 2019/2020
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Paulus adalah salah satu tokoh Alkitab yang sangat mengagumkan. Pengabdiannya kepada Yesus Kristus bertolak pada pemahaman yang akurat mengenai siapa Kristus dan siapa dirinya. Bagi Paulus Yesus adalah Tuan yang telah membeli dirinya dengan harga yang tunai. Karena itu dalam setiap suratnya ia selalu menyebut dirinya budak Yesus Kristus, dan bahkan dalam setiap langkah hidupnya ia selalu menempatkan Yesus sebagai satu-satunya figur yang harus ditaati. Perjalanan hidup dan pelayanan Paulus sebagai seorang Rasul Kristus yang ke-13 akan diuraikan dalam pembahasan kali ini.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Persiapan Allah atas Paulus Sebelum Pertobatannya Tempat Kelahiran Saulus Saulus lahir di Tarsus, di tenggara Asia Kelcil (Kisah 9:11). Tarsus kota pelabuhan adalah pusat pertemuan dunia Timur dan Barat dari darat maupun laut. Tarsus juga terkenal dengan budaya Yunaninya, kehidupan intelektual dengan universitas yang ditunjang pemerintah Romawi. Pendeknya Tarsus adalah kosmopolitan, tempat lahir filsuf-filsuf terkenal. “The cradle of civilization” dengan pemerintahan otonomi di bawah Roma. Semua ini membawa pengaruh yang nyata kepada Saulus. Pandangannya luas, mahir berkomunikasi dengan orang-orang dari dunia Barat maupun Timur serta memiliki pengertian yang mendalam tentang adat istiadat, sifat-sifat dan tingkah laku mereka. Dalam situasi yang membahayakan dirinya, beberapa kali Saulus mengambil manfaat dari kenyataan bahwa dia warganegara Romawi (Kisah 16:37-38) dan lahir di Tarsus. Masa Muda Saulus Tempat kelahiran Saulus merupakan unsur penting dalam persiapan Allah untuk misi- Nya bagi orang-orang “Gentiles” (bukan Yahudi/non Yahudi). Lahir dalam keluarga Yahudi, belajar dan memahami betul Firman Allah dari Perjanjian Lama (Filipi 3:5). Dia termasuk sekte Orthodox, pengikut kuat golongan Farisi. Dididik di sekolah agama, kemudian dikirim ke Yerusalem untuk belajar dibawah Gamaliel, rabi terkenal pada zaman itu (Kisah 22:3) Kepribadian dan Sifat Paulus Paulus bukan saja sangat cerdas, dia juga memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk membela agama nenek moyangnya. Paulus sungguh-sungguh berusaha mentaati semua hukum Allah secara terperinci dan cermat. Mungkin sekali pada waktu itu dia sama sekali buta terhadap kebenaran Kristen. Saulus amat legalistik, fundamentalis dalam Judaisme, membawa dirinya langsung kedalam sistem tradisi yang komplek (Matius 3:7). Amarahnya berkobar-kobar terhadap “sekte baru” (Christianity) yang bagi Saulus merupakan suatu penyimpangan (heresy) dan penghujatan (blasphemy). Saulus yang yakin akan “virtue of religion” (kebaikan agama), menyatukan kasih dan kebencian. Karena mencintai agama nenek moyangnya dia membenci segala yang “mengancam” agamanya (Kisah 8:3 dan 9:1).
  • 4. Lahiriah Saulus tampak sebagai pembela kebenaran hukum Allah dan tak ada orang Yahudi yang dapat mencelanya. Dia seorang yang tinggi hati, menganggap dirinya paling benar, sebelum berjumpa dengan Kristus. Dari fakta ini, nampak bahwa Allah lah yang menentukan tempat, waktu dan pendidikan Saulus, serta mempersiapkan rencana dan tujuan-Nya. PERJALANAN MISI PERTAMA 46-48 AD Pelayanan ke beberapa wilayah Kunjungan ke Pulau Siprus Kapal berlayar mungkin pada bulan Maret (awal dari musim pelayaran) dari kota pelabuhan Seleukia (1k. 25 km dari Antiokhia) dan pertama mendarat di pelabuhan kota terbesar Salamis dimana mereka memberitakan Firman Allah di rumah-rumah ibadah orang Yahudi. Dari Salamis mereka langsung menuju ke ibukota Pafos. Di Pafos, kota penyembahan dewi Aphrodite (Venus) dan tempat segala macam percabulan, mereka berjumpa dengan seorang tukang sihir, nabi palsu, Yahudi bernama Bar-yesus (anak Yesus) atau Elimas (nama Yunaninya). Dalam terjemahan Indonesia, Kisah 1:7 berbunyi “ia adalah kawan gubernur pulau itu.” Kebiasaan pada zaman itu seorang pembesar Romawi mempunyai pegawai seorang ahli bintang sebagai penasehat (ahli nujum). Prokonsul Sergius Paulus yang terkenal cerdas mendengar kedatangan penginjil-penginjil, mengundang rombongan karena dia juga ingin tahu/mendengar Firman Allah, tetapi Elimas berusaha menghalangi supaya majikannya jangan sampai terpengaruh dan bepindah kepercayaan. Saulus yang penuh dengan Roh Kudus langsung menatap muka Elimas dan dengan tajam berkata: “Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, tidakkah engkau berhenti membelokkan jalan Tuhan yang lurus itu?” (Kisah 13:9-10). Pada saat itu, menghadapi ancaman kehadiran kuasa roh jahat yang mengacaukan pemikiran, untuk pertama kali kuasa Allah yang luar biasa dalam diri Saulus dinyatakan sepenuhnya. Begitu dahsyat Roh Kudus dalam diri Saulus, maka kuasa kejahatan Iblis didalam Elimas dipatahkan dan untuk sementara dia dibutakan oleh penghakiman Allah. Pada saat yang sama Sergius sangat kagum dan percaya akan Firman Allah. Nama Ibraninya, Saulus diganti dengan nama Romawi Paulus (Kisah 13:9).
