2. Tujuan Pelatihan
Tujuan Intruksional Umum
– Peserta mampu memahami dan melakukan
drapping dengan baik dan benar
Tujuan Instruksional Khusus
Pada Akhir sesi Pelatihan peserta mampu:
– Menjelaskan pengertian drappng
– Menjelaskan tujuan drapping
– Menjelaskan karakteristik bahan drapping
– Menjelaskan standar –standar drapping
– Menjelaskan prinsip-prinsip dasar draping
3. Pengertian
Suatu prosedur dalam menutup dan
melingkupi pasien dengan barrier steril
untuk membentuk, memberi batas tegas
daerah steril pada sekitar area incisi
setelah permukaan kulit dilakukan aseptik
area operasi dengan antiseptik dan
memelihara area operasi yg steril selama
proses pembedahan.
4. Karakteristik Bahan Draping
Resisten terhadap abrasi
Sebagai Barier (anti mikroorganisme)
Biocompatibility (Free toxic)
Drapebility
Dapat mencegah listrik statik
Nonflamable (tdk menginduksi kebakaran)
Bebas serat
Tensile strenght (kuat thd tahanan)
5. Bahan Untuk Drapping
1. Bahan Pakai ulang (reusable)
Penggunaannya terutama u/penggunaan
drapping atau jas operasi yg digunakan
berkali-kali,bahannya impermeable terhadap
cairan (dlm kondisi tertentu)
Proses pencucian,setrika dan sterilisasi
menyebabkan seratnya mengkisut
Siklus diatas menyebabkan kecenderungan
mengubah struktur material
Beberapa pabrikan melaporkan kerusakan
struktur material setelah 75-100 kali siklus.
6. Linen
–Memerlukan pencucian
–Memerlukan pelipatan yang benar
–Memerlukan proses sterilisasi
–Adanya lipatan/jahitan yang menjadi
tempat kuman
–Tidak kedap air sumber kontaminasi
7. MACAM TENUN/ LINEN UNTUK DRAPING
1. Laken besar /atas
2.Laken besar /bawah
3.Pembungkus instrument
4.Alas meja dorong (trolley)
5.Duk bolong
6.Duk rapat
7.Laken kecil/samping
8.Sarung mayo
9.Baju & celana kmr
operasi
10.Jas operasi
11.Topi operasi
13. Sarung kaki
14. Lap tangan/handuk
15. Baju pasien
16. Perlak besar dan kecil
8. 1. Sarung standar mayo 140cm x 75cm
2. Sarung kaki 140cm x 60cm
3. Duk rapat 100cm x 75cm
4. Duk lobang 80cm x 80cm,ø10cm
5. Laken kecil/samping 150cm x 100cm
6. Laken besar / bawah 240cm x 200cm
7. Laken besar / atas 210cm x 150cm
8. Pembungkus instrumen 100cm x 100cm
9. Pembungkus linen/waskom 150cm x 150cm
10.Perlak mayo 50cm x 40cm
11.Perlak besar 150cm x 75cm
12.Lap tangan/handuk 30cm x 15cm
UKURAN TENUN UNTUK DRAPING
9. Bahan Untuk Drapping
2. Bahan sekali pakai (Disposible)
Mencegah penetrasi bakteri dan lelehan cairan
Lembut,bebas serat,ringan,padat,tahan
kelembaban,non iritasi dan bebas listrik statik
Menurunkan kontaminasi mikroorganisme
berbahaya/infeksius dari ekskresi dan cairan
tubuh dalam proses laundry dimana pada
bahan pakai ulang mempunyai resiko yg besar.
12. Non Woven (Kertas)
–Baik sebagai proteksi terhadap kontaminasi
–Tidak lembab
–Mahal
–Saat ini semakin disenangi untuk dipakai
–Kedap air
–Dispossible
14. Bahan Untuk Drapping
3. Plastic Inscisional drapes
Terbuat dari bahan polyvinyl
Tersedia dalam kemasan steril dalam berbagai
ukuran
Insisi dapat dilakukan langsung diatas
permukaan yg melekat
Memudahkan draping pada area tubuh yg ireguler
(leher,sekitar telinga,ekstermitas dan sendi)
15.
16. Jenis Draping dan Aplikasinya
Plain Sheet
Plain sheet disebut juga minor sheet, top
sheet atau bottom sheet.
Plain sheet dipakai menutup bagian bawah
atau bagian atas dari daerah insisi.
17. Tube Stockinetle
–Drape yang menyerupai kaos kaki
–Biasanya terbuat dari kain yang elastis
–Biasanya digunakan pada pembedahan
tungkai
18. Head Drape
–Digunakan untuk pembedahan
daereah kepala (spt: toksilektomy,
pembedahan pada hidung)
–Biasanya dikombinasikan dengan dua
towels atau small sheet
19.
