Ada empat orang dalam Perjanjian Baru yang bernama Filipus:
Anak dari Herodes Agung. Raja wilayah Iturea dan Trakhonitis dari 4 SM sampai 34 AD (Lukas 3: 1).
Anak lain dari Herodes Agung. Yohanes Pembaptis menuduh istri Herodes Agung – Herodias – meninggalkan Filipus dan menikahi Herodes (Markus 6:17).
Salah satu rasul (Matius 10: 3).
Filipus, “pemberita Injil” (Kisah Para Rasul 21: 8).
2. Ada empat orang dalam Perjanjian Baru yang
bernama Filipus:
1. Anak dari Herodes Agung. Raja wilayah Iturea dan
Trakhonitis dari 4 SM sampai 34 AD (Lukas 3: 1).
2. Anak lain dari Herodes Agung. Yohanes Pembaptis
menuduh istri Herodes Agung – Herodias – meninggalkan
Filipus dan menikahi Herodes (Markus 6:17).
3. Salah satu rasul (Matius 10: 3).
4. Filipus, “pemberita Injil” (Kisah Para Rasul 21: 8).
“Pemberita Injil”
memiliki beberapa posisi
di dalam Gereja:
Diakon
(Kisah 6:5)
Pengkhotb
ah (Kisah
8:5)
Misionaris
(Kisah
8:26)
Penginjil
(Kisah
8:40)
Tuan rumah
(Kisah 21:8)
3. “Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka
memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh
Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas
dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari
Antiokhia.” (Kisah 6:5)
Dikatakan bahwa “Sebab tidak ada seorang pun yang
berkekurangan di antara mereka [Gereja di
Yerusalem]”. (Kisah 4:34-37).
Namun demikian, muncul persungutan tentang
pembagian makanan yang tidak adil bagi mereka yang
memerlukan. Tuduhan yang sangat serius: para janda
yang berbahasa Yunani mengalami diskriminasi.
Masalah ini diselesaikan dengan menunjuk tujuh
orang sebagai “mendiakoni” [bahasa Yunani untuk
“melayani”] meja. (Kisah 6:3)
“Semakin sepenuhnya kita diilhami oleh Roh-
Nya, maka semakin lebih sungguh-sungguh
kita akan bekerja bagi mereka yang disekitar
kita; dan semakin melakukan sesuatu bagi
orang lain, maka akan semakin besar kasih
kita untuk pekerjaan itu, dan semakin besar
kegembiraan kita dalam mengikut sang
Guru.” E.G.W. (Colporteur Ministry, cp. 6, pg. 46)
4. “Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan
memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.”
(Kisah 8:5)
Filipus pergi ke Samaria karena
penganiayaan Saul dimulai setelah
kematian Stefanus.
Dia memberitakan Injil dengan kuasa
besar di Samaria, meskipun terjadi
keretakan di antara orang Yahudi dan
Samaria.
Khotbah tersebut menghasilkan
banyak orang Samaria menerima
Yesus sebagai Juruselamat mereka
dan dibaptiskan (Kis 8:12).
“Bukannya kepada pendeta yang
diurapi saja terletak tanggung jawab
untuk ke luar dan memenuhi tugas
ini. Masing-masing yang telah
menerima Kristus dipanggil untuk
bekerja bagi keselamatan sesamanya
manusia. ”
E.G.W. (The Acts of the Apostles, cp. 11, pg. 110)
5. “Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada
Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah
selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke
Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi.” (Kisah 8:26)
Setelah dibaptis, bendahara itu melanjutkan perjalanannya dengan sukacita. Dia
bersedia untuk mengabarkan Kabar Baik di Afrika.
Filipus memenuhi Amanat
Agung Yesus dalam Kisah
Para Rasul 1: 8. Dia adalah
seorang saksi di Yudea
(sebagai diakon), di
Samaria (sebagai
pengkhotbah) dan sampai
ke ujung bumi (sebagai
misionaris ke Ethiopia).
Ia mengikuti teladan Yesus
di jalan menuju Emaus
(Lukas 24:27). Filipus
mengajar pelajaran Alkitab
secara lengkap kepada
sida-sida Etiopia.
6. “Orang Etiopia ini menggambarkan suatu
rombongan yang besar yang memerlukan
penginjil-penginjil sukarela seperti Filipus
orang-orang yang akan mendengar suara
Allah dan pergi ke mana Ia mengutus
mereka. Ada banyak yang membaca Kitab
Suci yang tidak dapat mengerti maksud
yang sebenarnya. Di seluruh dunia pria dan
wanita memandang dengan penuh
perhatian ke surga. Doa dan air mata dan
pertanyaan naik dari jiwa-jiwa yang
merindukan terang, untuk anugerah, untuk
Roh kudus. Banyak yang berada di batas
kerajaan itu, hanya menunggu untuk
dikumpulkan.” E.G.W. (The Acts of the Apostles, cp. 11, pg. 109)
7. “Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia
berjalan melalui daerah itu dan memberitakan
Injil di semua kota sampai ia tiba di
Kaisarea.” (Kisah 8:40)
Roh Kudus membawa Filipus
ke Asdod [Ashdod] untuk
melanjutkan misinya (Kisah
Para Rasul 8:39).
Dia kemudian melakukan
perjalanan sejauh 100 Km (62
mil) dalam kampanye
penginjilan di sepanjang
pesisir Mediterania di Israel.
“Para agen Tuhan harus sepenuhnya
dikuduskan untuk pelayanan-Nya, sehingga
mereka dapat lebih cepat untuk memahami
pekerjaan mereka. Sebagai pelayan yang
bijaksana, mereka harus mengambil
kesempatan dari setiap keadaan untuk
mengajarkan kasih karunia Allah dan
menarik orang kepada Kristus. ”
E.G.W. (Christ Triumphant, October 28)
8. “Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ
dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah
Filipus, pemberita Injil itu, yaitu satu dari
ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan
kami tinggal di rumahnya. Filipus mempunyai
empat anak dara yang beroleh karunia untuk
bernubuat.” (Kisah 21:8-9)
Karakter Kristen dari Filipus ditunjukkan dalam
ayat tersebut. Dia pemaaf, ramah, penginjil
dan seorang pria berkeluarga yang baik.
Paulus (Saul) mengusulkan untuk membunuh
Stefanus yang adalah rekan dari Filipus.
Namun demikian, 25 tahun kemudian Filipus
menjamu Paulus dirumahnya.
Filipus adalah salah satu yang tujuh diakon
yang pertama. Sekarang ia dikenal sebagai
“pemberita Injil” karena pekerjaan tak kenal
lelah dalam memberitakan Injil.
Di sisi lain, keempat putrinya yang bernubuat
membuktikan bahwa ia adalah juga seorang
penginjil di rumah.
9. “Kita harus menjadi saluran yang dikhususkan,
melalui mana kehidupan surgawi mengalir kepada
orang lain. Roh Kudus menghidupkan dan meliputi
seluruh gereja, memurnikan dan menguatkan hati.
Mereka yang telah dikuburkan bersama Kristus dalam
baptisan akan bangkit kepada hidup yang baru,
memberikan gambaran yang hidup dari kehidupan
Kristus. Pada kita diletakkan tuntutan yang suci.
Perintah telah diberikan kepada kita: “Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.” Matius 28:19, 20. Engkau
mengabdikan dirimu terhadap pekerjaan agar Injil
keselamatan dikenal. Kesempurnaan Surga menjadi
kekuatanmu.”
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 9, cp. 2, pg. 20)