SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI
Makalah Umum
Makalah ini membahas tentang tahapan-tahapan
dalam pendirian suatu industri yang dibahas secara
komprehensif mulai dari tahap konsep pengembangan
produk hingga tahap operasional dari suatu industri itu
hingga menghasilkan suatu output produk yang
memenuhi kebutuhan dan harapan dari pelanggan.
Aspek-aspek perencanaan pendirian industri
dijelaskan sebagai gambaran atau garis besarnya saja,
namun dapat dijadikan sebagai kerangka dasar dari
pendirian suatu industri.
Alens Guna Ganda
1/18/2006
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 2
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI
Alens Guna Ganda
1
(0170031073)
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta
ABSTRAKSI
Makalah ini membahas tentang tahapan-tahapan dalam pendirian suatu industri yang
dibahas secara komprehensif mulai dari tahap konsep pengembangan produk hingga
tahap operasional dari suatu industri itu hingga menghasilkan suatu output produk yang
memenuhi kebutuhan dan harapan dari pelanggan. Aspek-aspek perencanaan pendirian
industri dijelaskan sebagai gambaran atau garis besarnya saja, namun dapat dijadikan
sebagai kerangka dasar dari pendirian suatu industri.
Kata kunci: spesifikasi produk dan kapasitas terpasang, proses, peralatan, tenaga kerja
dan fasilitas, plant layout, pembangunan pabrik, operasi pabrik.
PENDAHULUAN
Saat ini, inti teknologi suatu produk secara umum tidak cukup untuk
menjamin sukses komersial. Globalisasi pasar telah menghasilkan produk
konsumen yang bervariasi dalam desain dan manufaktur. Kompetisi yang ketat
tidak memungkinkan suatu perusahaan untuk menikmati keuntungan kompetisi
dari teknologinya sendiri. Dalam makalah ini para ahli dan manager
diperkenalkan terhadap tahapan pendirian suatu industri serta bagaimana proses
tersebut mengambil tempat dalam hubungannya dengan kegiatan
pengembangan industri. Secara garis besarnya tahap-tahap mendirikan suatu
industri dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
1
Mahasiswa jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Krisnadwipayana, 2001.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 3
Spesifikasi Produk Kapasitas Terpasang
Tenaga Kerja Langsung
Proses
FasilitasTenaga Kerja Tidak Langsung
Operasi Pabrik
Pembangunan Pabrik
Plant Lay Out
Peralatan
Gbr 1. Skema Proses Tahapan Pendirian Industri
Berdasarkan dari gambar 1 di atas, tahapan pendirian suatu industri
dapat di bagi dalam beberapa tahapan-tahapan antara lain :
1) Adanya konsep spesifikasi produk dan kapasitas terpasang yang
tersedia.
2) Pemilihan proses yang berguna untuk meningkatkan efisiensi serta
efektifitas dari aktivitas manufaktur suatu industri.
3) Peralatan-peralatan yang menjadi kebutuhan pokok dalam proses
manufaktur.
4) Tenaga Kerja langsung dan tidak langsung serta adanya dukungan
Fasilitas
5) Plant Lay Out untuk memaksimalkan kemampuan setiap peralatan, aliran
barang, dan lain-lain.
6) Pembangunan Pabrik, perencanaan dalam membangun kontruksi pabrik
yang sesuai sebagai tempat terjadinya aktifitas manufaktur dan kegiatan
lainnya yang berhubungan pelaksanaan industri.
7) Operasi Pabrik, tahap akhir dari realisasi perencanaan pendirian suatu
industri.
Dengan demikian dalam tahapan pendirian suatu industri perlu dilakukan
studi dan analisis serta perencanaan yang sistematis sehingga nantinya dalam
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 4
tahap akhir yaitu tahap operasi pabrik menghasilkan produk-produk yang sesuai
dengan konsep awal dari spesifikasi produk yang telah di identifikasi dari
kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
1. SPESIFIKASI PRODUK DAN KAPASITAS TERPASANG
Kebutuhan pelanggan umumnya diekspresikan dalam “bahasa
Pelanggan” 2
. Untuk dapat menerjemahkan bahasa pelanggan ini perusahaan
melakukan suatu identifikasi dan analisa terhadap kebutuhan pelanggan. Hasil
dari proses mengidentifikasi kebutuhan pelanggan ini adalah suatu daftar
kebutuhan pelanggan. Tantangan yang dihadapi tahap berikutnya adalah :
• Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subjektif menjadi
target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya?
• Bagaimana tim dan manajemen senior memahami apa yang menentukan
keberhasilan dan kegagalan desain produk yang dihasilkan?
• Bagaimana tim mengembangkan keyakinan bahwa produk akan
memperoleh pangsa pasar yang berarti dalam segmen pasar produk
yang dihasilkan?
• Bagaimana tim menyelesaikan pertentangan (trade-offs) yang tidak
terelakkan di antara karakteristik produk seperti biaya dan faktor-faktor
lainnya?
Spesifikasi produk tidak memberitahukan bagaimana memenuhi
kebutuhan pelanggan, tetapi mereka menampilkan pernyataan yang tidak
mendua mengenai apa yang harus di usahakan oleh tim dalam upaya
memuaskan kebutuhan pelanggan. Maksud spesifikasi produk adalah
menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk.
Beberapa perusahaan menggunakan istilah “kebutuhan produk” atau
“karakteristik engineering” untuk hal ini.
Kapan spesifikasi dibuat? Pada kondisi ideal proses pengembangan
produk, terlebih dahulu di buat spesifikasi produk, lalu mendesain, dan membuat
2
Eppinger Steven D., Ulrich Karl T., Perancangan dan Pengembangan Produk. Penerbit Salemba
Teknika, 2001.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 5
produk yang memenuhi spesifikasi tersebut. Setelah mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan, lalu di buat target spesikasi oleh tim pengembangan produk. Usaha
tim dapat gagal memenuhi beberapa spesifikasi ini atau melebihinya tergantung
pada konsep produk yang dipilih. Oleh sebab itu target spesifikasi harus
diperbarui setelah konsep produk dipilih. Spesifikasi tersebut kemudian di amati
kembali sambil memperkirakan batasan teknologi dan ongkos produksi yang
diharapkan.
Dua tahap pembuatan spesifikasi yang merupakan bagian dari proses
pengembangan produk dapat dilihat pada Gambar 2. Perhatikan “Menetapkan
Spesifikasi Akhir” adalah salah satu tahapan rencana pengembangan, yang
biasanya didokumentasikan dalam buku kontrak proyek.
Gbr. 2. Proses Pengembangan Konsep
Sebenarnya upaya memenuhi spesifikasi yang dibuat pada tahap ini
tergantung pada detail dari konsep produk yang dipilih. Karena itu spesifikasi
awal di namakan “Target Spesifikasi”. Proses pembuatan target spesifikasi terdiri
dari 4 langkah :
1. Menyiapkan gambar metrik, dan menggunakan metrik-metrik kebutuhan,
jika diperlukan.
2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing.
3. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat di capai untuk tiap
metrik.
4. Merefleksikan hasil dan proses.
Karena kebutuhan untuk menggunakan pengetahuan yang terbaik
mengenai pasar, pelanggan, teknologi produk inti dan implikasi biaya dari
berbagai alternatif desain, maka proses spesifikasi memerlukan partisipasi aktif
dari anggota tim yang mewakili fungsi-fungsi pasaran, desain, dan manufaktur
dari perusahaan. Kebutuhan tersebut merupakan representasi dari kapasitas-
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 6
kapasitas yang terpasang lainnya yang akan menjadi bagian dari sumber
keberhasilan (goals) bagi produk yang akan di buat.
2. PROSES
Proses adalah beberapa kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi
yang mengubah input menjadi output3
. Aspek kunci dari keberhasilan suatu
proses adalah adanya faktor-faktor pendukung dari proses tersebut yaitu:
• Input
• Metode
• Transformasi
• Pemantauan/Pengukuran
• Output
Aspek kunci dari proses digambarkan sebagai suatu bentuk sistem
pemetaan proses bisnis, hal ini diperlihatkan oleh gambar 3.
TRANSFORMASIINPUT OUTPUT
PEMANTAUAN/
PENGUKURAN
METODE
Gbr. 3. Pemetaan Proses Bisnis
Proses itu sendri mempunyai tingkatan-tingkatan dimana setiap tingkat
memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat berpengaruh dalam
menjalankan industri yang akan di bangun. Melalui gambar 4, dapat dilihat
tingkatan dari setiap proses.
3
, Materi Pelatihan Pemetaan Proses Bisnis. Quality Management Consultant, 2001
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 7
Proses
Makro
Tugas
Aktifitas
SubProses
Gbr. 4. Tingkatan proses
Tingkatan-tingkatan proses tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Proses makro adalah proses-proses yang merupakan kegiatan utama
untuk mengelola/menjalakan perusahaan. Contohnya : proses
pengadaan, proses maintenance.
SubProses adalah proses-proses yang saling terkait serta memberikan
kontribusi terhadap tujuan proses makro. Contohnya : proses permintaan
material, proses pembelian material, proses penerimaan material.
Aktifitas adalah proses-proses yang membentuk suatu subproses.
Contohnya : proses mengisi formulir permintaan material, meninjau dan
menyetujui permintaan material.
Tugas adalah proses-proses tunggal yang membentuk suatu aktifitas.
Contohnya : mengambil formulir, menuliskan jumlah dan spesifikasi
material, menuliskan nomor permintaan.
Dalam memahami setiap tingkatan proses perlu adanya suatu
pendekatan sistem sebagai peta perjalanan untuk menjalankan industri hingga
menghasilkan kepuasan pelanggan sebagai hasil dari proses. Pendekatan
Sistem adalah mengetahui, memahami, dan mengelola proses yang saling terkait
sebagai sistem yang memberi sumbangan pada efektifitas dan efisiensi
organisasi dalam mencapai tujuannya. Gambar 5 memperlihatkan bagaimana
suatu proses makro dilakukan melalui pendekatan sistem.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 8
Gbr. 5. Proses Makro & PendekatanSistem
Setiap organisasi menginginkan hasil terbaik dari setiap investasi yang
mereka keluarkan hingga apa yang menjadi tujuan akhir dapat tercapai dan
organisasi semakin berkembang dan maju seiring dengan perkembangan zaman
dan tuntutan konsumen. Hal ini di ilustrasikan oleh gambar 6.
Organisasi Organisasi
Gbr. 6. Mencapai hasil kepuasan pelanggan
Setelah spesifikasi produk dan kapasitas terpasang telah di tentukan,
untuk tahap selanjutnya kita akan melakukan pemilihan proses. Biaya
manufaktur merupakan penentu utama dalam keberhasilan ekonomis dari
produk. Dalam istilah sederhana, keberhasilan ekonomis tergantung dari marjin
keuntungan dari tiap penjualan produk dan berapa banyak yang dapat di jual
oleh perusahaan. Secara ekonomis, rancangan yang berhasil tergantung dari
