1. A. Pengertian Ilmu Ekonomi
Manusia adalah makhluk yang serba terbatas. Tidak
semua keinginannya dapat tercapai. Karena itu
manusia harus berani menentukan pilihan. Dalam
menentukan pilihannya perlu pertimbangan-
pertimbangan tertentu. Untuk itu perlu belajar
bagaimana menentukan pilihan. Hal inilah yang
dipelajari dalam ilmu ekonomi.
2. 1. Kelangkaan (scarcity)
Keterbatasan kita menyebabkan banyak hal terasa langka (scarce).
Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu. Sesuatu
tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia di mana saja (di setiap
tempat), dan kapan saja (waktu) dibutuhkan.
2. Pilihan-pilihan (choices)
Terbatasnya jumlah sumberdaya yang tersedia dibandingkan
dengan kebutuhan, menyebabkan manusia harus menentukan
pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif.
3. Biaya kesempatan (opportunity cost)
Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk rasional,
pilihan yang dibuatnya berdasarkan untung rugi, dengan
membandingkan biaya harus dikeluarkan dan hasil yang akan
diperoleh.
Biaya kesempatan adalah kesempatan untuk memperoleh sesuatu
yang hilang karena kita memilih alternatif lain.
3. Dengan demikian ilmu ekonomi
sudah dapat didefinisikan sebagai Ilmu
Memilih (study of Choice) karena
mempelajari perilaku manusia dalam
menentukan pilihannya.
Definisi yang lebih rinci dari ilmu
ekonomi adalah sebagai ilmu yang
mempelajari perilaku individu dan
masyarakat dalam menentukan pilihan
untuk menggunakan sumberdaya yang
langka (dengan dan tanpa uang) dalam
upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
4. B. Masalah-masalah Ekonomi
Dari definisi di atas, masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi
sumberdaya yang langka. Ilmu ekonomi akan senantiasa bermanfaat selama
yang dihadapi adalah alokasi sumberdaya yang langka. Masalah tidak
langka tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi.
Tiga masalah utama adalah:
1. Apa yang harus diproduksi dan berapa banyak?
Produksi barang dan jasa adalah hasil transformasi berbagai factor
produksi. Barang dan jasa memberikan kegunaan/manfaat bagi
pemakai/konsumen. Pertanyaan apa dan berapa yang harus diproduksi
bermakna barang apa yang harus disediakan dan berapa banyak agar
kesejahteraan masyarakat meningkat.
5. 2. Bagaimana memproduksinya?
Setelah memutuskan barang dan jasa apa yang akan diproduksi,
pertanyaan berikutnya adalah bagaimana memproduksinya?. Metode
dan teknologi apa yang digunakan dalam proses produksi? Ilmu
ekonomi memandang teknologi sebagai factor penting dalam proses
produksi. Pilihan teknologi yang digunakan harus memperhatikan juga
factor skala produksi, kemampuan manajemen, kemampuan finansial
dan sikap mental agar menghasilkan tingkat efisiensi paling besar,
3. Untuk siapa barang dan jasa diproduksi?
Pertanyaan ini berdimensi keadilan dan pemerataan. Sebab apa gunanya
produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar, dan
efisien, tetapi hanya dinikmati oleh segelintir anggota masyarakat saja. Bagi
masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu memperoleh jumlah yang
sama, sedangan masyarakat utilitarian tidak terlalu mementingkan jumlah,
Jumlah boleh tidak sama, yang penting apakah sesuai dengan kebutuhan atau
tidak.
6. C. Barang dan Jasa
Barang adalah benda-benda yang berwujud yang
digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau
untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah beras, minuman,
buku, dan lain-lain.
Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud tetapi dapat
memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Contohnya adalah jasa perbankan, jasa dokter,
dan lain-lain.
7. D. Barang Ekonomi dan Barang Bebas
Barang ekonomi (economic good) adalah barang yang mempunyai
kegunaan dan langka, yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena
itu barang ekonomi mempunyai harga. Dalam terminologi ekonomi,
digunakan istilah langka, bukan sedikit, sebab perkataan sedikit itu relatif.
Barang ekonomi adalah barang yang terbatas jumlahnya (langka)
memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya.
Barang bebas (free good) adalah barang yang tersedia dalam
jumlah melimpah (tidak langka) dan tidak memerlukan pengorbanan untuk
memperolehnya. Namun barang bebas dapat menjadi barang ekonomi
karena perbedaan tempat dan waktu.
8. E. Mengapa Belajar Ekonomi
Case dan Fair (1996) memberikan pandangan tentang
beberapa manfaat studi ekonomi, yaitu:
1. Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam
pengambilan keputusan.
