SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
PERENCANAAN JARINGAN
PERPIPAAN DAN SR
PENINGKATAN KAPASITAS TFL
SANIMAS IDB TAHUN 2018
SKEMA
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK-TERPUSAT & PERPIPAAN
Dapur
WC
K,M
MANHOLE
MANHOLE
PENGGELONTOR
GREASETRAP
BAK KONTROL
Komponen
sambungan rumah
SPALD-T
Dapur
Dapur
K,M
K,M
WC
WC
BAK KONTROL -2
BAK KONTROL -2
GREASETRAP
GREASETRAP
MANHOLE
MANHOLE
BADAN SUNGAI/ AIR
Disiapkan utk
penambahan SR
1. Sistem perpipan & prinsip Pengaliran air
limbah
HAL-HALYANGHARUSDI PERHATIKAN :
Kemiringan pemasangan pipa
Cara penyambungan Pipa
Cara Penyimpan Pipa
Cara Penanaman Pipa
Cara Urugan pipa
Penempatan Greasetrap & Bak Kontrol
Pemasangan Greasetrap & Bak Kontrol
Kecepatan aliran (V) di pipa ditentukan:
Diameter (D) pipa, Kapasitas (Q), dan Kemiringan (S) pipa
Kelancaran aliran di pipa ditentukan hambatan pada pipa berupa:
Gesekan aliran karena kekasaran bahan pipa, dan
Endapan padatan di pipa
air limbah mengalir secara gravitasi (tanpa tekanan) di pipa
dari tempat yang tinggi menuju tempat rendah...
kecepatan
debit
(D) diameter pipa
(S) kemiringan pipa
endapan
PRINSIP PENGALIRAN AIR LIMBAH DALAM PERPIPAAN
Kapasitas air limbah (Q):
Qmin
Vmin
Debit minimum: debit air limbah pada saat
pemakaian air minimum. Debit minimum
digunakan dalam menentukan kedalaman
minimum dan menentukan perlu tidaknya
penggelontoran. Debit minimum terjadi pada
saat malam hari.
Qmin = 0,2 x Q rata-rata
Qrata-rata
Vrata-rata
Debit rata-rata: debit air limbah yang berasal
dari rumah tangga atau fasilitas lain yang
menghasilkan air limbah yang akan masuk ke
pipa air limbah.
Qrata-rata = jumlah peduduk x timbulan air limbah (L/org/hari)
KAPASITAS ALIRAN AIR LIMBAH
Debit puncak (Qmax): debit air limbah pada
saat pemakaian air maksimum. Terjadi pada
saat pagi dan sore hari. Perhitungan debit
maksimum dapat memperhitungkan adanya
debit infiltrasi yang masuk sepanjang pipa.
Tercapai saat d/D = 0,8
Vpeak
Qpeak
Qmax = (Faktor puncak x Q rata-rata) +
(Q infiltrasi)
Faktor puncak= 1,5 – 2,5
Vfull
Qfull
Debit full: debit pada saat kondisi pipa air
limbah penuh. Kondisi saat penuh
dihindari saat perancangan. Vfull akan
lebih kecil dari Vpeak karena hambatan
yang lebih besar.
KEMIRINGAN PIPA
h
A
B
L
• Kemiringan pipa (S) akan mempengaruhi kecepatan (V) di
pipa.
• Kemiringan pipa akan menentukan apakah Vmin terpenuhi.
Bila tidak dipenuhi akan diperlukan penggelontoran saluran.
• Kemiringan benam pipa (+ 0,5% - 2%)
𝑆 =
ℎ (𝐴 − 𝐵)
𝐿
Dimana:
S = kemiringan pipa
L = panjang pipa dari titik A ke titik B
Kemiringan Saluran (S):
TITIK KRITIS PADA PEKERJAAN JARINGAN
PEMIPAAN DAN SR
 Denah calon pengguna, rencana jaringan dan Levelling
 Pemasangan perpipaan jaringan utama dan SR
 Pemasangan bak penangkap lemak dan bak kontrol
 Test aliran air pada perpipaan
 Kerapatan tutup bak kontrol
 Kepastian pada SR tidak ada air yang masuk selain air limbah
rumah tangga
SAMBUNGAN RUMAH PIPA PENGUMPUL (PRIMER SEKUNDER)
Titik kegiatan yang
menghasilkan air limbah harus
ditangkap (kloset, Mandi,
dapur, dan cucian lainnya)
Yang harus diketahui : elevasi, panjang perpipaan,
jalur layanan/jaringan perpipaan, dimensi pipa dan
aksesoris pipa yang digunakan
Rencana lokasi bak kontrol Alat ukur :
Elevasi : Water pass, selang transparan
Panjang jalur pipa : Meteran /rool meter
Bak Kontrol 1 (Greasetrap) ;
untuk penangkap lemak dan
minyak serta pengglontor
Di gambar profil memanjang dan melintang
Bak kontrol 2 : Buangan dari
kloset dan atau Kamar Mandi ,
dilengkapi screen
Kondisi Jalan yang dilalui pipa : jalan tanah,
perkerasan, paving, aspal, hotmix dsb.
Bak kontrol 1 (Greasetrap) dan
2 dapat digabung
Kondisi transportasi : untuk pejalan kaki saja, motor,
mobil, truck muat barang dsb
Gunakan format survey Posisi dan jenis manhole
Gunakan Format survey
PERSIAPAN SURVEY LAPANGAN SISTEM DOMESTIK-TERPUSAT PERPIPAAN
PENGUKURAN SECARA SEDERHANA
DENAH CALON PENGGUNA, RENCANA JARINGAN DAN LEVELING
Sebuah peta yang lengkap dengan panjang jarak,
elevasi titik titik , sket tata letak bangunan
 Jaringan Perpipaan adalah seluruh fasilitas
pengelolaan air limbah mulai dari sistem
jaringan pipa dari sumber limbah/rumah tangga
hingga sistem pengolahan air limbah domestic-
terpusat (SPALD-T).
 Bangunan Pelengkap/Penunjang Adalah semua
bangunan/peralatan yang diperlukan untuk
menunjang kelancaran penyaluran dan
kemudahan pemeliharaan sistem jaringan air
limbah
PENTING DALAM PEMASANGAN PIPA
- Penyetelan pipa-pipa tanpa lem, dicoba
dipasangkan di atas urugan pasir.
- Penyambungan sambungan dengan lem apabila sudah tepat elevasinya
- Uji coba aliran dengan air bersih antar bak
kontrol
*PENTING :
- pada lokasi dengan kemiringan tinggi perlu diperhatikan pemasangan bak kontrolnya (drop
manhole)
- Pada lokasi yang relatif datar perhitungkan slope perpipaannya
