Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian, yaitu proses menyusun dan membentuk hubungan antar unsur dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Dibahas pula tentang pengertian, fungsi, proses, struktur, wewenang, pendelegasian kewenangan, dan perbedaan desentralisasi dan sentralisasi dalam pengorganisasian suatu lembaga.
4. Pengorganisasian merupakan suatu proses dalam
mengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-
tugas, wewenang dan tanggung jawab,sehingga
secara bersama-sama dapat berupaya mencapai
tujuan yang telah ditetapkan pada tahap
perencanaan sebelumnya.
5. Pendayaan sumber-sumber yang ada disebut
manajemen sedangkan usaha untuk
mewujudkan kerjasama sekelompok manusia
yang terlibat didalam kegiatan disebut
pengorganisasian.
7. Pengorganisasian sangatlah penting dalam
manajemen, karena membuat posisi orang lebih
jelas dalam struktur dan pekerjaannya dan
melalui pemilihan, pengalokasian dan
pendistribusian kerja yang profesional, organisasi
dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
8. Pengorganisasian menurut para ahli
Pengorganisasian, Hicks & Gullett
mengatakan bahwa pengorganisasian adalah
kegiatan membagi-bagi tugas, tanggungjawab, dan
wewenang diantara sekelompok orang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
9. Pengertian lain diungkapkan Malayu S.P.
Hasibuan (41: 1996) bahwa pengorganisasian
adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan
dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan
orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan
alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang
yang secara relatif didelegasikan kepada setiap
individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas
tersebut.
10. Fungsi
Organisasi
1. Sebagai pemberi struktur terutama
dalam penyusunan/penempatan
personal,pekerjaan-pekerjaan
materilan dan pikiran=pikiran di
dalam struktur.
11. 2. Sebagai menetapkan hubungan antara
orang – orang, kewajiban-kewajiban,
hak-hak dan tanggung jawab masing-
masing anggota disusun menjadi pola-
pola kegiatan yang tertuju pada
tercapainya tujuan .
12. 3. Sebagai alat untuk mempersatukan
usaha-usaha untuk menyelesaikan
pekerjaan.
13. Ciri-ciri organisasi yang
baik
a) Memiliki tujuan yang jelas.
b) Tiap anggota memahami dan menerima tujuan
tersebut.
c) Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan
kesatuan tindakan dan kesatuan pikiran.
d) Adanya kesatuan perintah, para bahwahan hanya
mempunyai seorang atasan langsung daripadanya ia
menerima perintah atau bimbingan dan kepada siapa
14. lanjutan
e) Adanya keseimbangan antara wewenang
dan tanggung jawab masing-masing
anggota.
f) Adanya pembagian tugas atau pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan,keahlian
dan bakat masing-masing.Sehingga dapat
menimbulkan kerja sama yang harmonis dan
15. Proses
Pengorganisasian• Ernest Dale (Stoner, 1986) memberikan
pengorganisasian sebagai sebuah proses yang
berlangkah jamak. Proses pengorganisasian
tersebut digambarkan sebagai berikut.
• tahap pertama,yang harus dilakukan dalam
merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-
tugas apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi.
• Tahap kedua, membagi seluruh beban kerja
16. • Tahap ketiga, menggabungkan pekerjaan para
anggota dengan cara rasional dan efisien.
• Tahap keempat, menetapkan mekanisme kerja
untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam
satu kesatuan yang harmonis.
• Tahap kelima, melakukan penyesuaian untuk
mempertahankandan meningkatkan efektifitas.
Karena pengorganisasian merupakan suatu
proses yang berkelanjutan, diperlukan
penilaian ulang terhadap keempat langkah
sebelumnya secara terprogram/berkala, untuk
menjamin konsistensi, efektif dan efisien
17. Struktur Organisasi
• Menurut E. Kast dan Jamis E. Rrosenzweig (1974)
struktur diartikan sebagai pola hubungan komponen
atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan
system formal hubungan kerja yang membagi dan
mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar
tercapai tujuan. Menurut Simon (1958) struktur itu
sifatnya relative stabil, statis dan berubah lambat
atau memerlukan waktu untuk penyesuaian-
penyesuaian.
• Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja,
pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan,
hubungan atasan dan bawahan,kelompok, komponen
atau bagian, tingkat manajemen dan saluran
18. a) Spesialisasi aktifitas, unsur ini mengacu pada
spesifikasi tugas perorangan dan kelompok diseluruh
irganisasi atau pembagian kerja dan penyatuan tugas
tersebut ke dalam unit kerja (departementalisasi)
b) Standar aktifitas, unsur ini merupakan prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin kelayak gunaan
aktifitas.
c) Koordinasi aktifitas, unsur ini adalah prosedur yang
memadukan fungsi-fungsi dalam organisasi, seperti
fungsi primer dalam suatu badan usaha, memasaran,
produksi dan penjualan merupakan fungsi garis yang
19. d) Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusa, unsur ini
mengacu pada lokasi kekuasaan pengambilan keputusan.
