SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Pengertian dan Dasar-Dasar
          Andre A. Hutagalung
             110903046
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang   yang
  diarahkan untuk mencapai tujuan spesifik.

Karakteristik organisasi:
1. Orang-orang
2. Tujuan
3. Struktur
   Struktur
   Departemenisasi
   Pencapaian tujuan
   Kerjasama
   Hierarki wewenang & tanggung jawab
   Sentralisasi vs Desentralisasi
   Pembagian kerja / Divisi
   Kejelasan Tugas
   Span of control / Rentang kendali
   Efektivitas
   Efisiensi
Tujuan dirumuskan dengan jelas
           Tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas. Tujuan ini yang akan
     memandu setiap orang dalam organisasi. Semakin jelas tujuan yang akan diraih
     maka semakin mudah pula organisasi menentukan langkah yang tepat.
           Tentang pentingnya perumusan tujuan ini dalam buku Guilding
     Principles of Public Administration dikemukakan sebagai berikut:
1.    Organisasi tanpa tujuan tak ada artinya dan hanya merupakan penghamburan
      uang belaka.
2.    Organisasi didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
3.    Dasar dari organisasi terletak pada maksud dan tujuan yang telah ditentukan.
4.    Maksud dan tujuan organisasiharus selalu ditinjau oleh kekuasaan yang lebih
      tinggi.
5.    Tujuan organisasi harus dimengerti dan diterima oleh para pegawai dan
      dicamkan sedalam-dalamnya dalam jiwa mereka.
Departemenisasi

Departemenisasi adalah penyusunan bagian-bagian yang akan menjalankan tugas-
   tugas sesuai bidang tertentu. Dapat dilakukan dengan mengelompokkan tugas-
   tugas sejenis.
Efisiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang
   bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan
   dikelompokkan disebutkan departemenisasi. Ada dua macam bentuk
   departementasi yaitu:


1.   Departemenisasi Fungsional

2.   Departemenisasi Devisional
1.   Departementasi Fungsional
        Departementasi fungsional yaitu organisasi menurut fungsi menyatukan
   semua orang dala yang terlibat dalam satu aktivitas atau beberapa aktivitas
   berkaitan yang disebut fungsi dalam satu departmen. Seperti pemasaran atau
   keuangan dikelompokkan ke dalam 1 unit.
Kebaikannya:
a. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
b. Menciptakan efisiensi melalui spesalisasi
c. Memutuskan keahlian organisasi
d. Memungkinkan pengawasan manajemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang
   ada dalam organisasi
   Kelemahannya:
a. Menciptakan konflik antar fungsi
b. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
c. Umpan balik yang lambat
d. Memusatkan pada kepentingan tugasnya
e. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
1.   Departemenisasi Devisional
          Departementasi divisional, departemen perusahaan besar yang berupa
     bisni terpisah, mungkin di tujukan untuk membuat dan menjual produk
     spesifik atau melayani pasar spesifik. Dengan membagi divisi-divisi atas dasar
     produk, wilayah, langganan, dan proses dimana tiap divisi
     merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
     a. Struktur organisasi divisional atas dasar produk
          Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang
     berhubungan. Struktur ini di pakai bila teknologi pemrosesan dan metode
     pemasaran sangat berbeda.
     b. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah
          Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi
     atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangang adalah bahan
     baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
     c. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
          Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan
     poduk, terutama dalam kegiatan pengelompokkan penjualan ,pelayanan.
Pembagian Kerja

