SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
SISTEM DOKUMENTASI RAWAT JALAN
SHINTA KRISTIANTI
STATUS KLIEN DI RUMAH SAKIT
• Klien rawat jalan
 klien yang dapat menunggu, yaitu klien berobat jalan yang
datang dengan perjanjian dan klien yang datang dengan tidak
dalam keadaan gawat
 klien yang harus segera ditolong
• Klien rawat inap
*) Klien bisa datang sendiri atau karena proses rujukan
JENIS KEDATANGAN KLIEN
1. KLIEN BARU, klien yang baru pertama kali datang ke
rumah sakit untuk berobat.
2. KLIEN LAMA, klien yang pernah datang sebelumnya ke
rumah sakit untuk berobat
KLIEN BARU
• Klien baru akan memperoleh nomor klien yang akan digunakan
sebagai kartu pengenal.
• Kartu pengenal harus dibawa pada saat kunjungan berikutnya di
rumah sakit yang sama
• Petugas rumah sakit akan mewawancarai setiap klien baru yang
datang untuk mendapatkan data identitas dan akan diisikan pada
formulir ringkasan riwayat klinik.
– Data pada ringkasan riwayat klinik diantaranya berisi dokter penanggung jawab
klinik, nomor klien (nomor rekam medik), nama klien, tempat dan tanggal lahir,
jenis kelamin, status keluarga, agama dan pekerjaan.
– Setelah data terkumpul ( riwayat klinik), akan digunakan sebagai dasar
pembuatan kartu indeks utama klien ( KIUP).
KEMUNGKINAN LANJUTAN KLIEN GADAR
 Klien boleh pulang.
 Klien diminta datang kembali. Klien diberi slip perjanjian
oleh petugas poliklinik untuk datang kembali pada hari
dan tanggal yang telah ditetapkan.
 Klien dirujuk atau dikirim ke rumah sakit lain yang lebih
tinggi.
 Klien harus menjalani rawat inap.
KLIEN LAMA
• Klien lama adalah klien yang datang ke tempat layanan
kesehatan dimana dia sudah tercatat sebagai klien
ditempat layanan tersebut baik datang dengan dengan
masalah kesehatan yang sama ataupun berbeda.
• Klien lama, langsung mendaftar ke tempat penerimaan
klien yang telah ditentukan.
• Kedatangan klien lama ini dapat dibedakan:
a. Klien yang datang dengan perjanjian.
b. Klien yang datang tidak dengan perjanjian.
KLIEN GAWAT DARURAT
• Pasien gawat darurat adalah klien yang membutuhkan
pelayanan segera untuk menyelamatkan nyawa klien.
• Klien gawat darurat akan didahulukan dalam
mendapatkan pelayanan dibandingkan dengan klien baru
maupun klien lama.
• Prosedur penerimaannyapun berbeda dengan klien baru
dan klien lama.
• Layanan klien gawat darurat dibuka selama 24 jam.
• Penyelesaian administrasi dilakukan setelah klien
mendapatkan pelayanan yang diperlukan.
KEMUNGKINAN LANJUTAN KLIEN GADAR
• Klien diperbolehkan pulang langsung setelah
mendapatkan layanan yang memadai.
• Klien dirujuk atau dikirim ke rumah sakit yang lebih
memadai.
• Klien harus menjalani rawat inap.
SISTEM DOKUMENTASI
PELAYANAN RAWAT INAP
SHINTA KRISTIANTI
Ketentuan Umum Penerimaan Klien Rawat Inap
(Muslihatun dkk. 2009)
• Semua klien yang menderita segala macam penyakit, diterima di
sentral opname pada waktu yang ditentukan, kecuali kasus darurat. Ini
dilakukan untuk memudahkan terpusatnya adminstrasi dan
memudahkan dalam pengkoordinasiannya.
• Diagnosis medik harus tercantum dalam surat permintaan dirawat.
Setiap klien rawat inap (Ranap) harus memiliki indikasi kenapa klien
dirawat. Ini untuk mencegah terjadinya persepsi yang tidak pas.
• Sedapat mungkin menyertakan tanda tangan persetujuan untuk
tindakan, sebagai tanggung gugat jikalau ada sesuatu kejadian yang
tidak diinginkan. Klien dapat diterima untuk menjalani rawat inap,
apabila ada rekomendasi dokter, atau dikirim oleh dokter poli klinik/unit
gawat darurat, sesuai dengan tingkatan layanan kesehatan
KATEGORI KLIEN
1. Klien tidak mendesak. Penundaan layanan pada klien ini
tidak akan menambah gawat penyakitnya.
2. Klien mendesak (urgent) tetapi tidak darurat. Layanan
pada klien ini bisa dimasukkan dalam daftar tunggu.
3. Klien gawat darurat, harus diprioritaskan atau langsung
mendapatkan layanan agar nyawanya dapat
diselamatkan.
Prosedur Penerimaan Klien Rawat Inap
Klien tidak mendesak /klien urgent tapi tidak darurat.
1. Klien sudah memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat.
2. Setiap saat klien atau keluarganya dapat menanyakan pada sentral opname apakah ruangan
yang diperluan sudah tersedia.
3. Apabila ruangan sudah tersedia, maka klien bisa segera mendaftar di tempat penerimaaan
klien rawat inap (TPPRI).
4. Pada saat mendaftar, klien akan mendapat penjelasan mengenai kapan dapat masuk
ruangan, bagaimana cara pembayaran serta tarif-tarifnya dan peraturan klien rawat inap.
