MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
review jurnal cybercounseling
1. Nama : Annisa Lestari
Nim : 1715002
Prodi/Fakultas : BKPI/Tarbiyah
DosenPengampu : Nurul Faqih Isro’i, M. Pd
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
TAHUN 2019
2. PENGEMBANGAN CATATAN KUMULATIF MELALUI MEDIA WEB
SERVER UNTUK SISWA SMA
Jurnal BK UNESA Vol. 06, No. 1 (2016)
Indra Lacksana
https://scholar.google.com.jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/jurnalBK/UNESA,2016
Keyword: Catatan Kumulatif, Media Web Server
a. Sinopsis:
Dalam bimbingan dan konseling, tugas seorang guru bimbingan dan
konseling (BK) adalah menuntaskan atau menyelesaikan permasalahan yang
dialami konseli. Dalam hal ini yang harus dilakukan guru bimbingan dan
konseling (BK) pertama kali adalah mengidentifikasi masalah siswa tersebut.
Dalam mengidentifikasi masalah pastinya diperlukan data-data, dan untuk
menemukan data-data tersebut dibutuhkan assesmen. Assesmen sangat
berpengaruh terhadap proses konseling yang dilakukan, sehingga seorang guru
bimbingan dan konseling (BK) atau konselor harus mempunyai keterampilan
dalam penggunaannya, karena jika guru bimbingan dan konseling (BK) tidak
terampil dan tidak hati-hati maka akan menyebabkan kesalahan dalam
menentukan diagnosa masalah konseli.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 1
Bojonegoro, pihak sekolah hanya mengumpulkan data siswa-siswi pada saat
waktu awal pendaftaran masuk sekolah. Data-data tersebut hanya dijadikan
sebagai arsip di ruangan bimbingan dan konseling (BK), dan pendataan pada
siswa-siswi tidak berkelanjutan dari kelas X (sepuluh) sampai kelas XII (dua
belas). Akibatnya, data-data siswa banyak yang hilang dan tidak lengkap
karena penempatan data yang kurang tepat. Hal semacam ini akan
mengakibatkan kesulitan terhadap guru bimbingan dan konseling (BK) itu
sendiri.
Sedangkan kendala yang sering dialami guru bimbingan dan konseling
(BK) di SMAN 1 Cerme saat memberikan layanan konseling kepada siswa
hampir sama dengan SMAN 1 Bojonegoro, yaitu kendala terkait dengan data
pribadi tentang siswa, seperti hasil tes IQ, tes bakat dan minat, otobiografi,
3. DCM, dan lain-lain. Karena kesulitan belajar pada siswa faktor penyebabnya
bukan hanya pada diri siswa, melainkan dari lingkungan keluarga maupun
lingkungan sosial. Serta guru bimbingan dan konseling (BK) juga kesulitan
dalam mencari data yang sudah dikumpulkan dikarenakan hilang dan terselip.
Hambatan lain yang muncul adalah jumlah siswa dalam satu sekolah
tidak sebanding dengan jumlah guru bimbingan dan konseling (BK) di sekolah.
Seharusnya guru bimbingan dan konseling (BK) mengampu siswa kurang lebih
150 orang, kenyataannya siswa yang dibimbing lebih dari 150 orang. Selain itu
ruangan guru bimbingan dan konseling (BK) yang terlalu sempit juga menjadi
kendala dalam penyimpanan data-data siswa, itu memungkinkan kurang teliti
dalam menyimpan data siswa yang sudah melebihi tanggungannya yang akan
menyebabkan hilangnya data siswa.
SMAN 1 Cerme sudah melakukan beberapa penanganan untuk masalah
tersebut, yaitu meletakkan, menghimpun, dan disimpan dalam bentuk buku
pribadi di ruangan bimbingan dan konseling (BK). Sedangkan hasil tes IQ
siswa dibagikan kepada masing-masing siswa dan mengumpulkan data hasil
tes siswa dalam satu kardus dengan kelas yang berbeda.