jaminan kualitas produk yang tinggi, sambil meminimasi biaya manufaktur.
Proses manufaktur merupakan salah satu dari pelaksanaan yang paling
terintegrasi yang terlibat dalam pendirian suatu industri. Gambar 7 menunjukkan
suatu model input-output sistem manufaktur sederhana dari suatu sistem
manufaktur.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 9
SISTEM MANUFAKTUR
Energi Pasokan Servis
Perlengkapan
(peralatan) Informasi Alat Bantu
Produk/
Barang Jadi
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Komponen-
komponen yang
di beli
Buangan
Gbr. 7. Model Input Output sederhana dari suatu sistem manufaktur
Konsep sederhana ini dapat menjadi rumit dikarenakan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
• Apa batasan-batasan dari sistem manufaktur? Haruskah bagian
operasional jasa di libatkan? Apakah mengenai kegiatan-kegiatan
pengembangan produk?
• Bagaimana kita menentukan biaya produk untuk penggunaan peralatan
mahal yang berfungsi umum selama beberapa tahun?
• Bagaimana biaya-biaya dialokasikan di antara lebih dari satu lini produk
dalam sistem manufaktur yang banyak produk?
Proses produksi/manufaktur merupakan suatu kegiatan yang di lakukan
untuk mengolah suatu bahan atau sumber-sumber ekonomi yang ada agar
tercipta suatu produk yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi (menaikkan
faedahnya) 4
. Pada dasarnya produksi bisa di bagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Produksi Langsung, terbagi lagi menjadi dua bagian:
a. Produksi Primer (ekstratif)
Yaitu suatu usaha aktiifitas produksi yang bisa menghasilkan suatu
produk dengan menggunakan bahan langsung dari alam. Misalnya :
hasil pertanian, perkebunan dan perikanan.
b. Produksi Sekunder
4
Widyatmini, Pengantar Bisnis. Penerbit Gunadarma, 1995
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 10
Usaha dengan menggunakan bahan yang sudah diolah untuk kembali
di olah lagi menjadi barang yang lebih bermanfaat. Misalnya :
pembuatan mobil, sepeda, baju dan sebagainya.
2. Produksi Tak Langsung,
Yaitu produksi yang tidak menaikkan nilai penggunaan dan bukan dari
alam tetapi memberikan sumbangan jasa yang sangat bermanfaat bagi
perusahaan. Misalnya : akuntan, ilmuwan, satpam dan sebagainya.
Dalam mendirikan suatu industri, kita harus tahu bagaimana memanage
setiap inti dari proses di dalam perusahaan dengan melakukan pemetaan proses
di perusahaan. Tujuan dari pemetaan proses di perusahaan adalah
mendapatkan gambaran keterkaitan dan hubungan antar proses (makro) dari
suatu sistem perusahaan. Penggambaran dapat dilakukan dalam beberapa cara,
yaitu :
Berupa uraian (narasi)
Berupa blok diagram
Langkah-langkah pemetaan proses antara lain :
1) Identifikasi seluruh proses makro
2) Tentukan batasan proses (awal – akhir)
3) Tentukan objective proses
4) Tentukan pemilik proses
5) Tentukan input – output proses
6) Tentukan pengguna dari setiap output proses
7) Petakan urutan prosesnya berdasarkan hubungan input - output
3. PERALATAN
Peralatan dalam suatu industri mutlak di perlukan sebagai sarana utama
penunjang kegiatan proses produksi yang telah direncanakan. Karena tanpa
adanya peralatan, maka roda kegiatan industri yang akan dibangun tidak akan
berjalan seperti yang telah di rencanakan. Tentunya hal ini akan berakibat tidak
akan tercapai sasaran-sasaran dalam tahapan pendirian industri yang akan kita
bicarakan selanjutnya seperti tenaga kerja dan fasilitas, perencanaan plant
layout, pembangunan pabrik dan operasi pabrik pun tidak akan berjalan.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 11
Dalam hal melakukan pemilihan peralatan-peralatan perlu disesuaikan
dengan jenis industri yang akan dijalankan. Aturan pemilihan peralatan-peralatan
produksi yang sesuai didasarkan kepada hal berikut:
1. Ukuran dari peralatan (Size of the Equipment)
2. Waktu setup yang sedikit (Less Setup Time)
3. Menggunakan jumlah energi yang sedikit
4. Kemudahan penggunaan (Easy to Use)
5. kemudahan pemeliharaan (Maintenance)
6. Spare part mudah didapatkan (Sparepart Anywhere)
7. Biaya perbaikan yang tidak mahal (Minimum Corrective Cost)
8. Tingkat keselamatan peralatan (Safety First)
4. TENAGA KERJA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG SERTA
ADANYA DUKUNGAN FASILITAS
Setelah selesai dalam perencanaan, baik dalam perencanaan proses dan
manajemen maupun dalam pemilihan peralatan/teknologi, tahap selanjutnya
dalalm mendirikan suatu industri adalah menentukan dan menyeleksi rencana
kebutuhan jumlah tenaga kerja yang diperlukan serta dukungan fasilitas untuk
menjalankan operasional perusahaan/industri5
. Aset yang paling penting dalam
organisasi adalah manusia (tenaga kerja). Tenaga kerja dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Tenaga Kerja Langsung
2. Tenaga Kerja Tidak Langsung
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja adalah suatu aktifitas yang
dilakukan untuk menyeleksi dan menentukan berapa banyak kebutuhan tenaga
kerja yang diperlukan dan berapa nilai kompensasi yang akan diberikan kepada
setiap pekerja untuk setiap jabatan yang akan dipegangnya sehingga nantinya
output yang dicapai oleh perusahaan akan seimbang dengan apa yang telah
dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut.
5
Harmaizar Z. , Rozalina Rosidayati. Pedoman Lengkap Pendirian dan Pengembangan Usaha.
Penerbit Dian Anugrah Perkasa CV., 2003.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 12
Fasilitas adalah sesuatu yang dibuat untuk melayani suatu tujuan.
Fasilitas pabrik (manufacturing) tidak hanya mesin-mesin tetapi juga service
area, termasuk tempat penerimaan dan pengiriman barang, tempat maintenance,
gudang dan sebagainya.
5. PLANT LAY OUT
Didalam suatu pabrik, peletakan mesin-mesin, tempat kerja atau
peralatan kerja lainnya perlu disusun menurut aturan-aturan tertentu. Demikian
juga tempat penyimpanan bahan baku, produk jadi atau produk yang sedang di
kerjakan/diproses. Penataan tempat kerja ini sangat berpengaruh terhadap waktu
penyelesaian, keselamatan produk yang pada akhirnya mempengaruhi harga
dari produk tersebut.
Plant LayOut (tata letak pabrik) merupakan suatu perencanaan mengenai
tata letak tempat untuk fasilitas-fasilitas fisik (mesin, peralatan, meja dan lain-
lain), ruang aktifitas dengan mempertimbangkan hubungan kedekatan aktifitas
dan aliran masuk-keluar barang, manusia dan informasi. Penataan yang kurang
baik akan menyebabkan aliran barang-barang bertambah panjang atau berbelit-
belit, keselamatan kerja mungkin terganggu dan ini tentu mengakibatkan waktu
penyelesaian lebih lama sehingga banyak waktu yang terbuang secara cuma-
cuma. Secara umum dalam merencanakan tata letak 5 aspek utama yang selalu
dipertimbangkan, yaitu :6
)
1. Tata letak untuk mengoptimalkan barang
2. Tata letak untuk mengoptimalkan administrasi
3. Tata letak untuk meminimalkan biaya bangunan
4. Tata letak untuk meminimalkan biaya untuk perluasan
5. Tata letak untuk memaksimalkan keamanan
Layout yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan
efisiensi semua fasilitas-fasilitas pabrik dan buruh (personel) yang ada didalam
pabrik. Plat layout yang baik dapat membantu kita dalam produksi, dimana
dengan penempatan fasilitas yang baik, maka material handling dan material
movement ditekan sedikit mungkin sehingga menurunkan cost yang berarti
6
Burbigde L. John, Production Planning, William Heinemann. London, 1971
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 13
perubahan lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu dalam mengatur layout
ruangan baik ruangan kantor maupun ruangan pabrik, faktor-faktor yang harus
diperhatikan adalah ruangan gerak bagi material dan ruangan para pekerja untuk
service dan repair equipment, maupun pabriknya sendiri.
Terdapat tiga jenis layout yang sangat penting yaitu:
1. Layout Aliran produk, yang sangat berguna untuk sistem produksi massal.
2. Layout Proses, sangat baik digunakan untuk kondisi sebaliknya yaitu
sistem produksi job-lot.
3. Layout Posisi tetap, sangat berguna untuk sistem ketika produk yang
diproduksi berukuran sangat besar, sehingga lebih mudah untuk
membawa fasilitas produksi ke benda kerja dibandingkan dengan
membawa benda kerja ke fasilitas produksi.
Kerugian tata letak yang jelek dan buruk dapat menghalangi operasi yang
efisien, karena :
1. Bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, dimana urutan proses
berliku-liku karena susunan mesin dan ruangan yang ada.
2. Biaya penanganan (Handling cost) yang tinggi, karena makin banyak
perpindahan/pengangkutan bahan.
3. Gedung dan tempat produksi selalu penuh dengan bahan-bahan atau
hasil produki yang sedang di kerjakan.
4. Ruangan (tempat) produksi, mesin-mesin dan fasilitas lainnya disusun
secara tidak teratur (berserakan), sehingga mengganggu kelancaran
produksi.
5. Service area sempit sekali dan letaknya tidak memuaskan. Misalnya:
service area untuk mesin-mesin tempatnya jauh dari mesin-mesinnya
sehingga kesukaran pengangkutan.
6. Bahan-bahan dalam proses sering rusak atau hilang.
7. Sering ditemui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tepat pada
waktu yang ditentukan.
8. Tempat penerimaan barang-barang tidak dapat segera dikosongkan,
sehingga memperlambat pembongkaran barang-barang yang tiba di
pabrik.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 14
Semua kerugian ini akan menimbulkan cost yang tinggi. Kerugian ini bisa
terjadi di suatu bagian pabrik atau di seluruh pabrik.
Pekerjaan layout tidak dapat dikerjakan sendiri oleh satu orang.
Pekerjaan ini membutuhkan suatu usaha dan pemikiran bersama dan terkoordinir
baik diantara semua bagian-bagian di dalam pabrik. Faktor-faktor penting yang
harus diperhatikan dalam pekerjaan layout adalah:
1. Flow Material (aliran bahan baku)
2. Produk/jumlah yang akan diproduksi
3. Peralatan/mesin-mesin (equipment)
4. Minimum movement
5. Sequence (urutan) dari operasi produksi
Tahapan yang akan dilalui dalam melakukan Plant Lay Out antara lain :
a. Plant Inventory
b. Group Outline
c. Alat-alat Pembantu
d. Methode Investigation
e. Daerah Mesin
f. Machine Blok Plan
g. Shop Floor LayOut
Idealnya tujuan dari permasalahan layout adalah untuk meminimasi total
biaya, tapi untuk mendapatkan total biaya adalah hal yang sangat sulit dilakukan.
