Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan, pertumbuhan, dan perkecambahan biji tanaman serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, dibahas tentang proses perkembangan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru yang dipengaruhi oleh hormon-hormon tumbuhan dan lingkungan sekitar.
3. Perkembangan adalah
suatu proses mencapai
atau menuju kedewasaan
pada makhluk hidup atau
proses differensiasi sel-sel
tubuh membentuk struktur
dan fungsi tertentu atau
suatu perkembangan
bersifat kuatitatif.
Pertumbuhan adalah suatu
pertambahan ukuran yang
mengakibatkan terjadinya
perubahan pada makhluk
hidup atau suatu proses
pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel
yang bersifat irreversibel
(tidak dapat kembali
kebentuk semula) serta
bersifat kuantitatif.
4. Biji adalah alat reproduksi,
penyebaran, dan kelangsungan hidup
suatu tumbuhan. Selain itu, bagi
tumbuhan berbiji, biji merupakan
awal dari kehidupan tumbuhan baru
di luar induknya.
.
Skutelum berfungsi sebagai
alat penyerap makanan
yang terdapat di dalam
endosperma
sedangkan koleoptil
berfungsi melindungi
plumula. Selain itu, pada
jagung juga terdapat
koleoriza yang berfungsi
melindungi radikula
Pada biji tanaman dikotil
maupun monokotil, plumula
merupakan poros embrio yang
tumbuh ke atas yang
selanjutnya akan tumbuh
menjadi daun pertama,
sedangkan radikula adalah
poros embrio yang tumbuh ke
bawah dan akan menjadi akar
primer. Pada tanaman
monokotil, misalnya jagung,
kotiledon mengalami
modifikasi menjadi skutelum
dan koleoptil.GAMBAR
5.
6. PERKECAMBAHAN
Perkecambahan epigeal,
kotiledon terdapat di
permukaan tanah karena
terdorong oleh
pertumbuhan
hipokotil yang
memanjang ke atas.
Perkecambahan adalah peristiwa
tumbuhnya embrio di dalam biji
menjadi tanaman baru. Biji akan
berkecambah jika berada dalam
lingkungan yang
sesuai.Berdasarkan letak
kotiledonnya perkecambahan
dibagi menjadi 2 yaitu
perkecambahan hipogeal,
kotiledon tetap berada di
bawah tanah, sedangkan
plumula keluar dari
permukaan tanah disebabkan
pertumbuhan epikotil yang
memanjang ke arah atas.
GAMBAR
7.
8. PERTUMBUHAN ORGAN
Pertumbuhan primer
terjadi pada embrio, ujung
akar, dan ujung batang.
Zigot sebagai hasil
pembuahan sel kelamin
betina oleh sel kelamin
jantan akan tumbuh dan
berkembang menjadi
embrio. Kumpulan sel yang
membentuk embrio ini
disebut jaringan embrional
atau jaringan meristem.
GAMBAR
Pertumbuhan sekunder
adalah aktivitas
kambium yang
membentuk xilem dan
floem sekunder ,
Kambium adalah
meristem lateral (
samping ) yang ada di
sekeliling batang dikotil
kecuali di bagian ujung.
GAMBAR
9.
10.
11. faktor yang mempengaruhi dari pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
FAKTOR
EKSTERNAL
FAKTOR
INTERNAL
Faktor internal
adalah segala
pengaruh/faktor
yang berasal dari
tanaman itu
sendiri yaitu
meliputi gen dan
hormon.
Faktor eksternal
merupakan
sesuatu yang
mempengaruhi/fa
ktor yang berasal
dari luar tubuh
tumbuhan
tersebut yaitu dari
lingkungan atau
ekosistem.
14. GIBERELIN
1) Memacu perpanjangan
secara abnormal batang
utuh.
2.) Perkecambahan biji dan
mobilisasi cadangan
makanan dari
endosperm untuk
pertumbuhan embrio.
3) Perkembangan bunga
dan buah.
4) Menghilangkan sifat
kerdil secara genetik pada
tumbuhan
Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa peranan, antara lain:
15. 1) Memacu pembelahan sel
dalam jaringan meristematik.
2) Merangsang diferensiasi
sel-sel yang dihasilkan dalam
meristem.
3) Mendorong pertumbuhan
tunas samping dan perluasan
daun.
4) Menunda penuaan daun.
5) Merangsang pembentukan
pucuk dan mampu memecah
masa istirahat biji (breaking
dormancy).
16. Buah-buahan terutama yang sudah tua
melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen
disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan
proses pemasakan yang lebih cepat. Selain
etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan,
terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2
kloroetifosfonat)
1. Mempecepat pemasakan buah
2. memacu pematangan
3. memacu perkecambahan biji, menebalkan
batang
4. mendorong gugurnya daun
5. menghambat pemanjangan batang
kecambah
17. Asam absisat (ABA) merupakan
penghambat (inhibitor) dalam
kegiatan tumbuhan. Hormon ini
dibentuk pada daundaun dewasa.
Asam absisat mempunyai peran
fisiologis diantaranya adalah:
1) Mempercepat absisi bagian
tumbuhan yang menua, seperti daun,
buah dan dormansi tunas.
2) Menginduksi pengangkutan
fotosintesis ke biji yang sedang
berkembang dan mendorong sintesis
protein simpanan.
3) Mengatur penutupan dan
pembukaan stomata terutama pada
saat cekaman air
18. Hormon yang dapat merangsang pembentukan
organ tubuh disebut kalin.
Berdasarkan organ tubuh yang dibentuknya, kalin
dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai
berikut:
Kaulokalin, yaitu hormon yang berfungsi
merangsang proses pembentukan batang
Rizokalin, yaitu hormon yang berfungsi
merangsang pembentukan akar.
Filokalin, yaitu hormon yang berfungsi
merangasang pembentukan daun.
Antokalin, yaitu hormon yang merangsang
pembentukan bunga.
19. Dikenal sebagai hormon luka. Hormon ini
dihasilkan oleh tumbuhan dikotil yang terluka.
Hormon ini merangsang pembelahan sel di daerah
luka, sehingga bekas lukanya tertutup kembali.
Kemampuan tubuh tumbuhan memeperbaiki
bagian tubuh yang rusak dikenaldengan daya
restitusi atau daya regenerasi. Akibat sel-sel
disekitar daerah membelah lebih cepat dari sl-sel
sekitarnya maka pada bekas luka akan segera
tertutup kembali dan biasanya tampak benjol.
Benjolah ini disebut kulus.