SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
AKSI NYATA
Disiplin
Positif Disiplin positif adalah pendekatan pedagogi yang
didasarkan pada kekuatan tindakan positif, rasa
tanggung jawab ( konsekuensi ) pemahaman (
logis ), dialog,dan penghargaan terhadap hak dan
kebutuhan perkembangan anak .
Nilai-Nilai Kebajikan
Universal
Selain disiplin positif, mengajarkan nilai-
nilai kebajikan universal juga memiliki peran
yang krusial dalam pembentukan karakter
siswa. Nilai-nilai seperti kejujuran, kerja
sama, rasa empati, dan tanggung jawab
bukan hanya penting dalam kehidupan
sehari-hari, tetapi juga dalam membangun
masyarakat yang lebih baik.
Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu
kita sedang memenuhi satu atau lebih dari
satu kebutuhan dasar kita, yaitu kebutuhan untukbertahan hidup
(survival), kasih
sayang dan rasa diterima (love and belonging),kebebasan (freedom),
kesenangan (fun), dan penguasaan (power). Ketika seorang murid
melakukan suatu perbuatan yang
bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan,
hal itu sebenarnya
dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Untuk lebih jelasnya,
mari kita lihat satu persatu kelima kebutuhan dasar ini.
5 Kebutuhan Dasar
Manusia
Menurut Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline
(1998) berdasarkan teori Kontrol Dr. William Glasser terdapat 5 macam posisi kontrol.
Penghukum
Pada posisi ini perbuatan guru berupa
menghardik, menunjuk-nunjuk,
menyindir, dan menyakiti. Hasilnya
siswa akan memberontak,
menyalahkan orang lain, dan
berbohong. Itu dilakukan agar tidak
dihukum. Siswa meletakkan guru di
luar dunia berkualitas. Karena siswa
benci atau tidak senang, guru seperti
ini bukan seseorang yang difavoritkan.
Pembuat Rasa Bersalah
Guru banyak berceramah dan mengeluarkan kata-kata
yang mengaduk-aduk perasaan sehingga murid merasa
bersalah. Hasilnya, siswa akan menyembunyikan,
menyangkal, dan berbohong untuk menutupi
kesalahannya. Siswa menjadi rendah diri, perasaan
dirinya jelek dan sang anak akan berkata,”Maafkan,
saya.” Siswa menganggap dirinya jelek dan bukan anak
yang baik. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berakibat
buruk. akan bisa menggerogiti anak.
Teman
Guru mengambil posisi sebagai orang yang dekat
dengan anak-anak. Ia menjalin hubungan
pertemanan dengan humor dalam
mempengaruhi siswa. Tutur katanya ramah,
kadang bercanda, dan sok kenal sok dekat
dengan anak. Hasilnya, siswa memiliki
ketergantungan dengan guru. Misalnya, ketika
naik kelas. Anak-anak yang dulunya sikapnya baik,
begitu naik kelas “bubar”. Hal ini terjadi karena
mereka melakukan sesuatu motivasinya untuk
menyenangkan. Ketika gurunya berubah ia pun
berubah.
Pemantau
Pada posisi ini, jika siswa tidak disiplin, guru lebih santai.
Ia tidak menghardik, berkata dengan intonasi datar saja,
dan guru mengingatkan peraturan yang disepakati. Apa
aturan kita, sih?
Jadi, guru menghitung, mengukur, dan memberikan
konsekwensi. Akibatnya, anak menyesuaikan diri bila
diawasi dan ia menitiberatkan pada apa akibat atau
hadiah untuk dirinya.
Manajer
Dalam hal ini anak dilibatkan mencari
solusi dari kesalahan. Ia belajar belajar
dari kesalahan. Anak diajak mencari
solusi, mereka diajak “bicara” dan
diarahkan pada nilai-nilai yag diyakini
terutama pada kesepakatan kelas.
Hasilnya, hal itu akan menguatkan
pribadi. Siswa akan meletakkan dirinya
sebagai individu yang positif dalam dunia
berkualitas.
Pada posisi ini perbuatan guru berupa
menghardik, menunjuk-nunjuk, menyindir,
dan menyakiti. Hasilnya siswa akan
memberontak, menyalahkan orang lain, dan
berbohong. Itu dilakukan agar tidak dihukum.
Siswa meletakkan guru di luar dunia
berkualitas. Karena siswa benci atau tidak
senang, guru seperti ini bukan seseorang
yang difavoritkan.
Penghukum
Pembuat Rasa
Bersalah
Guru banyak berceramah dan mengeluarkan kata-kata
yang mengaduk-aduk perasaan sehingga murid merasa
bersalah. Hasilnya, siswa akan menyembunyikan,
menyangkal, dan berbohong untuk menutupi
kesalahannya. Siswa menjadi rendah diri, perasaan
dirinya jelek dan sang anak akan berkata,”Maafkan,
saya.” Siswa menganggap dirinya jelek dan bukan anak
yang baik. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berakibat
buruk dan akan bisa menggerogioti psikis sang anak.
Tema
n
Guru mengambil posisi sebagai orang yang dekat dengan
anak-anak. Ia menjalin hubungan pertemanan dengan humor
dalam mempengaruhi siswa. Tutur katanya ramah, kadang
bercanda, dan sok kenal sok dekat dengan anak. Hasilnya,
siswa memiliki ketergantungan dengan guru. Misalnya, ketika
naik kelas. Anak-anak yang dulunya sikapnya baik, begitu naik
kelas “bubar”. Hal ini terjadi karena mereka melakukan
sesuatu motivasinya untuk menyenangkan. Ketika gurunya
berubah ia pun berubah.
Pemanta
u
Pada posisi ini, jika siswa tidak disiplin, guru lebih santai.
Ia tidak menghardik, berkata dengan intonasi datar saja,
dan guru mengingatkan peraturan yang disepakati. Apa
aturan kita, sih?
Jadi, guru menghitung, mengukur, dan memberikan
konsekwensi. Akibatnya, anak menyesuaikan diri bila
diawasi dan ia menitiberatkan pada apa akibat atau
hadiah untuk dirinya.
Manaje
r
Dalam hal ini anak dilibatkan mencari solusi dari kesalahan.
Ia belajar belajar dari kesalahan. Anak diajak mencari solusi,
mereka diajak “bicara” dan diarahkan pada nilai-nilai yag
diyakini terutama pada kesepakatan kelas.
Hasilnya, hal itu akan menguatkan pribadi. Siswa akan
meletakkan dirinya sebagai individu yang positif dalam
dunia berkualitas.
Umpan
Balik