Untuk itu kita dapat beramsumsi bahwa tujuan dari pengaturan tata letak ini
adalah untuk meminimasi biaya material handling dengan meletakkan
departemen atau bagian yang saling berinteraksi sedekat mungkin.
Perencanaan Layout Sistematis (Sistematic Layout Planning) merupakan
salah satu pendekatan terorganisir dalam perencanaan layout. Seperti terlihat
dalam gambar 8, semua data harus didapatkan dari proses produksi yang
sedang dilakukan dan dari data hasil peramalan. Setelah semua data
didapatkan, langkah-langkah dalam prosedur perencanaan layout sistematis
(SLP) adalah7
:
7
Turner Wayne C., Mize Joe H., Nazemetz John W., Pengantar Teknik dan sistem Industri Jilid I.
Penerbit Guna Widya dan Pearson Education Asia, 2000.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 15
1. Mempersiakan Grafik Proses yang mengambarkan aliran material di
pabrik.
2. Mempersiapkan Activity Relationship Diagram yang menunjukkan
pentingnya kedekatan suatu departemen dengan departemen lainnya
dalam satu pabrik.
3. Menggunakan informasi yang didapatkan dari langkah 1 dan 2 untuk
mempersiapkan String Diagram yang menunjukkan kedekatan letak dari
fasilitas tanpa memperhatikan besarnya ruangan yang dibutuhkan.
4. Penyesuaian kebutuhan akan luas area dengan ketersedian lahan, untuk
itu kebutuhan akan kebutuhan luas lahan harus ditentukan terlebih dahulu
dengan melakukan perhitungan, penyesuaian dengan area-area yang
sebelumnya atau dengan cuma melakukan estimasi dengan baik.
5. Jika langkah 4 telah dilakukan dan kebutuhan luas area telah diketahui,
maka selanjutnya adalah perhatian terhadap area yang tersedia.
6. Pada langkah ini, luas area yang dibutuhkan ditambahkan pada string
diagram yang telah dibuat pada langkah 3 kemudian dibuat Diagram
Hubungan Antar Ruangan (Space Relationship Diagram).
7. Memperhatikan hal langkah-langkah sebelumnya untuk melakukan
pertimbangan modifikasi pada setiap langkah.
8. Memperhatikan batasan-batasan praktik untuk mempertimbangkan
ukuran-ukuran atau adanya allowance (kelonggaran) untuk masing-
masing ruang.
9. Memperhatikan kembali alternatif-alternatif yang telah dibuat sebelumnya
dan untuk itu langkah 1 sampai dengan langkah 5 perlu diulang kembali
untuk mendapatkan layout detail untuk masing-masing area.
10. Merupakan langkah yang paling penting, yaitu menjual layout bukan
hanya kepada pihak manajemen tetapi kepada semua pekerja.
Setelah keseluruhan layout telah selesai dan pihak manajemen telah
setuju dengan layout yang dikembangkan, kita harus mengatur kembali masing-
masing departemen/area secara mendetail. Untuk melakukan hal ini kita harus
mengulang kembali langkah 10 prosedur SLP untuk masing-masing layout yang
harus diatur secara mendetail. Tentu saja beberapa langkah akan menjadi lebih
sederhana karena semua data telah didapatkan.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 16
Data Masukan dan
Aktifitas
1. Aliran Material 2. Hubungan Aktifitas
4. Kebutuhan Luas
Area
5. Luas Area Tersedia
9. Perencanaan
Alternatif TataLetak
6. Space Relationship
Diagram
3. String Diagram
10. EVALUASI
8. Batasan-batasan
Praktis
7. Pertimbangan
Modifikasi
Gbr. 8. Prosedur Perencanaan Lay Out Sistematik
6. PEMBANGUNAN PABRIK
Pembangunan gedung-gedung dan pabrik-pabrik yang bertebaran di
berbagai lokasi, baik di dalam atau di luar kota maupun di lokasi kawasan
perkantoran atau industri, bukanlah suatu pembangunan yang dapat dibuat
dalam waktu yang singkat. Tetapi merupakan akumulasi perencanaan
pembangunan bertahun-tahun dan banyak menghabiskan dana, waktu serta
sebagai keputusan yang tidak terhitung dalam menetapkan perencanaan
pembangunan. Seperti kita ketahui bahwa maksud dari bangunan (building) yang
dapat didirikan adalah untuk melindungi bahan-bahan, peralatan dan karyawan
dari kerusakan akibat panas dan hujan, serta kehilangan. Oleh karena itu
bangunan yang didirikan harus direncanakan terlebih dahulu agar dapat
memenuhi maksud/tujuan dari bangunan tersebut.
Pada dasar pendirian bangunan baik untuk pabrik maupun bangunan
lainnya mengacu pada peraturan tentang pendirian bangunan yang dikeluarkan
oleh pemerintah daerah. Peraturan-peraturan tersebut akan berbeda di setiap
daerah atau kota di mana bangunan tersebut akan di bangun. Hal ini tergantung
Master Plan Kota, kekuatan daya dukung tanah dan sebagainya. Peraturan di
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 17
keluarkan bertujuan untuk menata kota agar terlihat rapi, bersih, lalu lintas lancar,
di samping untuk kepentingan bangunan itu sendiri, juga untuk keselamatan
pemakai bangunan dan masyarakat.
Beberapa peraturan dan rasio bangunan yang perlu di ketahui sebelum
perencanaan di mulai, yaitu8
:
1. Peruntukan lokasi, yakni suatu lokasi yang boleh digunakan untuk suatu
usaha tertentu, sesuai dengan perencanaan tata kota (Master Plan Kota).
2. KDB (Koefisien Dasar Bangunan), yakni ketentuan tentang batas
persentasi luas tanah yang boleh di bangun, disebut juga dengan
kepadatan bangunan.
3. KLB (Koefisien Lantai Bangunan), yakni rasio total luas lantai terhadap
total luas tanah. Hal ini menyangkut ketinggian bangunan yang di ijinkan.
4. Garis Spadan, yakni jarak antara dinding bangunan yang terdekat
terhadap pinggir jalan. Hal ini di pertimbangkan kemungkinan adanya
pelebaran jalan.
5. Rasio Parkir, yakni rasio 1 mobil terhadap luas lantai atau jumlah parkir,
tergantung peruntukan bangunan tersebut. Rasio ini bertujuan agar parkir
kendaraan tidak sampai ke jalan yang mengakibatkan kemacetan.
6. Keamanan bangunan, yakni fasilitas-fasilitas keselamatan yang harus di
sediakan, misalnya : alat pemadam kebakaran, smoke detektor, alarm,
hydran, springkler, tangga darurat, power supply (Standby Genset).
7. Dan sebagainya
Dalam perencanaan bangunan ini harus ditentukan bagaimana
bangunan/gedung itu dibuat, antara lain :
Apakah bangunan tersebut dibuat bertingkat atau tidak, hal ini
disesuaikan dengan keadaan mesin-mesin atau peralatan yang akan
digunakan oleh perusahaan/pabrik tersebut.
Bahan-bahan bangunan apa yang digunakan, hal ini tergantung dari
pertimbangan-pertimbangan bahaya kebakaran, keadaan
mesin/peralatan dan bahan-bahan yang diolah.
8
Harmaizar Z., Rozalina Rosidayati. Pedoman Lengkap Pendirian dan Pengembangan Usaha.
Penerbit Dian Anugrah Perkasa CV., 2003.
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 18
Tipe Biasa Tipe Monitor Tipe Bertingkat
Bagaimana bentuk bangunannya yang sebaiknya, sehingga biaya dapat
lebih murah/rendah dan dapat sesuai dengan kekuatan yang diharapkan
serta dapat sesuai dengan operasi perusahaan/pabrik yang
direncanakan. Contoh bentuk bangunan pabrik diperlihatkan pada
gambar 9 dibawah ini:
Gbr. 9. Bentuk Bangunan Pabrik
7. OPERASI PABRIK
Operasi pabrik merupakan tahap akhir dari keseluruhan rencana
pendirian industri. Tahap ini merupakan akumulasi dan implementasi dari
kegiatan studi tahapan perencanaan industri. Dalam operasional pabrik tentunya
diperlukan alat pengontrol guna menjamin standar-standar yang telah di tentukan
berjalan dengan baik. Kemampuan manajemen sangat diperlukan dalam tahap
operasional pabrik.
Sistem pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi terdiri dari
beberapa elemen yang dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis sistem, yaitu:
1. Sistem Perencanaan Manajemen (Management Planning System)
2. Prosedur peramalan (Forecast Prosedur)
3. Analisa ekonomi dan anggaran (Budgeting & Economic Analysis)
4. Rencana upah dan gaji (Kompensasi Financial)
5. Rencana pemberian insentif dan sistem hubungan antar karyawan
6. Rekruitmen, pelatihan dan penempatan tenaga kerja
7. Perencanaan Pengadaan Material (MRP)
8. Pengurutan dan Penjadwalan (Scheduling & Sequencing)
9. Laporan Status dan Kemajuan (Progresif & Achievement Status Report)
10. Sistem informasi secara keseluruhan (Total Information System)
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 19
11. Pengaturan dan pengendalian biaya (Cost Controlling)
12. Alokasi sumber daya (Resources Alocation)
13. Desain Organisasi (Organization Design)
14. Sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Making Support
System)
PENUTUP
Merancang pabrik merupakan sebuah tantangan sekaligus permasalahan
kompleks yang membutuhkan ilmu pengetahuan dasar, ilmu teknik, ilmu sosial,
ilmu komputer dan informasi, ekonomi dan topik-topik lain yang berhubungan
dengan prinsip dasar sistem produksi. Agar pendirian suatu industri dapat
terlaksana dengan baik, maka tahapan-tahapan pendirian suatu industri harus di
dilakukan secara bertahap melalui perencanaan dan analisa-analisa dengan
menggunakan metode-metode yang tepat. Teknik Industri adalah merupakan
keilmuan yang akan diperhitungkan dalam pemecahan masalah yang kompleks
dalam dunia dengan tingkat teknologi yang tinggi.
Suatu perusahaan adalah rantai proses yang bekerja secara harmonis,
dan jika terganggunya (putus) suatu mata rantai maka akan mengakibatkan
rusaknya rantai. Karena kekuatan suatu rantai hanya sekuat mata rantai
terlemahnya”.9
9
, Materi Pelatihan Pemetaan Proses Bisnis. Quality Management Consultant, 2001
TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda)
Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 20
DAFTAR PUSTAKA
Burbigde L. John, Production Planning, William Heinemann. London, 1971.
Eppinger Steven D., Ulrich Karl T., Perancangan dan Pengembangan Produk.
Penerbit Salemba Teknika, 2001.
Harmaizar Z., Rozalina Rosidayati. Pedoman Lengkap Pendirian dan
Pengembangan Usaha. Penerbit Dian Anugrah Perkasa CV., 2003.
James M. Apple, Tata letak Pabrik dan Pemidahan Bahan (edisi ketiga).
Penerbit ITB Bandung, 1990.
Pande Peter S., Neuman Robert P., Cavangh Roland R., The Six Sigma Way
(Bagaimana GE, Motorola, dan Perusahaan Terkenal Lainnya
Mengasah Kinerja Mereka). Penerbit Andi Yogyakarta, 2002.
Turner Wayne C., Mize Joe H., Nazemetz John W., Pengantar Teknik dan
sistem Industri Jilid I. Penerbit Guna Widya dan Pearson Education
Asia, 2000.
Turner Wayne C., Mize Joe H., Nazemetz John W., Pengantar Teknik dan
sistem Industri Jilid II. Penerbit Guna Widya dan Pearson Education
Asia, 2000.
Widyatmini, Pengantar Bisnis. Penerbit Gunadarma, 1995.
, Materi Pelatihan Pemetaan Proses Bisnis. Quality Management
Consultant, 2001.

