2. SKEMA
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK-TERPUSAT & PERPIPAAN
Dapur
WC
K,M
MANHOLE
MANHOLE
PENGGELONTOR
GREASETRAP
BAK KONTROL
Komponen
sambungan rumah
SPALD-T
Dapur
Dapur
K,M
K,M
WC
WC
BAK KONTROL -2
BAK KONTROL -2
GREASETRAP
GREASETRAP
MANHOLE
MANHOLE
BADAN SUNGAI/ AIR
Disiapkan utk
penambahan SR
4. HAL-HALYANGHARUSDI PERHATIKAN :
Kemiringan pemasangan pipa
Cara penyambungan Pipa
Cara Penyimpan Pipa
Cara Penanaman Pipa
Cara Urugan pipa
Penempatan Greasetrap & Bak Kontrol
Pemasangan Greasetrap & Bak Kontrol
5. Kecepatan aliran (V) di pipa ditentukan:
Diameter (D) pipa, Kapasitas (Q), dan Kemiringan (S) pipa
Kelancaran aliran di pipa ditentukan hambatan pada pipa berupa:
Gesekan aliran karena kekasaran bahan pipa, dan
Endapan padatan di pipa
air limbah mengalir secara gravitasi (tanpa tekanan) di pipa
dari tempat yang tinggi menuju tempat rendah...
kecepatan
debit
(D) diameter pipa
(S) kemiringan pipa
endapan
PRINSIP PENGALIRAN AIR LIMBAH DALAM PERPIPAAN
6. Kapasitas air limbah (Q):
Qmin
Vmin
Debit minimum: debit air limbah pada saat
pemakaian air minimum. Debit minimum
digunakan dalam menentukan kedalaman
minimum dan menentukan perlu tidaknya
penggelontoran. Debit minimum terjadi pada
saat malam hari.
Qmin = 0,2 x Q rata-rata
Qrata-rata
Vrata-rata
Debit rata-rata: debit air limbah yang berasal
dari rumah tangga atau fasilitas lain yang
menghasilkan air limbah yang akan masuk ke
pipa air limbah.
Qrata-rata = jumlah peduduk x timbulan air limbah (L/org/hari)
KAPASITAS ALIRAN AIR LIMBAH
Debit puncak (Qmax): debit air limbah pada
saat pemakaian air maksimum. Terjadi pada
saat pagi dan sore hari. Perhitungan debit
maksimum dapat memperhitungkan adanya
debit infiltrasi yang masuk sepanjang pipa.
Tercapai saat d/D = 0,8
Vpeak
Qpeak
Qmax = (Faktor puncak x Q rata-rata) +
(Q infiltrasi)
Faktor puncak= 1,5 – 2,5
Vfull
Qfull
Debit full: debit pada saat kondisi pipa air
limbah penuh. Kondisi saat penuh
dihindari saat perancangan. Vfull akan
lebih kecil dari Vpeak karena hambatan
yang lebih besar.
7. KEMIRINGAN PIPA
h
A
B
L
• Kemiringan pipa (S) akan mempengaruhi kecepatan (V) di
pipa.
• Kemiringan pipa akan menentukan apakah Vmin terpenuhi.
Bila tidak dipenuhi akan diperlukan penggelontoran saluran.