Sentralisasi adalah proses konsentrasi wewenang dan
pengambilan keputusan pada tingkat atas suatu
organisasi. Kelemahan system ini bawahan menjadi tidak
berkembang dan putusan menyita waktu yang lama, terlebih jika
data ada pada bawahan. Desentralisasi vertical adalah
pembagian wewenang formal berdasarkan garis komando (dari
atas ke bawah). Sedang desentralisasi horizontal adalah
wewenang bertindak tidak secara hierarki melainkan bergantung
pada keahlian (wewenang fungsional)
e) Ukuran unit kerja, unsur ini mengacu pada jumlah pegawaidalam
suatu kelompok kerja.
20. Wewenang dan
Kekuasaan
• Wewenang merupakan hak kelembagaan menggunakan
kekuasaan. Ini didasarkan pada pengakuan keabsahan
upaya untuk mempengaruhi. Perorangan atau kelompok
yang berupaya mempengaruhi untuk mempengaruhi
dipandang mempunyai hak, untuk itu ada batas-batas
yang diakui.
• Menurut newman sukanto R. (1990) wewenang itu
dapat dibedakan menjadi :
21. 1)Wewenang hukum, yaitu wewenang yang
dimiliki seseorang untuk menegakkan hukum,
mewakili dan bertindak atas nama organisasi.
2)Wewenang teknis, yaitu seorang dianggap
pakar tentang sesuatu hal.
3)Wewenang berkuasa, yaitu sumber utama yang
hak melakukan tindakan.
4)Wewenang operasional, yaitu seseorang
diperbolehkan melakukan tindakan tertentu.
22. Wewenang tidak sama dengan kekuasaan.kekuasaan
dalam arti sebenarnya adalah kekuatan untuk
mengendalikan orang lain sehingga orang lain sama
sekali tidak punya pilihan, karena tidak berdaya untuk
mentukan diri sendiri atau tidak mengetahui bagaimana
memperoleh sumber daya yang mereka perlukan.
Kekuasaan tidak hanya diperoleh semata-mata dari
bermacam-macam jenis psikologi kekuasaan (Edgar H.
Schein, 1980) yaitu:
a) Kekuasaan yang memaksa(coercive power), yaitu
didasarkan pada kemampuan pemberi pengaruh untuk
menghukum penerima pengaruh jika tidak memenuhi
permintaan.
23. b) Kekuasaan imbalan (reward power), yaitu didasarkan
pada kemampuan untuk member imbalan kepada orang
lain.
c) Kekuasaan jabatan/sah (legitimate power), berhubungan
dengan hak kelembagaan, terjadi apabila bawahan
menerima pengaruh mengakui bahwa atasan secara sah
berhak untuk memrintah atau member pengaruh dalam
batas-batas tertentu.
d) Kekuasaan ahli (expert power), didasarkan pada
keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai
keahlian yang relevan dan tidak dimiliki oleh penerima
pengaruh.
24. e) Kekuasaan acuan(referent power), berpijak pada
keinginan penerima pengaruh untuk meniru pemberi
pengaruh.
f) Kekuasaan pribadi (personality power), berpijak pada
kualitas pribadi yang member pengaruh, misalnya
charisma-magis pimpinan seperti JF Kennedy
mendapat tanggapan besar dari pengikut.
25. Pendelegasian
Wewenang
Delegasi dapat didefinisikan sebagai
pelimpahan wewenang formal dan
tanggung jawab pada seseorang atas
pelaksanaan aktifitas tertentu.
Biasanya pendelegasian di tunjang
oleh unsur motivasi dan komunikasi
yang baik untuk membantu pimpinan
melaksanakan tugas pokoknya. Tujuan
utama pendelegasian adalah agar
organisasi dapat menggunakan sumber
26. Agar pendelegasian itu berlangsung efektif para
anggota organisasi harus tahu dimana mereka
berada dalam rantai komando. Jika tidak,
mereka tidak dapat menerima dan tidak pula
menyerahkan tanggung jawab secara
meyakinkan. Dalam hal ini diperlukan prinsip
scalar yaitu ada satu baris wewenang yang
jelas. Prinsip scalar ini bertujuan untuk
memudahkan setiap anggota organisasi
27. (1)Kepada siapa dia mendelegasikan.
(2)Siapa yang dapat mendelegasikan
wewenang kepadanya.
(3)Kepada siapa dia bertanggung jawab.
Persyaratkan dalam menetapkan garis
wewenang diperlukan kelengkapan
delegasi. Artinya semua tugas harus
didelegasikan karena tugas-tugas nya tidak
diserahkan akan menimbulkan
kesenggangan atau masalah.
28. • Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer
mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-
orang yang melapor kepadanya. Empatkegiatan terjadi
ketika delegasi dilakukan:
1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan
tugas kepada bawahan.
2. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang di perlukan
untuk mencapai tujuanatau tugas.
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit,
menimbulkan kewajiban atautanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan
untuk hasil-hasil yangdicapai.
29. Desentralisasi dan
Sentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang
dalam membuat keputusandan kebijakan
kepada manajer atau orang-orang yang
berada pada level bawahdalam suatu
struktur organisasi. Pada saat sekarang ini
banyak perusahaan atauorganisasi yang
memilih serta menerapkan sistem
desentralisasi karena dapatmemperbaiki serta
meningkatkan efektifitas dan produktifitas
30. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh
wewenang kepada sejumlah
kecilmanajer atau yang berada di
posisi puncak pada suatu struktur
organisasi. Sentralisasi banyak
digunakan pada pemerintahan lama
diIndonesiasebelumadanya otonomi
daerah.