SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu komponen
penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan
kurikulum. Evaluasi menjadi bagian integral dari kurikulum. Evaluasi menjadi bagian
dari sistem manajemen, yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian
pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka kita tidak
akan bisa mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya. Tapi, dengan adanya evaluasi, kita dapat menjadikan hasil
yang diperoleh sebagai balikan (feed-back) dalam memperbaiki dan
menyempurnakan kurikulum. Hasil-hasil kurikulum dapat digunakan oleh para
pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih
dan menetapkan kebijaksanaan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan
model kurikulum yang digunakan.
Selama ini model kurikulum yang berlaku adalah model kurikulum yang
bersifat akademik. Kurikulum yang demikian kurang mampu meningkatkan
kemampuan peserta didik secara optimal. Hal ini terbukti dari rendahnya kualitas
pendidikan kita dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, implementasi kurikulum
akademik tidak mampu memberikan nilai etika, moral, dan nilai-nilai yang berlaku
dalam kehidupan. Maka dengan adanya evaluasi diharapkan dapat memperbaiki
aspek-aspek tersebut sehingga model kurikulum yang diterapkan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka kami akan
mengkaji mengenai pengertian evaluasi kurikulum, tujuan, fungsi, evaluasi internal
dan eksternal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan
kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan
dalam kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui
keefektifan kurikulum. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi
guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum.
Adapun pemahaman tentang evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai
dengan pengertian kurikulum yang beragam menurut para pakar kurikulum. Hamid
Hasan mengartikan,”Evaluasi sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi
mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai
dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu.”1 Menurut Tyler (dalam
Muhammad Zaini) menyatakan bahwa,”Evaluasi adalah proses untuk mengetahui
apakah tujuan pendidikan sudah tercapai atau terealisasikan.”2
Menurut Sukmadinata, “Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks
dan terus menerus untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi juga meliputi rentangan yang
cukup luas, mulai dari yang bersifat sangat informal sampai dengan yang sangat
formal.”3
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
implementasi dan efektivitas suatu program. Evaluasi adalah suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi dalam pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang
1 Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 41
2 Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum,(Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 143
3 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
hlm. 173
3
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan akan perlu
tidaknya memperbaiki sistem pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Sedangkan pengertian kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
b. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk
mendapatkan keluaran (outcomes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran.
c. Menurut Hilda Taba (dalam Muhammad Zaini, 2009: 6), kurikulum adalah
rencana pembelajaran yang berkaitan dengan proses dan pengembangan individu
anak didik. Kurikulum merupakan seperangkat rencana yang menjadi pedoman
dan pegangan dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, pengertian evaluasi kurikulum adalah penerapan prosedur
ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan
tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan. Atau, evaluasi
kurikulum adalah suatu tindakan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu
kurikulum, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk
akuntabilitas pengembang kurikulum dalam rangka menentukan keefektifan
kurikulum.
B. Tujuan Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian
tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.
1. Untuk perbaikan program
Bersifat konstruktif, karena informasi hasil evaluasi dijadikan input bagi
perbaikan yang diperlukan di dalam program kurikulum yang sedang dikembangkan.
4
2. Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak
Diperlukan semacam pertanggungjawaban dari pihak pengembang kurikulum
kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Pihak tersebut baik yang mensponsori
kegiatan pengembangan kurikulum maupun pihak yang akan menjadi konsumen dari
kurikulum yang telah dikembangkan. Tujuan yang kedua ini tidak dipandang sebagai
suatu kebutuhan dari dalam melainkan lebih merupakan suatu ‘keharusan’ dari luar.
3. Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan
Tindak lanjut hasil pengembangan kurikulum dapat berbentuk jawaban atas
dua kemungkinan pertanyaan : pertama, apakah kurikulum baru tersebut akan atau
