Teks tersebut membahas tentang aspek-aspek biofarmasi khususnya pengaruh formulasi sediaan obat terhadap aktivitasnya. Faktor formulasi seperti bentuk fisik zat aktif, keadaan kimiawinya, zat pembantu, dan proses pembuatan dapat mempengaruhi farmacokinetik obat seperti kecepatan larutannya (availability). Bentuk sediaan yang lebih halus dan zat pembantu yang mempercepat larutan cenderung mening
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan obat yang diberikan melalui rektum, termasuk cara kerja dan faktor yang mempengaruhinya. Pemberian obat melalui rektum dapat mendapatkan efek lokal atau sistemik, tergantung jenis obatnya. Absorpsi terjadi lewat pembuluh darah secara langsung, getah bening, atau tidak langsung, namun bioavailabilitasnya relatif rendah.
1. Hubungan antara farmasi dan fisika terlihat dari sifat fisika zat kimia obat seperti kelarutan, titik leleh, dan berat molekul yang mempengaruhi bentuk sediaan farmasi.
2. Sistem koloid banyak digunakan dalam farmasi seperti perak koloid untuk membunuh mikroorganisme dan plasma protein yang mengikat obat di darah.
3. Stabilitas koloid dipengaruhi oleh muatan listrik dan viskositas medium, sehingga
Dokumen tersebut membahas proses pencernaan nutrien oleh tubuh, mulai dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar beserta peran enzim dan mikroorganisme dalam memecah nutrien menjadi senyawa yang dapat diserap tubuh.
Tugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_awaambeambe
Hai saya Waambe danga Nim O1A120048. iNI adalah tugas 1 saya. Semoga anda menyukainnya :). Untuk melihat video Persentasi Saya silahkan cek menggunakan link ini.
LINK----> https://youtu.be/yoF_pzQRsmY
Teks tersebut membahas tentang aspek-aspek biofarmasi khususnya pengaruh formulasi sediaan obat terhadap aktivitasnya. Faktor formulasi seperti bentuk fisik zat aktif, keadaan kimiawinya, zat pembantu, dan proses pembuatan dapat mempengaruhi farmacokinetik obat seperti kecepatan larutannya (availability). Bentuk sediaan yang lebih halus dan zat pembantu yang mempercepat larutan cenderung mening
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan obat yang diberikan melalui rektum, termasuk cara kerja dan faktor yang mempengaruhinya. Pemberian obat melalui rektum dapat mendapatkan efek lokal atau sistemik, tergantung jenis obatnya. Absorpsi terjadi lewat pembuluh darah secara langsung, getah bening, atau tidak langsung, namun bioavailabilitasnya relatif rendah.
1. Hubungan antara farmasi dan fisika terlihat dari sifat fisika zat kimia obat seperti kelarutan, titik leleh, dan berat molekul yang mempengaruhi bentuk sediaan farmasi.
2. Sistem koloid banyak digunakan dalam farmasi seperti perak koloid untuk membunuh mikroorganisme dan plasma protein yang mengikat obat di darah.
3. Stabilitas koloid dipengaruhi oleh muatan listrik dan viskositas medium, sehingga
Dokumen tersebut membahas proses pencernaan nutrien oleh tubuh, mulai dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar beserta peran enzim dan mikroorganisme dalam memecah nutrien menjadi senyawa yang dapat diserap tubuh.
Tugas 1_Ppt biokimia O1 A120048_wa ambe_awaambeambe
Hai saya Waambe danga Nim O1A120048. iNI adalah tugas 1 saya. Semoga anda menyukainnya :). Untuk melihat video Persentasi Saya silahkan cek menggunakan link ini.
LINK----> https://youtu.be/yoF_pzQRsmY
Metabolisme saat kelaparan berkepanjanganiqbalsyukri
Dokumen ini membahas metabolisme tubuh saat dalam kondisi kelaparan berkepanjangan. Terjadi beberapa proses metabolisme seperti glikogenolisis, lipolisis, dan proteolisis untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Glikogenolisis memanfaatkan glikogen hati dan otot, lipolisis memanfaatkan lemak tubuh, sedangkan proteolisis memecah protein tubuh menjadi asam amino untuk diolah menjadi glukosa melalui siklus urea.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan tinjauan teori mengenai karbohidrat, termasuk jenis-jenisnya, sifat gelatinisasi pati, dan pengaruh asam alkali terhadap gula sederhana dan glukosa. Dokumen ini juga menjelaskan metodologi praktikum untuk menguji pengaruh tersebut menggunakan berbagai bahan dan alat."
