Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi kurikulum matematika SD, mulai dari pengertian evaluasi kurikulum menurut para ahli, kedudukan evaluasi dalam kurikulum, tujuan dan fungsi evaluasi kurikulum, objek evaluasi kurikulum, prinsip dan jenis evaluasi kurikulum, serta beberapa model evaluasi kurikulum seperti model Tyler, model pengukuran, model CIPP, model illuminatif, dan model responsif."
4. Formulasi Kab. Pati RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Evaluasi Kurikulum
2. Kedudukan Evaluasi dalam Kurikulum
3. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
4. Objek Evaluasi kurikulum
5. Prinsip, Jenis, dan Desain Evaluasi
Kurikulum
6. Pendekatan Pengembangan Kriteria
Evaluasi
7. Model-Model Evaluasi Kurikulum
8. Peranan Evaluasi Kurikulum
7. PENGERTIAN EVALUASI
Menurut para ahli
Hamid Hasan
“evaluasi sebagai usaha sistematis
mengumpulkan informasi mengenai suatu
kurikulum untuk digunakan sebagai
pertimbangan mengenai nilai dan arti dari
8. PENGERTIAN EVALUASI
Sukmadinata
“Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan
terus menerus untuk mengetahui proses dan hasil
pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Evaluasi juga meliputi rentangan yang
cukup luas, mulai dari yang bersifat sangat informal
sampai dengan yang sangat formal.”
Menurut para ahli
9. PENGERTIAN EVALUASI
Menurut para ahli
“evaluasi adalah proses untuk
mengetahui apakah tujuan
pendidikan sudah tercapai atau
Tyler
11. PENGERTIAN EVALUASI
Menurut para ahli
“evaluasi adalah suatu metode
penelitian
yang sistematis untuk menilai
rancangan, implementasi dan
Chelimsky
12. Pengertian Kurikulum
Pasal 1 Ayat (19) UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
13. penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan
data yang valid dan reliabel untuk membuat
keputusan tentang kurikulum yang sedang
berjalan atau telah dijalankan. Atau, evaluasi
kurikulum adalah suatu tindakan pengendalian,
penjaminan dan penetapan mutu kurikulum,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu,
sebagai bentuk akuntabilitas pengembang
kurikulum dalam rangka menentukan keefektifan
kurikulum.
14. Tahap Mengecek Keberlakuan
Kurikulum (Menurut Tyler )
evaluasi terhadap tujuan
pembelajaran
evaluasi terhadap pelaksanaan
kurikulum
evaluasi
terhadap efektivitas
evaluasi terhadap hasil yang
telah dicapai
16. untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem kurikulum, baik yang menyangkut
tentang tujuan, isi/materi, strategi, media,
sumber belajar, lingkungan maupun sistem
penilaian itu sendiri.
19. Fungsi Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin )
“Kebutuhan Peserta Didik Dan Guru”
Psikologis Sosiologis
Didaktis-metodis
Mengetahui Taraf
Kesiapan
Mengetahui Status
AdministratifMembantu Guru
20. Fungsi Evaluasi Kurikulum
fungsi evaluasi kurikulum adalah untuk
perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang
diarahkan pada semua komponen kurikulum
secara keseluruhan, untuk memberikan informasi
bagi pembuat keputusan, dan untuk akreditasi,
yaitu menilai kelayakan program dalam satuan
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan.
23. Prinsip Evaluasi Kurikulum berkaitan
dengan teknis pelaksanaan evaluasi:
• Evaluasi hendaknya dirancang sedemikian rupa
• Harus menjadi bagian integral
• Harus menggunakan berbagai instrumen
• Pemilihan instrumen harus sesuai objek evaluasi
• Objek evaluasi harus menyeluruh.
• Mengacu pada prinsip diferensiasi
• Tidak bersifat diskriminasi
• Harus diikuti dengan tindak lanjut.
• Harus berorientasi pada kecapakan hidup dan
bersifat mendidik.