            Pembagian kerja adalah rincian serta pengelompokan tugas-tugas yang
     semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan seorang pejabat
     tertentu.
            Contohnya Sekretaris, Bendahara, Kepala Seksi, Ketua Panitia, Juru
     Bayar, Direktur, Menteri, Presiden semua ini mempunyai rincian tugas.
            Tentang pentingnya pembagian kerja Luther Gullick mengemukakan alasan-
     alasan sebagai berikut:
1.      Karena orang berbeda dalam pembawaan, kemampuan serta kecakapan dan
        mencapai ketagkasan yang besar dengan spesialisasi.
2.      Karena orang yang sama tidak dapat berada di dua tempat pada saat yang sama.
3.      Karena orang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama.
4.      Karena bidang pengetahuaan dan keahlian begitu luas sehingga seseorang dalam
        rentangan hidupnya tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak daripada
        sebagian sangat kecil daripadanya.
Dalam melakukan pembagian kerja sebaiknya diperhatikan beberapa hal
  berikut:
1.   Tiap-tiap satuan organisasi hendaknya memiliki rincia aktivitas yang jelas
     tertulis pada daftar rincian aktivitas.
2.   Tiap-tiap pejabat dari pucuk pimpinan sampai dengan pejabat yang
     berkedudukan paling rendah harus memiliki rincian tugas yang jelas dalam
     suatu daftar rincian tugas
3.   Variasi tugas bagi seorang pejabat hendaknya diusahakan yang sejenis atau
     erat hubungannya dengan yang lainnya.
4.   Beban aktivitas bagi tiap-tiap satuan organisasi atau beban tugas masing-
     masing pejabat hendaknya merata sehingga dapat dihindarkan adanya satuan
     organisasi yang terlalu banyak aktivitasnya dan ada satuan organisasi yang
     terlalu sedikit aktivitasnya.
5.   Penempatan para pejabatnya hendaknya yang tepat.
6.   Pembagian kerja terutama yangmenyangkut para pejabat dalam sesuatu
     satuan organisasi jangan sampai meniombulkan pengkotakan pejabat.
7.   Dalam melakukan pembagian kerja haruslah ada pembagian kerja menurut
     fungsi, profuksi dan rangkaian kerja.
Koordinasi

Koordinasi dimaksudkan untuk mencapai keselarasan dalam organisasi.
Manfaat dari koordinasi ini adalah:
1.  Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan lepas satu sama lain antara
    satuan-psatuan organisasi atau antara para pejabat yang ada dalam suatu
    organisasi.
2.  Dengan koordinasi dapat dihindarkan persaan atau suatu pendapat bahwa satuan
    organisasinya atau jabatannya merupakan yang paling penting.
3.  Dengan koordinasi dapat dihindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan
    antar satuan organiasasi atau antarpejabat.
4.  Dengan koordinasi dapat dihindarkan timbulnya rebutan fasilitas.
5.  Dengan koordinasi dapat dihindarkan terjadinya peristiwa waktu menuggu yang
    memakan waktu lama.
Pelimpahan Wewenang

         Pelimpahan kewenangan dari pejabat yang lebih tinggi ke pejabat yang lebih
  rendah atau antar pejabat yang setara.
         Wujud pelimpahan wewenang dapat dilakukan oleh pejabat yang
  berkedudukan lebih tinggi kepada pejabat yang berkedudukan lebih bawah
  ataupejabat atasan kepada pejabat bawahan, disamping itu pelimpahan wewenang
  dapat pula dilakukan di antara pejabat yang berkedudukan pada jenjang yang sama
  atau pejabat yang sederajat.
Contoh pelimpahan wewenang dari Menteri kepada Direktorat Jendral, dari Bupati
  kepada Camat dan lain-lain.
Beberapa yang harus diperhatikan dalam melakukan pelimpahan wewenang:
a.  Batas wewenang
b.  Tanggungjawab
c.  Antara tugas, tanggungjawab dan wewenang harus seimbang
d.  Kemauan memperhatikan pendapat dari pejabat yang menerima limpahan.
e.  Mempercayai pejabat yang diserahi wewenang.
f.  Membimbing pejabat yang diserahi wewenang.
g.  Melakukan pengontrolan.
h.  Pelimpahan wewenang akan berhasil baik apabila dipenuhi pula syarat-
    syarat bahwa tugasnya jelas, ada pejabat yang memang mampu
    melimpahkan wewenangnya, dan ada pejabat yang memang mampu
    menerima wewenang.
Rentangan Kontrol