Dokumen tersebut membahas tentang zat gizi yang dibutuhkan tubuh, asupan gizi yang sesuai dan tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta akibat defisiensi gizi. Zat seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air diperlukan tubuh dalam jenis dan jumlah tertentu untuk mempertahankan dan memperbaiki jaringan serta memastikan fungsi tubuh berjalan dengan baik. Kurang asupan zat g
Dokumen tersebut menjelaskan sejarah perkembangan konsep sel dari abad ke-17 hingga abad ke-19, dimulai dari penemuan Robert Hooke yang menamai ruangan-ruangan kecil pada sayatan gabus dengan nama "sel", penemuan bahwa banyak mikroorganisme tersusun atas satu sel oleh Dujardin, hingga konsep bahwa sel adalah komponen dasar seluruh makhluk hidup oleh Schleiden dan Schwann.
Proses pencernaan makanan meliputi ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi. Makanan terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan mineral yang dicerna oleh enzim dan organ pencernaan seperti mulut, esofagus, ventrikulus, usus, hati, dan pankreas. Gangguan pencernaan umum meliputi maag, sariawan, diare, dan tifus.
Biofarmasetika mempelajari hubungan antara sifat fisika kimia obat, bentuk sediaan, dan rute pemberian yang mempengaruhi kecepatan dan derajat absorpsi obat. Faktor-faktor seperti kelarutan, hidrofilisitas, bentuk garam, dan polimorfisme mempengaruhi proses disolusi dan absorpsi obat. Uji biofarmasetika penting untuk memprediksi bioavailabilitas dan memilih formulasi terbaik.
Laporan ini menguji kandungan zat makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, dan glukosa pada berbagai bahan makanan melalui serangkaian percobaan. Jenis-jenis makanan yang mengandung karbohidrat antara lain saus cabai dan pisang, sedangkan yang mengandung protein adalah tahu, tempe, yakult, dan tepung terigu. Cokelat, minyak goreng, dan pisang ditemukan mengandung lemak, sementara glukosa hadir d
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Fathmasari
Sumber bahan pangan alternatif adalah sumber bahan makanan selain makanan pokok (nasi) yang kandungan kalori dan gizinya menyerupai nasi. Sumber bahan pangan biasanya berasal dari tanaman contohnya jagung dan sagu
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
Metabolisme saat kelaparan berkepanjanganiqbalsyukri
Dokumen ini membahas metabolisme tubuh saat dalam kondisi kelaparan berkepanjangan. Terjadi beberapa proses metabolisme seperti glikogenolisis, lipolisis, dan proteolisis untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Glikogenolisis memanfaatkan glikogen hati dan otot, lipolisis memanfaatkan lemak tubuh, sedangkan proteolisis memecah protein tubuh menjadi asam amino untuk diolah menjadi glukosa melalui siklus urea.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan tinjauan teori mengenai karbohidrat, termasuk jenis-jenisnya, sifat gelatinisasi pati, dan pengaruh asam alkali terhadap gula sederhana dan glukosa. Dokumen ini juga menjelaskan metodologi praktikum untuk menguji pengaruh tersebut menggunakan berbagai bahan dan alat."
Dokumen tersebut membahas tentang zat gizi yang dibutuhkan tubuh, asupan gizi yang sesuai dan tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta akibat defisiensi gizi. Zat seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air diperlukan tubuh dalam jenis dan jumlah tertentu untuk mempertahankan dan memperbaiki jaringan serta memastikan fungsi tubuh berjalan dengan baik. Kurang asupan zat g
Dokumen tersebut menjelaskan sejarah perkembangan konsep sel dari abad ke-17 hingga abad ke-19, dimulai dari penemuan Robert Hooke yang menamai ruangan-ruangan kecil pada sayatan gabus dengan nama "sel", penemuan bahwa banyak mikroorganisme tersusun atas satu sel oleh Dujardin, hingga konsep bahwa sel adalah komponen dasar seluruh makhluk hidup oleh Schleiden dan Schwann.
Proses pencernaan makanan meliputi ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi. Makanan terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan mineral yang dicerna oleh enzim dan organ pencernaan seperti mulut, esofagus, ventrikulus, usus, hati, dan pankreas. Gangguan pencernaan umum meliputi maag, sariawan, diare, dan tifus.
Biofarmasetika mempelajari hubungan antara sifat fisika kimia obat, bentuk sediaan, dan rute pemberian yang mempengaruhi kecepatan dan derajat absorpsi obat. Faktor-faktor seperti kelarutan, hidrofilisitas, bentuk garam, dan polimorfisme mempengaruhi proses disolusi dan absorpsi obat. Uji biofarmasetika penting untuk memprediksi bioavailabilitas dan memilih formulasi terbaik.
