Dokumen tersebut membahas tentang benang dan jarum bedah, mencakup sejarah, definisi, syarat yang ideal, klasifikasi, anatomi, dan jenis-jenis benang serta jarum bedah beserta kegunaannya. Informasi penting yang disampaikan adalah klasifikasi benang menurut keberadaan dalam tubuh (absorbable atau non-absorbable), bahan pembuatannya (alami atau sintesis), struktur filamenya (monofilamen atau multifilamen), serta jenis dan
3. Tujuan Pembelajaran
1. Umum
Perawat dapat memahami dan mampu menyiapkan benang dan jarum bedah dengan tepat dan
benar.
2. Khusus
Sejarah benang bedah
Definisi benang bedah dan jarum bedah
Benang bedah ideal
Diameter dan Ukuran benang
Klasifikasi Benang
Anatomi jarum bedah
Syarat jarum bedah
4. Pada Abad ke 10, Seorang penulis Al Tasrif
terkenal (Al Zahrawi )mengembangkan
tehnik menutup luka yang disebut
Hecting, untuk melakukan hecting
digunakan 2 Alat Jarum dan benang
dikenal dengan istilah ‘catgut’
(https://www.republika.co.id)
6. Syarat benang yang ideal
▪ Reaksi Jaringan MINIMAL
▪ LEMBUT melewati jaringan
▪ Keamanan simpul yang SANGAT
BAIK
▪ Kekuatan daya Tarik MAXIMUM
▪ Performa kONSISTEN
▪ MUDAH & NYAMAN untuk digunakan.
(http://www.dolphinsutures.com)
7. Sutura Diameter
USP: Ukuran yang ditentukan oleh United
States Pharmacopoeia menunjukkan diam
eter jahitan dalam mm
Metric: Ukuran metrik yang digunakan dal
am farmakope Eropa menentukan diamet
er jahitan dalam satuan 1/10 mm. misalnya
, jahitan ukuran metrik 1
memiliki diameter 0,1 mm.(Singer A.J. 2011)
8. Sutura Size
Ukuran berkisar dari 7 (terbesar) hingga 11-0 (terkecil)
Angka saja menunjukan jahitan yang semakin besar (2 > 1 > 0 > 2/0)
Angka yang diikuti dengan “0” menunjukkan jahitan yang semakin kecil (6/0
< 5/0 < 4/0 < 3/0). (http://teachmesurgery.com)
14. Absorbable vs Non Absorbable
Jenis Benang Keuntungan Kerugian
Absorbable Diserap tubuh
Tidak ada benda asing yang tertinggal
di dalam tubuh
Cepat menutup luka
Relatif mahal
Dapat terjadi fistel benang atau
infiltrate jaringan ditandai adanya
indurasi
Non Absorbable Mudah di pakai atau disimpul
Relatif murah
Simpul tidak mudah lepas
Dapat menyebabkan infeksi jika pada
minggu pertama setelah dipasang tidak
segera dibuka
15. Jenis Benang
Jenis Benang Keuntungan Kerugian
Monofilament / single stranded
( Terdiri satu serat )
Permukaan rata dan halus
Resiko infeksi lebih rendah
Tidak menjadi tempat
tumbuhnya kuman
Cukup kaku dan tidak kuat
Lebih sulit dipakai ( licin )
Multifilament / Braided
( Terdiri sekumpulan serat )
Kuat
Lentur
Tidak mudah tergulung
Mudah digunakan
Dapat menjadi tempat
menempelnya kuman
16. Jenis Benang Warna Ukuran Waktu
penyerapan
dalam tubuh
Kegunaan
Plan Gut Putih dan
kekuningan
5,0 - 3 7 – 10 hari Mengikst sumber perdarahan
kecil, menjahit subkutis
Chromic
Catgut
Coklat dan
kebiruan
3,0 - 3 20-40 hari Menjahit luka yg belum rapat
dlm 10 hari, menjahit tendon
Silk/ Sutera Hitam dan
putih
5,0 - 3 Tidak diserap Sebagai tegel, mengikat
pembuluh darah arteri
Ethilon Biru dan hitam 10,0 – 1,0 Tidak diserap Bedah plastic, ukurah kecil
untuk bedah mata
Ethibond Hijau dan putih 7,0 - 2 Tidak diserap Kardiovaskuler dan urologi
Vicryl Ungu 10,0 - 1 Subkutis 3
minggu, Otot 3
bln
bedah mata, ortopedi, urologi
dan bedah plastic
Steel wire putih metalik 6,0-2 Tidak diserap menjahit tendo
( Simon,B.C, 2014 )
17. Jarum Bedah ???
Jarum bedah disebut juga jarum hecting
( sutura needles atau surgical needles )
yang digunakan untuk mengantarkan be
nang pada saat menjahit luka, umumnya
luka operasi. Pada umumnya terbuat dar
i stainless steel. (Simon B.C,2014 )
19. Syarat Jarum Bedah yang Ideal
Ductility : Rigid ( tidak gampang
bengkok ), tapi cukup fleksibel
(sehingga tidak langsung putus)
Strength : Cukup kuat dan Sekecil
mungkin meminimalisir trauma
Sharpener : Tajam sehingga dapat
penetrasi ke jaringan dengan
resistensi sekecil mungkin
Stability : Dapat dengan stabil
dipegang needle holder
(Singer A.J,2011)
20. Needle Curvature
Bergantung pada ruang yang tersedia
untuk pergerakan di lokasi operasi,
Semakin dalam bidang nya semakin
dekat kelengkungannya.
(https://vetmedicinae.com)