Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Fathmasari
Sumber bahan pangan alternatif adalah sumber bahan makanan selain makanan pokok (nasi) yang kandungan kalori dan gizinya menyerupai nasi. Sumber bahan pangan biasanya berasal dari tanaman contohnya jagung dan sagu
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Fathmasari
Sumber bahan pangan alternatif adalah sumber bahan makanan selain makanan pokok (nasi) yang kandungan kalori dan gizinya menyerupai nasi. Sumber bahan pangan biasanya berasal dari tanaman contohnya jagung dan sagu
Pelajaran Biologi kelas VIII (8) BAB Pertumbuhan dan Perkembangan, khususnya Perkembangan pada Tumbuhan, Hewan dan Manusia.
MAAF JIKA PENJELASANNYA TIDAK LENGKAP. INI POWERPOINT PERTAMA SAYA.
Sayuran sangat bermanfaat bagi kebutuhan serat dalam tubuh kita. Setiap jenis dan varietas sayur-sayuran mempunyai warna, rasa, aroma, dan kekerasan yang berbeda-beda, sehingga sebagai bahan pangan, sayur-sayuran dapat menambah variasi makanan
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PEMATANGAN BUAH (FRUIT RIPENING)
Kehidupan tanaman atau organ tanaman
dapat dibagi menjadi tiga tahap
perkembangan fisiologis utama yaitu :
• pertumbuhan (growth)
• pemasakan (maturity)
• senesen (senescence)
2. 1. Pertumbuhan (growth) melibatkan pembelahan dan
pembesaran sel yang menentukan ukuran akhir hasil.
2. Pemasakan (maturation) biasanya dimulai sebelum
pertumbuhan berhenti dan melibatkan berbagai
aktivitas yang berbeda sesuai dengan komoditasnya.
Pertumbuhan dan
pemasakan secara bersama sering disebut sebagai
tahap perkembangan (development).
3. Senesen (senescence) didefinisikan sebagai periode
ketika proses anabolik (pembentukan ) digantikan oleh
proses katabolik (perombakan), menuju ke penuaan
(ageing) dan akhirnya kematian jaringan.
3. Pematangan (ripening), istilah yang hanya diberikan untuk
buah, umumnya dimulai sejak akhir masa pemasakan dan
merupakan awal tahap senesen.
Pematangan mengubah buah yang yang secara fisiologis
masak tetapi belum enak dimakan menjadi buah yang
berenampilan menarik, dengan cita rasa yang spesifik
dan enak dimakan.
Jadi ada 4 tahap perkembangan fisiologis pada buah :
1. Pertumbuhan (growh)
2. Pemasakan (maturation)
3. Pematangan (ripening)
4. Senesen (senescence)
6. Perubahan yang terjadi selama
pematangan buah
• Pemasakan biji
• Perubahan warna kulit buah
• Gugur
• Peningkatan respirasi
• Peningkatan produksi etilen
• Peningkatan permeabilitas membran
• Pelunakan jaringan buah
• Penurunan rasio pati/gula
• Produksi atsiran (volatil) yang
menimbulkan aroma
11. 1 3 5 7 9
Days
0
50
100
control
0.1
1
10
1000Relative
O2 absorption
Climacteric
Wills, 1981
12. Waktu
pemetikan
(hari setelah
anthesis)
Waktu untuk matang (hari)
Etilen Kontrol
(1000 uL/L)
17
25
31
35
42
11 -
6 -
5 15
4 9
1 3
Pengaruh pemberian etilen dan umur buah
terhadap waktu pematangan buah tomat
Wills, 1981
15. Perubahan warna
Warna hijau hilang karena struktur klorofil
mengalami degradasi.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
degradasi klorofil :
Perubahan pH terutama karena kebocoran
asam-asam organik dari vakuola
Sistem oksidatif
Klorofilase
17. Menghilangnya klorofil bersamaan dengan sintesis
dan/atau munculnya karotenoid (pigmen kuning – merah).
Karotenoid merupakan senyawa yang stabil dan tetap ada
didalam jaringan, bahkan ketika jaringan mengalami
senesen. Dalam jaringan tertentu seperi kulit pisang
karotenoid disintesis selama fase perkembangan tetapi
tertutup oleh klorofil, sejalan dengan degradasi klorofil,
karotenoid muncul. Pada jaringan lain seperti tomat,
karotenoid disintesis bersamaan dengan proses degradasi
klrofil.
Antosianin memberi warna merah-ungu. Antosianin
mudah larut dalam air, terdapat terutama dalam vakuola
lapisan epidermis dan sering menutupi karotenoid dan
klorofil.
18. Karbohidrat
• Selama pematangan buah, polimer karbohidrat
dipecah menjadi gula. Pemecahan ini berefek
ganda yaitu merubah rasa (menjadi manis ) dan
tekstur (menjadi lebih lunak).
• Pemecahan polimer karbohidrat, terutama
senyawa pektat dan hemiselulosa melemahkan
dinding sel dan ikatan kohesif antar sel. Selama
pematangan protopektin (substansi pektat yang
tidak larut) dipecah menjadi molekul yang lebih
kecil yang leih mudah larut dalam air.
19. Protopektin (Tidak larut)
Protopektinase
Pektin
CH3OH H2O Pektin metilesterase
(PME)
Asam pektinat
CH3OH H2O Pektin metilesterase
(PME)
Asam pektat (asam poligalakturonat)
Poligalakturonase (PGAse)
Asam galakturonat
20. Asam-asam organik : Asam-asam organik
dianggap sebagai cadangan tenaga. Selama
pematangan buah asam-asam orgnik menurun
karena digunakan untuk respirasi atau diubah
menjadi gula.
Senyawa nitrogen : Perubahan dalam susunan
senyawa nitrogen menunjukkan adanya berbagai
aktivitas metabolik. Selama fase klimakterik asam-
asam amino menurun menandai adanya
peningkatan sintesis protein. Selama senesen
asam-asam amino meningkat menunjukkan
adanya pemecahan ensim dan menurunnya
aktivitas metabolik.
21. Aroma
Aroma timbul karena adanya sintesis
senyawa organik yang mudah menguap
(volatil, atsiran). Jumlah total atom C yang
digunakan untuk sintesis atsiran < 1% yang
digunakan untuk CO2.
Atsiran terbesar adalah etilen (50-75% total
atom C dari C untuk atsiran)