  • 5. Di Perga Perga adalah kota besar di Provinsi Romawi Pamfilia, sekarang bagian Turki, yang lokasinya 1k. 350 km sebelah utara, diseberang laut tengah dari Siprus dengan pelabuhannya Attalia. Mengapa Paulus tidak mengijili kota pelabuhan Perga ini tetapi melanjutkan perjalanannya ke kota Antiokhia Pisida?. Galatia 4:13-15, menyebut kalau Paulus menderita sakit dalam perjalanan ini. Ada yang menafsirkan mungkin dia sakit malaria, walaupun penyakit ini serius (tergantung macamnya), serangannya tidak terus-menerus, maka dia masih dapat melayani. Dalam 2 Korintus 11:26, Paulus menceritakan perjalanan misinya demi penyebaran Injil, yang penuh dengan penderitaan karena bahaya banjir (melintas sungai- sungai), bahaya penyamun, berjalan terus-menerus, kurang istirahat dan kurang tidur. Di Antiokhia Kawasan Pisida Antiokhia berada di sekitar 5800 km di atas permukaan laut dengan udara yang lebih sejuk dibandingkan dengan dataran rendah Pamfilia (Kisah 13:14-52). Pada hari sabat berikutnya Paulus mengunjungi rumah ibadah yang jemaatnya sebagian besar terdiri dari orang-orang Yahudi, meskipun diantaranya ada banyak “proselit” Yahudi, yaitu orang-orang kafir yang pindah agama. Liturgi dalam rumah ibadah dimulai dengan deklamasi dari “sh’ma” (dengarlah) dari Ulangan 6:4 dan doa, tetapi sebelum pengajaran yang biasanya berkisar bacaan dari Firman Allah, pejabat rumah ibadah mempersilahkan jika ada diantara jemaat yang ingin menyampaikan pesan untuk membangun dan menghibur jemaat. Kesempatan untuk berbicara dihadapan orang Yahudi dan “proselit” tidak dibiarkan lewat begitu saja. Paulus yang pengetahuannya tentang Firman Allah dari PL amat luas dan mendalam memulai penuturannya sebagai berikut: a) Ringkasan sejarah bangsa Yahudi yang ditulis dalam Perjanjian Lama (Kisah 13:16-22). Dimulai dengan bagaimana nenek moyang orang Yahudi dibebaskan Allah dari perhambaan di Mesir. Dari Mesir mereka selama 40 tahun mengembara di gurun pasir, sebelum akhirnya tiba ditanah tujuan yang dijanjikan Allah yakni kanaan. Bagaimana Allah sabar dan tetap memelihara mereka walaupun berkali- kali mereka berkeluh kesah, bersungut-sungut dan menunjukkan kelakuan yang tak terpuji kepada pimpinan Musa dan dan Harun. Tujuh bangsa di Kanaan dihalau dan dikalahkan dan Allah menganugerahkan tanah-tanah mereka kepada bangsa pilihan-Nya, bangsa Yahudi sebagai warisan. b) Memperkenalkan Injil (Kisah 13:26-37). Dalam menyampaikan Injil Paulus menekankan pada dua pokok penting. Pertama, bahwa salib Kristus menghakimi dosa dan membawa pengampunan dosa. Kedua, kebangkitan Kristus memberi kekuatan
  • 6. pembebasan dari belenggu dosa dan membawa pembaharuan hidup. c) Penerapan Injil (Kisah 13:38-41). Di sini Paulus menunjuk tiga hal: Pertama, melalui kematian dan kebangkitan Yesus, pengampunan dosa telah diproklamasikan kepada semua orang. Kedua, melalui Yesus semua orang yang percaya telah dibenarkan (justified) dari segala yang tidak bisa dibenarkan oleh Hukum Musa. Penting dicatat di sini bahwa tak ada seorang manusia pun yang bisa mentaati dan menjalankan Hukum Musa secara sempurna hanya Yesus, Anak Manusia yang mampu dan sempurna menjalankan semua itu. Ketiga, bagi mereka yang tak percaya ini berarti penolakan pemberian keselamatan dari Allah melalui Kristus, akibat penolakan ini adalah kematian kekal. d) Khotbah Paulus yang kedua (Kisah 13:44-48). Dalam khotbah Paulus yang kedua terjadi perdebatan dimana orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan juga yang iri hati menghujat atau mengutuk Kristus dengan mengatakan “Bagaimana mungkin orang yang disalib, bisa disebut Mesias?.” Melihat perbuatan orang-orang Yahudi di Antiokhia yang menghakimi diri mereka sendiri, yaitu tidak menerima keselamatan melalui Kristus, maka Paulus dan Bernabas segera meninggalkan orang-orang Yahudi dan berpaling kepada orang-orang “Gentiles.” Kisah 13:47, menyebut bahwa Tuhan telah menyuruh mereka untuk menjadi suatu cahaya bagi orang-orang “Gentiles.” Dan membawa Injil Keselamatan sampai ke ujung dunia (Yesaya 49:6). Orang-orang “Gentiles” menerima Injil penuh dengan sukacita, menghormati dan memuliakann Allah. Kelompok orang-orang Yahudi yang iri hati, memakai kecerdikannya berpolitik, mereka mencemarkan nama baik kedua misionaris di depan masyarakat, akibatnya Paulus dan Bernabas diusir dari kota itu (Kisah 13:50) Di Ikonium (Kisah 14:1-7) Paulus dan rombongan misinya, tiba dengan selamat di Ikonium, sebuah kota yang penduduknya merupakan pembauran bangsa-bangsa yang datang dari pelbagai tempat seperti Frigian (penduduk asli Ikonium), bangsa Yunani, bangsa Yahudi dan Romawi. ada beberapa hal penting menarik dari kunjungan mereka yang pertama di Ikonium: Pertama, banyak orang Yahudi dan Yunani yang dimenangkan menjadi pengikut Kristus (ayat 1). Kedua, kelompok orang-orang Yahudi yang tidak percaya memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah (ayat 2). Ketiga, rombongan misi tinggal cukup lama untuk menguatkan orant-orang yang baru dimenangkan. Keempat, penduduk kota terpecah dalam dua golongan yaitu yang menentang (memusuhi) versus yang mengikuti, mendukung Yesus Kristus dan rasul-rasul- Nya. Kelima, ketika rombongan Paulus mengetahui adanya komplotan yang bermaksud menganiaya dan membunuh dengan cara melempari batu.