Laporan ini menguji kandungan zat makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, dan glukosa pada berbagai bahan makanan melalui serangkaian percobaan. Jenis-jenis makanan yang mengandung karbohidrat antara lain saus cabai dan pisang, sedangkan yang mengandung protein adalah tahu, tempe, yakult, dan tepung terigu. Cokelat, minyak goreng, dan pisang ditemukan mengandung lemak, sementara glukosa hadir d
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Fathmasari
Sumber bahan pangan alternatif adalah sumber bahan makanan selain makanan pokok (nasi) yang kandungan kalori dan gizinya menyerupai nasi. Sumber bahan pangan biasanya berasal dari tanaman contohnya jagung dan sagu
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan, pertumbuhan, dan perkecambahan biji tanaman serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, dibahas tentang proses perkembangan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru yang dipengaruhi oleh hormon-hormon tumbuhan dan lingkungan sekitar.
Flavonoid merupakan keluarga besar senyawa yang disintesis oleh tanaman. Flavonoid memiliki manfaat kesehatan tetapi juga dapat menghambat penyerapan zat gizi jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan tertentu. Flavonoid dapat ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman namun bioavailabilitasnya rendah karena cepat diekskresikan dari tubuh. Konsumsi flavonoid yang memadai diperkirakan dapat memberikan man
Protein merupakan makronutrien penting yang berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Protein terdiri atas asam amino dan memiliki berbagai fungsi seperti transportasi zat, aktivitas enzim, kontraksi otot, dan pertahanan imun. Protein diklasifikasi berdasarkan bentuk, kemampuan larut, komposisi, dan fungsi fisiologis. Kebutuhan protein dewasa sekitar 1 gr/kg BB dan anak-anak 2-3 gr/kg BB. Sumber protein b
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau yang ditanam di dua tempat berbeda, yaitu tempat terang dan gelap. Hasil pengamatan menunjukkan pertumbuhan kacang hijau lebih baik di tempat terang dibandingkan tempat gelap.
Sayuran memiliki struktur jaringan yang terdiri dari sistem kulit, dasar, dan pembuluh. Metabolisme utama sayuran adalah fotosintesis, respirasi, dan fermentasi. Turgor sel mempengaruhi tekstur sayuran. Komposisi sayuran meliputi karbohidrat, vitamin, mineral, pigmen hijau, kuning, dan merah, serta kandungan air yang tinggi. Penanganan pasca panen meliputi pendinginan dan penyimpanan untuk memperlambat respirasi dan pembusukan
Perkembangan manusia melalui berbagai tahapan, yaitu masa bayi dan anak-anak yang ditandai pertumbuhan cepat, masa remaja dengan perkembangan fisik dan mental yang pesat beserta munculnya ciri kelamin primer dan sekunder, masa dewasa dimana tubuh mencapai puncak pertumbuhan, dan masa tua dimana terjadi penurunan fungsi fisik dan mental.
Pelajaran Biologi kelas VIII (8) BAB Pertumbuhan dan Perkembangan, khususnya Perkembangan pada Tumbuhan, Hewan dan Manusia.
MAAF JIKA PENJELASANNYA TIDAK LENGKAP. INI POWERPOINT PERTAMA SAYA.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau dengan melakukan penanaman biji kacang hijau di dua tempat, yaitu di tempat terang dan gelap. Hasilnya menunjukkan pertumbuhan biji kacang hijau lebih cepat di tempat terang dibandingkan tempat gelap.
1. Dokumen tersebut membahas beberapa kelompok fitoplankton di air payau dan laut seperti diatom, dinoflagelata, cyanobacteria, dan kokolitophorid.
2. Fitoplankton memiliki berbagai karakteristik seperti ukuran, pigmen, dinding sel, dan alat gerak yang berbeda-beda antarkelompok.
3. Fitoplankton memiliki peran penting dalam siklus karbon dan nitrogen serta sebagai sumber pakan bagi biota
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. PEMATANGAN BUAH
Kehidupan tanaman atau organ tanaman
dapat ibagi menjadi tiga tahap
perkembangan fisiologis utama yaitu :
• pertumbuhan
• pemasakan (maturity)
• senesen (senescence)
2. 1. Pertumbuhan (growth) melibatkan pembelahandan
pembesaran sel yang menentukan ukuranakhir hasil.
2. Pemasakan(maturation)biasanyadimulaisebelum
pertumbuhan berhenti dan melibatkan berbagai
aktivitas yang berbeda sesuai dengan komoditasnya.
Pertumbuhandan
pemasakansecara bersamaseringdisebutsebagai
tahap perkembangan (development).