5. Petugas TPPRI akan membuatkan kartu identitas klien dirawat. Kartu identitas klien dirawat
minimal berisi nama lengkap klien, jenis kelamin klien, nomor rekam medis, nama ruangan
dan kelas, diagnosis awal (diagnosis kerja), serta nama dokter yang mengirim dan merawat.
6. Apabila klien pernah berobat ke poliklinik pernah dirawat, maka TPPRI akan menghubungi
bagian rekam medik untuk meminta nomor catatan medis.
7. Petugas TPPRI juga akan segera menghubungi petugas keuangan untuk menyelesaikan
pembayaran uang muka.
8. Apabila pembayaran uang muka telah selesai, maka pasien diantar ke ruangan petugas.
Prosedur Penerimaan Klien Rawat Inap
Klien GAWAT DARURAT
1. Klien yang sudah menjalani pemeriksaan dan membawa surat pengantar untuk
dirawat dapat langsung dibawa ke ruangan perawatan atau ke ruang
penampungan sementara.
2. Jika pasien sudah sadar dan dapat diwawancarai, petugas sentral opname
mendatangi klien/keluarganya untuk mendapatkan identitas selengkapnya.
3. Sentral opname mengecek data identitas ke bagian rekam medik untuk
mengetahui apakah klien pernah dirawat/berobat ke rumah sakit.
4. Bagi klien yang pernah berobat atau dirawat maka rekam mediknya segera dikirim
keruang perawatan yang bersangkutan dan tetap mamakai nomor yang telah
dimilikinya.
5. Bagi klien yang belum pernah dirawat atau berobat ke rumah sakit maka diberikan
nomor rekam medik.
6. Petugas sentral opname harus selalu memberitahukan ruang penampungan
sementara mengenai situasi tempat tidur di ruang penampungan sementara
mengenai situasi tempat tidur di ruang perawatan.
Diberikan penanganan awal ---> klien tertolong
Syarat Penerimaan Klien Rawat Inap (Ranap)
(Muslihatun dkk., 2009; Wildan & Hidayat, 2009).
• Petugas yang kompeten. Ini syarat mutlak dari layanan yang
paripurna adalah petugas yang kompeten yang bisa bekerja
sesuai kewenangannya.
• Cara penerimaan klien yang tegas dan jelas (clear cut), sehingga
tidak terjadi keraguan dalam memberikan layanan berikutnya
• Ruang kerjanya yang menyenangkan dan lokasi penerimaan klien
yang tepat. Ruang kerja dan suasana yang menyenangkan akan
menimbulkan energi positif bagi tenaga kesehatan (bidan)
sehingga layanan yang diberikanpun akan menyenangkan.
Suasana yang menyenangkan juga akan membuat klien rilek sehingga tidak menambah
stressor dan memungkinkan klien menerima layanan dengan optimum
ATURAN PENERIMAAN KLIEN RAWAT INAP
1. Bagian penerimaan klien bertanggung jawab sepenuhnya mengenai pencatatan
seluruh informasi yang berkenaan dengan diterimanya seorang klien di rumah
sakit.
2. Bagian penerimaan klien harus segera memberi tahukan bagian-bagian lain
terutama bagian yang berkepentingan langsung.
3. Semua bagian harus memberitahukan bagian penerimaan klien, apabila klien
diijinkan meninggalkan rumah sakit.
4. Membuat catatan yang lengkap tentang jumlah tempat tidur yang terpakai dan
yang tersedia di seluruh rumah sakit.
5. Rekam medik yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh setiap
bagian selama pasien dirawat.
6. Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam proses
penerimaan dan pemulangan pasien.
INDIKATOR LAYANAN RAWAT INAP
• BOR : bed occupancy rate (rata-rata penggunaan tempat tidur)
perhitungannya dalam persen (%). ---> IDEALNYA 60-85%
• LOS : long of stay adalah kesatuan dalam hari.---> AVLOSS
(Average=rata2)---> IDEAL 6-9 hari
• TOI : turn over interval yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. ---> IDEAL 1-3 hari
• BTO : bed turn over yaitu tempat tidur dalam setahun mengalami berapa kali
ganti klien.--->IDEALNYA dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata
dipakai 40-50 kali
• GDR : gross death rate. Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar ---> tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar
• NDR : nett death rate yaitu kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap
1000 penderita keluar.---> masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per
1000
RUMUS
• Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x
Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%
• Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
• Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah
pasien keluar (hidup + mati)
• Rumus BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tiduR
• Rumus NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup +
mati)) X 1000 permil
• Rumus GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar
(hidup + mati)) X 1000 permil
SISTEM DOKUMENTASI RAWAT INAP