• Kemiringan benam pipa (+ 0,5% - 2%)
𝑆 =
ℎ (𝐴 − 𝐵)
𝐿
Dimana:
S = kemiringan pipa
L = panjang pipa dari titik A ke titik B
Kemiringan Saluran (S):
8. TITIK KRITIS PADA PEKERJAAN JARINGAN
PEMIPAAN DAN SR
Denah calon pengguna, rencana jaringan dan Levelling
Pemasangan perpipaan jaringan utama dan SR
Pemasangan bak penangkap lemak dan bak kontrol
Test aliran air pada perpipaan
Kerapatan tutup bak kontrol
Kepastian pada SR tidak ada air yang masuk selain air limbah
rumah tangga
9. SAMBUNGAN RUMAH PIPA PENGUMPUL (PRIMER SEKUNDER)
Titik kegiatan yang
menghasilkan air limbah harus
ditangkap (kloset, Mandi,
dapur, dan cucian lainnya)
Yang harus diketahui : elevasi, panjang perpipaan,
jalur layanan/jaringan perpipaan, dimensi pipa dan
aksesoris pipa yang digunakan
Rencana lokasi bak kontrol Alat ukur :
Elevasi : Water pass, selang transparan
Panjang jalur pipa : Meteran /rool meter
Bak Kontrol 1 (Greasetrap) ;
untuk penangkap lemak dan
minyak serta pengglontor
Di gambar profil memanjang dan melintang
Bak kontrol 2 : Buangan dari
kloset dan atau Kamar Mandi ,
dilengkapi screen
Kondisi Jalan yang dilalui pipa : jalan tanah,
perkerasan, paving, aspal, hotmix dsb.
Bak kontrol 1 (Greasetrap) dan
2 dapat digabung
Kondisi transportasi : untuk pejalan kaki saja, motor,
mobil, truck muat barang dsb
Gunakan format survey Posisi dan jenis manhole
Gunakan Format survey
PERSIAPAN SURVEY LAPANGAN SISTEM DOMESTIK-TERPUSAT PERPIPAAN
11. DENAH CALON PENGGUNA, RENCANA JARINGAN DAN LEVELING
Sebuah peta yang lengkap dengan panjang jarak,
elevasi titik titik , sket tata letak bangunan
12. Jaringan Perpipaan adalah seluruh fasilitas
pengelolaan air limbah mulai dari sistem
jaringan pipa dari sumber limbah/rumah tangga
hingga sistem pengolahan air limbah domestic-
terpusat (SPALD-T).
Bangunan Pelengkap/Penunjang Adalah semua
bangunan/peralatan yang diperlukan untuk
menunjang kelancaran penyaluran dan
kemudahan pemeliharaan sistem jaringan air
limbah
13. PENTING DALAM PEMASANGAN PIPA
- Penyetelan pipa-pipa tanpa lem, dicoba
dipasangkan di atas urugan pasir.
- Penyambungan sambungan dengan lem apabila sudah tepat elevasinya
- Uji coba aliran dengan air bersih antar bak
kontrol
*PENTING :
- pada lokasi dengan kemiringan tinggi perlu diperhatikan pemasangan bak kontrolnya (drop
manhole)
- Pada lokasi yang relatif datar perhitungkan slope perpipaannya
14. Perletakan dan Pemasangan
Pipa Crossing
Siphon merupakan saluran perlintasan aliran dengan belokan vertikal/miring.
Misalnya, bila saluran harus melintasi sungai, jalan kereta api, jalan raya rendah,
saluran irigasi, dan sebagainya, dimana elevasi dasarnya lebih rendah dari elevasi
dasar saluran air buangan.
∆𝐻 =
𝑉2
2 × 𝑔
Selisih A dan B (ΔH) 20 cm saja sudah membuat V ≈ 2 m/det
A
B
H
15.
