2. PEMERINTAH
PERUSAHAAN RUMAH TANGGA
Penanam Modal Institusi Keuangan
LUAR NEGERI
Aliran 1: Pendapatan faktor faktor produksi
Aliran 2: Pajak
Perusahaan
Aliran 3: Pajak
Individu
Aliran 4: Pembelanjaan Rumah Tangga
Aliran 5: Impor
Aliran 6 :
Tabungan
Aliran 7: Pinjaman
Aliran 8 :
Investasi
Aliran 9: Pengeluaran
Pemerintah
Aliran 10: Ekspor
3. Pendapatan Nasional
• Nilai BARANG dan JASA yang
diproduksikan suatu negara dalam
suatu tahun tertentu.
• Dalam konsep yang lebih spesifik
dibedakan atas 2 istilah yaitu PRODUK
NASIONAL BRUTO = PNB = GROSS
NATIONAL PRODUCT = GNP dan
PRODUK DOMESTIK BRUTO = PDB =
GROSS DOMESTIC PRODUCT =
GDP
4. GDP = PDB
• Nilai BARANG dan JASA
dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor faktor
produksi MILIK warga negara
tersebut DAN NEGARA ASING
• Konsepnya adalah DOMESTIC =
batas wilayah negara
5. GNP = PNB• Nilai BARANG dan JASA dalam suatu
negara yang diproduksikan oleh faktor
faktor produksi HANYA MILIK warga
negara tersebut SAJA.
• Konsepnya adalah :
• GNP – Nett Factor Income = GDP
• Nett Factor Income (NFI) adalah pendapatan
faktor-faktor produksi yang diterima dari luar
negeri DIKURANGI dengan pendapatan faktor-
faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri
6. DUA PENGERTIAN
PENDAPATAN NASIONAL
• ISTILAH “pendapatan nasional” definisi-
nya = GDP atau GNP
• ISTILAH “Pendapatan Nasional” = PNN
(Produk Nasional Netto) = (Nett National
Product) = NNP adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh faktor-
faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam
suatu tahun tertentu.
7. PENDAPATAN NASIONAL
HARGA BERLAKU & HARGA TETAP
• HARGA BERLAKU = nilai barang & jasa
yang dihasilkan dalam SUATU TAHUN
dan DINILAI MENURUT HARGA –
HARGA YANG BERLAKU PADA TAHUN
TERSEBUT.
• Dengan HARGA BERLAKU maka nilainya
pasti meningkat setiap tahunnya
dikarenakan kenaikan harga &
pertambahan fisik barang dan jasa.
8. …
• HARGA TETAP yaitu harga yang
berlaku pada suatu tahun tertentu
yang seterusnya digunakan untuk
menilai barang dan jasa yang
dihasilkan pada tahun tahun yang
lain.
• Disebut juga pendapatan nasional riil
• CPI = consumer price index
9. PENDAPATAN NASIONAL
HARGA PASAR & HARGA FAKTOR
• HARGA PASAR jika penghitungan nilai
barang menggunakan harga yang dibayar
oleh pembeli.
• HARGA FAKTOR jika penghitungan nilai
barang menggunakan harga faktor
produksi untuk memproduksi barang
tersebut.
HARGA PASAR = HARGA FAKTOR + Indirect Tax - Subsidi
10. PENDAPATAN NASIONAL
BRUTO & NETTO
• Dalam harga pasar sesuatu
barang adalah termasuk NILAI
PENYUSUTAN
(DEPRESIASI) = ada dalam PN
BRUTO sehingga :
PN NETTO = PN BRUTO - DEPRESIASI
11. CARA PENGHITUNGAN
METODE PENGELUARAN
• PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
ATAS 4 KOMPONEN YAITU :
• GDP = C + G + I + (X – M)
• C= consumption
• G= government expenditure
• I = investment
• X = export netto
12. CARA PENGHITUNGAN
METODE PRODUK NETTO
•NETT OUTPUT adalah VA yang
diciptakan dalam suatu proses
produksi. Sehingga metode ini
menjumlahkan VA yang diwujudkan
oleh perusahaan diberbagai lapangan
usaha dalam perekonomian.