More Related Content

What's hot

Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananyolandaputri18
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
Konsep Sistem Rujukan
Konsep Sistem RujukanKonsep Sistem Rujukan
Konsep Sistem Rujukanpjj_kemenkes
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
teknik dokumentasi kebidanan
teknik dokumentasi kebidanan teknik dokumentasi kebidanan
teknik dokumentasi kebidanan KamilatulKhuriyah
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent pjj_kemenkes
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasyessipriskila
 
Keterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan BaikKeterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan BaikAsih Astuti
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas pjj_kemenkes
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaRahayu Pratiwi
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanRina Septi Andriani
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatalJoni Iswanto
 
Standarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidananStandarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidananBayu Fijrie
 

What's hot (20)

Standar praktek bidan
Standar praktek bidanStandar praktek bidan
Standar praktek bidan
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Materi 9
Materi 9Materi 9
Materi 9
 
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KBMekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
 
Konsep Sistem Rujukan
Konsep Sistem RujukanKonsep Sistem Rujukan
Konsep Sistem Rujukan
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
teknik dokumentasi kebidanan
teknik dokumentasi kebidanan teknik dokumentasi kebidanan
teknik dokumentasi kebidanan
 
Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitas
 
Patient Safety 3
Patient Safety 3Patient Safety 3
Patient Safety 3
 
Keterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan BaikKeterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan Baik
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
Asuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifasAsuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifas
 
Standarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidananStandarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidanan
 

Similar to SISTEM DOKUMENTASI RAWAT INAP

Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanSistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanOperator Warnet Vast Raha
 
Seminar di rs.pptx
Seminar di rs.pptxSeminar di rs.pptx
Seminar di rs.pptxlowsd4
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalanNindra Ayu
 
dokumentasi kebidanan sistem pengumpulan data rekam medik dan sistem dokument...
dokumentasi kebidanan sistem pengumpulan data rekam medik dan sistem dokument...dokumentasi kebidanan sistem pengumpulan data rekam medik dan sistem dokument...
dokumentasi kebidanan sistem pengumpulan data rekam medik dan sistem dokument...Hikmah Ifayanti
 
Ceramah 1 pek kpk bil 2 thn 2009
Ceramah 1 pek kpk bil 2 thn 2009Ceramah 1 pek kpk bil 2 thn 2009
Ceramah 1 pek kpk bil 2 thn 2009Lee Oi Wah
 
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012Andri Chy
 
Panduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsPanduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsEkaMeliyanti
 
Panduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsPanduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsEkaMeliyanti
 
alur-penerimaan-rajal.ppt
alur-penerimaan-rajal.pptalur-penerimaan-rajal.ppt
alur-penerimaan-rajal.ppthasanr4
 