More Related Content

What's hot

Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialTugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialVicky Fakhrurrazi
 
Project Management Body of Knowledge
Project Management Body of KnowledgeProject Management Body of Knowledge
Project Management Body of KnowledgeAinul Yaqin
 
Pengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutriPengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutriHIMTI
 
Pedoman Penyelenggaraan Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sistem Pengendalian...
Pedoman Penyelenggaraan Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sistem Pengendalian...Pedoman Penyelenggaraan Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sistem Pengendalian...
Pedoman Penyelenggaraan Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sistem Pengendalian...Joy Irman
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkunganfirdaus78
 
Pengukuran teknik
Pengukuran teknikPengukuran teknik
Pengukuran teknikAlen Pepa
 
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatPemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatJoy Irman
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan BahanMercu Buana University
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PatiRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PatiPenataan Ruang
 
Kebijakan infrastruktur meningkatkan kualitas lingkungan (KL)
Kebijakan infrastruktur meningkatkan kualitas lingkungan (KL)Kebijakan infrastruktur meningkatkan kualitas lingkungan (KL)
Kebijakan infrastruktur meningkatkan kualitas lingkungan (KL)Imm Ida
 
Perencanaan tapak
Perencanaan tapakPerencanaan tapak
Perencanaan tapakmateri2014
 
Kata pengantar laporan perencanaan sistem jaringan irigasi
Kata pengantar laporan perencanaan sistem jaringan irigasiKata pengantar laporan perencanaan sistem jaringan irigasi
Kata pengantar laporan perencanaan sistem jaringan irigasiRizky Faisal
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...Uofa_Unsada
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerjaprihase
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptxghinas1
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANAbuAnshori
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi IndustriOpi Sumardi
 

What's hot (20)

ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
 
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialTugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
 
Project Management Body of Knowledge
Project Management Body of KnowledgeProject Management Body of Knowledge
Project Management Body of Knowledge
 
Pengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutriPengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutri
 
Pedoman Penyelenggaraan Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sistem Pengendalian...
Pedoman Penyelenggaraan Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sistem Pengendalian...Pedoman Penyelenggaraan Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sistem Pengendalian...
Pedoman Penyelenggaraan Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sistem Pengendalian...
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkungan
 
Pengukuran teknik
Pengukuran teknikPengukuran teknik
Pengukuran teknik
 
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatPemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PatiRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati
 
Kebijakan infrastruktur meningkatkan kualitas lingkungan (KL)
Kebijakan infrastruktur meningkatkan kualitas lingkungan (KL)Kebijakan infrastruktur meningkatkan kualitas lingkungan (KL)
Kebijakan infrastruktur meningkatkan kualitas lingkungan (KL)
 