Rentang kendali (span of control) merupakan jumlah bawahan yang dipimpin dengan
   baik oleh seorang pemimpin di atasnya.
Faktor yang mempengaruhi luas sempitnya rentangan kontrol:
1.   Faktor Subbjektif, yaitu yang melekat pada pejabatnya, misalnya
     kepandaian, pengalaman, kesehatan, kejujuran, umur, keahlian, kecakapan, dan
     lain-lain.
2.   Faktor Objektif, yaitu faktor yang berada diluar pejabat, misalnya corak
     pekerjaan, jarak antarpara pejabat bawahan, stabil labilnya organisasi, jumlah
     tugas pejabat, dan waktu penyelesaian pekerjaan.
Jenjang Organisasi

          Jenjang organisasi/hiraki menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan yang
   perlu dilewati dalam menentukan sebuah keputusan. Para pejabat yang
   berkedudukan pada tingkat yang lebih atas mengawasi para pejabat yang
   berkedudukan pada tingkat di bawahnya demikian seterusnya hingga hubungan-
   hubungan yang dilakukan antara para pejabat sejauh mungkin melewati tingkat-
   tingkat yang telah ditentukan.
Macam-macam struktur organisasi:
1.    Organisasi pipih, yaitu struktur organisasi yangb melaksanakan jenjang
      organisasi antara 2 sampai dengan 3 tingkat.
2.    Organisasi datar, yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi
      sampai dengan 4 tingkat.
3.    Organisasi curam, yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang
      organisasi sampai dengan 5 tingkat.
Contoh :
• Saluran I ke II adalah jenjang
organisasi dalam fungsi konsultasi.
•Saluran I ke III dan a adalah jenjang
organisasi dalam fungsi kontrol
•Saluran I ke IV dan b adalah jenjang
organisasi dalam fungsi penataan
                                         I




                                                 II




                            III                       IV



                    a              b         b             b   b
Kesatuan Perintah

      Masing-masing pejabat dalam hirarki yang berlaku hanya bertanggungjawab
kepada satu atasan tertentu dan hanya menerima perintah darinya.

      Tidak adanya kesatuan perintah akan menimbulkan kebingungan, keraguan
dari para pejabat bawahan dan akan menimbulkan pula tiada jelasnya tanggung
jawab. Sebab apabila ada beberapa perintah dari beberapa para
kepalamenimbulkan pertanyaan perintah manakah yang harus didahulukan, kepada
siapakah dia bertanggungjawab, kepada atasan langsung atau setiap pejabat atasan
yang memerintah tadi, hal; ini tidak jelas, dengan demikian pasti akan
mengakibatkan kacaunya sistem kerja organisasi.
Keterangan:
P dan Q hanya dapat diperintah dan
  bertanggungjawab kepada B.
 R dan S hanya dapat diperintah dan
  bertanggung jawab kepada C.
 T dan U hanya dapat diperintah dan
   bertanggung jawab kepada D.


CONTOH :                                   A




                  B                        C           D




                                       R       S   T       U
             P          Q
Fleksibilitas

       Fleksibilitas organisasi semestinya menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya. Perubahan tersebut antara lain mencakup revisi tujuan, teknologi, SDM
yang spesialis dan lain-lainn

       Dalam melaksanakan asas fleksibilitas ini hendaknya jangan dilupakan
bahwa pada waktu melakukan perubahan jangan samapi menghambat kelancaran
aktivitas yang sedang berjalan. Bila dilakukan perubahan tetapi menghambat
aktivitas yang sedang berjalan namanya bukan fleksibilitas tetapi kaku. Misalnya
apabnila suatu lembaga pendidikan akan merubah kurikulum maka tidak perlu
kuliah-kuliah yang sekarang berjalan dihentikan, melainkan harus tetap
diselenggarakan kuliah-kuliah sambil menynggu perubahan trsebut.
Berkelangsungan

     Berkesinambungan organisasi setelah dibentuk diharapkan terus beroperasi
dan memenuhi kebutuhan stakeholders-nya.