20. Plastik Drape
–Berfungsi sebagai pelindung steril di atas
kulit di daerah incisi
–Terbuat dari plastik yang sangat tipis
–Terdapat perekat pada salah satu sisi
–Beberapa ahli bedah beranggapan bahwa
plastik drape dapat menahan dan
mempertahankan sterilitas area karena
menghambat perkembangbiakan
mikroorganisme kulit karena terbungkus
plastik steril.
28. Standard Drapping
(Association of Surgical Technologi (AST),2008)
Standard I :Hanya drapes steril yang
digunakan pada area steril drapes
menjadi barier untuk lapangan operasi
dengan area yg kemungkinan bermikroba
tdk dianjurkan unt di reposisi/geser
Standard II :Kompromi dgn integritas drape
terhadap barier mikroba akan
menyebabkan kontaminasi area operasi
drape tidak boleh robek,lubang atau bocor
29. Standard Drapping
(Association of Surgical Technologi (AST),2008)
Standard III: Drapes harus resistant terhadap
penetrasi cairan
Standard IV :Drapes harus bebas dari serabut
Standard V : Drapes sebaiknya resisten
terhadap api/panas
Standard VI : Drapes yg reusable harus
mempunyai daya proteksi yg sama dengan yg
disposibel drapes
30. Standard Drapping
(Association of Surgical Technologi (AST),2008)
Standard VII : Tim bedah harus selalu
mengevaluasi jenis drape yg digunakan
Standard VIII : Gunakan perlindungan yg tepat
untuk penggunaan drape dengan operasi
menggunakan Sinar Laser tidak ada drape
100% thn dgn sinar laser gunakan drape
berlapis aluminium.
Standard IX : Tim bedah harus terlibat dalam
pemilihan dan penggunaan drape di kamar
bedah
American National Standards Institute/Association for the Advancement of Medical Instrumentation. (2003). PB70
2003:Liquid barrier performance and classification of protective apparel and drapes intended for use in healthcare
facilities. Arlington, VA: Association for the Advancement of Medical Instrumentation.
31. Prinsip Yang Harus Diperhatikan
a. Lindungi tangan dengan cara menempat
kan tangan dibagian dalam ujung draping
b. Lepaskan lipatan draping dengan hati-hati
tanpa mengibaskan draping tersebut,
hindari menyentuh kulit pasien
c. Tidak boleh menarik draping yang telah
jatuh atau terlalu rendah pada saat
menutup pasien, draping tidak boleh
dipindah-pindah
32. d. Apabila draping terbuat dari Linen, gunakan
lapisan untuk mencegah kontaminasi karena
air (basah). Gunakan perlak / sterildrape
untuk menutup area operasi.
e. Scrub Nurse paham akan prosedur tindakan.
f. Tim bedah steril menghadap area operasi
33. g. Jangan melakukan draping area non
steril dari arah yg berseberangan.
h. Bila akan melakukan draping pada arah
berlawanan,sebaiknya scrub nurse
berputar ke arah tersebut.
i. Jika ragu-ragu terhadap sterilisasi tenun
maka alat tenun tersebut harus dinyatakan
sudah terkontaminasi
34. Cara Menutup Pasien (1)
Tutup dengan duk
laparotomi steril. Perawat
instrumen membawa lipatan
duk ke meja. Dengan berdiri
jauh dari meja, satu tangan
dari perawat instrumen
membentang duk di atas
pasien sehingga lubang duk
langsung berada di daerah
kulit yang telah dipersiapkan
35. Cara Menutup Pasien (2)
Bentangkan ujung atas
duk laparotomi di atas
anesthesia screen (tabir
anestesia). Perhatikan
bahwa tangan yang
menyentuh daerah yang
tidak steril terlindung
dalam lipatan kain dan
duk dirapihkan dengan
tangan lain
36. Cara Menutup Pasien (3)
Pakailah towel
klem pada bagian
/ sudut-sudut
untuk membatasi
daerah yang akan
dioperasi
37. References
AORN ( Assosiation of peri Operative Registered
Nurse ), 2003. Standars Rekomended Practices and
Guidelines : Denver The Assosiation Site Infection,
2008. US
Belkin.NL, 2002. Barier Drapes and their impact on
Surgical Site Infections
Iqbal I, Wilson B, 2000. Whats new in surgical
drapes ? Outpatient surgery.
Lavanchy C, 2000. Surgical drapes ifection control
today.
Loundry Accreditation Council for Health, 2006.
Accreditation Standards for Procesing
reusabletextilesforuseinhealthfacilities.Htp://www.hl
acnet.org/HLAC_Standars_04 2006,pdf