Perencanaan tapak
Perencanaan tapakPerencanaan tapak
Perencanaan tapak
 
Kata pengantar laporan perencanaan sistem jaringan irigasi
Kata pengantar laporan perencanaan sistem jaringan irigasiKata pengantar laporan perencanaan sistem jaringan irigasi
Kata pengantar laporan perencanaan sistem jaringan irigasi
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
 
Manajemen Pengusahaan Jasa Konstruksi
Manajemen Pengusahaan Jasa KonstruksiManajemen Pengusahaan Jasa Konstruksi
Manajemen Pengusahaan Jasa Konstruksi
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi Industri
 

Similar to Makalah tahapan pendirian industri

16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptxTIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptxashaby
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenMuhammad Fajar
 
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdfmateriSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdfARFIPutra2
 
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptxNumanSafwatulloh
 
laporan prektek kerja nyata di PT WIJAYA KARYA BOYOLALI
laporan prektek kerja nyata di PT WIJAYA KARYA BOYOLALIlaporan prektek kerja nyata di PT WIJAYA KARYA BOYOLALI
laporan prektek kerja nyata di PT WIJAYA KARYA BOYOLALISyaifa Altari
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasionalwawawawawaw
 
teknopreneur III pertemuan 6-7..pptx
teknopreneur III pertemuan 6-7..pptxteknopreneur III pertemuan 6-7..pptx
teknopreneur III pertemuan 6-7..pptxHernaYunita1
 
97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfd97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfdNtan Hitori De
 
pengendalian persediaan
pengendalian persediaanpengendalian persediaan
pengendalian persediaanadi4015
 
ALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN RODA ALAT-ALAT BERAT.pptx
ALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN RODA ALAT-ALAT BERAT.pptxALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN RODA ALAT-ALAT BERAT.pptx
ALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN RODA ALAT-ALAT BERAT.pptxRfcUpp
 
Proses Rekabentuk
Proses RekabentukProses Rekabentuk
Proses Rekabentukaizas
 

Similar to Makalah tahapan pendirian industri (20)

03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptxTIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 2), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
 
Pert ii
Pert iiPert ii
Pert ii
 
Mop rangkuman
Mop rangkumanMop rangkuman
Mop rangkuman
 
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdfmateriSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
materiSoftSkill_KK_TeknikPemesinan.pdf
 
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
 
Uas skb
Uas skbUas skb
Uas skb
 
laporan prektek kerja nyata di PT WIJAYA KARYA BOYOLALI
laporan prektek kerja nyata di PT WIJAYA KARYA BOYOLALIlaporan prektek kerja nyata di PT WIJAYA KARYA BOYOLALI
laporan prektek kerja nyata di PT WIJAYA KARYA BOYOLALI
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasional
 
teknopreneur III pertemuan 6-7..pptx
teknopreneur III pertemuan 6-7..pptxteknopreneur III pertemuan 6-7..pptx
teknopreneur III pertemuan 6-7..pptx
 
desain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.pptdesain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.ppt
 
97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfd97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfd
 
pengendalian persediaan
pengendalian persediaanpengendalian persediaan
pengendalian persediaan
 
ALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN RODA ALAT-ALAT BERAT.pptx
ALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN RODA ALAT-ALAT BERAT.pptxALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN RODA ALAT-ALAT BERAT.pptx
ALAT PEMBUKA DAN PEMASANG BAN RODA ALAT-ALAT BERAT.pptx
 
kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4
 
Proses Rekabentuk
Proses RekabentukProses Rekabentuk
Proses Rekabentuk
 

Recently uploaded

KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptnugrohoaditya12334
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanMateri Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanAlexSakthi
 

Recently uploaded (20)

KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanMateri Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
 