  • 7. Di kota Listra (Kisah 14:8-20) Listra sangat berbeda dengan Ikonium, penduduk Yahudinya sangat sedikit, hingga kemungkinan besar dikota ini tidak ada rumah ibadah. (Syarat untuk mendirikan satu rumah Ibadah adalah paling sedikit harus ada 10 kepala rumah tangga). Sebagian besar orang Listra adalah orang kafir. Diantara orang Yahudi di kota ini, ada satu keluarga yang dikemudian hari membina hubungan erat dengan Paulus. Keluarga ini adalah keluarga Timotius. Ibu Timotius, Eunike menikah dengan seorang Yunani yang berkedudukan dan terkenal di daerah itu (Kisah 16:1-3), sedangkan neneknya yang tinggal bersama mereka yang bernama Lois, adalah orang yang mendidik dan memperkenalkan Firman Allah dari Perjanjian Lama kepada cucunya (2 Timotius 1:5). Kejadian-kejadian penting di kota Listra yang dicatat di Kisah 14:6-20 mencakup: a) Penyembuhan orang yang lumpuh sejak lahir. Peristiwa ini terjadi pada hari dimana di Listra sedang ramai dikunjungi orang karena ada suatu perayaan/hari pasar. Orang yang lumpuh ini ikut mendengarkan apa yang dikhotbahkan oleh Paulus. Paulus melihat adanya kepercayaan dalam orang lumpuh ini bahwa dia bisa disembuhkan dari sakitnya. Berkat kepercayaannya, orang yang lumpuh ini berdiri dan bahkan mampu melompat dan mulai berjalan. b) Usaha mendewasakan kedua Rasul (Kisah 14:11-15a). Melihat mujizat penyembuhan ini orang-orang yang percaya tahayul berteriak dalam bahasa dialek mereka bahwa “Dewa-dewa telah turun dalam bentuk manusia.” Bernabas dipanggil Zeus dan Paulus dipanggil Hermes. Paulus dan Bernabas lalu merobek bajunya dimana ini ekspressi orang Yahudi karena penghujatan terhadap Allah. Mereka terjun ke tenga orang- orang banyak sambil berseru dalam bahasa Yunani kami sama sekali bukan dewa tetapi manusia biasa seperti saudara-saudara sekalian (ayat 15). c) Paulus melanjutkan khotbahnya di Listra (Kisah 14:15b-17). Paulus dan Bernabas amat kuatir melihat pemujaan berlebihan orang-orang Listra terhadap mereka berdua, membiarkan orang-orang memuja diri mereka sama sepertinya mereka ikut menghujat Allah walaupun secara tak langsung. Memahami ketidak acuhan dari orang-orang yang tidak bertuhan, Paulus sekarang berbicara dengan hikmat-marifat dan penuh hormat. Pertama, Paulus mulai dengan dasar dari semua pewahyuan yaitu bahwa Allah adalah pencipta alam semesta dengan segala isinya. Dia menunjuk kepada keagungan kasih Allah yang menurunkan hujan yang menyuburkan tanah dengan tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan panen mencukupi kebutuhan makan minum mereka, juga Allah mengisi hati mereka dengan kegembiraan seperti perayaan pada hari itu. Kedua, Paulus sekeras mungkin mengingatkan orang-orang bahwa dia dan Bernabas hanyalah utusan Allah yang hidup.
  • 8. ketiga, Paulus membahas ketidak acuhan mereka, bahwa Tuhan dimasa-masa yang lalu membiarkan semua bangsa berjalan dengan buah pikiran mereka sendiri. Dia mengimplikasikan bahwa ketidak acuhan adalah kesalahan dari bangsa itu sendiri, karena Allah telah memberikan kepada mereka kesaksian melalui ciptaan ddan kebajikan-Nya. d) Pelemparan batu terhadap Paulus (Kisah 14:19). Orang-orang Yahudi dari Ikonium dan Antiokhia yang tidak percaya berdatangan ke Listra dengan maksud atau tujuan memusnakan “ajaran baru.” dengan cara-cara yang licik mereka dengan mudah membujuk rakyat yang setengahnya lalu melempari Paulus dengan batu. Masa yang menyangka Paulus telah mati karena lemparan batu, menyeret tubuhnya keluar kota dan meninggalkan jazadnya tergeletak disitu. e) Paulus dihidupan/disembuhkan kembali (Kisah 14:20). Setelah amarah masa mereda, murid-murid Kristus di sore harinya keluar kota mungkin dengan tujuan mengubur jenazah Paulus. Ketika mereka sedang berdoa mengelilingi jazad Paulus, tiba-tiba Paulus bangkit dan bahkan di beri Allah kekuatan dan mereka semua kembali ke kota Listra. Keesokan harinya Paulus dan Bernabas diam-diam melanjutkan perjalanan menuju kota Derbe. Di Kota Derbe Di kota ini tidak ada catatan tentang penganiayaan. Paulus diberi Allah waktu beristirahat untuk melanjutkan pemberitaan Injil lagi. Dia memenangkan banyak pengikut Kristus tanpa ada halangan selama tinggal di Derbe. Kesetiaan dan kasih Paulus kepada Kristus yang amat besar, menarik banyak orang dari berbagai golongan, bangsa dan negara. Maka tak mengherankan kalau orang-orang yang baru bertobat juga rela menderita bagi Kristus, setelah mereka melihat contoh kemenangan dalam penderitaan yang dilihat mereka dalam diri Paulus dan Bernabas Perjalanan Pulang ke Antiokhia di Siria (Kisah 14:21-28) Dalam perjalanan pulang Paulus dan Bernabas mereka tidak melalui jalan terpendek dan termudah untuk sampai ke Antiokhia namun mereka melalui jalan yang besar/jalan yang panjang. Tujuan mereka adalah untuk sekali lagi menghibur dan memperkuat umat Kristen di wilayah ini agar kepercayaan mereka tumbuh subur. Dalam kesempatan ini Paulus dan Bernabas juga memilih penatua-penatua bagi umat Kristus di setiap gereja dengan doa dan puasa menyerahkan mereka kepada Tuhan (Kisah 14:23). Inti khotbah Paulus dalam kunjunag kembali ke kota-kota tersebut adalah Pertama, Menguatkan mereka agar tetap terus teguh berdiri di atas iman dalam pribadi dan karya Yesus Kristus yang sudah digenapi bagi