More Related Content

Similar to Disiplin Positif Bu Suwarni.pptx

Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranIyens Syeikhbu
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranIyens Syeikhbu
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remajapjj_kemenkes
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remajapjj_kemenkes
 
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptxSOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptxssuserd0af09
 
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiMakalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiSeptian Muna Barakati
 
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptxKarakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptxPrabawatiNurhabibah2
 
Analisis strategi kajian kes
Analisis strategi kajian kes Analisis strategi kajian kes
Analisis strategi kajian kes fitri norlida
 
Makalah permasalahan anak sitti suriani
Makalah permasalahan anak  sitti surianiMakalah permasalahan anak  sitti suriani
Makalah permasalahan anak sitti surianiSeptian Muna Barakati
 
Projek akhir Falsafah Pendidikan Islam
Projek akhir Falsafah Pendidikan IslamProjek akhir Falsafah Pendidikan Islam
Projek akhir Falsafah Pendidikan IslamLailaNatasha
 
Presentation1 en zul
Presentation1 en zulPresentation1 en zul
Presentation1 en zulErwina Masir
 
kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...
kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...
kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...Cho Shirley
 
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptxmateri aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptxYohanesWaldiJanu
 

Similar to Disiplin Positif Bu Suwarni.pptx (20)

Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Kb 2.2
Kb 2.2Kb 2.2
Kb 2.2
 
Penulisan akademik
Penulisan akademikPenulisan akademik
Penulisan akademik
 
Karakteristik guru taman kanak kanak
Karakteristik  guru taman kanak kanakKarakteristik  guru taman kanak kanak
Karakteristik guru taman kanak kanak
 
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptxSOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
 
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiMakalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
 
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptxKarakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
 
Analisis strategi kajian kes
Analisis strategi kajian kes Analisis strategi kajian kes
Analisis strategi kajian kes
 
Makalah permasalahan anak sitti suriani
Makalah permasalahan anak  sitti surianiMakalah permasalahan anak  sitti suriani
Makalah permasalahan anak sitti suriani
 
Projek akhir Falsafah Pendidikan Islam
Projek akhir Falsafah Pendidikan IslamProjek akhir Falsafah Pendidikan Islam
Projek akhir Falsafah Pendidikan Islam
 
Presentation1 en zul
Presentation1 en zulPresentation1 en zul
Presentation1 en zul
 
Makalah permasalahan anak suriati
Makalah permasalahan anak  suriatiMakalah permasalahan anak  suriati
Makalah permasalahan anak suriati
 
[==
[==[==
[==
 
[==
[==[==
[==
 
kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...
kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...
kepentingan dan implikasi teori-teori pembelajaran dalam meningkatkan keberke...
 