      Sebagai contoh misalnya suatu lembaga pendidikan akan lakun dicari oleh
calon siswa ataupun mahasisswa bila memiliki kurikulum yang selalu
menyesuaikan dengan kebutuhan pembangunan. Maka suatu organisasi walaupun
telah mencapai sebagian dari tujuannnya tetap harus ada ide baru, harus terus
menerus ada inisiatif baru, harus kreatif, harus inovatif.
Keseimbangan

      Keseimbangan bagian atau satuan dalam organisasi yang memiliki peran
yang sama pentingnya harus ditempatkan pada level yang sama pula.

       Beberapa satuan yang memiliki peranan sama penting harus ditempatkan
pada jenjang organisasi yang setingkat. Misalnya pada organisasi pemerintah
daerah peranan ekonomi dan peranan keagamaan itu sama pentingnya maka satuan
organisasi yang mengurusi dan satuan organisasi yang mengurusi ekonomi harus
deletakkan pada jenjang yang sama yaitu Jawatan Ekonomi dan Jawatan Agama
sama-sama langsung berkedudukan dibawah Kepala Daerah.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Paradigma Perencanaan dan Perencanaan Ekonomi
Paradigma Perencanaan dan Perencanaan EkonomiParadigma Perencanaan dan Perencanaan Ekonomi
Paradigma Perencanaan dan Perencanaan EkonomiAM Arafandi
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataRahma Siska Utari
 
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikSoal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikTaqiyyuddin Hammam 'Afiify
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Strategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoliStrategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoliBazari Azhar Azizi
 
Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekProposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekSony Pratama
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenMang Engkus
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnisFaktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnisHidayatullah Hidayatullah
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu bakuDjoe343536
 
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnyaHubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnyaHildawati Hildawati
 
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikTeori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikMajid Abdullah
 
Prinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikPrinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikario_pradana
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopolifauzie zie
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukSimon Patabang
 

What's hot (20)

Paradigma Perencanaan dan Perencanaan Ekonomi
Paradigma Perencanaan dan Perencanaan EkonomiParadigma Perencanaan dan Perencanaan Ekonomi
Paradigma Perencanaan dan Perencanaan Ekonomi
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian data
 
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikSoal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Strategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoliStrategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoli
 
Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekProposal Kerja Praktek
Proposal Kerja Praktek
 
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - PendahuluanPenelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnisFaktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
 
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnyaHubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
 
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikTeori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
 
Prinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikPrinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publik
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
 
Kul 6 perkoperasian
Kul 6 perkoperasianKul 6 perkoperasian
Kul 6 perkoperasian
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemuk
 

Similar to OPTIMALKAN ORGANISASI

Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Diah Ayu
 
Ekma4116 manajemen modul 4
Ekma4116 manajemen   modul 4Ekma4116 manajemen   modul 4
Ekma4116 manajemen modul 4Ratzman III
 
Pengorganisasian dan struktur
Pengorganisasian dan strukturPengorganisasian dan struktur
Pengorganisasian dan strukturHANI KHAIRUNISA
 
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12M Aziz
 
Fungsi manajemen pengorganisasian
Fungsi manajemen   pengorganisasianFungsi manajemen   pengorganisasian
Fungsi manajemen pengorganisasianSthefanie Parera
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasimasaadepan
 
Bab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianBab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianPT. SASA
 
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdfTOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdfSafwahBatrisyia3
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaDhini Anden
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiRossi Agisti
 
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptxBAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptxRiduwanAR
 

Similar to OPTIMALKAN ORGANISASI (20)

Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
 
Organizing
OrganizingOrganizing
Organizing
 
Ekma4116 manajemen modul 4
Ekma4116 manajemen   modul 4Ekma4116 manajemen   modul 4
Ekma4116 manajemen modul 4
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10
 
Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10
 
Pengorganisasian dan struktur
Pengorganisasian dan strukturPengorganisasian dan struktur
Pengorganisasian dan struktur
 
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Fungsi manajemen pengorganisasian
Fungsi manajemen   pengorganisasianFungsi manajemen   pengorganisasian
Fungsi manajemen pengorganisasian
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
 
Bab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianBab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasian
 