Perletakan dan Pemasangan
Pipa Crossing
Siphon merupakan saluran perlintasan aliran dengan belokan vertikal/miring.
Misalnya, bila saluran harus melintasi sungai, jalan kereta api, jalan raya rendah,
saluran irigasi, dan sebagainya, dimana elevasi dasarnya lebih rendah dari elevasi
dasar saluran air buangan.
∆𝐻 =
𝑉2
2 × 𝑔
Selisih A dan B (ΔH) 20 cm saja sudah membuat V ≈ 2 m/det
A
B
H
JUMLAH POSISI JUMLAHWC JUMLAHKM/ JARAKKM/CUCI JARAKWCKE JARAKBAKKONTROL1 JARAKBAKKONTROL2
JIWA SEPTIKTANK TEMPATCUCI KEBAKKONTROL1(M) BAKKONTROL2(M) KEBAKKONTROL2(M) KEPIPAPRIMER(MTR)
1 St.Maemuna 18 Depan 1 1 7 1 4 4 3KK
2 Safri 5 Depan 1 1 10 1 1 4
3 HIlyas 6 Depan 1 1 1 1 1 3
4 Hj.Rusmini 6 Depan 1 1 1 1 6
5 HSannang 15 Depan 2 1 8 1 5 4 RumahKost
6 DgNuhung 4 Belakang 1 1 13 13 1 4
7 DgSohera 5 Depan 1 1 1 1 1 5
8 Singara 5 Depan 1 1 9 1 8 3
9 AbdRasyid 6 Depan 1 1 10 2 1 3
10 Hasan 7 Depan 1 1 1 1 1 1
11 Hendra 4 Depan 1 1 3 1 5 7
12 HHasan 7 Depan 1 1 4 3 8 3
13 HSain 5 Depan 1 1 4 3 8 3
14 RabiaArif 5 Depan 1 1 3 5 3 18
15 HjMarawia 16 Depan 1 2 0 4 6 2 4KK
16 HMJafar 7 Depan 1 1 0 4 1 2
17 HMJafar 5 Depan 1 1 1 4 1 2
18 AAsisLallo 5 Belakang 1 1 9 10 1 3
19 Sulaimana 3 Belakang 1 1 10 10 1 3
20 Amri 5 Belakang 1 1 10 10 1 3
21 AbdMajidSunu 7 Depan 1 1 1 1 1 2
22 DgPuji 4 Depan 2 2 2 4 4 4
TOTAL 150 24 24 107 82 64 89
KETERANGAN
NAMA
NO
DATAPENGUKURANPANJANGPIPASAMBUNGANRUMAHWILAYAHRW04RT07KELWALA-WALAYA
Jangan lupa
digambar denah
rumah dan tata
letak fasilitas
sanitasi nya...
Contoh format survei sebagai berikut ...
KRITERIA PEMASANGAN PIPA
Diameter pipa Sloope ( %) Daya Tampung
(jiwa)
Keterangan
3” 1 – 2 25 SR
4 “ 0,7 - 1 150 Pipaservice
6 “ 0,5 – 0,7 400 Pipalateral
8 “ 0,3 – 0,5 1000 Pipautama
PENGUKURAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR
PENGUKURAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR POLIGON, JIKA
MEMUNGKINKAN DAPAT MENGGUNAKAN SELANG WATERPASS
Pengukuran jarak dan sudut yang menghasilkan gambaran suatu
luasan atau kawasan dalam bentuk peta
- Theodolit lengkap dengan bak ukur
- TS (Total Station) / T 0
- Kompas
- Roll Meter
- Format isian dan alat tulis
- Dan peraqlatan pendukung, patok, cat, paku, dll
Prosedur :
1. Persiapkan peralatan
2. Tempatkan Peasawat di titik 1, atur nivo
3. Bidik Utara dengan bantuan kompas, “kunci” di bacaan sudut 0˚
4. Bidik Titik 0 dan catat sudut horisontal dan vertikal, catat bacaan bak
benang atas benang, tengah dan benang bawah
5. Buat sket jalur yang diukur tambahkan gambar situasi dan bangunan
yang ada dengan penempatan secara proporsi
2
3 4
6. Jarak diukur dengan roll meter dan nantinya untuk cross check jarak optik
?
Untuk pendekatan jarak optik = (BA-BW) X 100
Direncanakan:
• Pipa Diameter (D) 6 inci = 150 mm = 0,15 m
• Panjang L= 342 m dari titik P1-P2
• Elevasi muka tanah awal = 4 m, elevasi muka tanah akhir = 2 m
• Karena pipa service atau induk (lateral) kedalaman awal penanaman = 1 m
Pada perhitungan sebelumnya S=0,005
(kemiringan 0,5%):
1
𝑆 =
ℎ (𝐴 − 𝐵)
𝐿
h = 𝑆 𝑥 𝐿
h = 0,005 𝑥 342𝑚 = 1,71 m
2 Elevasi Atas Pipa
Awal = Elevasi tanah awal – kedalaman awal penanaman
= 4 – 1 m = 3 m
Akhir = Elevasi atas pipa awal – H
= 3 – 1,71 m = 1,29 m
Elevasi Dasar Pipa
Awal = Elevasi atas pipa awal – diameter pipa
= 3 – 0,15 m = 2,85 m
Akhir = Elevasi atas pipa akhir-diameter pipa
= 1,29 – 0,15 m = 1,14 m
3
Kedalaman Penanaman
Awal = Elevasi tanah awal – elevasi dasar pipa awal
= 4 – 2,85 m = 1,15 m
Akhir = Elevasi tanah akhir – elevasi dasar pipa akhir
= 2 – 1,14 = 0,86 m
4
contoh perhitungan
kemiringan pipa
.... dan diperoleh
Contoh Hasil Rencana Pipa
Ploting data dari hasil perhitungan dan hasil survei untuk menghasilkan
rancana pipa pengumpul (service atau induk)...
plat lantai 7 cm
lantai kerja 5 cm
pasir urug 5 cm
POTONGAN BAK KONTROL PRIMER
Skala 1 : 30
pipa primer d. 6”
ke IPAL
10 10
60
pre cast beton
plat penutup
100
kedalam
an
bakkontrol
disesuaikan
dengan
elevasi
plat lantai 7 cm
lantai kerja 5 cm
pasir urug 5 cm
POTONGAN BAK KONTROL PRIMER
Skala 1 : 30
pipa primer d. 6”
ke IPAL
10 10
60
plat penutup
100
kedalam
an
bakkontrol
disesuaikan
dengan
elevasi
pre cast beton
DENAH BAK KONTROL BK 3
Skala 1 : 30
DENAH BAK KONTROL - BK 2
Skala 1 : 30
DENAH BAK KONTROL - BK 1
Skala 1 : 30
pipa primer d. 6” ke IPAL
10 10
60
inlet pipa sekunder d. 4’
pipa primer d. 6” ke IPAL
10 10
60
inlet pipa sekunder d. 4’
pipa primer d. 6” ke IPAL
15 15
60
CONTOH GAMBAR KERJA PROFIL HIDROLIS DAN
BAK KONTROL
BIDANG PERSAMAAN
No. PATOK / JARAK
JARAK KOMULATIF
ELEVASI EKSISTING
ASSESORIES
P0
0
,00 20
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
20 18 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
20 40 58 78 98 118 138 158 178
0
,00
0
,15
-
0
,0
3
0
,35
0,41
0
,49
0
,50
0,77
198 218 238 258 278 298
0,84
1,03
1,22
1,53
1,57
1,93
2,00