16. JUMLAH POSISI JUMLAHWC JUMLAHKM/ JARAKKM/CUCI JARAKWCKE JARAKBAKKONTROL1 JARAKBAKKONTROL2
JIWA SEPTIKTANK TEMPATCUCI KEBAKKONTROL1(M) BAKKONTROL2(M) KEBAKKONTROL2(M) KEPIPAPRIMER(MTR)
1 St.Maemuna 18 Depan 1 1 7 1 4 4 3KK
2 Safri 5 Depan 1 1 10 1 1 4
3 HIlyas 6 Depan 1 1 1 1 1 3
4 Hj.Rusmini 6 Depan 1 1 1 1 6
5 HSannang 15 Depan 2 1 8 1 5 4 RumahKost
6 DgNuhung 4 Belakang 1 1 13 13 1 4
7 DgSohera 5 Depan 1 1 1 1 1 5
8 Singara 5 Depan 1 1 9 1 8 3
9 AbdRasyid 6 Depan 1 1 10 2 1 3
10 Hasan 7 Depan 1 1 1 1 1 1
11 Hendra 4 Depan 1 1 3 1 5 7
12 HHasan 7 Depan 1 1 4 3 8 3
13 HSain 5 Depan 1 1 4 3 8 3
14 RabiaArif 5 Depan 1 1 3 5 3 18
15 HjMarawia 16 Depan 1 2 0 4 6 2 4KK
16 HMJafar 7 Depan 1 1 0 4 1 2
17 HMJafar 5 Depan 1 1 1 4 1 2
18 AAsisLallo 5 Belakang 1 1 9 10 1 3
19 Sulaimana 3 Belakang 1 1 10 10 1 3
20 Amri 5 Belakang 1 1 10 10 1 3
21 AbdMajidSunu 7 Depan 1 1 1 1 1 2
22 DgPuji 4 Depan 2 2 2 4 4 4
TOTAL 150 24 24 107 82 64 89
KETERANGAN
NAMA
NO
DATAPENGUKURANPANJANGPIPASAMBUNGANRUMAHWILAYAHRW04RT07KELWALA-WALAYA
Jangan lupa
digambar denah
rumah dan tata
letak fasilitas
sanitasi nya...
Contoh format survei sebagai berikut ...
19. PENGUKURAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR
PENGUKURAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR POLIGON, JIKA
MEMUNGKINKAN DAPAT MENGGUNAKAN SELANG WATERPASS
Pengukuran jarak dan sudut yang menghasilkan gambaran suatu
luasan atau kawasan dalam bentuk peta
- Theodolit lengkap dengan bak ukur
- TS (Total Station) / T 0
- Kompas
- Roll Meter
- Format isian dan alat tulis
- Dan peraqlatan pendukung, patok, cat, paku, dll
20. Prosedur :
1. Persiapkan peralatan
2. Tempatkan Peasawat di titik 1, atur nivo
3. Bidik Utara dengan bantuan kompas, “kunci” di bacaan sudut 0˚
4. Bidik Titik 0 dan catat sudut horisontal dan vertikal, catat bacaan bak
benang atas benang, tengah dan benang bawah
5. Buat sket jalur yang diukur tambahkan gambar situasi dan bangunan
yang ada dengan penempatan secara proporsi
2
3 4
6. Jarak diukur dengan roll meter dan nantinya untuk cross check jarak optik
22. Direncanakan:
• Pipa Diameter (D) 6 inci = 150 mm = 0,15 m
• Panjang L= 342 m dari titik P1-P2
• Elevasi muka tanah awal = 4 m, elevasi muka tanah akhir = 2 m
• Karena pipa service atau induk (lateral) kedalaman awal penanaman = 1 m
Pada perhitungan sebelumnya S=0,005
(kemiringan 0,5%):
1
𝑆 =
ℎ (𝐴 − 𝐵)
𝐿
h = 𝑆 𝑥 𝐿
h = 0,005 𝑥 342𝑚 = 1,71 m
2 Elevasi Atas Pipa
Awal = Elevasi tanah awal – kedalaman awal penanaman
= 4 – 1 m = 3 m
Akhir = Elevasi atas pipa awal – H
= 3 – 1,71 m = 1,29 m
Elevasi Dasar Pipa
Awal = Elevasi atas pipa awal – diameter pipa
= 3 – 0,15 m = 2,85 m
Akhir = Elevasi atas pipa akhir-diameter pipa
= 1,29 – 0,15 m = 1,14 m
3
Kedalaman Penanaman
Awal = Elevasi tanah awal – elevasi dasar pipa awal
= 4 – 2,85 m = 1,15 m
Akhir = Elevasi tanah akhir – elevasi dasar pipa akhir
= 2 – 1,14 = 0,86 m
4
contoh perhitungan
kemiringan pipa
.... dan diperoleh
23. Contoh Hasil Rencana Pipa
Ploting data dari hasil perhitungan dan hasil survei untuk menghasilkan
rancana pipa pengumpul (service atau induk)...