tidak akan disebar luaskan ke dalam sistem yang ada? Kedua, dalam kondisi yg
bagaimana dan dengan cara yang bagaimana pula kurikulum baru tersebut akan
disebarluaskan ke dalam sistem yang ada? Dan untuk menghasilkan informasi yang
diperlukan dalam menjawab pertanyaan diperlukan kegiatan evaluasi kurikulum.
C. Fungsi Evaluasi Kurikulum
Pada dasarnya Scriven membedakan dua macam fungsi evaluasi. Fungsi
pertama dinamakan sebagai fungsi formatif. Fungsi kedua adalah fungsi sumatif.
Menurut Scriven, evaluasi kurikulum harus mempergunakan kedua fungsi ini secara
baik karena keduanya membantu kurikulum dalam menegakkan nilai dan arti yang
dipunyai. Juga dengan kedua fungsi itu baik pengembang kurikulum maupun
masyarakat mendapatkan apa yang seharusnya diberikan oleh suatu kegiatan evaluasi.
Jadi, dapat dikatakan bahwa dengan kedua fungsi tersebut evaluasi membuktikan
akuntabilitas dirinya baik terhadap para pengembang kurikulum, peminta jasa
evaluasi lainnya, maupun terhadap masyarakat luas yang telah memberikan
kepercayaan kepada evaluasi sebagai suatu institusi kemasyarakatan.
Menurut Hamalik evaluasi formatif adalah proses ketika pengembang
kurikulum memperoleh data untuk memperbaiki dan merevisi kurikulum agar
menjadi lebih efektif. Evaluasi dituntut sejak awal dan sepanjang proses
pengembangan kurikulum. Adapun evalusi sumatif bertujuan untuk memeriksa
5
kurikulum, dan diadakan setelah pelaksanaan kurikulum untuk memeriksa efisiensi
secara keseluruhan.4
Fungsi formatif evaluasi dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari
kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar
bagian kurikulum yang sedang dikembangkan. Jadi sama sekali bukan untuk
mengganti kurikulum yang ada. Bagian yang diperbaiki itu dapat saja merupakan
baigan dari kurikulum sebagai ide, rencana, kegiatan ataupun hasil. Perbaikan itu
dapat pula dilakukan ketika melakukan evaluasi terhadap dimensi kurikulum lainnya.
Misalnya, hasil evaluasi terhadap kurikulum sebagai kegiatan dapat digunakan untuk
memperbaiki kurikulum sebagai rencana. Hasil evaluasi terhadap rencana dapat
dipergunakan untuk memperbaiki kurikulum sebagai ide. Tentu saja beberapa hal
perlu dipertimbangkan pada waktu membuat desain evaluasi agar hasil tersebut
bersifat berarah ganda seperti itu.
Fungsi sumatif evaluasi adalah fungsi yang lebih tua dibandingkan dengan
fungsi forrmatif, apabila kegiatan evaluasi sebagai suatu kegiatan formal
diperhitungkan. Dalam kegiatan kependidikan yang sesungguhnya (walaupun
kegiatan evaluasi yang dilakukan bukan dalam pengertian yang dibicarakan di sini
sebagai suatu kegiatan evaluasi formal) fungsi formatif sebenarnya sudah dilakukan
orang bersamaan dengan terciptanya kelembagaan pendidikan sebagai suatu
kelembagaan sosial yang diberi masyarakat beban untuk melaksanakan sebagian dari
kewajiban orang tua dalam mempersiapkan generasi penerus.
Fungsi sumatif evaluasi memberikan perhatiannya terhadap hasil dari suatu
kurikulum. Oleh karena itu fungsi sumatif baru dapat dilaksanakan apabila kurikulum
tersebut telah dianggap selesai pengembangannya. Tentu saja pengertian selesai dan
belum selesai ini sangat relatif tetapi dari pembicaraan mengenai pengertian
kurikulum dan pembicaraan mengenai fungsi formatif kiranya semacam patokan
dapat ditentukan.
4 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008)
hlm.262
6
Ada dua pendekatan sistem yang digunakan dalam evaluasi sumatif, yaitu
sistem tertutup dan sistem penerobosan. Pada sistem evaluasi sistem tertutup, evaluasi
berasal dari sekolah atau sistem sekolah. Sedangkan dalam sistem terobosan, tujuan
evaluasi kurikulum adalah untuk mengadakan perbandingan.5
D. Evaluasi Eksternal dan Internal
Dari segi cakupan kawasan evaluasi, penelitian evaluasi bisa dibagi menjadi
dua, yaitu: evaluasi internal (internal evaluation) dan evaluasi eksternal (external
evaluation). Apa yang disebut dengan evaluasi internal tidak menunjuk pada siapa
evaluatornya, tetapi berdasarkan tinjauan sistemik sebuah program. Sebuah program
yang dilaksanakan, niscaya memiliki masukan, menunjukkan proses, menampilkan
hasil, menunjukkan produk, memberikan keluaran, dan akhirnya memberikan
manfaat kepada masyarakat.
Evaluasi internal pada dasarnya menunjuk pada kegiatan perancangan,
pengumpulan data, pengolahan data, penafsiran hasil dan pembuatan keputusan
terhadap kelayakan atau kebaikan komponen, subsistem dan sistem suatu program.
Asumsi di belakang evaluasi internal adalah bahwa tujuan suatu program telah
dianggap benar dan baik, sehingga apa yang perlu dipersoalkan hanya menyangkut
bagaimana program tersebut dilaksanakan dengan baik agar tujuan tersebut dapat
dicapai.
Jadi persoalannya lebih pada bagaimana masing-masing komponen dan
subsistem telah berlangsung dengan baik, sehingga sebuah sistem bisa mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Ini menyerupai pameo yang cenderung berlaku di
masyarakat yang menyatakan bahwa peraturan dan undang-undangnya sudah baik,
tinggal bagaimana pelaksanaannya. Karena itu, ketika evaluasi sudah dilaksanakan