  • 9. mereka. Kedua, mempersiapkan murid-murid supaya bertahan dalam pencobaan. Ketiga, menyatukan mereka dalam gereja. Keempat, menyerahkan mereka kepada Tuhan. PERJALANAN MISI KEDUA 49-52 AD Perbedaan Pendapat antara Paulus dan Barnabas (Kisah 15:36-40) Setelah kembali dari sidang Yerusalem, Paulus, Barnabas dan Silas mengambil keputusan untuk tetap tinggal di Antiokhia karena merasa dapat membantu pelayanan, menyatukan gereja melalui ajaran Alkitab yang sehat dan membawa banyak orang menerima Kristus. Oleh dorongan Roh Kudus, Paulus menyadari selain mengabarkan Injil, dia juga bertanggung jawab membawa orang-orang yang baru percaya kedalam kedewasaan iman mereka (Matius 28:19, 20; Efesus 4:12, 13; Filipi 1:8; Kolose 1:28; 1 Tesalonika 2:17) dan juga menyampaikan keputusan sidang Yerusalem. Karenanya dia merencanakan perjalanan misi pertama. Bernabas setuju dengan usul rencana Paulus mengunjungi jemaat di gereja- gereja yang mereka telah bangun bersama dan ingin memberi kesempatan lagi kepada saudaran sepupunya yang sekarang sudah lebih dewasa, Markus. Paulus tidak setuju mengingat kejadian di Perga dan pentingnya mis yang akan ditempuh. Markus adalah seorang yang berharga bagi pelayanan pekerjaaan Tuhan, tetapi dia juga menimbulkan keraguan antara keberhasilan dan kegagalan, “pemberontak’ dan kurang bertanggung jawab. Pada akhirnya Barnabas dan Paulus memutuskan untuk berpisah. Pelayanan Paulus meliputi daerah yang lebih luas dari Barnabas, khususnya karena dia adalah rasul Yesus Kristus. Perjalanan Paulus dan Silas Paulus dan Silas memilih jalan darat dari Siria ke Klikia (sekarang Turki). Di provinsi kelahirannya, mereka mengunjungi jemaat dari gereja-gereja yang didirikannya sebelum Paulus diminta/dijemput Barnabas untuk membantu di Antiokhia (Galatia 1:21). Persoalan penyunatan di khotbahkan dan dia menunjukkan surat keputusan sidang Yerusalem yang didukung oleh Silas. Juga mereka berusaha keras menguatkan iman kepercayaan jemaat setempat (Kisah 15:41)
  • 10. Dari Klikia ke Derbe dan Listra Kota Listra adalah tempat tinggal keluarga Timotius yang sudah dikenalnya sejak misi perjalanan pertama (Kisah 14:8-14). Dalam 1 Timotius 1:2, Paulus menyebut Timotius “anakku yang sah dalam iman.” Sebelum Paulus mengajak Timotius untuk ikut misi pelayananya, dia menyelidiki dengan teliti reputasi pribadi Timotius di kalangan orang-orang percaya di Listra dan Ikonia. Timotius adalah pemuda yang berbudi baik namun ia belum disunat. Karena kuatir akan hal ini (tak disunat) akan dijadikan “penghalang” oleh orang Yahudi yang memang menentang penginjilannya, maka Paulus menghimbau Timotius agar dia disunat. Paulus mengambil keputusan memohon kepada Timotius untuk disunat atas dasar prinsip: jika seorang Yahudi menjadi Kristen, dia tidak perlu meninggalkan identitas bangsa dan budayanya. Begitu juga orang “Gentiles” yang menjadi Kristen, tidak harus mengikuti budaya dan tradisi Yahudi. Budaya, tradisi, kebiasaan sosial, upacara lahiriah tidak ada hubungannya dengan kehidupan rohaniah; yang berarti hanyalah iman dan kesetiaan (1Korintus 7:8,19; 9:20,21; Galatia 5;6). Pada kunjungan kedua kalinya, Paulus mencoba mengoreksi dua bahaya yang sedang menjalar masuk ke dalam gereja-gereja Galatia. Pertama, mengingatkan mereka bahaya dari “Judaizers” yang memaksakan bahwa, percaya dalam Kristus sebagai persayaratan keselamatan tidak cukup dan menambahkan keharusan berbuat jasa dan kinerja, penyunatan dll. (Galatia 1:7; 5:1-12; 6:12). Kedua, mengingatkan bahaya menjadikan “kebebasan” kristen sebagai semacam surat ijin. Galatia 5:13, Paulus menulis agar mereka yang telah diselamatkan untuk tidak menyalahgunakan “kemerdekaannya” untuk memuaskan nalurinya yang cenderung melakukan tindakan dosa, tetapi memanfaatkannya untuk melayani sesamanya dalam kasih Kristus. Panggilan ke Makedonia (Kisah 16:6-10) Keinginan Paulus melayani Asia Kecil (sekarang termsuk Turki) di kota-kota yang strategis seperti Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadefia dan Laodikia, tidak dikabulkan Tuhan. Roh Kudus dengan jelas menyatakan, bahwa belum tiba saatnya. Setelah mereka berjalan ke arah utara melalui Frigia dan daerah Galatia dan sampai di Misia, mereka ingin ke Bitina (Provinsi lain, timur laut dari Misia) tetapi Roh Kudus tidak mengijinkan. Tidak ada jalan lain kecuali pergi ke Troas, sebuah kota pelabuhan. Sampai di Troas mereka masih belum pasti kemana selanjutnya mereka akan dibawa Allah. Pada titik yang kritis ini, Allah memberi pimpinan-Nya yang jelas melanjutkan terus masuk wilayah Makedonia sesudah Paulus mendapatkan penglihatan (Kisah 16:9).