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptxmateri aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
 
RUKOL 1.4 upload.pdf
RUKOL 1.4 upload.pdfRUKOL 1.4 upload.pdf
RUKOL 1.4 upload.pdf
 

More from ArfelDariijstihar

PPT presentasi sidang pkl SMK. .pptx
PPT presentasi sidang pkl SMK.     .pptxPPT presentasi sidang pkl SMK.     .pptx
PPT presentasi sidang pkl SMK. .pptxArfelDariijstihar
 
Cokelat dan Kuning Pastel Abstrak Estetik Presentasi Tugas.pptx
Cokelat dan Kuning Pastel Abstrak Estetik Presentasi Tugas.pptxCokelat dan Kuning Pastel Abstrak Estetik Presentasi Tugas.pptx
Cokelat dan Kuning Pastel Abstrak Estetik Presentasi Tugas.pptxArfelDariijstihar
 
revisi-disiplinpositifmerdekabelajarbyandiismira-230515072933-f7c5a4af.pptx
revisi-disiplinpositifmerdekabelajarbyandiismira-230515072933-f7c5a4af.pptxrevisi-disiplinpositifmerdekabelajarbyandiismira-230515072933-f7c5a4af.pptx
revisi-disiplinpositifmerdekabelajarbyandiismira-230515072933-f7c5a4af.pptxArfelDariijstihar
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptxArfelDariijstihar
 

More from ArfelDariijstihar (6)

PPT presentasi sidang pkl SMK. .pptx
PPT presentasi sidang pkl SMK.     .pptxPPT presentasi sidang pkl SMK.     .pptx
PPT presentasi sidang pkl SMK. .pptx
 
Cokelat dan Kuning Pastel Abstrak Estetik Presentasi Tugas.pptx
Cokelat dan Kuning Pastel Abstrak Estetik Presentasi Tugas.pptxCokelat dan Kuning Pastel Abstrak Estetik Presentasi Tugas.pptx
Cokelat dan Kuning Pastel Abstrak Estetik Presentasi Tugas.pptx
 
prosedure ss.pptx
prosedure ss.pptxprosedure ss.pptx
prosedure ss.pptx
 
revisi-disiplinpositifmerdekabelajarbyandiismira-230515072933-f7c5a4af.pptx
revisi-disiplinpositifmerdekabelajarbyandiismira-230515072933-f7c5a4af.pptxrevisi-disiplinpositifmerdekabelajarbyandiismira-230515072933-f7c5a4af.pptx
revisi-disiplinpositifmerdekabelajarbyandiismira-230515072933-f7c5a4af.pptx
 
BAB VI.pptx
BAB VI.pptxBAB VI.pptx
BAB VI.pptx
 
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptxPPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
PPT_PERNAPASAN_MANUSIA_new (1).pptx
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Disiplin Positif Bu Suwarni.pptx