dan direkomendasikan ada perubahan, maka perubahan dimaksud hanya menyangkut
pelaksanaan atau komponen-komponen program, dan sama sekali tidak menyangkut
tujuan program.
5 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009) hlm. 95-96
7
Evaluasi eksternal pada dasarnya menunjuk pada kegiatan perancangan,
pengumpulan data, pengolahan data, penafsiran hasil dan pembuatan keputusan
terhadap kelayakan atau kebaikan suatu program dari sudut pandang luar sistem atau
supra sistem. Asumsi di belakang evaluasi eksternal adalah bahwa tujuan suatu
program tidak senantiasa benar dan baik, sehingga bukan hanya pelaksanaan dan
komponen program yang bisa dipersoalkan, melainkan juga apakah tujuan program
bisa dipertahankan atau tidak, termasuk apakah suatu program diperlukan atau tidak.
Jadi persoalannya mencakup semua aspek program. Jadi, dalam evaluasi
eksternal tidak berlaku pameo yang cenderung berlaku di masyarakat yang
menyatakan bahwa peraturan dan undang-undangnya sudah baik, tinggal bagaimana
pelaksanaannya. Artinya, peraturan dan undang-undangnya bisa disalahkan, dan
direkomendasikan untuk diubah, dan bahkan dihapus sama sekali.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai perbedaaan evaluasi
internal dengan evaluasi eksternal bisa digunakan contoh evaluasi kurikulum. Sebuah
penelitian evaluasi atas kurikulum bisa dilaksanakan dalam bentuk evaluasi internal,
yang dalam hal ini hanya menyangkut pelaksanaan dan kelayakan komponen-
komponen sistemik kurikulum. Temuan dan rekomendasi jenis evaluasi ini tidak
dimaksudkan untuk mengubah atau mengganti kurikulum, tetapi hanya memperbaiki
penerapan dan pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan. Jenis evaluasi internal
ini bisa dilakukan oleh seluruh praktisi dan satuan pendidikan, termasuk dinas
pendidikan kota atau kabupaten, dan dinas pendidikan provinsi.
Penelitian evaluasi atas kurikulum bisa pula dilaksanakan dalam bentuk
evaluasi eksternal, yang dalam hal ini menyangkut tidak hanya pelaksanaan dan
kelayakan komponen sistem kurikulum, tetapi juga persoalan tujuan pendidikan
terkait fungsi dan kontribusinya bagi supra-sistem. Sebagai sebuah sistem,
pendidikan nasional diharapkan memberikan fungsi dan kontribusi bagi, misalnya,
supra-sistem pembangunan nasional. Demikia pula, sistem pendidikan nasional
diharapkan memberikan fungsi dan kontribusi bagi suatu bangsa untuk menjawab
tantangan perubahan dan kesejagatan.
8
Evaluasi eksternal atas kurikulum, baik yang diselenggarakan oleh Pusat
Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan
Pengembanga Pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Lembaga Penelitian Perguruan Tinggi, serta kelompok akademisi pendidikan, tidak
sekedar mempermasalahkan pelaksanaan kurikulum, tetapi juga mempersoalkan
tujuan dan relevansi sebuah kurikulum, terutama bila dikaitkan dengan dunia luar
pendidikan. Sekedar untuk menjernihkan gambaran, pelaksana evaluasi eksternal
tidak saja bisa menyimpulkan bahwa pelaksanaan kurikulumnya bermasalah, tetapi
justru kurikulumnya itu sendiri yang bermasalah, atau menjadi bagian dari masalah.
Karena itu, rekomendasi yang bisa dihasilkan adalah mengubah dan bahkan
mengganti sama sekali sebuah kurikulum.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi kurikulum adalah penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan
data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang
sedang berjalan atau telah dijalankan. Atau, evaluasi kurikulum adalah suatu tindakan
pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu kurikulum, berdasarkan pertimbangan
dan kriteria tertentu, sebagai bentuk akuntabilitas pengembang kurikulum dalam
rangka menentukan keefektifan kurikulum.
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian
tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.
1. Untuk perbaikan program
2. Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak
3. Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan
Pada dasarnya Scriven membedakan dua macam fungsi evaluasi. Fungsi
pertama dinamakan sebagai fungsi formatif. Fungsi kedua adalah fungsi sumatif.
Menurut Hamalik evaluasi formatif adalah proses ketika pengembang kurikulum
memperoleh data untuk memperbaiki dan merevisi kurikulum agar menjadi lebih
efektif. Fungsi sumatif evaluasi memberikan perhatiannya terhadap hasil dari suatu
kurikulum. Oleh karena itu fungsi sumatif baru dapat dilaksanakan apabila kurikulum
tersebut telah dianggap selesai pengembangannya.
B. Saran
Melihat pentingnya evaluasi kurikulum maka kami menyarankan kepada
evaluator untuk memahami benar teori-teori evaluasi kurikulum serta teori kurikulum
yang sedang dijalankan oleh satuan pendidikan. Sehingga evaluasi kurikulum tersebut
bermanfaat sebagaimana tujuan dari evaluasi kurikulum itu sendiri.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar, 2008, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Hasan, Hamid, 2009, Evaluasi Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rusman, 2009, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Zaini, Muhammad, 2009, Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: Teras.