  • 11. Kota pertama, Filipi di Makedonia yang dikunjungi (Kisah 16:11-14). Kota itu dinamakan Filipi untuk mengabadikan nama ayah Iskandar Agung, Filip II dari Makedonia. Kota Filipi penduduk Yahudinya hanya sedikit, kurang dari 10 keluarga, karena itu tidak ada rumah ibadah. Serombongan kecil wanita berkumpul di tepi sungai di luar kota untuk berdoa, membaca dan membahas Firman Allah dari Perjanjian Allah. Seperti biasanya, Paulus terlebih dahulu mencari tahu apakah kota itu ada rumah ibadah atau tidak. Maka pada hari sabat mereka menemui kelompok kecil wanita Yahudi yang sedang berkumpul. Dalam kelompok ini ada seorang wanita yang bernama Lidia yang adalah tokoh penting yang berasal dari Tiatira. Allah membuka hati Lidia dan dia dibaptis bersama seluruh rumah tangganya. Lidia memohon keempat penginjil untuk tinggal dirumahnya yang kemudian menjadi gereja pertama di Filipi. Kota kedua, Tesalonika di Makedonia yang dikunjungi (Kisah 17:1-9) Rombongan Paulus melalui kota Amfipolis dan Apolonia dan mencapai Tesalonika. Seperti biasanya Paulus memulai pelayanan di setiap kota kepada bangsanya sendiri bangsa Yahudi. Ia juga mengunjungi rumah-rumah ibadah, bercakap-cakap, bertukar pendapat dengan orang- orang Yahudi setempat. Pada kesempatan ini, Paulus mengemukakan tiga pokok penting yaitu pertama, mengenai nubuatan di Perjanjian Lama bahwa Mesias (Kristus) harus menderita. Kedua, bahwa Mesias bangkit kembali dan yang ketiga Yesus yang di beritakannya ini sesunguhnya adalah Mesias. Kota ketiga, Berea yang dikunjungi di provinsi Makedonia (Kisah 17:10-15). Berea adalah kota penting, dan Paulus memakai jemaat Berea sebagai teladan dimana mereka menerima Firman Allah dengan segala kelapangan hati dan setiap hari mereka menyelidiki, mempelajari Kitab Suci untuk mendapat pengetahuan yang lebih dalam. Banyak orang Yahudi Berea yang menjadi Kristen, juga beberapa wanita dan pria dari keluarga Yunani terkemuka.
  • 12. PERJALANAN MISI KETIGA 53-57 AD Pelayanan Paulus di Efesus (Kisah 19:1-40) Paulus bertemu dengan dua belas murid-murid Yohanes Pembaptis (Kisah 19:1-7) Ketika Paulus tiba di Efesus ia berjumpa dengan dua belas orang yang latar belakang yang sama dengan Apolos dimana mereka telah menerima baptisan Yohanes. Ketika Paulus menanyakan mereka tentang Roh Kudus dan ternyata mereka sama sekali belum pernah mendenger adanya Roh Kudus. Kemudian Paulus menjelaskan kepada mereka bahwa baptisan Yohanes adalah baptisan pengakuan dosa. Paulus mengatakan kepada mereka untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Pada saat itu juga menerima pembaptisan ulang yaitu baptisan dalam nama Yesus Kristus. Ketika Paulus menaruh tangannya memberkati mereka Roh Kudus turun atas mereka dan mereka mulai berbicara “lidah” (spoke in tongues) dan bernubuat (prophesied). Karunia mujizat (supranatural), seperti kesembuhan yang diberikan kepada rasul-rasul Kristus pada jaman gereja semula dan bahasa roh kepada orang-orang tertentu diperlukan untuk membuktikan kebenaran penginjilan mereka berasal dari Tuhan. Allah juga memberi karunia-karunia yang natural bagi setiap orang percaya, seperti karunia mengajar, berkhotbah, memberi, menasihati, menghibur dan sebagainya. Semua kerinduan melayani Kristus adalah karunia pemberian dari Allah. Ketika Paulus tiba di Efesus, ia mengunjungi rumah ibadah selama tiga bulan berturut-turut. Dengan berani dan tegas dia berusaha meyakinkan pendengar-pendengarnya tentang kerajaan Allah. Paulus juga meneruskan untuk mengajar di balai pendidikan Tiranus selama dua tahun. Jemaat Efesus terdiri dari macam-macam golongan (campuran). Banyak yang seperti dua belas murid Yohanes, oran-orang Yahudi yang masih mengikuti adat budaya lama “Gentiles” dengan latar belakang kafir dan sebelumnya sama sekali tidak mengenal Allah Perjanjian Lama. Di Efesus juga sudah ada orang-orang Kristen yang bekerja bersama dengan Paulus seperti Priska dan Akwila (Roma); Timotius (Listra) dn Erastus (Korintus); Gayus dn Aristarkhus (Tesalonika); Titus, Tikhikus dan Trofinus (Efesus), dan Apolos (Aleksandria). Selama dua tahun Paulus memusatkan pelayanan setiap hari dengan mengajar, memakai cara diskusi dari filsuf-filsuf Yunani jaman itu (yang dimulai oleh Sokrates), dan juga dengan cara-cara yang ia dapat dari guru-guru ahli Taurat (dari Gamaliel). Pelayanan Paulus sangat padat. Paulus yang memulai pekerjaan ‘kasar” yaitu membuat tenda sebelum fajar (band. 1Tesalonika 2:9 dikatakan kalau dia bekerja siang malam). Ketika perdagangan ditutup kebanyakan orang beristirahat, Paulus mengajar di balai pendidikan Tiranus dan juga