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdfTOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
TOPIK 3 PENGORGANISASIAN (pengurusan.pdf
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptxBAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
BAB-6-PENGORGANISASIAN.pptx
 

OPTIMALKAN ORGANISASI

  • 1. Pengertian dan Dasar-Dasar Andre A. Hutagalung 110903046
  • 2. Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang diarahkan untuk mencapai tujuan spesifik. Karakteristik organisasi: 1. Orang-orang 2. Tujuan 3. Struktur
  • 3. Struktur  Departemenisasi  Pencapaian tujuan  Kerjasama  Hierarki wewenang & tanggung jawab  Sentralisasi vs Desentralisasi  Pembagian kerja / Divisi  Kejelasan Tugas  Span of control / Rentang kendali  Efektivitas  Efisiensi
  • 4. Tujuan dirumuskan dengan jelas Tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas. Tujuan ini yang akan memandu setiap orang dalam organisasi. Semakin jelas tujuan yang akan diraih maka semakin mudah pula organisasi menentukan langkah yang tepat. Tentang pentingnya perumusan tujuan ini dalam buku Guilding Principles of Public Administration dikemukakan sebagai berikut: 1. Organisasi tanpa tujuan tak ada artinya dan hanya merupakan penghamburan uang belaka. 2. Organisasi didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 3. Dasar dari organisasi terletak pada maksud dan tujuan yang telah ditentukan. 4. Maksud dan tujuan organisasiharus selalu ditinjau oleh kekuasaan yang lebih tinggi. 5. Tujuan organisasi harus dimengerti dan diterima oleh para pegawai dan dicamkan sedalam-dalamnya dalam jiwa mereka.
  • 5. Departemenisasi Departemenisasi adalah penyusunan bagian-bagian yang akan menjalankan tugas- tugas sesuai bidang tertentu. Dapat dilakukan dengan mengelompokkan tugas- tugas sejenis. Efisiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebutkan departemenisasi. Ada dua macam bentuk departementasi yaitu: 1. Departemenisasi Fungsional 2. Departemenisasi Devisional
  • 6. 1. Departementasi Fungsional Departementasi fungsional yaitu organisasi menurut fungsi menyatukan semua orang dala yang terlibat dalam satu aktivitas atau beberapa aktivitas berkaitan yang disebut fungsi dalam satu departmen. Seperti pemasaran atau keuangan dikelompokkan ke dalam 1 unit. Kebaikannya: a. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama b. Menciptakan efisiensi melalui spesalisasi c. Memutuskan keahlian organisasi d. Memungkinkan pengawasan manajemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi Kelemahannya: a. Menciptakan konflik antar fungsi b. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas c. Umpan balik yang lambat d. Memusatkan pada kepentingan tugasnya e. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
  • 7. 1. Departemenisasi Devisional Departementasi divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisni terpisah, mungkin di tujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau melayani pasar spesifik. Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. a. Struktur organisasi divisional atas dasar produk Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini di pakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat berbeda. b. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangang adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya. c. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan poduk, terutama dalam kegiatan pengelompokkan penjualan ,pelayanan.