Makalah tahapan pendirian industri

  • 1. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI Makalah Umum Makalah ini membahas tentang tahapan-tahapan dalam pendirian suatu industri yang dibahas secara komprehensif mulai dari tahap konsep pengembangan produk hingga tahap operasional dari suatu industri itu hingga menghasilkan suatu output produk yang memenuhi kebutuhan dan harapan dari pelanggan. Aspek-aspek perencanaan pendirian industri dijelaskan sebagai gambaran atau garis besarnya saja, namun dapat dijadikan sebagai kerangka dasar dari pendirian suatu industri. Alens Guna Ganda 1/18/2006
  • 2. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 2 TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRITAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI Alens Guna Ganda 1 (0170031073) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta ABSTRAKSI Makalah ini membahas tentang tahapan-tahapan dalam pendirian suatu industri yang dibahas secara komprehensif mulai dari tahap konsep pengembangan produk hingga tahap operasional dari suatu industri itu hingga menghasilkan suatu output produk yang memenuhi kebutuhan dan harapan dari pelanggan. Aspek-aspek perencanaan pendirian industri dijelaskan sebagai gambaran atau garis besarnya saja, namun dapat dijadikan sebagai kerangka dasar dari pendirian suatu industri. Kata kunci: spesifikasi produk dan kapasitas terpasang, proses, peralatan, tenaga kerja dan fasilitas, plant layout, pembangunan pabrik, operasi pabrik. PENDAHULUAN Saat ini, inti teknologi suatu produk secara umum tidak cukup untuk menjamin sukses komersial. Globalisasi pasar telah menghasilkan produk konsumen yang bervariasi dalam desain dan manufaktur. Kompetisi yang ketat tidak memungkinkan suatu perusahaan untuk menikmati keuntungan kompetisi dari teknologinya sendiri. Dalam makalah ini para ahli dan manager diperkenalkan terhadap tahapan pendirian suatu industri serta bagaimana proses tersebut mengambil tempat dalam hubungannya dengan kegiatan pengembangan industri. Secara garis besarnya tahap-tahap mendirikan suatu industri dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini: 1 Mahasiswa jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Krisnadwipayana, 2001.
  • 3. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 3 Spesifikasi Produk Kapasitas Terpasang Tenaga Kerja Langsung Proses FasilitasTenaga Kerja Tidak Langsung Operasi Pabrik Pembangunan Pabrik Plant Lay Out Peralatan Gbr 1. Skema Proses Tahapan Pendirian Industri Berdasarkan dari gambar 1 di atas, tahapan pendirian suatu industri dapat di bagi dalam beberapa tahapan-tahapan antara lain : 1) Adanya konsep spesifikasi produk dan kapasitas terpasang yang tersedia. 2) Pemilihan proses yang berguna untuk meningkatkan efisiensi serta efektifitas dari aktivitas manufaktur suatu industri. 3) Peralatan-peralatan yang menjadi kebutuhan pokok dalam proses manufaktur. 4) Tenaga Kerja langsung dan tidak langsung serta adanya dukungan Fasilitas 5) Plant Lay Out untuk memaksimalkan kemampuan setiap peralatan, aliran barang, dan lain-lain. 6) Pembangunan Pabrik, perencanaan dalam membangun kontruksi pabrik yang sesuai sebagai tempat terjadinya aktifitas manufaktur dan kegiatan lainnya yang berhubungan pelaksanaan industri. 7) Operasi Pabrik, tahap akhir dari realisasi perencanaan pendirian suatu industri. Dengan demikian dalam tahapan pendirian suatu industri perlu dilakukan studi dan analisis serta perencanaan yang sistematis sehingga nantinya dalam
  • 4. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 4 tahap akhir yaitu tahap operasi pabrik menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan konsep awal dari spesifikasi produk yang telah di identifikasi dari kebutuhan-kebutuhan pelanggan. 1. SPESIFIKASI PRODUK DAN KAPASITAS TERPASANG Kebutuhan pelanggan umumnya diekspresikan dalam “bahasa Pelanggan” 2 . Untuk dapat menerjemahkan bahasa pelanggan ini perusahaan melakukan suatu identifikasi dan analisa terhadap kebutuhan pelanggan. Hasil dari proses mengidentifikasi kebutuhan pelanggan ini adalah suatu daftar kebutuhan pelanggan. Tantangan yang dihadapi tahap berikutnya adalah : • Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subjektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya? • Bagaimana tim dan manajemen senior memahami apa yang menentukan keberhasilan dan kegagalan desain produk yang dihasilkan? • Bagaimana tim mengembangkan keyakinan bahwa produk akan memperoleh pangsa pasar yang berarti dalam segmen pasar produk yang dihasilkan? • Bagaimana tim menyelesaikan pertentangan (trade-offs) yang tidak terelakkan di antara karakteristik produk seperti biaya dan faktor-faktor lainnya? Spesifikasi produk tidak memberitahukan bagaimana memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi mereka menampilkan pernyataan yang tidak mendua mengenai apa yang harus di usahakan oleh tim dalam upaya memuaskan kebutuhan pelanggan. Maksud spesifikasi produk adalah menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk. Beberapa perusahaan menggunakan istilah “kebutuhan produk” atau “karakteristik engineering” untuk hal ini. Kapan spesifikasi dibuat? Pada kondisi ideal proses pengembangan produk, terlebih dahulu di buat spesifikasi produk, lalu mendesain, dan membuat 2 Eppinger Steven D., Ulrich Karl T., Perancangan dan Pengembangan Produk. Penerbit Salemba Teknika, 2001.
  • 5. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 5 produk yang memenuhi spesifikasi tersebut. Setelah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, lalu di buat target spesikasi oleh tim pengembangan produk. Usaha tim dapat gagal memenuhi beberapa spesifikasi ini atau melebihinya tergantung pada konsep produk yang dipilih. Oleh sebab itu target spesifikasi harus diperbarui setelah konsep produk dipilih. Spesifikasi tersebut kemudian di amati kembali sambil memperkirakan batasan teknologi dan ongkos produksi yang diharapkan. Dua tahap pembuatan spesifikasi yang merupakan bagian dari proses pengembangan produk dapat dilihat pada Gambar 2. Perhatikan “Menetapkan Spesifikasi Akhir” adalah salah satu tahapan rencana pengembangan, yang biasanya didokumentasikan dalam buku kontrak proyek. Gbr. 2. Proses Pengembangan Konsep Sebenarnya upaya memenuhi spesifikasi yang dibuat pada tahap ini tergantung pada detail dari konsep produk yang dipilih. Karena itu spesifikasi awal di namakan “Target Spesifikasi”. Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 4 langkah : 1. Menyiapkan gambar metrik, dan menggunakan metrik-metrik kebutuhan, jika diperlukan. 2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing. 3. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat di capai untuk tiap metrik. 4. Merefleksikan hasil dan proses. Karena kebutuhan untuk menggunakan pengetahuan yang terbaik mengenai pasar, pelanggan, teknologi produk inti dan implikasi biaya dari berbagai alternatif desain, maka proses spesifikasi memerlukan partisipasi aktif dari anggota tim yang mewakili fungsi-fungsi pasaran, desain, dan manufaktur dari perusahaan. Kebutuhan tersebut merupakan representasi dari kapasitas-
  • 6. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 6 kapasitas yang terpasang lainnya yang akan menjadi bagian dari sumber keberhasilan (goals) bagi produk yang akan di buat. 2. PROSES Proses adalah beberapa kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang mengubah input menjadi output3 . Aspek kunci dari keberhasilan suatu proses adalah adanya faktor-faktor pendukung dari proses tersebut yaitu: • Input • Metode • Transformasi • Pemantauan/Pengukuran • Output Aspek kunci dari proses digambarkan sebagai suatu bentuk sistem pemetaan proses bisnis, hal ini diperlihatkan oleh gambar 3. TRANSFORMASIINPUT OUTPUT PEMANTAUAN/ PENGUKURAN METODE Gbr. 3. Pemetaan Proses Bisnis Proses itu sendri mempunyai tingkatan-tingkatan dimana setiap tingkat memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat berpengaruh dalam menjalankan industri yang akan di bangun. Melalui gambar 4, dapat dilihat tingkatan dari setiap proses. 3 , Materi Pelatihan Pemetaan Proses Bisnis. Quality Management Consultant, 2001
  • 7. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 7 Proses Makro Tugas Aktifitas SubProses Gbr. 4. Tingkatan proses Tingkatan-tingkatan proses tersebut dijelaskan sebagai berikut : Proses makro adalah proses-proses yang merupakan kegiatan utama untuk mengelola/menjalakan perusahaan. Contohnya : proses pengadaan, proses maintenance. SubProses adalah proses-proses yang saling terkait serta memberikan kontribusi terhadap tujuan proses makro. Contohnya : proses permintaan material, proses pembelian material, proses penerimaan material. Aktifitas adalah proses-proses yang membentuk suatu subproses. Contohnya : proses mengisi formulir permintaan material, meninjau dan menyetujui permintaan material. Tugas adalah proses-proses tunggal yang membentuk suatu aktifitas. Contohnya : mengambil formulir, menuliskan jumlah dan spesifikasi material, menuliskan nomor permintaan. Dalam memahami setiap tingkatan proses perlu adanya suatu pendekatan sistem sebagai peta perjalanan untuk menjalankan industri hingga menghasilkan kepuasan pelanggan sebagai hasil dari proses. Pendekatan Sistem adalah mengetahui, memahami, dan mengelola proses yang saling terkait sebagai sistem yang memberi sumbangan pada efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya. Gambar 5 memperlihatkan bagaimana suatu proses makro dilakukan melalui pendekatan sistem.
  • 8. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 8 Gbr. 5. Proses Makro & PendekatanSistem Setiap organisasi menginginkan hasil terbaik dari setiap investasi yang mereka keluarkan hingga apa yang menjadi tujuan akhir dapat tercapai dan organisasi semakin berkembang dan maju seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan konsumen. Hal ini di ilustrasikan oleh gambar 6. Organisasi Organisasi Gbr. 6. Mencapai hasil kepuasan pelanggan Setelah spesifikasi produk dan kapasitas terpasang telah di tentukan, untuk tahap selanjutnya kita akan melakukan pemilihan proses. Biaya manufaktur merupakan penentu utama dalam keberhasilan ekonomis dari produk. Dalam istilah sederhana, keberhasilan ekonomis tergantung dari marjin keuntungan dari tiap penjualan produk dan berapa banyak yang dapat di jual oleh perusahaan. Secara ekonomis, rancangan yang berhasil tergantung dari jaminan kualitas produk yang tinggi, sambil meminimasi biaya manufaktur. Proses manufaktur merupakan salah satu dari pelaksanaan yang paling terintegrasi yang terlibat dalam pendirian suatu industri. Gambar 7 menunjukkan suatu model input-output sistem manufaktur sederhana dari suatu sistem manufaktur.