  • 13. melakukan pelayanan pribadi dari rumah ke rumah. Kisah 20:20-21, mengungkapkan kalau Paulus tak ragu-ragu untuk berkhotbah, mengajar di depan umum atau di rumah-rumah; menyatakan kalau semua orang (Yahudi, Yunani, “Gentles”) harus berpaling kepada Allah untuk memohon pengampunan dan percaya kepada Tuhan Yesus. a. Sumber kuasa mujizat yang memuliakan Kristus (19:11-22) Ketika Yesus Kristus Hidup di dunia ada dua macam pelayanan, Dia menyatakan Injil- Nya dengan mengajar, berkhotbah dan juga memberi ajaran/nasihat perorangan. Sealin dari kat-kata-Nya di dukung dengan kuasa Ilahi supranatural yang merubah hidup jasamani dan kerohanian pendengar-Nya. sekarang, jaman karya Roh Kudus dan kisah para rasul adalah kisah Roh Kudus, dimana Kristus tinggal dalam setiap orang percaya dimana selalu ada kenyataan dari kehadiran-Nya. Allah melalui ketergantungan dan penyerahan diri sepenuhnya dari Paulus, melakukan mujizat-mijizat luar biasa (Kisah 19:11-12). b. Bahaya dari pemalsuan kuasa Ilahi (Kisah 19:13-20) Di jama Paulus ada saja orang yang mencoba melakukan pemalsuan dengan menggunkan kuasa Roh Kudus. Mereka memanfaatkan psikologi orang dengan mantra-mantra tertentu atau memakai kata-kata dari Injil. Contohnya: beberapa tukang sihir/dukun Yahudi (Kisah 19:13), Simon Magus (Kisah 8:9-25) dan Bar-Yesus (Kisah 13:6-12). Roh jahat mengenal kuasa dari Tuhan Yesus Kristus yang ada dalam diri seseorang, tetapi Iblis tahu jika orang itu hanya berlagak (berpura-pura) dan sebenarnya sama sekali tidak ada kehadiran Kristus dalam orang itu. Sangat berbahaya jika kita berusaha berhubungan dengan kuasa supranatural selain yang dari Allah. Sangat berbahaya “Memalsu”, memakai nama Tuhan Yesus tanpa kenyataan dan perilaku hidup menurut kehendak- Nya. bahwasanya Roh jahat mengenal dan memberi kesaksian dengan menolak otoritas dari tukang sihir/dukun untuk keluar dari korbannya. Ini menegaskan bahwa kuasa pengusiran setan hanya milik Yesus dan Rasul-Nya dan orang-orang yang benar-benar beriman dalam Kristus (Kisah 19:15-16). c. Mengenal kuasa Allah menghilangkan dosa dari orang-orang yang takut dan percaya Peristiwa Roh jahat yang menolak untuk “keluar” (diusir) dari orang yang sakit tersebut dan bahkan kemudian berbalik menyerang dukun-dukun itu, menyebabkan orang-orang Yahudi dan Yunani yang tinggal dikota itu sangat ketakutan. Nama Tuhan Yesus menjadi amat disegani /dihormati (Kisah 19:17). Banyak dari mereka yang beriman, terus terang mengaku perbuatan-perbuatan mereka yang tidak berkenan dimata Allah. Dihadapan umum mereka mengakui dosa-dosanya, membakar buku-buku sihirnya yang sangat mahal
  • 14. harganya pada jaman itu (Kisah 19:19). Dengan peristiwa ini, Firman Allah tersebar luas dan kuasanya menjadi nyata dalam hidup penduduk Efesus (Kisah 19:20). d. Rencana Paulus untuk kembali pulang ke Yerusalem (Kisah 19:21-40) Paulus yang berencana pulang ke Yerusalem melalui provinsi Makedonia dan Akhaya akhirnya mengambil jalan memutar dengan maksud untuk mengumpulkan dana persembahan guna membantu orang-orang miskin di gereja Yerusalem (Roma 15:25-27; 1Korintus 16:1-4; 2Kor 8-9). Paulus mengutus Timotius dan Erastus untuk berangkat terlebih dahulu agar mereka berdua bisa membantu dalam pengumpulan dana. e. Kerusuhan di Efesus (Kisah 19:23-41) Tanggapan yang baik dari orang-orang di Efesus terhadap ajaran Paulus mengakibatkan bangkitnya oposisi dari mereka yang merasa dirugikan keuangannya. Seorang yang bernama Demitrius yang adalah seorang penuang perak di kuli Artemis menghasut orang- orang yang berhubungan dengan usahanya dengan mengatakan bahwa Paulus telah mengalihkan kepercayaan mereka terhadap patung-patung dewi Artemis yang dimana mencemarkan keagungan ilahinya yang dikarenakan buatan tangan manusia. Dengan hal tersebut, maka masa pada waktu itu menjadi marah dan kemudian menyeret dua kawan seperjalanan Paulus yaitu Gayus dan Aristarkhus (Kisah 20:29). Perjalanan Menuju Yerusalem (Kisah 20:1-38; Kisah 21:1-15) Sebelum Paulus pergi ke Yerusalem ia menyempatkan diri untuk mengunjungi gereja- gereja yang didirikannya dalam perjalanan misi kedua. Paulus tiba di sebuah kota yang bernma Troas dan ia mulai menyampaikan Firman Tuhan di daerah tersebut. Dan ada suatu peristiwa dimana seorang yang bernama Eutikhus yang duduk dijendela jatuh dan kemudian meninggal. Namun disitu Tuhan menunjukkan kuasa-Nya lewat Paulus sehingga anak itu bisa dihidupkan kembali dan semua orang penuh dengan kegembiraan. Setelah itu Paulus pun melanjutkan perjalananya dan tiba di sebuah tempat yang bernama Miletus, suatu kota pelabuhan di tanah datar. Paulus mengirim pesan kepada penatua-penatua di Efesus untuk menjumpai dia di Miletus. Dari hasil pertemuan tersebut Paulus memberikan nasihat dan dorongan kepada orang-orang Kristen yang berada di Efesus untuk tetap rendah hati dalam melayani Tuhan dan tidak pernah berpikir bahwa dirinya lebih besar dari orang lain, tetap tekun dalam mengikuti Tuhan walaupun banyak tantangan, persoalan namun mereka harus tetap menjalani semua itu penuh dengan sukacita dan percaya bahwa pada akhirnya mereka akan menerima mahkota kemenangan dari Tuhan Yesus Kritus.