  • 8. Pembagian Kerja Pembagian kerja adalah rincian serta pengelompokan tugas-tugas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan seorang pejabat tertentu. Contohnya Sekretaris, Bendahara, Kepala Seksi, Ketua Panitia, Juru Bayar, Direktur, Menteri, Presiden semua ini mempunyai rincian tugas. Tentang pentingnya pembagian kerja Luther Gullick mengemukakan alasan- alasan sebagai berikut: 1. Karena orang berbeda dalam pembawaan, kemampuan serta kecakapan dan mencapai ketagkasan yang besar dengan spesialisasi. 2. Karena orang yang sama tidak dapat berada di dua tempat pada saat yang sama. 3. Karena orang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama. 4. Karena bidang pengetahuaan dan keahlian begitu luas sehingga seseorang dalam rentangan hidupnya tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak daripada sebagian sangat kecil daripadanya.
  • 9. Dalam melakukan pembagian kerja sebaiknya diperhatikan beberapa hal berikut: 1. Tiap-tiap satuan organisasi hendaknya memiliki rincia aktivitas yang jelas tertulis pada daftar rincian aktivitas. 2. Tiap-tiap pejabat dari pucuk pimpinan sampai dengan pejabat yang berkedudukan paling rendah harus memiliki rincian tugas yang jelas dalam suatu daftar rincian tugas 3. Variasi tugas bagi seorang pejabat hendaknya diusahakan yang sejenis atau erat hubungannya dengan yang lainnya. 4. Beban aktivitas bagi tiap-tiap satuan organisasi atau beban tugas masing- masing pejabat hendaknya merata sehingga dapat dihindarkan adanya satuan organisasi yang terlalu banyak aktivitasnya dan ada satuan organisasi yang terlalu sedikit aktivitasnya. 5. Penempatan para pejabatnya hendaknya yang tepat. 6. Pembagian kerja terutama yangmenyangkut para pejabat dalam sesuatu satuan organisasi jangan sampai meniombulkan pengkotakan pejabat. 7. Dalam melakukan pembagian kerja haruslah ada pembagian kerja menurut fungsi, profuksi dan rangkaian kerja.
  • 10. Koordinasi Koordinasi dimaksudkan untuk mencapai keselarasan dalam organisasi. Manfaat dari koordinasi ini adalah: 1. Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan lepas satu sama lain antara satuan-psatuan organisasi atau antara para pejabat yang ada dalam suatu organisasi. 2. Dengan koordinasi dapat dihindarkan persaan atau suatu pendapat bahwa satuan organisasinya atau jabatannya merupakan yang paling penting. 3. Dengan koordinasi dapat dihindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan antar satuan organiasasi atau antarpejabat. 4. Dengan koordinasi dapat dihindarkan timbulnya rebutan fasilitas. 5. Dengan koordinasi dapat dihindarkan terjadinya peristiwa waktu menuggu yang memakan waktu lama.
  • 11. Pelimpahan Wewenang Pelimpahan kewenangan dari pejabat yang lebih tinggi ke pejabat yang lebih rendah atau antar pejabat yang setara. Wujud pelimpahan wewenang dapat dilakukan oleh pejabat yang berkedudukan lebih tinggi kepada pejabat yang berkedudukan lebih bawah ataupejabat atasan kepada pejabat bawahan, disamping itu pelimpahan wewenang dapat pula dilakukan di antara pejabat yang berkedudukan pada jenjang yang sama atau pejabat yang sederajat. Contoh pelimpahan wewenang dari Menteri kepada Direktorat Jendral, dari Bupati kepada Camat dan lain-lain.
  • 12. Beberapa yang harus diperhatikan dalam melakukan pelimpahan wewenang: a. Batas wewenang b. Tanggungjawab c. Antara tugas, tanggungjawab dan wewenang harus seimbang d. Kemauan memperhatikan pendapat dari pejabat yang menerima limpahan. e. Mempercayai pejabat yang diserahi wewenang. f. Membimbing pejabat yang diserahi wewenang. g. Melakukan pengontrolan. h. Pelimpahan wewenang akan berhasil baik apabila dipenuhi pula syarat- syarat bahwa tugasnya jelas, ada pejabat yang memang mampu melimpahkan wewenangnya, dan ada pejabat yang memang mampu menerima wewenang.
  • 13. Rentangan Kontrol Rentang kendali (span of control) merupakan jumlah bawahan yang dipimpin dengan baik oleh seorang pemimpin di atasnya. Faktor yang mempengaruhi luas sempitnya rentangan kontrol: 1. Faktor Subbjektif, yaitu yang melekat pada pejabatnya, misalnya kepandaian, pengalaman, kesehatan, kejujuran, umur, keahlian, kecakapan, dan lain-lain. 2. Faktor Objektif, yaitu faktor yang berada diluar pejabat, misalnya corak pekerjaan, jarak antarpara pejabat bawahan, stabil labilnya organisasi, jumlah tugas pejabat, dan waktu penyelesaian pekerjaan.