24. plat lantai 7 cm
lantai kerja 5 cm
pasir urug 5 cm
POTONGAN BAK KONTROL PRIMER
Skala 1 : 30
pipa primer d. 6”
ke IPAL
10 10
60
pre cast beton
plat penutup
100
kedalam
an
bakkontrol
disesuaikan
dengan
elevasi
plat lantai 7 cm
lantai kerja 5 cm
pasir urug 5 cm
POTONGAN BAK KONTROL PRIMER
Skala 1 : 30
pipa primer d. 6”
ke IPAL
10 10
60
plat penutup
100
kedalam
an
bakkontrol
disesuaikan
dengan
elevasi
pre cast beton
DENAH BAK KONTROL BK 3
Skala 1 : 30
DENAH BAK KONTROL - BK 2
Skala 1 : 30
DENAH BAK KONTROL - BK 1
Skala 1 : 30
pipa primer d. 6” ke IPAL
10 10
60
inlet pipa sekunder d. 4’
pipa primer d. 6” ke IPAL
10 10
60
inlet pipa sekunder d. 4’
pipa primer d. 6” ke IPAL
15 15
60
CONTOH GAMBAR KERJA PROFIL HIDROLIS DAN
BAK KONTROL
BIDANG PERSAMAAN
No. PATOK / JARAK
JARAK KOMULATIF
ELEVASI EKSISTING
ASSESORIES
P0
0
,00 20
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
20 18 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
20 40 58 78 98 118 138 158 178
0
,00
0
,15
-
0
,0
3
0
,35
0,41
0
,49
0
,50
0,77
198 218 238 258 278 298
0,84
1,03
1,22
1,53
1,57
1,93
2,00
BEDA TINGGI PERPIPAAN
-150
-150
-140
-135
-115
-95
-80
-70
-75
-70
-65
-35
-55
-45
-35
0 0,15 0,18 0,38 0,06 0.08 0.01 0,27 0,07 0,19 0,19 0,31 0,04 0,36 0,07
-80
0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0.13 0.13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
saluran irigasi
saluran irigasi
26. MANHOLE
Dinding bagian atas lebih tinggi 10 cm daripada muka tanah
agar dapat dicegah masuknya limpasan air hujan.
Bahan dinding dan dasar bak harus kedap dan diberi
tutup yang mudah dibuka-tutup.
Lantai kerja 5 cm, pasir urug 5 cm, plat lantai tebal 10 cm dan
tutup bak kontrol dari beton bertulang tebal 7 cm.
Manhole harus kering tidak boleh ada genangan air,
merupakan salah satu bangunan pelengkap sistem penyaluran air
buangan yang berfungsi sebagai tempat memeriksa, memperbaiki,
dan membersihkan saluran dari kotoran yang mengendap dan
benda - benda yang tersangkut selama pengaliran, serta untuk
mempertemukan beberapa cabang saluran.
Diameter
Manhole (cm)
Kedalaman (cm)
40 60
60 80
80 80 - 100
> 100 > 100
28. Peletakan Manhole
1. Pada jalur perpipaan yang lurus, jarak antar manhole
maksimal 20 meter (3 batang)
2. Pada setiap pertemuan pipa
3. Pada setiap Perubahan diameter
4. Pada lokasi sambungan,
persilangan atau percabangan
(intersection) dengan pipa atau
bangunan lain, dan belokan
29. Pompa dapat digunakan didalam jaringan perpipaan air limbah.
Pompa yang digunakan merupakan pompa sederhana dengan
jenis pompa rendam / submersible.
Fungsi sumur pompa yaitu mengalirkan air limbah dari
zona rendah ke zona tinggi atau menaikkan elevasi
untuk mengurangi kedalaman pipa.
Pompa
Umumnya kedalaman 2 – 4 meter.
Tidak pada lokasi banjir.
Biaya investasi dan pemeliharaannya yang rendah.
Desain pompa dapat mengikuti fluktuasi debit.
Bahan yang dipilih tidak mudah korosi.
JIKA DIPERLUKAN DAN HARUS PADA DAERAH
YANG LANDAI GUNAKAN POMPA AIR LIMBAH
UNTUK MENDORONG LIMBAH NAIK KE IPAL
30. Drop manhole merupakan manhole yang digunakan apabila terdapat beda elevasi /
ketinggian pertemuan cabang saluran datang (inlet) dan saluran yang
meninggalkan (outlet) > 1 meter.