More Related Content

What's hot

Pengertian Kurikulum
Pengertian KurikulumPengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulumtbpck
 
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah Syarifatul Marwiyah
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahHildadp
 
Kisi-kisi Pembuatan Soal Evaluasi Pembelajaran SD Universitas Muhammadiyah Ma...
Kisi-kisi Pembuatan Soal Evaluasi Pembelajaran SD Universitas Muhammadiyah Ma...Kisi-kisi Pembuatan Soal Evaluasi Pembelajaran SD Universitas Muhammadiyah Ma...
Kisi-kisi Pembuatan Soal Evaluasi Pembelajaran SD Universitas Muhammadiyah Ma...irene sofia
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsiAbu Hamid
 
Contoh PPT Ujian Sidang Skripsi Tugas Akhir Kreatif
Contoh PPT Ujian Sidang Skripsi Tugas Akhir KreatifContoh PPT Ujian Sidang Skripsi Tugas Akhir Kreatif
Contoh PPT Ujian Sidang Skripsi Tugas Akhir Kreatifbawon15505124020
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarningrumintan
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
 
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianPowerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianMerisaJanuarti
 
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013Laila Hikmatul Khotimah
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranMusafirCinta7
 
tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian alifemon
 
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media PembelajaranInstrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media PembelajaranUwes Chaeruman
 
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil BelajarTes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil BelajarJenny Givany
 

What's hot (20)

Pengertian Kurikulum
Pengertian KurikulumPengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulum
 
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
Kisi-kisi Pembuatan Soal Evaluasi Pembelajaran SD Universitas Muhammadiyah Ma...
Kisi-kisi Pembuatan Soal Evaluasi Pembelajaran SD Universitas Muhammadiyah Ma...Kisi-kisi Pembuatan Soal Evaluasi Pembelajaran SD Universitas Muhammadiyah Ma...
Kisi-kisi Pembuatan Soal Evaluasi Pembelajaran SD Universitas Muhammadiyah Ma...
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinanMakalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
 