• Contoh VA dari suatu produk :
13. VA dari FURNITURE
dalam US$
• Kapas
• Benang
• Kain
• Pakaian
• Nilai Jual & VA
• 50 50
• 200 150
• 600 400
• 800 200
• 1650 800
14. GDP menurut Lapangan Usaha
di Indonesia
• Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
• Pertambangan dan Penggalian
• Industri Pengolahan
• Listrik, Gas dan Air
• Bangunan
• Perdagangan Hotel dan Restoran
• Pengangkutan dan komunikasi
• Keuangan, sewa dan jasa perusahaan
• Jasa-jasa lain ( termasuk pemerintahan )
15. CARA PENGHITUNGAN
METODE PENDAPATAN
Adalah menjumlahkan PENDAPATAN dari
faktor faktor produksi yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa ;
yaitu :
• Pendapatan para pekerja : Gaji dan
Upah
• Pendapatan dari usaha perorangan
• Pendapatan dari sewa
• Bunga
• Keuntungan Perusahaan
16. …
• Dalam menghitung pendapatan nasional ,
salah satu istilah penting adalah “Bunga
Neto” adalah bunga yang dibayar dalam
perekonomian dalam suatu tahun tertentu
dikurangi dengan :
– Bunga pinjaman pemerintah
– Bunga pinjaman konsumen ( konteks
produktif )
17. PENDAPATAN PRIBADI
= PENDAPATAN DISPOSIBLE
• PENDAPATAN PRIBADI ; semua jenis
pendapatan termasuk pendapatan yang diperoleh
tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang
diterima oleh penduduk suatu negara. Termasuk
“pembayaran pindahan”
• “pembayaran pindahan” adalah pemberian
yang dilakukan pemerintah kepada berbagai golongan
masyarakat dimana para penerimanya tidak perlu
memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun
sebagai imbalannya.
18. Pendapatan Nasional
• C + G + I + (X – M) = GDP
(+) : Pendapatan Faktor Produksi di LN
(-) : Pembayaran Faktor Produksi di DN
= GNP
(-) : Penyusutan
• = NNP
(-) : Pajak Tidak Langsung
(+) : Subsidi
• = NNI
(-) : Laba ditahan
(-) : pajak perseroan
(-) : iuran jaminan sosial
(-) : iuran asuransi
(+) : transfer payment
• = PI
(-) : Pajak langsung
• = DI
19. ..
• Jenis pembayaran pindahan :