Drop Manhole
MENGGUNAKAN DROP MANHOLE
UNTUK LOKASI YANG CURAM
31. PEKERJAAN JARINGAN PERPIPAAN DAN SR
Pekerjaan perpipaan di rumah (Sambungan Rumah)
Untuk menghubungkan sumber limbah dari rumah (km, wc, dapur, air
cuci) kecuali air hujan, menuju ke bak kontrol.
DENAH BAK KONTROL DAN GREASE TRAP
Skala 1 : 20
5 5
30
2
inletdari dapur & KM
inletdari WC
outletke IPAL
1
5 5
30
inlet dari WC
plat penutup
ke IPAL
w
ater level
inlet dari
dapur dan KM
pipa PVC d. 3”
plat lantai 7 cm
pasir urug 5 cm
pre cast
5 5
30 5 5
30
POTONGAN BAK KONTROL DAN GREASE TRAP
Skala 1 : 20
30
13
32. PENTING !
MENGGUNAKAN DROP MANHOLE UNTUK LOKASI
YANG CURAM JIKA DIPERLUKAN DAN HARUS PADA DAELAH YANG
LANDAI GUNAKAN POMPA AIR LIMBAH UNTUK
MENDORONG LIMBAH NAIK KE IPAL
33.
34.
35. SEMACAM BAK KONTROL YANG KHUSUS MENYARING PADATAN DAN MINYAK DARI
DAPUR
DIMENSI SAMA DENGAN BAK KONTROL
GREASETRAP & BAK KONTROL SEKARANG BENTUKNYA BULAT
36. SEBAGAI KONTROL PERTEMUAN ALIRAN DARI WC DAN KM/DAPUR;
TERBUAT DARI PASANGAN BATU BATA DIACI HALUS / BRECAST;
DIMENSI MENYESUAIKAN
37. LUBANG SEBAGAI KONTROL ALIRAN LIMBAH YANG ADA DI PIPA INDUK
TERBUAT DARI CETAKAN BETON/BUIS BETON
HARUS KEDAP AIR
TUTUP HARUS MUDAH DIBUKA
TAHAN TEKANAN KENDARAAN YANG LEWAT
38. jenis
pekerjaan
dimensi
jumlah
satuan
volume
jenis dari pekerjaan
yang akan dihitung
volumenya
dimensi dari
pekerjaan yang
terdiri dari
panjang, lebar dan
tinggi
banyaknya pekerjaan
yang akan dilakukan
satuan dari pekerjaan
yang dilakukan
volume pekerjaan dari hasil
kali dimensi dengan
jumlah dalam satu satuan
Volume Pekerjaan
jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan
Komponen :
PENYUSUNAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA (RAB)
39.
40. Komponen :
jenis
pekerjaan
koefisien satuan
harga
bahan/upah
jumlah
harga satuan
jenis dari pekerjaan
yang lebih rinci
angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga
yang diperlukan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dalam satu satuan tertentu. Nilai
koefisien di dapat dari SNI
satuan dari
pekerjaan yang
dilakukan harga bahan / upah
sesuai hasil survei
terpilih
hasil kali harga bahan /
upah dengan koefisien
total harga satuan dari
item pekerjaan
Analisa Harga Satuan
untuk mendapatkan harga satuan dari setiap item pekerjaan
41. simulasi
• Perhitungan jaringan perpipaan air limbah
• Membuat gambar rencana (profil mrmanjang)
• Membuat RAB
PRAKTEK
Pengukuran rencana perpipaan (levelling)
Catatan:
- Peserta harus membawa laptop untuk kegiatan simulasi
Usulan : Tabel Ukuran diamater Manhole harus disesuaikan terhadap kedalaman dasar pipa.
Untuk penyaluran air buangan, umumnya digunakan pompa sentrifugal bertipe non clogging (tidak menyumbat), yang dapat membawa air buangan yang mengandung partikel padat.