BEDA TINGGI PERPIPAAN
-150
-150
-140
-135
-115
-95
-80
-70
-75
-70
-65
-35
-55
-45
-35
0 0,15 0,18 0,38 0,06 0.08 0.01 0,27 0,07 0,19 0,19 0,31 0,04 0,36 0,07
-80
0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0.13 0.13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
saluran irigasi
saluran irigasi
FOTO-FOTO
PEKERJAAN PEMASANGAN BAK KONTROL
PERHATIKAN ALUR LANTAI ALIRAN AGAR TIDAK ADA KOTORAN YANG TERTINGGAL
MANHOLE
Dinding bagian atas lebih tinggi 10 cm daripada muka tanah
agar dapat dicegah masuknya limpasan air hujan.
Bahan dinding dan dasar bak harus kedap dan diberi
tutup yang mudah dibuka-tutup.
Lantai kerja 5 cm, pasir urug 5 cm, plat lantai tebal 10 cm dan
tutup bak kontrol dari beton bertulang tebal 7 cm.
Manhole harus kering tidak boleh ada genangan air,
merupakan salah satu bangunan pelengkap sistem penyaluran air
buangan yang berfungsi sebagai tempat memeriksa, memperbaiki,
dan membersihkan saluran dari kotoran yang mengendap dan
benda - benda yang tersangkut selama pengaliran, serta untuk
mempertemukan beberapa cabang saluran.
Diameter
Manhole (cm)
Kedalaman (cm)
40 60
60 80
80 80 - 100
> 100 > 100
POTONGAN MEMANJANG POTONGAN MELINTANG
Desain Lubang Kontrol (Manhole)
Peletakan Manhole
1. Pada jalur perpipaan yang lurus, jarak antar manhole
maksimal 20 meter (3 batang)
2. Pada setiap pertemuan pipa
3. Pada setiap Perubahan diameter
4. Pada lokasi sambungan,
persilangan atau percabangan
(intersection) dengan pipa atau
bangunan lain, dan belokan
Pompa dapat digunakan didalam jaringan perpipaan air limbah.
Pompa yang digunakan merupakan pompa sederhana dengan
jenis pompa rendam / submersible.
Fungsi sumur pompa yaitu mengalirkan air limbah dari
zona rendah ke zona tinggi atau menaikkan elevasi
untuk mengurangi kedalaman pipa.
Pompa
Umumnya kedalaman 2 – 4 meter.
Tidak pada lokasi banjir.
Biaya investasi dan pemeliharaannya yang rendah.
Desain pompa dapat mengikuti fluktuasi debit.
Bahan yang dipilih tidak mudah korosi.
JIKA DIPERLUKAN DAN HARUS PADA DAERAH
YANG LANDAI GUNAKAN POMPA AIR LIMBAH
UNTUK MENDORONG LIMBAH NAIK KE IPAL
Drop manhole merupakan manhole yang digunakan apabila terdapat beda elevasi /
ketinggian pertemuan cabang saluran datang (inlet) dan saluran yang
meninggalkan (outlet) > 1 meter.
Drop Manhole
MENGGUNAKAN DROP MANHOLE
UNTUK LOKASI YANG CURAM
PEKERJAAN JARINGAN PERPIPAAN DAN SR
Pekerjaan perpipaan di rumah (Sambungan Rumah)
Untuk menghubungkan sumber limbah dari rumah (km, wc, dapur, air
cuci) kecuali air hujan, menuju ke bak kontrol.
DENAH BAK KONTROL DAN GREASE TRAP
Skala 1 : 20
5 5
30
2
inletdari dapur & KM
inletdari WC
outletke IPAL
1
5 5
30
inlet dari WC
plat penutup
ke IPAL
w
ater level
inlet dari
dapur dan KM
pipa PVC d. 3”
plat lantai 7 cm
pasir urug 5 cm
pre cast
5 5
30 5 5
30
POTONGAN BAK KONTROL DAN GREASE TRAP
Skala 1 : 20
30
13
PENTING !
MENGGUNAKAN DROP MANHOLE UNTUK LOKASI
YANG CURAM JIKA DIPERLUKAN DAN HARUS PADA DAELAH YANG
LANDAI GUNAKAN POMPA AIR LIMBAH UNTUK
MENDORONG LIMBAH NAIK KE IPAL
 SEMACAM BAK KONTROL YANG KHUSUS MENYARING PADATAN DAN MINYAK DARI
DAPUR
 DIMENSI SAMA DENGAN BAK KONTROL
GREASETRAP & BAK KONTROL SEKARANG BENTUKNYA BULAT
 SEBAGAI KONTROL PERTEMUAN ALIRAN DARI WC DAN KM/DAPUR;
 TERBUAT DARI PASANGAN BATU BATA DIACI HALUS / BRECAST;
 DIMENSI MENYESUAIKAN
 LUBANG SEBAGAI KONTROL ALIRAN LIMBAH YANG ADA DI PIPA INDUK
 TERBUAT DARI CETAKAN BETON/BUIS BETON
 HARUS KEDAP AIR
 TUTUP HARUS MUDAH DIBUKA
 TAHAN TEKANAN KENDARAAN YANG LEWAT
jenis
pekerjaan
dimensi
jumlah
satuan
volume
jenis dari pekerjaan
yang akan dihitung
volumenya
dimensi dari
pekerjaan yang
terdiri dari
panjang, lebar dan
tinggi
banyaknya pekerjaan
yang akan dilakukan
satuan dari pekerjaan
yang dilakukan
volume pekerjaan dari hasil
kali dimensi dengan
jumlah dalam satu satuan
Volume Pekerjaan
jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan
Komponen :
PENYUSUNAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA (RAB)
Komponen :
jenis
pekerjaan
koefisien satuan
harga
bahan/upah
jumlah
harga satuan
jenis dari pekerjaan
yang lebih rinci
angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga
yang diperlukan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dalam satu satuan tertentu. Nilai
koefisien di dapat dari SNI
satuan dari
pekerjaan yang
dilakukan harga bahan / upah
sesuai hasil survei
terpilih
hasil kali harga bahan /
upah dengan koefisien
total harga satuan dari
item pekerjaan
Analisa Harga Satuan
untuk mendapatkan harga satuan dari setiap item pekerjaan
simulasi
• Perhitungan jaringan perpipaan air limbah
• Membuat gambar rencana (profil mrmanjang)
• Membuat RAB
PRAKTEK
 Pengukuran rencana perpipaan (levelling)
Catatan:
- Peserta harus membawa laptop untuk kegiatan simulasi
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Joy Irman
 