  • 15. Di Tirus, Provinsi Siria (Kisah 21:1-6) Setelah Paulus meninggalkan Miletus, kapal berlayar ke arah selatan melewati kota Kos (kota utama dari pulau Kos), Rodos (pulau arah tenggara dari Kos). Kemudian berlayar langsung menyeberang Laut Tengah menuju Tirus provinsi Fenisia (sekarang Lebanon). Setelah sampai di Tirus karena kapal harus membongkar muatan maka mereka tinggal selama seminggu disana. Maka Paulus mencari orang-orang Kristen setempat dan tinggal disana. Gereja yang ada di Tirus didirikan oleh jemaat yang melarikan diri sesudah Stefanus dibunuh yang didalangi oelh Saulus sendiri pada waktu itu. Disana kita melihat lagi kasih yang amat besar dari orang-orang Kristen yang berada di Tirus terhadap Paulus, dimana seluruh jemaat berlutut berdoa bersama sebelum Paulus berlayar kembali menuju Kaisarea. Di Kaisarea (Kisah 21:7-14) Setelah meninggalkan Tirus, Paulus pun berlayar ke Kaisarea dan sampai disana ia menginjili dirumah Filipus salah satu dari tujuh orang yang dipilih sebagai penatua (Kisah 6:1-5). Menjelang beberapa waktu berlalu, datanglah seorang nabi bernama Agabus dan memberi pertanda bahwa Paulus akan ditangkap dan dipenjarakan oleh orang-orang Romawi walaupun tuduhan-tuduhan orang Yahudi itu palsu. Kunjungan Terakhir Paulus ke Yerusalem (Kisah 21:15-40) Paulus tiba di Yerusalem pada waktu perayaan hari Pentakosta. Saudara-saudara seiman di Yerusalem menyambutnya dengan hangat dan sukacita. Pada kesempatan itu Paulus menyampaikan dengan terperinci apa yang telah Allah perbuat di antara orang-orang “Gentiles” melalui misi perjalanannya. Dia tidak pernah lupa memberi segala pujan dan kemuliaan kepada Allah untuk apa yang telah dicapainya. Kaum Judaizers mneyebarkan kabar palsu bahwa Paulus telah mengajar orang-orng Yahudi yang tinggal di antara bangsa lain untuk meninggalkan tradisi warisan “heritage” mereka (hukum Musa), seperti penyunatan (Kisah 21:21). Dakwaan kaum Judaizers ini tidaklah benar, terbukti dari kenyataan penyunatan Timotius dan kenyataan Paulus menjalankan janji nazar. Sebelum masa tujuh hari berakhir, beberapa orang Yahudi dari Asia menghasut rakyat untuk menangkap Paulus dengan dakwaan: Pertama, Paulus mengajar meninggalkan budaya, tradisi warisan bangsa mereka. Kedua, Paulus menentang hukum Musa. Ketiga, Paulus melakukan penghujatan atau pengotoran bait Allah. Ketika Paulus ditangkap ia pun memberikan pembelaan yang pertama atas apa yang terjadi kepada dirinya bahwa ia adalah seorang Yahudi yang sangat disiplin, cermat mengikuti hukum nenek moyangnya dan tidak mungkin
  • 16. menjadi seorang Kristen kalau bukan Yesus yang menggerakan hatinya dalam perjalanan ke Damsyik dan Tuhan Yesus pun tidak pernah mengatakan supaya orang menentang hukum atau peraturan Bait Allah. Penginjilan kepada bangsa lain diakibatkan penolakan terhadap Kristus oleh orang-orang Yahudi. Dalam pembelaan Paulus yang kedua, ia menolak dikatakan sebagai kriminal (Penjahat). Dengan keberanian seperti bisanya, ia menatap mereka dan menyatakan kalau dia tidak bersalah tetapi ia menggenapi kewajibannya kepada Allah (Kisah 23:1). Ada komplotan orang Yahudi yang ingin membunuh Paulus dengan meminta kepada Mahkamah Agung untuk membawa Paulus kembali ke Persidangan sehingga mereka bisa membunuhnya. Ketika hal itu diketahui oleh Lisias seorang komandan prajurit Romawi ia langsung memerintahkan untuk membawa Paulus ke Kaisarea kedalam perlindungan gubernur Feliks. Pembelaan Paulus di Hadapan Feliks di Kaisarea (Kisah 24:1-27) Para Imam Agung dan penatua-penatua datang ke Kaisarea dan menyewa seorang pengacara yang bernama Tertulus. Dia disewa untuk mewakili orang-orang Yahudi, karena takut kasus terhadap Paulus akan dibubarkan jika tidak cepat-cepat diurus. Paulus dituduh melakukan tiga kejahatan yaitu: pemberontakan terhadap Roma, terhadap hukum bangsa Yahudi dan terhadap hukum Allah. Dengan penuh keberanian karena apa yang dikatakan itu tidaklah benar dan juga menentang Tuhannya, Paulus menjawab bahwa dia tidak bersalah. Paulus memulai dengan mengingatkan Feliks akan pengetahuannya dalam hukum Taurat dan kepercayaan orang Yahudi selama dia menjabat gubernur dan sebelumnya sebagai hakim dibawah gubernur Samaria. Selanjutnya Paulus mengajukan fakta, bahwa dia baru kembali 12 hari yang lalu dari perjalanan misinya dan 7 hari di Yerusalem mengikuti upacara pentahiran dan 5 hari berada dalam tahanan, sehingga ia tidak mempunyai waktu untuk menghasut orang-orang. Juga Paulus menjelaskan kalau dia kembali ke Yerusalem karena dia membawa dana bantuan dari gereja-gereja “Genties” bagi orang-orang Kristen Yerusalem. Sebenarnya Feliks mengharapkan Paulus menawar uang suap bagi pembebasan dirinya. Setelah dua tahun berlalu Feliks ditarik ke Roma dan digantikan oleh Porkius Festus.