  • 9. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 9 SISTEM MANUFAKTUR Energi Pasokan Servis Perlengkapan (peralatan) Informasi Alat Bantu Produk/ Barang Jadi Bahan Baku Tenaga Kerja Komponen- komponen yang di beli Buangan Gbr. 7. Model Input Output sederhana dari suatu sistem manufaktur Konsep sederhana ini dapat menjadi rumit dikarenakan beberapa permasalahan sebagai berikut: • Apa batasan-batasan dari sistem manufaktur? Haruskah bagian operasional jasa di libatkan? Apakah mengenai kegiatan-kegiatan pengembangan produk? • Bagaimana kita menentukan biaya produk untuk penggunaan peralatan mahal yang berfungsi umum selama beberapa tahun? • Bagaimana biaya-biaya dialokasikan di antara lebih dari satu lini produk dalam sistem manufaktur yang banyak produk? Proses produksi/manufaktur merupakan suatu kegiatan yang di lakukan untuk mengolah suatu bahan atau sumber-sumber ekonomi yang ada agar tercipta suatu produk yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi (menaikkan faedahnya) 4 . Pada dasarnya produksi bisa di bagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Produksi Langsung, terbagi lagi menjadi dua bagian: a. Produksi Primer (ekstratif) Yaitu suatu usaha aktiifitas produksi yang bisa menghasilkan suatu produk dengan menggunakan bahan langsung dari alam. Misalnya : hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. b. Produksi Sekunder 4 Widyatmini, Pengantar Bisnis. Penerbit Gunadarma, 1995
  • 10. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 10 Usaha dengan menggunakan bahan yang sudah diolah untuk kembali di olah lagi menjadi barang yang lebih bermanfaat. Misalnya : pembuatan mobil, sepeda, baju dan sebagainya. 2. Produksi Tak Langsung, Yaitu produksi yang tidak menaikkan nilai penggunaan dan bukan dari alam tetapi memberikan sumbangan jasa yang sangat bermanfaat bagi perusahaan. Misalnya : akuntan, ilmuwan, satpam dan sebagainya. Dalam mendirikan suatu industri, kita harus tahu bagaimana memanage setiap inti dari proses di dalam perusahaan dengan melakukan pemetaan proses di perusahaan. Tujuan dari pemetaan proses di perusahaan adalah mendapatkan gambaran keterkaitan dan hubungan antar proses (makro) dari suatu sistem perusahaan. Penggambaran dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu : Berupa uraian (narasi) Berupa blok diagram Langkah-langkah pemetaan proses antara lain : 1) Identifikasi seluruh proses makro 2) Tentukan batasan proses (awal – akhir) 3) Tentukan objective proses 4) Tentukan pemilik proses 5) Tentukan input – output proses 6) Tentukan pengguna dari setiap output proses 7) Petakan urutan prosesnya berdasarkan hubungan input - output 3. PERALATAN Peralatan dalam suatu industri mutlak di perlukan sebagai sarana utama penunjang kegiatan proses produksi yang telah direncanakan. Karena tanpa adanya peralatan, maka roda kegiatan industri yang akan dibangun tidak akan berjalan seperti yang telah di rencanakan. Tentunya hal ini akan berakibat tidak akan tercapai sasaran-sasaran dalam tahapan pendirian industri yang akan kita bicarakan selanjutnya seperti tenaga kerja dan fasilitas, perencanaan plant layout, pembangunan pabrik dan operasi pabrik pun tidak akan berjalan.
  • 11. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 11 Dalam hal melakukan pemilihan peralatan-peralatan perlu disesuaikan dengan jenis industri yang akan dijalankan. Aturan pemilihan peralatan-peralatan produksi yang sesuai didasarkan kepada hal berikut: 1. Ukuran dari peralatan (Size of the Equipment) 2. Waktu setup yang sedikit (Less Setup Time) 3. Menggunakan jumlah energi yang sedikit 4. Kemudahan penggunaan (Easy to Use) 5. kemudahan pemeliharaan (Maintenance) 6. Spare part mudah didapatkan (Sparepart Anywhere) 7. Biaya perbaikan yang tidak mahal (Minimum Corrective Cost) 8. Tingkat keselamatan peralatan (Safety First) 4. TENAGA KERJA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG SERTA ADANYA DUKUNGAN FASILITAS Setelah selesai dalam perencanaan, baik dalam perencanaan proses dan manajemen maupun dalam pemilihan peralatan/teknologi, tahap selanjutnya dalalm mendirikan suatu industri adalah menentukan dan menyeleksi rencana kebutuhan jumlah tenaga kerja yang diperlukan serta dukungan fasilitas untuk menjalankan operasional perusahaan/industri5 . Aset yang paling penting dalam organisasi adalah manusia (tenaga kerja). Tenaga kerja dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Tenaga Kerja Langsung 2. Tenaga Kerja Tidak Langsung Perencanaan kebutuhan tenaga kerja adalah suatu aktifitas yang dilakukan untuk menyeleksi dan menentukan berapa banyak kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dan berapa nilai kompensasi yang akan diberikan kepada setiap pekerja untuk setiap jabatan yang akan dipegangnya sehingga nantinya output yang dicapai oleh perusahaan akan seimbang dengan apa yang telah dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut. 5 Harmaizar Z. , Rozalina Rosidayati. Pedoman Lengkap Pendirian dan Pengembangan Usaha. Penerbit Dian Anugrah Perkasa CV., 2003.
  • 12. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 12 Fasilitas adalah sesuatu yang dibuat untuk melayani suatu tujuan. Fasilitas pabrik (manufacturing) tidak hanya mesin-mesin tetapi juga service area, termasuk tempat penerimaan dan pengiriman barang, tempat maintenance, gudang dan sebagainya. 5. PLANT LAY OUT Didalam suatu pabrik, peletakan mesin-mesin, tempat kerja atau peralatan kerja lainnya perlu disusun menurut aturan-aturan tertentu. Demikian juga tempat penyimpanan bahan baku, produk jadi atau produk yang sedang di kerjakan/diproses. Penataan tempat kerja ini sangat berpengaruh terhadap waktu penyelesaian, keselamatan produk yang pada akhirnya mempengaruhi harga dari produk tersebut. Plant LayOut (tata letak pabrik) merupakan suatu perencanaan mengenai tata letak tempat untuk fasilitas-fasilitas fisik (mesin, peralatan, meja dan lain- lain), ruang aktifitas dengan mempertimbangkan hubungan kedekatan aktifitas dan aliran masuk-keluar barang, manusia dan informasi. Penataan yang kurang baik akan menyebabkan aliran barang-barang bertambah panjang atau berbelit- belit, keselamatan kerja mungkin terganggu dan ini tentu mengakibatkan waktu penyelesaian lebih lama sehingga banyak waktu yang terbuang secara cuma- cuma. Secara umum dalam merencanakan tata letak 5 aspek utama yang selalu dipertimbangkan, yaitu :6 ) 1. Tata letak untuk mengoptimalkan barang 2. Tata letak untuk mengoptimalkan administrasi 3. Tata letak untuk meminimalkan biaya bangunan 4. Tata letak untuk meminimalkan biaya untuk perluasan 5. Tata letak untuk memaksimalkan keamanan Layout yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan efisiensi semua fasilitas-fasilitas pabrik dan buruh (personel) yang ada didalam pabrik. Plat layout yang baik dapat membantu kita dalam produksi, dimana dengan penempatan fasilitas yang baik, maka material handling dan material movement ditekan sedikit mungkin sehingga menurunkan cost yang berarti 6 Burbigde L. John, Production Planning, William Heinemann. London, 1971
  • 13. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 13 perubahan lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu dalam mengatur layout ruangan baik ruangan kantor maupun ruangan pabrik, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah ruangan gerak bagi material dan ruangan para pekerja untuk service dan repair equipment, maupun pabriknya sendiri. Terdapat tiga jenis layout yang sangat penting yaitu: 1. Layout Aliran produk, yang sangat berguna untuk sistem produksi massal. 2. Layout Proses, sangat baik digunakan untuk kondisi sebaliknya yaitu sistem produksi job-lot. 3. Layout Posisi tetap, sangat berguna untuk sistem ketika produk yang diproduksi berukuran sangat besar, sehingga lebih mudah untuk membawa fasilitas produksi ke benda kerja dibandingkan dengan membawa benda kerja ke fasilitas produksi. Kerugian tata letak yang jelek dan buruk dapat menghalangi operasi yang efisien, karena : 1. Bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, dimana urutan proses berliku-liku karena susunan mesin dan ruangan yang ada. 2. Biaya penanganan (Handling cost) yang tinggi, karena makin banyak perpindahan/pengangkutan bahan. 3. Gedung dan tempat produksi selalu penuh dengan bahan-bahan atau hasil produki yang sedang di kerjakan. 4. Ruangan (tempat) produksi, mesin-mesin dan fasilitas lainnya disusun secara tidak teratur (berserakan), sehingga mengganggu kelancaran produksi. 5. Service area sempit sekali dan letaknya tidak memuaskan. Misalnya: service area untuk mesin-mesin tempatnya jauh dari mesin-mesinnya sehingga kesukaran pengangkutan. 6. Bahan-bahan dalam proses sering rusak atau hilang. 7. Sering ditemui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tepat pada waktu yang ditentukan. 8. Tempat penerimaan barang-barang tidak dapat segera dikosongkan, sehingga memperlambat pembongkaran barang-barang yang tiba di pabrik.
  • 14. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 14 Semua kerugian ini akan menimbulkan cost yang tinggi. Kerugian ini bisa terjadi di suatu bagian pabrik atau di seluruh pabrik. Pekerjaan layout tidak dapat dikerjakan sendiri oleh satu orang. Pekerjaan ini membutuhkan suatu usaha dan pemikiran bersama dan terkoordinir baik diantara semua bagian-bagian di dalam pabrik. Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam pekerjaan layout adalah: 1. Flow Material (aliran bahan baku) 2. Produk/jumlah yang akan diproduksi 3. Peralatan/mesin-mesin (equipment) 4. Minimum movement 5. Sequence (urutan) dari operasi produksi Tahapan yang akan dilalui dalam melakukan Plant Lay Out antara lain : a. Plant Inventory b. Group Outline c. Alat-alat Pembantu d. Methode Investigation e. Daerah Mesin f. Machine Blok Plan g. Shop Floor LayOut Idealnya tujuan dari permasalahan layout adalah untuk meminimasi total biaya, tapi untuk mendapatkan total biaya adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Untuk itu kita dapat beramsumsi bahwa tujuan dari pengaturan tata letak ini adalah untuk meminimasi biaya material handling dengan meletakkan departemen atau bagian yang saling berinteraksi sedekat mungkin. Perencanaan Layout Sistematis (Sistematic Layout Planning) merupakan salah satu pendekatan terorganisir dalam perencanaan layout. Seperti terlihat dalam gambar 8, semua data harus didapatkan dari proses produksi yang sedang dilakukan dan dari data hasil peramalan. Setelah semua data didapatkan, langkah-langkah dalam prosedur perencanaan layout sistematis (SLP) adalah7 : 7 Turner Wayne C., Mize Joe H., Nazemetz John W., Pengantar Teknik dan sistem Industri Jilid I. Penerbit Guna Widya dan Pearson Education Asia, 2000.