  • 14. Jenjang Organisasi Jenjang organisasi/hiraki menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan yang perlu dilewati dalam menentukan sebuah keputusan. Para pejabat yang berkedudukan pada tingkat yang lebih atas mengawasi para pejabat yang berkedudukan pada tingkat di bawahnya demikian seterusnya hingga hubungan- hubungan yang dilakukan antara para pejabat sejauh mungkin melewati tingkat- tingkat yang telah ditentukan. Macam-macam struktur organisasi: 1. Organisasi pipih, yaitu struktur organisasi yangb melaksanakan jenjang organisasi antara 2 sampai dengan 3 tingkat. 2. Organisasi datar, yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi sampai dengan 4 tingkat. 3. Organisasi curam, yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi sampai dengan 5 tingkat.
  • 15. Contoh : • Saluran I ke II adalah jenjang organisasi dalam fungsi konsultasi. •Saluran I ke III dan a adalah jenjang organisasi dalam fungsi kontrol •Saluran I ke IV dan b adalah jenjang organisasi dalam fungsi penataan I II III IV a b b b b
  • 16. Kesatuan Perintah Masing-masing pejabat dalam hirarki yang berlaku hanya bertanggungjawab kepada satu atasan tertentu dan hanya menerima perintah darinya. Tidak adanya kesatuan perintah akan menimbulkan kebingungan, keraguan dari para pejabat bawahan dan akan menimbulkan pula tiada jelasnya tanggung jawab. Sebab apabila ada beberapa perintah dari beberapa para kepalamenimbulkan pertanyaan perintah manakah yang harus didahulukan, kepada siapakah dia bertanggungjawab, kepada atasan langsung atau setiap pejabat atasan yang memerintah tadi, hal; ini tidak jelas, dengan demikian pasti akan mengakibatkan kacaunya sistem kerja organisasi.
  • 17. Keterangan: P dan Q hanya dapat diperintah dan bertanggungjawab kepada B.  R dan S hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada C.  T dan U hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada D. CONTOH : A B C D R S T U P Q
  • 18. Fleksibilitas Fleksibilitas organisasi semestinya menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut antara lain mencakup revisi tujuan, teknologi, SDM yang spesialis dan lain-lainn Dalam melaksanakan asas fleksibilitas ini hendaknya jangan dilupakan bahwa pada waktu melakukan perubahan jangan samapi menghambat kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Bila dilakukan perubahan tetapi menghambat aktivitas yang sedang berjalan namanya bukan fleksibilitas tetapi kaku. Misalnya apabnila suatu lembaga pendidikan akan merubah kurikulum maka tidak perlu kuliah-kuliah yang sekarang berjalan dihentikan, melainkan harus tetap diselenggarakan kuliah-kuliah sambil menynggu perubahan trsebut.
  • 19. Berkelangsungan Berkesinambungan organisasi setelah dibentuk diharapkan terus beroperasi dan memenuhi kebutuhan stakeholders-nya. Sebagai contoh misalnya suatu lembaga pendidikan akan lakun dicari oleh calon siswa ataupun mahasisswa bila memiliki kurikulum yang selalu menyesuaikan dengan kebutuhan pembangunan. Maka suatu organisasi walaupun telah mencapai sebagian dari tujuannnya tetap harus ada ide baru, harus terus menerus ada inisiatif baru, harus kreatif, harus inovatif.
  • 20. Keseimbangan Keseimbangan bagian atau satuan dalam organisasi yang memiliki peran yang sama pentingnya harus ditempatkan pada level yang sama pula. Beberapa satuan yang memiliki peranan sama penting harus ditempatkan pada jenjang organisasi yang setingkat. Misalnya pada organisasi pemerintah daerah peranan ekonomi dan peranan keagamaan itu sama pentingnya maka satuan organisasi yang mengurusi dan satuan organisasi yang mengurusi ekonomi harus deletakkan pada jenjang yang sama yaitu Jawatan Ekonomi dan Jawatan Agama sama-sama langsung berkedudukan dibawah Kepala Daerah.