3. Senesen (senescence) didefinisikan sebagai periode
ketika proses anabolik (pembentukan )digantikanoleh
proses katabolik (perombakan), menuju kepenuaan
(ageing)danakhirnyakematianjaringan.
3. Pematangan (ripening), istilah yang hanya diberikan untuk
buah,umumnyadimulaisejakakhirmasapemasakandan
merupakanawaltahap senesen.
Pematangan mengubah buah yang yang secara fisiologis
masak tetapi belum enak dimakan menjadi buah yang
berenampilan menarik, dengan cita rasa yang spesifik
danenakdimakan.
Jadiada 4 tahap perkembanganfisiologispadabuah:
1. Pertumbuhan (growh)
2. Pemasakan(maturation)
3. Pematangan (ripening)
4. Senesen (senescence)
6. Perubahan yang terjadi selama
pematangan buah
• Pemasakan biji
• Perubahan warna kulit buah
• Gugur
• Peningkatan respirasi
• Peningkatan produksi etilen
• Peningkatan permeabilitas membran
• Pelunakan jaringan buah
• Penurunan rasio pati/gula
• Produksi atsiran (volatil) yang
menimbulkan aroma
8. KADAR ETILEN INTERNAL DALAM
BUAH
Klimakterik Non klimakterik
Apel 25-2500 gI/I Lemon 0,11-0,17 gI/I
Pir 80 Lime 0,30-1,96
Peach 0,9-20,7 Orange 0,1-0,32
Apokad 0,05-2,1 Nenas 0,16-0,40
Mangga 0,04-3,0
Markisa 466-530
Tomat 3,6-29,8
9. Climacteric fruit ripening involves a aplke inrespiration
L.
, 100
0
0
ethylene
Days after fruit harvest
9
correlating with aburst of ethylenesyntheais
150 30
•20
•10
0
12. Pengaruh pemberian etilen dan umur buah
terhadap waktu pematangan buah tomat
Waktu
pemetikan
(hari setelah
anthesis)
17
25
Waktu untuk matana /hari)
Etilen Kontrol
(1000 uL/L)
Wills, 1981
11
5 15
15. Perubahan warna
Warna hijau hilang karena struktur klorofil
mengalami degradasi.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
degradasi klorofil :
Perubahan pH terutama karena kebocoran
asam-asam organik dari vakuola
t Sistem oksidatif
AKlorofilase
17. Menghilangnya klorofil bersamaan dengan sintesis
dan/atau munculnya karotenoid (pigmen kuning merah).
Karotenoid merupakan senyawa yang stabil dan tetap ada
didalam jaringan, bahkan ketika jaringan mengalami
senesen. Dalam jaringan tertentu seperi kulit pisang
karotenoid disintesis selama fase perkembangan tetapi
tertump oleh klorofil, sejalan dengan degradasi klorofil,
karotenoid muncul. Pada jaringan lain seperti tomat,
karotenoid disintesis bersamaan dengan proses degradasi
klrofil.
Antosianin memberi warna merah-ungu. Antosianin
mudah larut dalam air, terdapat terutama dalam vakuola
lapisan epidermis dan sering menumpi karotenoid dan
klorofil.
18. Karbohidrat
• Selama pematangan buah, polimer karbohidrat
dipecah menjadi gula. Pemecahan ini berefek
ganda yaitu merubah rasa (menjadi manis ) dan
tekstur (menjadi lebih lunak).
• Pemecahan polimer karbohidrat, terutama
senyawa pektat dan hemiselulosa melemahkan
dinding sel dan ikatan kohesif antar sel. Selama
pematangan protopektin (substansi pektat yang
tidak larut) dipecah menjadi molekul yang lebih
kecil yang leih mudah larut dalam air.
20. Asam-asam organik : Asam-asam organik
dianggap sebagai cadangan tenaga. Selama
pematangan buah asam-asam orgnik menurun
karena digunakan untuk respirasi atau diubah
menjadi gula.
Senyawa nitrogen : Perubahan dalam susunan
senyawa nitrogen menunjukkan adanya berbagai
aktivitas metabolik. Selama fase klimakterik asam-
asam amino menurun menandai adanya
peningkatan sintesis protein. Selama senesen
asam-asam amino meningkat menunjukkan
adanya pemecahan ensim dan menurunnya
aktivitas metabolik.
21. Aroma
Aroma timbul karena adanya sintesis
senyawa organik yang mudah menguap
(volatil, atsiran). Jumlah total atom C yang
digunakan untuk sintesis atsiran « 1% yang
digunakan untuk CO2.
Atsiran terbesar adalah etilen (50-75% total
atom C dari C untuk atsiran)