  • 15. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 15 1. Mempersiakan Grafik Proses yang mengambarkan aliran material di pabrik. 2. Mempersiapkan Activity Relationship Diagram yang menunjukkan pentingnya kedekatan suatu departemen dengan departemen lainnya dalam satu pabrik. 3. Menggunakan informasi yang didapatkan dari langkah 1 dan 2 untuk mempersiapkan String Diagram yang menunjukkan kedekatan letak dari fasilitas tanpa memperhatikan besarnya ruangan yang dibutuhkan. 4. Penyesuaian kebutuhan akan luas area dengan ketersedian lahan, untuk itu kebutuhan akan kebutuhan luas lahan harus ditentukan terlebih dahulu dengan melakukan perhitungan, penyesuaian dengan area-area yang sebelumnya atau dengan cuma melakukan estimasi dengan baik. 5. Jika langkah 4 telah dilakukan dan kebutuhan luas area telah diketahui, maka selanjutnya adalah perhatian terhadap area yang tersedia. 6. Pada langkah ini, luas area yang dibutuhkan ditambahkan pada string diagram yang telah dibuat pada langkah 3 kemudian dibuat Diagram Hubungan Antar Ruangan (Space Relationship Diagram). 7. Memperhatikan hal langkah-langkah sebelumnya untuk melakukan pertimbangan modifikasi pada setiap langkah. 8. Memperhatikan batasan-batasan praktik untuk mempertimbangkan ukuran-ukuran atau adanya allowance (kelonggaran) untuk masing- masing ruang. 9. Memperhatikan kembali alternatif-alternatif yang telah dibuat sebelumnya dan untuk itu langkah 1 sampai dengan langkah 5 perlu diulang kembali untuk mendapatkan layout detail untuk masing-masing area. 10. Merupakan langkah yang paling penting, yaitu menjual layout bukan hanya kepada pihak manajemen tetapi kepada semua pekerja. Setelah keseluruhan layout telah selesai dan pihak manajemen telah setuju dengan layout yang dikembangkan, kita harus mengatur kembali masing- masing departemen/area secara mendetail. Untuk melakukan hal ini kita harus mengulang kembali langkah 10 prosedur SLP untuk masing-masing layout yang harus diatur secara mendetail. Tentu saja beberapa langkah akan menjadi lebih sederhana karena semua data telah didapatkan.
  • 16. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 16 Data Masukan dan Aktifitas 1. Aliran Material 2. Hubungan Aktifitas 4. Kebutuhan Luas Area 5. Luas Area Tersedia 9. Perencanaan Alternatif TataLetak 6. Space Relationship Diagram 3. String Diagram 10. EVALUASI 8. Batasan-batasan Praktis 7. Pertimbangan Modifikasi Gbr. 8. Prosedur Perencanaan Lay Out Sistematik 6. PEMBANGUNAN PABRIK Pembangunan gedung-gedung dan pabrik-pabrik yang bertebaran di berbagai lokasi, baik di dalam atau di luar kota maupun di lokasi kawasan perkantoran atau industri, bukanlah suatu pembangunan yang dapat dibuat dalam waktu yang singkat. Tetapi merupakan akumulasi perencanaan pembangunan bertahun-tahun dan banyak menghabiskan dana, waktu serta sebagai keputusan yang tidak terhitung dalam menetapkan perencanaan pembangunan. Seperti kita ketahui bahwa maksud dari bangunan (building) yang dapat didirikan adalah untuk melindungi bahan-bahan, peralatan dan karyawan dari kerusakan akibat panas dan hujan, serta kehilangan. Oleh karena itu bangunan yang didirikan harus direncanakan terlebih dahulu agar dapat memenuhi maksud/tujuan dari bangunan tersebut. Pada dasar pendirian bangunan baik untuk pabrik maupun bangunan lainnya mengacu pada peraturan tentang pendirian bangunan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Peraturan-peraturan tersebut akan berbeda di setiap daerah atau kota di mana bangunan tersebut akan di bangun. Hal ini tergantung Master Plan Kota, kekuatan daya dukung tanah dan sebagainya. Peraturan di
  • 17. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 17 keluarkan bertujuan untuk menata kota agar terlihat rapi, bersih, lalu lintas lancar, di samping untuk kepentingan bangunan itu sendiri, juga untuk keselamatan pemakai bangunan dan masyarakat. Beberapa peraturan dan rasio bangunan yang perlu di ketahui sebelum perencanaan di mulai, yaitu8 : 1. Peruntukan lokasi, yakni suatu lokasi yang boleh digunakan untuk suatu usaha tertentu, sesuai dengan perencanaan tata kota (Master Plan Kota). 2. KDB (Koefisien Dasar Bangunan), yakni ketentuan tentang batas persentasi luas tanah yang boleh di bangun, disebut juga dengan kepadatan bangunan. 3. KLB (Koefisien Lantai Bangunan), yakni rasio total luas lantai terhadap total luas tanah. Hal ini menyangkut ketinggian bangunan yang di ijinkan. 4. Garis Spadan, yakni jarak antara dinding bangunan yang terdekat terhadap pinggir jalan. Hal ini di pertimbangkan kemungkinan adanya pelebaran jalan. 5. Rasio Parkir, yakni rasio 1 mobil terhadap luas lantai atau jumlah parkir, tergantung peruntukan bangunan tersebut. Rasio ini bertujuan agar parkir kendaraan tidak sampai ke jalan yang mengakibatkan kemacetan. 6. Keamanan bangunan, yakni fasilitas-fasilitas keselamatan yang harus di sediakan, misalnya : alat pemadam kebakaran, smoke detektor, alarm, hydran, springkler, tangga darurat, power supply (Standby Genset). 7. Dan sebagainya Dalam perencanaan bangunan ini harus ditentukan bagaimana bangunan/gedung itu dibuat, antara lain : Apakah bangunan tersebut dibuat bertingkat atau tidak, hal ini disesuaikan dengan keadaan mesin-mesin atau peralatan yang akan digunakan oleh perusahaan/pabrik tersebut. Bahan-bahan bangunan apa yang digunakan, hal ini tergantung dari pertimbangan-pertimbangan bahaya kebakaran, keadaan mesin/peralatan dan bahan-bahan yang diolah. 8 Harmaizar Z., Rozalina Rosidayati. Pedoman Lengkap Pendirian dan Pengembangan Usaha. Penerbit Dian Anugrah Perkasa CV., 2003.
  • 18. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 18 Tipe Biasa Tipe Monitor Tipe Bertingkat Bagaimana bentuk bangunannya yang sebaiknya, sehingga biaya dapat lebih murah/rendah dan dapat sesuai dengan kekuatan yang diharapkan serta dapat sesuai dengan operasi perusahaan/pabrik yang direncanakan. Contoh bentuk bangunan pabrik diperlihatkan pada gambar 9 dibawah ini: Gbr. 9. Bentuk Bangunan Pabrik 7. OPERASI PABRIK Operasi pabrik merupakan tahap akhir dari keseluruhan rencana pendirian industri. Tahap ini merupakan akumulasi dan implementasi dari kegiatan studi tahapan perencanaan industri. Dalam operasional pabrik tentunya diperlukan alat pengontrol guna menjamin standar-standar yang telah di tentukan berjalan dengan baik. Kemampuan manajemen sangat diperlukan dalam tahap operasional pabrik. Sistem pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa elemen yang dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis sistem, yaitu: 1. Sistem Perencanaan Manajemen (Management Planning System) 2. Prosedur peramalan (Forecast Prosedur) 3. Analisa ekonomi dan anggaran (Budgeting & Economic Analysis) 4. Rencana upah dan gaji (Kompensasi Financial) 5. Rencana pemberian insentif dan sistem hubungan antar karyawan 6. Rekruitmen, pelatihan dan penempatan tenaga kerja 7. Perencanaan Pengadaan Material (MRP) 8. Pengurutan dan Penjadwalan (Scheduling & Sequencing) 9. Laporan Status dan Kemajuan (Progresif & Achievement Status Report) 10. Sistem informasi secara keseluruhan (Total Information System)
  • 19. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 19 11. Pengaturan dan pengendalian biaya (Cost Controlling) 12. Alokasi sumber daya (Resources Alocation) 13. Desain Organisasi (Organization Design) 14. Sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Making Support System) PENUTUP Merancang pabrik merupakan sebuah tantangan sekaligus permasalahan kompleks yang membutuhkan ilmu pengetahuan dasar, ilmu teknik, ilmu sosial, ilmu komputer dan informasi, ekonomi dan topik-topik lain yang berhubungan dengan prinsip dasar sistem produksi. Agar pendirian suatu industri dapat terlaksana dengan baik, maka tahapan-tahapan pendirian suatu industri harus di dilakukan secara bertahap melalui perencanaan dan analisa-analisa dengan menggunakan metode-metode yang tepat. Teknik Industri adalah merupakan keilmuan yang akan diperhitungkan dalam pemecahan masalah yang kompleks dalam dunia dengan tingkat teknologi yang tinggi. Suatu perusahaan adalah rantai proses yang bekerja secara harmonis, dan jika terganggunya (putus) suatu mata rantai maka akan mengakibatkan rusaknya rantai. Karena kekuatan suatu rantai hanya sekuat mata rantai terlemahnya”.9 9 , Materi Pelatihan Pemetaan Proses Bisnis. Quality Management Consultant, 2001
  • 20. TAHAPAN PENDIRIAN INDUSTRI (Alens Guna Ganda) Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik - Universitas Krisnadwipayana 20 DAFTAR PUSTAKA Burbigde L. John, Production Planning, William Heinemann. London, 1971. Eppinger Steven D., Ulrich Karl T., Perancangan dan Pengembangan Produk. Penerbit Salemba Teknika, 2001. Harmaizar Z., Rozalina Rosidayati. Pedoman Lengkap Pendirian dan Pengembangan Usaha. Penerbit Dian Anugrah Perkasa CV., 2003. James M. Apple, Tata letak Pabrik dan Pemidahan Bahan (edisi ketiga). Penerbit ITB Bandung, 1990. Pande Peter S., Neuman Robert P., Cavangh Roland R., The Six Sigma Way (Bagaimana GE, Motorola, dan Perusahaan Terkenal Lainnya Mengasah Kinerja Mereka). Penerbit Andi Yogyakarta, 2002. Turner Wayne C., Mize Joe H., Nazemetz John W., Pengantar Teknik dan sistem Industri Jilid I. Penerbit Guna Widya dan Pearson Education Asia, 2000. Turner Wayne C., Mize Joe H., Nazemetz John W., Pengantar Teknik dan sistem Industri Jilid II. Penerbit Guna Widya dan Pearson Education Asia, 2000. Widyatmini, Pengantar Bisnis. Penerbit Gunadarma, 1995. , Materi Pelatihan Pemetaan Proses Bisnis. Quality Management Consultant, 2001.