PPT SANIMAS & slbm.pptx
PPT SANIMAS & slbm.pptxPPT SANIMAS & slbm.pptx
PPT SANIMAS & slbm.pptxRomlyVanPersie
 
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahPersyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
 
Tahap Konstruksi SPAL - Unit Pengumpulan, Pemasangan Pipa Lateral
Tahap Konstruksi SPAL - Unit Pengumpulan, Pemasangan Pipa LateralTahap Konstruksi SPAL - Unit Pengumpulan, Pemasangan Pipa Lateral
Tahap Konstruksi SPAL - Unit Pengumpulan, Pemasangan Pipa LateralJoy Irman
 
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalPengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalinfosanitasi
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahPerhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahNurul Angreliany
 
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptxDesriEmiliyaniSinaga
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalinfosanitasi
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 

What's hot (20)

Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
 
PPT SANIMAS & slbm.pptx
PPT SANIMAS & slbm.pptxPPT SANIMAS & slbm.pptx
PPT SANIMAS & slbm.pptx
 
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahPersyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
 
Tahap Konstruksi SPAL - Unit Pengumpulan, Pemasangan Pipa Lateral
Tahap Konstruksi SPAL - Unit Pengumpulan, Pemasangan Pipa LateralTahap Konstruksi SPAL - Unit Pengumpulan, Pemasangan Pipa Lateral
Tahap Konstruksi SPAL - Unit Pengumpulan, Pemasangan Pipa Lateral
 
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalPengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
 
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahPerhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
 
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 

Similar to 2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx

Modul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaModul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaVicky Hidayat
 