– Uang pensiun
– Tunjangan pengangguran
– Bantuan kepada orang cacat
– Bantuan kepada veteran
– Beasiswa dari pemerintah
• PENDAPATAN DISPOSIBLE ; adalah
PENDAPATAN PRIBADI dikurangi PAJAK
YANG HARUS DIBAYAR
20. HUBUNGAN GDP DENGAN
PENDAPATAN PRIBADI
•GDP
• DIKURANGI
– Keuntungan perusahaan tidak dibagi
– Pajak keuntungan perusahaan
– Kontribusi kepada dana pensiun
• DITAMBAH
– Pembayaran pindahan
– Bunga pinjaman konsumen
– Bunga pinjaman pemerintah
• PENDAPATAN PRIBADI
21. UJI KEMAMPUAN!
A. Dari suatu negara diperoleh data sebagai berikut:
1. Sewa Rp 24.000.000
2. Pengeluaran konsumsi RT Rp 918.000.000
3. Keuntungan perusahaan yang tdk
dibagikan Rp 18.000.000
4. Net Ekspor Rp 7.000.000
5. Deviden Rp 35.000.000
6. Depresiasi Rp 180.000.000
7. Bunga Rp 82.000.000
8. Pajak tak langsung Rp 163.000.000
9. Investasi Rp 240.000.000
10.Upah/gaji Rp 1.028.000.000
11.Pengeluaran pemerintah Rp 365.000.000
23. UJI KEMAMPUAN!
B. Dari suatu negara diperoleh data sebagai berikut:
1. GDP Rp 156.000.000
2. Produk yg dihsilkan masy.
asing dlm negeri Rp 26.000.000
3. Produk yg dihsilkan masy. nasional
di luar negeri Rp 10.000.000
4. Penyusutan Rp 15.000.000
5. Pajak tak langsung Rp 22.000.000
6. Dana sosial Rp 3.000.000
7. Laba ditahan Rp 6.000.000
8. Pajak perseorangan Rp 12.000.000
9. Transfer pemerintah Rp 8.000.000
10.Pajak langsung Rp 4.000.000
25. Kuantitatif
Keseimbangan GDP
• Dalam suatu perekonomian terbuka ciri
fungsi Agregat adalah :
– Fungsi penggunaan adalah C=500+0,8Yd
– Pajak 25% dari GDP ( T=0,25Y)
– Investasi bernilai 500 (I)
– Pengeluran Pemerintah bernilai 1000 (G)
– Ekspor negara bernilai X=800 dan Impor
adalah 10% dari GDP ( M=0,1Y )
26. ..
• Selanjutnya dimisalkan perekonomian ini
akan mencapai tingkat full-employment
(penggunaan tenaga kerja penuh) pada
GDP sebesar 6000. Berdasarkan pada
asumsi tersebut maka jawab pertanyaan
berikut ini :
– Tentukan Fungsi Konsumsi
– Tentukan Pendapatan Nasional pada
Keseimbangan
27. ..
– Untuk mencapai full-employment , perubahan yang
bagaimanakah perlu dibuat apabila :
• Pajak saja yang diturunkan
• Pengeluaran pemerintah saja yang dinaikkan
– Nyatakan kedudukan budget pemerintah (APBN)
pada keseimbangan awal dan pada full employment .
Nyatakan fungsi pajak yang baru
– Apakah Ekspor selalu melebihi Impor pada kedua
keseimbangan tersebut ?
– Buat kesimpulan mengenai nilai Multiplier dalam
perekonomian terbuka tersebut
28. Jawaban
• Fungsi Konsumsi
C = 500 + 0,8 Yd
C = 500 + 0,8 ( Y-T )
C = 500 + 0,8 ( Y - 0,25Y ) 1Y-0,25Y
500 + 0,8 ( 0,75Y )
C = 500 + 0,6Y
DISPOSIBLE INCOME = Yd
29. ..• Pendapatan Nasional pada Keseimbangan :
Y= C + I + G + (X-M)
Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + ( 800 - 0,1Y )
0,5Y = 2800
Y = 2800 / 0,5
Y = 5600
Pendapatan nasional berkurang sebesar 400
(GDP semula 6000 dan saat ini menjadi 5600 )
karena pengenaan pajak 25% pada fungsi
konsumsi
30. Perubahan untuk mencapai Full Employment
• Dengan Menurunkan Pajak
Y = C + I + G + ( X-M )
Y = 500 + 0,8Yd + I + G + ( X-M )
6000 = 500 + 0,8(Y-T) + 500 + 1000 + (800-0,1Y)
6000 = 2800 + 0,8Y – 0,8 T - 0,1Y
6000 = 2800 + 0,8 (6000) - 0,8T - 0,1 (6000)
0,8T = - 6000 + 2800 + 4800 - 600
0,8T = 1000
T = 1250
31. ..
• Apabila pajak tidak berubah , pada pendapatan nasional
6000 , maka jumlah pajak adalah :
• T = 0,25Y
T = 0,25 (6000)
T = 1500
• Pengurangan pajak menyebabkan pada kesempatan full
employment maka pajak yang diterima adalah 1250,
sedangkan tanpa pengurangan pajak jumlahnya adalah
1500. Dengan demikian untuk mencapai full
employment, pajak diturunkan sebesar :
1500 – 1250 = 250
32. ..