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi PasienSasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi PasienI Putu Cahya Legawa
 
PKL RSU.Sembiring-1-2-1.pptx
PKL RSU.Sembiring-1-2-1.pptxPKL RSU.Sembiring-1-2-1.pptx
PKL RSU.Sembiring-1-2-1.pptxlowsd4
 
uraian tugas admisi igd.pptx
uraian tugas admisi igd.pptxuraian tugas admisi igd.pptx
uraian tugas admisi igd.pptxHendriWijaya38
 
Piagam pelanggan HCM
Piagam pelanggan HCMPiagam pelanggan HCM
Piagam pelanggan HCMLee Oi Wah
 
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i bArmin Kobain
 
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicuArmin Kobain
 
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan (Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan Armin Kobain
 
PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxthemzlotta
 
Presentasi1.pptx
Presentasi1.pptxPresentasi1.pptx
Presentasi1.pptxACCARK
 

Similar to SISTEM DOKUMENTASI RAWAT INAP (20)

Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanSistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
 
Seminar di rs.pptx
Seminar di rs.pptxSeminar di rs.pptx
Seminar di rs.pptx
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
dokumentasi kebidanan sistem pengumpulan data rekam medik dan sistem dokument...
dokumentasi kebidanan sistem pengumpulan data rekam medik dan sistem dokument...dokumentasi kebidanan sistem pengumpulan data rekam medik dan sistem dokument...
dokumentasi kebidanan sistem pengumpulan data rekam medik dan sistem dokument...
 
Ceramah 1 pek kpk bil 2 thn 2009
Ceramah 1 pek kpk bil 2 thn 2009Ceramah 1 pek kpk bil 2 thn 2009
Ceramah 1 pek kpk bil 2 thn 2009
 
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
skenario pertanyaan surveyor akreditasi rumah sakit versi 2012
 
Panduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsPanduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rs
 
Panduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsPanduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rs
 
alur-penerimaan-rajal.ppt
alur-penerimaan-rajal.pptalur-penerimaan-rajal.ppt
alur-penerimaan-rajal.ppt
 
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi PasienSasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
 
PKL RSU.Sembiring-1-2-1.pptx
PKL RSU.Sembiring-1-2-1.pptxPKL RSU.Sembiring-1-2-1.pptx
PKL RSU.Sembiring-1-2-1.pptx
 
uraian tugas admisi igd.pptx
uraian tugas admisi igd.pptxuraian tugas admisi igd.pptx
uraian tugas admisi igd.pptx
 
Piagam pelanggan HCM
Piagam pelanggan HCMPiagam pelanggan HCM
Piagam pelanggan HCM
 
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
 
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
 
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan (Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
(Lamp 1.6) standar pelayanan poli kebidanan
 
PPT_Keperawatan.pptx
PPT_Keperawatan.pptxPPT_Keperawatan.pptx
PPT_Keperawatan.pptx
 
PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptx
 
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakitStandar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
 
Presentasi1.pptx
Presentasi1.pptxPresentasi1.pptx
Presentasi1.pptx
 

Recently uploaded

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 

Recently uploaded (20)