  • 2. Disiplin Positif Disiplin positif adalah pendekatan pedagogi yang didasarkan pada kekuatan tindakan positif, rasa tanggung jawab ( konsekuensi ) pemahaman ( logis ), dialog,dan penghargaan terhadap hak dan kebutuhan perkembangan anak .
  • 3. Nilai-Nilai Kebajikan Universal Selain disiplin positif, mengajarkan nilai- nilai kebajikan universal juga memiliki peran yang krusial dalam pembentukan karakter siswa. Nilai-nilai seperti kejujuran, kerja sama, rasa empati, dan tanggung jawab bukan hanya penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
  • 4. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita, yaitu kebutuhan untukbertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging),kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power). Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat satu persatu kelima kebutuhan dasar ini. 5 Kebutuhan Dasar Manusia
  • 5. Menurut Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998) berdasarkan teori Kontrol Dr. William Glasser terdapat 5 macam posisi kontrol.
  • 6. Penghukum Pada posisi ini perbuatan guru berupa menghardik, menunjuk-nunjuk, menyindir, dan menyakiti. Hasilnya siswa akan memberontak, menyalahkan orang lain, dan berbohong. Itu dilakukan agar tidak dihukum. Siswa meletakkan guru di luar dunia berkualitas. Karena siswa benci atau tidak senang, guru seperti ini bukan seseorang yang difavoritkan. Pembuat Rasa Bersalah Guru banyak berceramah dan mengeluarkan kata-kata yang mengaduk-aduk perasaan sehingga murid merasa bersalah. Hasilnya, siswa akan menyembunyikan, menyangkal, dan berbohong untuk menutupi kesalahannya. Siswa menjadi rendah diri, perasaan dirinya jelek dan sang anak akan berkata,”Maafkan, saya.” Siswa menganggap dirinya jelek dan bukan anak yang baik. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berakibat buruk. akan bisa menggerogiti anak. Teman Guru mengambil posisi sebagai orang yang dekat dengan anak-anak. Ia menjalin hubungan pertemanan dengan humor dalam mempengaruhi siswa. Tutur katanya ramah, kadang bercanda, dan sok kenal sok dekat dengan anak. Hasilnya, siswa memiliki ketergantungan dengan guru. Misalnya, ketika naik kelas. Anak-anak yang dulunya sikapnya baik, begitu naik kelas “bubar”. Hal ini terjadi karena mereka melakukan sesuatu motivasinya untuk menyenangkan. Ketika gurunya berubah ia pun berubah. Pemantau Pada posisi ini, jika siswa tidak disiplin, guru lebih santai. Ia tidak menghardik, berkata dengan intonasi datar saja, dan guru mengingatkan peraturan yang disepakati. Apa aturan kita, sih? Jadi, guru menghitung, mengukur, dan memberikan konsekwensi. Akibatnya, anak menyesuaikan diri bila diawasi dan ia menitiberatkan pada apa akibat atau hadiah untuk dirinya. Manajer Dalam hal ini anak dilibatkan mencari solusi dari kesalahan. Ia belajar belajar dari kesalahan. Anak diajak mencari solusi, mereka diajak “bicara” dan diarahkan pada nilai-nilai yag diyakini terutama pada kesepakatan kelas. Hasilnya, hal itu akan menguatkan pribadi. Siswa akan meletakkan dirinya sebagai individu yang positif dalam dunia berkualitas.
  • 7. Pada posisi ini perbuatan guru berupa menghardik, menunjuk-nunjuk, menyindir, dan menyakiti. Hasilnya siswa akan memberontak, menyalahkan orang lain, dan berbohong. Itu dilakukan agar tidak dihukum. Siswa meletakkan guru di luar dunia berkualitas. Karena siswa benci atau tidak senang, guru seperti ini bukan seseorang yang difavoritkan. Penghukum
  • 8. Pembuat Rasa Bersalah Guru banyak berceramah dan mengeluarkan kata-kata yang mengaduk-aduk perasaan sehingga murid merasa bersalah. Hasilnya, siswa akan menyembunyikan, menyangkal, dan berbohong untuk menutupi kesalahannya. Siswa menjadi rendah diri, perasaan dirinya jelek dan sang anak akan berkata,”Maafkan, saya.” Siswa menganggap dirinya jelek dan bukan anak yang baik. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berakibat buruk dan akan bisa menggerogioti psikis sang anak.
  • 9. Tema n Guru mengambil posisi sebagai orang yang dekat dengan anak-anak. Ia menjalin hubungan pertemanan dengan humor dalam mempengaruhi siswa. Tutur katanya ramah, kadang bercanda, dan sok kenal sok dekat dengan anak. Hasilnya, siswa memiliki ketergantungan dengan guru. Misalnya, ketika naik kelas. Anak-anak yang dulunya sikapnya baik, begitu naik kelas “bubar”. Hal ini terjadi karena mereka melakukan sesuatu motivasinya untuk menyenangkan. Ketika gurunya berubah ia pun berubah.
  • 10. Pemanta u Pada posisi ini, jika siswa tidak disiplin, guru lebih santai. Ia tidak menghardik, berkata dengan intonasi datar saja, dan guru mengingatkan peraturan yang disepakati. Apa aturan kita, sih? Jadi, guru menghitung, mengukur, dan memberikan konsekwensi. Akibatnya, anak menyesuaikan diri bila diawasi dan ia menitiberatkan pada apa akibat atau hadiah untuk dirinya.
  • 11. Manaje r Dalam hal ini anak dilibatkan mencari solusi dari kesalahan. Ia belajar belajar dari kesalahan. Anak diajak mencari solusi, mereka diajak “bicara” dan diarahkan pada nilai-nilai yag diyakini terutama pada kesepakatan kelas. Hasilnya, hal itu akan menguatkan pribadi. Siswa akan meletakkan dirinya sebagai individu yang positif dalam dunia berkualitas.