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaBab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaRonny wisanggeni
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfAswar Amiruddin
 
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop continuity equation).ppt
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop  continuity equation).ppt1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop  continuity equation).ppt
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop continuity equation).pptrenogeovan
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdfPieterHutagalung1
 
MENARA PANGARUNGAN.ppt
MENARA PANGARUNGAN.pptMENARA PANGARUNGAN.ppt
MENARA PANGARUNGAN.pptjuprianto6
 
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptxPPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptxnuellament
 
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxSlide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxUmiKalsum53666
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
Sistem plumbing gedung bertingkat
Sistem plumbing gedung bertingkatSistem plumbing gedung bertingkat
Sistem plumbing gedung bertingkatEva Nadya
 
Standar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamStandar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamDaniKadarusman
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaanJoy Irman
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluapVian Andreas
 
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 

Similar to 2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx (20)

Modul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaModul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolika
 
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaBab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop continuity equation).ppt
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop  continuity equation).ppt1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop  continuity equation).ppt
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop continuity equation).ppt
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
 
Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air
 
MENARA PANGARUNGAN.ppt
MENARA PANGARUNGAN.pptMENARA PANGARUNGAN.ppt
MENARA PANGARUNGAN.ppt
 
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptxPPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
 
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxSlide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
 
1100 2441-1-sm
1100 2441-1-sm1100 2441-1-sm
1100 2441-1-sm
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Sistem plumbing gedung bertingkat
Sistem plumbing gedung bertingkatSistem plumbing gedung bertingkat
Sistem plumbing gedung bertingkat
 
Standar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamStandar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spam
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap
 