Menurut Ferwell dan Ricco, bahwa informasi pribadi siswa dapat
dilakukan dalam studi kasus (case study) dan catatan kumulatif (cumulative
record), dan bisa dijadikan alat untuk memasukkan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah. Fokus dengan catatan kumulatif, yaitu sama dengan buku
pribadi siswa. Dengan catatan kumulatif siswa bebas menilai informasi tentang
dirinya sendiri dan berdasarkan lingkungan. Fungsi dari catatan kumulatif ini
adalah untuk memahami dan mengenali diri, serta dapat mengembangkan
potensinya secara optimal. Beberapa hal yang diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan bimbingan dan konseling secara efektif, yaitu perlu adanya
administrasi bimbingan dan konseling (BK) sebagai berikut: Pencatatan data
pribadi siswa dengan angket, kemudian dihimpun dalam buku pribadi
(cumulative record) secara teratur dan sistematis, selanjutnya membuat catatan
kejadian siswa (catatan anekdot) tentang tingkah laku siswa selama proses
belajar.
4. Semua yang berkaitan dengan siswa, seperti data hasil wawancara, daftar
presensi, daftar nilai raport, data hasil kunjungan rumah, hasil pemeriksaan dari
petugas khusus, dan hasil sosiometri berupa sosiogram. Data-data tersebut akan
dimasukkan dalam buku pribadi siswa (cumulative record) sehingga akan
terwujud kerja sama antara semua pihak sekolah dalam mempelajari buku
pribadi siswa serta menemukan dan menyelesaikan masalah siswa.
Dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang bimbingan dan
konseling saat ini mulai dikembangkannya tekhnologi seperti e-counseling.
Koneksi internet menjadi hal yang paling utama dibutuhkan dalam pelaksanaan
e-counseling. Bentuk media konseling melalui internet, seperti web-site, e-
mail, facebook, dan videoconference (yahoo massangger). Dalam penelitian
ini, peneliti menggabungkan program berbasis web dengan catatan kumulatif,
akan tetapi web yang dibuat hanya berbatas offline atau web server, karena
catatan kumulatif ini bersifat rahasia.
b. Kelemahan :
Dalam penelitian ini peneliti tidak memaparkan secara detail tentang
penggunaan media web server yang benar. Kemungkinan besar dengan
menggunakan media ini akan membutuhkan koneksi internet yang kuat, jika
koneksi internet lemah maka akan terhambat proses penyimpanan data pribadi
siswa yang bersangkutan. Peneliti juga masih menyingkatkan kata dalam
penulisan artikel, dan juga tidak konsisten. Peneliti tidak menjelaskan jenis-
jenis data yang seperti yang tidak boleh dimasukkan ke catatan kumulatif
siswa.
c. Keunggulan :
Penulisan dalam penelitian ini sangat tersusun, serta dengan adanya
pengembangan penyimpanan data pribadi melalui media web server ini, akan
memudahkan siswa, guru, dan staff lainnya untuk mengolah data pribadi siswa.
Karena dengan menggunakan tekhnologi seperti dalam penelitian ini, data
pribadi siswa akan tersimpan dengan baik dan rahasia. Media web server ini
bisa dilakukan oleh semua pihak sekolah.
d. Saran
5. Penelitian ini sudah bagus, hanya saja kurang penjelasan dari teori-teori
yang berkaitan dengan isi penelitian ini. Sesuatu yang berkaitan dengan
tekhnologi, seorang guru bimbingan dan konseling (BK) dituntut untuk
memiliki kemampuan menguasai tekhnologi. Jika tidak ada yang ahli dalam
menggunakan media ini, maka data pribadi siswa akan berantakan dan tidak
tersimpan dengan baik.
e. Rekomendasi
Dalam penelitian ini teori yang dituliskan peneliti sangat jelas, hanya saja
perumusannya kurang detail. Peneliti tidak menjelaskan secara rinci definisi
catatan kumulatif dalam bidang bimbingan dan konseling. Sehingga membuat
pembaca tidak terlalu memahami bagaimana bentuk atau jenis catatan
kumulatif itu yang sebenarnya.
6. IDENTITAS ARTIKEL
Judul:
Pengembangan Catatan Kumulatif Melalui Media Web Server Untuk
Siswa SMA
Indra Lacksana
Vol. 06, No. 1 (2016)
https://scholar.google.com.jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/jurnalBK/UNESA,20
16