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 

SISTEM DOKUMENTASI RAWAT INAP

  • 1. SISTEM DOKUMENTASI RAWAT JALAN SHINTA KRISTIANTI
  • 2. STATUS KLIEN DI RUMAH SAKIT • Klien rawat jalan  klien yang dapat menunggu, yaitu klien berobat jalan yang datang dengan perjanjian dan klien yang datang dengan tidak dalam keadaan gawat  klien yang harus segera ditolong • Klien rawat inap *) Klien bisa datang sendiri atau karena proses rujukan
  • 3. JENIS KEDATANGAN KLIEN 1. KLIEN BARU, klien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk berobat. 2. KLIEN LAMA, klien yang pernah datang sebelumnya ke rumah sakit untuk berobat
  • 4. KLIEN BARU • Klien baru akan memperoleh nomor klien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal. • Kartu pengenal harus dibawa pada saat kunjungan berikutnya di rumah sakit yang sama • Petugas rumah sakit akan mewawancarai setiap klien baru yang datang untuk mendapatkan data identitas dan akan diisikan pada formulir ringkasan riwayat klinik. – Data pada ringkasan riwayat klinik diantaranya berisi dokter penanggung jawab klinik, nomor klien (nomor rekam medik), nama klien, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status keluarga, agama dan pekerjaan. – Setelah data terkumpul ( riwayat klinik), akan digunakan sebagai dasar pembuatan kartu indeks utama klien ( KIUP).
  • 5. KEMUNGKINAN LANJUTAN KLIEN GADAR  Klien boleh pulang.  Klien diminta datang kembali. Klien diberi slip perjanjian oleh petugas poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan.  Klien dirujuk atau dikirim ke rumah sakit lain yang lebih tinggi.  Klien harus menjalani rawat inap.
  • 6. KLIEN LAMA • Klien lama adalah klien yang datang ke tempat layanan kesehatan dimana dia sudah tercatat sebagai klien ditempat layanan tersebut baik datang dengan dengan masalah kesehatan yang sama ataupun berbeda. • Klien lama, langsung mendaftar ke tempat penerimaan klien yang telah ditentukan. • Kedatangan klien lama ini dapat dibedakan: a. Klien yang datang dengan perjanjian. b. Klien yang datang tidak dengan perjanjian.
  • 7. KLIEN GAWAT DARURAT • Pasien gawat darurat adalah klien yang membutuhkan pelayanan segera untuk menyelamatkan nyawa klien. • Klien gawat darurat akan didahulukan dalam mendapatkan pelayanan dibandingkan dengan klien baru maupun klien lama. • Prosedur penerimaannyapun berbeda dengan klien baru dan klien lama. • Layanan klien gawat darurat dibuka selama 24 jam. • Penyelesaian administrasi dilakukan setelah klien mendapatkan pelayanan yang diperlukan.
  • 8. KEMUNGKINAN LANJUTAN KLIEN GADAR • Klien diperbolehkan pulang langsung setelah mendapatkan layanan yang memadai. • Klien dirujuk atau dikirim ke rumah sakit yang lebih memadai. • Klien harus menjalani rawat inap.
  • 9. SISTEM DOKUMENTASI PELAYANAN RAWAT INAP SHINTA KRISTIANTI
  • 10. Ketentuan Umum Penerimaan Klien Rawat Inap (Muslihatun dkk. 2009) • Semua klien yang menderita segala macam penyakit, diterima di sentral opname pada waktu yang ditentukan, kecuali kasus darurat. Ini dilakukan untuk memudahkan terpusatnya adminstrasi dan memudahkan dalam pengkoordinasiannya. • Diagnosis medik harus tercantum dalam surat permintaan dirawat. Setiap klien rawat inap (Ranap) harus memiliki indikasi kenapa klien dirawat. Ini untuk mencegah terjadinya persepsi yang tidak pas. • Sedapat mungkin menyertakan tanda tangan persetujuan untuk tindakan, sebagai tanggung gugat jikalau ada sesuatu kejadian yang tidak diinginkan. Klien dapat diterima untuk menjalani rawat inap, apabila ada rekomendasi dokter, atau dikirim oleh dokter poli klinik/unit gawat darurat, sesuai dengan tingkatan layanan kesehatan
  • 11. KATEGORI KLIEN 1. Klien tidak mendesak. Penundaan layanan pada klien ini tidak akan menambah gawat penyakitnya. 2. Klien mendesak (urgent) tetapi tidak darurat. Layanan pada klien ini bisa dimasukkan dalam daftar tunggu. 3. Klien gawat darurat, harus diprioritaskan atau langsung mendapatkan layanan agar nyawanya dapat diselamatkan.