24. Jenis Evaluasi kurikulum
Evaluasi perencanaan
dan pengembangan
Evaluasi monitoring
Evaluasi dampak
Evaluasi efisiensi-
ekonomis
Evaluasi program
komfrehensif
25. Penentuan garis besar evaluasi
Pengumpulan informasi
Organisasi informasi
Analisis informasi
Pelaporan informasi
28. Model Tyler (Tyler Model)
evaluasi ditujukan pada
tingkah laku peserta
didik.
evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku awal
peserta didik sebelum melaksanakan kurikulum dan
sesudah melaksanakan kurikum.
29. Menentukan alat evaluasi yang akan
digunakan.
Menentukan tujuan
kurikulum yang akan
dievaluasi
Menentukan
situasi
30. Goal Oriented Evaluation Model
Model evaluasi ini menggunakan
tujuan – tujuan tersebut sebagai
kriteria menentukan keberhasilan.
31. Kelebihan: model ini terletak pada
hubungan antara tujuan, kegiatan dan
menekankan pada peserta didik sebagai
aspek penting dalam kurikulum.
Kekurangannya: terjadinya proses evaluasi
melebihi konsekuensi yang tidak diharapkan.
32. “seorang evaluator tidak perlu memperhatikan apa
yang menjadi tujuan pembelajaran, yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana kerjanya”
33. Model Pengukuran (R.Thorndike
dan R.L.Ebel)
model ini telah diterapkan untuk
mengungkap perbedaan –
perbedaan individual maupun
kelompok.
Objek evaluasi dalam model ini adalah
tingkah laku peserta didik
34. Model ini memandang evaluasi sebagai suatu
kegiatan untuk melihat kesesuaian antar tujuan
dengan hasil belajar yang telah dicapai.
35. Langkah-langkah yang harus ditempuh
pada model kesesuaian:
Merumuskan tujuan tingkah laku
Menentukan situasi dimana peserta didik dapat
memperlihatkan tingkah laku yang akan
dievaluasi
Menyusun alat evaluasi
Menggunakan hasil evaluasi.
36. Model Alkin (Marvin Alkin, 1969)
“proses untuk meyakinkan keputusan,
mengumpulkan informasi, memilih informasi
yang tepat, dan menganalisis informasi”
37. Jenis evaluasi (Alkin)
Sistem assessment
Program planning
Program implementation
Program improvement
Program certification
38. Model CIPP
‘memandang bahwa kurikulum yang dievaluasi adalah sebuah
sistem’
Keunggulan: penilaian yang dilakukan tahap demi tahap dari
berbagai sudut pandang dan dimensi.
Kelemahannya: masih terlihat adanya permasalahan pada tahap
tertentu yang tidak dibawah ke atahap berikutnya.
39. Model Illuminatif
(Malcom Parlett dan Hamilton)
Tujuan evaluasi ini untuk menganalisis pelaksanaan
sistem, faktor-faktor yang memengaruhinya, kelebihan
dan kekurangan sistem, dan pengaruh sistem terhadap
pengalaman belajar peserta didik.
“Model ini lebih menekankan
pada evaluasi kualitatif-
terbuka (open-ended)”
Malcon Parlett
40. Fase Yang Harus Ditempuh Dalam Model
Iluminatif
Observe
inquiry further dan
seek to explain.
41. Model Responsif (Responsive Model)
“Model ini menekankan pada pendekatan
kualitatif-naturalistik”
Langkah-langkah kegiatan evaluasi
observasi, merekam hasil wawancara,
mengumpulkan data, mengecek pengetahuan
awal peserta didik dan mengembangkan
desain model.
42. Kelebihan Dan Kekurangan
Model Responsif
Kelebihan: peka terhadap berbagai pandangan
dan kemampuannya mengakomodasi pendapat
yang ambisius serta tidak fokus,
Kekurangannya: pembuat keputusan sulit
menentukan prioritas atau penyederhanaan
informasi, tidak mungkin menampung semua
sudut pandangan dari berbagai kelompok,
membutuhkan waktu dan tenaga.
43. Model Studi Kasus
Karakteristik model ini yaitu Terfokus pada
kegiatan kurikulum disekolah, dikelas, atau
bahkan hanya kepada seorang kepala sekolah
atau guru.
44. Peranan evaluasi kurikulum
• evaluasi sebagai moral
judgement
• evaluasi penentuan
keputusan
• Evaluasi dan konsensus nilai