  • 17. Paulus dihadapan Festus, Pengganti Feliks (Kisah 25) Dalam pembelaan Paulus dihadapan Festus ia pun dengan tegas dan berani berkata kalau dia sama sekali tidak berbuat salah terhadap hukum Yahudi, terhadap bait Allah maupun terhadap Kaisar Romawi. Paulus pun menolak penghakiman di Yerusalem yang perintahkan oleh Festus diman sebagai waraga negara Romawi, dia berhak diadili dipengadilan Kaisar. Dia tidak berbuat kejahatan apapun dan tuntutan orang-orang Yahudi akan dirinya tidaklah benar. Dengan demikian maka Paulus mengajukan banding ke Kaisar. Setelah berunding dengan penasehat-penasehatnya maka Festus menyetujui permintaan Paulus. Pembelaan Paulus Di hadapan Agripa II (Kisah 26) Pidato Paulus di hadapan Agripa II adalah yang paling cemerlang dan lengkap dari semua pembelaannya. Ada lima pokok pembelaan Paulus dihadapan Agripa: Penekanan hubungan Perjanjian Lama dengan Iman dalam Kristus (Kisah 26:1-8), Prasangka Paulus terhadap orang-orang Kristen sebelum dia diubah dan diselamatkan (Kisah 26:9-12), Perubahan Paulus dan pemberian kuasa pelayanannya dari Tuhan Yesus (Kisah 26:13-18), Ketaatan Paulus terhadap penglihatan surgawi (Kisah 26:19-23), Paulus menyatakan ajaran kepada Festus dam Agripa (Kisah 26:22-23)
  • 18. PERJALANAN MISI KEEMPAT 59-63 AD Pelayanan Paulus di Roma (Kisah 28:17-31) Paulus yang tiba di Roma sebagai tertuduh di pengadilan Kaisar, sebelum pengadilannya dimulai dia menggunakan waktu yanga ada untuk menyambut semua orang yang datang menemuinya. Dia menjadi saksi Kristus bagi orang-orang Gentiles (Kisah 28:2- 31). Paulus yang tidak bebas lagi berkhotbah di rumah ibadah Yahudi, maka pimpinan terkemuka bangsa Yahudi di Roma datang berkumpul di rumahnya mendengarkan pembelaan diri yang singkat dari Paulus. Pembicaraan dengan Tokoh bangsa Yahudi Dalam pembicaraan tersebut Paulus mulai berbicara dengan menyangkal tuduhan bahwa dia bersalah terhadap bangsanya (Yahudi), melanggar adat istiadat nenek moyangnya, termasuk hukum musa. Paulus juga menceritakan bagaimana ia ditangkap dan diserahkan kepada penguasa Romawi untuk dijatuhi hukuman mati. Paulus juga menjelaskan bahwa sebagai seorang Yahudi dia sama sekali tidak layak dipenjarakan karena dia berkhotbah tentang Mesias harapan bangsa Israel. Penginjilan Paulus di Rumah Sewaannya (Kisah 28:23-29) Kita tahu kalau Paulus melakukan penginjilan kepada orang-orang Yahudi dalam perjalanan misinya dengan dasar Firman Allah dari Perjanjian Lama. Tetapi dikota Roma Paulus menerangkan tentang kerajaan Allah dan hal-hal yang berkenaan dengan Yesus yaitu tentang kedatangan, kematian dan kebangkitan-Nya. semua ini dijelaskan secara terperinci atas dasar hukum dan nubuatan nabi-nabi yang berkaitan dengan harapan bangsa Israel. Bagi Paulus kerajaaan Allah dan Yesus tidak dapat dipisahkan karena melalui Yesus dengan Penebusan-Nya, Allah menggenapi harapan Israel.
  • 19. Reaksi dari pendengar Yahudi (Kisah 28:24) Orang-orang Yahudi yang mendengar khotbah Paulus ada yang menerima dan menjadi percaya, tetapi ada juga yang menolak dan tidak percaya. Perbedaan pendapat di antara orang Yahudi di Roma adalah ciri khas tanggapan Yudaisme jika menghadapi penggenapan berita harapan bangsa Israel dalam Yesus Kristus. Ini berarti, bahwa hanya sebagia dari umat Israel yang akan menerima keselamatan Allah. Bangsa Israel tidak memberi tanggapan baik terhadap Injil, dimana mereka mempunyai mata tapi tidak melihat, mempunyai telinga tapi tidak mendengar karena hati mereka telah mengeras.
  • 20. BAB III KESIMPULAN Paulus adalah seorang Rasul yang dipilih dan dipanggil Allah sebagai alat Tuhan untuk memberitakan kabar sukacita baik kepada orang Yahudi maupun non Yahudi walaupun Paulus adalah orang yang ingin menghancurkan orang percaya pada waktu itu. Artinya bahwa ketika Allah memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya untuk menyampaikan berita sukacita, Allah tidak memandang latar belakang dari orang tersebut, apa yang ia lakukan atau kerjakan. Namun yang pasti ketika Allah memilih seseorang pasti ada rencana besar yang Allah ingin orang tersebut lakukan/kerjakan dalam hidupnya dan pastinya apa yang dilakuakannya hanyalah untuk memuliakan Allah saja.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA John R. Tan, Paulus Rasul Kristus Ke-13 (Jakarta: Seminari Bethel Publishing, 2007), 3-166.