Contoh PPT Ujian Sidang Skripsi Tugas Akhir Kreatif
Contoh PPT Ujian Sidang Skripsi Tugas Akhir KreatifContoh PPT Ujian Sidang Skripsi Tugas Akhir Kreatif
Contoh PPT Ujian Sidang Skripsi Tugas Akhir Kreatif
 
Konsep IPS
 Konsep IPS Konsep IPS
Konsep IPS
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
 
Komponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPTKomponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPT
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
 
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianPowerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
 
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
Makalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinyaMakalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinya
 
tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian
 
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media PembelajaranInstrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media Pembelajaran
 
Rancangan penilaian pkn
Rancangan penilaian pknRancangan penilaian pkn
Rancangan penilaian pkn
 
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil BelajarTes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
 

Similar to Evaluasi kurikulumm

Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajarannaniandriyani
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajarannaniandriyani
 
Makalah curriculum and material development
Makalah curriculum and material developmentMakalah curriculum and material development
Makalah curriculum and material developmentHaksa Vanholick
 
Tugas kelompok evaluasi pendidikan
Tugas kelompok evaluasi pendidikanTugas kelompok evaluasi pendidikan
Tugas kelompok evaluasi pendidikanTiarma Sihite
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulumcuteeeee
 
E V A L U A S I K U R I K U L U M
E V A L U A S I  K U R I K U L U ME V A L U A S I  K U R I K U L U M
E V A L U A S I K U R I K U L U Mguest3b924e
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulumcuteeeee
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulumguest3b924e
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulumguest3b924e
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum20091312
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Septian Muna Barakati
 
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevihttp://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadeviRahasty Cinthia Devi
 
Kajian Buku
Kajian BukuKajian Buku
Kajian Bukugesty
 

Similar to Evaluasi kurikulumm (20)

Kurikulum Nia
Kurikulum NiaKurikulum Nia
Kurikulum Nia
 
Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulumEvaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran
 
Nani
NaniNani
Nani
 
Nani
NaniNani
Nani
 
Makalah curriculum and material development
Makalah curriculum and material developmentMakalah curriculum and material development
Makalah curriculum and material development
 
Tugas kelompok evaluasi pendidikan
Tugas kelompok evaluasi pendidikanTugas kelompok evaluasi pendidikan
Tugas kelompok evaluasi pendidikan
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
E V A L U A S I K U R I K U L U M
E V A L U A S I  K U R I K U L U ME V A L U A S I  K U R I K U L U M
E V A L U A S I K U R I K U L U M
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
 
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevihttp://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
 
Kajian Buku
Kajian BukuKajian Buku
Kajian Buku
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Evaluasi kurikulumm