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 

2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx

  • 1. PERENCANAAN JARINGAN PERPIPAAN DAN SR PENINGKATAN KAPASITAS TFL SANIMAS IDB TAHUN 2018
  • 2. SKEMA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK-TERPUSAT & PERPIPAAN Dapur WC K,M MANHOLE MANHOLE PENGGELONTOR GREASETRAP BAK KONTROL Komponen sambungan rumah SPALD-T Dapur Dapur K,M K,M WC WC BAK KONTROL -2 BAK KONTROL -2 GREASETRAP GREASETRAP MANHOLE MANHOLE BADAN SUNGAI/ AIR Disiapkan utk penambahan SR
  • 3. 1. Sistem perpipan & prinsip Pengaliran air limbah
  • 4. HAL-HALYANGHARUSDI PERHATIKAN : Kemiringan pemasangan pipa Cara penyambungan Pipa Cara Penyimpan Pipa Cara Penanaman Pipa Cara Urugan pipa Penempatan Greasetrap & Bak Kontrol Pemasangan Greasetrap & Bak Kontrol
  • 5. Kecepatan aliran (V) di pipa ditentukan: Diameter (D) pipa, Kapasitas (Q), dan Kemiringan (S) pipa Kelancaran aliran di pipa ditentukan hambatan pada pipa berupa: Gesekan aliran karena kekasaran bahan pipa, dan Endapan padatan di pipa air limbah mengalir secara gravitasi (tanpa tekanan) di pipa dari tempat yang tinggi menuju tempat rendah... kecepatan debit (D) diameter pipa (S) kemiringan pipa endapan PRINSIP PENGALIRAN AIR LIMBAH DALAM PERPIPAAN
  • 6. Kapasitas air limbah (Q): Qmin Vmin Debit minimum: debit air limbah pada saat pemakaian air minimum. Debit minimum digunakan dalam menentukan kedalaman minimum dan menentukan perlu tidaknya penggelontoran. Debit minimum terjadi pada saat malam hari. Qmin = 0,2 x Q rata-rata Qrata-rata Vrata-rata Debit rata-rata: debit air limbah yang berasal dari rumah tangga atau fasilitas lain yang menghasilkan air limbah yang akan masuk ke pipa air limbah. Qrata-rata = jumlah peduduk x timbulan air limbah (L/org/hari) KAPASITAS ALIRAN AIR LIMBAH Debit puncak (Qmax): debit air limbah pada saat pemakaian air maksimum. Terjadi pada saat pagi dan sore hari. Perhitungan debit maksimum dapat memperhitungkan adanya debit infiltrasi yang masuk sepanjang pipa. Tercapai saat d/D = 0,8 Vpeak Qpeak Qmax = (Faktor puncak x Q rata-rata) + (Q infiltrasi) Faktor puncak= 1,5 – 2,5 Vfull Qfull Debit full: debit pada saat kondisi pipa air limbah penuh. Kondisi saat penuh dihindari saat perancangan. Vfull akan lebih kecil dari Vpeak karena hambatan yang lebih besar.
  • 7. KEMIRINGAN PIPA h A B L • Kemiringan pipa (S) akan mempengaruhi kecepatan (V) di pipa. • Kemiringan pipa akan menentukan apakah Vmin terpenuhi. Bila tidak dipenuhi akan diperlukan penggelontoran saluran. • Kemiringan benam pipa (+ 0,5% - 2%) 𝑆 = ℎ (𝐴 − 𝐵) 𝐿 Dimana: S = kemiringan pipa L = panjang pipa dari titik A ke titik B Kemiringan Saluran (S):
  • 8. TITIK KRITIS PADA PEKERJAAN JARINGAN PEMIPAAN DAN SR  Denah calon pengguna, rencana jaringan dan Levelling  Pemasangan perpipaan jaringan utama dan SR  Pemasangan bak penangkap lemak dan bak kontrol  Test aliran air pada perpipaan  Kerapatan tutup bak kontrol  Kepastian pada SR tidak ada air yang masuk selain air limbah rumah tangga
  • 9. SAMBUNGAN RUMAH PIPA PENGUMPUL (PRIMER SEKUNDER) Titik kegiatan yang menghasilkan air limbah harus ditangkap (kloset, Mandi, dapur, dan cucian lainnya) Yang harus diketahui : elevasi, panjang perpipaan, jalur layanan/jaringan perpipaan, dimensi pipa dan aksesoris pipa yang digunakan Rencana lokasi bak kontrol Alat ukur : Elevasi : Water pass, selang transparan Panjang jalur pipa : Meteran /rool meter Bak Kontrol 1 (Greasetrap) ; untuk penangkap lemak dan minyak serta pengglontor Di gambar profil memanjang dan melintang Bak kontrol 2 : Buangan dari kloset dan atau Kamar Mandi , dilengkapi screen Kondisi Jalan yang dilalui pipa : jalan tanah, perkerasan, paving, aspal, hotmix dsb. Bak kontrol 1 (Greasetrap) dan 2 dapat digabung Kondisi transportasi : untuk pejalan kaki saja, motor, mobil, truck muat barang dsb Gunakan format survey Posisi dan jenis manhole Gunakan Format survey PERSIAPAN SURVEY LAPANGAN SISTEM DOMESTIK-TERPUSAT PERPIPAAN
  • 11. DENAH CALON PENGGUNA, RENCANA JARINGAN DAN LEVELING Sebuah peta yang lengkap dengan panjang jarak, elevasi titik titik , sket tata letak bangunan
  • 12.  Jaringan Perpipaan adalah seluruh fasilitas pengelolaan air limbah mulai dari sistem jaringan pipa dari sumber limbah/rumah tangga hingga sistem pengolahan air limbah domestic- terpusat (SPALD-T).  Bangunan Pelengkap/Penunjang Adalah semua bangunan/peralatan yang diperlukan untuk menunjang kelancaran penyaluran dan kemudahan pemeliharaan sistem jaringan air limbah
  • 13. PENTING DALAM PEMASANGAN PIPA - Penyetelan pipa-pipa tanpa lem, dicoba dipasangkan di atas urugan pasir. - Penyambungan sambungan dengan lem apabila sudah tepat elevasinya - Uji coba aliran dengan air bersih antar bak kontrol *PENTING : - pada lokasi dengan kemiringan tinggi perlu diperhatikan pemasangan bak kontrolnya (drop manhole) - Pada lokasi yang relatif datar perhitungkan slope perpipaannya