2. Membantu memahami masyarakat.
3. Membantu memahami masalah-masalah internasional
(global)
4. Bermanfaat dalam membangun masyarakat demokrasi.
9. F. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Proses alokasi sumberdaya secara efisien di tingkat individu,
perusahaan dan industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang
sejenis), dibahas dalam teori Ekonomi Mikro.
Masalah agregat biasanya dipelajari dalam teori ekonomi makro. Ada
empat ukuran efesiensi yang biasa digunakan dalam buku teks ekonomi
makro, yaitu output (GNP) dan pertumbuhan (growth), kesempatan kerja
(employment), stabilitas harga (price stability) dan stabilitas kurs (exchange
rate stability).
10. 1. Teori Ekonomi Mikro
Sesuai dengan namanya mikro berarti kecil. Teori ekonomi mikro
diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis
mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Tiga aspek penting yang dikajikan dalam teori ekonomi mikro, yaitu:
a. Interaksi di pasar barang.
b. Tingkah laku pembeli dan penjual
c. Interaksi di pasar factor produksi
11. 2. Teori ekonomi makro
Sesuai dengan namanya pula, makro berarti besar. Teori ekonomi
makro adalah menganalisis keseluruhan kegiatan perekonomian,
bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh unit-unit dalam perekonomian.
Ada beberapa aspek yang dibahas dalam teori ekonomi makro, antara
lain:
a. Penentuan tingkat kegiatan perekonomian Negara
b. Pengeluaran agregat
c. Mengenai pengangguran dan inflasi.
12. G. Metodologi Ilmu Ekonomi Teori ekonomi
1. Teori ekonomi
Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan
memberi penjelasan dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati.
Penjelasan dan prediksi ini berdasarkan teori-teori tertentu. Teori
adalah pernyataan atau sekumpulan penyataan tentang sebab
akibat, aksi reaksi. Daya guna dan validitas sebuah teori diukur dari
kemampuan dan keakuratannya menjelaskan dan memprediksi
gejala-gejala yang diamati.
2. Model Ekonomi
Berdasarkan teori ekonomi disusun model ekonomi yang
merupakan pernyataan formal sebuah teori. Model ekonomi dapat
dipresentasikan secara verbal, diagramatis, dan matematis. Model
yang dilihat dari variable yang digunakan. Variabel adalah ukuran
yang nilainya dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari
observasi ke observasi. Model ekonomi yang baik adalah model
siklus lingkaran kegiatan ekonomi.
13. 3. Metode Deduktif dan Induktif
Dunia nyata merupakan titik awal analisis ekonomi. Ada dua
metode analisis untuk mengambil kesimpulan dunia nyata, yaitu
metode deduktif dan metode induktif.
Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk
hal-hal berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya bila
harga suatu barang meningkat, permintaan terhadapnya menurun.
Jadi, bila harga cabe meningkat maka permintaan cabe menurun.
Metode induktif adalah pengambilan kesimpulan untuk hal-hal
yang umum dari hal khusus.
14. 4. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition
Model ekonomi merupakan penyederhanaan realitas ekonomi,
karenanya memiliki keterbatasan. Keterbatasan tercermin dalam
istilah ceteris paribus yang bermakna faktor-faktor lain dianggap
tetap. Dalam menganalisis dua variabel, kesimpulan yang diambil
berdasarkan asumsi variabel-variabel lain dianggap tetap. Misalnya
ketika menyimpulkan bahwa permintaan jasa transportasi bus antar
kota turun jika harga tiketnya naik, dengan asumsi bahwa harga tiket
jasa transportasi alternatif (kereta api) tidak berubah. Bila tiket kereta
api juga naik belum tentu kesimpulannya sama.
Istilah fallacy of composition memiliki pengertian apa yang baik
dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan).
15. 5. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
Dalam menjalankan tugasnya, ekonom sering membandingkan
dunia dengan dunia ideal. Ketika mengamati dunia nyata, pendekatan
yang dilakukan adalah ekonomi positif. Pernyataan positif menerapkan
hal yang akan terjadi dalam ekonomi. Contoh pernyataan positif adalah
apabila produksi semen turun maka harganya akan naik.
Bila ekonom mulai bertanya, bagaimana yang terbaik atau
bagimana seharusnya, maka yang digunakan adalah ekonomi normatif.
Contoh penyataan normative adalah usaha menaikkan kesejahteraan
masyarakat sebaiknya harus dilakukan dengan berusaha agar
tambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh seluruh golongan
penduduk.