• Dengan Menambah Pengeluaran Pemerintah :
dimisalkan nilai G yang dicari adalah Go :
• Y = C + I + G + ( X-M )
Y = 500 + 0,6Y + 500 + Go + 800 - 0,1Y
6000 = 500 + 0,6(6000) + 500 + 1000 + Go
+ 800 – 0,1(6000)
6000 = 500 + 3600 + 500 + Go + 800 - 600
Go = 6000 - 5400 + 600
Go = 1200
• Perhitungan diatas menunjukkan untuk
mencapai full employment , maka pengeluaran
pemerintah perlu ditambah sebesar :
1200 – 1000 = 200
33. Budget Pemerintah dan Fungsi
Pajak
• PADA KESEIMBANGAN AWAL
(Y=5600) , pajak adalah sebesar T=0,25Y
maka :
T = 0,25 (5600)
T = 1400
• Pengeluaran Pemerintah G=1000, maka
pengeluaran pemerintah mengalami surplus
sebesar T-G= 1400 – 1000 = 400
34. ..
• KASUS PENGURANGAN PAJAK UNTUK
MENCAPAI FULL EMPLOYMENT
Pajak telah berkurang menjadi 1250,
sewaktu pengeluaran pemerintah tetap
1000 maka pengeluaran pemerintah
mengalami SURPLUS yaitu sebesar :
T - G = 1250 – 1000 = 250
35. ..• KASUS MENAMBAH PENGELUARAN
PEMERINTAH UNTUK MENCAPAI FULL
EMPLOYMENT
Perhitungan sebelumnya menunjukkan
pengeluaran pemerintah akan meningkat
menjadi 1200. Oleh karena tidak ada
perubahan dalam fungsi pajak ( yaitu tetap T =
0,25Y ) maka pada Y = 6000, pajak yang
diterima adalah T = 0,25 (6000) = 1500
Dengan demikian budget pemerintah
mengalami SURPLUS sebesar T - G = 1500 -
1200 = 300
36. ..
• FUNGSI PAJAK YANG BARU
Apabila kesempatan full employment dicapai
dengan mengurangi pajak secara sekaligus ,
fungsi pajak akan berubah menjadi :
T = To + 0,25Y.
Penghitungan sebelumnya menunjukkan jumlah
pajak yang baru adalah 1250, sehingga To adalah
T = To + 0,25Y
1250 = To + 0,25 (6000)
To = -1250 + 1500
To = 250
Maka Fungsi Pajak Yang Baru :
T = 250 + 0,25Y
37. Keseimbangan Ekspor Impor
• Pada Y=5600, Impor adalah
M=0,1Y=0,1(5600)=560,maka Ekspor
800 melebihi Impor, berarti SURPLUS
Neraca Perdagangan.
• Pada Y=6000, Impor adalah
M=0,1Y=0,1(6000)=600, sedangkan
Ekspor tetap 800, berarti pada
kesempatan full employment menjadikan
SURPLUS Neraca Perdagangan
38. Multiplier
• MULTIPLIER didefinisikan sebagai ANGKA yang
menunjukkan PERBANDINGAN antara PERTAMBAHAN
GDP dengan PENGELUARAN AGREGAT.
Pada jawaban sebelumnya pertambahan pendapatan
nasional adalah 6000 – 5600 = 400.
Sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan untuk
menambah pendapatan nasional adalah = 200 ( kenaikan
dari 1000 menjadi 1200 ).
Dengan demikian dalam perekonomian yang diasumsikan
diatas MULTIPLIER adalah :
400 / 200 = 2
39. PERUSAHAAN RUMAH TANGGA
Pendapatan Faktor Produksi
Gaji dan Upah, Sewa, Bunga & Keuntungan
ALIRAN 1
Pengeluaran Rumah Tangga
Konsumsi
ALIRAN 2
40. PEMERINTAH
PERUSAHAAN RUMAH TANGGA
PENANAM MODAL LEMBAGA KEUANGAN
Gaji, Upah, Sewa, Bunga dan Keuntungan
Pajak Perusahaan Pajak Individu
Tabungan
Pinjaman
Konsumsi Rumah Tangga
Pengeluaran Pemerintah
Investasi
Editor's Notes
Soal Kuantitatif diberikan apabila bahasan sampai pada ekonomi 4 sektor selesai.