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan kurikulum. Evaluasi menjadi bagian integral dari kurikulum. Evaluasi menjadi bagian dari sistem manajemen, yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka kita tidak akan bisa mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Tapi, dengan adanya evaluasi, kita dapat menjadikan hasil yang diperoleh sebagai balikan (feed-back) dalam memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum. Hasil-hasil kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. Selama ini model kurikulum yang berlaku adalah model kurikulum yang bersifat akademik. Kurikulum yang demikian kurang mampu meningkatkan kemampuan peserta didik secara optimal. Hal ini terbukti dari rendahnya kualitas pendidikan kita dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, implementasi kurikulum akademik tidak mampu memberikan nilai etika, moral, dan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan. Maka dengan adanya evaluasi diharapkan dapat memperbaiki aspek-aspek tersebut sehingga model kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka kami akan mengkaji mengenai pengertian evaluasi kurikulum, tujuan, fungsi, evaluasi internal dan eksternal.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Evaluasi Kurikulum Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan kurikulum. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum. Adapun pemahaman tentang evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian kurikulum yang beragam menurut para pakar kurikulum. Hamid Hasan mengartikan,”Evaluasi sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu.”1 Menurut Tyler (dalam Muhammad Zaini) menyatakan bahwa,”Evaluasi adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah tercapai atau terealisasikan.”2 Menurut Sukmadinata, “Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus menerus untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi juga meliputi rentangan yang cukup luas, mulai dari yang bersifat sangat informal sampai dengan yang sangat formal.”3 Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektivitas suatu program. Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang 1 Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 41 2 Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum,(Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 143 3 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 173
  • 3. 3 dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan akan perlu tidaknya memperbaiki sistem pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Sedangkan pengertian kurikulum adalah sebagai berikut: a. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. b. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (outcomes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. c. Menurut Hilda Taba (dalam Muhammad Zaini, 2009: 6), kurikulum adalah rencana pembelajaran yang berkaitan dengan proses dan pengembangan individu anak didik. Kurikulum merupakan seperangkat rencana yang menjadi pedoman dan pegangan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, pengertian evaluasi kurikulum adalah penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan. Atau, evaluasi kurikulum adalah suatu tindakan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu kurikulum, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk akuntabilitas pengembang kurikulum dalam rangka menentukan keefektifan kurikulum. B. Tujuan Evaluasi Kurikulum Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. 1. Untuk perbaikan program Bersifat konstruktif, karena informasi hasil evaluasi dijadikan input bagi perbaikan yang diperlukan di dalam program kurikulum yang sedang dikembangkan.
  • 4. 4 2. Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak Diperlukan semacam pertanggungjawaban dari pihak pengembang kurikulum kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Pihak tersebut baik yang mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum maupun pihak yang akan menjadi konsumen dari kurikulum yang telah dikembangkan. Tujuan yang kedua ini tidak dipandang sebagai suatu kebutuhan dari dalam melainkan lebih merupakan suatu ‘keharusan’ dari luar. 3. Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan Tindak lanjut hasil pengembangan kurikulum dapat berbentuk jawaban atas dua kemungkinan pertanyaan : pertama, apakah kurikulum baru tersebut akan atau tidak akan disebar luaskan ke dalam sistem yang ada? Kedua, dalam kondisi yg bagaimana dan dengan cara yang bagaimana pula kurikulum baru tersebut akan disebarluaskan ke dalam sistem yang ada? Dan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan diperlukan kegiatan evaluasi kurikulum. C. Fungsi Evaluasi Kurikulum Pada dasarnya Scriven membedakan dua macam fungsi evaluasi. Fungsi pertama dinamakan sebagai fungsi formatif. Fungsi kedua adalah fungsi sumatif. Menurut Scriven, evaluasi kurikulum harus mempergunakan kedua fungsi ini secara baik karena keduanya membantu kurikulum dalam menegakkan nilai dan arti yang dipunyai. Juga dengan kedua fungsi itu baik pengembang kurikulum maupun masyarakat mendapatkan apa yang seharusnya diberikan oleh suatu kegiatan evaluasi. Jadi, dapat dikatakan bahwa dengan kedua fungsi tersebut evaluasi membuktikan akuntabilitas dirinya baik terhadap para pengembang kurikulum, peminta jasa evaluasi lainnya, maupun terhadap masyarakat luas yang telah memberikan kepercayaan kepada evaluasi sebagai suatu institusi kemasyarakatan. Menurut Hamalik evaluasi formatif adalah proses ketika pengembang kurikulum memperoleh data untuk memperbaiki dan merevisi kurikulum agar menjadi lebih efektif. Evaluasi dituntut sejak awal dan sepanjang proses pengembangan kurikulum. Adapun evalusi sumatif bertujuan untuk memeriksa
  • 5. 5 kurikulum, dan diadakan setelah pelaksanaan kurikulum untuk memeriksa efisiensi secara keseluruhan.4 Fungsi formatif evaluasi dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang sedang dikembangkan. Jadi sama sekali bukan untuk mengganti kurikulum yang ada. Bagian yang diperbaiki itu dapat saja merupakan baigan dari kurikulum sebagai ide, rencana, kegiatan ataupun hasil. Perbaikan itu dapat pula dilakukan ketika melakukan evaluasi terhadap dimensi kurikulum lainnya. Misalnya, hasil evaluasi terhadap kurikulum sebagai kegiatan dapat digunakan untuk memperbaiki kurikulum sebagai rencana. Hasil evaluasi terhadap rencana dapat dipergunakan untuk memperbaiki kurikulum sebagai ide. Tentu saja beberapa hal perlu dipertimbangkan pada waktu membuat desain evaluasi agar hasil tersebut bersifat berarah ganda seperti itu. Fungsi sumatif evaluasi adalah fungsi yang lebih tua dibandingkan dengan fungsi forrmatif, apabila kegiatan evaluasi sebagai suatu kegiatan formal diperhitungkan. Dalam kegiatan kependidikan yang sesungguhnya (walaupun kegiatan evaluasi yang dilakukan bukan dalam pengertian yang dibicarakan di sini sebagai suatu kegiatan evaluasi formal) fungsi formatif sebenarnya sudah dilakukan orang bersamaan dengan terciptanya kelembagaan pendidikan sebagai suatu kelembagaan sosial yang diberi masyarakat beban untuk melaksanakan sebagian dari kewajiban orang tua dalam mempersiapkan generasi penerus. Fungsi sumatif evaluasi memberikan perhatiannya terhadap hasil dari suatu kurikulum. Oleh karena itu fungsi sumatif baru dapat dilaksanakan apabila kurikulum tersebut telah dianggap selesai pengembangannya. Tentu saja pengertian selesai dan belum selesai ini sangat relatif tetapi dari pembicaraan mengenai pengertian kurikulum dan pembicaraan mengenai fungsi formatif kiranya semacam patokan dapat ditentukan. 4 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008) hlm.262
  • 6. 6 Ada dua pendekatan sistem yang digunakan dalam evaluasi sumatif, yaitu sistem tertutup dan sistem penerobosan. Pada sistem evaluasi sistem tertutup, evaluasi berasal dari sekolah atau sistem sekolah. Sedangkan dalam sistem terobosan, tujuan evaluasi kurikulum adalah untuk mengadakan perbandingan.5 D. Evaluasi Eksternal dan Internal Dari segi cakupan kawasan evaluasi, penelitian evaluasi bisa dibagi menjadi dua, yaitu: evaluasi internal (internal evaluation) dan evaluasi eksternal (external evaluation). Apa yang disebut dengan evaluasi internal tidak menunjuk pada siapa evaluatornya, tetapi berdasarkan tinjauan sistemik sebuah program. Sebuah program yang dilaksanakan, niscaya memiliki masukan, menunjukkan proses, menampilkan hasil, menunjukkan produk, memberikan keluaran, dan akhirnya memberikan manfaat kepada masyarakat. Evaluasi internal pada dasarnya menunjuk pada kegiatan perancangan, pengumpulan data, pengolahan data, penafsiran hasil dan pembuatan keputusan terhadap kelayakan atau kebaikan komponen, subsistem dan sistem suatu program. Asumsi di belakang evaluasi internal adalah bahwa tujuan suatu program telah dianggap benar dan baik, sehingga apa yang perlu dipersoalkan hanya menyangkut bagaimana program tersebut dilaksanakan dengan baik agar tujuan tersebut dapat dicapai. Jadi persoalannya lebih pada bagaimana masing-masing komponen dan subsistem telah berlangsung dengan baik, sehingga sebuah sistem bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini menyerupai pameo yang cenderung berlaku di masyarakat yang menyatakan bahwa peraturan dan undang-undangnya sudah baik, tinggal bagaimana pelaksanaannya. Karena itu, ketika evaluasi sudah dilaksanakan dan direkomendasikan ada perubahan, maka perubahan dimaksud hanya menyangkut pelaksanaan atau komponen-komponen program, dan sama sekali tidak menyangkut tujuan program. 5 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009) hlm. 95-96