  • 14. Perletakan dan Pemasangan Pipa Crossing Siphon merupakan saluran perlintasan aliran dengan belokan vertikal/miring. Misalnya, bila saluran harus melintasi sungai, jalan kereta api, jalan raya rendah, saluran irigasi, dan sebagainya, dimana elevasi dasarnya lebih rendah dari elevasi dasar saluran air buangan. ∆𝐻 = 𝑉2 2 × 𝑔 Selisih A dan B (ΔH) 20 cm saja sudah membuat V ≈ 2 m/det A B H
  • 15.
  • 16. JUMLAH POSISI JUMLAHWC JUMLAHKM/ JARAKKM/CUCI JARAKWCKE JARAKBAKKONTROL1 JARAKBAKKONTROL2 JIWA SEPTIKTANK TEMPATCUCI KEBAKKONTROL1(M) BAKKONTROL2(M) KEBAKKONTROL2(M) KEPIPAPRIMER(MTR) 1 St.Maemuna 18 Depan 1 1 7 1 4 4 3KK 2 Safri 5 Depan 1 1 10 1 1 4 3 HIlyas 6 Depan 1 1 1 1 1 3 4 Hj.Rusmini 6 Depan 1 1 1 1 6 5 HSannang 15 Depan 2 1 8 1 5 4 RumahKost 6 DgNuhung 4 Belakang 1 1 13 13 1 4 7 DgSohera 5 Depan 1 1 1 1 1 5 8 Singara 5 Depan 1 1 9 1 8 3 9 AbdRasyid 6 Depan 1 1 10 2 1 3 10 Hasan 7 Depan 1 1 1 1 1 1 11 Hendra 4 Depan 1 1 3 1 5 7 12 HHasan 7 Depan 1 1 4 3 8 3 13 HSain 5 Depan 1 1 4 3 8 3 14 RabiaArif 5 Depan 1 1 3 5 3 18 15 HjMarawia 16 Depan 1 2 0 4 6 2 4KK 16 HMJafar 7 Depan 1 1 0 4 1 2 17 HMJafar 5 Depan 1 1 1 4 1 2 18 AAsisLallo 5 Belakang 1 1 9 10 1 3 19 Sulaimana 3 Belakang 1 1 10 10 1 3 20 Amri 5 Belakang 1 1 10 10 1 3 21 AbdMajidSunu 7 Depan 1 1 1 1 1 2 22 DgPuji 4 Depan 2 2 2 4 4 4 TOTAL 150 24 24 107 82 64 89 KETERANGAN NAMA NO DATAPENGUKURANPANJANGPIPASAMBUNGANRUMAHWILAYAHRW04RT07KELWALA-WALAYA Jangan lupa digambar denah rumah dan tata letak fasilitas sanitasi nya... Contoh format survei sebagai berikut ...
  • 17. KRITERIA PEMASANGAN PIPA Diameter pipa Sloope ( %) Daya Tampung (jiwa) Keterangan 3” 1 – 2 25 SR 4 “ 0,7 - 1 150 Pipaservice 6 “ 0,5 – 0,7 400 Pipalateral 8 “ 0,3 – 0,5 1000 Pipautama
  • 18.
  • 19. PENGUKURAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR PENGUKURAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR POLIGON, JIKA MEMUNGKINKAN DAPAT MENGGUNAKAN SELANG WATERPASS Pengukuran jarak dan sudut yang menghasilkan gambaran suatu luasan atau kawasan dalam bentuk peta - Theodolit lengkap dengan bak ukur - TS (Total Station) / T 0 - Kompas - Roll Meter - Format isian dan alat tulis - Dan peraqlatan pendukung, patok, cat, paku, dll
  • 20. Prosedur : 1. Persiapkan peralatan 2. Tempatkan Peasawat di titik 1, atur nivo 3. Bidik Utara dengan bantuan kompas, “kunci” di bacaan sudut 0˚ 4. Bidik Titik 0 dan catat sudut horisontal dan vertikal, catat bacaan bak benang atas benang, tengah dan benang bawah 5. Buat sket jalur yang diukur tambahkan gambar situasi dan bangunan yang ada dengan penempatan secara proporsi 2 3 4 6. Jarak diukur dengan roll meter dan nantinya untuk cross check jarak optik
  • 21. ? Untuk pendekatan jarak optik = (BA-BW) X 100
  • 22. Direncanakan: • Pipa Diameter (D) 6 inci = 150 mm = 0,15 m • Panjang L= 342 m dari titik P1-P2 • Elevasi muka tanah awal = 4 m, elevasi muka tanah akhir = 2 m • Karena pipa service atau induk (lateral) kedalaman awal penanaman = 1 m Pada perhitungan sebelumnya S=0,005 (kemiringan 0,5%): 1 𝑆 = ℎ (𝐴 − 𝐵) 𝐿 h = 𝑆 𝑥 𝐿 h = 0,005 𝑥 342𝑚 = 1,71 m 2 Elevasi Atas Pipa Awal = Elevasi tanah awal – kedalaman awal penanaman = 4 – 1 m = 3 m Akhir = Elevasi atas pipa awal – H = 3 – 1,71 m = 1,29 m Elevasi Dasar Pipa Awal = Elevasi atas pipa awal – diameter pipa = 3 – 0,15 m = 2,85 m Akhir = Elevasi atas pipa akhir-diameter pipa = 1,29 – 0,15 m = 1,14 m 3 Kedalaman Penanaman Awal = Elevasi tanah awal – elevasi dasar pipa awal = 4 – 2,85 m = 1,15 m Akhir = Elevasi tanah akhir – elevasi dasar pipa akhir = 2 – 1,14 = 0,86 m 4 contoh perhitungan kemiringan pipa .... dan diperoleh
  • 23. Contoh Hasil Rencana Pipa Ploting data dari hasil perhitungan dan hasil survei untuk menghasilkan rancana pipa pengumpul (service atau induk)...
  • 24. plat lantai 7 cm lantai kerja 5 cm pasir urug 5 cm POTONGAN BAK KONTROL PRIMER Skala 1 : 30 pipa primer d. 6” ke IPAL 10 10 60 pre cast beton plat penutup 100 kedalam an bakkontrol disesuaikan dengan elevasi plat lantai 7 cm lantai kerja 5 cm pasir urug 5 cm POTONGAN BAK KONTROL PRIMER Skala 1 : 30 pipa primer d. 6” ke IPAL 10 10 60 plat penutup 100 kedalam an bakkontrol disesuaikan dengan elevasi pre cast beton DENAH BAK KONTROL BK 3 Skala 1 : 30 DENAH BAK KONTROL - BK 2 Skala 1 : 30 DENAH BAK KONTROL - BK 1 Skala 1 : 30 pipa primer d. 6” ke IPAL 10 10 60 inlet pipa sekunder d. 4’ pipa primer d. 6” ke IPAL 10 10 60 inlet pipa sekunder d. 4’ pipa primer d. 6” ke IPAL 15 15 60 CONTOH GAMBAR KERJA PROFIL HIDROLIS DAN BAK KONTROL BIDANG PERSAMAAN No. PATOK / JARAK JARAK KOMULATIF ELEVASI EKSISTING ASSESORIES P0 0 ,00 20 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 20 18 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 40 58 78 98 118 138 158 178 0 ,00 0 ,15 - 0 ,0 3 0 ,35 0,41 0 ,49 0 ,50 0,77 198 218 238 258 278 298 0,84 1,03 1,22 1,53 1,57 1,93 2,00 BEDA TINGGI PERPIPAAN -150 -150 -140 -135 -115 -95 -80 -70 -75 -70 -65 -35 -55 -45 -35 0 0,15 0,18 0,38 0,06 0.08 0.01 0,27 0,07 0,19 0,19 0,31 0,04 0,36 0,07 -80 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0.13 0.13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 saluran irigasi saluran irigasi