  • 12. Prosedur Penerimaan Klien Rawat Inap Klien tidak mendesak /klien urgent tapi tidak darurat. 1. Klien sudah memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat. 2. Setiap saat klien atau keluarganya dapat menanyakan pada sentral opname apakah ruangan yang diperluan sudah tersedia. 3. Apabila ruangan sudah tersedia, maka klien bisa segera mendaftar di tempat penerimaaan klien rawat inap (TPPRI). 4. Pada saat mendaftar, klien akan mendapat penjelasan mengenai kapan dapat masuk ruangan, bagaimana cara pembayaran serta tarif-tarifnya dan peraturan klien rawat inap. 5. Petugas TPPRI akan membuatkan kartu identitas klien dirawat. Kartu identitas klien dirawat minimal berisi nama lengkap klien, jenis kelamin klien, nomor rekam medis, nama ruangan dan kelas, diagnosis awal (diagnosis kerja), serta nama dokter yang mengirim dan merawat. 6. Apabila klien pernah berobat ke poliklinik pernah dirawat, maka TPPRI akan menghubungi bagian rekam medik untuk meminta nomor catatan medis. 7. Petugas TPPRI juga akan segera menghubungi petugas keuangan untuk menyelesaikan pembayaran uang muka. 8. Apabila pembayaran uang muka telah selesai, maka pasien diantar ke ruangan petugas.
  • 13. Prosedur Penerimaan Klien Rawat Inap Klien GAWAT DARURAT 1. Klien yang sudah menjalani pemeriksaan dan membawa surat pengantar untuk dirawat dapat langsung dibawa ke ruangan perawatan atau ke ruang penampungan sementara. 2. Jika pasien sudah sadar dan dapat diwawancarai, petugas sentral opname mendatangi klien/keluarganya untuk mendapatkan identitas selengkapnya. 3. Sentral opname mengecek data identitas ke bagian rekam medik untuk mengetahui apakah klien pernah dirawat/berobat ke rumah sakit. 4. Bagi klien yang pernah berobat atau dirawat maka rekam mediknya segera dikirim keruang perawatan yang bersangkutan dan tetap mamakai nomor yang telah dimilikinya. 5. Bagi klien yang belum pernah dirawat atau berobat ke rumah sakit maka diberikan nomor rekam medik. 6. Petugas sentral opname harus selalu memberitahukan ruang penampungan sementara mengenai situasi tempat tidur di ruang penampungan sementara mengenai situasi tempat tidur di ruang perawatan. Diberikan penanganan awal ---> klien tertolong
  • 14. Syarat Penerimaan Klien Rawat Inap (Ranap) (Muslihatun dkk., 2009; Wildan & Hidayat, 2009). • Petugas yang kompeten. Ini syarat mutlak dari layanan yang paripurna adalah petugas yang kompeten yang bisa bekerja sesuai kewenangannya. • Cara penerimaan klien yang tegas dan jelas (clear cut), sehingga tidak terjadi keraguan dalam memberikan layanan berikutnya • Ruang kerjanya yang menyenangkan dan lokasi penerimaan klien yang tepat. Ruang kerja dan suasana yang menyenangkan akan menimbulkan energi positif bagi tenaga kesehatan (bidan) sehingga layanan yang diberikanpun akan menyenangkan. Suasana yang menyenangkan juga akan membuat klien rilek sehingga tidak menambah stressor dan memungkinkan klien menerima layanan dengan optimum
  • 15. ATURAN PENERIMAAN KLIEN RAWAT INAP 1. Bagian penerimaan klien bertanggung jawab sepenuhnya mengenai pencatatan seluruh informasi yang berkenaan dengan diterimanya seorang klien di rumah sakit. 2. Bagian penerimaan klien harus segera memberi tahukan bagian-bagian lain terutama bagian yang berkepentingan langsung. 3. Semua bagian harus memberitahukan bagian penerimaan klien, apabila klien diijinkan meninggalkan rumah sakit. 4. Membuat catatan yang lengkap tentang jumlah tempat tidur yang terpakai dan yang tersedia di seluruh rumah sakit. 5. Rekam medik yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh setiap bagian selama pasien dirawat. 6. Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam proses penerimaan dan pemulangan pasien.
  • 16. INDIKATOR LAYANAN RAWAT INAP • BOR : bed occupancy rate (rata-rata penggunaan tempat tidur) perhitungannya dalam persen (%). ---> IDEALNYA 60-85% • LOS : long of stay adalah kesatuan dalam hari.---> AVLOSS (Average=rata2)---> IDEAL 6-9 hari • TOI : turn over interval yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. ---> IDEAL 1-3 hari • BTO : bed turn over yaitu tempat tidur dalam setahun mengalami berapa kali ganti klien.--->IDEALNYA dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali • GDR : gross death rate. Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar ---> tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar • NDR : nett death rate yaitu kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.---> masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000
  • 17. RUMUS • Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode)) X 100% • Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) • Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) • Rumus BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tiduR • Rumus NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 permil • Rumus GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 permil