  • 7. 7 Evaluasi eksternal pada dasarnya menunjuk pada kegiatan perancangan, pengumpulan data, pengolahan data, penafsiran hasil dan pembuatan keputusan terhadap kelayakan atau kebaikan suatu program dari sudut pandang luar sistem atau supra sistem. Asumsi di belakang evaluasi eksternal adalah bahwa tujuan suatu program tidak senantiasa benar dan baik, sehingga bukan hanya pelaksanaan dan komponen program yang bisa dipersoalkan, melainkan juga apakah tujuan program bisa dipertahankan atau tidak, termasuk apakah suatu program diperlukan atau tidak. Jadi persoalannya mencakup semua aspek program. Jadi, dalam evaluasi eksternal tidak berlaku pameo yang cenderung berlaku di masyarakat yang menyatakan bahwa peraturan dan undang-undangnya sudah baik, tinggal bagaimana pelaksanaannya. Artinya, peraturan dan undang-undangnya bisa disalahkan, dan direkomendasikan untuk diubah, dan bahkan dihapus sama sekali. Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai perbedaaan evaluasi internal dengan evaluasi eksternal bisa digunakan contoh evaluasi kurikulum. Sebuah penelitian evaluasi atas kurikulum bisa dilaksanakan dalam bentuk evaluasi internal, yang dalam hal ini hanya menyangkut pelaksanaan dan kelayakan komponen- komponen sistemik kurikulum. Temuan dan rekomendasi jenis evaluasi ini tidak dimaksudkan untuk mengubah atau mengganti kurikulum, tetapi hanya memperbaiki penerapan dan pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan. Jenis evaluasi internal ini bisa dilakukan oleh seluruh praktisi dan satuan pendidikan, termasuk dinas pendidikan kota atau kabupaten, dan dinas pendidikan provinsi. Penelitian evaluasi atas kurikulum bisa pula dilaksanakan dalam bentuk evaluasi eksternal, yang dalam hal ini menyangkut tidak hanya pelaksanaan dan kelayakan komponen sistem kurikulum, tetapi juga persoalan tujuan pendidikan terkait fungsi dan kontribusinya bagi supra-sistem. Sebagai sebuah sistem, pendidikan nasional diharapkan memberikan fungsi dan kontribusi bagi, misalnya, supra-sistem pembangunan nasional. Demikia pula, sistem pendidikan nasional diharapkan memberikan fungsi dan kontribusi bagi suatu bangsa untuk menjawab tantangan perubahan dan kesejagatan.
  • 8. 8 Evaluasi eksternal atas kurikulum, baik yang diselenggarakan oleh Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembanga Pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Penelitian Perguruan Tinggi, serta kelompok akademisi pendidikan, tidak sekedar mempermasalahkan pelaksanaan kurikulum, tetapi juga mempersoalkan tujuan dan relevansi sebuah kurikulum, terutama bila dikaitkan dengan dunia luar pendidikan. Sekedar untuk menjernihkan gambaran, pelaksana evaluasi eksternal tidak saja bisa menyimpulkan bahwa pelaksanaan kurikulumnya bermasalah, tetapi justru kurikulumnya itu sendiri yang bermasalah, atau menjadi bagian dari masalah. Karena itu, rekomendasi yang bisa dihasilkan adalah mengubah dan bahkan mengganti sama sekali sebuah kurikulum.
  • 9. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Evaluasi kurikulum adalah penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan. Atau, evaluasi kurikulum adalah suatu tindakan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu kurikulum, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk akuntabilitas pengembang kurikulum dalam rangka menentukan keefektifan kurikulum. Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. 1. Untuk perbaikan program 2. Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak 3. Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan Pada dasarnya Scriven membedakan dua macam fungsi evaluasi. Fungsi pertama dinamakan sebagai fungsi formatif. Fungsi kedua adalah fungsi sumatif. Menurut Hamalik evaluasi formatif adalah proses ketika pengembang kurikulum memperoleh data untuk memperbaiki dan merevisi kurikulum agar menjadi lebih efektif. Fungsi sumatif evaluasi memberikan perhatiannya terhadap hasil dari suatu kurikulum. Oleh karena itu fungsi sumatif baru dapat dilaksanakan apabila kurikulum tersebut telah dianggap selesai pengembangannya. B. Saran Melihat pentingnya evaluasi kurikulum maka kami menyarankan kepada evaluator untuk memahami benar teori-teori evaluasi kurikulum serta teori kurikulum yang sedang dijalankan oleh satuan pendidikan. Sehingga evaluasi kurikulum tersebut bermanfaat sebagaimana tujuan dari evaluasi kurikulum itu sendiri.
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar, 2008, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hasan, Hamid, 2009, Evaluasi Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya. Rusman, 2009, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sukmadinata, Nana Syaodih, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya. Zaini, Muhammad, 2009, Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: Teras.