  • 25. FOTO-FOTO PEKERJAAN PEMASANGAN BAK KONTROL PERHATIKAN ALUR LANTAI ALIRAN AGAR TIDAK ADA KOTORAN YANG TERTINGGAL
  • 26. MANHOLE Dinding bagian atas lebih tinggi 10 cm daripada muka tanah agar dapat dicegah masuknya limpasan air hujan. Bahan dinding dan dasar bak harus kedap dan diberi tutup yang mudah dibuka-tutup. Lantai kerja 5 cm, pasir urug 5 cm, plat lantai tebal 10 cm dan tutup bak kontrol dari beton bertulang tebal 7 cm. Manhole harus kering tidak boleh ada genangan air, merupakan salah satu bangunan pelengkap sistem penyaluran air buangan yang berfungsi sebagai tempat memeriksa, memperbaiki, dan membersihkan saluran dari kotoran yang mengendap dan benda - benda yang tersangkut selama pengaliran, serta untuk mempertemukan beberapa cabang saluran. Diameter Manhole (cm) Kedalaman (cm) 40 60 60 80 80 80 - 100 > 100 > 100
  • 27. POTONGAN MEMANJANG POTONGAN MELINTANG Desain Lubang Kontrol (Manhole)
  • 28. Peletakan Manhole 1. Pada jalur perpipaan yang lurus, jarak antar manhole maksimal 20 meter (3 batang) 2. Pada setiap pertemuan pipa 3. Pada setiap Perubahan diameter 4. Pada lokasi sambungan, persilangan atau percabangan (intersection) dengan pipa atau bangunan lain, dan belokan
  • 29. Pompa dapat digunakan didalam jaringan perpipaan air limbah. Pompa yang digunakan merupakan pompa sederhana dengan jenis pompa rendam / submersible. Fungsi sumur pompa yaitu mengalirkan air limbah dari zona rendah ke zona tinggi atau menaikkan elevasi untuk mengurangi kedalaman pipa. Pompa Umumnya kedalaman 2 – 4 meter. Tidak pada lokasi banjir. Biaya investasi dan pemeliharaannya yang rendah. Desain pompa dapat mengikuti fluktuasi debit. Bahan yang dipilih tidak mudah korosi. JIKA DIPERLUKAN DAN HARUS PADA DAERAH YANG LANDAI GUNAKAN POMPA AIR LIMBAH UNTUK MENDORONG LIMBAH NAIK KE IPAL
  • 30. Drop manhole merupakan manhole yang digunakan apabila terdapat beda elevasi / ketinggian pertemuan cabang saluran datang (inlet) dan saluran yang meninggalkan (outlet) > 1 meter. Drop Manhole MENGGUNAKAN DROP MANHOLE UNTUK LOKASI YANG CURAM
  • 31. PEKERJAAN JARINGAN PERPIPAAN DAN SR Pekerjaan perpipaan di rumah (Sambungan Rumah) Untuk menghubungkan sumber limbah dari rumah (km, wc, dapur, air cuci) kecuali air hujan, menuju ke bak kontrol. DENAH BAK KONTROL DAN GREASE TRAP Skala 1 : 20 5 5 30 2 inletdari dapur & KM inletdari WC outletke IPAL 1 5 5 30 inlet dari WC plat penutup ke IPAL w ater level inlet dari dapur dan KM pipa PVC d. 3” plat lantai 7 cm pasir urug 5 cm pre cast 5 5 30 5 5 30 POTONGAN BAK KONTROL DAN GREASE TRAP Skala 1 : 20 30 13
  • 32. PENTING ! MENGGUNAKAN DROP MANHOLE UNTUK LOKASI YANG CURAM JIKA DIPERLUKAN DAN HARUS PADA DAELAH YANG LANDAI GUNAKAN POMPA AIR LIMBAH UNTUK MENDORONG LIMBAH NAIK KE IPAL
  • 33.
  • 34.
  • 35.  SEMACAM BAK KONTROL YANG KHUSUS MENYARING PADATAN DAN MINYAK DARI DAPUR  DIMENSI SAMA DENGAN BAK KONTROL GREASETRAP & BAK KONTROL SEKARANG BENTUKNYA BULAT
  • 36.  SEBAGAI KONTROL PERTEMUAN ALIRAN DARI WC DAN KM/DAPUR;  TERBUAT DARI PASANGAN BATU BATA DIACI HALUS / BRECAST;  DIMENSI MENYESUAIKAN
  • 37.  LUBANG SEBAGAI KONTROL ALIRAN LIMBAH YANG ADA DI PIPA INDUK  TERBUAT DARI CETAKAN BETON/BUIS BETON  HARUS KEDAP AIR  TUTUP HARUS MUDAH DIBUKA  TAHAN TEKANAN KENDARAAN YANG LEWAT
  • 38. jenis pekerjaan dimensi jumlah satuan volume jenis dari pekerjaan yang akan dihitung volumenya dimensi dari pekerjaan yang terdiri dari panjang, lebar dan tinggi banyaknya pekerjaan yang akan dilakukan satuan dari pekerjaan yang dilakukan volume pekerjaan dari hasil kali dimensi dengan jumlah dalam satu satuan Volume Pekerjaan jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan Komponen : PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
  • 39.
  • 40. Komponen : jenis pekerjaan koefisien satuan harga bahan/upah jumlah harga satuan jenis dari pekerjaan yang lebih rinci angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu satuan tertentu. Nilai koefisien di dapat dari SNI satuan dari pekerjaan yang dilakukan harga bahan / upah sesuai hasil survei terpilih hasil kali harga bahan / upah dengan koefisien total harga satuan dari item pekerjaan Analisa Harga Satuan untuk mendapatkan harga satuan dari setiap item pekerjaan
  • 41. simulasi • Perhitungan jaringan perpipaan air limbah • Membuat gambar rencana (profil mrmanjang) • Membuat RAB PRAKTEK  Pengukuran rencana perpipaan (levelling) Catatan: - Peserta harus membawa laptop untuk kegiatan simulasi

Editor's Notes

  1. Tampilkan Tabel Kemiringan Pipa
  2. Usulan : Tabel Ukuran diamater Manhole harus disesuaikan terhadap kedalaman dasar pipa.
  3. Untuk penyaluran air buangan, umumnya digunakan pompa sentrifugal bertipe non clogging (tidak menyumbat), yang dapat membawa air buangan yang mengandung partikel padat.
  4. RAB dipisah utk pemasangan pipa dan pek IPAL